You are on page 1of 12

Kandungan agregat dalam campuran beton biasanya sangat tinggi sekali yaitu berkisar (60 - 70) % dari berat

campuran beton.Pada dasarnya beton tidak akan terbentuk tanpa adanya campuran agregat. Agregat kasar adalah batuan yang ukuran butirnya lebih besar dari 4.80 mm (4.75 mm), dan agregat halus adalah batuan yang lebih kecil dari 4.80 mm (4.75 mm).
NEXT

Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penggunaan agregat dalam campuran beton : 1. Volume udara 2. Volume padat 3. Berat jenis agregat 4. Penyerapan 5. Kadar air permukaan agregat

BACK

NEXT

Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penggunaan agregat dalam campuran beton : 1. Volume udara 2. Volume padat 3. Berat jenis agregat 4. Penyerapan 5. Kadar air permukaan agregat

BACK

NEXT

Berdasarkan Berat : 1. Agregat Normal 2. Agregat Ringan 3. Agregat Halus Berdasarkan Bentuk : 1. Agregat Bulat 2. Agregat Bulat Sebagian atau Tidak Teratur 3. Agregat Bersudut 4. Agregat Panjang 5. Agregat Pipih 6. Agregat Pipih dan Panjang
BACK NEXT

Berdasarkan Ukuran Butiran Nominal 1. Agregat halus 2. Agregat Kasar Berdasarkan Gradasi 1. Gradasi Sela (GAP GRADATION) 2. Gradasi Menerus 3. Gradasi Seragam
BACK

NEXT

1. Karena terdiri dari bahan yang lemah atau terdiri dari partikel yang kuat tetapi tidak baik dalam hal pengikatan (interlocking). 2. Porositas yang besar Porositas yang besar mempengaruhi keuletan yang menentukan ketahanan terhadap beban kejut
BACK NEXT

BACK

NEXT

1. Serapan air dan Kadar Air Agregat a. Serapan air b. Kadar air 2. Berat Jenis dan Daya Serap Agregat a. Gradasi Agregat Normal b. Gradasi Agregat Campuran c. Modulus Halus Butir
BACK NEXT

3. Ketahanan Kimia a. Ketahanan Alkali b. Ketahanan sulfat 4. Kekekalan 5. Perubahan Volume 6. Karakteristik Panas (Sifat Thermal Agregat) 7. Bahan- bahan lain yang menggangu

BACK

NEXT

Agregat Kasar Menurut SII . 0052 Modulus halus butir 6.0 sampai 7.1 Kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikro (0.074mm) maksimum 1% Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5% Kekekalan jika diuji dengan natrium sulfat bagian yang hancur maksimum 12% dan jika dipakai magnesium sulfat bagian yang hancur maksimum 18% Tidak bersifat reaktif terhadap alkali jika kadar alkali dalam semen sebagai Na2O lebih besar dari 0.6% Tidak mengandung butiran yang panjang dan pipih lebih dari 20%.
BACK NEXT

Agregat Kasar Menurut ASTM C.33 Tidak boleh bersifat reaktif terhadap alkali jika dipakai untuk beton yang berhubungan dengan basah dan lembab atau yang berhubungan dengan bahan yang bersifat reaktif terhadap alkali semen, di mana penggunaan semen yang mengandung natrium oksida tidak lebih dari 0,6%.

Sifat fisika yang mencakup kekerasan agregat diuji dengan bejana Los Angeles. Batas ijin partikel yang berpengaruh buruk terhadap beton dan sifat fisika yang diijinkan untuk agregat kasar. (Limits for Agregat Deleterious Substances and Physical Requirement of Coarse Aggregates for Concrete).

BACK

NEXT

Pengawasan agregat harus dimulai dari saat kedatanganya sampai dengan pengambilan kembali.
Agregat harus ditimbun di atas bak-bak berlantai jika volumenya dibawah 10 kubik meter. Jika volumenya besar, sebaiknya dibuatkan landasan menggunakan land concrete campuran 1 : 3 : 5 untuk menghindari tercampurnya tanah dengan agregat pada saat pengembalian.

Jika agregat yang ditimbun dalam keadaan kering, terutama untuk agregat yang ditimbun di stock field, sebaiknya agregat disiram dengan menggunakan sprinkle (slang air).

Agregat diuji secara berkala sebelum digunakan, sebagai kontrol kualitas bahan.
BACK NEXT

You might also like