Faisal

PerencanaanBangunan GedungI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Nama dan Lokasi Gedung
Bangunan gedung yang akan diselesaikan dalam tugas rancangan ini adalah
Pembangunan Pukesmas Matangglumpang dua.
1.2. Metode
Dalam perencanaan bangunan gedung ini diperlukan beberapa cara
perhitungan dan peraturan-peraturan.
1.2.1. Muatan/ Pembebanan
Untuk menghitung muatan-muatan pada bagian-bagian struktur bangunan
didasarkan pada beberapa peraturan ;
a.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPI) 1983
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971

c. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SK SNI T15-1991-03)
d. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) 1982
e. Pedoman perencanaan bangunan baja untuk gedung 1987
f.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1973
g. Daftar profil baja untuk gedung

1.2.2. Perhitungan Gaya Batang dan Momen
a. Menghitung gaya-gaya batang pada konstruksi rangka digunakan beberapa
cara yang sesuai dengan kebutuhan, antara lain ;
I. Cremona
II. Ritter
b. Menghitung momen dan gaya lintang dipakai cara cross
c. Menghitung beton dengan metode ultimit (ultimate)
FAISAL (020516019)
1.2.3. Data Material

a.
Kayu
Kayu yang digunakan untuk kuda-kuda adalah kayu damar. Berdasarkan
PKKI-NI-5/1961, berat kayu damar adalah 0,59 gr/cm3 atau 590 kg/m3
termasuk kayu kelas kuat II, maka didapat tegangan-tegangan izin kayu :
lt // = 170 g = 170(0,59) = 100,3 kg/cm2

tk // = tr // = 150 g = 150(0,59) = 88,5 kg/cm2
tk = 40 g = 40(0,59) = 23,6 kg/cm2
// = 20 g = 20(0,59) = 11,8 kg/cm2
Ukuran-ukuran kayu yang ada di lapangan pada umumnya adalah 5/2, 8/10,
6/12, 8/12, 8/14, 10/14, dan lain-lain.
b.Penutup Atap
Jenis penutup atap yang digunakan adalah seng.
1.3. Tinjauan Perhitungan
Bagian-bagian gedung yang direncanakan adalah ;
- Kuda-kuda
- Balok
- Plat lantai
- Kolom
- Tangga dan plat bordes
- Pondasi
FAISAL (020516019)
BAB II
PERENCANAAN RANGKA KUDA-KUDA DARI KAYU
2.1 Bentuk Rangka Kuda-kuda

J
I
D1
A
V1
32O
C
B1
V3
D2
V4 D
4
D
B2
D3
V2
E
B3
F
B4
B5
L
V5
G
B6
B
o
9m
Diketahui konstruksi kuda-kuda dari kayu seperti tergambar dengan ketentuan

sebagai berikut :
-
Jarak titik buhul ( ) = 1,5 m
Panjang bentang (L) = 9 m
Kelas / jenis kayu
= Kelas kuat II / Kayu Damar
Jenis atap
= Seng
Alat sambung
= Baut
Jarak kuda-kuda
= 3,5 m
Muatan angin
= 50 kg/m2
.1.1 Perhitungan panjang batang rangka kuda-kuda

-
Panjang Batang Horizontal

B1 + B2 + B3 + B4 + B5 + B6 = 9 m
FAISAL (020516019)
B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 =
A1
9
= 1,5 m
6
A11+ A
V1
=32o
=32o
B1 + B 2
B 1 =1,5 m
-
V2
Panjang Kaki Kuda-Kuda

B1
1,5
=
= 1,76877m
cos cos32o
(B + B )
(1,5 + 1,5)
A2 = A5 = 1 2 A1 =
1,76877= 1,76877m
cos
cos320
(B + B + B )
(3x1,5)
A3 = A4 = 1 2 3 ( A1 + A2 ) =
(2 x1,76877) = 1,76877m
cos
cos320
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = 1,76877m
A1 = A6 =
Panjang Batang Vertikal

A1
V1= V5 = B1 tg
V1
= 1,5 tg 32o
= 0,93730 m
B1
A1+A2
V2
V2=V4 = (B1 + B2) tg

= (1,5 + 1,5) tg 32o
= 1,87461 m
B1+B2
V3 = 2,85 m
-
Panjang Batang Diagonal
FAISAL (020516019)
D1
V1
D2
V2
B3
B2
D2 = D3 = V22 + B32
D1 = D4 = V12 + B22
= (0,93730 ) 2 + (1,5) 2
= (1,87461) 2 + (1,5) 2
= 1,76877 m
= 2,40087 m
Tabel Panjang Batang

Batang
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6
Panjang Batang
1,76877
B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6
1,50000
V1 = V5
0,93730
V2 = V4
1,87461
V3
2,8500
D1 = D4
1,76877
D2 = D3
2,40087
FAISAL (020516019)
Perencanaan Bangunan Gedung I

2.2 Pelimpahan Beban
Pemasangan gording diletakkan dengan jarak =
2.2.1
1,9
= 0,633
3
Gording
Perencanaan Gording :
Ukuran gording
= 8/12
Jarak groding
= 0,633 m
Jarak kuda-kuda
= 3,5 m
Muatan angin
= 50 kg/m2
Kemiringan atap
= 32o
Berat atap seng (PPI-1983) = 10 kg/m2

Gording yang direncanakan menggunakan kayu damar dengan berat jenis (BJ
rata-rata 0,59 gr/m3)
Perhitungan tegangan izin
- Kayu kelas kuat II
- Konstruksi terlindung, = 1
- Beban tidak tetap, = 5/4
lt
= 100 x 1 x 5/4
= 125 kg/cm2
tk // = tr // = 85 x 1 x 5/4
= 106,125 kg/cm2
tk
= 25 x 1 x 5/4
= 31,25 kg/cm2
//
= 12 x 1 x 5/4
= 15 kg/cm2
qx = q cos
qy = q sin
qy
32o
qx
fiz fmax 1/200L (PKKI 1983)

fmax 1/200 (350)
fmax 1,75
Modulus elastisitas (E) = 100.000 kg/cm2

FAISAL (020516019)

bh 3
12
I=
W =
bh 2
6
Keterangan :
I = Momen lembam
W = momen penahan
Perhitungan Momen
a. Muatan mati
- Berat sendiri = 0,08 x 0,12x 590
= 5,664 kg/m
= 10 kg/m2 x 0,633
= 6,33 kg/m
- Berat atap
q = 11,994 kg/m
qx = q cos = 11,994 cos 32o
= 10,171 kg/m
qy = q sin = 11,994 sin 32o
= 6,356 kg/m
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (10,171) (3,5)2 = 15,574 kgm

qy
qx
32
My = 1/8 qy L2 = 1/8 (6,356) (3,5)2
= 9,733 kgm
Ix = 1/12 bh3 = 1/12 (8) (12)3 = 1152 cm4

Iy = 1/12 b3h = 1/12 (8)3 (12) = 512 cm4
fmax = 1/200 L = 1/200 (350) = 1,75
5q x L4
5(0,15574 )(350) 4
= 0,264 cm
fx =
=
384 EI x 384(1x105 )(1152)
5q y L4
5(0,09733)(350) 4
= 0,371cm
fy =
=
384 EI y
384(105 )(512)
b. Muatan Hidup
-
Beban terpusat adalah beban pekerja dan peralatannya sebesar 100 kg (PPI 1983)
Px = P cos = 100 cos 32o = 84,805 kg
Py = P sin = 100 sin 32o = 52,992 kg
q
Mx = Px L = (84,805) (3,5) = 74,204 kgmy
My = Py L = (52,992) (3,5) = 46,368 kgm
FAISAL (020516019)
qx
32o
q

fx =
fy =
-
Px L3
84,805(350)3
= 0,658 cm
=
48 EI x 48(1.105 )(1152)
Py L3
48 EI y
52,992(350)3
= 0,924 cm
48(1.105 )(512)
Beban terbagi rata

Beban air hujan dianggap terbagi rata sebesar (40 0,8) kg/m2 (PPI 1983)
dengan ketentuan bahwa beban tersebut tidak perlu diambil jika berharga lebih dari
20 kg/m2 dan jika kemiringan atapnya lebih besar dari 50o.
Beban hujan = (40 0,8) kg/m2 = (40 0,8(32)) kg/m2 = 14,4 kg/m2
Maka beban hujan yang dipakai :
q = 14,4 x 0,633 = 9,115 kg/m
qx = q cos
= 9,115 cos 32o = 7,730 kg/m
qy = q sin
= 9,115 sin 32o
Mx = 1/8 qx L2
= 1/8 (7,730) (3,5)2
= 11,837 kgm
My = 1/8 qy L2
= 1/8 (4,830) (3,5)2
= 7,396 kgm
fx =
fy =
= 4,830 kg/m
5q x L4
5(0,07730 )(350) 4
= 0,131 cm
=
384 EI x 384(1x105 )(1152)
5q y L4
384 EI y
5(0,04830 )(350) 4
= 0,184 cm
384(105 )(512)
Dari kedua hasil tersebut maka beban hidup yang diperhitungkan adalah akibat
beban terpusat P = 100 kg.
c. Muatan Angin
Pada Perencanaan diambil tekanan angin sebesar W = 50 kg/m2. angin bekerja
tegak lurus bidang atap, jadi komponen angin dalam arah sumbu y = 0 dan
komponen angin hanya bekerja pada arah sumbu x saja. Untuk sudut 32o, maka
FAISAL (020516019)

muatan angin tekannya (0,02 - 0,4) = (0,02 (32) 0,4) = 0,24. Muatan angin
hisap = - 0,4.
Beban angin :
qx = C x W x jarak gording = 0,24 x 50 x 0,633= 7,596 kg/m
Muatan angin tekan

qy = 0 (karena angin bidang atap)
qx = 0,24 x 0,6331 x 50 = 7,596 kg/m
My = 0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (7,596) (3,5)2 = 11,631 kgm
5q x L4
5(0,07596 )(350) 4
= 0,159 cm
fx =
=
384 EI x 384(1x105 )(1152)
fy = 0
Muatan angin hisap

C = - 0,4 (karena angin bidang atap)
qy = 0
qx = (- 0,4) x 0,633x 50 kg/m2 = - 12,66 kg/m
My = 0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (-12,66) (3,5)2
fx =
= - 19,386 kgm
5q x L4
5(0,1266)(400) 4
= 0,215 cm
=
384 EI x 384(1x105 )(1152)
fy = 0
FAISAL (020516019)
Muatan Hidup
(Kg m)
Beban
Beban
terpusat
terbagi rata
(3)
(4)
Angin
tekan
Angin
hisap
Primer
Sekunder
(5)
(6)
(7) = (2) + (3)
(8) = (7)+(5)
15,574
74,204
11,837
11,631
- 19,386
89,778
101,409
My
9,733
46,368
7,396
56,101
56,101
fx
0,264
0,658
0,131
0,129
- 0,215
0,922
1,051
fy
0,371
0,924
0,184
1,295
1,295
Momen
Lendutan
(Kgm)
Muatan
Mati
(Kgm)
(1)
(2)
Mx
Beban Angin
Kombinasi Beban
Ket. Tabel : (7) = (2) + (3), karena pada kombinasi beban primer, yang diperhitungkan adalah niali
beban maksimum.
Kontrol Tegangan dan Lendutan Kondisi Muatan Primer dan Sekunder

Kontrol Tegangan
- Untuk muatan tetap/primer
lt
= 100 x 1 x 1 = 100 kg/cm2
Wx
= 1/6 bh2 = 1/6 (8) (12)2
= 192 cm3
Wy
= 1/6 b2h = 1/6 (8)2 (12)
= 128 cm3
Mx
= 89,778 kgm = 8977,8 kg cm
My
= 56,101 kgm = 5610,1 kg cm
lt ytb =
=
Mx My
+
= kg/cm2
Wx Wy
8977,8 5610,1
+
= 90,588 kg/cm2 < lt = 100 kg/cm2
192
128
- Untuk muatan tidak tetap / sekunder
lt
= 100 x 1 x 5/4 = 125 kg/cm2
Mx
= 101,409 kgm = 10140,9 kg cm
My
= 56,101 kgm = 5610,1 kg cm
FAISAL (020516019)
10

lt ytb =
=
Mx My
+
= kg/cm2
Wx Wy
10140,9 5610,1
+
192
128
= 96,646 kg/cm2 < lt = 125 kg/cm2
Kontrol Lendutan
- Akibat beban tetap

fx = 0,264
fy = 0,371
- Akibat beban hidup (tukang atau peralatan)
fx = 0,658
fy = 0,924
- Akibat beban angin
fx = 0,129
fy = 0
Kombinasi Lendutan
fx = fx beban mati + fx beban hidup + fx beban angin
= 0,264 + 0,658 + 0,129
= 0,922 cm
fy = fy beban mati + fy beban hidup + fy beban angin
= 0,371+ 0,924 + 0
= 1,295 cm
fytb
( fx ) 2 + ( fy ) 2 =
(0,922)2 + (1,295) 2 = 1,589 < 1,75 cm...... (aman)
Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran kayu 8/12 cm aman dipakai pada
konstruksi.
FAISAL (020516019)
11

BAB III
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
Perhitungan muatan didasarkan pada PPI 1983 dan PPKI 1961, ukuran kayu
yang digunakan berdasarkan gaya-gaya batang yang bekerja, dimana gaya batang
didapat secara cremona.
3.1 Muatan Mati
Berat sendiri kuda-kuda
Direncanakan :
- Balok bint
= 2 x 4/14
- Balok kaki kuda-kuda
= 10/14 cm
- Balok diagonal
= 10/14 cm
- Balok vertikal
= 10/14 cm
berat masing-masing batang :

1. Balok Bint = 2 x 4/14 cm
- B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 = 1,5 cm
P = 2 x 0,04 x 0,14 x 1,5 x 590 = 9,912 kg
2. Balok kaki kuda - kuda = 10/14
- A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = 1,76877 m
P = 0,10 x 0,14 x 1,76877 x 590 = 14,610 kg
- A0 = A7 = 1,179 m
P = 0,10 x 0,14 x 1,179 x 590 = 9,739 kg
3. Balok Vertikal = 10/14
- V1 = V5 = 0,93730 m
P = 0,10 x 0,14 x 0,93730 x 590 = 7,742 kg
- V2 = V4 = 1,87461 m
FAISAL (020516019)
12

P = 0,10 x 0,14 x 1,87461 x 590 = 15,484 kg
- V3 = 2,85 m
P = 0,10 x 0,14 x 2,85 x 590 = 23,541 kg
4. Balok Diagonal = 10/14 cm
- D1 = D4 = 1,76877 m
P = 0,10 x 0,14 x 1,76877 x 590 = 14,610 kg
- D2 = D3 = 2,40087 m
P = 0,10 x 0,14 x 2,40087 x 590 = 19,831 kg
Perlimpahan beban terhadap titik buhul akibat berat batang sendiri
a. Titik Buhul A = B
P=
1
( A1 + B1 ) + A0
2
1
(14,610 + 9,912) + 9,739 kg
2
= 22,0kg
=
b. Titik buhul C = G
P=
1
( B1 + B2 + V1 )
2
1
(9,912 + 9,912 + 7,742)
2
= 13,783kg
=
c. Titik Buhul D = F
P=
1
( B2 + B3 + V3 + D1 )
2
1
(9,912 + 9,912 + 15,484 + 14,610)
2
= 24,959 kg
=
d. Titik Buhul E
FAISAL (020516019)
13

P=
1
( B3 + B4 + D2 + D3 + V3 )
2
1
(9,912 + 9,912 + 19,831 + 19,831 + 23,541)
2
= 41,513kg
=
e. Titik Buhul H = L
P=
1
( A1 + A2 + D1 + V1 )
2
1
(14,610 + 14,610 + 14,610 + 7,742)
2
= 25,786 kg
=
f. Titik Buhul I = K
P=
1
( A2 + A3 + D2 + V2 )
2
1
(14,610 + 14,610 + 19,831 + 15,484)
2
= 32,2689 kg
=
g. Titik buhul J
P=
1
( A3 + A4 + V3 )
2
1
(14,610 + 14,610 + 23,541)
2
= 26,381kg
=
Berat Penutup Atap

Berat penutup atap seng per m2 bidang atap (Menurut PPI 1983) = 10 kg/m2.
jarak antar kuda-kuda = 3,5 m
a. Titik buhul A = B
P = ( A0 + 1 2 A1 ) x3,5 x10
= (1,179 + 1 .1,76877 ) x3,5 x10
2
FAISAL (020516019)
14

= 72,218 kg
b. Titik buhul H = I = J = K = L
P=
1
( A2 + A3 ) x3,5 x10
2
1
(1,76877 + 1,76877 ) x3,5 x10
2
= 61,907 kg
=
Berat Plafond
Berat plafond = berat langit langit dari semen asbes + berat penggantung =
11 kg/m2 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2 (PPI -1983hal 12) beban tersebut kemudian
dilimpahkan ke titik buhul.
a.Titik buhul A = B
P = ( A0 + 1 2 B1 ) x3,5 x18
= (1,179 + 1 .1,5) x3,5 x18
2
= 121,527 kg
x
1
= 1,179
cos 32 =
x
b.Titik buhul C = D = E = F = G
P=
1
( B1 + B2 ) x3,5 x18
2
1
(1,5 + 1,5) x3,5 x18
2
= 94,5kg
=
Berat Gording
Direncanakan :
-
Ukuran Gording
= 8/12
Berat Gording
= 0,08x 0,12 x 3,5 x 590 = 19,824 kg
Jarak Gording
= 0,633 m
FAISAL (020516019)
15

Berat Gording yang dipikul masing-masing titik buhul :
a. Titik buhul A = B = P1 + P2
P = 19,824 + 2 (19,824)
= 59,472 kg
P = 19,824 + 2 (19,824)
= 59,472 kg
1.
Bentang A H
P
0,633
0,633
0,633
0,633
RA
1,179
MH
1,769
0,416
RH 1
=0
RA.1,769-P(2,948)-P(2,315)-P(1,682)-P(1,049)-P(0,416)= 0
RA =
19,824(2,948) + 19,824(2,315) + 19,824(1,682) + 19,824(1,049) + 19,824(0,416)

1,769
= 94,245 kg
V = 0
RA +RH1 = 5 P
RH1 = 5 (19,824) 94,245 = 4,875 kg
2.
Bentang H I
FAISAL (020516019)
16
0,217
0,633
RH 1
0,633
0,286
RI 1
1,769
MI = 0
RH2.1,769 P (1,552) P (0,919) P (0,286)
RH2 =
19,824(1,552) + 19,824(0,919) 19,824(0,286)

= 30,896 kg
1,769
V = 0
RH2 + RI1 = 3.P
RI1 = 3 (19,824) 30,896 = 28,576 kg
3.
Bentang I J
P
0,347
RI 1
0,633
0,633
0,156
1,769
MJ = 0
RI2 (1,769) P (1,422) P (0,789) P (0,156) = 0
FAISAL (020516019)
17
RJ

RI2 =
19,824(1,422) + 19,824(0,789) 19,824(0,156)

= 26,525 kg
1,769
V = 0
RI2 + RJ = 3.P
RJ
= 3.P RI2 = 3 (19,824) 26,525 = 32,947 kg
Beban gording untuk tiap titik buhul

Titik A = B P = 94,245 kg
Titik H = L P = ( 4,875 + 30,896 ) = 35,771 kg
Titik I = K P = ( 28,576 + 26,525 ) = 55,101 kg
Titk J P = 32,947 x 2 = 65,894 kg
3.2 Muatan Hidup
Muatan orang dan peralatannya

Karena muatan angina tidak berpengaruh, maka diambil muatan orang dan
peralatannya, P = 100 kg.
Muatan air hujan

Muatan air hujan bekerja pada titik buhul bagian atas sebesar :
(40 0,8) = (40 0,8 (32)) = 14,4kg/m2
Berat muatan pada titik buhul :
P = (A9 + A1) x 3,5 x 14,4
= (1,179 + (1,769)) x 3,5 x 14,4
= 104 kg
FAISAL (020516019)
18

P = (A2 + A3) x 3,5x 14,4
= (1,769 + 1,769) x 3,5 x 14,4
= 89,158 kg
3.3 Muatan Angin
Gaya angin, w = 50 kg/m2
Angin tekan, koefisien = 0,24 = ( 0,02 0,4 ) = ( 0,02 x 32 0.4 ) = 0,24

P
= (A9 + A1) x 3,5 x 0,24 x 50

= (1,179 + (1,769)) x 3,5x 0,24 x 50
= 86,667 kg
b. Titik buhul H = I = K = L
P
= (A1 + A2) x 3,5 x 0,24 x 50

= (1,769 + 1,769) x 3,5 x 0,24 x 50
= 74,298 kg
c.
Titik buhul J
P
= (A3) x 3,5x 0,24 x 50

= (1,769) x 3,5 x 0,24 x 50
= 37,149 kg
Angin hisap, koefisien = - 0,4

P
= (A7 + A6) x 3,5x (-0,4) x 50

= (1,179 + (1,769)) x 3,5x (-0,4) x 50
= 144,445 kg
P
= (A5 + A6) x 3,5 x (-0,4) x 50

= (1,769 + 1,769) x 3,5 x (-0,4) x 50
= 123,83 kg
c.
Titik buhul J
FAISAL (020516019)
19

P
= (A4) x 3,5 x (-0,4) x 50

= (1,769) x 3,5 x (-0,4) x 50
= 61,915 kg
Tabel Pembebanan
Muatan Mati (kg)
Titik
Buhul
Sendiri
Atap
Plafond
Gording
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
22,0
22,0
13,783
24,959
41,513
24,959
13,783
25,786
32,268
26,381
32,268
25,786
72,218
72,218
61,907
61,907
61,907
61,907
61,907
121,527
121,527
94,5
94,5
94,5
94,5
94,5
-
94,245
94,245
35,771
55,101
65,894
55,101
35,771
MB = 0
RA =
P 3116
=
= 1558 kg
2
2
RB = RA = 1558 kg
Tabel Gaya Batang

FAISAL (020516019)
20
Muatan Hidup
Hujan
Orang
(kg/m)
(kg)
104
100
104
100
100
100
100
100
100
89,158
100
89,158
100
89,158
100
89,158
100
89,158
100
Jumlah
Pembulatan
413,99
413,99
207,283
218,459
235,013
218,459
207,283
222,464
248,276
253,182
248,276
222,464
414
414
208
219
236
219
208
223
249
254
249
223

Muatan Angin
No
Batang
Muatan
Tetap
a
Tekan
Kiri
Hisap
Kanan
Hisap
Kiri
Tekan
kanan
FAISAL (020516019)
21
Gaya Sekunder
a+b+c
a+d+e
Pmax
Gaya
Desain

A1
-2175
-168
198
282
-120
-2145
-2013
-2145
A2
-1770
-135
198
222
-120
-1707
-1668
-1707
A3
-1335
-99
198
162
-120
-1236
-1293
-1293
A4
-1335
-120
162
198
-99
-1293
-1293
-1293
A5
-1770
-120
222
198
-135
-1668
-1707
-1707
A6
-2175
-120
282
198
-168
-2013
-2145
-2145
B1
1830
243
-168
-408
102
1905
1524
1905
B2
1830
243
-168
-408
102
1905
1524
1905
B3
1425
173
-168
-288
102
1430
1239
1430
B4
1425
102
-288
-168
173
1239
1430
1430
B5
1830
102
-408
-168
243
1524
1905
1905
B6
1830
102
-408
-168
243
1524
1905
1905
D1
-405
-84
138
-489
-267
-489
D2
-585
-114
192
-699
-393
-699
D3
-585
192
-114
-393
-699
-699
D4
-405
00
138
-84
-267
-489
-489
V1
210
210
210
210
V2
435
45
-72
480
363
480
V3
1185
90
-144
-144
90
1131
1131
1131
V4
435
-72
45
363
480
480
V5
210
210
210
210
Ket :
(-) Tekan
(+) Tarik
BAB IV
PENDIMENSIAN BATANG
4.1 Dasar Perhitungan
FAISAL (020516019)
22
-2145
1905
-699
1131

Sebagai dasar perhitungan, digunakan PPI 1983 dan PKKI 1961. Berdasarkan
PKKI 1961 tegangan yang diizinkan untuk kayu damar dengan kelas kuat II adalah
sebagai berikut :
-
lt
= 100 kg/cm2
tk //
tk
//
tr //
= 85 kg/cm2
= 25 kg/cm2
= 12 kg/cm2
Koefisien :
- Konstruksi terlindung, = 1
- Muatan tetap, = 1
- Muatan tidak tetap, = 5/4
Tegangan izin menjadi :
= 100 x 1 x 5/4 = 125 kg/cm2
lt
tk //
tk
//
tr //
= 85 x 1 x 5/4 = 106,25 kg/cm2
= 25 x 1 x 5/4 = 31,25 kg/cm2

= 12 x 1 x 5/4 = 15 kg/cm2
4.2 Rumus rumus yang digunakan
Batang tarik
ytb =
P
<
Fnet
tr
dimana :
P
= besar gaya pada batang yang ditinjau
Fnet
= Fbr - Fperlemahan
Batang tarik akibat sambungan dengan menggunakan baut mengalami

perlemahan sebesar 20%, sehingga :
Fnet
= 0,8 Fbr
FAISAL (020516019)
23

Angka kelangsingan, =
imin
I min
=
Fbr
lk
i min
bh 3
= 0,289 h
b.h
dimana :
Lk
= Panjang tekuk
imin
= jari-jari kelembaman
Imin
= momen lembam minimum
Fbr
= Luas tampang bruto

Menurut PKKI 1961 hal 9, gaya yang ditahan batang harus dikali dengan faktor
tekuk () untuk menghindari bahaya tekuk, sehingga :

ytb
P.
<
Fbr
tk //
Harga dilihat pada daftar III PKKI 1961 hal 10, untuk dimensi batang
diambil gaya batang maksimal.
4.3 Perhitungan Kuda-kuda
a. Balok Bint
Ukuran kayu 2 x 4/14 cm
P = 1905 kg (tarik)
Perlemahan = 20 %
Fnet
= 0,8 Fbr
= 0,8 x 2 x 4 x 14
= 89,6 cm
P 1905
= 21,261 kg/cm2 <<< tr // 106,25 kg/cm2
=
Fnet 89,6
Karena tegangan yang timbul <<< 106,25 kg/cm2 , maka dicoba mengganti ukuran
kayu dengan ukuran 2. 410 untuk mencari nilai yang paling ekonomis.
Ukuran kayu 2 x 4/10 cm
ytb
FAISAL (020516019)
24

P = 1905 kg (tarik)
Perlemahan = 20 %
Fnet
= 0,8 Fbr
= 0,8 x 2 x 4 x 10
= 64 cm
ytb
P 1905
= 29,766 kg/cm2 <
=
Fnet
64
tr //
106,25 kg/cm2
b.Balok Kaki Kuda-kuda

Ukuran kayu 10/14 cm
P = 2145 (tekan)
Lk = 1,769 m = 176,9 cm
ix = 0,289 h = 0,289 (14) = 4,046 cm.
iy = 0,289 b = 0,289 (10) = 2,89 cm
=
lk
i min
176,9
= 61,21 cm
2,89
Dari daftar III PKKI hal 11, diperoleh :

= 61 = 1,69
= 62 = 1,70
= 61,21 = 1,69 +
ytb =
(61,21 61)(1,70 1,69)

= 1,692
(62 61)
P. 2145 x1,692
=
= 25,924 kg/cm2 <<<
Fbr
10 x14
Dicoba dengan nengganti ukuran kayu menjadi 6 12 cm

P = 2145 (tekan)
Lk = 1,769 m = 176,9 cm
ix = 0,289 h = 0,289 (12) = 3,468 cm.
iy = 0,289 b = 0,289 (6) = 1,734 cm
FAISAL (020516019)
25
tk //
= 106,25 kg/cm2

lk
i min
176,9
= 102,018 cm
1,734

= 102 = 3,14
= 103 = 3,21
= 102,018 = 3,14 +
ytb =
(102,018 102)(3,21 3,14)

