You are on page 1of 39

Peranan Profesi Akuntan di Pasar Modal

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individual Mata Kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan

Dosen Pembina: Prof. Dr. H. A. Djuaeni K., S.E., M.Ec.

Disusun oleh: Eva Mariyani 1512197

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG


2012

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan segala daya upaya penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berupa makalah dengan judul Peranan Profesi Akuntan di Pasar Modal. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas individual mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan, tata bahasa, maupun pembahasannya dikarenakan oleh segala keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala saran dan masukan sangat penulis harapkan sebagai bahan koreksi dan bekal bagi penulis di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI .. PENDAHULUAN .. i ii

BAB I

1 1 2

1.1 Latar Belakang ............. 1.2 Maksud dan Tujuan .............. PEMBAHASAN . 2.1.1 Peran Akuntan di Pasar Modal ... 2.1.2 Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal . 2.1.3 Tantangan dan Peluang Akuntan ............ 2.2 Aturan dan Mekanisme Perdagangan Efek . 2.3 Pasar Reguler, Negotiated, dan Tunai . 2.4 Short Selling . 2.5 Scripless Trading . 2.6 Online Trading . 2.7 Kapitalisasi Pasar Saham dan Obligasi ............ 2.8 Metode Penghitungan Indeks dan Macam-macam Indeks di BEI .. 2.9 Auto Rejection .. 2.10 Macam-macam Reksadana .. 2.11 Exchange Traded Fund (ETF) . BAB III KESIMPULAN .. DAFTAR PUSTAKA .

BAB II

2.1 Profesi Akuntan di Pasar Modal Indonesia .

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia bisnis belakangan ini terjadi adanya suatu dinamika jatuh bangunnya perusahaan publik dalam sektor ekonomi nasional bahkan dunia. Dalam perkembangan tersebut, tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi saja akan tetapi hal tersebut berimbas pula pada sistem pengelolaan perusahaan publik dan kebijakan pemegang saham terutama dalam hal menilai return yang mereka harapkan dari suatu perusahaan publik sehingga tingkat kualitas pengelolaan perusahaan pun idealnya harus memenuhi standar kebutuhan informasi para pemegang saham dalam membuat kebijakannya. Peran profesi akuntan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna meningkatkan nilai informasi bagi pemegang saham dan menciptakan tata kelola yang baik dalam sistem informasi yang berjalan dari suatu perusahaan. Sejak terjadinya kasus kecurangan yang dilakukan oleh manajemen Enron di Amerika Serikat yang menyebabkan runtuhnya pasar modal pada saat itu, SEC pada waktu itu segera mengeluarkan peraturan baru yaitu SarbanesOxlay Act dimana perusahaan publik pada saat itu diwajibkan memiliki lembaga audit internal dalam lini manajemennya. Selain kasus tersebut, masih banyak kasus-kasus yang terjadi belakangan ini yang sangat berdampak pada fluktuasi harga saham dalam pasar modal. Hal tersebut menciptakan tantangan baru bagi profesi akuntan untuk lebih fleksibel lagi dalam menanggapi isu dan kasus terhangat guna mencegah terjadinya kembali atau sesuatu yang mungkin terjadi terkait dengan kemungkinan terjadinya keruntuhan indeks harga saham di pasar modal. Prinsip teori keagenan yang terjadi antara pemegang saham dengan pihak manajemen membutuhkan suatu penghubung yang memiliki tingkat kompetensi yang handal dan mampu menciptakan kualitas diantara dua belah pihak tersebut. Peran profesi akuntan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam setiap posisinya. Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini menjadikan
1

akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam lingkungan organisasi bisnis. Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidangbidang yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985, Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan. Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting. Keahlian-keahlian khusus seperti pengelolaan data bisnis menjadi informasi berbasis komputer, pemeriksaan keuangan maupun non keuangan, penguasaan materi perundangundangan perpajakkan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi akuntan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan semakin baik, maka profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu mewujudkannya. Kondisi ini, membawa pada suatu konsekuensi bahwa msih terbuka lebar bagi setiap orang untuk memasuki profesi sebagai akuntan, dan profesi akuntan sebagai pilihan karir yang menjanjikan.

1.2

Maksud dan Tujuan Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas individual

mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan pada PPAk Universitas Widyatama. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta teori-teori mengenai peranan profesi akuntan di pasar modal serta produk dan mekanisme pasar modal di Indonesia, yang meliputi: Profesi akuntan di pasar modal Indonesia; Aturan dan mekanisme perdagangan efek; Pasar reguler, negotiated, dan tunai; Short selling; Scripless trading; Online trading; Kapitalisasi pasar saham dan obligasi; Metode penghitungan indeks dan macam-macam indeks di BEI; Auto rejection; Macam-macam reksadana; dan Exchange traded fund (ETF).

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profesi Akuntan di Pasar Modal Indonesia Akuntan adalah orang yang mempunyai kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi yang telah menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Definisi akuntansi sendiri menurut Weygandt et al (2011), pada saat ini akuntansi lebih diperlakukan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi keuangan walaupun dahulu akuntansi pernah di definisikan suatu seni atau ilmu social murni. Hal tersebut juga tercermin dalam The Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut menyebutkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan elektronik. Berdasarkan definisi diatas, profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya profesi akuntan dalam dinamika ekonomi global. Profesi akuntan dianggap sebagai suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang dihasilkan akan menjadi landasan utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak berkepentingan, kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki seorang akuntan. Pada saat ini profesi akuntan tidak hanya sebagai seorang pencatat transaksi, pengolah transaksi, ataupun sekedar penghasil informasi semata. Profesi akuntan pada saat ini dituntut mampu memberikan suatu nilai tambah terhadap entitasnya di tempat dia bernaung. Dapat diprediksi apabila seorang akuntan hanya bertugas untuk menghasilkan informasi keuangan tanpa adanya unsur nilai tambah dari akuntan tersebut maka informasi yang dihasilkan akan menyesatkan para penggunanya. Mekanisme perekonomian global yang telah menciptakan satu kesatuan sistem ekonomi dunia telah merubah cara pandang profesi akuntan pada saat ini, profesi akuntan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi para pelaku ekonomi global khususnya para pemegang saham dari setiap penjuru dunia sehingga tingkat standar kompetensi dari seorang akuntan diharapkan terus terbaharui sehingga menjadi nilai tambah dalam entitasnya.

