You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya. Penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan keritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penyusun juga menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan berupa moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal kebaikan mereka mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis juga berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang berkepentingan pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Jika kita melihat perkembangan tanaman obat herbal Indonesia bisa di katakan sangat jauh dibandingkan dengan Negaranegara lain, padahal Indonesia kaya akan herbal yang berlimpah. Namun kenyataannya Indonesia hanya berada di urutan ke-34 pengekspor herbal di dunia, kalah jauh dengan singapura yang berada di urutan ke-4 padahal Indonesia lebih kaya tanaman obatnya dibandingkan Singapura. Manfaat terapi herbal akan semakin terasa untuk penyakit penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang disebabkan karena faktor usia dan kemunduran fungsi organ. Salah satu jenis penyakit degeneratif tersebut adalah kanker. Pengobatan barat umumnya dalam menghadapi penyakit kanker hanya ada 2 pilihan yaitu operasi yang di lanjutkan dengan kemoterapi atau kemoterapi saja karena kankernya telah masuk stadium lanjut. Tujuannya hanya memperlambat dan memperpanjang usia. Apakah pasiennya sembuh? tentu saja tidak. Disinilah peran herbal sebagai pelengkap pengobatan medis yang telah di lakukan. Hasil yang di dapat akan menjadi lebih sempurna. Contoh beberapa tanaman obat Indonesia yang sangat ampuh terhadap kanker adalah mahkota dewa, keladi tikus, temu putih, kulit manggis dan mengkudu.

1.2 Tujuan Mengetahui kandungan obat yang terdapat pada tumbuhan jahe (Zingiberaceae).

1.3 Manfaat Memberitahu pada pembaca tentang kandungan obat yang terdapat pada tumbuhan jahe (Zingiberaceae).

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Tanaman Nama latin Nama Daerah Habitat : Zingiber officinale : Jahe : Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. Bagian tanaman yang digunakan Kandungan Kimia : Rimpang : Zingerone, shogaols dan gingerols , minyak volatile yang membentuk 1-3 persen dari berat jahe segar. Khasiat : Analgesik, sedatif , antipiretik dan antibakteri. Nama Simplesia : Zingiberis Rhizoma; Rimpang Jahe. Klasifikasi : Kerajaan (tidak termasuk) (tidak termasuk) Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Monocots : Commelinids : Zingiberales : Zingiberaceae : Zingiber : Z. officinale

Famili jahe-jahean (Zingiberaceae) merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang kita tahu telah banyak dimanfaatkan. Kegunaannya tidak

hanya sebagai tanaman obat, juga merupakan sumber panghasil minyak esensial, tanaman industri dan bahan bumbu. Tiga jenis diantaranya sudah umum diperdagangkan dan dibudidayakan yakni Zingiber officinale (jahe), Curcuma domestica (kunyit) dan Elatteria cardamomum (gardamunggu atau kapulaga). Masyarakat Sumatera Barat terutama suku Minangkabau sudah terkenal dengan masakan yang kaya bumbu. Dengan julukan "nasi padang" pada umumnya orang berfikir akan masakan yang pedas, bersantan dan kaya bumbu. Bumbu dasar pada banyak masakan Padang adalah dari kelompok Zingiberaceae. Rendang adalah salah satu contoh masakan padang yang cukup terkenal. Bumbu dasar pada masakan rendang, tiga jenis diantaranya adalah anggota dari family Zingiberaceae yakni kunyit (Curcuma domestica), jahe (Zingiber officinale) dan lengkuas (Alpinia galanga). Sampai saat ini jahejahean yang telah dimanfaatkan merupakan tumbuhan yang telah