= 3,141
(103 102)
P. 2145 x3,141
=
= 93,576 kg/cm2 <
Fbr
6 x12
tk //
= 106,25 kg/cm2 (aman)
c. Batang vertikal
Ukuran kayu 10/14 cm
P = 1131 kg (tarik)
Perlemahan = 20 %
Fnet
= 0,8 Fbr
= 0,8 x 10 x 14
= 112 cm
P 1131
= 10,098 kg/cm2 <<< tr // 106,25 kg/cm2
=
Fnet 112
Karena tegangan yang timbul <<< 106,25 kg/cm2 , maka dicoba mengganti ukuran
kayu dengan ukuran 6 12 untuk mencari nilai yang paling ekonomis.
Ukuran kayu 6 12 cm
ytb
P = 1905 kg (tarik)
Fnet
= 0,8 Fbr
= 0,8 x 6 x 12
= 57,6 cm
ytb
P 1131
= 19,635 kg/cm2 <
=
Fnet 57,6
d.Batang diagonal
Ukuran kayu
10
FAISAL (020516019)
/14 cm
26
tr //
106,25 kg/cm2

P = 699 kg (tarik)
Lk = 2,4 m = 240 cm
ix = 0,289 h = 0,289 (10) = 2,89 cm.
iy = 0,289 b = 0,289 (14) = 4,046 cm
lk
i min
240
= 83,05 cm
2,89

= 83 = 2,24
= 84 = 2,27
= 83,05 = 2,24 +
ytb =
(83,05 83)( 2,27 2,24)

= 2,242
(84 83)
P. 699 x 2,242
=
= 11,194 kg/cm2 <<<
Fbr
10 x14
tk //
= 106,25 kg/cm2
Dicoba mengganti ukuran kayu menjadi ukuran 6 12 cm

Ukuran kayu 6/12 cm
P = 699 kg (tarik)
Lk = 2,4 m = 240 cm
ix = 0,289 h = 0,289 (12) = 3,468 cm.
iy = 0,289 b = 0,289 (6) = 1,734 cm
=
lk
i min
240
= 138,408 cm
1,734

= 138 = 6,29
= 139 = 6,40
= 138,408 = 6,29 +
ytb
(138,408 138)(6,40 6,29)

= 6,335
(139 1382)
P. 699 x6,335
=
= 61,503 kg/cm2 <
Fbr
6 x12
FAISAL (020516019)
27
tk //
= 106,25 kg/cm2 (aman)
No. Batang
A1, A2, A3, A4, A5, A6
Ukuran kayu yang dipakai

6 12
B1, B2, B3, B4, B5, B6
2. 4 14
V1, V2, V3, V4, V5
6 12
D1, D2, D3, D4
6 12
4.4 Perhitungan Lendutan Kuda-Kuda

Berdasarkan PKKI 1961 pasal 12.5 b, penurunan maksimal yang diizinkan
pada konstruksi kuda-kuda adalah sebesar :
1
xL
200
fmaks =
dimana : fmaks
L
= besarnya penurunan yang terjadi

= jarak bentang
Pada konstruksi ini bentang rencana 9 m, sehingga penurunan maksimum yang

diizinkan adalah :
fmaks =
1
x900 = 4,5 cm
200
Penuruan untuk batang kuda-kuda akibat pembebanan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:
fytb =
PLU
E.F
dimana : P = Gaya batang (kg)

L = Panjang batang (cm)
U= Beban 1 satuan gaya
E = Modulus Elastisitas = 100.000 kg/cm2 (untuk kayu kelas II)
F = Luas masing-masing penampang batang (cm2)
FAISAL (020516019)
28
Tabel Zetting
Batang
P
(kg)
L
(cm)
F
(cm2)
A1
A2
A3
A4
A5
A6
-2175
-1770
-1335
-1335
-1770
-2175
176,877
176,877
176,877
176,877
176,877
176,877
-0,95
-0,95
-0,95
-0,95
-0,95
-0,95
72
72
72
72
72
72
B1
B2
B3
B4
B5
B6
1830
1830
1425
1425
1830
1830
150
150
150
150
150
150
0,80
0,80
0,80
0,80
0,80
0,80
80
80
80
80
80
80
0.027
0.027
0.021
0.021
0.027
0.027
D1
D2
D3
D4
-405
-585
-585
-405
176,877
240,087
240,087
176,877
0.00
0.00
0.00
0.00
72
72
72
72
0
0
0
0
V1
V2
V3
V4
V5
210
435
1185
435
210
93,73
187,461
285
187,461
93,73
0.00
0.00
1,00
0,00
0.00
72
72
72
72
72
0
0
0,047
0
0
0,443
Jadi, zetting yang timbul yaitu sebesar :

fytb = 0,443 cm < fizin = 4,5 cm
BAB V
PERENCANAAN SAMBUNGAN
5.1 Perhitungan Sambungan Batang dan Titik Buhul
FAISAL (020516019)
29
P.L.U
E .F
0.051
f =
0.041
0.031
0.031
0.041
0.051
5.1.1 Sambungan pada balok kaki kuda-kuda (Titik A dan B)

Gaya batang A 1 = 2175 kg (tekan)
Gaya batang B = 1830 kg (tarik)
A1
32
B1
Perhitungan berdasarkan gaya A1 = 2175 kg

= 32o, d =
b
4
=
= 0,93 , digunakan baut 1/2'' = 1,27 cm > 0,93 cm
b 4,3
Sambungan tampang II, golongan II dengan = 32o

S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 32o) = 519,721 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (4) (1 0,6 sin 32o) = 346,481 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 32o) = 564,914 kg
Smin = 346,481 kg
S = S x x = 346,481 x 1 x 5/4 = 433,101 kg
Jumlah baut yang dipakai :
n=
P
2175
=
= 5,021 6 baut
S 433,101
2d = 2 x 1,27 = 2,54 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 6 cm
5d = 5 x 1,27 = 6,35 7 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 9 cm
5.2.2 Sambungan pada balok bint (Titik C dan G)
Gaya batang V 1 = 210 kg (tekan)
V1
FAISAL (020516019)
B1
B2
Gaya batang B 1 = 1830 kg (tarik)

30

Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 210kg
= 90o, digunakan baut 1/2'' = 1,27 cm
Sambungan tampang II, golongan II :
S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 90o) = 304,8 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (4) (1 0,6 sin 90o) = 406,4 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 90o) = 450,806 kg
Smin = 304,8 kg
S = S x x = 304,8 x 1 x 5/4 = 381 kg
n=
P 210
=
= 0,551 2 baut
S 381
2d = 2 x 1,27 = 2,54 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 6 cm
5d = 5 x 1,27 = 6,35 8 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 10 cm
5.2.3 Sambungan pada Titik D dan F

D1
Gaya batang D 1 = 2508,8 kg (tarik)
V2
Gaya batang V 2 = 870 kg (tekan)

B2
B3
FAISAL (020516019)
Gaya batang B 2 = 5558,2 kg (tarik)

31

Gaya batang B 3 = 2508,8 kg (tarik)
a. Sambungan antara batang D 1 dan V 2
Dipakai sambungan gigi
= 58
Syarat: 50 0 = tv h = .12 = 3 cm
> 60 0 = tv > 1/6 h = 1/6 .12 = 2 cm
= 58 0 = tv = 2,.2 cm ( interpolasi )
Gaya yang berkerja P = 405 kg ( tk )
Untuk kayu kelas II.
tk // = tr // = 85 kg/cm 2
tk = 25 kg/cm 2
// = 12 kg/cm 2
tv =
P
405
=
= 0,603 cm < tv = 2,2 cm
112.b 112.6
dipakai tv = 2 cm
ts =
tv
2
=
= 2,287 cm
cos .1 2 cos .1 2.58
tk = tk // - ( tk // - tk ).sin
= 85 - ( 85 - 25 ).sin 58
= 55,91 kg/cm 2
tk = 55,91 . 1 . 5/4 = 69,89 kg/cm 2
tk ytb =
N
P. cos .1 2 405.(cos .1 2.58)
=
=
= 25,81 kg/cm 2
ts.b
ts.b
2,287.6
Jadi, tk ytb = 25,81 kg/cm 2 < tk = 68,89 kg/cm 2 .........................( OK )

b. Sambungan antara batang V 2 dengan B 2 dan B 3 , = 90 0
Gaya yang bekerja , P = 210 kg ( tr )
digunakan baut
= 1,27 cm

FAISAL (020516019)
32

S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 90o) = 304,8 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (4) (1 0,6 sin 90o) = 406,4 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 90o) = 450,806 kg
Smin = 304,8 kg
S = S x x = 304,8 x 1 x 5/4 = 381 kg
n=
P 210
=
= 0,551 2 baut
S 381
2d = 2 x 1,27 = 2,54 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 6 cm
5d = 5 x 1,27 = 6,35 8 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 10 cm
5.2.4 Sambungan pada Titik H = L
A2

FAISAL (020516019)
A1
V1
D1
33

Gaya batang V 1 = 210 kg (tarik)
Gaya batang D 1 = 405 kg (tekan)
a. Sambungan antara batang D 1 dengan A 1 dan A 2

= 64 0
Syarat: < 50 0 , maka tv < 1/6 h = 1/6 .12 = 2 cm
tv =
P
405
=
= 0,603 cm < tv = 2 cm
112.b 112.6
dipakai tv = 1,5 cm
ts =
tv
1,5
=
= 1,77 cm
cos .1 2 cos .1 2.64
tk = tk // - ( tk // - tk ).sin
= 85 ( 85 25 ).sin 64
= 53,20 kg/cm 2
tk = 53,20 . 1 . 5/4 = 66,50 kg/cm 2
tk ytb =
N
P. cos .1 2 405.(cos .1 2.64)
=
=
= 32,34 kg/cm 2
ts.b
ts.b
1,77.6
Hubangan antara batang V 1 dengan A 1 dan A 2

Ukura plat penyambung
Bj = 0,59 gr/cm 2
tr // = 150 . g = 150 x 0,59 = 88,5 kg/cm 3
Fbr =
1,5.P. f 1,5.210.(1 + 0.2)

=
= 3,42 cm 2
tr //
88,5.1.5 4
Fbr = 2 . a . 12
FAISAL (020516019)
34

3,42 = 2 . a . 12
a = 0,143 2 x 2 12
b . Gaya yang bekerja P = 210 kg ( tr )
1. Hubungan plat penymbung dengan batang A 1 dan A 2
S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 58o) = 374,270 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (2) (1 0,6 sin 58o) = 249,510 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 58o) = 487,690 kg
Smin = 249,510 kg
S = S x x = 249,510 x 1 x 5/4 = 311,890 kg
n=
P
210
=
= 0,673 2 baut
S 311,890
2. Hubungan plat penyambung dengan batang V 1

S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 0o) = 762 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (2) (1 0,6 sin 0o) = 508 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 0o) = 693,550 kg
Smin = 508 kg
S = S x x = 508 x 1 x 5/4 = 635 kg
n=
P 210
=
= 0,331 2 baut
S 635
5.2.5 Sambungan pada Titik I = K

FAISAL (020516019)
35
A32

A2
V2
D2

a. Sambungan antara batang D 2 dengan A 2 dan A 3

= 90 0
Syarat: 60 0 , maka tv 1/6 h = 1/6 .12 = 2 cm
tv =
P
583
=
= 0,868 cm < tv = 2 cm
112.b 112.6
dipakai tv = 1,5 cm
ts =
tv
1,5
=
= 2,12 cm
cos .1 2 cos .1 2.90
tk = tk // - ( tk // - tk ).sin
= 85 ( 85 25 ).sin 90
= 42,57 kg/cm 2
tk = 42,57 . 1 . 5/4 = 53,21 kg/cm 2
tk ytb =
N
P. cos .1 2 583.(cos .1 2.90)
=
=
= 32,409 kg/cm 2
ts.b
ts.b
2,12.6
Jadi, tk ytb = 32,409 kg/cm 2 < tk = 53,21 kg/cm 2 .......................( OK )

Sambungan antara batang A 2 , A 3 dengan V 2
Bj = 0,59 gr/cm 2
tr // = 150 . g = 150 x 0,59 = 88,5 kg/cm 3
FAISAL (020516019)
36

Fbr =
1,5.P. f 1,5.435.(1 + 0.2)

=
= 8,847 cm 2
tr //
88,5.1. 5 4
Fbr = 2 . a . 12
8,847 = 2 . a . 12
a = 0,369 2 x 2 12
b . Sambungan antara batang A 2 , A 3 dengan V 2

Bj = 0,59 gr/cm 2
tr // = 150 . g = 150 x 0,59 = 88,5 kg/cm 3
Fbr =
1,5.P. f 1,5.435.(1 + 0.2)

=
= 8,847 cm 2
tr //
88,5.1. 5 4
Fbr = 2 . a . 12
8,847 = 2 . a . 12
a = 0,369 2 x 2 12
Dipakai plat penyambung 2 x 2 12
Gaya yang bekerja P = 435 kg ( tr )
1. Hubungan plat penymbung dengan batang A 2 dan A 3
S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 58o) = 374,270 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (2) (1 0,6 sin 58o) = 249,510 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 58o) = 487,690 kg
Smin = 249,510 kg
S = S x x = 249,510 x 1 x 5/4 = 311,890 kg
n=
P
435
=
= 1,390 2 baut
S 311,890
FAISAL (020516019)
37
2. Hubungan plat penyambung dengan batang V 2

S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 0o) = 762 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (2) (1 0,6 sin 0o) = 508 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 0o) = 693,550 kg
Smin = 508 kg
S = S x x = 508 x 1 x 5/4 = 635 kg
n=
P 435
=
= 0,680 2 baut
S 635
5.2.6 Sambungan pada Titik J

A3
V3
FAISAL (020516019)
A4
38

Dipakai sambungan gigi batang V 3

= 58 0
Syarat: 50 0 = tv h = .12 = 3 cm
> 60 0 = tv > 1/6 h = 1/6 .12 = 2 cm
= 58 0 = tv = 2,.2 cm ( interpolasi )
tk = tk // - ( tk // - tk ).sin
= 85 ( 85 25 ).sin 58
= 55,91 kg/cm 2
tk = 55,91 . 1 . 5/4 = 69,89 kg/cm 2
tv =
P. cos 1335. cos 58

=
= 1,69 cm < tv = 2,2 cm.......................... ...( OK )
tk .b
2,2.6
dipakai tv = 2,2 cm tv = ts
tk ytb =
N
P. cos . 583.(cos .58)
=
=
= 53,590 kg/cm 2
ts.b
ts.b
2,2.6
Jadi, tk ytb = 53,590 kg/cm 2 < tk = 69,890 kg/cm 2 ........................( OK )

Lv =
S . cos 1335 . cos 58

=
= 3,77 cm
tk .b
25.1.5 4
Diambil Lv = 10 cm
5.2.7 Sambungan pada Titik E

FAISAL (020516019)
39

a. Sambungan antara batang D 2 , D 3 dan V 3
Gaya yang bekerja P = 585 kg ( tk )
= 32 0
Syarat: 50 0 = tv h = .12 = 3 cm
tv =
P
585
=
= 0,87 cm < tv = 3 cm
112.b 112.6
dipakai tv = 1,5 cm
ts =
tv
1,5
=
= 1,560 cm
cos .1 2 cos .1 2.32
tk = tk // - ( tk // - tk ).sin
= 85 - ( 85 - 25 ).sin 32
= 68,460 kg/cm 2
tk = 68,460 . 1 . 5/4 = 85,580 kg/cm 2
tk ytb =
N
P. cos .1 2 585.(cos .1 2.32)
=
=
= 60,08 kg/cm 2
ts.b
ts.b
1,56.6

b. Sambungan antara batang V 3 dengan B 3 dan B 4 , = 90 0
Gaya yang bekerja , P = 1185 kg ( tr )
digunakan baut
= 1,27 cm

S = 100 db3 (1 0,6 sin ) = 100 (1,27) (6) (1 0,6 sin 90o) = 304,8 kg
S = 200 db1 (1 0,6 sin ) = 200 (1,27) (4) (1 0,6 sin 90o) = 406,4 kg
S = 430 d2 (1 0,35 sin ) = 430 (1,27)2 (1 0,35 sin 90o) = 450,806 kg
FAISAL (020516019)
40

Smin = 304,8 kg
S = S x x = 304,8 x 1 x 5/4 = 381 kg
P 1185
=
= 3,11 4 baut
S
381
n=
2d = 2 x 1,27 = 2,54 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 6 cm
5d = 5 x 1,27 = 6,35 7 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 9 cm
Lv =
S . cos 1185. cos 32

=
= 5,39 cm
tk .b
25.1.5 4. 6
Lv = 15 cm
Tabel Penggunaan Baut
Titik Buhul
Batang
Baut yang digunakan
A=B
a1 dan b1
C=G
b1 , b2 , dan v1
D=F
b2 , b3 , dan v2
b2 , b3 , dan d1
b3 , b4 , d2 , dan d1
b3 , b4 , dan v3
a1 , a2 , v1
a1 , a2 , d1
a2 , a3 , dan v2
a2 , a3 , dan d2
a3 , a4 , dan v3
E
H=L
I=K
J
Tabel Perhitungan Kubikasi Kayu

No. Batang
A0
A1
A2
A3
FAISAL (020516019)
Panjang Batang
Ukuran Batang
Volume
( cm )
( cm )
( cm 3 )
1,179
1,769
1,769
1,769
6/12
6/12
6/12
6/12
0,008
0,013
0,013
0,013
41

A4
A5
A6
A7
B1
B2
B3
B4
B5
B6
V1
V2
V3
V4
V5
D1
D2
D3
D4
1,769
1,769
1,769
1,179
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
0,937
1,875
2,850
1,875
0,937
1,769
2,401
2,401
1,769
6/12
6/12
6/12
6/12
2 . 4/10
2 . 4/10
2 . 4/10
2 . 4/10
2 . 4/10
2 . 4/10
6/12
6/12
6/12
6/12
6/12
6/12
6/12
6/12
6/12
0,013
0,013
0,013
0,008
0,012
0,012
0,012
0,012
0,012
0,012
0,007
0,014
0,021
0,014
0,007
0,013
0,017
0,017
0,013
Jumlah
Volume kayu untuk kuda-kuda
0,289
= 0,289 m
Volume kayu penyambungan dan pemotongan
= 10% x 0,289
= 0,0289 m 3
Volume total kayu
= 0,089 + 0,0289
= 0,3179 m 3
BAB VI
PERENCANAAN GORDING
J
I
K
D2
H
D1
A
32O
V1
C
B1
FAISAL (020516019)
D3
V2
V4 D
4
D
B2
V3
E
B3
F
B4
42
B5
L
V5
G
B6
B
o

9m
-
Panjang batang
=9m
Jarak kuda-kuda = 3,5 m
Jarak gording
Tegangan dasar (y) = 1600 kg/cm2
Modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kg/cm
Profil baja rencana = LLC 100.55.20.4,5 (hal 50 tabel baja)
Data profil :
= 0,633 m
Ix
= 139 cm4
Iy
= 30,9 cm4
Wx = 27,7 cm3
Wy = 9,82 cm3
F
= 9,469 cm2
= 7,43 kg/m
6.1 Pembebanan
Dalam perencanaan gording, harus diperhatikan muatan-muatan yang bekerja
pada gording, yaitu :
a. Muatan mati
b. Muatan hidup
- Muatan terpusat
- Muatan terbagi rata
c. Muatan angin
- Angin tekan
- Angin hisap
-
FAISAL (020516019)
43

6.2 Perhitungan Momen Akibat Pembebanan
6.2.1 Akibat beban mati
Berdasarkan PPI 1983 hal 12, berat atap seng = 10 kg/m2
- Beban yang diperhitungan :
Berat sendiri gording (q1)
Berat atap seng (q2)
=10 kg/m2 x 0, 633 m = 6,33 kg/m
= 7,43 kg/m
qtotal
= 13,76 kg/m
Momen dan gaya lintang :

qy = q sin
= 13,76 sin 32o
= 11,669 kg/m
qx = q cos
= 13,76 cos 32o
= 7,292 kg/m
Mx = 1/8 qy L2 = 1/8 x 11,669 x 3,52 = 84,38 kgm

My = 1/8 qx L2 = 1/8 x 7,292 x 3,52 = 59,08 kgm
Dx = qy L
= x 11,669 x 3,5 = 20,421 kg
Dy = qx L
= x 7,292 x 3,5
= 12,761 kg
6.2.2 Akibat beban hidup

a. Beban terpusat (orang kerja)
Menurut PPI 1983 pasal 3.2 ayat 2b, beban terpusat yang berasal dari
seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya adalah sebesar
100 kg.
FAISAL (020516019)
Px = P sin
= 100 sin 32o
= 52,992 kg
Py = P cos
= 100 cos 32o
= 84,805 kg
Mx = 1/8 Py L
= 1/8 x 84,805 x 3,5 = 31,102 kgm
My = 1/8 Px L
= 1/8 x 52,992 x 3,5 = 46,368 kgm
44

Dx = Py
= x 84,805
= 42,403 kg
Dy = Px
= x 52,992
= 26,496 kg
b. Beban air hujan (beban terbagi rata)

Menurut PPI 1983,beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari air
hujan adalah sebesar (40 0,8) kg/m2.
qr = 40 0,8 = 40 (0,8 x 32)
= 14,4 kg/m2
= 9,115 kg/m
= 14,4 x 0,633
qx = q sin
= 9,115 sin 32o
= 4,830 kg/m
qy = q cos
= 9,115 cos 32o
= 7,729 kg/m
Mx = 1/8 qy L2 = 1/8 x 7,729 x 3,52 = 11,835 kgm

My = 1/8 qx L2 = 1/8 x 4,830 x 3,52 = 7,396 kgm
Dx = qy L
= x 7,729 x 3,5 = 13,526 kg
Dy = qx L
= x 4,830 x 3,5 = 8,453 kg
c. Akibat beban angin

Tekanan angin diambil dari PPI 1983. w = 50 kg/m2. Angin bekerja tegak
lurus bidang atap, jadi komponen angin dalam arah sb-x = 0 dan komponen
angin hanya bekerja dalam arah sb-y saja. Menurut PPI 1983, koefisien
angin untuk gedung dibagi menjadi :
-
Koefisien angin tekan

CT = 0,02 0,4 = (0,02 x 32o) 0,4 = 0,24
Koefisien angin hisap

CH = - 0,4
Muatan angin tekan
qx = 0
FAISAL (020516019)
45

qy = 0,24 x 0,633 x 50
= 7,596 kg/m
Mx = 1/8 qy L2
= 1/8 x 7,596 x 3,52
= 11,631 kgm
= x 7,596 x 3,5
= 13,293 kg
My = 0
Dx = qy L
Dy = 0
Muatan angin hisap
qx = 0
qy = - 0,4 x 0,633 x 50
= -12,66 kg/m
Mx = 1/8 qy L2
= 1/8 x (-12,66) x 3,52 = - 19,386 kgm
My = 0
Dx = qy L
= x (-12,66) x 3,5 = - 22,155 kg
Dy = 0
Tabel Kombinasi Momen dan Gaya Lintang
Momen
dan Gaya
Lintang
Beban Hidup
Beban Angin
Kombinasi
Sekunder
Primer
(B. sementara)
(B. tetap)
1+2
1+2+4 atau 1+2+5
Beban
mati
Terpusat
Terbagi rata
Tekan
Hisap
Mx
17,868
37,102
11,835
11,631
-19,386
54,970
66,601
My
11,166
46,368
7,396
57,534
57,534
Dx
20,421
42,403
13,526
13,293
-22,155
62,824
76,117
Dy
12,761
26,496
8,453
39,257
39,257
6.3 Kontrol terhadap Gording
FAISAL (020516019)
46

6.3.1 Kontrol terhadap Tegangan
- Akibat muatan tetap / primer
Mx
= 54,970 kgm
= 5497 kgcm
My
= 57,534 kgm
= 5753,4 kgcm
Wx
= 27,7 cm3
Wy
= 9,82 cm3
ytb
Mx My 5497 5753,4
+
+
= 784,334 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
=
Wx Wy 27,7
9,82
Akibat muatan sementara / sekunder

Mx
= 66,601 kgm
= 6660,1 kgcm
My
= 57,534 kgm
= 5753,4 kgcm
Wx
= 27,7 cm3
Wy
= 9,82 cm3
ytb =
Mx My 6660,1 5753,4
+
+
= 826,323 kg/cm2 < sem = 1600 kg/cm2
=
Wx Wy
27,7
9,82
6.3.2 Kontrol terhadap Lendutan

Berdasarkan PPBBI, lendutan maks yang diperkenankan untuk gording adalah:
fmaks =
L
,
180
L = panjang gording
E = 2,1 x 106 kg/cm2
a. Peninjauan terhadap sb. x x

- Akibat beban mati (beban terbagi rata)
5q y L4
5(0,11669 )(350) 4
= 0,078 cm
fxD =
=
6
384 EI x 384( 2,1x10 )(139)
-
Akibat beban terpusat (orang kerja)

Py L3
84,805(350)3
= 0,259 cm
fxT =
=
5
48 EI x 48(2,1x10 )(139)
FAISAL (020516019)
47

-
Akibat beban angin

5q y L4
5(0,07596 )(350) 4
= 0,051cm
fxw =
=
384 EI y 384( 2,1x106 )(139)
fx total = (fxD + fxT + fxw) < f =
1
1
L=
x350 = 1,944 cm
180
80
= 0,078 + 0,259 + 0,051

fx total = 0,388 cm < f = 1,944 cm ........................................................... (aman)
b. Peninjauan terhadap sb. y y
- Akibat beban mati (beban terbagi rata)
fxD =
-
5q x L4
5(0,07292 )(350) 4
= 0,219cm
=
384 EI y 384( 2,1x106 )(30,9)
Akibat beban terpusat (orang kerja)

Px L3
52,992(350)3
= 0,729cm
fyT =
=
48 EI y 48(2,1x105 )(30,9)
Akibat beban angin

5q y L4
5(0)(350) 4
=0
fyw =
=
384 EI y 384( 2,1x106 )(30,9)
fy total = (fxD + fxT + fxw) < f =
1
1
L=
x350 = 1,944 cm
180
180
= 0,219 + 0,729 + 0
fy total = 0,948 cm < f = 2,22 cm............................................................. (aman)
Total lendutan
ftotal
ftotal
( f x total ) 2 + ( f y total ) 2 < f =
0,3882 + 0,948 2
L
180
= 1,024 cm < f = 1,944 cm............................................................ (aman)
FAISAL (020516019)
48

6.3.3 Kontrol Gording terhadap Gaya Geser
Kontrol dilakukan terhadap tegangan geser yang timbul. Secara umum bisa
digunakan pers. di bawah ini :
ytb
D x .S x D y .S y
+
bx . I x
b y .I y
dimana :
Dx
= Gaya geser pada sb x
Dy
= Gaya geser pada sb y
Sx
= Statis momen terhadap sb x
Sy
= Statis momen terhadap sb y
Ix
= Momen inersia profil terhadap sb x
Iy
= Momen inersia profil terhadap sb y
bx
= Tebal profil arah sb x (bidang yang tergeser)
by
= Tebal profil arah sb y (bidang yang tergeser)
LLC 100.50.20.4,5
A = 100 mm
B = 50 mm
C = 20 mm
t = 4,5 mm
Cx = 50 mm
Cy = 18,85 mm
FAISAL (020516019)
49

F1 = 100 x 4,5 = 450 mm2 = 4,50 cm2
F2 = F4 = (50 2(4,5)) x 4,5 = 184,5 mm2 = 1,845 cm2
F3 = F5 = 20 x 4,5 = 90 mm2 = 0,9 cm2
Ftot . Cy
Cy
= F1.C1 + F2.C2 + F3.C3

=
F1 .C1 + F2 .C 2 + F3 .C 3 + F4 .C 4 + F5 .C 5
Ftot
(450 x 2,25) + (184,5 x 25) + (90 x 47,75) + (184,5 x 25) + (90 x 47,75)
999
1012,5 + 4612,5 + 4297 ,5 + 4612,5 + 4297,5

999
= 18,85 mm
Statis momen terhadap sb x
Sx
= ( F1) ( Cx) + (F2) (x t) + (F3) (x C)

= ( x 4,5) ( x 5) +(1,845) (5 (0,45)) + (0,9) (5 (2))
= 4,75 + 8,809 + 3,6
= 17,159 cm3
Statis momen terhadap sb y