2.1.1 Peran Akuntan di Pasar Modal Peran akuntan di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar (unqualified) terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan atau kekurangan dan kesalahan material. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan menjadi gate keeper dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan. Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal. Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi keuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh transaksi yang ada di perusahaan, namun diperkenankan hanya berdasarkan sampling. Dengan demikian, laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin bahwa laporan keuangan telah terbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung kesalahan. Oleh karena itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan kewajaran atas laporan keuangan, bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan yang bersangkutan tidak dapat dibebankan tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing, maka jika terjadi kesalahan, akuntan tersebut dapat dimintakan pertanggungjawabannya. Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap kewajaran laporan keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen sepenuhnya. Perhatian investor umumnya lebih banyak ditujukan kepada emiten sebagai objek investasi mengingat kepentingan investor berkaitan dengan investasi yang ditanamnya. Namun para pemodal kerap kurang menyadari bahwa sah tidaknya sebuah informasi tentang emiten, terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan, sangat ditentukan oleh bobot kualitas dari
1

akuntan publik yang bertugas memeriksa laporan keuangan emiten. Dari sini bisa dilihat bahwa peran dan tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat besar. Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan integritas yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan terhambat karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang. Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan adalah melakukan pemeriksaan keuangan. akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan moral untuk melindungi kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang mengikat para anggotanya. Semua ini melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang unik yang berbeda dengan profesi lainnya karena akuntan publik dibayar oleh klien namun bekerja atas nama masyarakat (investor) sehingga akuntan publik dituntut harus independensi dan objektifitas dalam pengambilan keputusannya.

Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di pasar modal. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat penting. Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Pemeriksa laporan keuangan 2. Penyusun standar akuntansi Bagi perusahaan yang telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas, maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui posisi keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada manajemen. Untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan keuangan haruslah disajikan sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima umum, dan untuk memastikan kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan yang independen. Akuntan dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya harus melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing dan mematuhi serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam

rangka memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menginformasikan ke publik. Bidang jasa akuntan di pasar modal terbagi menjadi: 1. Perikatan Atestasi 2. Perikatan Non-atestasi

2.1.2 Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal Sejalan dengan pentingnya peranan akuntan publik, akuntan publik juga memiliki tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal adalah full disclosure yang mencakup pengungkapan informasi yang penting dan relevan. Oleh karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya: a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya. b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud atau kepentingan para nasabahnya. Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya; Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari emiten; Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu; Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan bagi emiten; dan
1

Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya tergantung pada pekerjaannya. Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Tanggung jawab yuridis Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana. b. Tanggung jawab finansial Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan tersebut. c. Tanggung jawab moral Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di BapepamLK mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan.

2.1.3 Tantangan dan Peluang Akuntan Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui pasar modal Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indonesia. Akuntan dalam memberikan opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan pengalaman yang lebih lama dan modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan lebih kritis terhadap setiap opini yang diberikan oleh akuntan. Di samping itu, ada kecenderungan bahwa perusahaan1

perusahaan Indonesia selain mencari dana melalui pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar modal internasional. Keadaan ini mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti tentang peraturan pasar modal yang berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal tersebut adalah kemungkinan adanya tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh pihak investor atau pihak lain terhadap akuntan yang memeriksa perusahaan yang bersangkutan. Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan diterimanya General Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan tantangan tersendiri dan sekaligus memberi peluang bagi profesi akuntan Indonesia. Tantangan yang timbul adalah masuknya akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim persaingan usaha yang ketat. Masuknya akuntan asing memberikan ancaman bagi akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di negara maju memiliki profesionalisme yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan lain yang cukup berat bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam setiap pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest.

2.2

Aturan dan Mekanisme Perdagangan Efek Salah satu pilar dari bentuk pasar modal ideal adalah adanya infrastruktur informasi bursa

efek yang transparan, tepat waktu dan merata di publik ditunjang oleh mekanisme pasar yang wajar. Mekanisme bursa efek yang wajar juga menyangkut kewajaran permintaan dan penawaran serta menyangkut niat investor dalam melakukan transaksi. Secara umum mekanisme bursa efek yang wajar menurut Syariah meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Kewajaran penawaran menjual efek yang belum dimiliki Prinsip Syariah melarang suatu pihak untuk menjual barang (efek) yang belum dimiliki. Akibatnya short selling dengan menjual efek yang belum dimiliki untuk kemudian (berusaha) membeli efek yang sama pada hari yang sama untuk memenuhi kewajiban yang terbentuk pada saat menjual efek, menjadi dilarang. Demikian juga short selling dengan share lending, hal ini dilarang karena efek yang menjadi obyek penjualan tidak benar-benar dimiliki oleh investor penjual. Yang ada hanyalah jaminan dari pihak lain untuk meminjamkan efek yang sama bila investor tersebut tidak bisa mendapatkannya di pasar. Namun hal ini dibolehkan bila pihak ketiga tersebut menjual dahulu efek yang dimaksud sebelum investor tersebut menjualnya, dan pihak ketiga tersebut berjanji untuk membelinya

kembali pada harga tertentu dan hari yang sama bila investor tersebut dapat membeli efek yang diperlukan melalui mekanisme pasar. 2) Kewajaran penawaran mengganggu jumlah efek yang beredar Prinsip Syariah melarang gangguan pada penawaran yang dicontohkan dengan praktek menimbun barang dan praktek membeli hasil pertanian dari petani sebelum petani tersebut sampai di pasar. Dalam hal mekanisme bursa efek, kondisi penawaran dalam pasar adalah fungsi dari jumlah efek yang beredar (free float), distribusi kepemilikan, jumlah investor dan likuiditas perdagangan. Oleh karena itu praktek yang mengganggu penawaran, misalnya kepemilikan oleh pihak terafiliasi yang terselubung dan praktek cornering, tentunya dilarang. 3) Kewajaran permintaan adanya permintaan palsu Prinsip Syariah melarang suatu pihak membeli atau mengajukan permintaan untuk membeli tanpa memiliki kebutuhan dan daya beli. Karena itu transaksi marjin dilarang karena investor pembeli sebenarnya tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli efek tersebut. Memang ada pihak ketiga yang berjanji memberikan pembiayaan untuk melunasi kewajiban (dengan menimbulkan kewajiban baru), sehingga berarti investor mengambil resiko yang berlebihan. Apalagi kalau atas pinjaman tersebut dikenakan beban yang tidak sesuai dengan manfaat yang timbul, misalnya dikenakan bunga. Demikian juga halnya dengan short buying, karena pada saat membeli kemungkinan besar investor tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembelian. Atau karena tujuan (niat) melakukan pembelian adalah bukan untuk melakukan investasi yang wajar dan berhati-hati. Prinsip Syariah juga melarang gangguan pada permintaan, misalnya dengan menempatkan permintaan beli pada suatu harga tertentu namun kemudian segera menarik. 4) Kewajaran kekuatan pasar likuiditas perdagangan Pasar yang wajar akan menghasilkan harga transaksi yang wajar sehingga disebut sebagai harga pasar wajar. Oleh karena itu prinsip Syariah menginginkan adanya kegiatan pasar yang wajar, termasuk dalam hal likuiditas perdagangan. Sehingga harga yang terbentuk dalam transaksi di bursa efek merefleksikan kekuatan tawar menawar pasar yang sebenarnya. Karena itu harga pasar yang diakui sebagai acuan harus memenuhi persyaratan likuditas tertentu. Syariah tidak melarang untuk memperoleh capital gain, karena hal itu adalah konsekuensi yang wajar atas suatu investasi. Namun day trading harus dihindari. Sebelum melakukan investasi, investor dianjurkan untuk melakukan analisa dan menentukan batas
1

harga jual dan batas harga beli atas efek yang menjadi obyek investasi. Karena itu membeli efek untuk dijual kembali pada hari yang sama dianggap sebagai tindakan spekulasi yang tidak sesuai dengan niat investasi. Tetapi bila investor telah memiliki suatu efek dan harga di bursa telah melampaui batas harga jual, maka investor dapat saja menjual efek yang telah dimilikinya itu. Kemudian bila pada hari yang sama harga saham ternyata jatuh sehingga berada di bawah batas harga beli, sementara investor tidak merasa adanya perubahan fundamental dari sisi emiten. Maka investor dapat saja membeli kembali efek tersebut pada hari yang sama.

