You are on page 1of 8

A.

Amplas

Amplas (kadang juga disebut kertas pasir) adalah sejenis kertas yang digunakan untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas yang telah ditambahkan bahan yang kasar kepada permukaan benda tersebut. Amplas terbagi dalam 2 jenis yakni Amplas Besi dan Amplas Kayu. Untuk Amplas Kayu merupakan amplas dengan tipe kering, tidak boleh terkena air atau lembab, benar-benar harus kering. Sedangkan Amplas Besi bersifat lebih fleksibel karena bisa digunakan secara kering atau basah. Bahan pembuat Amplas umumnya ada 2 jenis, yakni Amplas kayu terbuat dari pertikel batu granit, sedangkan Amplas besi menggunakan bahan dari silicon carbide. Cara membaca ukurannya pun berbeda untuk kedua jenis amplas tersebut, untuk mengetahui tingkat kehalusannya adalah sebagai berikut : Amplas Besi Pada kertas amplas disisi belakangnya tertera nomor, nomor tersebut berkisar dari angka 1 sampa 3000. Tanda tingkat kehalusan amplas terebut adalah, angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 3000 merupakan amplas super harus. semakin kecil nomor semakin kasar, begitu juga kebalikannya.

Amplas Kayu Sedangkan untuk amplas kayu, cara membaca ukurannya tidak jauh berbeda. Tingkat kehalusan yang banyak dijual dipasaran untuk amplas kayu umumnya adalah 40, 60, 80, 100, 150, 220, 300, 400, dan 500. Ukuran amplas nomor 40 sangat kasar, dan ukuran amplas nomor 500 halus.. Realita yang ditemukan di lapangan terkadang sedikit berbeda, karena pabrikan amplas yang satu dengan yang lain memiliki komposisi bahan yang berbeda.

B. Mesin Amplas
Selain amplas berbentuk lembaran, kita juga mengenal amplas elektrik. Mesin ini berfungsi sama dengan amplas manual. Hanya saja, pada mesin ini, fungsi menggosok oleh tangan kita digantikan oleh mesin. Untuk mesin amplas, perlu digunakan mata amplas khusus seperti amplas 1000 grit. Fungsi amplas 1000 grit sama pada mesin amplas akan sama dengan amplas 1000 manual. Hanya, tingkat intensitas gosokan tangan manusia akan berbeda dengan intensitas pada mesin.

C. Thiner
Hampir semua bahan finishing membutuhkan thinner (pengencer). Thinner adalah bahan untuk mengencerkan material finishing supaya menjadi encer dan lebih mudah diaplikasikan. Bahan finishing yang murni merupakan bahan padat atau pasta yang kental yang sangat sulit untuk dapat diaplikasikan. Karena itu ke dalam bahan finishing itu

ditambahkan thinner sehingga menghasilkan suatu campuran yang lebih encer supaya bahan finishing tersebut dapat diaplikasikan dengan mudah. Bahan finishing pembentuk lapisan

film yaitu sealer dan top coatadalah campuran resin dengan bahan-bahan aditif yang berupa suatu cairan yang sangat kental. Sedangkan bahan finishing pembentuk warna adalah campuran pigmen yang aslinya berupa bubuk padatan yang perlu dicampur

dengan thinner dan resin sebagai binder untuk bisa diaplikasikan.

Alat-alat untuk aplikasi bahan finishing membutuhkan batasan viskositas tertentu supaya bahan finishing tersebut dapat diaplikasikan dengan baik oleh alat tersebut. Air spray gun misalnya bisa bekerja dengan baik untuk material dengan viskositas sampai 16 17 detik (dengan pengukuran menggunakan Nk 2 cup), sedangkan HVLP spray gun hanya bisa bekerja dengan baik pada material dengan viskositas maksimal 14 detik saja. Pengaturan viskositas material tersebut biasanya dilakukan dengan penambahan thinner. Komposisi campuran resin dan additive ini berbeda-beda tergantung dari jenisnya (polyurethane, nitrocellulose, acid curing, acrylic, alkyd, vynil, dan lain-lain) dan berbeda-beda pula untuk tiap jenis dan merknya. Sedangkan stain merupakan campuran antara pigmen dan binder yang berbedabeda pula untuk tiap jenis dan merknya. Karena itu setiap jenis bahan finishing sebenarnya membutuhkan thinner yang berbeda-beda pula.

Fungsi thinner yang lain adalah untuk mengatur sifat-sifat tertentu yang diinginkan pada material finishing seperti: ketebalan lapisan, kadar bahan finishing dalam campuran, waktu pengeringan, daya resap terhadap substrat, flow, dll. Penambahan thinner digunakan juga banyak dilakukan untuk mengatur kadar bahan finishing pada saat pemakaian sehingga dihasilkan ketebalan lapisan bahan finishing sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan thinner kadang-kadang juga digunakan untuk mengatur waktu pengeringan sesuai dengan cara aplikasi bahan finishing tersebut. Cara aplikasi bahan finishing dengan pencelupan, penguasan atau pengelapan secara umum membutuhkan thinner yang relatif lambat kering, supaya tidak menghasilkan pewarnaan yang terputus. Sedangkan aplikasi dengan spray gun membutuhkan bahan yang relatif cepat kering, untuk mencegah terjadinya sagging (bahan finishing yang meleleh).