Sx
= (F1) (Cy t) + {(Cy t) (t)} { (Cy t)}+

{(Cy t) (t)} { (Cy t)}
FAISAL (020516019)
50

= 4,5 (1,885 (0,45)) + {(1,885 0,45)
(0,45)} { (1,885 0,45)} + {(1,885 0,45)
(0,45)} { (1,885 0,45)}
= 7,47 + 0,463 + 0,463
= 8,396 cm3
Kontrol tegangan akibat kombinasi beban primer

ytb
D x .S x D y .S y
+
< 0,58 = 0,58 x 1600 = 928 kg/cm2
bx . I x
b y .I y
62,824 x17,159 39,257 x8,396

+
0,45 x139
0,45 x30,9
= 17,234 + 23,704
= 40,938 kg/cm2
Kontrol tegangan akibat kombinasi beban sekunder

ytb
D x .S x D y .S y
+
< 0,58 (1,3 ) = 0,58 x (1,3 x1600) = 1206,4 kg/cm2
bx . I x
b y .I y
76,117 x17,159 39,257 x8,396

+
0,45 x139
0,45 x30,9
= 20,881 + 23,704
= 44,585 kg/cm2
FAISAL (020516019)
51

BAB VII
PERENCANAAN RANGKA KUDA-KUDA
7.1 Beban mati
Beban tetap yang diperhitungkan meliputi beban atap, beban gording, beban
plafond + berat penggantung.
- Berat kuda-kuda
Dihitung berdasarkan rumus pendekatan Ir. Loa Wan Kiong
q = (L 2) s/d (L + 5) kg/m2
= (9 2) s/d (9+ 5) kg/m2
q = 7kg/m2 s/d 14 kg/m2
Untuk pendimensian diambil yang terbesar, yaitu 14 kg/m2
Pelimpahan ke titik buhul = (14 x 3,5 x 9) / 9 = 49 kg
Bracing (alat sambung dan plat penyambung) diambil 25% dari berat sendiri kudakuda (PPBBI 1984) ;
q = 25 % x 49 = 12,25 kg
Berat gording LLC 100.50.20.4,5 = 7,43 kg/m
Pembebanan gording = 7,43 x 3,5 = 26,01 kg
7.2 Berat Atap
7.2.1 Berat penutup atap
Penutup atap yang digunakan adlaah seng dengan berat per m2 bidang atap
adalah sebesar 10 kg/m2. Bila jarak antar kuda-kuda 3,5 m, beban yang diterima:
- Titik A = B
P
= ( A1 + A9) x 3,5x 10
= ( (1,76877) + 1,179) x 3,5 x 10
= 72,2183 kg
FAISAL (020516019)
52

- Titik H = I = J = K = L
P
= (A1 + A2) x 3,5 x 10

= (1,76877 + 1,76877) x 3,5x 10
= 61,90695 kg
7.2.2 Berat Plafond dan Penggantung

Berat plafond dan penggantung = 11 kg/m2 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2 (PPI 1983)
- Titik A = B
Cos 32o =
x
1,179
x = 0,999 1
P = B1 x 3,5 x 18 x 1
= x 1,5 x 3,5 x 18 x 1
= 47,25 kg
- Titik A = B
P = ( B1 + B2 ) x 3,5 x 18 x 1
= x (1,5 + 1,5 ) x 3,5 x 18 x 1
= 94,5 kg
7.3 Berat Gording
Berat gording LLC 100.70.20.4,5 = 7,43 kg/m
Jarak gording = 0,633 m
Jarak kuda-kuda = 3,5 m
Pembebanan gording = 7,43 kg/m x 3,5 m = 26,01 kg
FAISAL (020516019)
53
Bentang A H
P
0,633
0,633
0,633
0,633
RA
1,179
1,769
0,416
RH 1
MH = 0
RA.1,769-P(2,948)-P(2,315)-P(1,682)-P(1,049)-P(0,416) = 0
RA =
26,01(2,948) + 26,01(2,315) + 26,01(1,682) + 26,01(1,049) + 26,01(0,146)

1,769
= 123,654 kg
V = 0
RA +RH1 = 5 P
RH1 = 5 (26,01) 123,654 = 6,396 kg
-
Bentang H I
0,217
RH 1
FAISAL (020516019)
0,633
0,633
0,286
RI 1
1,769
54
MI = 0
RH2.1,769 P (1,552) P (0,919) P (0,286)
RH2 =
26,01(1,552) + 26,01(0,919) 26,01(0,286)

= 40,537 kg
1,769
V = 0
RH2 + RI1
RI1
= 3. P
= 3 (26,01) 40,537 = 37,493 kg
Bentang I J
P
0,347
RI 1
0,633
0,633
0,156
1,769
RJ
MJ = 0
RI2.1,769 P (1,422) P (0,789) P (0,156)
RI2 =
26,01(1,422) + 26,01(0,789) 26,01(0,159)

= 21,422 kg
1,769
V = 0
RI2 + RJ
RJ
= 3. P
= 3 (26,01) 21,422 = 56,608 kg
Beban gording untuk tiap titik buhul

Titik A = B P = 123,654 kg
FAISAL (020516019)
55

Titik H = L P = ( 6,396 + 40,537 ) = 46,933 kg
Titik I = K P = ( 37,493 + 21,422 ) = 58,915 kg
Titk J P = 56,608 x 2 = 113,216 kg
7.4 Beban Hidup
Muatan orang dan peralatannya

Karena muatan angin tidak berpengaruh, maka diambil muatan orang dan
peralatannya, P = 100 kg.
Muatan air hujan

Muatan air hujan bekerja pada titik buhul bagian atas, sebesar :
(40 0,8) = (40 -0,8 (32)) = 14,4 kg/m2
Berat muatan pada titik buhul
a.
Titik A = B
P = ( A1 + A9) x 3,5 x 14,4
= ( (1,76877) + 1,179) x 3,5 x 14,4
= 103,995 kg
c.
Titik H = I = J = K = L
P = (A1 + A2) x 3,5 x 14,4
= (1,76877 + 1,76877) x 3,5 x 14,4
= 89,146 kg
Muatan angin
Gaya angin, w = 50 kg/m2
- Angin tekan, koefisien = (0,02 0,4) = ((02 x 32) 0,4) = 0,24
a.
Titik buhul A = B
P
= (A9 + A1) x 3,5 x 0,24 x 50

= (1,179 + . 1,76877) x 3,5 x 0,24 x 50
= 86,662 kg
b.
Titik buhul H = I = K = L
P
= (A1 + A2) x 3,5 x 0,24 x 50

FAISAL (020516019)
56

= (1,76877 + 1,76877) x 3,5 x 0,24 x 50
= 74,288 kg
c.
Titik buhul J
P
= A3 x 3,5 x 0,24 x 50
= (1,76877) x 3,5 x 0,24 x 50
= 37,144 kg
- Angin hisap, koefisien = - 0,4

P
= (A7 + A6) x 3,5x (-0,4) x 50

= (1,179 + (1,769)) x 3,5x (-0,4) x 50
= 144,445 kg
P
= (A5 + A6) x 3,5 x (-0,4) x 50

= (1,769 + 1,769) x 3,5 x (-0,4) x 50
= 123,83 kg
c.
Titik buhul J
P
= (A4) x 3,5 x (-0,4) x 50

= (1,769) x 3,5 x (-0,4) x 50
= 61,915 kg
Tabel Pembebanan
FAISAL (020516019)
57
Titik
buhul
Beban Mati (kg)

Berat
sendiri
Bracing
Berat
atap
Berat
plafond
49
12,25
72,218
47,25
B
C
D
E
F
G
H
I
49
49
49
49
49
49
49
49
12,25
12,25
12,25
12,25
12,25
12,25
12,25
12,25
72,218
61,907
61,907
47,25
94,5
94,5
94,5
94,5
94,5
-
J
K
L
49
49
49
12,25
12,25
12,25
61,907
61,907
61,907
Berat
gording
123,65
4
123,65
4
46,933
58,915
113,21
6
58,915
46,933
Beban
Hidup
Beban
Total
Gaya
Design
(Kg)
(Kg)
(Kg)
Tekan
Hisap
103,995
408,617
409
86,662
144,437
103,995
100
100
100
100
100
100
100
408,617
255,750
255,750
255,750
255.750
255,750
270,090
282,072
409
256
256
256
256
256
271
283
86,662
74,288
74,288
144,437
123,830
123,830
100
100
100
335,373
282,072
270,090
336
283
271
37,144
74,288
74,288
61,907
123,830
123,830
P = 3542 kg
MB = 0
RA =
P 3542
=
2
2
FAISAL (020516019)
RA = RB = 1771 kg
58
Beban Angin

Tabel Gaya Batang
No
Batang
Muatan
Tetap
Muatan Angin
Hisap
Hisap
Kanan
Kiri
c
d
198
282
198
222
198
162
162
198
222
198
282
198
Gaya Sekunder
Tekan
kanan
e
-120
-120
-120
-99
-135
-168
a+b+c
-2565
-2037
-1491
-1548
-1998
-2433
Pmax
Gaya
Desain
a+d+e
-1233
-1998
-1548
-1491
-2037
-2565
-2565
-2037
-1548
-1548
-2037
-2565
-2565
A1
A2
A3
A4
A5
A6
a
-2595
-2100
-1590
-1590
-2100
-2595
Tekan
Kiri
b
-168
-135
-99
-120
-120
-120
B1
B2
B3
B4
B5
B6
2190
2190
1762,5
1762,5
2190
2190
243
243
173
102
102
102
-168
-168
-168
-288
-408
-408
-408
-408
-288
-168
-168
-168
102
102
102
173
243
243
2265
2265
1767,5
1576,5
1884
1884
1884
1884
1576,5
1767,5
2265
2265
2265
2265
1767,5
1767,5
2265
2265
2265
D1
D2
D3
D4
-510
-690
-690
-510
-84
-114
0
0
0
0
192
138
0
0
192
138
138
192
0
0
0
0
-114
-84
-594
-804
-498
-372
-372
-498
-804
-594
-804
V1
V2
V3
V4
V5
255
547,5
1320
547,5
255
0
45
90
0
0
0
0
-144
-72
0
0
0
-144
-72
0
0
-72
-144
0
0
0
0
90
45
0
255
587,5
1266
475,5
255
255
475,5
1266
587,5
255
1266
Ket : (-) tekan

(+) tarik
BAB VIII
PENDIMENSIAN BATANG
FAISAL (020516019)
59
8.1 Batang Kaki Kuda-kuda (A1 s/d A6)

Batang A1 sampai A6 adalah merupakan batang tekan.
L = 1,77 m = 177 cm
Ptk = 2565 kg
= 1600 kg
maks = 140 (untuk batang tekan)
Dipilih profil 55.55.10, dari tabel diperoleh data :

Ix = Iy = 22,8 cm4
i = 1,17 cm
= 6,91 cm2
I = 9,43 cm4
ix = iy = 1,82 cm
w = 4,24 cm
e = 1,69 cm
= 0,6 cm
Kontrol :
x =
L x 177
= 97,253 < 140 ................................................................... (aman)
=
i x 1,82
1 =
L1 177
=
= 151,282 > maks = 50 ................................ (diperlukan plat kopel)
in 1,17
Lmaks = maks . in
= 50 x 1,17
= 58,5 cm
Jumlah kopel
n
L1
L
Lmaks
177
= 3,026 4 buah
58,5
L
177
=
= 44,25 cm
Jlh kopel
4
FAISAL (020516019)
60

1
iy
L1 44,25
=
= 37,821 cm < maks = 50 . (aman)
in
1,17
( y ) 2 + m2 (1 ) 2 maks
Plat buhul yang dipakai mempunyai ketebalan = 4 mm.

Iy
= 2 [ Iy1 + F1 (e + 0,5.)2]
= 2 [22,8 + 6,91 (1,69 + (0,5 x 4)2]
= 94,97 cm4
Iy
iy
( y ) 2 + m2 (1 ) 2 , m = jumlah profil
(67,531) 2 + 22 (37,821) 2 = 77,401 < maks = 140 ........................... (aman)
2F
Ly
iy
94,97
= 2,621 cm
2 x6,91
iy
177
= 67,531
2,621
Syarat :
x 1,2 1 97,253 1,2 x 37,821 97,253 45,385 .......................... (aman)
iy 1,2 1 77,401 1,2 x 37,821 77,401 45,385 .......................... (aman)
Tegangan yang timbul akibat plat kopel

Karena x > iy, maka untuk menentukan faktor tekuk () diambil x = 97,253.
Dari tabel 2 PPBBI 1984 untuk Fe 360 :
= 97 = 1,959
= 98 = 1,984
= 97,253 = 1,959 +
(97,253 97 )(1,984 1,959)

= 1,965
(98 97 )
Kontrol terhadap tegangan

FAISAL (020516019)
61

ytb
Px 2565 x1,965
= 364,7608 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
=
2 x6,91
2F
Pendimensian Plat Kopel

Panjang plat kopel
= 2 (b + ) = 2 (6 + (0,4)) = 12,4 cm
Tebal plat kopel direncanakan = 4 mm

Diameter baut
= tprofil + tkopel
= 6 mm + 4 mm = 10 mm = 1,0 cm
Direncanakan 2 baut, maka tinggi baut, h = 6 = 6 (1,27) = 7,62 8 cm

I min
IP
10
Ll
a
I
th 3
10
L1
2e +
1
12
(0,4)(8)3
9,43
10
44,25
2(1,69) + 0,4
1
12
4,515 2,131 ...................................................................... (aman)

Jumlah baut direncanakan = 2 ''
Q = 0,02 P = 0,02 (2565) = 51,3 kg , Q = beban geser = D = 2%P
T=Q
L1
44,25
= 51,3
= 623,633 kg T = Gaya yang bekerja pada arah
2a
2 x1,82
melintang
C = 2e + = 2 (1,69) + 0,4 = 3,78 cm

M = T x C = 623,633 x (3,78) = 625,523 kgcm
W = 1/6 th2 = 1/6 x 0,4 x 82 = 4,267 cm3
ytb =
M 625,523
=
= 146,596 kg/cm2 < =1600 kg/cm2 ................(aman)
W
4,267
FAISAL (020516019)
62

ytb =
3T 3 x623,633
=
= 135,376 kg/cm2 < = 0,58 x 1600 = 928 kg/cm2 ...... (aman)
2F
2 x6,91
Kontrol kemampuan baut
= 0,6 = 0,6 x 1600 = 960kg/cm2

tu = 1,2 = 1,2 x 1600 = 1920 kg/cm2
Pgeser = n x F x = 1 x x 1,272 x 960 = 1216,.098 kg
Ptumpu = t x d x 1,2 x
tu
= 0,4 x 1 x 1,2 x 1920 = 921,60 kg
Jadi, Pbaut = 921,60 kg
Gaya yang ditahan oleh baut

T1 623,633
=
= 311,817 kg
nj
2
Gaya vertikal : Kv =
Gaya horizontal : KH =
M 1.y
x 2 + y 2
y = 1,5 = 1,5 x 1,27 = 1,905 cm

y2 = (1,5 )2 + (1,5)2 = 2 (1,5)2 = 2 (1,5 1,27)2 = 7,258 cm2
Karena baut berhimpit pada sb. y profil, maka x = 0 ix2 = 0
KH =
KR =
625,523 x1,905
= 164,180 kg
0 + 7,258
2
2
K H + KV = (164,180) 2 + (311,817 ) 2 = 352,399 kg
Jadi Pbaut = 921,60 kg > KR = 352,399 kg .......................................(aman)

Plat kopel yang digunakan = L x h x t
= 12,4 x 8 x 0,4
= 39,68 cm3
FAISAL (020516019)
63

8.2 Batang Bawah (B1 s/d B6)
Batang batang B1 s/d B6 adalah batang tarik, dengan :
Ptr = 2265 kg
Lk = 1,5 m = 150 cm
= 1600 kg/cm2
maks = 240 (untuk batang tarik)
imin =
Fbr =
Lk
150
=
= 0,625 cm
maks 240
P 2265
=
= 1,416 cm2
1600
Menurut AISC :
Fn = 1,2 x Fbr = 1,2 x 1,416 = 1,699 cm2
Dicoba menggunakan profil 60.60.6 dari tabel baja diperoleh :

F = 6,91 cm2
e = 1,69 cm
Ix = Iy = 22,8 cm4
ix = iy = 1,82 cm
i = 1,17 cm
FAISAL (020516019)
64
Kontrol Tegangan :
P 2265
=
= 327,786 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
F
6,91
Lk 150
=
= 82,418 < maks = 240 ..(aman)
x =
ix 1,82
ytb =
L1 1500
=
= 128,205 < maks = 240 ...
i
1,17
(aman)
Jadi profil 60.60.6 dapat digunakan.
1 =
8.3 Batang Diagonal

FAISAL (020516019)
65

8.3.1 Batang Diagonal D1 = D4
Batang diagonal terhadap gaya tekan

Batang-batang D1 = D4 memiliki panjang Lk = 1,77 m = 177 cm
Ptr = 594 kg
= 1600 kg/cm2

Ix = Iy = 22,8 cm4
i = 1,17 cm
= 6,91 cm2
I = 9,43 cm4
ix = iy = 1,82 cm
w = 4,24 cm
e = 1,69 cm
= 0,6 cm
Kontrol :
x =
L x 177
= 97,253 < 140 ................................................................... (aman)
=
i x 1,82
1 =
L1 177
=
= 151,282 > maks = 50 ................................ (diperlukan plat kopel)
in 1,17
Lmaks = maks . in
= 50 x 1,17
= 58,5 cm
Jumlah kopel
L
177
= 3,025 4 buah
58,5
L1
L
177
=
= 44,25 cm
Jlh kopel
4
L1 44,25
=
= 37,821 cm < maks = 50 . (aman)
in
1,17
Lmaks
FAISAL (020516019)
66

iy
( y ) 2 + m2 (1 ) 2 maks

Iy
= 2 [ Iy1 + F1 (e + 0,5.)2]
= 2 [22,8 + 6,91 (1,69 + (0,5 x 4)2]
= 94,97 cm4
Iy
iy
(67,531) 2 + 22 (37,821) 2 = 77,401 < maks = 140 ........................... (aman)
2F
Ly
iy
94,97
= 2,621 cm
2 x6,91
iy
177
= 67,531
2,621
Syarat :
x 1,2 1 97,253 1,2 x 37,821 97,253 45,385 .......................... (aman)
iy 1,2 1 77,401 1,2 x 37,821 77,401 45,385 .......................... (aman)

= 97 = 1,959
= 98 = 1,984
= 97,253 = 1,959 +
(97,253 97 )(1,984 1,959)

= 1,965
(98 97 )

ytb
Px 594 x1,965
= 84,458 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
=
2 x6,91
2F
FAISAL (020516019)
67

Panjang plat kopel
= 2 (b + ) = 2 (6 + (0,4)) = 12,4 cm

Diameter baut
= tprofil + tkopel
= 6 mm + 4 mm = 10 mm = 1,0 cm

I min
IP
10
Ll
a
I
th 3
10
L1
2e +
1
12
(0,4)(8)3
9,43
10
44,25
2(1,69) + 0,4
1
12
4,515 2,131 ...................................................................... (aman)

Jumlah baut direncanakan = 2 ''
Q = 0,02 P = 0,02 (594) = 11,88 kg , Q = beban geser = D = 2%P
T=Q
L1
44,25
= 11,88
2a
2 x1,82
melintang
C = 2e + = 2 (1,69) + 0,4 = 3,78 cm

M = T x C = 144,420 x (3,78) = 272,954 kgcm
W = 1/6 th2 = 1/6 x 0,4 x 82 = 4,267 cm3
ytb =
ytb =
M 272,954
=
= 63,969 kg/cm2 < =1600 kg/cm2 .................(aman)
W
4,267
3T 3 x144,420
=
= 31,350 kg/cm2 < = 0,58 x 1600 = 928 kg/cm2 ........ (aman)
2F
2 x6,91
FAISAL (020516019)
68
= 0,6 = 0,6 x 1600 = 960kg/cm2

tu = 1,2 = 1,2 x 1600 = 1920 kg/cm2
Pgeser = n x F x = 1 x x 1,272 x 960 = 1216,.098 kg
tu
= 0,4 x 1 x 1,2 x 1920 = 921,60 kg

T1 144,420
=
= 72,210 kg
nj
2
M 1.y
x 2 + y 2
y = 1,5 = 1,5 x 1,27 = 1,905 cm

y2 = (1,5 )2 + (1,5)2 = 2 (1,5)2 = 2 (1,5 1,27)2 = 7,258 cm2
KH =
KR =
272,954 x1,905
= 71,642 kg
0 + 7,258
2
2
K H + KV = (71,642) 2 + (72,210) 2 = 101,719 kg
Jadi Pbaut = 921,60 kg > KR = 101,719 kg .......................................(aman)

= 12,4 x 8 x 0,4
= 39,68 cm3
FAISAL (020516019)
69

8.3.2 Batang diagonal D2 = D3
Batang diagonal D3 = D4 memiliki panjang Lk = 2,4 m = 240 cm
Ptr = 804 kg
= 1600 kg/cm2
Ix = Iy = 116 cm4
F
= 15,5 cm2
i = 1,76 cm
I = 47,8 cm4
ix = iy = 2,74 cm
e = 2,54 cm
Kontrol :
x =
L x 240
= 87,591 < 240 .................................................................. (aman)
=
i x 2,74
1 =
L1 240
=
= 136,364 > maks = 50 ............................... (diperlukan plat kopel)
in 1,76
Lmaks = maks . in
= 50 x 1,76
= 88 cm
Jumlah kopel
L
240
= 2,727 3 buah
88
L1
L
240
=
= 80 cm
Jlh kopel
3
L1
80
=
= 45,455 cm < maks = 50 ... (aman)
in 1,76
iy
Lmaks
( y ) 2 + m2 (1 ) 2 maks
FAISAL (020516019)
70

Iy
= 2 [ Iy1 + F1 (e + 0,5.)2]
= 2 [116 + 15,5 (1,69 + (0,5 x 0,4)2]
= 311,98 cm4
Iy
iy
(7,566) 2 + 22 (45,455) 2 = 46,080 < maks = 140 ............................ (aman)
2F
Ly
iy
311,98
= 3,172 cm
2 x15,5
iy
240
= 7,566
31,72
Syarat :
x 1,2 1 87,591 1,2 x 45,455 87,591 54,546 ................................ (aman)
iy 1,2 1 46,080 1,2 x 45,455 46,080 54,546 .......................... (aman)

= 87 = 1,741
= 88 = 1,761
= 87,591 = 1,741 +
(87,591 87)1,761 1,741)

= 7528
(88 87)

ytb
Px 804 x1,7528
= 45,459 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
=
2 x15,5
2F
FAISAL (020516019)
71

Panjang plat kopel
= 2 (b + ) = 2 (9 + (0,4)) = 18,4 cm

Diameter baut
= tprofil + tkopel
= 9 mm + 5 mm = 14 mm = 1,4 cm

I min
IP
10
Ll
a
I
th 3
10
L1
2e +
1
12
(0,5)(10)3
47,8
10
2(2,54) + 0,4
80
1
12
7,603 5,975 ...................................................................... (aman)

Jumlah baut direncanakan = 2 5/8''
Q = 0,02 P = 0,02 (804) = 16,08 kg ,
T=Q
Q = beban geser = D = 2%P
L1
44,25
= 11,88
2a
2 x1,82
melintang
C = 2e + = 2 (2,74) + 0,4 = 5,88 cm

M = T x C = 234,745 x (5,88) = 690,150 kgcm
W = 1/6 th2 = 1/6 x 0,5 x 102 = 8,333 cm3
ytb =
ytb =
M 690,150
=
= 82,821 kg/cm2 < =1600 kg/cm2 ..................(aman)
W
8,333
3T 3 x 234,745
=
= 22,717 kg/cm2 < = 0,58 x 1600 = 928 kg/cm2 ....... (aman)
2F
2 x15,5
FAISAL (020516019)
72
= 0,6 = 0,6 x 1600 = 960kg/cm2

tu = 1,2 = 1,2 x 1600 = 1920 kg/cm2
Pgeser = n x F x = 1 x x 1,592 x 960 = 1906,142 kg
tu
= 0,5 x 1,4 x 1,2 x 1920 1612,80 kg

T1 234,745
=
= 117,373 kg
nj
2
M 1.y
x 2 + y 2
y = 1,5 = 1,5 x 1,59 = 2,385 cm

y2 = (1,5 )2 + (1,5)2 = 2 (1,5)2 = 2 (1,5 1,59)2 = 11,376 cm2
KH =
KR =
690,150 x 2,385
= 144,691 kg
0 + 11,376
2
2
K H + KV = (144,691) 2 + (117,373) 2 = 186,311 kg
Jadi Pbaut = 1612,80 kg > KR = 186,311 kg .....................................(aman)

= 18,4 x 10 x 0,5 = 92 cm3
8.4 Batang Vertikal

8.4.1 Batang vertikal V1 dan V5
V1 dan V5 dengan panjang Lk = 0,94 m = 94 cm menerima beban tarik

FAISAL (020516019)
73

Ptr = 255 kg
= 1600 kg/cm2
imin =
Lk
94
=
= 0,392 cm
maks 240
P 255
=
= 0,159 cm2
1600
Fbr =
Menurut AISC :
Fn = 1,2 x Fbr = 1,2 x 0,159 = 0,191 cm2
Dicoba menggunakan Profil 90.90.9,.dari tabel diperoleh data :
F = 15,5 cm2
e = 2,54 cm
Ix = Iy = 116 cm4
ix = iy = 2,74 cm
i = 1,76 cm
I = 47,8 cm4
W = 13,3 cm 3
Kontrol Tegangan :
P 255
=
= 16,452 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
F 15,5
Lk
94
=
= 34,307 < maks = 240 .(aman)
x =
ix
2,74
ytb =
1 =
L1
94
=
= 53,409 < maks = 240 ...(aman)
i 1,76

8.4.2 Batang vertikal V2 dan V4
Batang vertikal V2 dan V4 menerima beban tarik

Lk = 1,87 m = 187 cm
FAISAL (020516019)
74

Ptr = 587,5 kg
= 1600 kg/cm2
maks = 240
imin =
Lk
187
=
= 0,779 cm
maks 240
P 587,5
=
= 0,367 cm2
1600
Fbr =
Menurut AISC :
Fn = 1,2 x Fbr = 1,2 x 0,367 = 0,440 cm2
F = 15,5 cm2
e = 2,54 cm
Ix = Iy = 116 cm4
ix = iy = 2,74 cm
i = 1,76 cm
I = 47,8 cm4
W = 13,3 cm 3
Kontrol Tegangan :
P 587,5
=
= 37,903 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
F
15,5
Lk
94
=
= 34,307 < maks = 240 .(aman)
x =
ix
2,74
ytb =
1 =
L1 187
=
= 68,248 < maks = 240 ...(aman)
i 2,74
8.4.3 Batang vertikal V3
Batang vertikal V3 menerima beban tarik

Lk = 4,2 m = 420 cm
FAISAL (020516019)
75

Ptr = 1091,2 kg
= 1600 kg/cm2
maks = 240
imin =
Lk
285
=
= 1,188 cm
maks 240
P 1266
=
= 0,791 cm2
1600
Fbr =
Menurut AISC :
Fn = 1,2 x Fbr = 1,2 x 0,791 = 0,949 cm2
F = 15,5 cm2
e = 2,54 cm
Ix = Iy = 116 cm4
ix = iy = 2,74 cm
i = 1,76 cm
I = 47,8 cm4
W = 13,3 cm 3
Kontrol Tegangan :
P 1266
=
= 81,677 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2
F 15,5
Lk
= 285 = 104,014 < maks = 240 .(aman)
x =
ix
ytb =
1 =
L1 285
=
= 161,932 < maks = 240 .....(aman)
i 1,76
Daftar Profil yang digunakan untuk seluruh kuda-kuda
Profil
Batang
FAISAL (020516019)
Berat profil
Panjang batang
76
faktor
reduksi
Berat batang