2.3

Pasar Reguler, Negotiated, dan Tunai BEJ menggolongkan perdagangan saham dalam 3 segmen pasar, yaitu:

1. Pasar Reguler Pasar reguler adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS (Jakarta Automated Trading System) dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3). Saham-saham di pasar reguler diperdagangkan dalam satuan perdagangan lot. Harga-harga yang terjadi di pasar ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan indeks di BEJ. Persyaratan dan kondisi yang berlaku saat ini untuk transaksi di pasar reguler: a) Saham diperdagangkan dalam standar satuan perdagangan lot, dimana 1 lot sama dengan 500 lembar saham. b) Pergerakan harga saham: Untuk harga saham di bawah Rp. 500 per lembar, fraksi harga ditentukan sebagai kelipatan Rp. 5 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah Rp. 50 per lembar. Untuk saham yang harganya antara Rp. 500 dan Rp. 5.000 per lembar, fraksi harga ditentukan sebagai kelipatan Rp. 25 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah Rp. 250 per lembar. Untuk harga saham di atas Rp. 5.000 per lembar, fraksi harga ditentukan sebagai kelipatan Rp. 50 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah Rp. 500 per lembar.
1

Mekanisme terjadinya transaksi (matching) diselesaikan berdasarkan prinsip prioritas waktu dan prioritas harga.

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan: a) Prioritas harga (price priority): Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi. b) Prioritas waktu (time Priority) Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu. Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah efek baik pada penawaran jual maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama diperlakukan sama dengan penawaran jual maupun permintaan beli baru. Transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS. 2. Pasar Negosiasi (Negotiated) Pasar negosiasi adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan tawar-menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (non continuous auction market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan anggota bursa efek. Pasar negosiasi dilaksanakan berdasarkan tawar-menawar individual antara anggota bursa beli dan anggota bursa jual dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler. Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antar: Anggota bursa, atau Nasabah melalui satu anggota bursa, atau Nasabah dengan anggota bursa, atau Anggota bursa dengan KPEI

Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS. Anggota bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS. 3. Pasar Tunai Pasar reguler tunai (pasar tunai) adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0). Pasar tunai tersedia untuk menyelesaikan kegagalan anggota bursa dalam memenuhi kewajibannya di pasar reguler dan pasar negosiasi. Pasar tunai dilaksanakan dengan prinsip pembayaran dan penyerahan seketika (cash & carry).

2.4

Short Selling Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham dimana investor

atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun. Dalam perjalanan pasar modal di Indonesia, pertama kali aturan mengenai short selling ini diatur melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-09/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah (Peraturan V.D.6). BapepamLK kemudian merevisi aturan yang diberi Peraturan V.D.6 itu. Revisi itu seiring terjadinya krisis finansial yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Gara-gara krisis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kejatuhan yang sangat dalam. Untuk mengantisipasi transaksi yang bisa membuat IHSG makin jatuh, Bapepam menerbitkan sejumlah aturan termasuk revisi aturan short selling. Transaksi short selling ini kemudian diatur antara lain dengan Keputusan Ketua BapepamLK No. 258/BL/2008 yang kemudian diubah dengan Keputusan Ketua BapepamLK No. 556/BL/2008.
1

Sehingga, pada dasarnya transaksi short selling di Indonesia diperbolehkan. Namun, BapepamLK tetap menentukan rambu-rambu transaksi short selling seperti apa yang dibolehkan. Tujuannya, tentu saja mengamankan pasar modal dalam negeri selain untuk kepentingan investor minoritas.

Proses Short Selling

Mekanisme short selling Penjualan "short" saham terdiri dari :

Seorang investor melakukan peminjaman saham (ada peraturan yang berbeda-beda di setiap negara yang membatasi batasan perbandingan jumlah peminjaman yang dapat dilakukan dengan dana yang tersedia sebagai deposit pada akun pialang).

Investor menjualnya dan hasilnya dikreditkan ke dalam akunnya pada perusahaan pialang saham.

Investor harus "menutup" posisinya dengan cara melakukan pembelian kembali saham. Apabila harga turun maka ia akan memperoleh keuntungan namun apabila harga naik maka akan merugi.

Investor akhirnya mengembalikan saham tersebut kepada si pemberi pinjaman.

Konsep short selling Short selling adalah kebalikan dari "going long." Penjual "short" mengantisipasi bahwa harga saham akan jatuh sehingga dengan demikian akan ada kemungkinan bahwa ia akan dapat membeli saham dengan harga lebih rendah daripada harga jualnya sehingga dapat diperoleh keuntungan. Tindakan melakukan pembelian kembali saham yang dijual disebut "menutup short"
1

(covering the short). Para pedagang harian dan hedge fund seringkali menggunakan penjualan "short" guna mendapatkan keuntungan pada saham yang harganya dinilai sudah kemahalan.

2.5

Scripless Trading Secara umum pengertian scripless trading adalah suatu mekanisme perdagangan di pasar

modal, dimana saham-saham yang biasanya diperdagangkan dalam bentuk kertas-kertas saham dan dilakukan secara manual, maka dengan sistem ini perdagangan itu dilakukan secara elektronik seperti yang ada pada rekening perbankan. Sistem perdagangan yang memiliki mekanisme penyelesaian dan penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham ke dalam bentuk elektronik. Dalam artikel yang berjudul Education for Today Scripless Trading menyatakan bahwa scripless trading adalah sistem perdagangan efek di pasar modal yang tidak menggunakan warkat dan penyelesaiannya dengan sistem pemindahbukuan (book-entry settlement). Bahwa dalam sistem ini saham tidak lagi dalam bentuk sertifikat fisik, karena akan dikonversikan menjadi catatan elektronik seperti halnya rekening perbankan. Posisi efek atau dana tertera dalam suatu laporan seperti rekening koran, yangdiberikan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Sejalan dengan pasar global pada saat ini investasi oleh pihak asing diharapkan semakin meningkat. Apalagi dengan masuknya negara Indonesia menjadi salah satu negara yang turut dalam perdagangan dunia misalnya AFTA, yang tentunya dengan sendirinya mempunyai pengaruh tersendiri, misalnya semakin dibutuhkannya efisiensi dalam mobilisasi dan penggunaan dana dan juga dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi, yang mana tentunya akan mempengaruhi pada masing-masing negara di dunia. Pendanaan melalui pasar modal tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan, tapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi nasional Indonesia. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang ikut serta dalam bursa, berarti mendorong perusahaan untuk melakukan kegiatan ekspansi usaha, yang pada akhirnya akan menciptakan peluang usaha baru, kesempatan kerja, dan penambahan penghasilan bagi negara melalui pajak. Sudah menjadi fakta bahwa pendapatan pemerintah semakin besar bersamaan dengan menjamurnya perusahaan yang go public, tentunya melalui pajak. Dalam pasar global sulit dielakkan terjadinya persaingan antara pasar modal sehingga pasar modal dalam negeri harus mengikuti perkembangan dan kaidah-kaidah yang berlaku di dunia internasioal. Pengembangan pasar harus mengedepankan unsur keamanan (safety) dan menghindarkan adanya praktek-praktek yang bersifat manipulatif.
1