dibudidayakan. Keadaan ini menyebabkan jenis jahe-jahean liar tidak dikenali, padahal jenis liar tersebut masih banyak dijumpai di hutan-hutan Sumatera Barat. Jahe-jahean pada umumnya berupa tumbuhan terrestrial yang tumbuh di hutan tropis, terdapat pada dataran rendah di hutan-hutan pebukitan, tercatat pada ketinggian 200-500 m dpl. Habitat yang disenangi jahe-jahean umumnya tempat-tempat lembab. Beberapa jenis juga ditemukan pada hutan sekunder, hutan yang terbuka, pinggir sungai, rawa-rawa dan kadang dapat tumbuh pada daerah terbuka dengan cahaya matahari penuh. Beberapa jenis dari Etlingera tumbuh pada hutan sekunder atau lokasi hutan yang baru terbuka yang mana bisa tumbuh dengan cepat seperti gulma. Bahkan beberapa diantaranya dapat dijadikan indikator kerusakan habitat (Larsen et al, 1999; Sirirugsa, 1998). Cagar Alam Rimbo Panti, merupakan salah satu kawasan konservasi di Sumatera Barat yang masih mempunyai hutan cukup baik. Kawasan ini mempunyai dua tipe ekosistem hutan yang unik yakni hutan pebukitan dan hutan rawa, termasuk rawa air panas. (Sub Balai KSDA, 1999). Keunikan ekosistem tersebut, membuat kawasan ini juga mempunyai keunikan dan kekayaan pada floranya. Karena itu penting sekali mengetahui

keanekaragaman tumbuhan di lokasi ini, terutama untuk keperluan pendidikan, informasi wisata dan konservasi. Pada kawasan ini sebelumnya sudah pernah dilakukan beberapa penelitian mengenai keanekaragaman tumbuhan tetapi hanya terbatas pada pada taksa tertentu saja. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan diantaranya Herbarium Universitas Andalas. (1995); Widjaja (1999); Nurainas, (2000) dan Nurainas (2004). Kajian keanekaragaman pada kelompok Jahe-jahean (Zingiberaceae) ini akan melengkapi data

keanekaragaman flora Cagar Alam Rimbo Panti khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya.

2.2 Lingkungan Tumbuh Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.

2.3 Khasiat Jahe 2.3.1 Jahe Dan Kesehatan Sudah saatnya kita membebaskan diri dari zat-zat kimia yang dibawa oleh makanan-makanan import, dan sudah saatnya pula kita merubah filosofi makan kita. Kita kembalikan lagi ke tujuan awal bahwa kita makan intinya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Berbagai jenis minuman nusantara yang dapat digolongkan sebagai pangan fungsional antara lain wedang jahe, wedang secang, wedang jeruk, beras kencur, kunyit asam, bir temulawak, bir plethok, ronde, sekoteng, bandrek, serbat dan dadih. Khasiat minuman tradisional antara lain, dapat menghangatkan tubuh, mencegah masuk angin, batuk, influenza, reumatik, meningkatkan stamina tubuh, melancarkan pencernaan dan anti diare.

Namun dalam hal ini saya akan menitik beratkan pada Jahe, Kenapa Jahe? Karena Pada Jahe banyak sekali khasiat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Adapun Khasiat Jahe antara lain: a. Mampu meredakan nyeri lambung dan memulihkan radang sendi. b. Jahe terbukti berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin. c. Sifatnya yang menghangatkan tubuh juga dipercaya mengurangi rasa mual, batuk dan gejala flu ringan. d. Penelitian lain menyebutkan, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak. Enzim inilah yang membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan napsu makan. e. Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan. f. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun. g. Jahe Juga mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan? h. Pengobatan kanker indung telur, Jahe merupakan salah satu senjata yang efektif dalam pengobatan kanker indung telur. i. Mencegah kanker kolon, Karena jahe juga bisa memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal.

j. Penyembuhan mual akibat hamil, Hasil review dari beberapa studi menunjukkan, jahe juga sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi mual yang dipicu oleh kehamilan. k. Meredakan migraine, Penelitian menemukan, jahe bisa meredakan rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah. l. Meredakan kram, Dalam sistem pengobatan China, jahe juga digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi. m. Mencegah rasa sakit akibat diabetes, Sebuah studi yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menemukan, tikus yang diberikan jahe mengalami penurunan kejadian rasa sakit akibat diabetes.