A1
55 . 55 . 10
7,90
1,769
0.9
12,578
A2
55 . 55 . 10
7,90
1,769
0.9
12,578
A3
55 . 55 . 10
7,90
1,769
0.9
12,578
A4
55 . 55 . 10
7,90
1,769
0.9
12,578
A5
55 . 55 . 10
7,90
1,769
0.9
12,578
A6
55 . 55 . 10
7,90
1,769
0.9
12,578
B1
60 . 60 . 6
5,42
1,5
0.9
7,317
B2
60 . 60 . 6
5,42
1,5
0.9
7,317
B3
60 . 60 . 6
5,42
1,5
0.9
7,317
B4
60 . 60 . 6
5,42
1,5
0.9
7,317
B5
60 . 60 . 6
5,42
1,5
0.9
7,317
B6
60 . 60 . 6
5,42
1,5
0.9
7,317
D1
60 . 60 . 6
5,42
1,769
0.9
8,629
90 . 90 . 9
90 . 90 . 9
12,2
12,2
2,40
2,40
0.9
0.9
26,352
26,352
D4
60 . 60 . 6
5,42
1,769
0.9
8,629
V1
90 . 90 . 9
12,2
0,937
0.9
10,288
12,2
1,875
0.9
20,588
D2
D3
V2
90 . 90 . 9
90 . 90 . 9
12,2
2,850
0.9
31,293
V4
90 . 90 . 9
12,2
1,875
0.9
20,588
V5
90 . 90 . 9
12,2
0,937
0.9
10,288
282,377
V3
FAISAL (020516019)
77

BAB IX
PERENCANAAN SAMBUNGAN
Alat sambung yang digunakan adalah baut. Direncanakan ketebalan () plat buhul =
4 mm = 0,4 cm.
= 1600 kg/cm2
Dipilih baut diameter '' = 1,27 cm
Tinjauan kemampuan baut :
Kekuatan baut terhadap geser
Pgeser
= Fgeser . geser
= N ( d2) . 0,6
= 1 ( x 1,272) 0,6 x 1600
= 1216,098 kg
Kekuatan baut terhadap tumpuan

Ptumpu
= t x d 1,2 x tu
= 0,4 x 1,27 x 1,2 x 1600
= 975,360 kg
Pgeser > Ptumpu, maka perhitungan jumlah baut didasarkan pada harga Ptumpu dengan
rumus :
Jumlah baut : n =
FAISAL (020516019)
P
Ptumpu
78

9.1 Perhitungan Titik Buhul
9.1.1 Titik Buhul A = B
Batang A1
Ptk = 2565 kg
A1
n=
32
B1
2565
= 2,629 4 baut
975,360
Batang B1
Ptr = 2265 kg
n=
2265
= 2,322 4 baut
975,360
9.1.2 Titik buhul C = G
Batang V1
Ptr = 255 kg
V1
B1
n=
B2
255
= 0,261 2 baut
975,360
Batang B1 dan B2
PB1 = 2265 kg
PB2 = 2265 kg
n=
2265 + 2265
= 4,644 6 baut
975,36
FAISAL (020516019)
79

9.1.3 Titik buhul H = L
Gaya yang bekerja
PA1 = 2565 kg ( tk )
A2
PA2 = 2565 kg ( tk )
A1
V1
PD1 = 594 kg ( tk )
D1
PV1 = 255 kg ( tr )
Batang A1 dan A2
Ptk = 2565 2565 = 528 kg
n=
528
= 0,541 2 baut
975,360
Batang D1
Ptk = 594 kg
n=
594
= 0,609 2 baut
975,360
Batang V1
Ptr = 255 kg
n=
255
= 0,261 2 baut
975,360
9.1.4 Titik buhul D = F

Gaya yang bekerja
PB2 = 2265 kg ( tr )
D1
V2
B2
PB3 = 1767,5 kg ( tr )
B3
PD1 = 594 kg ( tk )
PV2 = 587,5 kg ( tr )
Batang B2 dan B3
Ptk = 2565 1767,5 = 497,5 kg
FAISAL (020516019)
80

n=
497,5
= 0,510 2 baut
975,360
Batang D1
Ptk = 594 kg
n=
594
= 0,609 2 baut
975,360
Batang V2
Ptr = 587,5 kg
n=
587,5
= 0,602 2 baut
975,360
9.1.5 Titik buhul I = K

A32
Gaya yang bekerja

PA2 = 2037 kg ( tk )
A2
V2
D2
PA3 = 1548 kg ( tk )
PD2 = 804 kg ( tk )
PV2 = 587,5 kg ( tr )
Batang A2 dan A3
Ptk = 2037 1548 = 489 kg
n=
489
= 0,501 2 baut
975,360
Batang D2
Ptk = 804 kg
n=
804
= 0,824 2 baut
975,360
Batang V2
Ptr = 587,5 kg
FAISAL (020516019)
81

n=
587,5
= 0,602 2 baut
975,360
9.1.6 Titik buhul E

Gaya yang bekerja
PB3 = 1767,5 kg ( tr )
PB4 = 1767,5 kg ( tr )
PD2 = 804 kg ( tk )
PD2 = 804 kg ( tk )
PV3 = 1266 kg ( tr )
Batang B3 dan B4
Ptr = 1767,5 1767,5 = 3535 kg
n=
3535
= 3,624 4 baut
975,360
Batang D2 dan D3
Ptk = 804 804 = 0 kg
n=
0
= 0 2 baut
975,360
Batang V3
Ptr = 1266 kg
n=
1266
= 1,298 2 baut
975,360
FAISAL (020516019)
82
9.1.7 Titik buhul J

Gaya yang bekerja
PA3 = 1548 kg ( tk )
A3
V3
A4
PA4 = 1548 kg ( tk )
PV3 = 1266 kg ( tr )
Batang A3 dan A4
Ptr = 1548 1548 = 0 kg
n=
0
= 0 4 baut
975,360
Batang V3
Ptr = 1266 kg
n=
1266
= 1,298 2 baut
975,360
FAISAL (020516019)
83

BAB X
PERHITUNGAN ZETTING
Karena adanya beban-beban yang bekerja pada konstruksi rangka batang pada
konstruksi berubah panjangnya, sebagai akibatnya seluruh konstruksi mengalami
perubahan bangunan yaitu peralihan vertikal yang lebih dikenal dengan penurunan zetting.
Menurut PPBBI-1983 Bab 15:
fmaks =
1
L
360
Dimana :
fmaks = Penurunan maksimum yang diizinkan
L
= Panjang batang kuda-kuda
Dalam perhitungan zetting dianggap bekerja gaya 1 ton = 1 sataun = 1000 kg dan
mempunyai harga maksimum pada saay gaya berada di tengah-tengah konstruksi.
Besarnya gaya batang dihitung dengan metode cremona. Untuk menghitung besarnya
zetting dari suatu konstruksi kuda-kuda digunakan rumus :
f=
Dimana : f
SLU
EF
= zetting yang timbul (cm)
= gaya batang akibat beban tiap satuan gaya
= Gaya batang akibat pembebanan (kg)
= Panjang batang (cm)
= Luas tampang profil (cm2
= Modulus elastisitas baja (2,1 x 106 kg/cm2)
Sedangkan penurunan maksimum yang diizinkan dapat dihiung dengan rumus :

Hasil yang diharapkan adalah aman, dengan syarat fytb < fmaks
fmaks =
1
1
L=
x900 = 2,50 cm
360
360
FAISAL (020516019)
84

Batang
P
(kg)
L
(cm)
U
(1 satuan)
F
(cm2)
E
(kg/cm2)
fsytb
(cm)
A1
-2565
176,877
-0,95
10,1
2,1 x 106
0,020
10,1
2,1 x 10
0,020
10,1
2,1 x 106
0,020
10,1
2,1 x 106
0,020
10,1
0,020
10,1
2,1 x 10
0,020
10,1
2,1 x 106
0,019
10,1
2,1 x 106
0,019
10,1
0,019
10,1
2,1 x 10
0,019
10,1
2,1 x 106
0,019
10,1
2,1 x 106
0,019
10,1
2,1 x 106
15,5
2,1 x 106
15,5
A2
A3
A4
A5
A6
B1
B2
B3
B4
B5
B6
D1
D2
D3
-2565
176,877
-0,95
-2565
176,877
-0,95
-2565
176,877
-0,95
-2565
176,877
-0,95
-2565
176,877
-0,95
2265
150
0,80
2265
150
0,80
2265
150
0,80
2265
150
0,80
2265
150
0,80
2265
150
0,80
-804
-804
-804
176,877
240,087
240,087
0,00
0,00
0,00
2,1 x 10
2,1 x 10
2,1 x 10
D4
-804
176,877
0,00
10,1
2,1 x 10
V1
1266
93,730
0,00
15,5
2,1 x 106
15,5
2,1 x 10
15,5
2,1 x 106
0,011
15,5
2,1 x 106
15,5
V2
V3
V4
V5
1266
1266
1266
1266
187,461
285
187,461
0,00
1,00
0,00
93,730
0,00
JUMLAH
2,1 x 10
0
0,245
Berdasarkan ketentuan PPBBI 1983 Bab 15 hal 155:
fmaks =
1
1
L=
x900 = 2,50 cm
360
360
Jadi, lendutan yang timbul akibat zetting :

f = 0,245 < fmaks = 2,50 cm ............................................................................ (aman)
FAISAL (020516019)
85

BAB XI
IKATAN ANGIN
Ikatan angin berguna untuk memberikan kekuatan yang diperlukan pada sebuah
bangunan. Pemasnagan ikatan angin yang paling sederhana berupa batang-batang diagonal
pada bidang atap dan bidang dinding. Ikatan angin yang digunakan adalah :
-
Ikatan angin horizontal
Ikatan angin vertikal
11.1 Ikatan angin Horizontal
1
2
Ket :
h
= jarak kuda-kuda pada bentang ikatan angin
dk
= jarak kuda-kuda
= hubungan gording dengan kuda-kuda

FAISAL (020516019)
86

2
= hubungan gording dengan ikatan angin
Menurut PPBBI Bab 7 (Stabilisasi konstruksi atap):

1. Pada hubungan gording dengan kuda-kuda (titik 1) harus diagonal, ada pada P' yang
arahnya sejajar dengan sumbu gording yang besarnya adalah :
P' = 0,01 x Pkuda-kuda
Dimana :
Pkuda-kuda = gaya pada bagai tepi kuda-kuda ditempatkan gording itu. Berdasarkan
diagram cremona, Pkuda-kuda = 2565 kg, jadi :
P' = 0,01 x 2565 = 25,65 kg
2. Pada hubungan gording dan ikatan angin di titik 2 harus dianggap ada gaya yang
arahnya sejajar dengan sumbu gording yang besarnya adalah :
P' = 0,01 x Pkuda-kuda + (0,005 n x q x dk x dg )
Dimana :
n
= jumlah trave antara 2 bentang ikatan angin = 4
= Beban atap vertikal terbagi rata = 10 kg/m2
dk
= Jarak kuda-kuda = 3,50 m
dg
= Jarak gording = 0,633 m
Maka :
P' = 0,01 x 2565 + (0,005 x 4 x 10 x 3,50 x 0,633 ) = 26,093 kg
Pada bentang ikatan angin harus dipenuhi syarat : PPBBI 1983 Subbab 7.4 :
h
0,25 xQ
ExAtepi
Dimana :
h
= jarak kuda-kuda = 3,50 m
= Panjang tepi atas kuda-kuda
= 2 (A1 + A2 + A3)
= 2 (3 x 1,769) = 10,614 m
= n . q . L . dk = 4 x 10 x 10,614 x 3,50 = 1485,96 kg
= Modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kg/cm2
Atepi = L x dk = 10,614 x 3,50 = 37,149 m2

FAISAL (020516019)
87
Maka :
h
L
3,50
10,614
0,25 xQ
ExAtepi
0,25 x1485,96
2,1x106 x37,149
0,329 0,00218 .............................................................. (aman)

11.1.1 Pendimensian batang ikatan angin horizontal
P' = 25,65 kg
F=
P
25,65
=
= 0,020 cm2
0,8 0,8 x1600
d=
4F
4 x0,020
=
= 0,159 cm
Dipilih baja bulat dengan 10 mm

F
= x x d2
= x x (1)2 = 0,785 cm2 > 0,047 cm2
Kontrol tegangan :
ytb =
P 25,65
=
= 1282,5 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2 ........................ (aman)
F 0,020
11.2 Ikatan Angin Vertikal

P1
2.85 m
Luas I
FAISAL (020516019)
Luas II
1
3
x 4.5
1.5
1
3
x 4.5
1.5
88
P2
3.5 m
Luas I = 2 (1,769 x 1,90) = 6,722 m2

Luas II = 2 { x 1,5 x (2,85 1,90)} = 2 (0,75 x 0,95) = 1,425 m2
11.2.1 Pembebanan ikatan angin vertikal
Beban angin = W = 50 kg/m2
P1 = (6,722 x 0,9 x 50) = 151,245 kg
P2 = (1,425 x 0,9 x 50 ) = 32,063 kg
11.2.2 Penentuan gaya batang
Titik buhul I
IV
H = 0
P1
D2cos P1 = 0
D1
2 .8 5 m
V1
V2
D2 =
D2
II
III
P1
151,245
=
= 195,058 kg
cos cos 39,16o
V = 0
P2
3 .5 m
V2 + D2 sin = 0
V2 = - 195,058 sin 39,16o = 123,177 kg
Titik buhul II
V = 0
V2 D1sin
D1 =
=0
123,177
= 195,058 kg ( tarik )
sin 39,16o
FAISAL (020516019)
89

Titik buhul III
V = 0
V1 + D2 sin = 0
V1 = -195,058 sin 39,16o = 123,177 kg (-)
11.2.3 Pendimensian batang ikatan angin vertikal
Batang yang ditinjau adalah D1 dan D2, diambil Pmaks antara D1 dan D2 yaitu sebesar
P = 195,058 kg
F=
pmaks 195,058
=
= 0,122 cm2
1600
L=
(1,90) 2 + (3,5)2 = 3,982 cm
Batang diagonal adalah jepit-jepit = Lk = L = x 3,982 = 1,99 m = 199 cm

imin =
Lk 199
=
= 0,569 cm
350
Dipakai profil 250 . 25 . 4 , dari tael baja diperoleh :

F = 1,85 cm2
ix = iy = 0,74 cm
i = 0,64 cm
Kontrol :
ytb =
P 195,058
=
= 105,437 kg/cm2 < = 1600 kg/cm2 ....................... (aman)
F
1,85
x =
105,437
= 142,482 < 240 ......................................................................... (ok)
0,74
1 =
105,437
= 164,745 < 240 ......................................................................... (ok)
0,64
Jadi, profil 25 . 25 . 4 , dapat digunakan.
FAISAL (020516019)
90

KUBIKASI BAJA
Batang
Profil
Luas Penampang
Panjang batang
Kubikasi
(mm)
(m 2 )
(m)
(m 3 )
A1
55 . 55 . 10
0,00101
1,769
0,00179
A2
55 . 55 . 10
0,00101
1,769
0,00179
A3
55 . 55 . 10
0,00101
1,769
0,00179
A4
55 . 55 . 10
0,00101
1,769
0,00179
0,00179
A5
55 . 55 . 10
0,00101
1,769
A6
55 . 55 . 10
0,00101
1,769
0,00179
B1
60 . 60 . 6
0,00101
1,5
0,00152
B2
60 . 60 . 6
0,00101
1,5
0,00152
B3
60 . 60 . 6
0,00101
1,5
0,00152
B4
60 . 60 . 6
0,00101
1,5
0,00152
B5
60 . 60 . 6
0,00101
1,5
0,00152
B6
60 . 60 . 6
0,00101
1,5
0,00152
D1
60 . 60 . 6
0,00101
1,769
0,00179
90 . 90 . 9
90 . 90 . 9
0,00155
0,00155
2,40
2,40
0,00372
0,00372
D4
60 . 60 . 6
0,00101
0,00122
V1
90 . 90 . 9
0,00155
1,769
0,937
V2
90 . 90 . 9
0,00155
1,875
0,00291
V3
90 . 90 . 9
0,00155
2,850
0,00442
0,00291
0,00145
0,14011
D2
D3
V4
90 . 90 . 9
0,00155
1,875
V5
90 . 90 . 9
0,00155
Jumlah
0,937
0,00145
Volume profil baja untuk kuda-kuda
= 0,14011 m 3
Volume profil baja untuk penyambungan dan pemotongan
= 25% x 0,14011
= 0,03503 m 3
Volume total baja
= 0,14011 + 0,03503
= 0,17514 m 3
FAISAL (020516019)
91

BAB XII
PEMBEBANAN BETON
12.1 Pembebanan Kuda-kuda
I
D2
H
A
32O
B1
V1
C
B2
D3
V2
D1
V3
V4
D4
B3
B4
2,85
L
B5
V5
GB6
B
o
Kemiringan atap ()
= 30o
Rangka kuda-kuda
= baja profil dobel siku sama kaki ( )
Jarak antar kuda-kuda
= 3,5 m
Jarak gording
= 0,633 m
Gording dari baja LLC
= 100 x 50 x 20 x 4,5
Berat gording
= 7,43 kg/m
Plafon dari eternit
= 11 kg/ m2 (PPI 1983)
Penggantung
= 7 kg/ m2 (PPI 1983)
Penutup atap genteng
= 10 kg/m2
FAISAL (020516019)
92
A. Beban Mati
Beban Atap
Berat seng
=2 x jarak kuda-kuda x panjang kaki kuda-kuda x berat penutup atap

= 2 x 3,5 x 5,306 x 10
= 371,42 kg
Berat plafon = jarak kuda-kuda x panjang balok bint x beratb plafon

= 3,5 x 9 x18
= 567 kg
Beban Gording = berat gording x jarak kuda-kuda x jumlah gording

= 7,43 x3,5 x11
= 286,055 kg
Rangka kuda-kuda yang digunakan adalah rangka baja

Dari perencanaan konstruksi baja, berat rangka kuda-kuda baja
125% x berat total profil = 125% x 282,377
= 352,971 kg
Jadi beban mati (D) = berat seng + berat plafon + berat gording + berat rangka kuda
= 371,42 + 567 + 286,055 + 352,971
= 1577,446 kg
FAISAL (020516019)
93
B. Beban Hidup
Beban hidup yang diperhitungkan adalah beban terpusat akibat pekerja dan
peralatannya yang bekerja ditengah bentang, yaitu sebesar:
P = 100 Kg ( PPI 1983 )
Beban terpusat bekerja pada 12 titik buhul, maka P = 12 x 100 = 1200 kg
Menurut SK- SNI- T- 15- 1991- 03 agar struktur dan komponen memenuhi syarat
ketentuan yang banyak dipakai terhadap bermacam-macam kombinasi beban, maka
harus memenuhi ketentuan:
W u = 1,2 D + 1,6 L
= 1,2 (1577,446) + 1,6 (1200)
= 3812,935 kg
Jadi tumpuan masing-masing menerima beban kuda-kuda sebesar:
W u = (3812,935) = 1906,468 kg
12.2Pembebanan Tangga
12.2.1 Plat Tangga
100
30 cm
FAISAL (020516019)
300
280
94
200
t = 17 cm
150
cm
30 cm
150
cm
20 cm
200
cm
Tangga bawah sama dengan tangga atas

Direncanakan :
- lebar tangga
- tebal plat
- P (aantrade)
- T (uptrade)
S=
= 100 cm
= 20 cm
= 30 cm
= 20cm
Kemiringan tangga :
tg = 20/30
= tg-1 0,667
= 33,70o
r = 150 2 + 280 2
30 2 + 20 2
r = 317,648 cm
S = 1300
S = 36,06 cm
Sehingga jumlah anak tangga =
317,648
= 8 buah tangga
36,06
Dari perbandingan segitiga diperoleh :

t T
=
p S
TP
t=
S
20 30
=
= 16,64 cm = 17 cm
36,06
tebal rata-rata plat tangga
= 20 cm + t
= 20 + (17)
= 28,5 cm
FAISAL (020516019)
280
cm
95

A. Beban Mati
Berat sendiri plat ( t = 28,5 cm) = 1 x 0,285 x 2400
= 684
kg/m
Berat pasir (t = 3 cm)
= 1 x 0,03 x 1600
= 48
kg/m
Berat spesi (t = 2 cm)
= 1 x 0,02 x 2200
= 44
kg/m
Berat keramik (t = 1 cm)
= 1 x 0,01 x 2400
= 24
kg/m
W D = 800
kg/m
B. Beban Hidup
Berdasarkan PPI-1983, untuk tangga ditentukan besarnya q = 300 kg/m2 dan
koefisien reduksinya sebesar 0,75 maka besarnya beban hidup :
W L = 1 X 300 X 0,75 = 225 kg/m
Beban yang diterima tangga adalah :
WU
= 1,2 W D + 1,6 W L
= 1,2 (800) + 1,6 (225)
= 1320 kg/m = 1,32 t/m
12.2.2 Pembebanan Plat Bordes

A. Beban Mati
Berat sendiri plat ( t = 15 cm)
= 2 x 0,15 x 2400
= 720
kg/m
= 2 x 0,03 x 1600
96
kg/m
Berat Spesi (t = 2 cm)
= 2 x 0,02 x 2200
88
kg/m
Berat tegel (t = 2 cm)
= 2 x 0,02 x 2400
96
kg/m
W D = 1000
kg/m
B. Beban Hidup
Dari PPI-1983 untuk bordes dipakai q = 300 kg/m2,
dengan lebar bordes 1,5 m
FAISAL (020516019)
96
faktor
reduksi
0,75

W L = 0,75 X 2 X 300 = 450 kg/m
Beban yang diterima oleh tangga :
WU = 1,2 W D + 1,6 W L
= 1,2 (1000) + 1,6 (450)
= 1920 kg/m = 1,92 t/m
12.2.3
Pembebanan Lantai
A. Beban Mati
Berat sendiri lantai ( t = 15 cm)
0,15 x 2400
= 360
kg/m2
0,03 x 1600
48
kg/m2
Berat spesi (t = 2 cm)
0,02 x 2200
44
kg/m2
Berat keramik (t = 1 cm)
0,01 x 2400
24
kg/m2
W D = 476
kg/m2
B. Beban Hidup
Beban hidup yang timbul pada lantai untuk jenis bangunan asrama adalah sebesar
250 kg/m2. untuk lantai ruangan dan lantai gang sebesar 300 kg/m2 (PPI 1983)
koefisien reduksi untuk lanati ruangan adalah sebesar 0,75 dan gang sebesar 0,75
(PPI 1983). Maka total beban yang bekerja pada lantai adalah:
a.
Lantai Ruangan
WU = 1,2 W D + 1,6 W L
= 1,2 (476) + 1,6 (250 X 0,75)
= 871,2 kg/m
b. Lantai Gang
WU = 1,2 W D + 1,6 W L
= 1,2 (476) + 1,6 (300 X 0,75)
= 931,2 kg/m
FAISAL (020516019)
97
Beban lantai disebarkan dalam bentuk segitiga dan trapesium yang dijadikan beban
merata equivalen.
1. Bentuk segitiga
qeq = 1/3 Lx Wu
Lx
Lx
2. Bentuk trapesium
Lx
Lx
Ly - Lx
Ly
FAISAL (020516019)
qeq =
Lx
98
Denah distribusi beban
VI
II
III
3
a
b
350
a
b
10
17
18
d
20 0
d d
d d
25
26
II
400
d d
16
b
a
23
24
c
d d
c
30
c
31
32
III
400
4 00
400
400
4 00
40 0
Tabel 2.1 Besar Pelimpahan Beban Lantai (Beban Equivalen)
Type
Lx (m)
Ly (m)
Wu (Kg/m)
qeq (kg/m)
3,5
871,2
1135,5
3,5
871,2
1135,5
931,2
853,6
931,2
620,8
FAISAL (020516019)
99
a
b
c
29
b
a
22
c
c
28
15
VI
12
c
14
c
27
20
c
a
19
13
IV
12
350
11
IV
12.2.4 Pelimpahan Beban Pada Portal

12.2.4.1 Portal I I
P
P
4
350
350
200
a. Beban terbagi rata
Balok P 1
P2 = P3P4
Balok lantai (30/40)
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
Beban dinding
= 0,15 x 3,5 x 1700 = 892,5 kg/m

q = 1180,5 kg/m
Balok P 3 P 4
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
Balok lantai ( d )
= 620,8
Beban dinding
= 0,15 x 3,5 x 1700 = 892,5 kg/m
= 620,8 kg/m
q = 1801,3 kg/m
b. Beban terpusat
P1
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
Ringbalk melintang (20/30)
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 3,5 = 604,8 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 3,5 = 504 kg
Berat kuda-kuda
FAISAL (020516019)
= 1/2 . 1577,446
100
= 788,723 kg/m

P 1 = 1180,5 kg/m
P2
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(3,5 + 3,5) = 604,8 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2.(3,5+3,5) = 1008 kg

P 2 = 2268 kg/m
P3
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(3,5 + 2) = 396 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2.(3,5+2)
= 792 kg
P 3 = 1944 kg/m
P4
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 2
= 432 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 2
= 144 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 2
= 288 kg
Berat kuda-kuda
= 738,723 kg/m
= 1/2 . 1577,446
P 4 = 1602,723 kg/m
FAISAL (020516019)
101
12.2.4.2 Portal II II
P
P
8
d
d
350
350
200
Balok P 5
P6 = P6P7
Berat dinding atas
= 0,15 x 4 1700
= 1020 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
Beban lantai ( b )
= 1016,4
= 1016,4 kg/m
q = 2324,4 kg/m
Balok P 7 P 8
Berat dinding atas
= 0,15 x 4 1700
= 1020 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
Beban lantai ( d + d )
= 620,8 + 620,8
= 1241,6 kg/m
q = 2549,6 kg/m
b. Beban terpusat
P5
Kolom atas (30/30)
FAISAL (020516019)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5

102
= 756 kg

= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 3,5 = 252 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 3,5 = 504 kg
Berat kuda-kuda
= 1/2 . 1577,446
= 788,723 kg/m
P 5 = 2300,723 kg/m
P6
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(3,5 + 3,5) = 604,8 kg

P 6 = 2268 kg/m
P7
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(3,5 + 2) = 396 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2.(3,5+2)
= 792 kg
P 7 = 1944 kg/m
P8
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 2
= 144 kg
Balok lantai melintang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 2
= 288 kg
Berat kuda-kuda
= 738,723 kg/m
= 1/2 . 1577,446
P 8 = 1976,723 kg/m
FAISAL (020516019)
103
12.2.4.3 Portal III III

P
10
11
P
12
350
350
200
Balok P 9
P 10 = P 10 P 11
Berat dinding atas
= 0,15 x 4 x 1700
= 1020 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400
= 288 kg/m
Beban lantai ( b + b )
= 1016,4 + 1016,4
= 2032,8 kg/m
q = 3340,8 kg/m
Balok P 11 P 12
Berat dinding atas
= 0,15 x 1 x 1700 = 255 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
= 620,8 + 620,8
= 1241,6 kg/m
q = 1784,6 kg/m
b. Beban terpusat
FAISAL (020516019)
104
P9
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 3,5 = 252 kg
Balok lantai melintang (30/40)

Berat kuda-kuda
= 756 kg
= 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 3,5

= 1/2 . 1577,446
= 504 kg
= 788,723 kg/m
P 9 = 2300,723 kg/m
P 10
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(3,5 + 3,5) = 504 kg

P 10 = 2268 kg/m
P 11
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(3,5 + 2) = 396 kg
= 756 kg
= 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2.(3,5+2) = 792 kg

P 11 = 1944 kg/m
P 12
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 3,5
= 756 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 2
= 144 kg

Berat kuda-kuda
= 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 2 = 288 kg

= 1/2 . 1577,446
= 738,723 kg/m
P 12 = 1976,723 kg/m
FAISAL (020516019)
105
12.2.4.4 Portal IV IV
13
14
15
16
17
18
19
20
400
400
400
400
400
400
400
Balok P 13
P 14
Berat lantai (c)
= 853,6
= 853,6 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400
= 288 kg/m
q = 1141,6 kg/m
Balok P 14 P 15 = P 15 P 16 = P 1 6 P 17 = P 17 P 1 8 = P 18 P 19 = P 19 P 20
Berat dinding atas
FAISAL (020516019)
= 0,15 x 4 x 1700 = 1020 kg/m