Di samping itu penegakan hukum (law inforcement) mutlak diperlukan. Dengan demikian diharapkan investor akan semakin bertambah yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas pasar. Dalam rangka hal di atas pasar modal Indonesia mengadakan perdagangan dengan cara scripless trading, yaitu untuk menciptakan efisiensi perdagangan efek, karena sistem perdagangan saham dalam bentuk fisik akan menghambat kemajuan pasar modal. Di sisi lain perdagangan di pasar modal melaju dengan cepatnya, sehingga dengan scripless trading diharapkan perdagangan di pasar modal akan menjadi lebih cepat, efisien, dan tentunya adanya jaminan keamanan, sehingga tidak akan ketinggalan baik dalam pasar global maupun regional. Mekanisme perdagangan tanpa warkat (scripless trading) bertujuan untuk menjamin keamanan transaksi yang memiliki turn over yang tinggi. Secara teknikal perdagangan saham di lantai bursa kita sering rentan dengan gejolak transaksi yang disebabkan oleh adanya perubahan yang signifikan yang berasal dari faktor politik, ekonomi dan hukum. Walaupun transaksi perdagangan untuk saham-saham tertentu yang fundamentalnya bagus, namun karena adanya sentimen negatif terhadap pasar secara keseluruhan maka harga saham tersebut ikut juga mengalami koreksi. Berbagai gejolak politik yang banyak mempengaruhi perubahan kebijaksanaan di Indonesia telah membuat begitu banyak pengambilan keputusan yang terjadi di lantai bursa berlangsung spekulatif. Perilaku yang spekulatif ini dipicu oleh distorsi informasi yang mengabaikan kepentingan para investor. Ketika pemerintah plin-plan mengumumkan daftar nama dari bank-bank yang akan kena ranjau likuidasi telah banyak membawa korban dari sejumlah investor yang telah terlebih dahulu melakukan pengambilan keputusan invetasi yang tidak didukung oleh validitas informasi publik yang disampaikan oleh pemerintah. Dampak negatif dari semua runtutan kejadian ini membuat merosotnya kepercayaan investor terhadap kebenaran informasi publik. Dengan perilaku yang spekulatif maka investor dipasar modal telah terbiasa dengan hal-hal yang sifatnya jangka pendek. Ketika mereka merasa bahwa informasi yang berkembang ada yang tidak beres maka secara otomatis pula reaksi yang dapat memberikan multiplier efek akan berlangsung secara cepat. Karakteristik ini pula yang membuat kewaspadaan yang tinggi dari pengelola bursa untuk mengantisipasi adanya transaksi yang melompat tinggi sehubungan dengan ekspektasi yang berlebihan terhadap pemulihan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itulah faktor keberadaan dari pada scripless trading mutlak untuk segera dipersiapkan.
1

2.6

Online Trading Kini, investor saham memiliki cara bertransaksi saham yang semakin banyak. Selain

dengan cara konvensional, investor juga bisa bertransaksi saham secara langsung dengan memanfaatkan sistem transaksi online yang dimiliki beberapa broker BEJ. Masing-masing metode, baik yang konvensional maupun online, memiliki plus-minus. Saat ini, sebagian besar investor memang masih bertransaksi saham secara konvensional. Maksudnya, untuk menyampaikan order jual atau beli suatu saham melalu broker, investor tersebut masih menggunakan telepon. Cara ini, tentu saja, memiliki banyak kelemahan. Pertama, jumlah saluran telepon perusahaan sekuritas biasanya terbatas. Artinya, di dalam waktu yang bersamaan, ia hanya bisa melayani order jual atau beli dari beberapa investor saja. Investor lain harus rela mengantre. Tentu saja, kondisi ini bisa membuat investor kehilangan kesempatan untuk menangguk keuntungan. Ketika si investor menunggu antrean telepon, bisa-bisa harga saham yang dibelinya sudah terbang tinggi. Belum lagi, jika sudah tersambung dengan broker pun, broker masih membutuhkan waktu untuk memasukkan order tersebut ke dalam sistem transaksi Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang disebut Jakarta Automated Trading System (JATS). Selain itu, investor konvensional juga masih menggunakan cara-cara lama untuk mengikuti harga saham di bursa. Misalnya, ia masih melihat harga saham di koran. Artinya, informasi harga saham itu bisa menjadi telat. Tapi, tak perlu khawatir. Jika merasa tak nyaman dengan cara transaksi lama ini, kini, investor bisa memanfaatkan sistem transaksi online yang dimiliki oleh beberapa broker BEJ. Sesuai dengan namanya, melalui sistem transaksi canggih ini, investor bisa langsung melakukan order beli atau jual saham sendiri. Jadi, proses order jadi lebih cepat. Sistem transaksi saham secara online memberikan banyak manfaat bagi investor. Yang pasti, transaksi saham bisa dilakukan oleh investor sendiri secara lebih cepat. Artinya, investor bisa cepat bereaksi jika ada informasi atau peristiwa yang bisa mendatangkan peluang baru atau mengancam portofolio sahamnya. Setelah peranti transaksi online saham seperti HOT dan IPOT terpasang di komputer atau laptop, investor sudah bisa bertransaksi saham secara langsung. Ibaratnya, investor seperti sudah benar-benar berada di lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jika ingin menjual atau membeli saham, investor tinggal masuk ke menu transaksi (market trading) yang ada di program transaksi online
1

