You are on page 1of 10

MAKALAH

PRILAKU ELEKTRON BEBAS

KHARPIANTO HERA (E1Q 009004) YOLANITA SEPTIANA (E1Q 009023) MILYANI (E1Q 009028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2012

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


BAB I PENDAHULUAN Pasangan elektron bergerak sebagai pasangan Cooper dimana gerak mereka digandeng menuju maeri dekat melalui vibrasi kisi disebut fonon. Jarak pemisah antara pasangan-pasangan Cooper adalah sekitar 100 nm. Ketika elektron dan positron bertumbukan, mereka saling menghilangkan satu sama lain dan menghasilkan pasangan foton energi tinggi atau partikel lain. Ketika elektron relatistik diinjeksikan ke medium dielektrik, semisal air, dimana kecepatan lokal cahaya secara signifikan kurang dari c, elektron akan (secara temporer) berjalan lebih cepat dibanding cahaya dalam medium. Sebagaimana mereka berinteraksi dengan medium, mereka membangkitkan cahaya pucat kebiru-biruan, disebut radiasi Cherenkov. Dalam teori medan kuantum, perilaku elektron dideskripsikan oleh

elektrodinamika kuantum, sebuah teori gauge U(1). Dalam model Dirac, elektron didefinisikan menjadi titik matematis, seperti titik, partikel polos bermuatan yang dikelilingi oleh lautan pasangan interaksi partikel virtual dan antipartikel. 1. PARTIKEL (ELEKTRON) DALAM KOTAK 1 DIMENSI Tingkah laku elektron-elektron yang bergerak di dalam logam dianggap sama dengan tingkah laku atom atau molekul di dalam gas mulia, oleh sebab itu elektron-elektron ini biasa disebut sebagai Gas Elektron Bebas, dengan sifat; bermuatan negatif, dan konsentrasinya jauh lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi molekul dalam gas biasa. Energi potensial elektron di dalam kotak sama dengan nol, sebab elektron bebas tidak memiliki energi potensial.

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 2

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


0 ; di dalam kotak ; di luar kotak 1.1

2. ELEKTRON BEBAS KLASIK Pada logam natrium (11Na). Atom natrium memiliki konfigurasi elektron : 1s22s2-2p6-3s1. Elektron yang ke 11 pada orbital 3s merupakan elektron valensi. Elektron valensi inilah yang menjadi elektron bebas apabila atom-atom natrium membentuk kristal logam.

a. Hantaran Listrik

Elektron bebas dalam rangkaian listrik

Selanjutnya dapat ditulis rumus-rumus lainnya yang menyangkut : 1. Rapat Arus 2. Kuat medan 3. Hambatan : : :

dengan menyatakan resistivitas listrik bahan kawat, dan dapat dituliskan dalam hubungannya dengan konduktivitas listrik :

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 3

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


Dari persamaan-persamaan di atas, hokum dapat dituliskan kembali dalam bentuk : Ohm seperti pada persamaan (2.2)

bagaimanakah mekanisme elektron menghantarkan listrik sehingga persamaanpersamaan di atas dapat terpenuhi ?

Elektron dalam kristal bergerak dipercepat oleh medan listrik dan dihamburkan oleh atom-atom. Pada gambar 2.2 elektron bergerak dipercepat ke arah kanan sebagai akibat penerapan medan listrik ke arah kiri. Dalam gerakannya elektron menumbuk dan dihamburkan oleh atom-atom. Tumbukan dengan atom-atom ini menimbulkan daya hambat yang dialami elektron, yang akan mengimbangi gaya medan listrik pada elektron. Keadaan demikian dapat diungkapkan melalui persamaan gerak sebagai berikut :

dengan m* menyatakan massa efektif elektron, v kecepatan elektron, e muatan elektron, t waktu dan waktu relaksasi tumbukan (waktu antara dua kali tumbukan berurutan). suku kedua ruas kanan pada persamaan (2.7) merupakan gaya hambat yang seperti gaya gesek stokes pada percobaan pengukuran Viskositas cairan.