106

= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
= 1135,5 + 853,6
= 1989,1 kg/m
q = 3297,1 kg/m
b. Beban terpusat
P 13
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 4
= 864 kg
Ringbalk memanjang (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 4 = 288 kg

Balok lantai memanjang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 4 = 575 kg
P 13 = 1728 kg/m
P 14 = P 15 = P 16 = P 1 7 = P 18 = P 19
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 4
= 864 kg
Ringbalk memanjang (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(4 + 4 )

Balok lantai memanjang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. (4 + 4 )
= 576 kg
= 1152 kg
P 14 = 2592 kg/m
P 20
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 4
= 864 kg
Ringbalk memanjang (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(4)
= 288 kg
Balok lantai memanjang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2.(4)
= 576 kg
P 20 = 1728 kg/m
FAISAL (020516019)
107
12.2.4.5 Portal V V
13
14
15
16
17
18
19
20
400
400
400
400
400
400
400
Balok P 22 P 23 = P 23 P 24 = P 24 P 25 = P 25 P 26 = P 26 P 27 = P 26 P 27 = P 27 P 28
Berat dinding atas
= 0,15 x 4 x 1700 = 1020 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m
= 1135,5 + 853,6
= 2271 kg/m
q = 3579 kg/m
b. Beban terpusat
FAISAL (020516019)
108
P 21 = P 28
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 4
= 864 kg
Ringbalk memanjang (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 . 4 = 288 kg

Balok lantai memanjang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. 4 = 575 kg
P 13 = 1728 kg/m
P 22 = P 23 = P 24 = P 25 = P 26 = P 27
Kolom atas (30/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 4
= 864 kg
Ringbalk memanjang (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(4 + 4 )
= 576 kg
Balok lantai memanjang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. (4 + 4 )
= 1152 kg
P 14 = 2592 kg/m
12.2.4.6 Portal VI VI
29
30
31
32
33
34
35
36
400
400
400
400
400
400
Balok P 29 P 30
Berat dinding atas
= 0,15 x 4 x 1700 = 1020 kg/m
= 0,3 x 0,4 x 2400 = 288 kg/m

q = 1308 kg/m
Balok P 30 P 31 = P 31 P 32 = P 32 P 33 = P 33 P 34 = P 34 P 35 = P 35 P 36
Berat dinding atas
= 0,15 x 4 x 1700
= 0,3 x 0,4 x 2400
Berat lantai (a)
= 1135,5
FAISAL (020516019)
109
= 1020 kg
= 288 kg
= 1135,5 kg
400

q = 2443,5 kg/m
b. Beban terpusat
P 29 = P 30 = P 31 = P 32 = P 33 = P 34 = P 35 = P 36
Kolom atas (30/30)
Ringbalk memanjang (20/30)
= 0,3 x 0,3 x 2400 x 4
= 864 kg
= 0,2 x 0,3 x 2400 x 1/2 .(4)
= 288 kg
Balok lantai memanjang (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400 x 1/2. (4)
= 788,723 kg
P 29 = 2516,723kg/m
BAB XIII
MOMEN PORTAL
13.1
Momen Tangga
Tangga dianggap terletak di atas tumpuan jepit-jepit.
13.1.1 Plat Tangga

a.
Tangga bagian bawah

tg =
L=
20
= 0,667 = 33,70
30
2,8
= 33,70 m
cos 33,70
W u = W UL x cos
3. 37 m
q s in
q cos
= 1320 x cos 33,70
2 .8 m
= 1098,179 kg/m
FAISAL (020516019)
110

M = 1/8 . W UL . L2
= 1/8 . 1098,179 . (3,37)2
= 1558,989 Kg.M
M t1 = M t 2
= 1/12 . W u . L2
= 1/12 . 1098,179 . (3,37)2
= 1039,326 Kg.M
Momen Lapangan.
M L = M - M t1
= 1558,989 1039,326
= 519,663 Kg.m
b.
Tangga bagian atas

Tangga bagian atas sama dengan tangga bagian bawah
Jadi, momen lapangan atas = momen lapangan bawah
13.1.2 Plat borders

Momen plat borders dihitung berdasarkan tabel 4.2.b pada buku grafik dan
tabel perhitungan Beton Bertulang SK-SNI-T-15-1991-03
L Y / L X = 230/200 = 1,15
Wu
= 1920 Kg/m
Koefisien pengali (x) diperoleh dari interpolasi

M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x x = 45
FAISAL (020516019)
111

= 0,001 . (1920) . (2) 2 . (45)
= 345,60 Kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x x = 26,5
= 0,001 . (1920) . (2) 2 . (26,5)
= 203,52 Kg.m
= -0,001 . W u . L X 2 . x x = 96,25
M tx
= -0,001 . (1920) . (2) 2 . (96,25)

= -737,352 Kg.m
M tix
= 1/2 . M LX
= 1/2 . (345,6)
= 172,8 Kg.m
M tiy
= 1/2 . M Ly
= 1/2 . (203,52)
= 101,76 Kg.m
13.1.3 Balok borders
W u = 1 9 08 k g /m
Ly = 4
Momen Statis Tertentu

M = 1/8 . W U . L2
FAISAL (020516019)
112

= 1/8 . 1908 . (4)2
= 3816 Kg.m
Momen Statis Tak Tentu
M ti = 1/12 . W U . L2
= 1/12 . 1908 . (4)2
= 2544 Kg.m
Momen Lapangan
M LAP = M - M ti
= 3816 - 2544
= 1272 Kg.m
13.1.4 Momen Plat Lantai
Momen plat lantai dihitung berdasarkan tabel 4.3.a hal 27 buku grafikdan tabel
perhitungan beton berdasarkan SK-SNI_T-1991-03 (Jilid 4)
a.
Tipe I
Lx = 3.5
Ly = 4
Ly
4
=
=1,143
Lx
3,5
W U = 871,2 kg/m2
Dengan interpolasi didapat koefisien pengali (x)
FAISAL (020516019)
113

M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (32,865) = 350,742 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (27,285) = 291,191 kg.m
M tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (66,870) = -713,896 kg.m
M ty
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (66,435) = -709,008 kg.m
M tix
=1/2 . M LX
b.
Tipe II
= 1/2 . 350,742
= 175,371 kg.m
Lx = 2
Ly = 4
Ly
4
= =2
Lx
2
W U = 931,2 kg/m2
M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 931,2 . (2)2 . (91) = 338,083 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 931,2 . (2)2 . (25) = 92,880 kg.m
M tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 931,2 . (2)2 . (114) = -424,627 kg.m
M tix
=1/2 . M LX
= 1/2 . 338,083
= 169,042 kg.m
=1/2 . M LY
= 1/2 . 92,88
= 46,44
c.
Tipe III
Lx = 2
Ly = 4
FAISAL (020516019)
114
kg.m
M tiy
Ly
4
= =2
Lx
2
W U = 931,2 kg/m2
M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 931,2 . (2)2 . (72) = 268,186 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 931,2 . (2)2 . (19) = 70,771 kg.m
M tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 931,2 . (2)2 . (117) = -435,802 kg.m
M ty
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 931,2 . (2)2 . (76) = -283,085 kg.m
M tix
=1/2 . M LX
= 1/2 . 268,186
= 134,093 kg.m
tiy
=1/2 . M LY
= 1/2 . 70,771
= 35,386
d.
Tipe IV
kg.m
Lx = 2
Ly = 4
Ly
4
= =2
Lx
2
W U = 931,2 kg/m2
M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 931,2 . (2)2 . (70) = 260,736 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 931,2 . (2)2 . (17) = 63,322 kg.m
FAISAL (020516019)
115

M tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 931,2 . (2)2 . (114) = -424,627 kg.m
M ty
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 931,2 . (2)2 . (76) = -283,085 kg.m
M tiy
=1/2 . M LY
e.
Tipe V
= 1/2 . 63,322
= 31,661
kg.m
Lx = 3.5
Ly = 4
Ly
4
=
=1,143
Lx
3,5
W U = 871,2 kg/m2
M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (37,865) = 268,186 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (27,855) = 297,274 kg.m M
tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (79,440) = -268,186 kg.m
M ty
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (72,290) = -771,493 kg.m
M tix
=1/2 . M LX
= 1/2 . 404,103
= 202,052 kg.m
M tiy
=1/2 . M LY
= 1/2 . 297,274
= 148,637 kg.m
f.
Tipe VI
FAISAL (020516019)
Lx = 3.5
Ly = 4
116
Ly
4
=
=1,143
Lx
3,5
W U = 871,2 kg/m2
M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (31,435) = 335,481 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (22,855) = 243,913 kg.m M
tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (59,58)
M ty
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (53,145) = -567,174 kg.m
g.
Tipe VII
Lx = 3.5
Ly = 4
Ly
4
=
=1,143
Lx
3,5
W U = 871,2 kg/m2
FAISAL (020516019)
117
= -635,849 kg.m

M LX
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (34,435) = 367,497 kg.m
M Ly
= 0,001 . W u . L X 2 . x = 0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (22,140) = 236,283 kg.m
M tx
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (67,150) = -716,638 kg.m
M ty
= -0,001 . W u . L X 2 . x = -0,001 . 871,2 . (3,5)2 . (54,715) = -583,929 kg.m
M tix
=1/2 . M LX
= 1/2 . 236,283
350
200
350
4 00
400
= 118,142 kg.m
40 0
400
4 00
400
400
13.1.5 Momen pada ringbalk

Rumus yang digunakan berdasarkan gambar 7.1 Struktur Beton Bertulang
Istimawan halaman 209
13.1.5.1
Ringbalk memanjang
2
9
4m
3
10
4m
5
12
13
4m
4m
Berat sendiri (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400

FAISAL (020516019)
11
4m
7
14
4m
= 144 kg/m
118
8
15
4m

Berat kuda-kuda
= 1/2 . 1577,446
= 788,723 kg/m
Wu
= 932,723 kg/m
Momen
a.
Momen tumpuan
M1 = M8 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 932,723 . 42 = 932,723 kg.m
M2 = M7 = 1/10 . Wu . L2 = 1/10 . 932,723 . 42 = 1492,357 kg.m
M3 = M6 = 1/11 . Wu . L2 = 1/11 . 932,723 . 42 = 1356,688 kg.m
M4 = M5 = 1/11 . Wu . L2 = 1/11 . 932,723 . 42 = 1356,688 kg.m
b.
Momen lapangan
M9 = M15 = 1/14 . Wu . L2 = 1/14 . 932,723 . 42 = 1065,969 kg.m
M10 = M14 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 932,723 . 42 = 932,723 kg.m
M11 = M12 = M13 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 932,723 . 42 = 932,723 kg.m
Mdesign tumpuan = 1492,357 kg.m

Mdesign lapangan = 1065,969 kg.m
Bidang geser (Gaya lintang/D) = 1/2 . Wu . L = 1/2 . 932,723 . 4
= 1865,446 kg
13.1.5.2 Ringbalk melintang
1
5
3,5 m
6
3,5 m
4
7
2m
Berat sendiri (20/30) = 0,2 x 0,3 x 2400
= 144 kg/m
Berat kuda-kuda
= 788,723 kg/m
= 1/2 . 1577,446
Wu
Momen
FAISAL (020516019)
119
= 932,723 kg/m

a.
Momen tumpuan
M1 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 932,723 . 3,52 = 714,116 kg.m
M2 = M3 = 1/10 . Wu . L2 = 1/10 . 932,723 . 3,52 = 1142,586 kg.m
M4 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 932,723 . 22 = 233,181 kg.m
b.
Momen lapangan
M5 = 1/14 . Wu . L2 = 1/14 . 932,723 . 3,52 = 816,133 kg.m
M6 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 932,723 . 3,52 = 714,116 kg.m
M7 = 1/14 . Wu . L2 = 1/14 . 932,723 . 1,52 = 149,902 kg.m

Bidang geser (Gaya lintang/D) = 1/2 . Wu . L = 1/2 . 932,723 . 3,5
= 1632,265 kg
13.1.6 Momen pada sloof

13.1.6.1
Sloof memanjang
2
9
4m
3
10
4m
4
11
4m
Berat sendiri (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400

FAISAL (020516019)
12
13
4m
4m
7
14
4m
= 288 kg/m
120
8
15
4m

Berat dinding
= 0,15 x 4 x 1700
= 1020 kg/m
Wu
= 1308 kg/m
Momen
a.
Momen tumpuan
M1 = M8 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 1308. 42 = 1308
kg.m
M2 = M7 = 1/10 . Wu . L2 = 1/10 . 1308 . 42 = 2092,8
kg.m
M3 = M6 = 1/11 . Wu . L2 = 1/11 . 1308 . 42 = 1902,545 kg.m

M4 = M5 = 1/11 . Wu . L2 = 1/11 . 1308 . 42 = 1902,545 kg.m
b.
Momen lapangan
M9 = M15 = 1/14 . Wu . L2 = 1/14 . 1308 . 42 = 1494,857 kg.m
M10 = M14 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 1308 . 42 = 1308 kg.m
M11 = M12 = M13 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 1308 . 42 = 1308 kg.m
Bidang geser (Gaya lintang/D) = 1/2 . Wu . L = 1/2 . 1308 . 4
= 2616 kg
13.1.6.2
Ringbalk melintang
1
5
3,5 m
6
3,5 m
4
7
2m
Berat sendiri (30/40) = 0,3 x 0,4 x 2400
= 288 kg/m
Berat kuda-kuda
= 1020 kg/m
FAISAL (020516019)
= 0,15 x 0,4 x 1700

121

Wu
= 1308 kg/m
Momen
a.
Momen tumpuan
M1 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 1308 . 3,52 = 1001,438 kg.m
M2 = M3 = 1/10 . Wu . L2 = 1/10 . 1308 . 3,52 = 1602,3 kg.m
M4 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 1308 . 22 = 327 kg.m
b.
Momen lapangan
M5 = 1/14 . Wu . L2 = 1/14 . 1308 . 3,52 = 1144,5 kg.m
M6 = 1/16 . Wu . L2 = 1/16 . 1308 . 3,52 = 1001,438 kg.m
M7 = 1/14 . Wu . L2 = 1/14 . 1308 . 1,52 = 373,714 kg.m
Bidang geser (Gaya lintang/D) = 1/2 . Wu . L = 1/2 . 1308 . 3,5
= 2289 kg
13.2. Momen Portal

a. Portal I-I
PA1
PA2
q1
FAISAL (020516019)
PA3
q2
PA4
q3
122
q1 = 1180,5 kg/m
q2 = 1180,5 kg/m
q3 = 1801,3 kg/m

A1
K2
300
A1 K1
A2
K2
A2 K1
350
A3
K3
A3 K1
350
A4
A4 K1
200
Angka Kekakuan
Kolom 30/30
Eik = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (30)3 = 67500 cm4
Balok 30/40
Eib = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (40)3 = 160000 cm4
K1 =
EIb E.(67500 )
=
= 225 Ecm 3
h
300
K2 =
EIb E (160000 )
=
= 475,14 Ecm 3
L
350
K3 =
EIb E (160000 )
=
= 800 Ecm 3
L
200
Faktor Distribusi
Titik A1
K1
225 E
=
= 0,329
K 1 + K 2 (225 + 457,14) E
K2
457,14 E
=
= 0,670
A1 A2 =
K 1 + K 2 (225 + 457,14) E
A1 A1 =
Titik A2
K1
225 E
=
= 0,197
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
K1
457,14 E
=
= 0,401
Titik A2 A1 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
K1
457,14 E
=
= 0,401
Titik A2 A3 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
Titik A2 A2=
FAISAL (020516019)
123

Titik A3
K1
225 E
=
= 0,152
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
K1
457,14 E
=
= 0,308
Titik A3 A2 =
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
K1
800 E
=
= 0,539
Titik A3 A4 =
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
Titik A3 A3=
Titik A3
K1
225 E
=
= 0,219
K 1 + K 3 (225 + 800) E
K1
800 E
=
= 0,780
Titik A3 A2 =
K 1 + K 3 (225 + 800) E
Titik A3 A3=
Momen Primer (Akibat Beban)

MA1 A2 = 1 xq1 L2 = 1 (1180,5) x3,5 2 = 1205,094 kg.m = 1,205tm
12
12
MA2 A1 = 1205,094 kg.m = 1,205tm
MA2 A3 = 1 xq 2 L2 = 1 (1180,5) x3,5 2 = 1205,094 kg.m = 1,205tm
12
12
MA3 A2 = 1205,094 kg.m = 1,205tm
MA4 A3 = 1 xq3 L2 = 1 (1180,5) x 2 2 = 600,5kg.m = 0,601tm
12
12
MA4 A3 = 600,5kg.m = 0,601tm
Reaksi Statis Tertentu

R A1 = 1 .q1 L + PA1 = 1 (1,1805).3,5 + 2,653 = 4,719t
12
12
FAISAL (020516019)
124

R A 2 = 1 .q1 L + 1 .q 2 .L + PA2 = 1 (1,1805).3,5 + 1 (1,1805)3,5 + 2,268 = 6,399t
12
12
12
12
R A3 = 1 .q 2 L + 1 .q3 .L + PA3 = 1 (1,1805).3,5 + 1 (1,18015)3,5 + 1,944 = 5,811t
12
12
12
12
R A 4 = 1 .q3 L + PA 4 = 1 (1,18015).2 + 1,6027 = 3,404t
12
12
Reaksi tak Tentu

1
1
RA1 = RA1 + ( MA1 A2 MA2 A1 )
L
1
= 4,719 +
(( 0,78159 ) (0,27741)
3,5
= 4,575t
1
1
1
RA2 = RA2 + ( MA2 A1 MA1 A2 ) + ( MA2 A3 MA3 A2 )
L
L
1
1
= 6,399 +
(( 0,27741) (0,78159 )) +
(0,20215 0,17742 )
3,5
3,5
= 6,550t
1
1
1
L
L
1
1
= 5,811 +
(( 0,17742 ) (0,20215)) + (0,37703 0,48858)
3,5
2
= 5,748t
1
1
RA4 = RA4 + ( MA4 A3 MA3 A4 )
L
1
= 3,404 + ((0,48858) ( 0,37703)
2
= 3,459t
Reaksi Horizontal
1
1
1
HA1 = ( MA1 A1 + MA1 A1 )
h
1
= ((0,4214) + (0,21069 )) = 0,211t
3
1
1
1
HA2 = ( MA2 A2 + MA2 A2 )
h
FAISAL (020516019)
125

1
= (0,07425 + 0,03711) = 0,037t
3
1
1
1
HA3 = ( MA3 A3 + MA3 A3 )
h
1
= (0,04972 + 0,02487 ) = 0,025t
3
1
1
1
HA4 = ( MA1 A1 + MA1 A2 )
h
1
= (0,18444 + 0,0922 ) = 0,092t
3
Gaya Lintang
1
1
DA1 A2 = ( MA1 A2 MA2 A1 ) + .q1 .L
L
2
1
1
=
((0,78159 ) (0,27741)) + x1,1805 x3,5
3,5
2
= 1,922t
1
1
DA2 A1 = ( MA2 A1 MA1 A2 ) + .q1 .L
L
2
1
1
=
((0,27741) (0,78159 )) + x1,1805 x3,5
3,5
2
= 2,209t
1
1
DA2 A3 = ( MA2 A3 MA3 A2 ) + .q 2 .L
L
2
1
1
=
(0,202215 0,17742 ) + x1,1805 x3,5
3,5
2
= 2,073t
1
1
DA3 A2 = ( MA3 A2 MA2 A3 ) + .q 2 .L
L
2
1
1
=
(0,17742 0,20215) + x1,1805 x3,5
3,5
2
= 2,059t
1
1
DA3 A4 = ( MA3 A4 MA4 A3 ) + .q 3 .L
L
2
1
1
= (0,377703 0,48858) + x1,1805 x 2
2
2
= 1,746t
FAISAL (020516019)
126

1
1
( MA4 A3 MA3 A3 ) + .q 3 .L
L
2
1
1
=
(0,48858 0,37703) + x1,1803 x 2
3,5
2
= 1,857t
DA4 A3 =
Momen Maksimum Portal

Batang A1 A2
PA1=2,653t
A1
q1= 1,1805t/m
- 0,782
PA2= 2,268t
RA1 = 2,653 + (1,1805)3,5

= 4,719 t
A2
MA1-A2 = -0,78159 tm
MA2-A1 = -0,27741 tm
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA1-PA1) x q1 x2
dMx/dx = 0
-0,277
Mmax
(Ra1-PA1) q1. x. = 0
( RA1 PA1 )
x=
q
(4,719 (2,653))
=
1,1805
= 1,749 m
Momen statis tertentu (M+)
M+ = (RA1 PA1) x .q1.x2
= ( 4,719 2,653).1,749 (1/2 .1,1805.1,7492)
= 1,808 tm (+)
Momen Statis tak tentu (M-)
FAISAL (020516019)
127

y
0,78159
=
3,5 y 0,27741
y = 2,583m
y x
0,78159
Momen M- =
y
2,583 1,749
(0,78159 )
=
2,583
= 0,252 tm (- )
Mmax = M+ + M= 1,808 0,252
= 1,556 tm (+)
Batang A2 A3
PA2=2,268t
A2
q2= 1,1805t/m
PA3= 1,944t
RA1 = 2,268 + (1,1805)3,5

= 4,334 t
A3
MA2-A3 = 0,20215 tm
MA3-A2 = 0,17742 tm
0,202
0,177
Mmaks pada D = 0
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra2-PA2) q2. x. = 0
( RA2 PA2 )
x=
q
4,334 2,268)
=
1,1805
= 1,750 m
3,5 m

FAISAL (020516019)
128

M+ = (RA2 PA2) x .q2.x2
= ( 4,334 2,268).1,750 (1/2 .1,1805.1,7502)
= 1,808 tm (+)

y
0,20215
=
3,5 y 0,17742
y = 1,139 m
y 1,750
0,20215
Momen M- =
y
1,139 1,750
0,20215
=
1,139
= 0,108 tm (- )
Mmax = M+ + M= 1,808 0,108
= 1,70 tm (+)
Batang A3 A4
PA3=1,944t
PA4= 1,603t
A3
RA1 = 1,944 + (1,1813)2

= 3,745 t
A4
q3= 1,8013t/m
MA3-A4 = 0,37703 tm
MA4-A3 = 0,48858 tm
0,489
0,377
Mmaks pada D = 0
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra3-PA3) q3. x. = 0
FAISAL (020516019)
129

( RA3 PA3 )
q3
4,745 1,944)
=
1,8013
= 0,999 m
x=
2m

M+ = (RA3 PA3) x .q3.x2
= ( 3,745 1,944).0,999 (1/2 .1,813.0,9992)
= 0,900 tm (+)
y
0,37703
=
3,5 y 0,48858
y = 0,871m
y 0,999
0,37703
Momen M- =
y
0,871 0,999
0,37703
=
0,871
= 0,055 tm (- )
Mmax = M+ + M= 1,900 0,055
= 0,845 tm (+)
FAISAL (020516019)
130
b. Portal II-II
PA5
PA6
q4
PA7
q5
PA8
q1 = 2324,4 kg/m
q2 = 2324,4 kg/m
q3 = 2549,6 kg/m
A6
q6
A5
K2
K2
K1
K3
K1
K1
300
A5
A6
350
A7
350
A8
200
Angka Kekakuan
Kolom 30/30
Eik = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (30)3 = 67500 cm4
Balok 30/40
Eib = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (40)3 = 160000 cm4
K1 =
EIb E.(67500 )
=
= 225 Ecm 3
h
300
K2 =
EIb E (160000 )
=
= 475,14 Ecm 3
L
350
K3 =
EIb E (160000 )
=
= 800 Ecm 3
L
200
FAISAL (020516019)
131
Faktor Distribusi
Titik A5
A5 A5 =
K1
225 E
=
= 0,329
K 1 + K 2 (225 + 457,14) E
A5 A6 =
K2
457,14 E
=
= 0,670
K 1 + K 2 (225 + 457,14) E
Titik A2
Titik A6 A6=
K1
225 E
=
= 0,197
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
K1
457,14 E
=
= 0,401
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
K1
457,14 E
=
= 0,401
Titik A6 A7 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
Titik A6 A5 =
Titik A7
K1
225 E
=
= 0,152
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
K1
457,14 E
=
= 0,308
Titik A7 A6 =
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
K1
800 E
=
= 0,539
Titik A7 A8 =
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
Titik A7 A7=
Titik A8
K1
225 E
=
= 0,219
K 1 + K 3 (225 + 800) E
K1
800 E
=
= 0,780
Titik A8 A7 =
K 1 + K 3 (225 + 800) E
Titik A8 A8=

FAISAL (020516019)
132

MA5 A6 = 1 xq 4 L2 = 1 (2324,4) x3,5 2 = 2372,825kg.m = 2,373tm
12
12
MA6 A5 = 2372,825kg.m = 2.373tm
MA6 A7 = 1 xq5 L2 = 1 ( 2324,4) x3,5 2 = 2372,825kg.m = 2,373tm
12
12
MA7 A6 = 2372,825kg.m = 2,373tm
MA7 A8 = 1 xq 6 L2 = 1 ( 2549,6) x 2 2 = 849,867 kg.m = 0,849tm
12
12
MA8 A7 = 849,867 kg.m = 0,849tm
R A5 = 1 .q 4 L + PA5 = 1 ( 2,3244).3,5 + 2,3007 = 6,368t
12
12
R A6 = 1 .q 4 L + 1 .q5 .L + PA6 = 1 (2,3244 ).3,5 + 1 (2,3244 )3,5 + 2,268 = 10,403t
12
12
12
12
R A7 = 1 .q5 L + 1 .q 6 .L + PA7 = 1 (2,3244 ).3,5 + 1 (2,5496 )2 + 1,944 = 8,561t
12
12
12
12
Reaksi tak Tentu
1
1
RA5 = RA5 + ( MA5 A6 MA6 A5 )
L
1
= 6,368 +
(( 1,5467 ) (0,5764 )
3,5
= 6,091t
1
1
1
L
L
1
1
= 10,403 +
((0,57647 ) (1,5467 )) +
(0,44584 0,49693)
3,5
3,5
= 10,666t
1
1
1
L
L
1
1
= 8,561 +
(0,49693 0,44584 ) + (0,84548 0,73165)
3,5
2
= 8,633t
1
1
RA8 = RA8 + ( MA8 A7 MA7 A8 )
L
FAISAL (020516019)
133

1
= 4,527 + (0,73165 0,84548)
2
= 4,470t
Reaksi Horizontal
1
1
1
HA5 = ( MA5 A5 + MA5 A5 )
h
1
= ((0,82425) + (0,41212 )) = 0,41212t
3
1
1
1
HA6 = ( MA6 A6 + MA6 A6 )
h
1
= (0,12892 + 0,06443) = 0,06445t
3
1
1
1
HA7 = ( MA7 A7 + MA7 A7 )
h
1
= (0,18108 + 0,09055) = 0,09054t
3
1
1
1
HA8 = ( MA8 A8 + MA8 A8 )
h
1
= (0,11529 + 0,05765) = 0,05765t
3
Gaya Lintang
1
1
DA5 A6 = ( MA5 A6 MA6 A5 ) + .q 4 .L
L
2
1
1
=
((1,5467 ) ( 0,57647 )) + x 2,3244 x3,5
3,5
2
= 3,790t
1
1
DA6 A5 = ( MA6 A5 MA5 A6 ) + .q 4 .L
L
2
1
1
=
((0,57647 ) (1,5467 )) + x 2,3244 x3,5
3,5
2
= 4,345t
1
1
DA6 A7 = ( MA6 A7 MA7 A6 ) + .q5 .L
L
2
FAISAL (020516019)
134

1
1
(0,44584 0,49693) + x 2,3244 x3,5
3,5
2
= 4,0531t
1
1
DA7 A6 = ( MA7 A6 MA6 A7 ) + .q5 .L
L
2
1
1
=
(0,49693 0,44584 ) + x 2,3244 x3,5
3,5
2
= 4,0823t
1
1
DA7 A8 = ( MA7 A8 MA8 A7 ) + .q 6 .L
L
2
1
1
= (084548 0,73165) + x 2,5496 x 2
2
2
= 2,6065t
1
1
DA8 A7 = ( MA8 A7 MA7 A8 ) + .q 6 .L
L
2
1
1
= (0,73165 0,84548) + x 2,5496 x 2
2
2
= 2,4927 t
=