itu. Lalu, ia bisa memasukkan sendiri kode saham yang ingin dibeli atau dijual, jumlah lotnya (1 lot = 500 saham), dan harga pembelian atau harga jualnya. Selanjutnya, jika order beli atau jual itu sudah menemukan pasangan order yang cocok dari investor lain, transaksi itu akan selesai atau ditutup. Si investor tinggal menyelesaikan transaksi itu tiga hari kemudian (T+3). Namun jika order itu belum bertemu "jodoh", posisi itu akan tetap terbuka (open). Setiap order transaksi itu tetap akan melewati sistem yang dimiliki oleh broker. Tapi, broker tidak akan mengubah apa-apa. Ia hanya memeriksa persyaratan administrasi investor dan mencatat transaksi itu. Misalnya, ketika seorang nasabah melakukan transaksi pembelian saham, broker akan memeriksa apakah saldo dana yang dimiliki nasabah itu di rekeningnya masih cukup untuk melakukan transaksi itu. Yang pasti, proses ini tak akan memakan waktu terlalu lama. Sebab, semuanya sudah dilakukan oleh sistem komputer broker. Jadi, dengan memakai sistem trading secara online ini, investor bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat, paling-paling dalam hitungan detik saja. Dengan memanfaatkan sistem transaksi online saham milik perusahaan sekuritas, investor juga bisa mengawasi semua transaksi dan informasi yang ada bursa saham saham secara terus-menerus. Namun, investor harus menyediakan biaya ekstra untuk bisa menikmati berbagai kemudahan transaksi saham secara online tadi. Dengan memanfaatkan sistem transaksi online saham, investor bisa cepat bereaksi bila ada informasi atau peristiwa yang bisa memberikan peluang baru. Jika ada peristiwa yang mengancam portofolio sahamnya, investor juga bisa cepat bereaksi. Apalagi, sistem online trading itu biasanya juga menyediakan menu pemantauan pasar atau market monitoring. Artinya, secara langsung (real time), investor bisa mencermati pergerakan semua saham-saham, indeksindeks, maupun informasi-informasi lain yang ada di BEJ. Dengan kata lain, investor bisa lebih cepat mengakses semua informasi dan peristiwa yang ada di pasar modal. Namun, tentu saja, semua layanan ekstra ini tidak gratis. Setiap perusahaan sekuritas yang mempunyai sistem online trading biasanya akan memungut biaya dari para nasabahnya. Ambil contoh PT Indo Premier Securities yang memiliki sistem transaksi online IPOT (Indopremier Online Trading). Untuk setiap transaksi beli saham melalui IPOT, Indo Premier memungut biaya 0,19% dari nilai transaksi beli tersebut. Sementara untuk transaksi jual saham, biayanya 0,29% dari nilai transaksi jual. Biaya transaksi PT Trading Securities yang memiliki
1

sistem Home & Office Trading System (HOTS) sedikit lebih tinggi. Ia memungut 0,25% untuk transaksi beli dan 0,35% untuk transaksi jual melalui HOTS. Selain itu, investor juga harus membayar biaya Rp 33.000 per bulan kepada sekuritas untuk penggunaan aplikasi transaksi online itu. Namun, jika pengguna sistem itu terus bertambah banyak dan semakin aktif, biaya bulanan ini bisa saja suatu saat dihapuskan. Transaksi saham via telepon maupun melalui sistem transaksi online memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang pasti, transaksi saham secara online lebih cepat. Namun, sebelum bertransaksi melalui sistem ini, sebaiknya investor memahami seluk-beluk bursa saham. Metode transaksi saham dengan cara lama, yakni dengan mengandalkan telepon, memang tetap nyaman buat sebagian investor. Para investor baru, misalnya, belum terlalu percaya diri untuk membuat keputusan jual-beli saham sendiri. Dengan menggunakan telepon, ia masih bisa berkonsultasi langsung dengan perusahaan broker. Namun, sekali lagi, cara ini memiliki cukup banyak risiko. Yang pasti, proses transaksi saham bisa menjadi lebih lambat. Apalagi kalau investor harus antre untuk bisa tersambung dengan telepon broker. Selain itu, kadang-kadang broker juga salah menangkap kode saham, jumlah saham, maupun harga jual atau beli yang diinginkan investor. Kesalahan seperti ini tentu bisa berakibat fatal. Dengan menggunakan sistem transaksi saham online, investor bisa langsung memasukkan sendiri kode saham, harga saham, dan jumlah saham itu. Jadi, ia bisa mengontrol transaksinya secara langsung. Walaupun, kasus salah ketik angka nol atau kode saham masih saja bisa terjadi. Kelebihan yang paling menonjol, proses transaksi saham secara online ini bisa jauh lebih cepat dibandingkan dengan melalu telepon. Namun, untuk bisa bertransaksi dengan sistem online ini si investor sebaiknya telah benar-benar menguasai seluk beluk bursa saham. Karenanya, menurut sebagian pengamat, sistem cocok untuk investor saham yang sudah lumayan canggih pengetahuannya.

2.7

Kapitalisasi Pasar Saham dan Obligasi Selain berdasarkan sektor dan sifatnya, investor saham juga sering membedakan saham-

saham yang ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) berdasarkan kapitalisasi pasarnya (market capitalization). Ada saham berkapitalisasi pasar besar, menengah, dan saham berkapitalisasi kecil. Masing-masing tentu punya karakter serta kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
1

Kapitalisasi pasar atau market capitalization atau market cap adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah sahamnya yang beredar. Ambil contoh, kemarin, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 217,73 triliun. Soalnya, jumlah saham TLKM yang beredar mencapai 20,16 miliar, adapun harganya di pasar adalah Rp 10.800 per saham. Melihat data itu, kita bisa mengatakan, investor menilai bahwa perusahaan Telkom bernilai Rp xxx triliun. Inilah konsensus investor tentang nilai perusahaan Telkom. Tapi, kita harus hati-hati menggunakan data market cap ini. Pasalnya, seperti sudah disinggung, kapitalisasi pasar dihitung menggunakan komponen harga pasar saham. Sementara, harga pasar saham itu ditentukan oleh banyak hal. Lazimnya, harga saham jauh di atas nilai buku per saham perusahaan karena harga pasar itu mencerminkan ekspektasi investor atas prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, investor juga memasukkan prospek ekonomi di masa mendatang. Masalahnya, terkadang, harga saham juga sangat ditentukan oleh faktor spekulasi dan estimasi prospek perusahaan yang berlebihan. Jika ini terjadi, harga suatu saham biasanya akan naik amat tinggi, jauh meninggalkan nilai bukunya. Akibatnya, market cap saham perusahaan itu akan menggelembung secara berlebihan jauh melewati prospek perusahaan yang sebenarnya. Inilah yang disebut bubble atau gelembung. Karenanya, ketika melihat market cap, investor juga harus melihat kewajaran harga saham itu. Saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) umumnya didominasi oleh saham-saham perusahaan besar yang telah mapan. Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), misalnya, saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar paling besar adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom. Kamis lalu (13/9), saham perusahaan berkode TLKM ini memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp 217,7 triliun. Kapitalisasi pasar saham Telkom ini mencapai 13,82% dari total nilai kapitalisasi seluruh saham-saham di BEJ yang mencapai Rp 1.575,8 triliun per Kamis lalu (13/9). Beberapa saham lain yang masuk kategori 10 besar big cap di BEJ misalnya: saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 76,2 triliun, saham PT Astra International Tbk (ASII) Rp 72,9 triliun, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 72,6 triliun, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 64,5 triliun, saham PT Bumi Resources Tbk Rp 57,2 triliun, dan saham PT Perusahaan Gas negara Tbk ((PGAS) sebesar Rp 47,4 triliun.