2.3.2 Jahe dan SEKS Kamasutra, buku pedoman seks yang terkenal juga mengungkapkan peran jahe dalam meningkatkan dorongan seks. Jahe, merupakan stimulan yang kuat yang mampu untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki ereksi, dan mencegah ejakulasi dini. Jika dihubungkan dengan dorongan seks perempuan, jahe dapat membantu meningkatkan libido dan meningkatkan sensasi. Pada pria, jahe mampu meningkatkan hormon testosteron. Kita ketahui, hormon testosteron merupakan hormon yang membantu menjaga libido dan dorongan seks seorang pria. Panas dari jahe, bisa meniru panas tubuh yang diproduksi selama rangsangan seksual. Keadaan seperti ini membantu memicu semacam efek plasebo pada tubuh, yang membuat orang untuk mengalami rangsangan seksual. Dengan manfaat jahe seperti di atas, tidak berlebihan bukan bila di saat malam hari dengan cuaca dingin konsumsi jahe dengan aneka olahannya sungguh banyak dimintati! Selain dapat menghangatkan suhu tubuh, kemampuannya yang membuat seseorang menjadi "greng" ini rupanya yang membuat jahe senantiasa dicari oleh banyak orang! Tidak aneh bila jahe menjadi empon-empon yang harganya relatif lebih mahal dibanding dengan empon-empon lain !!!

2.3.3 Jahe Penghilang Mual dan Kembung Jahe dikenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai salah satu bahan masakan penting. Dalam taksonomi tanaman, jahe (Zingiber officinale) termasuk dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, klas

Monocotyledonae, ordo Zingiberales, famili Zingiberaceae, dan genus Zingiber. Jahe dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan ginger, ada dalam bahasa Bengali, jeung, ciang, atau jiang dalam bahasa Cina, zenzero dalam bahasa Italia, dan jengibre dalam bahasa Spanyol. Di beberapa daerah di Indonesia juga dikenal dengan sebutan aliah (Sumatra), jahi (lampung), jae (Jawa, sasak), jhai (Madura), cipakan (Bali), sipados (Kutai), dan pese (Bugis). Menurut data dari Bagian Riset dan Pengembangan PT Sido Muncul, jahe mengandung satu sampai empat persen minyak atsiri dan oleoresin. Komposisi minyak yang terkandung bervariasi tergantung dari geografi tanaman berasal. Kandungan utamanya yaitu zingiberene, arcurcumene, sesquiphellandrene, dan bisabolene. Secara tradisional jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan pada beberapa buku teks pengobatan menganjurkan wanita hamil agar mengonsumsi jahe untuk menghilangkan rasa mual dan muntah selama kehamilan. Pembuktian ilmiah telah dilakukan di Inggris yang menunjukkan jahe efektif mengurangi mual bahkan mual yang timbul setelah operasi.

2.3.4 Jahe sebagai Obat dan Bumbu Masakan Jahe yang berasal dari Asia Tenggara, biasa ditanam di daerah beriklim tropis dan terkenal dengan umbi akarnya yang memiliki rasa pedas dan beraroma tajam. Tanaman ini menghasilkan gerombolan kuncup bunga yang bewarna putih dan merah yang akan merekah pada musim dingin. Karena keindahan dan kemampuannya beradaptasi dengan iklim panas, tanaman ini sering digunakan untuk pertamanan. Batangnya yang berada di bawah permukaan tanah, membentuk gerombolan, tebal, dan bewarna seperti tanah. Sedangkan yang di atas