Batang A5 A6
PA5=2,3007t
A5
q4= 2,3244t/m
PA6= 2,268t
RA5 = 2,3007 + (2,3244)3,5

= 6,368 t
A6
MA5-A6 = -1,5467 tm
MA6-A5 = -0,57647 tm
Mmaks pada D = 0
dMx/dx = 0
-0,567
- 1,547
Mmax
(Ra5-PA5) q4. x. = 0
FAISAL (020516019)
135

( RA5 PA5 )
q
(6,368 (2,3007 ))
=
2,3244
= 1,749 m
x=
3,5m

M+ = (RA1 PA1) x .q1.x2
= ( 6,368 2,3007).1,749 (1/2 .2,3244.1,7492)
= 3,559 tm (+)
y
1,5467
=
3,5 y 0,57647
y = 2,549 m
y x
1,5467
Momen M- =
y
2,549 1,749
(1,5467 )
=
2,549
= 0,484 tm (-)
Mmax = M+ + M= 3,559 - 0,484
= 3,075 tm (+)
Batang A6 A7
PA6=2,268t
A2
q5= 1,1805t/m
FAISAL (020516019)
PA7= 1,944t
RA6 = 2,268 + (2,3244)3,5

= 6,3357 t
A3
MA6-A7 = 0,44548 tm
MA7-A6 = 0,49693 tm
136

0,497
0,446
Mmaks pada D = 0
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra6-PA6) q5. x. = 0
( RA6 PA6 )
x=
q5
(6,3357 2,268)
=
2,3244
= 1,750 m
3,5 m

M+ = (RA6 PA6) x .q5.x2
= ( 6,3357 2,268).1,750 (1/2 .2,3244.1,7502)
= 3,559 tm (+)

y
0,44584
=
3,5 y 0,49693
y = 1,655m
y 1,750
0,44584
Momen M- =
y
1,655 1,750
0,44584
=
1,655
= 0,012 tm (- )
Mmax = M+ + M= 3,559 0,012
= 3,547 tm (+)
Batang A7 A8
PA7=1,944 t
FAISAL (020516019)
PA4= 1,977 t
RA1 = 1,944 + (2,5496)2

137

= 4,4936 t
A7
A8
MA7-A8 = 0,84548 tm
MA8-A7 = 0,73165 tm
q6= 2,5496t/m
0,845
0,732
Mmaks pada D = 0
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra7-PA7) q3. x. = 0
( RA7 PA7 )
x=
q6
4,4936 1,944)
=
2,5496
= 1,00 m
2m

M+ = (RA7 PA7) x .q6.x2
= ( 4,4936 1,944).1 (1/2 .2,5496.12)
= 1,275 tm (+)
y
0,84548
=
2 y 0,73165
y = 1,275m
y 1,00
0,84548
Momen M- =
y
1,072 1,00
0,84548
=
1,072
= 0,056 tm (+)
Mmax = M+ + M= 1,275 + 0,056
= 1,331 tm (+)
FAISAL (020516019)
138

c. Portal III-III
PA9
PA10
q7
PA11
q8
PA12
q9
A9
K2
K2
K1
K1
q7 = 3340,8 kg/m
q8 = 3340,8 kg/m
q9 = 1784,6 kg/m
A12
K3
K1
300
A9
A10
350
A11
350
A12
200
Angka Kekakuan
Kolom 30/30
Eik = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (30)3 = 67500 cm4
Balok 30/40
Eib = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (40)3 = 160000 cm4
K1 =
EIb E.(67500 )
=
= 225 Ecm 3
h
300
K2 =
EIb E (160000 )
=
= 475,14 Ecm 3
L
350
K3 =
EIb E (160000 )
=
= 800 Ecm 3
L
200
Faktor Distribusi
Titik A9
K1
225 E
=
= 0,329
K 1 + K 2 (225 + 457,14) E
K2
457,14 E
=
= 0,670
A9 A10=
K 1 + K 2 (225 + 457,14) E
A9 A9 =
FAISAL (020516019)
139

Titik A10
K1
225 E
=
= 0,197
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
K1
457,14 E
=
= 0,401
Titik A10 A9 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
K1
457,14 E
=
= 0,401
Titik A10 A11 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 457,14 + 457,14) E
Titik A10 A10=
Titik A11
K1
225 E
=
= 0,152
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
K1
457,14 E
=
= 0,308
Titik A11 A10 =
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
K1
800 E
=
= 0,539
Titik A11 A12 =
K 1 + K 2 + K 3 (225 + 457,14 + 800) E
Titik A11 A11=
Titik A12
K1
225 E
=
= 0,219
K 1 + K 3 (225 + 800) E
K1
800 E
=
= 0,780
Titik A12 A11 =
K 1 + K 3 (225 + 800) E
Titik A12 A12=

MA9 A10 = 1 xq7 L2 = 1 (2340,8) x3,5 2 = 3410,4kg.m = 3,410tm
12
12
MA10 A9 = 3410,4kg.m = 3,410tm
MA10 A11 = 1 xq8 L2 = 1 (3340,8) x3,5 2 = 3410,4kg.m = 3,410tm
12
12
MA11 A10 = 3410 kg.m = 3,410tm
MA11 A12 = 1 xq 9 L2 = 1 (1784,6) x 2 2 = 594,9kg.m = 0,595tm
12
12
MA12 A11 = 594,9kg.m = 0,595tm
FAISAL (020516019)
140

R A9 = 1 .q 7 L + PA9 = 1 (3,3408).3,5 + 2,3007 = 8,147t
12
12
1
1
R A10 =
.q L +
.q .L + PA10 = 1 (3,3408).3,5 + 1 (3,3408)3,5 + 2,268 = 13,961t
12 7
12 8
12
12
1
1
1
1
R A11 =
.q L +
.q .L + PA11 =
(3,3408).3,5 +
(1,7846)2 + 1,944 = 9,575t
12 8
12 9
12
12
R A12 = 1 .q9 L + PA12 = 1 (1,7846).2 + 1,977 = 3,762 mt
12
12
Reaksi tak Tentu
1
1
RA9 = RA9 + ( MA9 A10 MA10 A9 )
L
1
= 8,147 +
((2,23351) (0,88438)
3,5
= 7,762t
1
1
'
L
L
1
1
= 13,961 +
((0,88438) (2,23351)) +
(0,72945 0,99118 )
3,5
3,5
= 14,272t
1
1
'
L
L
1
1
= 9,575 +
(0,99118 0,72945) + (1,40873 0,62453)
3,5
2
= 10,042t
1
1
RA12 = RA12 + ( MA12 A11 MA11 A12 )
L
1
= 3,762 + (0,62453 1,40873)
2
= 3,369t
Reaksi Horizontal
1
'
'
HA9 = ( MA9 A9 + MA9 A9 )
h
1
= ((1,17348) + ( 0,58675)) = 0587t
3
1
'
'
HA10 = ( MA10 A10 + MA10 A10 )
h
FAISAL (020516019)
141

1
= (0,15352 + 0,07674 ) = 0,077t
3
1
'
'
HA11 = ( MA11 A11 + MA11 A11 )
h
1
= (0,41238 + 0,20618) = 0,206t
3
1
'
'
HA12 = ( MA12 A12 + MA12 A12 )
h
1
= (0,03177 + (0,01591)) = 0,016t
3
Gaya Lintang
1
1
DA9 A10 = ( MA9 A10 MA10 A9 ) + .q 7 .L
L
2
1
1
=
((2,23351) (0,88438)) + x3,3408 x3,5
3,5
2
= 5,461t
1
1
DA10 A9 = ( MA10 A9 MA9 A10 ) + .q 7 .L
L
2
1
1
=
((0,88438) (2,23351)) + x3,3408 x3,5
3,5
2
= 6,232t
1
1
DA10 A11 = ( MA10 A11 MA11 A10 ) + .q8 .L
L
2
1
1
=
(0,72945 0,99118) + x3,3408 x3,5
3,5
2
= 5,772t
1
1
DA11 A10 = ( MA11 A10 MA10 A11 ) + .q8 .L
L
2
1
1
=
(0,99118 0,72945 ) + x3,3408 x3,5
3,5
2
= 5,921t
1
1
DA11 A12 = ( MA11 A12 MA12 A11 ) + .q9 .L
L
2
1
1
= (1,40873 0,62453) + x1,7846 x 2
2
2
= 2,177t
FAISAL (020516019)
142

1
1
( MA12 A11 MA11 A12 ) + .q9 .L
L
2
1
1
= (0,62453 1,40873) + x1,7846 x 2
2
2
= 1,393t
DA12 A11 =

Batang A5 A6
PA9=2,3007t
A9
q7= 2,3244t/m
PA10= 2,268t
RA5 = 2,3007 + (3,3408)3,5

= 8,147 t
A10
MA9-A10 = -2,23351 tm
MA6-A5 = -0,88438 tm
Mmaks pada D = 0
dMx/dx = 0
-0,884
- 2,234
Mmax
(Ra9-PA9) q7. x. = 0
FAISAL (020516019)
143

( RA9 PA9 )
q7
(8,147 2,3007 )
=
2,3244
= 1,75 m
x=
3,5m

M+ = (RA9 PA9) x .q7.x2
= ( 8,147 2,3007).1,75 (1/2 .3,3408.1,752)
= 3,540 tm (+)
y
2,23391
=
3,5 y 0,88438
y = 2,507 m
y x
2,23351
Momen M- =
y
2,507 1,75
(2,23351)
=
2,507
= 0,674 tm (- )
Mmax = M+ + M= 3,540 0,674
= 2,866 tm (+)
Batang A10 A11

PA6=2,268t
A10
q8= 3,3408t/m
PA7= 1,944t
RA6 = 2,268 + (3,3408)3,5

= 8,114 t
A11
MA10-A11 = 0,72945 tm
MA11-A10 = 0,99118tm
0,991
0,729
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA10-PA10) x q8 x2
FAISAL (020516019)
144

dMx/dx = 0
Mmax
(Ra10-PA10) q8. x. = 0
( RA10 PA10 )
x=
q8
(8,114 2,268)
=
3,3408
= 1,75 m
3,5 m

M+ = (RA10 PA10) x .q8.x2
= ( 8,114 2,268).1,750 (1/2 .3,3408.1,7502)
= 5,115 tm (+)
y
0,72945
=
3,5 y 0,99118
y = 1,484 m
y x
0,72945
Momen M- =
y
1,484 1,75
0,72945
=
1,484
= 0,131 tm (- )
Mmax = M+ + M= 5,115 0,131
= 4,984 tm (+)
Batang A11 A12
PA11=1,944 t
A11
PA12= 1,977 t
A12
MA11-A12 =1,40873 tm
MA12-A11 = 0,62453 tm
q6= 2,5496t/m
FAISAL (020516019)
RA11 = 1,944 + (1,7846)2

= 3,7286 t
145

1,409
0,624
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA11-PA11) x q9 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra11-PA11) q9. x. = 0
( RA11 PA11 )
x=
q9
3,7286 1,944)
=
1,7846
= 1,00 m
2m

M+ = (RA11 PA11) x .q9.x2
= ( 3,7286 1,944).1 (1/2 .1,7846.12)
= 0,892 tm (+)
y
0,40873
=
2 y 0,62453
y = 1,386 m
y x
1,40873
Momen M- =
y
1,386 1,00
1,40873
=
1,386
= 0,392 tm (+)
Mmax = M+ + M= 0,892 + 0,392
= 1,284 tm (+)
d. Portal IV-IV
PA13
PA14
FAISAL (020516019)
PA15
PA16
PA17
146
PA18
PA19
PA20

q10
q11
q12
q13
q14
q15
q16
20
K2
300 K1
13
K2
K1
A14
K2
K1
A15
K2
K1
A16
K2
K1
A17
K1
A18
K2
K2
K1
A19
K1
A20
400
400
400
400
400
400
400
q10 = 1141,6 kg/m
q11 = q12 = q13 = q14 =q15 =q16 = 32917,1 kg/m
Angka Kekakuan
Kolom 30/30
EIk = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (30)3 = 67500 cm4
EIb = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (40)3 = 160000 cm4
Balok 30/40
K1 =
EIb E.(67500 )
=
= 225 Ecm 3
h
300
K2 =
EIb E (160000 )
=
= 400 Ecm 3
L
400
Faktor Distribusi
Titik A13 = A20
K1
225 E
=
= 0,36
K 1 + K 2 (225 + 400) E
K2
400 E
=
= 0,64
A13 A14=
K 1 + K 2 (225 + 400) E
A13 A13 =
Titik A14 = A15 = A16 = A17 = A18 = A19

K1
225 E
=
= 0,219
Titik A14 A14=
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
K1
400 E
=
= 0,390
Titik A14 A13 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
K1
400 E
=
= 0,390
Titik A14 A15 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
FAISAL (020516019)
147

MA13 A14 = 1 xq10 L2 = 1 (1141,6) x 4 2 = 1522,1kg.m = 1,522tm
12
12
MA14 A13 = 1522,1kg.m = 1,522tm
MA14 A15 = 1 xq11 L2 = 1 (3297 ,1) x 4 2 = 4396,1kg.m = 4,396tm
12
12
MA15 A14 = 4396 kg.m = 4,396tm
MA14 A15 = MA15 A16 = MA16 A17 = MA17 A18 = MA18 A19 = MA19 A20
R A13 = 1 .q10 L + PA13 = 1 (1,1416).4 + 1,728 = 4,011t
12
12
R A13 = RA20 = 4,011t
R A13 = 1 .q10 L + 1 .q11 .L + PA14 = 1 (1,1416).4 + 1 (3,2971)4 + 2,592 = 11,469t
12
12
12
12
R A14 = RA15 = RA16 = RA17 = RA18 = RA19 = 11,469t
Reaksi Statis Tak Tentu
1
'
RA13 = RA13 + ( MA13 A14 MA14 A13 )
L
1
= 4,011 + ((1,16149 ) (1,35831)
4
= 4,060t
1
1
'
L
L
1
1
= 11,469 + ((1,35831) (93025 )) + (0,19085 0,06748)
4
4
= 11,655t
1
1
'
L
L
1
1
= 11,469 + (0,30839 ) (0,93025)) + (0,19085 0,6748)
4
4
= 11,655t
1
1
'
RA16 = RA16 + ( MA16 A15 MA15 A16 ) + ( MA16 A17 MA17 A16
L
L
1
1
= 11,469 + (0,19085 0,06748) + ((0,0462 ) (0,03549 ))
4
4
= 11,497t
FAISAL (020516019)
148

1
1
( MA17 A16 MA16 A17 ) + ( MA17 A18 MA18 A17
L
L
1
1
= 11,469 + (0,03549 ) (0,0462 )) + (0,04565 0,11415)
4
4
= 11,455t
1
1
'
L
L
1
1
= 11,469 + (0,5483) ( 0,18334 ) + ((0,89423) 2,70277 )
4
4
= 10,926t
1
'
RA20 = RA20 + ( MA20 A19 MA19 A20 )
L
1
= 4,011 + (2,70277 0,89423)
4
= 4,463t
'
RA17 = RA17 +
Reaksi Horizontal
1
'
'
HA13 = ( MA13 A13 + MA13 A13 )
h
1
= ((0,36051) + (0,18023)) = 0,180t
3
1
'
'
HA14 = ( MA14 A14 + MA14 A14 )
h
1
= (0,58085) + (0,29038 ) = 0,2904t
3
1
'
'
HA15 = ( MA15 A15 + MA15 A15 )
h
1
= (0,11763 + 0,058915 ) = 0,059t
3
1
'
'
HA16 = ( MA16 A16 + MA16 A16 )
h
1
= (0,02134 + (0,01067 )) = 0,011t
3
1
'
'
HA17 = ( MA17 A17 + MA17 A17 )
h
1
= ((0,0,2533) + (0,01265)) = 0,013t
3
FAISAL (020516019)
149

1
'
'
( MA18 A18 + MA18 A18 )
h
1
= (0,06854 + 0,03422 ) = 0,034t
3
1
'
'
HA19 = ( MA19 A19 + MA19 A19 )
h
1
= ((0,34281) + (0,1714) = 0,171t
3
1
'
'
HA20 = ( MA20 A20 + MA20 A20 )
h
1
= (1,69323 + 0,84656 ) = 0,847t
3
HA18 =
Gaya Lintang
1
1
DA13 A14 = ( MA13 A14 MA14 A13 ) + .q10 .L
L
2
1
1
= ((1,35831) (1,16149 )) + x1,1416 x 4
4
2
= 2,234t
1
1
DA14 A13 = ( MA14 A13 MA13 A14 ) + .q10 .L
L
2
1
1
= ((0,88438) (2,23351)) + x3,3408 x 4
4
2
= 6,232t
1
1
DA14 A15 = ( MA14 A15 MA15 A14 ) + .q11 .L
L
2
1
1
= ((0,93025) (0,30839 )) + x3,2971x 4
4
2
= 6,439t
1
1
DA15 A14 = ( MA15 A14 MA14 A15 ) + .q11 .L
L
2
1
1
= ((030839 ) (0,93025)) + x3,2971x 4
4
2
= 6,749t
1
1
DA15 A16 = ( MA15 A16 MA16 A15 ) + .q12 .L
L
2
FAISAL (020516019)
150

1
1
(0,19085 0,6748) + x3,2971x 4
4
2
= 6,625t
1
1
A15 = ( MA16 A15 MA15 A16 ) + .q12 .L
L
2
1
1
= (0,66748 0,19085) + x3,2971x 4
4
2
= 6,563t
1
1
A17 = ( MA16 A17 MA17 A16 ) + .q13 .L
L
2
1
1
= ((0,0462 ) (0,03549 )) + x3,2971x 4
4
2
= 6,592t
1
1
A16 = ( MA17 A16 MA16 A17 ) + .q13 .L
L
2
1
1
= ((0,03549 ) (0,0462 )) + x3,2971x 4
4
2
= 6,597t
1
1
A18 = ( MA17 A18 MA18 A17 ) + .q14 .L
L
2
1
1
= (0,4565 0,11415) + x3,2971x 4
4
2
= 6,577t
1
1
A17 = ( MA18 A17 MA17 A18 ) + .q14 .L
L
2
1
1
= ((0,11415) (0,4565)) + x3,2971x 4
4
2
= 6,611t
1
1
A19 = ( MA18 A19 MA19 A18 ) + .q15 .L
L
2
1
1
= ((0,18334 ) (0,5483)) + x3,2971x 4
4
2
= 6,685t
1
1
A18 = ( MA19 A18 MA18 A19 ) + .q15 .L
L
2
1
1
= ((0,5483) (0,18334 )) + x3,2971x 4
4
2
= 8,174t
=
DA16
DA16
DA17
DA17
DA18
DA18
DA19
FAISAL (020516019)
151

1
1
( MA19 A20 MA20 A19 ) + .q16 .L
L
2
1
1
= (0,89423 2,720277 ) + x3,2971x 4
4
2
= 6,142t
1
1
DA20 A19 = ( MA20 A19 MA20 A19 ) + .q16 .L
L
2
1
1
= (2,70277 0,89423) + x3,2971x 4
4
2
= 7,046t
DA19 A20 =

Batang A13 A14
PA13=1,728t
A13
q10= 1,1416t/m
PA14= 2,592t
RA13 = 1,728 + (1,1416)4

= 4,011 t
A14
MA13-A14 = -1,16149 tm
MA14-A13 = -1,35831 tm
- 1,1649
-1,35831
FAISAL (020516019)
152
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA13-PA13) x q10 x2
dMx/dx = 0

Mmax
(Ra13-PA13) q10. x. = 0
( RA13 PA13 )
x=
q 10
(4,011 1,728)
=
1,1416
= 1,999 m
4m

M+ = (RA13 PA13) x .q10.x2
= ( 4,011 1,728).1,999 (1/2 .1,1416.1,9992)
= 2,283 tm (+)
y
1,16149
=
4 y 1,35831
y = 1,844 m
y x
1,16149
Momen M- =
y
1,844 1,999
(1,16149 )
=
1,844
= 0,098 tm (+ )
Mmax = M+ + M= 2,283 + 0,098
= 2,381 tm (+)
Batang A14 A15

PA14=2,592t
PA15= 2,592t
A14
RA14 = 2,592 + (3,2971)4

= 9,186 t
A15
q11= 3,2971t/m
MA14-A15 = -0,93025 tm
MA15-A14 = -0,30839tm
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA14-PA14) x q11 x2
-0,3082
FAISAL (020516019)
153

-0,9302
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra14-PA14) q11. x. = 0
( RA14 PA14 )
x=
q11
(9,186 2,592)
=
3,2971
= 1,999 m
4m

M+ = (RA14 PA14) x .q11.x2
= ( 9,186 2,592).1,999 (1/2 .3,2971.1,9992)
= 6,594 tm (+)
y
0,93025
=
4 y 0,30839
y = 3,004 m
y x
(0,93025)
Momen M- =
y
3,004 1,999
0,93025
=
3,004
= 0,311 tm (- )
Mmax = M+ + M= 6,594 0,311
= 6,283 tm (+)
Batang A15 A16

PA15=2,592 t
A15
PA16= 2,592 t
A16
MA15-A16 =0,19085 tm
MA16-A15 = 0,06748 tm
q12= 3,2971t/m
FAISAL (020516019)
RA15 = 2,592 + (3,2971)4

= 9,186 t
154

0,19085
0,06748
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA15-PA15) x q12 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra15-PA15) q9. x. = 0
( RA15 PA15 )
x=
q12
9,186 2,592)
=
3,2971
= 1,999 m
4m

M+ = (RA15 PA15) x .q12.x2
= ( 9,186 2,592).1,999 (1/2 .3,2971.1,9992)
= 6,594 tm (+)
y
0,19085
=
2 y 0,06748
y = 2,955m
y x
0,19085
Momen M- =
y
2,955 1,999
0,19085
=
2,955
= 0,062 tm (- )
Mmax = M+ + M= 6,594 0,062
= 6,656 tm (+)
Batang A16 A17
PA16=2,592t
FAISAL (020516019)
PA17= 2,592t
RA16 = 2,592 + (3,2971)4

= 9,186 t
155

A16
A17
q13= 3,2971t/m
MA16-A17 = -0,0462 tm
MA14-A13 = -0,03549 tm
- 0,0462
-0,03549
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA16-PA16) x q13 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra16-PA16) q13. x. = 0
( RA16 PA16 )
x=
q 13
(9,186 2,592)
=
3,2971
= 1,999 m
4m

M+ = (RA16 PA16) x .q13.x2
= ( 9,186-2,592).1,999 (1/2 .3,2971.1,9992)
= 6,594 tm (+)
y
0,0467
=
4 y 0,03549
y = 2,262 m
y x
0,0462
Momen M- =
y
2,262 1,999
(0,0462 )
=
2,262
= 0,0053 tm (+ )
Mmax = M+ + M= 6,594 0,0053
= 6,589 tm (+)
Batang A17 A18
FAISAL (020516019)
156

PA17=2,592t
PA15= 2,592t
A17
RA14 = 2,592 + (3,2971)4

= 9,186 t
A18
q14= 3,2971t/m
MA17-A18 = -0,93025 tm
MA15-A14 = -0,30839tm
0,11415
0,04565
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA17-PA17) x q14 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra17-PA17) q14. x. = 0
( RA17 PA17 )
x=
q14
(9,186 2,592)
=
3,2971
= 1,999 m
4m

M+ = (RA17 PA17) x .q14.x2
= ( 9,186 2,592).1,999 (1/2 .3,2971.1,9992)
= 6,594 tm (+)
y
0,04565
=
4 y 0,11415
y = 1,143m
y x
0,04565
Momen M- =
y
1,143 1,999
0,04565
=
1,143
= 0,034 tm (- )
Mmax = M+ + M= 6,594 0,034
= 6,560 tm (+)
FAISAL (020516019)
157

Batang A18 A19
PA18=2,592 t
A18
PA19= 2,592 t
RA18 = 2,592 + (3,2971)4

= 9,186 t
A19
MA18-A19 = -0,18334 tm
MA19-A18 = -0,5483 tm
q15= 3,2971t/m
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA18-PA18) x q15 x2
dMx/dx = 0
-0,18334
-0,5483
Mmax
(Ra18-PA18) q15. x. = 0
( RA18 PA18 )
x=
q15
9,186 2,592)
=
3,2971
= 1,999 m
4m

M+ = (RA18 PA18) x .q15.x2
= ( 9,186 2,592).1,999 (1/2 .3,2971.1,9992)
= 6,594 tm (+)
FAISAL (020516019)
158

y
0,18334
=
4 y 0,5483
y = 1,002 m
y x
(0,18334 )
Momen M- =
y
1,002 1,999
(0,18334 )
=
1,002
= 0,182 tm (- )
Mmax = M+ + M= 6,594 0,182
= 6,776 tm (+)
Batang A19 A20

PA18=2,592 t
A19
PA19= 1,728 t
A20
RA19 = 2,592 + (3,2971)4

= 9,186 t
MA19-A20 = 0,89423 tm
MA20-A19 = 2,70277 tm
q16= 3,2971t/m
2,70277
0,89423
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA19-PA19) x q16 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra19-PA19) q16. x. = 0
( RA19 PA19 )
x=
q16
9,186 2,592)
=
3,2971
= 1,999 m
4m

M+ = (RA19 PA19) x .q16.x2
= ( 9,186 2,592).1,999 (1/2 .3,2971.1,9992)
= 6,594 tm (+)
FAISAL (020516019)
159

y
0,89423
=
4 y 2,70277
y = 0,994 m
y x
0,89423
Momen M- =
y
0,994 1,999
0,89423
=
0,994
= 0,904 tm (- )
Mmax = M+ + M= 6,594 0,904
= 5,690 tm (+)
e. Portal V-V
PA21
PA22
PA23
PA24
PA25
PA26
PA27
q20
q21
q22
PA28
q16
q17
q18
q20
A13
A20
K2
300 K1
A21
K2
K2
K1
K1
22
400
K1
A24
23
A
400
K2
400
K2
K1
K1
A26
25
A
400
K2
400
K2
K1
A27
400
K1
A28
400
q17 = q18 = q19 = q20 =q21 =q22 = 3579 kg/m

Angka Kekakuan
Kolom 30/30
Balok 30/40
FAISAL (020516019)
EIk = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (30)3 = 67500 cm4

EIb = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (40)3 = 160000 cm4
160

EIb E.(67500 )
=
= 225 Ecm 3
h
300
EIb E (160000 )
=
= 400 Ecm 3
K2 =
L
400
K1 =
Faktor Distribusi
Titik A21
K1
225 E
=
= 0,36
K 1 + K 2 (225 + 400) E
K2
400 E
=
= 0,64
A22 A23=
K 1 + K 2 (225 + 400) E
A22 A22 =
Titik A23 = A24 = A25 = A26 = A26 = A27

K1
225 E
=
= 0,219
Titik A23 A23=
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
K1
400 E
=
= 0,390
Titik A23 A22 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
K1
400 E
=
= 0,390
Titik A23 A24 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
MA21 A22 = 1 xq17 L2 = 1 (3579 ) x 4 2 = 4772 kg.m = 14,772tm
12
12
MA22 A21 = 4772 kg.m = 4,772tm
= MA27 A 28
= MA28 A 27
R A 21 = 1 .q17 L + PA21 = 1 (3,579).4 + 1,728 = 8,886t
12
12
R A 21 = RA28 = 8,886t
R A 21 = 1 .q17 L + 1 .q18 .L + PA 22 = 1 (3,579).4 + 1 (3,579)4 + 2,592 = 16,908t
12
12
12
12
R A 22 = RA23 = RA24 = RA25 = RA26 = RA27 = 16,908t
FAISAL (020516019)
161