Selain itu pemilihan thinner juga dapat dilakukan untuk mengatur sifat bahan finishing untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana proses finishing itu dikerjakan. Misalnya pada saat suhu udara tinggi, maka diperlukan thinner yang agak lambat kering supaya tidak terjadi dust spray. Pada kelembaban udara yang tinggi maka seringkali diperlukan penambahanthinner yang lambat kering juga untuk mencegah blushing.

Pengaturan thinner pada batas-batas tertentu juga bisa dilakukan untuk mempercepat kecepatan produksi dengan mempercepat pengeringan.

Thinner itu sendiri nanti akan menguap seluruhnya pada saat pengeringan bahan finishing dan tidak ada yang tertinggal di lapisan finishing. Thinner hanya berfungsi

sebagai vehicle yang mengantarkan material finishing pada saat aplikasinya. Karena itu maka pemakaian thinnerdalam suatu proses finishing harus diusahakan seminimal mungkin supaya mengurangi pemborosan dari penggunaan thinner yang hanya akan habis terbuang. Meskipun hanya berfungsi sebagai vehicle, tetapi pemilihan thinner yang cocok merupakan hal yang sangat penting dalam proses finishing. Ada banyak pengaturan bisa dilakukan dengan memilih thinner yang tepat. Sebaliknya ada banyak masalah bisa timbul akibat dari penggunaan thinner yang kurang tepat.

D. Cat

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air). Cat dibedakan menjadi : Water Based Meliputi Cat tembok dan cat air Solvent Based Meliputi Cat mobil, cat besi, dan cat minyak Element penyusun cat Pigment

Berfungsi menyediakan warna Contoh : Pigment Putih (Titanium Dioxide) dan Pigment Kuning (Zinc Oxide) Pigment extender / filler

Digunakan untuk membantu pigment utama dan meningkatkan daya rekat

Contoh : Calcium Carbonat, Kaolin Clay, dan Talc Powder. Liquid

sebagai pembawa elemen-elemen solid dimana dalam cat tembok yang digunakan adalah air. Binder

Digunakan untuk mengikat Pigment, merekatkan Cat Pada Bidang dan membentuk Lapisan Film.

Contoh : Acrylic, Vinyl Acrylic, dan Styrene Acrylic Additive

Digunakan sebagai : Thickener ; Menghasilkan kekentalan tertentu, Menjaga kestabilan emulsi agar filler dan liquid tidak memisah

antifoam; mencegah timbulnya busa ada saat cat diaduk di pabrik, pada saat cat diaduk dalam kemasannya dan pada saat cat diaplikasikan di permukaan

Biocide ; mencegah timbulnya jamur di dalam kaleng/kemasan dan di permukaan

Kegunaan cat Cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan berbagai peralatan sampai kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah keindahan barang yang dicat juga untuk melindungi bahan yang dicat dari karat, khususnya logam. Mulai dari pagar besi, teralis dan sampai kepada perut kapal laut ataupun tanker.

E. Dempul
Dempul berbentuk pasta dan mengandung kadar pigment tinggi, akan mengeras setelah dibiarkan di udara, biasanya berfungsi untuk menutup lubang. Dempul kayu dibutuhkan untuk finishing furniture biasa untuk menghaluskan kayu, menghilangkan bulu kayu, menutup bagian pori-pori kayu yang tidak rata/berlubang.

Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat Dempul Kayu sbb : timbangan, wadah, pengaduk, gelas ukur Bahanbahan untuk membuat Dempul Kayu ; water based, Pvac, talk, air Cara-cara untuk membuat Dempul Kayu : Campur semua bahan aduk rata tempatkan dalam wadah tertutup.

Keunggulan Dempul Kayu ini adalah :


Cara membuat yang sederhana, tidak butuh alat-alat yang mahal Bahan-bahan bisa mudah didapat Dapat menutup lubang pada kayu setelah kering tidak terkelupas dan mudah diampelas.

F.Jig Saw
Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu)

dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw

adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.

G. Kape atau Scrap

Spatula atau kape digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada permukaan bendakerja.

Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Amplas http://wong168.wordpress.com/2012/01/28/jenis-amplas/
http://www.tentangkayu.com/2008/02/mesin-dasar-industri-kayu_03.html http://www.wisnoe.com/index.php/woodworking-magazine/wood-finishing/80-thinner-pengenceruntuk-bahan-finishing http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/klasifikasi-dan-kegunaan-cat/ http://www.edupaint.com/cat/teknik-aplikasi/321-read-110529-rontokkan-cat-lama-sebelummengecat-ulang.html http://www.scribd.com/doc/50853049/gergaji

You might also like