Professional Documents
Culture Documents
Dikonversi Co E thyamine pirofosfat (TPP) -ketoglutase dan pyruvate . Dipakai utk metab AA bercabang :ISOLEUSIN Nerve Simpuls Menjalankan berlangsungnya Siklus Karbohidrat tu pada transketolasi Penyakit : beri-beri Senyawa yang dapat mempengaruhi Vit B : kopi dan teh
NIASIN
Niacin dan niacinamide, karena ada gugus asamnya bisa juga disebut nicotine acid dan nicotinamide Dibuat dari asam amino tryptopan Co E NAD dan NADPH, NADP Penerima H dan elektron pd reaksi redoks Kekurangan tryptopan dpt menyebabkan pelagra
PANTHOTHENIC ACID
Berperan sebagai CoA ACP (Acyl Carrier Protein\pengemban asil) pada biosintesis asam lemak Penting utk KoASH berhubungan dengan energi tinggi ATP Berhubungan dengan derivat asam lipoat (= asam tioktat)
BIOTIN Hemapoetid Penting dalam reaksi-reaksi karboksilasi (pengikatan CO2) Penting pada pembentukan malonil-KoA pada proses biosintesis as lemak ekstramitokondria Pada reaksi perubahan as piruvat menjadi oksaloasetat Avidin menghambat ensim piruvat karboksilase
VITAMIN C
Reducing agent dalam reaksi hydrolisis Hydroxylasi lysin dan proline Hydroxylasi corticosteroid Hydroxylasi sintesis Meningkatkan utilisasi asam folat Berkurang dengan rokok, corticosteroid, aspirin, paracetamol
KOLIN Sebagai bahan dasar ensim asetil kolinesterase yang banyak ditemukan pada otak dan jaringan perifer INOSITOL Bersama-sama kolin membentuk sifat lipotropik yang penting untuk pembentu kan lipid yang mengandung inositol
Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K) diabsorpsi dengan cara yang kompleks dan sejalan dengan absorpsi lemak.
Gangguan absorpsi lemak seperti defisiensi asam empedu , ikterus, dan enteritis dapat mengakibatkan defisiensi satu atau mungkin semua vitamin golongan ini.
Vitamin larut lemak mempengaruhi permeabilitas atau transport pada berbagai membran sel Bekerja sebagai oksidator atau reduktor, koenzim atau inhibitor enzim. Vitamin A dan D mempunyai aktifitas mirip hormon. Vitamin vitamin ini disimpan terutama dihati dan diekskresi melalui feses. Karena metabolismenya sangat lambat, dosis yang berlebihan, dapat menimbulkan efek toksik.
VITAMIN A
DEFISIENSI VITAMIN A (=Avitaminosa A) Terjadi karena kesanggupan tubuh untuk memyimpan vitamin A terganggu, contoh : pada sirosis hati Terjadi bila terdapat defisiensi protein untuk transport Terjadi bila absorpsi diusus terganggu atau asupan vitamin A yang kurang. Lebih sering terjadi pada penyakit menahun dengan gangguan absorpsi lemak, Contoh: pada penyakit obstruksi saluran empedu, sariawan dan fibrosis kistik.
Defisiensi vitamin A bersama dengan penyakit Protein Caloric Malnutrition (PCM) masih merupakan penyakit gangguan gizi yang sangat penting di Indonesia dan negara berkembang lainnya, dan terutama sering ditemukan pada anak.
Sediaan Vitamin D
Vitamin D
Absorpsi
vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan lebih sempurna. Ganguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan menggangu absorpsi vitamin D.
Dalam sirkulasi vitamin D diikat oleh globulin khusus dan selanjutnya disimpan pada lemak tubuh untuk waktu lama dengan paruh waktu 19-25 jam. 25 hidroksikolekalsiferol (25-HCC) mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat sehingga masa paruh dapat mencapai 19 hari.
Aktivitas vitamin D
Untuk menjadi bentuk aktif vitamin D harus dimetabolisme lebih dahulu melalui serangkaian proses hidroksiklasi diginjal dan hati. Metabolit terpenting ialah 25 HCC yang dibentuk dihati dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol (1,25-DHCC) yang dibentuk dari 25-HCC di ginjal.
1,25-DHCC jauh lebih efektif dari pada 25-HCC dalam meningkatkan absorpsi dan mobilisasi kalsium . Hidroksilasi ini diatur ion kalsium plasma.
Tetani infantile. Gejala penyakit ini peling cepat diatasi dengan pemberian kalsium,
sedangkan pemberian vitamin D berguna untuk menjamin absorpsi kalsium yang cukup.
Hipoparatiroidisme
Pada keadaan ini diperlukan vitamin D dosis besar yaitu 50.000-250.000 unit sebagai dosis penunjang. Selain itu juga dapat digunakan dihidrotakisterol yang mula kerjanya lebih cepat dan masa kerjanya lebih singkat.. Untuk mencegah hiperkalsemia maka kadar kalsium darah harus sering diperiksa
Untuk Pencegahan :
penyakit dengan gangguan absorpsi vitamin D seperti diare, steatore, obstruksi biliaris.