1
'
RA21 = RA21 + ( MA21 A22 MA22 A21 )
L
1
= 8,886 + ((2,93462 ) (0,96973)
4
= 8,395t
1
1
'
L
L
1
1
= 11,469 + ((1,35831) (93025 )) + (0,19085 0,06748)
4
4
= 11,655t
1
1
'
L
L
1
1
= 16,908 + (0,19636 0,59621) + (( 0,11825) (0,0341))
4
4
= 16,787t
1
1
'
L
L
1
1
= 16,908 + (( 0,0341) (0,11825)) + (0,01628 (0,01628))
4
4
= 16,937t
1
1
'
L
L
1
1
= 16,908 + (( 0,01628) (0,01628)) + (0,03444 0,11825)
4
4
= 16,879t
1
1
'
L
L
1
1
= 16,908 + (0,03444 0,11825) + ((0,19636 ) (0,59621))
4
4
= 16,987t
1
1
'
L
L
1
1
= 16,908 + (( 0,59621) (0,19636 ) + (0,96973 2,93462 )
4
4
= 16,317t
FAISAL (020516019)
162

'
1
( MA28 A27 MA27 A28 )
L
1
= 8,886 + (2,93462 0,96973)
4
= 9,377t
RA28 = RA28 +
Reaksi Horizontal
1
'
'
HA21 = ( MA21 A21 + MA21 A21 )
h
1
= ((1,83738) + (918619 )) = 0,919t
3
1
'
'
HA22 = ( MA22 A22 + MA22 A22 )
h
1
= (0,37241 + 0,18619) = 0,189t
3
1
'
'
HA23 = ( MA23 A23 + MA23 A23 )
h
1
= ((0,07622 ) + (0,03803)) = 0,038t
3
1
'
'
HA24 = ( MA24 A24 + MA24 A24 )
h
1
= (0,0189 + 0,009405 ) = 0,009t
3
1
'
'
HA25 = ( MA25 A25 + MA25 A25 )
h
1
= ((0,01872 ) + (0,009405 )) = 0,009t
3
1
'
'
HA26 = ( MA26 A26 + MA26 A26 )
h
1
= (0,07622 + 0,03803) = 0,038t
3
1
'
'
HA27 = ( MA27 A27 + MA27 A27 )
h
1
= ((0,37241) + (18169)) = 0,186t
3
1
'
'
HA28 = ( MA28 A28 + MA28 A28 )
h
FAISAL (020516019)
163

1
= (1,83738 + 0,918615 ) = 0,919t
3
Gaya Lintang
1
1
DA21 A22 = ( MA21 A22 MA22 A21 ) + .q.L
L
2
1
1
= ((2,93462 ) (0,96973)) + x0 x 4
4
2
= 0491t
1
1
DA22 A21 = ( MA22 A21 MA21 A22 ) + .q.L
L
2
1
1
= ((0,96973) (2,93462 )) + x0 x 4
4
2
= 0,491t
1
1
DA22 A23 = ( MA22 A23 MA23 A22 ) + .q17 .L
L
2
1
1
= ((0,59621 0,19636 ) + x3,579000 x 4
4
2
= 7,258t
1
1
DA23 A22 = ( MA23 A22 MA22 A23 ) + .q17 .L
L
2
1
1
= (0,19636 0,59621) + x3,579 x 4
4
2
= 7,058t
1
1
DA23 A24 = ( MA23 A24 MA24 A23 ) + .q18 .L
L
2
1
1
= ((0,11825) (0,0341)) + x3,579 x 4
4
2
= 7,137t
1
1
DA24 A23 = ( MA24 A23 MA23 A24 ) + .q18 .L
L
2
1
1
= ((0,0341) (0,11825)) + x3,579 x 4
4
2
= 7,179t
1
1
DA24 A25 = ( MA24 A25 MA25 A24 ) + .q19 .L
L
2
FAISAL (020516019)
164

1
1
(0,01625 (0,01628)) + x3,579 x 4
4
2
= 7,166t
1
1
A24 = ( MA25 A24 MA24 A25 ) + .q19 .L
L
2
1
1
= ((0,01628) 0,1625) + x3,579 x 4
4
2
= 7,149t
1
1
A26 = ( MA25 A26 MA26 A25 ) + .q 20 .L
L
2
1
1
= (0,03444 0,11825) + x3,579 x 4
4
2
= 7,137t
1
1
A25 = ( MA26 A25 MA25 A26 ) + .q 20 .L
L
2
1
1
= (0,11825 0,03444 ) + x3,579 x 4
4
2
= 7,179t
1
1
A27 = ( MA26 A27 MA27 A26 ) + .q 21 .L
L
2
1
1
= ((0,19636 ) (0,59621)) + x3,579 x 4
4
2
= 7,258t
1
1
A26 = ( MA27 A26 MA26 A27 ) + .q 21 .L
L
2
1
1
= ((0,59621) (0,19636 )) + x3,579 x 4
4
2
= 7,058t
1
1
A28 = ( MA27 A28 MA28 A27 ) + .q 22 .L
L
2
1
1
= (0,96973 2,93462 ) + x3,5791x 4
4
2
= 6,667t
1
1
A27 = ( MA28 A27 MA27 A28 ) + .q 22 .L
L
2
1
1
= (2,93462 0,96973) + x3,579 x 4
4
2
= 7,649t
=
DA25
DA25
DA26
DA26
DA27
DA27
DA28
FAISAL (020516019)
165

Batang A13 A14
PA21=1,728t
PA22= 2,592t
A21
RA21 = 1,728 + .0.4

= 1,728 t
A22
q= 0 t/m
MA21-A22 = -2,93462tm
MA22-A21 = -0,96973 tm
Mmax
-0,96973
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA21-PA21) x q0 x2
dMx/dx = 0
- 2,93462
(Ra21-PA21) q0. x. = 0
( RA21 PA21 )
x=
q0
(1,728 1,728)
=
0
=0m
4m

M+ = (RA21 PA21) x .q0.x2
= ( 1,728 1,728).0 (1/2 .0.02)
= 0 tm
y
2,93462
=
4 y 0,96973
y = 3,007 m
y x
Momen M- =
y
3,007 0
(2,93462 )
=
13,007
= 2,935 tm (+ )
Mmax = M+ + MFAISAL (020516019)
166

= 0 2,93462
= 2,935 tm (-)
Batang A22 A23
PA22=2,592t
A22
PA23= 2,592t
RA22 = 2,592 + (3,579)4

= 9,750 t
A23
q17= 3,579t/m
MA22-A23 = -0,59621 tm
MA23-A22 = -0,19636tm
0,59621
0,19636
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA22-PA22) x q12 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra22-PA22) q17. x. = 0
( RA22 PA22 )
x=
q17
(9,750 2,592)
=
3,579
=2m
4m

M+ = (RA22 PA22) x .q17.x2
= ( 9,750 2,592).2 (1/2 .3,579.22)
= 7,158 tm (+)
y
0,59621
=
4 y 0,19636
y = 3,009 m
y x
0,59621
Momen M- =
y
3,009 2
0,59621
=
3,009
= 0,199 tm (- )
FAISAL (020516019)
167

Mmax = M+ + M= 7,158 0,199
= 7,357 tm (+)
Batang A23 A24
PA23=2,592 t
PA24= 2,592 t
RA23 = 2,592 + (3,579)4

= 9,750
MA23-A24 = -0,11825 tm
MA24-A23 = -0,0341 tm
q12= 3,579t/m
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA23-PA23) x q18 x2
dMx/dx = 0
-0,0341
-0,11825
Mmax
(Ra23-PA23) q18. x. = 0
( RA23 PA23 )
x=
q18
9,750 2,592)
=
3,579
x =2m
4m

M+ = (RA123 PA23) x .q18.x2
= ( 9,750 2,592).2 (1/2 .3,579.22)
= 7,158 tm (+)
y
0,11825
=
2 y
0,0341
y = 3,104 m
y x
(0,11825)
Momen M- =
y
FAISAL (020516019)
168

3,104 2
(0,11825)
=
3,104
= 0,042 tm (- )
Mmax = M+ + M= 7,158 0,042
= 7,116 tm (+)
Batang A24 A25
PA24=2,592t
PA25= 2,592t
A24
RA24 = 2,592 + (3,579)4

= 9,750 t
A25
q13= 3,579t/m
MA24-A25 = -0,01628 tm
MA25-A24 = -0,01628 tm
0,01628
-0,01628
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA16-PA16) x q13 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(RA24-PA24) q19. x. = 0
( RA24 PA24 )
x=
q 19
(9,750 2,592)
=
3,579
=2m
4m

M+ = (RA24 PA24) x .q19.x2
= ( 9,750-2,592).2 (1/2 .3,579.22)
= 7,158 tm (+)
FAISAL (020516019)
169

y
0,01628
=
4 y 0,01628
y = 2m
y x
0,01628
Momen M- =
y
= 0,01628
= 0 tm (+ )
Mmax = M+ + M= 7,158 0
= 7,158 tm (+)
Batang A25 A26

PA25=2,592t
A25
PA26= 2,592t
RA25 = 2,592 + (3,579)4

= 9,750 t
A26
q20= 3,579t/m
MA25-A26 = 0,03444 tm
MA15-A14 = 0,11825 tm
0,11825
0,03444
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA25-PA25) x q20 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra25-PA25) q20. x. = 0
( RA25 PA25 )
x=
q 20
(9,750 2,592)
=
3,579
=2m
4m

M+ = (RA25 PA25) x .q20.x2
= ( 9,750 2,592).2 (1/2 3,579.22)
= 7,158tm (+)
FAISAL (020516019)
170

y
0,03444
=
4 y 0,11825
y = 0,902 m
y x
0,03444
Momen M- =
y
0,902 2
0,03444
=
0,902
= 0,0,42 tm (- )
Mmax = M+ + M= 7,158 0,042
= 7,116 tm
Batang A26 A27
PA26=2,592t
A26
PA27= 2,592t
RA27 = 2,592 + (3,579)4

= 9,750 t
A27
q21= 3,579t/m
MA26-A27 = -0,19636 tm
MA27-A1\26 = -0,59621 tm
-0,19636
-0,59621
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA26-PA26) x q21 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra26-PA26) q21. x. = 0
( RA26 PA26 )
x=
q1
(9,750 2,592)
=
3,579
=2m
4m

M+ = (RA26 PA26) x .q21.x2
= ( 9,750 2,592).2 (1/2 3,579.22)
FAISAL (020516019)
171

= 7,158tm (+)
y
0,19636
=
4 y 0,59621
y = 0,991m
y x
(0,19636 )
Momen M- =
y
0,991 2
(0,19636 )
=
0,991
= 0,199 tm (- )
Mmax = M+ + M= 7,158 0,199
= 7,357 tm (+)
Batang A27 A28
PA27=2,592t
A27
PA28= 1,728t
RA27 = 2,592 + (3,579)4

= 9,750 t
A28
q20= 3,579t/m
MA27-A28 = 0,96973 tm
MA15-A14 = 2,93462 tm
2,93462
0,96973
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA27-PA27) x q22 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra27-PA27) q22. x. = 0
( RA257 PA27 )
x=
q 22
(9,750 2,592)
=
3,579
=2m
4m

M+ = (RA25 PA25) x .q20.x2
FAISAL (020516019)
172

= ( 9,750 2,592).2 (1/2 3,579.22)
= 7,158tm (+)
y
0,96973
=
4 y 2,93462
y = 0,993m
y x
Momen M- =
y
0,902 2
0,96973
=
0,902
= 0,983 tm (- )
Mmax = M+ + M= 7,158 0,983
= 6,175 tm (+)
e. Portal VI-VI
PA29
PA30
PA31
PA32
PA33
PA34
PA35
q27
q28
q29
PA36
q23
q24
q25
q26
A29
A36
K2
300 K1
A29
K2
K1
K1
A31
A30
400
K2
400
K2
K1
A32
400
K1
A33
400
q23 = 1308 kg/m

q24 = q25 = q26 = q27 =q28 =q29 = 2443,5 kg/m
FAISAL (020516019)
K2
173
K2
K1
A34
400
K2
K1
A35
400
K1
A36
400

Angka Kekakuan
Kolom 30/30
Balok 30/40
EIk = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (30)3 = 67500 cm4

EIb = 1/12 x b x h3 = 1/12(30) x (40)3 = 160000 cm4
EIb E.(67500 )
=
= 225 Ecm 3
h
300
EIb E (160000 )
=
= 400 Ecm 3
K2 =
L
400
K1 =
Faktor Distribusi
Titik A29 = A36
K1
225 E
=
= 0,36
K 1 + K 2 (225 + 400) E
K2
400 E
=
= 0,64
A29 A30 =
K 1 + K 2 (225 + 400) E
A29 A29 =
Titik A23 = A24 = A25 = A26 = A26 = A27

K1
225 E
=
= 0,219
Titik A30 A30=
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
K1
400 E
=
= 0,390
Titik A30 A29 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
K1
400 E
=
= 0,390
Titik A30 A31 =
K 1 + K 2 + K 2 (225 + 400 + 400) E
MA29 A30 = 1 xq 23 L2 = 1 (1308) x 4 2 = 1744 kg.m = 1,744tm
12
12
MA30 A29 = 1,744 kg.m = 1,744tm
MA30 A31 = 1 xq 24 L2 = 1 (2443,5) x 4 2 = 3258kg.m = 3,258tm
12
12
MA31 A30 = 3258 kg.m = 3,258tm
FAISAL (020516019)
174

R A 29 = 1 .q 23 L + PA 29 = 1 (1,308).4 + 2,517 = 5,133t
12
12
R A 29 = RA36 = 5,133t
R A30 = 1 .q 23 L + 1 .q 24 .L + PA 24 L + PA30 = 1 (1,308).4 + 1 (2,4435)4 + 2,517 = 10,02t
12
12
12
12
R A30 = RA31 = RA32 = RA33 = RA34 = RA35 = 10,02t
1
'
RA29 = RA29 + ( MA29 A30 MA30 A29 )
L
1
= 5,133 + ((1,19166 ) (0,91062 )
4
= 5,063t
1
1
'
L
L
1
1
= 10,02 + ((0,91062 ) (1,19166 )) + (0,36485 0,09934 )
4
4
= 10,024t
1
1
'
L
L
1
1
= 10,02 + ((0,09934 ) (0,36485)) + (0,03536 (0,09439 ))
4
4
= 10,119t
1
1
'
L
L
1
1
= 10,02 + ((0,09439 ) 0,03536 ) + ((0,14358) ( 0,06288))
4
4
= 9,967t
1
1
'
L
L
1
1
= 10,02 + ((0,06288) (0,14358)) + (0,05576 0,09274 )
4
4
= 10,031t
1
1
'
L
L
FAISAL (020516019)
175

1
1
= 10,02 + (0,009274 0,05576 ) + ((0,14029 ) (0,40913))
4
4
= 10,096t
1
1
'
L
L
1
1
= 10,02 + ((0,40913) (0,14029 )) + (0,66387 2,00378)
4
4
= 9,618t
1
'
RA36 = RA36 + ( MA36 A35 MA35 A36 )
L
1
= 5,133 + (2,00378 0,66387 )
4
= 5,468t
Reaksi Horizontal
1
'
'
HA29 = ( MA29 A29 + MA29 A29 )
h
1
= ((0,55264 ) + (0,276295 )) = 0275t
3
1
'
'
HA30 = ( MA30 A30 + MA30 A30 )
h
1
= ((0,23752 ) + (0,118705 ) = 0,119t
3
1
'
'
HA31 = ( MA31 A31 + MA31 A31 )
h
1
= (0,6277 + 0,031415 ) = 0,031t
3
1
'
'
HA32 = ( MA32 A32 + MA32 A32 )
h
1
= ((0,26581) + ( 0,13287 )) = 0,133t
3
1
'
'
HA33 = ( MA33 A33 + MA33 A33 )
h
1
= (0,00711 + 0,03537 ) = 0,004t
3
1
'
'
HA34 = ( MA34 A34 + MA34 A34 )
h
FAISAL (020516019)
176

1
= (0,04858 + 0,024275 ) = 0,024t
3
1
'
'
HA35 = ( MA35 A35 + MA35 A35 )
h
1
= ((0,25348) + (0,12673)) = 0,127t
3
1
'
'
HA36 = ( MA36 A36 + MA36 A36 )
h
1
= (1,25422 + 0,62708) = 0,627t
3
Gaya Lintang
1
1
DA29 A30 = ( MA29 A30 MA30 A29 ) + .q 23 .L
L
2
1
1
= ((1,19166 ) (0,91062 )) + x1,308 x 4
4
2
= 2,546t
1
1
DA30 A29 = ( MA30 A29 MA29 A30 ) + .q 23 .L
L
2
1
1
= ((0,91062 ) (1,19166 )) + x1,308 x 4
4
2
= 4,821t
1
1
DA30 A31 = ( MA30 A31 MA31 A30 ) + .q 24 .L
L
2
1
1
= ((0,36485) (0,09934 )) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,821t
1
1
DA31 A30 = ( MA31 A30 MA30 A31 ) + .q 24 .L
L
2
1
1
= ((0,099304 ) (0,36485)) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,953t
1
1
DA31 A32 = ( MA31 A32 MA32 A31 ) + .q 25 .L
L
2
1
1
= ((0,3536) (0,9439 )) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,919t
FAISAL (020516019)
177

1
1
( MA32 A31 MA31 A32 ) + .q 25 .L
L
2
1
1
= ((0,09439 ) 0,03536 ) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,855t
1
1
A33 = ( MA32 A33 MA33 A32 ) + .q 26 .L
L
2
1
1
= ((0,14358) (0,06288)) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,867t
1
1
A32 = ( MA33 A32 MA32 A33 ) + .q 26 .L
L
2
1
1
= ((0,06288) (0,14358)) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,907t
1
1
A34 = ( MA33 A34 MA34 A33 ) + .q 27 .L
L
2
1
1
= (0,05576 0,09274 ) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,878t
1
1
A33 = ( MA34 A33 MA33 A34 ) + .q 27 .L
L
2
1
1
= (0,09274 0,05576 ) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,896t
1
1
A35 = ( MA34 A35 MA35 A34 ) + .q 28 .L
L
2
1
1
= ((0,14029 ) (0,40913)) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,954t
1
1
A34 = ( MA35 A34 MA34 A35 ) + .q 28 .L
L
2
1
1
= ((0,40913) (0,14029 )) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,819t
1
1
A36 = ( MA35 A36 MA36 A35 ) + .q 29 .L
L
2
DA32 A31 =
DA32
DA33
DA33
DA34
DA34
DA35
DA35
FAISAL (020516019)
178

1
1
(0,66387 2,00378) + x 2,4435 x 4
4
2
= 4,552t
1
1
DA36 A35 = ( MA36 A35 MA35 A36 ) + .q 29 .L
L
2
1
1
= (2,00378 0,66387 ) + x 2,4435 x 4
4
2
= 5,222t
=

Batang A29 A30
PA29=2,517t
PA30= 2,517t
A29
RA29 = 2,517 + ..4

= 5,133 t
A30
q23= 1,308 t/m
MA29-A30 = -1,19166tm
MA30-A29 = -0,91062 tm
-0,91062
- 1,19166
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA29-PA29) x q23 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra29 - PA29) q0. x. = 0
( RA29 PA29 )
x=
q 23
(5,133 2,517 )
=
1,308
=2m
4m

FAISAL (020516019)
179

M+ = (RA29 PA29) x .q23.x2
= ( 5,133 2,517).2 (1/2 .1,308.22)
= 2,616 tm
y
1,19166
=
4 y 0,91062
y = 2,267 m
y x
Momen M- =
y
2,267 2
(1,16166 )
=
2,267
= 0,140 tm (-)
Mmax = M+ + M= 2,616 0,140
= 2,476 tm (+)
Batang A30 A31

PA30=2,517t
PA31= 2,517t
A30
RA30 = 2,517 + (2,4435)4

= 7,404 t
A31
q24= 2,4435t/m
MA30-A31 = -0,36485 tm
MA23-A22 = -0,09934tm
-0,09934
-0,36485
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA30-PA30) x q24 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra30-PA30) q24. x. = 0
FAISAL (020516019)
180

( RA30 PA30 )
q 24
(7,404 2,517 )
=
2,4435
=2m
x=
4m

M+ = (RA30 PA30) x .q24.x2
= ( 7,404 2,517).2 (1/2 .2,4435.22)
= 4,887 tm (+)

y
0,36485
=
4 y 0,09934
y = 3,009 m
y x
(0,36485)
Momen M- =
y
3,144 2
( 0,36485)
=
3,144
= 0,133 tm (- )
Mmax = M+ + M= 4,887 0,133
= 4,754 tm (+)
Batang A31 A32
PA31=2,517 t
FAISAL (020516019)
PA32= 2,517 t
181
RA31 = 2,517 + (2,4435)4

= 7,404 t
A31
A32
MA31-A32 = 0,03536 tm
MA32-A31 = 0,09439 tm
q25= 2,4435t/m
0,03536
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA31-PA31) x q25 x2
dMx/dx = 0
Mmax
-0,09439
(Ra31-PA31) q25. x. = 0
( RA31 PA31 )
x=
q 25
(7,404 2,517)
=
2,4435
x =2m
4m

M+ = (RA31 PA31) x .q25.x2
= ( 7,404 2,517).2 (1/2 .2,4435.22)
= 4,887 tm (+)
y
0,03536
=
4 y 0,09439
y = 1,090 m
y x
0,03536
Momen M- =
y
1,090 2
0,03536
=
1,090
= 0,029 tm (- )
Mmax = M+ + M= 4,887 0,029
= 4,858 tm (+)
Batang A32 A33
FAISAL (020516019)
182

PA32=2,517t
PA33= 2,517t
A32
RA32 = 2,517 + (2,4435)4

= 7,404 t
A33
q26= 2,4435t/m
MA32-A33 = -0,14358 tm
MA33-A32 = -0,06288 tm
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA32-PA32) x q26 x2
dMx/dx = 0
-0,06288
-0,14358
Mmax
(RA32-PA32) q26. x. = 0
( RA32 PA32 )
x=
q 26
(7,404 2,517 )
=
2,4435
=2m
4m

M+ = (RA32 PA32) x .q26.x2
= ( 7,404-2,517).2 (1/2 .2,4435.22)
= 4,887 tm (+)
y
0,14358
=
4 y 0,06288
y = 2,782 m
y x
(0,14358)
Momen M- =
y
= 0,040 tm (+ )
Mmax = M+ + M= 4,887 0,040
= 4,847 tm (+)
FAISAL (020516019)
183

Batang A33 A34
PA33=2,517t
A33
PA34= 2,517t
RA33 = 2,517 + (2,4435)4

= 7,404 t
A34
q20= 3,579t/m
MA33-A34 = 0,05576 tm
MA34-A33 = 0,09274 tm
0,09274
0,05576
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA33-PA33) x q27 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra33-PA33) q27. x. = 0
( RA33 PA33 )
x=
q 27
(7,404 2,517 )
=
2,4435
=2m
4m

M+ = (RA33 PA33) x .q27.x2
= ( 7,407 2,517).2 (1/2 2,4435.22)
= 4,887tm (+)
y
0,05576
=
4 y 0,09274
y = 1,502 m
y x
0,05576
Momen M- =
y
0,502 2
0,05576
=
0,502
= 0,018 tm (- )
Mmax = M+ + M= 4,887 0,018
FAISAL (020516019)
184

= 4,869 tm (+)
Batang A34 A35
PA34=2,517t
PA35= 2,517t
A34
RA34 = 2,517 + (2,4435)4

= 7,404 t
A35
q28= 2,4435t/m
MA34-A35 = -0,14029 tm
MA35-A34 = -0,40913 tm
-0,14029
-0,40913
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA34-PA34) x q28 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra34-PA34) q28. x. = 0
( RA34 PA34 )
x=
q 28
(7,404 2,517 )
=
2,4435
=2m
4m

M+ = (RA34 PA34) x .q28.x2
= ( 7,404 2,517).2 (1/2 2,4438.22)
= 4,887tm (+)
y
0,14029
=
4 y 0,40913
y = 1,021m
y x
(0,14029 )
Momen M- =
y
1,021 2
( 0,14029 )
=
1,021
= 0,135 tm (- )
FAISAL (020516019)
185

Mmax = M+ + M=4,887 0,135
= 4,752 tm (+)
Batang A35 A36

PA35=2,517t
PA36= 2,517t
A35
RA36 = 2,517 + (2,4435)4

= 7,404 t
A36
q29= 2,4435t/m
MA35-A36 = 0,66387 tm
MA36-A35 = 2,00378 tm
2,00378
0,66387
Mmaks pada D = 0
Mx = (RA35-PA35) x q39 x2
dMx/dx = 0
Mmax
(Ra35-PA35) q29. x. = 0
( RA35 PA35 )
x=
q 29
(7,404 2,517 )
=
2,4435
=2m
4m

M+ = (RA35 PA35) x .q29.x2
= ( 7,404 2,517).2 (1/2 2,4435.22)
= 4,887tm (+)
y
0,66387
=
4 y 2,00378
y = 0,995m
y x
Momen M- =
y
0,995 2
0,66387
=
0,995
FAISAL (020516019)
186

= 0,671 tm (- )
Mmax = M+ + M= 4,887 0,671
= 4,216 tm (+)
13.3
Beban Normal pada Pondasi
13.3.1 Portal I I
Pondasi 1
-
Gaya normal pada kolom bawah (RA1 PA1)

= 4575 12653
= 1922 kg
Berat kolom bawah (30/30)

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 4)
= 1080 kg
Berat dinding bagian bawah

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 4)
= 2868,75 kg
6734,75 kg
Pondasi 2
-

= 6550 2268
= 4282 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 3,5)
= 1008 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 3,5)
= 2677,5 kg
8831,5 kg
FAISAL (020516019)
187
Pondasi 3
-

= 5748 1944
= 3804 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 2)
= 792 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5)
= 1338,75 kg
6798,75 kg
Pondasi 4
-

= 3459 1602,7
= 1856,3 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (2 + 4)
= 864 kg

=0
= 0
kg
3584,3 kg
13.3.2 Portal II II
Pondasi 5
-

= 6091 2300,7
= 3790,5 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)
FAISAL (020516019)
188

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 4 + 4)
-
= 656 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 4 + 4)
= 4398,75 kg
10709,05 kg
Pondasi 6
-

= 10666 2268
= 8398 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 3,5)
= 1008 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 3,5)
= 2677,5 kg
12947,5 kg
Pondasi 7
-

= 8633 1944
= 6689 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 4)
= 1081 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 4)
= 286,875 kg
8919,875 kg
Pondasi 8
-
FAISAL (020516019)
189

= 4470 1977
-
= 2493 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
= 1152 kg

=0
= 0
kg
4509 kg
13.3.3 Portal III III
Pondasi 9
-

= 7762 2300,7
= 5461,3 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 4 + 4)
= 1656 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 4 + 4)
= 4398,75 kg
12380,05 kg
Pondasi 10
-

= 14272 2268
= 12004 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 3,5)
FAISAL (020516019)
190
= 1008 kg
864 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 3,5)
= 2677,5 kg
16553,5 kg
Pondasi 11
-

= 10042 1944
= 8098 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 4 + 4)
= 1656 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 4 + 4)
= 4398,75 kg
15016,75 kg
Pondasi 12
-

= 3369 1977
= 1392 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
= 1152 kg

=0
= 0
kg
3408 kg
13.3.4 Portal IV IV
Pondasi 15
-

= 11655 2592
FAISAL (020516019)
= 9063 kg
191

-

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
= 1152 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4)
= 3060 kg
14139 kg
Pondasi 17
-

= 114552 2592
= 8863 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
864 kg
= 1152 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4)
= 3060 kg
13939 kg
Pondasi 18
-

= 11577 2592
= 8985 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4 +3,5)
= 1656 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4 + 3,5)
= 4398,75 kg
15903,75 kg
FAISAL (020516019)
192
Pondasi 19
-

= 10926 2592
= 8334 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
= 1152 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4)
= 3060 kg
13410 kg
Pondasi 20
-

= 4463 1728
= 2735 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 3,5 + 2)
= 1368 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 3,5)
= 2868,75 kg
7835,75 kg
13.3.5 Portal V V
Pondasi 26
-

= 16987 2592
= 14395 kg
FAISAL (020516019)
193

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
-
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 3,5)
= 1008 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 3,5)
= 2677,5 kg
18944,5 kg
Pondasi 28
-

= 9377 1728
= 7649 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (3,5 + 3,5)
864 kg
= 1008 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (3,5 + 3,5)
= 2677,5 kg
12198,5 kg
13.3.6 Portal VI VI
Pondasi 31
-