Risiko berinvestasi di saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti itu biasanya relatif lebih rendah dibanding dengan saham-saham small cap. Maklum, pertama, seperti sudah disinggung tadi, sebagian besar big cap itu merupakan perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. Jadi, sangat kecil kemungkinan bahwa perusahaan-perusahaan itu akan bangkrut. Kedua, karena nilai kapitalisasi pasarnya sangat besar, harga saham-saham itu juga tak mudah dipermainkan. Sebab, para bandar akan memerlukan dana yang sangat besar untuk bisa mempengaruhi harga saham big cap. Jadi, risiko fluktuasi harganya juga lebih kecil. Di Bursa Saham Indonesia memang belum ada batasan yang resmi tentang kategori saham-saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Tapi, yang pasti, investor yang tak mampu memikul risiko tinggi sebaiknya tak mendekati saham-saham berkapitalisasi pasar kecil. Saham-saham yang masuk kelompok kapitalisasi pasar menengah adalah saham-saham perusahaan kelas menengah. Sementara yang berkapitalisasi pasar kecil (small cap) adalah saham-saham perusahaan kecil. Di Amerika Serikat (AS), ada batasan yang jelas tentang kategori saham-saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Misalnya, saham yang masuk kelompok big cap adalah saham berkapitalisasi pasar sekitar US$ 10 miliar atau lebih. Adapun yang masuk kelompok kapitalisasi pasar menengah (mid-cap) nilai kapitalisasi pasarnya sekitar US$ 1 miliar sampai US$ 10 miliar. Kategori small cap mencakup saham-saham berkapitalisasi pasar antara US$ 250 juta sampai US$ 1 miliar. Jika nilai kapitalisasi pasar saham itu di bawah US$ 250 juta, ia biasanya masuk kategori micro-cap. Sayangnya, di Indonesia belum ada pengelompokan yang jelas seperti itu. Tapi, yang pasti, makin kecil nilai kapitalisasi pasar suatu saham, semakin tinggi risikonya. Sebab, harga saham-saham berkapitalisasi pasar kecil itu biasanya gampang dipermainkan oleh bandar-bandar. Sebagai contoh, mari kita tengok beberapa saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar kecil di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sebut saja saham PT Cipendawa Agroindustri Tbk (CPDW) yang hanya memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp 8,7 miliar. Selain itu, ada pula saham PT Toko Gunung Agung Tbk (TKGA) yang nilai kapitalisasi pasarnya senilai Rp 13 miliar. Ironisnya, jika tidak ada bandar yang mendekati, harga saham-saham small cap tersebut biasanya juga akan cenderung tak bergerak atau hanya menjadi saham tidur.

Karena itulah, investor cenderung menghindari saham-saham berkapitalisasi pasar kecil tersebut. Atau, mereka baru masuk jika harga saham-saham itu tiba-tiba bergerak. Itu pun, para investor
1

harus segera merealisasikan keuntungan jika telah memperoleh keuntungan. Sebab, bisa saja harga saham seperti itu tiba-tiba berhenti lagi. Gejolak pasar finansial yang terjadi sejak akhir Juli lalu telah membuat bursa-bursa saham di berbagai negara merosot cukup dalam. Di antara bursa-bursa itu, indeks saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) menjadi salah satu indeks yang turun paling dalam. Salah satu penyebabnya adalah nilai kapitalisasi pasar di BEJ masih kecil. Selain itu, investor asing juga masih dominan di BEJ. Jika kita menjumlahkan kapitalisasi pasar seluruh saham-saham yang ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ), kita akan memperoleh angka yang menggambarkan ukuran bursa saham di Indonesia. Menurut data Bloomberg, hingga kemarin, total nilai kapitalisasi pasar saham-saham di BEJ mencapai US$ 167,4 miliar dolar atau sekitar Rp 1.565,2 triliun. Sekilas, nilai kapitalisasi ini memang terlihat sangat besar. Namun, jika dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar bursa saham seluruh dunia, kapitalisasi pasar BEJ masih amat kecil. Hingga kemarin, nilai kapitalisasi pasar bursa saham dunia mencapai US$ 56,7 triliun. Jika dibandingkan dengan angka ini, nilai kapitalisasi pasar saham-saham di BEJ tadi hanya sekitar 0,3%. Bandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar bursa saham Amerika yang mencapai US$ 18,1 triliun atau 32% dari nilai kapitalisasi pasar bursa saham dunia. Di Asia, kita juga bisa melihat nilai kapitalisasi pasar bursa saham Jepang yang mencapai US$ 4,6 triliun atau 8% dari nilai kapitalisasi pasar dunia. Contoh lain adalah nilai kapitalisasi pasar bursa saham Malaysia yang telah mencapai US$ 276, 7 miliar atau 0,49% dari kapitalisasi pasar bursa dunia. Karena nilai kapitalisasi pasar BEJ masih kecil dan pemain asing masih mendominasi, bursa saham di Indonesia lebih rentan terpengaruh pergeseran dana-dana di pasar saham dunia. Jika dana-dana investor asing keluar dari BEJ, IHSG di BEJ akan cenderung merosot lebih dalam dibanding indeks bursa negara lain.

2.8

Metode Penghitungan Indeks dan Macam-macam Indeks di BEI Indeks harga saham adalah suatu indikator atau cerminan yang menunjukkan pergerakan

harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham dan juga berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu.
1

Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena hargaharga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. Ada beberapa macam pendekatan atau metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks, yaitu (1) menghitung rata-rata (arithmetic mean) harga saham yang masuk dalam anggota indeks, (2) menghitung (geometric mean) dan indeks individual saham yang masuk anggota indeks, (3) menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan (composite) menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Indonesia. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks-indeks tersebut, antara lain: 1. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index). Perhitungannya menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dengan satuan poin. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan/atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG. IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).
1

2. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG yaitu: Harga pasar / Harga dasar x 100%.

3. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masingmasing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor. Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor: Sektor-sektor primer (ekslaratif) 1. Pertanian 2. Pertambangan Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur) 3. Industri dasar dan kimia 4. Aneka Industri 5. Industri barang konsumen Sektor-sektor tertier (jasa) 6. Properti dan real estate 7. Transportasi dan infrastruktur 8. Keuangan 9. Perdagangan, jasa dan investasi

4. Indeks LQ 45, adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham/emiten dengan likuiditas yang tinggi, yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk dalam LQ45: 1) Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 2) Ranking berdasar kapitalis pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3) Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan. 4) Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal bulan Agustus. Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli 1993 Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72% total market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler. 5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:

Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.

Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.

Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
1

6. Indeks Papan Utama, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama. 7. Indeks Papan Pengembangan, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Pengembangan. 8. Indeks KOMPAS 100, merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham dengan proses penentuan sebagai berikut: Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan. Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham. Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekuensi transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir. Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60 saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar. Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebnyak 40 saham dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekwensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut: o Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler. o Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. o Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan kapitalisasi pasar. Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir. Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui sekali dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus. 9. Indeks BISNIS-27 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27

saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 10. Indeks PEFINDO25 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises/SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik. 11. Indeks SRI-KEHATI Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float.

