You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Seiring dengan makin pesatnya pembangunan di berbagai bidang timbullah berbagai masalah lingkungan yang perlu ditangani secara serius yaitu diantaranya masalah peningkatan polusi udara yang banyak membawa dampak terhadap status kesehatan ma syarakat. Peningkatan polusi udara ini menyebabkan banyak warga masyarakat yang dekat deng an sumber polusi tersebut rentan menderita penyakit saluran pernapasan baik yang menyebabkan timbulnya infeksi maupun yang menyebabkan iritasi terhadap saluran pernapasan. Di Indonesia dan sejumlah negara yang sedang dan belum berkembang, infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama. Diantara penyakit infeksi maka ya ng paling sering menyebabkan kematian adalah infeksi saluran pernapasan. Salah satu penyakit pernapasan adalah Pneumotoraks, yang biasa disebabkan oleh i nfeksi saluran pernapasan ataupun akibat trauma. Penyakit Pneumotoraks mempunyai pengaruh yang kuat dalam hal fisik, sosial maupun ekonomis. Dalam hal fisik dap at terjadi perubahan-perubahan berbagai proses dalam tubuh sehingga mengakibatka n sesak napas, kelemahan fisik dan keterbatasan gerak. Dalam hal sosial interaks i dengan orang lain menjadi terganggu baik dalam hal berkomunikasi maupun dalam pergaulan. Dalam hal ekonomi karena tidak semua orang tidak dapat berobat ke pel ayanan kesehatan dengan alasan biaya, dapat menjadi beban bagi yang mengalami pe nyakit ini. Berdasarkan data kunjungan pasien di Rumah Sakit Umum Kota Tasikmalaya dari tahu n 2000 sampai dengan Juni 2004 telah terdapat fluktuasi jumlah penderita ganggua n sistem pernafasan yaitu pada tahun 2000 sebanyak 4037 orang penderita, kemudia n cenderung menurun pada tahun berikutnya, yaitu: tahun 2001 menjadi 2263 orang dan pada 689 orang pada tahun 2002, 748 orang pada tahun 2003 dan 431 pada tahun 2004 (Januari - Juni). Bila dilihat dari jenis penyakit yang mengakibatkan gangguan sistem pernapasan d i Rumah Sakit Umum Kota Tasikmalaya dari tahun 2000 sampai dengan 2004 terdapat 12 macam penyakit, 5 besar secara berturut-turut diantaranya adalah Bronchitis ( 19,8%), Asthma (16%), ISPA (15,4%), penyakit hidung dan sinus (13,7%) dan penyak it TBC paru dengan BTA (+) sebanyak (12,5%). Sedangkan penyakit gangguan saluran pernapasan yang paling jarang ditemui adalah Pneumotoraks yaitu sekitar (0,26%) . Walaupun mempunyai angka kejadian yang rendah, namun tetap memerlukan perawatan dan pengobatan serius karena Pneumotoraks bila tidak ditangani dapat mengakibatk an gangguan dalam pemenuhan kebutuhan O2 yang akan berdampak besar terhadap kebu tuhan lainnya dan sistem di dalam tubuh. Salah satu tindakan untuk pengobatan Pneumotoraks yaitu dengan tindakan Water Se al Drainage (WSD) yang bertujuan untuk mengeluarkan cairan dan udara yang terdap at dalam rongga pleura. Setelah dilakukan tindakan WSD biasanya timbul masalah n yeri akibat luka pemasangan slang WSD dan resiko terjadinya infeksi. Melihat fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan asuhan keperaw atan secara komprehensif dengan menggunakan proses keperawatan terhadap pasien d engan Pneumotoraks dan menyusun laporannya dalam bentuk karya tulis ilmiah denga n judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN : POST OPER ASI PEMASANGAN WATER SEAL DRAINAGE (WSD) AKIBAT PNEUMOTORAKS DEXTRA DI RUANG IV RUMAH SAKIT UMUM KOTA TASIKMALAYA . B.Tujuan 1.Tujuan Umum Memperoleh pengalaman secara nyata dalam perawatan klien dengan gangguan sistem pernafasan post operasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks serta mampu melaksana kan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif yang meliputi aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual dalam pelaksanaan dan dengan pendekatan proses kep erawatan.

2.Tujuan Khusus 1.Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif pada klien dengan gangguan sist em pernafasan post operasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks. 2.Mampu melakukan rencana tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernafasan post operasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks. 3.Mampu melakukan implementasi pada klien dengan gangguan sistem pernafasan post operasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks. 4.Mampu melakukan evaluasi pada klien dengan gangguan sistem pernafasan post ope rasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks. 5.Mampu mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan si stem pernafasan post operasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks. C.Metode Telaahan Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif berbentuk studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berik ut : 3.Wawancara Dalam wawancara ini penulis melakukan tanya jawab langsung pada klien maupun kel uarga klien dan petugas kesehatan lainnya. 4.Observasi Penulis melihat langsung yang terjadi pada klien Pneumotoraks berupa pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap klien dengan melakukan inspeksi, perkusi, palpasi dan auskultasi mulai dari kepala sampai keujung kaki (Head To Toe). 5.Studi Dokumentasi Penulis membaca dan mengumpulkan data dari status klien dan sumber yang didapat dari bagian Medical Record RSU Kota Tasikmalaya. Sebagian data yang didapat, unt uk menentukan asuhan keperawatan. Penulis membuat dari hasil pendokumentasian di ruangan, yang memungkinkan tujuan sebagai pelengkap pada kasus Pneumotoraks. 6.Studi Kepustakaan Penulis membaca literatur yang berkaitan erat dengan penyakit yang dialami oleh klien. Untuk menentukan kesesuaian antara teori, proses pengkajian, dan proses k eperawatan yang baik, maka dilengkapi dengan sumber sumber pengetahuan studi kepus takaan antara lain buku patofisiologi, anatomi fisiologi dan sumber lain yang di akui keberadaannya. 7.Partisipasi aktif penuli s Penulis melakukan secara langsung asuhan keperawatan pada klien dengan menggunak an proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan ev aluasi. 2.Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami karya tulis ini, penulis menyusun dalam sistemat ika sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan teoritis, terdiri dari konsep dasar yang meliputi definisi pen yakit, etiologi penyakit, anatomi fisiologi pernafasan, patofisiologi, manajemen medik, komplikasi pemasangan WSD, serta dampak terhadap kebutuhan dasar klien. Selain itu dibahas pula tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan si stem pernafasan post operasi pemasangan WSD akibat Pneumotoraks yang terdiri dar i pengkajian dan perencanaan. BAB III : Tinjauan kasus, yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta catatan perkembangan dan pembahasannya. BAB IV : Kesimpulan dan Rekomendasi Semua konsep dari teori serta masalah yang ditemukan secara nyata pada klien dis impulkan dalam bab ini.

You might also like