tanah, tumbuh sekitar 12 inci dipermukaan, daunnya hijau dan bertulang tipis, bunganya bewarna putih atau hijau kekuningan. Jahe merangsang keluarnya ludah. Minyak volatile dan campuran aroma phenol (seperti pada gingerols dan shogaols)merupakan komponen penting yang ada pada akar jahe. Penelitian di bidang pengobatan menunjukkan bahwa akar jahe efektif untuk mual-mual selama dalam perjalanan. Karena mengandung banyak antioksidan, maka akarnya dikeringkan dan dibuat menjadi pil. Gingerale dan bir jahe telah lama digunakan sebagai pereda sakit perut. Air jahe digunakan pada banyak negara sebagai pencegah kejang karena cuaca yang sangat panas. Bubuk jahe yang masih segar biasanya digunakan untuk pilek, gejala flu, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Menurut beberapa peneliti, jahe dapat menurunkan kolesterol dan mencegah pembekuan darah, sehingga dapat terhindar dari struk dan serangan jantung. Karena itulah jahe harus menjadi makanan sehari-hari. Bicara mengenai kegunaannya pada masakan, jahe merupakan bahan penting setiap masakan. Jahe dapat digunakan sebagai penambah rasa dan pemanis daging sehingga mudah untuk dicerna. Jahe dapat dipakai dalam keadaan segar atau kering, diparut atau dicampur gula, dan sebagai sirup atau cuka. Di samping sebagai penguat rasa pada kari dan hidangan vegetarian, jahe seringkali digunakan sebagai campuran teh oleh orang-orang Asia. Di negara-negara seperti China dan Jepang, jahe digunakan untuk bumbu sup atau saus. Sangat mengejutkan karena penggunaan jahe pada hidanganhidangan Eropa menurun sejak abad ke 18. Namun untuk minuman, sajian mentah dengan tahu atau mie, roti, kue, dan biskuit, jahe masih tetap digunakan.

2.3.5 Jahe Meredakan Nyeri Lambung sampai Radang Sendi Jahe (Zingiber officinale) bukan hanya populer sebagai bumbu masakan, tetapi juga tanaman obat yang telah dimanfaatkan manusia selama ribuan tahun. Sampai sekarang jahe masih digunakan secara luas sebagai obat tradisional untuk mengatasi mual dan gangguan pencernaan, Karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin A, B1, C, Asam-asam amino, dan sebagainya. Unsur-unsur berkhasiat obat yang juga memberikan rasa tajam/kuat pada jahe adalah minyak minyak asiri, gingerol, dan shogaol.

Manfaat jahe dapat melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung (menaikkan pH-nya), menururnkan sekresi asam lambung tetapi meningkatkan aktivitas enzim pencernaan. Jahe dapat mengurangi peradangan pada artritis dengan cara menghambat produksi prostaglandin (hormon dalam tubuh yang memicu peradangan), juga membantu melancarkan pembuangan ampas makanan karena gingeol dalam jahe dapat mempengaruhi peningkatan sekresi cairan empedu yang akan mengaktifkan gerak peristaltik usus, juga mengurangi risiko aterosklerosis dengan cara menghambat proses penggumpalan darah. Selain itu juga jahe untuk mengatasi mabuk kendaraan, pusing dan mual, mengurangi kembung dan nyeri kronis atau rematoid artritis 1-2 gr tepung jahe segar, atau 1,25 cm irisan jahe segar, atau 250 mg suplemen jahe empat kali sehari. Jahe dapat diseduh dan diminum seperti teh, tiga kali sehari atau jika diperlukan setiap empat jam sekali. Teh jahe juga baik untuk meredakan reaksi tak nyaman akibatnya batuk atau flu. Jika memakai suplemen jahe pastikan tertulis mengandung gingerol dan shogaol. Dan untuk mengurangi rasa nyeri dada akibat batuk atau flu, kunyah sedikit jahe segar, minum teh jahe, atau minum satu sendok teh madu yang diberi sedikit air perasa jahe.

2.4 Kadungan Kimia Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Selain zingeron, juga ada senyawa oleoresin (gingerol, shogaol), senyawa paradol yang turut menyumbang rasa pedas ini. Zingeron (4-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-2-butanon) Zingeron memiliki berat molekul 194,22 g/mol, titik leleh 40-410C dan titik didih 187-1880C pada 14 mmHg. Berat molekulnya yang besar dan gugus karbonil yang polar pada rantainya membuat molekul zingeron saling tarik menarik secara kuat. Hasilnya, zingeron tidak mudah menguap. Bau zingeron pada jahe tidak kuat namun ekor hidrokarbonnya memberikan rasa pada jahe ketika ini kontak dengan reseptornya.