Indeks Obligasi Pemerintah/Indeks Obligasi Negara (Indonesia Government Bond Index) Indeks Obligasi Pemerintah atau Indeks Obligasi Negara pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004 dengan nama Indonesia Government Bond Index disingkat IGBX, sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi negara. Indeks Obligasi Negara memberikan nilai lebih, antara lain: Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi. Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah. Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi. Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
1

Indeks Obligasi Negara diterbitkan secara harian dengan menggunakantahun dasar Juni 2004 yang ditetapkan 100 sebagai nilai dasar indeks, dengan melakukan pengelompokkan obligasi sebagai berikut: 1. Obligasi Negara dengan mata uang rupiah dan memiliki kupon berbunga tetap. 2. Sisa jangka waktu jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun.

Metodologi yang dipakai dalam IGBX Indeks Obligasi Negara adalah nilai rata-rata tertimbang (weigthed average) terhadap nilai obligasi yang masih tercatat dan dapat diperdagangkan. Perhitungan IGBX menggunakan metode perhitungan Bond Index yang lazim digunakan dengan berdasarkan perubahan harga pasar yang terjadi di pasar secara harian (dalam hal ini adalah data harga transaksi Obligasi Negara yang dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi Efek). IGBX dikelompokkan dalam beberapa sub-grup, di mana masing-masing sub-grup terdiri atas beberapa Obligasi Negara yang memiliki struktur jatuh termpo lebih dari 1 tahun. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan uji statistik berdasarkan pada tingkat kemiripan setiap Time To Maturity (TTM). Pembagian struktur jatuh tempo SUN adalah sebagai berikut:

Sub-grup 1 : 1 Tahun Time to maturity < 5 Tahun Sub-grup 2 : 5 Tahun Time to maturity < 7 Tahun Sub-grup 3 : 7 Tahun Time to maturity Formula yang digunakan dalam pengembangan informasi Indeks Obligasi Negara:

1. Clean Price Index (CPI) Merupakan hasil perhitungan perkembangan harga pasar atas suatu kelompok Obligasi Negara, berdasarkan jatuh temponya. Harga pasar yang digunakan adalah harga Obligasi Negara yang terjadi dan dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi Efek yang disesuaikan terlebih dahulu menjadi clean price. CPI memberikan gambaran perkembangan harga pada saat tertentu (t), dibandingkan dengan pada saat penyusunan Indeks Obligasi Negara (base date).

2. Yield Index Yang dimaksudkan adalah yield to maturity dari masing-masing obligasi. Yield Index, atau disebut juga Bondway (Bond Weigthed Average Yield), merupakan angka yang diperoleh dari weighted average yield terhadap nilai nominal dari obligasi tercatat dan dapat diperdagangkan. Angka indeks ini, dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan perolehan yield suatu portofolio. 3. Total Return Index (TRI) Hampir semua bursa menggunakan Total Return Index (TRI) sebagai informasi yang wajib disampaikan. TRI dihitung berdasarkan kenaikan index harga dari previous price-nya. Harga yang digunakan untuk perhitungan TRI adalah gross price (clean price ditambah accrued interest). Untuk perhitungan seluruh index tersebut, tanggal dasar penyusunan indeks yang digunakan adalah 18 Juni 2004.

2.9

Auto Rejection Bursa saham memang merupakan wahana investasi yang bisa memberikan keuntungan

tinggi. Tapi, karena terlalu semangat mencari keuntungan tinggi, para pelaku pasar sering kali lupa akan etika bertransaksi. Akibatnya, harga satu saham bisa tiba-tiba naik atau turun tinggi. Itu sebabnya, Bursa Efek Jakarta (BEJ) memberi pagar yang disebut auto rejection. Bursa Efek Jakarta telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur penolakan otomatis (auto rejection) terhadap harga penawaran jual dan beli saham yang telah melewati batas. BEJ telah memasang sistem di dalam sistem transaksi saham elektronik yang dipakai BEJ yaitu Jakarta Automated Trading System (JATS). BEJ menetapkan kisaran auto rejection antara 20% hingga 50%, bergantung pada harga sahamnya. Intinya, semakin murah harga saham tersebut, semakin tinggi batasan auto rejectionnya. Misalnya, untuk saham berharga maksimum Rp 100 per saham, JATS akan langsung menolak tawaran harga yang melebihi 50% di atas atau di bawah harga penutupan hari sebelumnya. Sementara, untuk saham yang berharga di atas Rp 5.000, batas auto rejection-nya adalah 20%. Ketentuan yang berbeda berlaku pada saat penawaran umum perdana (IPO). Karena reaksi pasar terhadap saham IPO biasanya lebih istimewa, BEJ menetapkan penerapan auto rejection sebesar dua kali dari batasan auto rejection yang berlaku dalam kondisi yang normal.
1

2.10

Macam-macam Reksadana Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Pengertian Reksadana menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu: 1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi; 2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan 3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor. Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut. Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur. Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Reksadana Terbuka Adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka. 2. Reksadana Tertutup Adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
1

Ada beberapa macam reksadana yang bisa dipilih, diantaranya: a) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund) Yaitu reksadana yang sebagian besar investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun seperti Deposito, SBI dan obligasi dan surat berharga lainnya. Biasanya tingkat pengembangan reksadana pasar uang lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari deposito tapi bisa dicairkan setiap saat. Resiko rendah, begitu juga dengan returnnya. Untuk investor yang baru berkecimpung di dunia investasi, baik untuk mencoba Reksadana dalam bentuk ini, karena fluktuasinya tidak begitu tajam. b) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) Yaitu reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang seperti obligasi atau surat hutang berjangka pendek, menengah bahkan jangka panjang. Sementara sisanya ditempatkan dalam instrumen keuangan lainnya. Investasi utama reksadana ini ada pada obligasi yang dikeluarkan perusahaan dan pemerintah. Reksadana jenis ini memperoleh pendapatan dari pembayaran kopon (bunga) dari memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari suku bunga. Investasi dalam bentuk ini, dapat berpotensi memiliki keuntungan lebih besar dari Reksadana Pasar Uang, sekitar 12 s/d 15 per tahun. Namun resikonya, juga sangat tinggi dimana fluktuasi suku bunga memiliki resiko, juga ada resiko gagal bayar. Orang yang cocok untuk berinvestasi ini adalah orang yang mempunyai tujuan investasi jangka menengah. c) Reksadana Saham (Equity Fund) Yaitu reksadana dimana 80 % portofolio yang dikelola dalam bentuk saham, karenanya dapat memperoleh gain yang lebih tinggi, melalui kenaikan harga saham. Orang yang berani mengambil resiko yang tinggi, adalah orang yang cocok mengambil investasi dalam bentuk Reksadana Saham. Yang jelas, jangan membeli kemudian menjualnya kembali dalam jangka pendek, maka resiko kerugian akan lebih besar dan harus selalu memantau harga saham yang mudah berubah pada situs-situs yang menyediakan informasi naik-turun harga saham seperti RTI. d) Reksadana Campuran (Balanced Fund)

Yaitu reksadana yang mencampurkan saham dan obligasi. Komposisi saham berkisar antara 50-65 persen. Sisanya pada obligasi. Reksadana ini cocok bagi investor yang tidak menginginkan resiko terlalu besar dari modalnya. Tetap bersedia mengambil sedikit resiko untuk tambahan pendapatan. Misalnya harga saham memiliki potensi memberi keuntungan, namun obligasi di pasar tidak begitu baik, maka agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor ke saham daripada obligasi. e) Reksadana Indeks (Index Fund) Yaitu reksadana yang dijual dengan basis indek yang ada dibursa. Sebelum membentuk reksadana indeks, Manajer Investasi menentukan satu indeks tertentu yang akan dipakai sebagai acuan. Selanjutnya, Manajer Investasi akan menginvestasikan duit investor ke dalam saham-saham yang menjadi anggota indeks tersebut. Porsi investasi di dalam masing-masing saham tidak asal, melainkan harus sama dengan bobot masing-masing saham di salam indeks acuannya.