VITAMIN E
Vitamin E diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna. Dalam darah terutama terikat dengan betalipo protein dan didistribusikan kesemua jaringan. Vitamin E sukar melalui sawar uri, sehingga bayi yang baru lahir hanya mempunyai kadar tokoferol plasma kurang lebih 1/5 kadar tokoferol plasma dari ibunya tetapi ASI mengandung - tokoferol yang cukup untuk bayi. Gudang vitamin E dijaringan tubuh dapat merupakan sumber vitamin E untuk waktu lama
VITAMIN K
Absorpsi Absorpsi vitamin K melalui usus sangat tergantung dari larutannya. Absorpsi filokuinon dan menakuinon hanya berlangsung baik bila terdapat garam-garam empedu Menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun tidak ada empedu. Dengan demikian menadion dan derivatnya yang larut air dapat langsung masuk ke sirkulasi darah
Berbeda dengan filokuinon dan menakuinon yang harus melalui saluran limfe lebih dahulu,.
Vitamin K dialam dan sintetik diabsorpsi dengan mudah penyuntikan IM. Bila terdapat ganguan absorpsi Vitamin K akan terjadi hipoprotrombinemia setelah beberapa minggu, sebab persediaan vitamin K di dalam tubuh hanya sedikit
Fungsi umum makro/mikromineral 1. Kalsium dalam bentuk Kalsium fosfat (Lunak) dalam matriks tulang kerangka dan berserabut dan ditemukan 90% ADA didalam tulang 2. Fosfor dalam bentuk gab dg Ca tulang dan gigi 3. Magnesium terdapat 70% bergabubg dg kalsium dan fosfor 4. Na adalah unsur utama kation Cairan ekstra seluler berhub dg ion bikarbonat dan Cl (Klorida) dlm kaitan dg Asam-basa 5. K (kalium) adalah kation penting cairan intra/ekstraselluler dan Asam-basa, kontraksi otot jantung dan aktivitas otot, tekanan osmotik, retensi air 6. Lithium sbg aktivator Na-K ATP-ase, 7. Clorida, berperan dlm Asam-Basa, tek osmotik 8. Sulfur banyak dalam Asam amino Methionin, Cystein
Fe, hanya pada pernafasan sel Cu penting dlm protein, metaloensim, pigmen sebagai hemosianin (pigmen darah). Sitrokrom C oksidase, Seruloplasmin yang berperan pada proses ferroksidase I (Iodiom) pentinh untuk pembentukan biosintesis hormon thiroid Mn penting untuk struktur tulang normal, reproduksi dan fungsi SSP normal
Co adalah bagian dari vitamin B12 yang penting untuk pembentukan sel darah merah Zn adalah essensial untuk pertumbuhan normal, reproduksi, proses perbaikan jaringan, penyembuahan luka , support kehidupan (Anti oksidan ensim) F penting untuk perkembangan gigi dan tulang Se adalah unsur penting ensim glutethion peroksidase Cr memperkuat kerja insulin dan merangsang pemakaian glukosa
MACROMINERAL
* * CALCIUM Jumlah banyak Pembentukan tulang, hormon, koagulasi darah, kontraksi otot 1,25-dihydroxycholecalciferol Ratio Ca : P = 1 : 1 , atau Ca : P = 1 : 2
PHOSPHOROUS * Living cell * Jumlah sedikit hypophospotalmia vit D kurang MAGNESIUM * Living Cells * Transmisi neuromusculer * Defisiensi : cardiac arithermia, tremor menghambat pembentukan Ca oksalat dalam ginjal
Fe (IRON) * Banyak terdapat dalam protein / asam organik dalam bentuk Fe +3 di uraikan dilambung menjadi Fe+2 * Berperan dalam pembentukan sel darah merah IODINE * Kelenjar thyroid goiter * Thyroid hormon : thyrosin / triiodotyrosine ZINC * Transport metallothionein
COOPER Protein metabolisme Enzym : metalloenzyme Cyt C oxidase Dopamine--hydroxytase SOD Super Oxide Dismutasse Lysyl oxidase
CHROMIUM Komponen glukosa tolerance factor (GTP) Mempengaruhi toleransi glukosa Efeknya mempengaruhi insulin dalam tubuhnya
SELENIUM
Berperan sebagai metal enzim (metaloenzym) glutothiamin peroxidase Scavenging agent
MANGANESE
Komponen pyruvate carboksilase
SELENIUM Berperan sebagai metal enzim (metaloenzym) glutothiamin peroxidase Scavenging agent MANGANESE Komponen pyruvate carboksilase MOLYBDENIUM Komponen xanthyn oxidase FLUORIDE Pembentukan tulang dan gigi