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 4

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


Perimbangan antara gaya oleh medan dan gaya hambatan akan menghasilkan keadaan tunak (stationer). Bila keadaan ini tercapai maka :

Dengan demikian persamaan (2.9) menghasilkan :

Yaitu kecepatan akhir elektron yang disebut juga kecepatan alir (drift velocity). Tanda minus menyatakan bahwa arah gerak elektron berlawanan dengan arah medan listrik E yang menyebabkannya. Kecapatan elektron ini berperan dalam hambatan listrik. Untuk membedakannya dengan kecepatan rambang (akan dibahas kemudian), kecepatan lain dituliskannya dengan notasi Vd jadi :

selanjutnya, rapat arus listrik dapat didefinisikan sebagai dengan n menyatakan konsentrasi elektron. Dengan mengganti persamaaan (2.11), diperoleh : vd seperti pada

Bandingkan persamaan ini dengan hukum Ohm pada persamaan (2.6.), dihasilkan ungkapan bagi konduktivitas listrik :

persamaan terakhir menunjukkan hubungan antara besaran makroskopik ( ) dan besaran mikroskopik bagi elektron ( dan a. Resistivitas Listrik ).

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 5

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


Tumbukan elektron dengan penghambur dalam kristal dapat dibedakan atas dua faktor, yaitu : 1. Karena vibrasi kisi atau tumbukan dengan fonon 2. Tumbukan dengan atom-atom takmurnian (impuritas).

3. ELEKTRON BEBAS KUANTUM Elektron sebagai partikel kuantum harus memenuhi : a. Prinsip eksklusi (larangan) Pauli, yaitu setiap keadaan elektron dengan energi tertentu hanya dapat berlawanan. ditempati oleh dua buah elektron dengan spin yang

b. Probabilitas menempati suatu Dirac.

keadaan tertentu sesuai dengan statistik Fermi-

Pada suhu T=0oK, fungsi distribusi Fermi-dirac memiliki bentuk : 1; untuk E<EF f(E) 0; untuk E>EF

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 6

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi (T>0)

4. RAPAT KEADAAN (DENSITY OF STATE) ELEKTRON Dalam ruang-k dapat dilukiskan permukaan Fermi seperti pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Permukaan Fermi dalam ruang k Dari gambar 3.8 dapat ditentukan jumlah elektron yang mempunyai bilangan gelombang antara k dan k+dk adalah :

atau :

Untuk menentukan

(E ) , gunakan hubungan :

Substitusikan persamaan (3.33) dan (3.35) ke dalam persamaan (3.37), yang memberi hasil :

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 7

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


yaitu rapat keadaan elektron sebagai fungsi dari energinya. 5. KAPASITAS DAN KONDUKTIVITAS PANAS Elektron dan fonon inilah yang berperan dalam menentukan nilai baik kapasitas panas maupun konduktivitas panas. a. Kapasitas Panas Kapasitas panas logam dengan adanya elektron dan fonon dapat ditulis sebagai berikut :

Dengan menggunakan model elektron bebas klasik, energi rata-rata elektron pada suhu T, sebagaimana gas ideal adalah : ( Sehingga kapasitas panas elektron : Sementara itu, seperti pada Bab II, kapasitas panas fonon : )

Dari persamaan (3.39), (3.41) dan (3.42) jelas bahwa kapasitas panas logam :

Sementara menurut hasil eksperimen untuk semua zat padat diperoleh nilai kapasitas panas 3R. Jadi, model elektron bebas klasik tidak dapat menerangkan kapasitas panas logam. Di pihak lain, menurut model elektron bebas kuantum energi rata-rata elektron pada suhu T : Kapasitas panas elektron :

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 8

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


Definisikan suhu Fermi :

Sehingga :

Dari perhitungan yang lebih eksak dihasilkan :

b. Konduktivitas Panas Pada sebuah batang logam, bila ujung-ujung batang mempunyai suhu yang

berbeda, akan terjadi aliran panas dari ujung batang yang bersuhu lebih tinggi ke ujung yang lebih rendah. Dalam gambar 3.9, aliran energi panas persatuan waktu dan persatuan luas batang,

Gambar 3.9. Aliran energi panas batang yang ada ujung-ujungnya terdapat perbedaan suhu.

dinyatakan oleh :

adalah gradien suhu, dan K menyatakan konduktivitas panas bahan logam. tanda minus (-) diambil agar Q bernilai positif untuk K yang bernilai positif, oleh karena gradien suhu < O.

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 9

[PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT]


Dalam bahan logam konduktivitas panas merupakan sumbangan oleh elektron dan fonon sehingga dapat dituliskan :

dengan :

dan :

[ Karena umumnya , maka :

Dari persamaan (3.31) dan (3.51) dapat diambil perbandingan antara konduktivitas panas dan konduktivitas listrik sebagai berikut : [ ]

L disebut bilangan Lorenz. Nilai L untuk beberapa logam ditunjukkan pada tabel3.2.

Tabel 3.2. Bilangan Lorenz (L) untuk beberapa logam

KELOMPOK 3 PERILAKU ELEKTRON BEBAS

Page 10

You might also like