2.11

Exchange Traded Fund (ETF) Exchange Traded Fund (ETF) adalah reksadana yang diperdagangkan di bursa efek. ETF

merupakan kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa efek seperti halnya saham. Seperti halnya saham atau reksa dana pada umumnya terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian. ETF merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa. ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka, dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham. ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bursa setiap hari menyerupai reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi).

Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek", dan pada hari senin tanggal 4 Desember 2006, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek". ETF ini mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu: Keunggulan ETF 1) Unit Penyertaan (UP) diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) (lebih likuid) 2) Subscription dan Redemption hanya diperbolehkan untuk Dealer Partisipan dan Sponsor 3) Gangguan Redemption yang dapat memengaruhi nilai aktiva bersih (NAB) jauh lebih kecil 4) Portfolio dalam saham lebih transparan (saham LQ45) 5) Trend kenaikan NAB mengikuti trend kenaikan indeks LQ45 6) Minimum jumlah investasi nasabah jauh lebih kecil (1 lot saham = sekitar Rp 500 ribu) Kelemahan ETF 1) ETF tetap rawan terhadap fluktuasi harga saham, karena faktor ekonomi makro seperti suku bunga dan nilai tukar 2) ETF juga dipengaruhi juga stabilitas politik 3) Investor tidak dapat memilih saham bisa dikoleksi dalam ETF, tapi hanya yang berada dalam indeks ETF 4) Investor tidak dapat menentukan pada harga yang diinginkan Secara sederhana, ETF adalah reksadana yang unit penyertaannya diperjualbelikan di bursa efek, misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jadi, jenis reksadana yang diperdagangkan di bursa itu bisa jadi reksadana yang sudah lama kita kenal. Bisa reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran atau reksadana indeks. Bedanya, unit penyertaannya diperdagangkan di bursa. Untuk bisa diperdagangkan di bursa, produk ETF harus melewati proses layaknya pencatatan perdana saham perusahaan. Manajer investasi pun harus menawarkan prospektusnya.

Maka, rincian portofolio yang selama ini menjadi rahasia dapur manajer investasi mestinya menjadi lebih transparan dalam penawaran ETF. Setelah dana investor terkumpul, manajer investasi menginvestasikannya ke portofolio yang sesuai dengan ketentuan di prospektusnya. Selain itu, perbedaan ETF dengan reksadana biasa adalah cara membeli dan menjualnya. Kita membeli dan menjual unit penyertaan reksadana biasa lewat bank yang menjadi agen penjual atau langsung ke manajer investasi. Tapi, kita membeli dan menjual unit penyertaan ETF lewat pialang yang jadi anggota bursa. Agar sama-sama untung, pialang dan manajer investasi kemungkinan akan mematok minimal investasi dan transaksi unit penyertaan ETF. Praktek ini lazim dilakukan pada jual-beli saham. Dalam reksadana biasa, setiap kali investor mencairkan unit penyertaannya, manajer investasi harus menjual sebagian portofolio investasi reksadana tersebut. Dana hasil penjualan ini dipergunakan untuk membayar investor. Mekanisme ETF bukan saja menguntungkan bagi investor dari segi transparansi dan biaya yang mungkin lebih murah. Bagi manajer investasi, mekanisme ETF yang diperdagangkan melalui bursa efek juga menguntungkan. Pasalnya, mereka tidak perlu lagi pusing dengan urusan penjualan portofolio setiap kali ada investor yang mencairkan unit penyertaannya. Akibat dari tindakan itu, manajer investasi harus menghitung ulang nilai aktiva bersih per unit penyertaan reksadana. Jadi, nilai aktiva bersih per unit penyertaannya bisa bertambah atau berkurang tergantung dari aktivitas investasi, kondisi pasar, dan kemampuan manajer investasi dalam mengelola dana. Dalam ETF, manajer investasi tak perlu terlalu pusing memikirkan jual-beli portofolio seperti itu. Mereka bisa lebih fokus pada pengelolaan portofolio. Sebab, investor tidak menjual unit penyertaannya pada manajer investasi, melainkan kepada investor lain yang bersedia membelinya lewat pialang di bursa. Proses ini tidak akan mempengaruhi komposisi portofolio efek ETF. Jadi, yang bisa naik atau turun adalah harga per unit penyertaan ETF yang diperdagangkan tadi. Naik-turunnya harga unit penyertaan inilah yang menentukan tingkat untung atau ruginya investor.

BAB III KESIMPULAN


Profesi akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas perusahaan di pasar modal. Hal ini disebabkan karena akuntansi tersebut merupakan urat nadi dari perekonomian dunia sehingga tingkat kompetensi profesi akuntan akan mempengaruhi kualitas dari perkembangan perekonomian dunia khususnya tercermin dalam fluktuasi tren harga saham dan surat berharga lainnya di pasar modal. BEJ menggolongkan perdagangan saham dalam 3 segmen pasar, yaitu: pasar regular, pasar negosiasi, dan pasar tunai. Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham dimana investor atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun. Scripless trading adalah suatu mekanisme perdagangan di pasar modal, dimana sahamsaham yang biasanya diperdagangkan dalam bentuk kertas-kertas saham dan dilakukan secara manual, maka dengan sistem ini perdagangan itu dilakukan secara elektronik seperti yang ada pada rekening perbankan. Indeks harga saham merupakan suatu indikator atau cerminan yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham dan juga berfungsi sebagai indikator trend pasar. Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Sedangkan Exchange Traded Fund (ETF) yaitu reksadana yang diperdagangkan di bursa efek. ETF merupakan kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa efek seperti halnya saham. Seperti halnya saham atau reksa dana pada umumnya terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian. ETF merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.

DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji dan Prakarti, Fiji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Rineka Cipta. Arief, Sofyan. 2008. Investasi Untuk Pemula. Jakarta. Megarita. 2005. Scripless Trading dan Prinsip Keterbukaan Menciptakan Pasar yang Efisien dan Mengurangi resiko Investasi. Universitas Sumatera Utara Medan. Sunariyah. 2006. Pengantar: Pengetahuan Pasar Modal. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal http://www.bapepam.go.id http://www.google.com http://www.idx.co.id http://www.scribd.com http://www.semuatentangakuntansi.blogspot.com http://www.sesukakita.wordpress.com http://www.wikipedia.com

You might also like