= 10119 2517
= 7602 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
= 1152 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4)
= 3060 kg
12678 kg
Pondasi 33
FAISAL (020516019)
194

-

= 10031 2517
= 7514 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
864 kg
= 1152 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4)
= 3060 kg
12590 kg
Pondasi 34
-

= 10096 2517
= 7579 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4 +3,5)
= 1656 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4 + 3,5)
= 4398,75 kg
14497,75 kg
Pondasi 35
-

= 9618 2517
= 7101 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 4)
= 1152 kg
FAISAL (020516019)
195

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 4)
= 3060 kg
12177 kg
Pondasi 36
-

= 5468 2517
= 2951 kg

= 0,3 x 0,3 x 3 x 2400
= 864 kg
Berat sloof (30/40)

= 0,3 x 0,4 x 2400 x (4 + 3,5)
= 1080 kg

= 0,15 x 3 x 1700 x (4 + 3,5)
= 2868,75 kg
7763,75 kg
13.4 Perhitungan Momen Pada Pondasi

Tekanan tanah izin:
tan ah = 1,4kg / cm 2 = 14t / m 2 (PPI 1983 tabel 1.1 hal 9)

Tekanan tanah efektif untuk mendukung beban total:
tan ah
efektif
= tan ah - (kedalaman pondasi x ratarata )
rata rata = ( beton + tan ah )

= ( 2,4 + 1,7 )
= 2,05 t/m 2
Kedalaman pondasi direncakan 150 cm = 1,5 m
tan ah
efektif
= 14 (2,05 x 1,5) = 11 t/m 3
FAISAL (020516019)
196
Menentukan luas tapak (F):

F=
, dimana P = berat konstruksi yang harus di tahan pondasi
tan ah.efektif
Direncanakan 1 ukuran pondasi

F1 =
18,9445
= 1,72
11
Ukuran B dan L pondasi = 1,72 = 1,31 1,4m

Tebal pondasi tapak biasanya di tentukan berdasarkan persyaratan kuat geser ketebalan
pondasi harus mampu mendukung tegangan geser pondasi.
Pondasi (1,4 x 1,4)
c' = 55cm
30
Mb
a' = 30 cm
b' = 30 cm
c' = 55 cm
140
140
Ma
Beban diatas pondasi P
= 18944,5 kg
Berat sendiri stik kolom = 0,3 x 0,3 x (1,5 0,35) x 2400
Berat sendiri tapak = 0,35 x 1,4 x1,4 x 2400
= 1646,4 kg
356,4 kg
Berat total (W u ) = 20947,3 kg

FAISAL (020516019)
197

ytb =
Wu
20,9473
=
= 10,687t / m 2 = 1,069 kg/cm 2 < 1,4 kg/cm 2 ..( Aman )
BxL 1,4 x1,4
Direncanakan:
Tebal pondasi (h) = 350 mm
Selimut beton ( ) = 70 mm
Diameter tulangan = 20 mm untuk masing-masing arah.
Maka, tinggi efektif (d) = 350 70 20 = 260 mm
B = lebar kolom + 2 ( .d ) = 30 + 26 = 56 cm
Gaya geser total yang bekerja pada penampang kritis adalah:
V a = ytb ( B 2 - B 2 ) = 10,687 .( 1,4 2 - 0,56 2 ) = 17,595 t = 17595 kg
Kuat geser beton:
2 1
.
Vc = 1 +
c 6
f ' c .bo .d <
1
3
f ' c .bo .d
c = perbandingan antara sisi kolom terpanjang dan sisi kolom terpendek = 1

bo = keliling penampang yang terdapat tegangan geser (B)
= 2 ( 56 ) + 2 ( 46 ) = 204 cm
2 1
.Vc = 0,6 x1 + x
280 x(204) x(26) = 17750,579 kg
1 6
2 1
Vc = 0,6 x1 + x
280 x (204) x(26) = 17750,579 kg
1 6
Diambil .Vc = 17750,579 kg > V a = 17595 kg pondasi memenuhi persyaratan
geser.
Momen arah a
Ma = . b.c.1/3.c. ytb + . b.c.2/3.c. ytb
FAISAL (020516019)
198

= . (30) .(55) . (1/3)(55) . (1,069) + . (30) .(55) . (2/3)(55) . (1,069)
= 32337,25 kg.m = 0,3234 tm
Momen arah b
Mb = . b.c.1/3.c. ytb + . b.c.2/3.c. ytb
= . (30) .(55) . (1/3)(55) . (1,069) + . (30) .(55) . (2/3)(55) . (1,069)
= 32337,25 kg.m = 0,3234 tm
FAISAL (020516019)
199

BAB XIV
PENDIMENSIAN TULANGAN
14.1Ketentuan Umum
Mutu bahan-bahan yang dipakai dalam perencanaan ini adalah:
- Mutu baja (fy)
300 MPa
3000
kg/cm2
- Mutu beton (fc)
28 MPa
280
kg/cm2
Perhitungan perencanaan didasarkan pada peraturan SK-SNI-T-15-1991

-03. Rumus-rumus yang digunakan adalah:
-
Menghitung luas tulangan pokok

As
=xbxd
Menghitung luas tulangan pembagi tekan

As = 0,5 As
Menghitung luas tulangan pembagi

As
= (0,25 bh) / 100
Kontrol tegangan
fyytb =
Mn
( M / 0,8)
=
As (d a / 2) As (d a / 2)
fcytb =
Mn
( M / 0,8)
=
0,85 a b (d a / 2)
0,85 a b (d a / 2)
c = 0,85 . a . b . f c
T = As . f y
-
Batas maksimum rasio penulangan

y max = 0,75 b
Batas minimum rasio penulangan

y min = 1,4 / f y
Menghitung Eksentrisitas
FAISAL (020516019)
200

Agr = b h
e
= Mu / Pu
Atot = Agr
-
Menghitung geser
As
(Vu Vc ) rata rata xB. y

( . fy )
As sengkang minimum = (By / C 3fy)

Vu = Vc/ b .d
Keterangan:
a = tinggi balok tekan persegi equivalen
Agr = luas bruto penampang (mm 2 )
As = luas tulangan tarik (mm 2 )
As = luas tulangan tekan (mm 2 )
b = lebar daerah tekan komponen struktur (mm)
d = jarak daerah serat tekan terluar kepusat tulangan tarik (mm)
e = eksentrisitas gaya terhadap sumbu
f c = kuat tekan beton (MPa)
f y = tegangan luluh baja tulangan (MPa)
h = tebal atau tinggi total komponen struktur (mm)
Mu = momen terfaktor pada penampang
Pu = beban aksial terfaktor pada eksentrisitas yang diberikan
Mn = As . f y .(d a/2), kuat momen nominal suatu penampang (Nm)
Vu = gaya geser berfaktor pada penampang
Ve = tegangan izin beton (MPa)
= faktor reduksi kekuatan
FAISAL (020516019)
201
14.2Pendimensian Tangga
a. Plat tangga
Tangga atas = tangga bawah
Direncanakan plat tangga:
Tebal plat tangga (h) = 20 cm
Lebar plat tangga (b) = 100 cm
Diperkirakan diameter tulangan utama = 12 mm
Tebal penutup beton = 20 mm
Tinggi efektif beton = h p = 200 20 (12) = 174 mm
Pembesian momen lapangan

Mu = 519,663 kg.m = 5,19 kN.m
k=
Mu
5,19 x10 6
=
= 0,214
0,8.b.d 2 0,8.(1000).(174) 2
dari tabel diperoleh A-10 struktur beton bertulang (Istimawan) diperoleh nilai:
=
min = 0,0058
max = 0,0403
< min ; maka digukan min = 0,0058

As = . B . d = 0,0058 x 1000 x 174 = 1009,2 mm 2 = 10,092 cm 2
Digunakan tulangan = 12-100 = 1131 mm2
Tulangan pembagi
As
0,25.b.h
100
0,25.1000.200
100
= 500 mm2
Digunakan tulangan = 12-200 = 565,5 mm2
FAISAL (020516019)
202
Pembesian momen tulangan

Menentukan nilai k ( koefisien ketahanan)
Mu
15,589 x10 6
=
k=
= 0,644
0,8.b.d 2 0,8.(1000).(174) 2
=
min = 0,0058
max = 0,0403
< min ; maka digukan min = 0,0058

As = . B . d = 0,0058 x 1000 x 174 = 1009,2 mm 2 = 10,092 cm 2
Digunakan tulangan = 12-100 = 1131 mm2
b. Plat Bordes
Direncakan plat bordes:
h = 15 cm
b = 2 m = 2000 mm
tebal penutup beton ( )= 20 mm
diameter tulangan utama direncakan = 12 mm
tinggi efektif (d):
d x = h = 150 20 (12) = 124 mm = 0,124 m
d y = h = 150 20 12 (12) = 112 mm = 0,112 m
FAISAL (020516019)
203
Penulangan dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Mu
Mu/0,8.bd2
MLx
(kNm)
3,456
(kN/m2)
0,140
MLy
2,035
Mt x
Mtix
Mtiy
c.
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
1438,4
12 80
0,083
0,0058
1299,2
12 80
7,374
0,299
0,0058
1438,4
12 80
1,728
0,070
0,0058
1438,4
12 80
1,018
0,041
0,0058
1299,2
12 80
Balok bordes
Direncanakan :
Ukuran balok = 30/40 cm
Selimut beton = 40 mm
Diameter tulangan utama diperkirakan () = 16 mm
Diameter sengkang diperkirakan () = 8 mm
Tinggi efektif :
d
= h sengkang tulangan utama

= 400 40 8 (16)
= 344 mm

Mu = 1272 kg.m = 12,72 kN.m
Mu
12,72 x10 6
=
k=
= 0,448
0,8.b.d 2 0,8.(300).(344) 2
=
FAISAL (020516019)
204

min = 0,0058
max = 0,0403
< min ; maka digunakan min = 0,0058

As = . B . d = 0,0058 x 300 x 344 = 598,56 mm 2
Digunakan tulangan = 4 16 = 803,84 mm2
Tulangan pembagi
As
0,25.b.h
100
0,25.1000.200
100
= 500 mm2
Digunakan tulangan = 12-200 = 565,5 mm2
Cek jarak tulangan:
b = 2 (selimut beton) + 2( sengkang) + 4( tul. Utama) + 2(X)
300 = 2(40) + 2(8) + 4(16) + 3(X)
X = 47 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 598,56 = 299,28 mm 2
Digunakan = 2 16 = 401,92 mm2
FAISAL (020516019)
205
14.3Pendimensian Lantai
Direncanakan :
Ukuran plat lantai
Tebal ( h ) = 15 cm
Lebar ( b ) = 1 m (dihitung per meter panjang)
tulangan utama = 10 mm
Tinggi efektif ( d ) :
d x = h = 150 20 (10) = 125 mm = 0,125 m
d y = h = 150 20 10 (10) = 115 mm = 0,115 m
tulangan yang diambil disesuaikan dengan syarat sesuai T 15 1991 03.
Penulangan plat lantai dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tipe I
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
3,5074
(kN/m)
0,281
Ly
2,9119
tx
ty
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
725,00
12 150
0,275
0,0058
667,00
12 150
7,1389
0,571
0,0058
725,00
12 150
7,0901
0,670
0,0058
667,00
12 150
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
3,3808
(kN/m)
0,270
Ly
0,9288
0,088
Tipe II
M
FAISAL (020516019)
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
725,00
12 150
0,0058
667,00
12 150
206

tx
1,6900
0,135
0,0058
725,00
12 150
ty
4,2463
0,401
0,0058
667,00
12 150
Tipe III
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
2,6819
(kN/m)
0,215
Ly
0,7077
tx
ty
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
725,00
12 150
0,069
0,0058
667,00
12 150
4,3580
0,349
0,0058
725,00
12 150
2,8309
0,268
0,0058
667,00
12 150
Tipe IV
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
2,6074
(kN/m)
2,086
Ly
0,6332
tx
ty
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
725,00
12 150
0,598
0,0058
667,00
12 150
4,2463
3,397
0,0058
725,00
12 150
2,8309
2,676
0,0058
667,00
12 150
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
4,0410
(kN/m)
3,233
Ly
2,9727
tx
ty
Tipe V
M
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
725,00
12 150
2,809
0,0058
667,00
12 150
8,4779
6,782
0,0058
725,00
12 150
7,7149
7,292
0,0058
667,00
12 150
FAISAL (020516019)
207
Tipe VI
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
3,3548
(kN/m)
2,684
Ly
2,4391
tx
ty
As
Tulangan
0,0058
(mm2)
725,00
12 150
2,305
0,0058
667,00
12 150
6,3585
5,087
0,0058
725,00
12 150
5,6717
5,361
0,0058
667,00
12 150
Mu
Mu/bd2
Lx
(kNm)
3,6749
(kN/m)
2,939
Ly
2,3628
tx
ty
Tipe VII
M
As
0,0058
12 150
2,233
0,0058
667,00
12 150
7,1664
5,733
0,0058
725,00
12 150
5,8393
5,519
0,0058
667,00
12 150
14.4Pendimensian Balok Lantai (Portal)

14.4.1 Portal memanjang
Direncanakan :
Tebal ( h ) = 40 cm = 400 mm
Lebar ( B ) = 30 cm = 300 mm
Tebal penutup beton () = 40 mm
Diameter tulangan utama (u) = 16 mm
Diameter tulangan sengkang (s) = 8 mm
Tinggi efektif :
d
Tulangan
(mm2)
725,00

= 400 40 8 (16)
FAISAL (020516019)
208

d
= 344 mm
Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)

Mu = 7,158 tm = 71,58 kN.m
Mu
71,58 x10 6
=
k=
= 2,520
0,8.b.d 2 0,8.(300).(344) 2
= 0,0113
min = 0,0058
max = 0,0403
min < < max ; maka digunakan = 0,0113
As = . B . d = 0,0113 x 300 x 344 = 1166,160 mm 2

Digunakan tulangan = 6 16 ( As = 1206,4 mm2 )
Cek jarak tulangan:
300 = 2(40) + 2(8) + 4(16) + 3(X)
X = 46,67 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 1166,160 = 583,08 mm 2
Pembesian momen tumpuan

Mu = 2,935 tm = 29,35 kN.m
k=
Mu
29,35 x10 6
=
= 1,033
0,8.b.d 2 0,8.(300).(344) 2
FAISAL (020516019)
209

=
min = 0,0058
max = 0,0403

As = . B . d = 0,0058 x 300 x 344 = 598,56 mm 2
Cek jarak tulangan:
b = 2 (selimut beton) + 2( sengkang) + 4( tul. Utama) + (X)
300 = 2(40) + 2(8) + 4(16) + (X)
X = 172 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 598,56 = 299,280 mm 2
Perhitungan geser
Vc , dimana kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya geser
Vc =
1
6
f ' c .b.a =
1
28.(300).(344) x10 3 = 91,014 kN
6
Vu = 8,174 t = 81,74 kN
Vu > Vc diperlukan tulangan geser (sengkang)
81,74 > . (0,6) . (91,014)
81,74 > 27,304 kN, maka digunakan sengkang
Gaya geserv yang dapat ditahan oleh sengkang ( Vs )
FAISAL (020516019)
210

Vs
perlu
=
=
Vu
Vc
81,74
91,014 = 45,219 kN
0,6
Kontrol Vs :
Vs =1 / 3 f ' c .b.d = 1 / 3. 28 .(300).(344).10 3 = 182,028 kN
Karena Vs
perlu
< Vs , maka S (jarak sengkang) yang digunakan adalah = d/2
Maka:
S=
d 344
=
= 172 mm, maka digunakan 150 mm
2
2
Av =
S .Vs
150.(45,219)
=
= 65,725 mm 2
f y .d 300.(344 x10 3 )
Digunakan sengkang 8 450 ( As = 111,7 mm2 )

14.4.2 Portal melintang
Direncanakan :
Tebal ( h ) = 40 cm = 400 mm
Lebar ( B ) = 30 cm = 300 mm
Tinggi efektif :
d

= 400 40 8 (16)
= 344 mm

FAISAL (020516019)
211

Mu = 3,559 tm = 35,59 kN.m
Mu
35,59 x10 6
=
k=
= 1,253
0,8.b.d 2 0,8.(300).(344) 2
=
min = 0,0058
max = 0,0403
< min ; maka digunakan = 0,0058

As = . B . d = 0,0058 x 300 x 344 = 598,56 mm 2
Cek jarak tulangan:
300 = 2(40) + 2(8) + 4(16) + 3(X)
X = 46,67 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 598,56 = 299,28 mm 2

Mu = 0,182 tm = 1,82 kN.m
k=
Mu
1,82 x10 6
=
= 6,408x10 3
0,8.b.d 2 0,8.(300).(344) 2
=
FAISAL (020516019)
212

min = 0,0058
max = 0,0403

As = . B . d = 0,0058 x 300 x 344 = 598,56 mm 2
Cek jarak tulangan:
300 = 2(40) + 2(8) + 4(16) + (X)
X = 140 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 598,56 = 299,280 mm 2
Perhitungan geser
Vc =
1
6
f ' c .b.a =
1
28.(300).(344) x10 3 = 91,014 kN
6
Vu = 8,174 t = 81,74 kN
81,74 > . (0,6) . (91,014)
81,74 > 27,304 kN, maka digunakan sengkang
Gaya geserv yang dapat ditahan oleh sengkang ( Vs )
Vs
perlu
=
=
Vu
Vc
62,32
91,014 = 12,853 kN
0,6
FAISAL (020516019)
213

Kontrol Vs :
Vs =1 / 3 f ' c .b.d = 1 / 3. 28 .(300).(344).10 3 = 182,028 kN
Karena Vs
perlu
< Vs , maka S (jarak sengkang) yang digunakan adalah = d/2
Maka:
S=
d 344
=
= 172 mm, maka digunakan 150 mm
2
2
Av =
S .Vs
150.(12,853)
=
= 18,682 mm 2
f y .d 300.(344 x10 3 )
Digunakan sengkang 8 450 ( As = 111,7 mm2 )

14.5Pendimensian Ringbalk
14.5.1 Ringbalk Memanjang
Direncanakan :
Tebal ( h ) = 30 cm = 300 mm
Lebar ( B ) = 20 cm = 200 mm
Tinggi efektif :
d

= 300 40 10 (12)
= 244 mm

Mu = 1065,969 kgm = 10,65969 kN.m
Mu
10,65969 x10 6
=
k=
= 1,119
0,8.b.d 2 0,8.(200).( 244) 2
FAISAL (020516019)
214

=
min = 0,0058
max = 0,0403

As = . B . d = 0,0058 x 200 x 244 = 283,04 mm 2
Cek jarak tulangan:
200 = 2(40) + 2(10) + 3(12) + 2(X)
X = 32 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 283,04 = 141,52 mm 2

Mu = 1492,357 kgm = 14,92357 kN.m
k=
Mu
14,92357 x10 6
=
= 1,567
0,8.b.d 2 0,8.(200).( 244) 2
= 0,0068
min = 0,0058
max = 0,0403
min < < max ; maka digunakan = 0,0068
As = . B . d = 0,0068 x 200 x 244 = 331,84 mm 2

FAISAL (020516019)
215
Cek jarak tulangan:

200 = 2(40) + 2(10) + 4(12) + (X)
X = 64 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 331,84 = 165,92 mm 2
Perhitungan geser
Vc =
1
6
f ' c .b.a =
1
28.(200).( 244) x10 3 = 43,038 kN
6
Vu = 865,446 kg = 8,65446 kN
8,654 > . (0,6) . (43,038)
8,654 < 12,911 kN, maka digunakan sengkang
Karena Vu < Vc , maka tidak diperlukan tulangan geser (sengkang)
14.5.2 Ringbalk Melintang
Momen pada ringbalk melintang < momen pada ringbalk memanjang, maka dimensi
ringbalk memanjang yaitu 20/30
14.6Pendimensian Sloof
14.6.1 Sloof Memanjang
Direncanakan :
FAISAL (020516019)
216

Tebal ( h ) = 40 cm = 400 mm
Lebar ( B ) = 30 cm = 300 mm
Tinggi efektif :
d

= 400 40 10 (16)
= 342 mm

Mu = 1494,857 kgm = 14,94857 kN.m
k=
Mu
14,94857 x10 6
=
= 0,533
0,8.b.d 2 0,8.(300).(342) 2
=
min = 0,0058
max = 0,0403

As = . B . d = 0,0058 x 300 x 344 = 595,08 mm 2
Cek jarak tulangan:
300 = 2(40) + 2(10) + 3(16) + 2(X)
X = 76 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
FAISAL (020516019)
217

Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 595,08 = 297,54 mm 2

Mu = 2092,8 kgm = 20,928 kN.m
k=
Mu
20,928 x10 6
=
= 0,746
0,8.b.d 2 0,8.(300).(342) 2
min = 0,0058
max = 0,0403

As = . B . d = 0,0058 x 300 x 342 = 595,08 mm 2
Cek jarak tulangan:
300 = 2(40) + 2(10) + 4(16) + 2(X)
X = 76 mm > 25 mm.............................................................(memenuhi)
Tulangan tekan:
As = 0,5 . As = 0,5 . 595,08 = 297,54 mm 2
Perhitungan geser
FAISAL (020516019)
218

Vc =
1
6
f ' c .b.a =
1
28.(300).(342) x10 3 = 90,485 kN
6
Vu = 2616 kg = 26,16 kN
26,16 > . (0,6) . (90,485)
26,16 < 27,146 kN, maka digunakan sengkang
Karena Vu < Vc , maka tidak diperlukan tulangan geser (sengkang)
14.6.2 Sloof Melintang

Momen pada sloof melintang < momen pada sloof memanjang, maka dimensi sloof
memanjang yaitu 20/30
14.7Pendimensian Kolom
Direncanakan:
Ukuran kolom = 30/30
f c = 28 MPa
f y = 300 MPa
Diketahui:
P u = 20,452 t = 204520 N
M u = 6,289 tm = 62890 Nm = 62,890 kN
Agr = b x h = 300 x 300 = 90000 mm 2

0,1 Agr . f c = 0,1 x 90000 x 28 = 252000
FAISAL (020516019)
219

Menurut SK SNI 15 1991 03. pasal 3.2.3.2.2, untuk kolom diperkenankan
menganggap faktor reduksi kekuatan = 0,6, untuk P u < 0,1 . Agr . f c
Pu
=
=
. Agr.0,85. f ' c 0,6.90000 .0,85.28 1285200
Eksentrisitas
e=
Mu
62890
=
= 0,308 = 308mm
Pu
204520
e 308
=
= 1,027
h 300
e
Pu
x = 0,159 x1,027 = 0,163

. Agr.0,85. f 'c h
Letak pusat tulangan (d) dinggap sejarak 0,138 dari tepi penampang
d ' 41,4
0,138
h 300
Menurut gr pada gambar 9.8 (Buku Grafik dan tabel Perhitungan Beton Bertulang),
di dapatkan:
r = 0,010
= 1,2 (untuk f c = 28 MPa)

= r . = 0,010 x 1,2 = 0,012
Maka luas minimum tulangan diambil menurut pasal 3.9.1 SK SNI T 15 1991
03.
Agr = 90000 mm 2
Ast = 0,012 x 90000 = 1080 mm 2
Digunakan tulangan pada seluruh sisi dan persisi yang memadai adalah:
6 16 ( As = 1206,4 )
FAISAL (020516019)
220
Tulangan geser yang digunakan adalah 10 dengan jarak sengkang ditentukan dari
nilai terkecil dari:
- 16 x tulangan pokok = 16 x 16 = 256 mm
- 48 x sengkang = 48 x 10 = 480 mm
- Dimensi terkecil kolom = 300 mm
Cek jarak tulangan:
b = 2(selimut beton) + 2( sengkang) + 3( tul.utama) + 2(X)
300 = 2(40) + 2(10) + 3(16) + 2(X)
X = 76 mm < 25 mm.............................................................(memenuhi)
14.8Pendimensian Pondasi
30
140
Direncakan:
Ukuran pondasi = ( 140 x 140 ) cm
FAISAL (020516019)
221
c' = 55 cm

Tebal pondasi = 350 mm
Diameter tulangan = 20 mm, untuk masing-maisng arah
Maka, tinggi efektif (d) = 350 70 20 = 260 mm
Tegangan tanah yang terjadi akibat V u u dan M jepit jepit adalah
gs
maks
T egr
min
17595
32337 ,25
+
= 0,8982 kg / cm 2 arah a
140 x140 1 6 x140 x140 3
= 0,8977 0,00051 = 0,8972 kg/cm 2
Untuk pondasi diambil W u = 0,8982 kg/cm 2
Momen pondasi
M u = W u . C . ( C ) . ( b )
= ( 0,8982 ) . ( 55 ) . ( .55 ) . ( 140 )
= 190193,85 kg.cm = 1901,939 kg m
Perencanaan batang tulangan baja

k=
Mu
19,0194 .10 6
=
= 0,2512
.b.d 2 0,8.(1400).( 260) 2
dari tabel A-10 diperoleh:
< min = 0,0058 , maka digunakan = 0,0058

As = .b.d
= 0,0058 x1400x260 = 2111,2 mm 2
Digunakan tulangan 20 100 (As = 3141,6 mm 2 ) pada masing-masing arah.
FAISAL (020516019)
222

Faisal

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Faisal

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PerencanaanBangunan GedungI

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPI) 1983

b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1973

g. Daftar profil baja untuk gedung

1.2.3. Data Material

lt // = 170 g = 170(0,59) = 100,3 kg/cm2

2.1 Bentuk Rangka Kuda-kuda

Diketahui konstruksi kuda-kuda dari kayu seperti tergambar dengan ketentuan

Jarak titik buhul ( ) = 1,5 m

Panjang bentang (L) = 9 m

Kelas / jenis kayu

= Kelas kuat II / Kayu Damar

.1.1 Perhitungan panjang batang rangka kuda-kuda

Panjang Batang Horizontal

Panjang Kaki Kuda-Kuda

Panjang Batang Vertikal

V2=V4 = (B1 + B2) tg

Panjang Batang Diagonal

Tabel Panjang Batang

Perencanaan Bangunan Gedung I

Berat atap seng (PPI-1983) = 10 kg/m2

fiz fmax 1/200L (PKKI 1983)

Modulus elastisitas (E) = 100.000 kg/cm2

Perencanaan Bangunan Gedung I

qy = q sin = 11,994 sin 32o

Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (10,171) (3,5)2 = 15,574 kgm

My = 1/8 qy L2 = 1/8 (6,356) (3,5)2

Ix = 1/12 bh3 = 1/12 (8) (12)3 = 1152 cm4

Perencanaan Bangunan Gedung I

Beban terbagi rata

= 9,115 cos 32o = 7,730 kg/m

= 9,115 sin 32o

= 1/8 (7,730) (3,5)2

= 1/8 (4,830) (3,5)2

Perencanaan Bangunan Gedung I

Muatan angin tekan

Muatan angin hisap

Perencanaan Bangunan Gedung I

(7) = (2) + (3)

Kontrol Tegangan dan Lendutan Kondisi Muatan Primer dan Sekunder

= 100 x 1 x 1 = 100 kg/cm2

= 1/6 bh2 = 1/6 (8) (12)2

= 1/6 b2h = 1/6 (8)2 (12)

= 89,778 kgm = 8977,8 kg cm

= 56,101 kgm = 5610,1 kg cm

- Untuk muatan tidak tetap / sekunder

= 100 x 1 x 5/4 = 125 kg/cm2

= 101,409 kgm = 10140,9 kg cm

= 56,101 kgm = 5610,1 kg cm

Perencanaan Bangunan Gedung I

= 96,646 kg/cm2 < lt = 125 kg/cm2

- Akibat beban tetap

(0,922)2 + (1,295) 2 = 1,589 < 1,75 cm...... (aman)

Perencanaan Bangunan Gedung I

- Balok kaki kuda-kuda

berat masing-masing batang :

Perencanaan Bangunan Gedung I

Perencanaan Bangunan Gedung I

Berat Penutup Atap

Perencanaan Bangunan Gedung I

= 0,08x 0,12 x 3,5 x 590 = 19,824 kg

Perencanaan Bangunan Gedung I

19,824(2,948) + 19,824(2,315) + 19,824(1,682) + 19,824(1,049) + 19,824(0,416)