Zingeron digunakan sebagai perasa buatan Zingeron ialah suatu pemblok adrenoseptor sehingga dapat menghambat oksidasi lipid. Ini menyebabkan zingeron memiliki efek kardioprotektif sehingga dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakitt kardiovaskular. Zingeron juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang berguna bagi kehidupan manusia. Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber Officinale Roscoe. Tanaman jahe berasal dari Asia Pasifik dan tersebar dari India sampai Cina. Di dunia perdagangan, penanaman jahe berdasarkan daerah asalnya, misalkan jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun yang lalu, di Cina Jahe sudah digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir. Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak serta memar.

10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Famili jahe-jahean (Zingiberaceae) merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang kita tahu telah banyak dimanfaatkan. Kegunaannya tidak hanya sebagai tanaman obat, juga merupakan sumber panghasil minyak esensial, tanaman industri dan bahan bumbu. Tiga jenis diantaranya sudah umum diperdagangkan dan dibudidayakan yakni Zingiber officinale (jahe), Curcuma domestica (kunyit) dan Elatteria cardamomum (gardamunggu atau kapulaga). Jahe-jahean pada umumnya berupa tumbuhan terrestrial yang tumbuh di hutan tropis, terdapat pada dataran rendah di hutan-hutan pebukitan, tercatat pada ketinggian 200-500 m dpl. Habitat yang disenangi jahe-jahean umumnya tempattempat lembab. Beberapa jenis juga ditemukan pada hutan sekunder, hutan yang terbuka, pinggir sungai, rawa-rawa dan kadang dapat tumbuh pada daerah terbuka dengan cahaya matahari penuh. Beberapa jenis dari Etlingera tumbuh pada hutan sekunder atau lokasi hutan yang baru terbuka yang mana bisa tumbuh dengan cepat seperti gulma. Bahkan beberapa diantaranya dapat dijadikan indikator kerusakan habitat (Larsen et al, 1999; Sirirugsa, 1998).

3.2 Saran Disarankan, pada orang yang mempunyai penyakit hendaknya diobati dengan cara tradisional, dengan cara meramu tanaman-tanaman yang ada khasiatnya. Karena obat tradisional efek kimianya tidak terlalu berlebihan dan tidak akan menimbulkan over dosis.

11

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unand.ac.id/4021/1/Nuraini_Artikel.pdf http://obat-obatherbal.com/indonesia-kaya-akan-tanaman-obat-obathttp://id.shvoong.com/f/tags/jahe/page-2/ http://ris.finance.gov.au/2011/05/17/ginger-industry-research-and- developmentrd-levy-regulation-impact-statement-%E2%80%93-department-ofagriculture-fisheries-and-forestry/ herbal/

12

KANDUNGAN OBAT YANG TERDAPAT PADA TUMBUHAN JAHE (ZINGIBERACEAE)

Karya ilmiah ini diselesaikan dalam rangka melengkapi tugas semester II

DI SUSUN :

NAMA

: 1. ENDRI SAPUTRA 2. WINNARDO 3. WELAS AGUNG BAYU

KELAS

: XI. IPS 2

GURU BIDANG STUDI : NAZARUDIN LUBIS, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUNGKAI UTARA KECAMATAN SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA TAHUN AJARAN 2011 / 2012

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii iii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.. 1.2 Tujuan.. 1.3 Manfaat. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Desakripsi Tanaman 2.2 Lingkungan Tumbuh.. 2.3 Khasiat Jahe. 2.4 Kandungan Kimia. 1 1 1 2 2 4 4 9

BAB III PENUTUP. 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

11 11 11

DAFTAR PUSTAKA.....

12

You might also like