You are on page 1of 10

ILUSTRASI KASUS

Tanggal masuk Waktu pemeriksaan Ruang I.

: 03 Januari 2012 : 03 Januari 2012 : Bangsal Bougenville

IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Alamat Status : Ny. R : 58 tahun : Perempuan : Islam : Buruh : Karangwangkal : Menikah

II.

ANAMNESIS (Gabungan autoanamnesis dan alloanamnesis) Keluhan utama Keluhan tambahan : Benjolan di dinding mulut atas. : Gangguan menelan.

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poli bedah onkologi RSMS pada tanggal 04 Desember 2011. Pasien mengeluh adanya satu benjolan di dinding mulut atas. Benjolan mempunyai diameter sekitar 5 cm, warna merah muda, terfiksir ke dinding mulut, keras, tidak mengeluarkan mengeluarkan cairan, tepi meninggi, tidak mengalami perubahan warna pada daerah di sekitar benjolan, dan berbatas tegas. Tidak ada nyeri tekan pada benjolan. Pasien mengaku 1 bulan yang lalu benjolan berukuran sebesar kelereng. Bentuk bulat, warna seperti kulit sekitar, terfiksir ke dinding mulut, keras, tidak ada cairan yang keluar, bentuk teratur, batas tegas dan tidak ada nyeri tekan. Benjolan membesar menjadi sebesar bola bekel saat 1 minggu yang lalu terfiksir ke dinding mulut, teratur, tidak ada perubahan warna, keras, tidak mengeluarkan cairan, dan berbatas tegas. 2 hari yang lalu benjolan sedikit membesar hingga

keadaan sekarang. Pasien juga mengeluh agak kesulitan menelan dan kurang nyaman akibat benjolan tersebut. Pasien mengaku tidak mempunyai benjolan lain di sekitar benjolan primer seperti pangkal leher, ketiak, maupun paha. Pasien mengaku tidak mengeluhkan adanya gejala penyerta lain seperti nyeri kepala, kejang, pandangan kabur, berkunang-kunang, gangguan pendengaran, benjolan pada leher, sesak napas, batuk berdahak lendir ataupun darah, dada berdebar-debar, maupun gangguan pencernaan. Napsu makan menurun, buang air besar rutin sekali sehari dan buang air kecil lancar. Anggota gerak tidak mengalami kelainan. Pasien seorang perempuan usia 58 tahun asal Karangwangkal. Bekerja sebagai petani sejak 20 tahun yang lalu. Beliau bekerja dari pagi hingga sore. Kadang beliau juga sebagai buruh ibu rumah tangga, selain itu beliau di sibukan mengurus akan dan cucu. Sehingga beliau tidak sempat untuk merawat dirinya sendiri. Termasuk dalam menjaga kebersihan mulut. paien mengaku hanya menggosok gigi 1 kali dalam sehari dan sangat jarang membersihkan gigi sebelum tidur ataupun setelah makan. Perawatan gigi secara rutin di dokter gigi pun beliau tidak pernah melakukannya. Faktor dari kurangnya kesadaran dan pengetahuan dapat memicu penyakit yang di derita beliau. Beliau tidak pernah merokok ataupun mengonsumsi alkohol. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala serupa dan tidak ada yang pernah menderita kanker. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tumor, tidak ada riwayat dirawat di rumah sakit, tidak pernah dioperasi sebelumnya, tidak pernah kecelakaan, dan menyakal adanya alergi. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada riwayat tumor paha pada keluarga pasien, menyangkal adanya penyakit darah tinggi dan kecing manis.

III. PEMERIKSAAN FISIK A. Status Generalis : Baik : Compos mentis : GCS : E4M6V5 : TD : 120/70 mmHg N : 76 x/mnt R : 20 x/mnt, sifat : reguler S : 36,5 oC Orientasi Kepala dan Leher Kepala Mata Hidung Leher Axilla Thorax Paru Inspeksi Palpasi Perkuasi Auskultasi : Simetris, pergerakan dinding dada kiri = kanan : Fremitus taktil normal. : Sonor pada paru kanan dan kiri : Suara dasar vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-) : Bentuk mesocephal, rambut hitam dan tidak mudah dicabut, distribusi merata. : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor 3 mm/ 3mm. : Discharge (-/-), deviasi septum nasi (-) : Tidak ada deviasi trakea, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening : tidak teraba benjolan. : waktu : baik, tempat : baik, orang : baik Keadaan umum Kesadaran Kuantitatif Vital sign

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Iktus cordis tidak tampak. : Teraba tidak kuat angkat. : Batas kanan atas di sic II LPSD, batas kiri atas jantung SIC II LPSS, batas kanan bawah jantung SIC IV LPSD, batas kiri bawah jantung SIC V LPMD : S1 > S2 reguler-reguler, murmur (-), gallop (-)

Auskultasi Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Ektrimitas Superior Inferior


B.

: datar : timpani di seluruh lapang perut : Tidak terdapat nyeri tekan di seluruh lapang abdomen. : bising usus (+), normal

: kekuatan motorik (5/5) : kekuatan motorik (5/5)

Status Lokalis : Benjolan di dinding mulut bagian atas. Benjolan berjumlah 1 dengan diameter sekitar 5 cm, berwarna merah muda, bentuk teratur, tepi meninggi, terfiksir pada dinding mulut atas, tidak mengeluarkan cairan, daerah sekitar benjolan tidak mengalami perubahan warna dan berbatas tegas.

Cavum oris : Palatum Inspeksi

Palpasi

: benjolan teraba keras, tidak bisa digerakan, terfiksir, diameter sekitar 5 cm berwana merah moda, tidak terasa nyeri saat di tekan.

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 02 Januari 2012. Berikut hasil pemeriksaan laboratorium hematologi A. Darah Lengkap 1. 18.0) 2. 3. 4. - 6.1) 5. 450.000) 6. 99.0) 7. 31.0) 8. 37.0) 9. 14.5) 10. 11.
a. b. c. d.

Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCV MCH MCHC RDW MPV Hitung Jenis Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit : 0.2 %

: 8.5 g/dL

(N=

14.0 (N=

: 6630 /uL : 28 % L

4800 - 10.800) (N= 42 - 52) (N= 4.7 : 3.6 (10^6/uL) L : 327.000 /uL : 76.0 fL : 23.5 pg : 30.9 % : 21.6 % : 9.3 fL L L L H

(N= 150.000(N= (N= (N= (N= 79.0 27.0 33.0 11.5 -

(N= 7.2 - 11.1) (N= 0.0 - 1.0)

: 1.4 % : 0.00% L : 78.2 % : 11.6% : 8.6 %

L H L H

(N= 2.0 - 4.0) (N= (N= 40.0 25.0 -

(N= 2.0 - 5.0)

70.0)
e.

40.0)
f.

(N= 2.0 - 8.0)

12.

PT APTT Ureum Darah Kreatinin Darah Glukosa Sewaktu Natrium Kalium

: 13.9 detik : 30.3 detik : 22.3 mg/dL : 1.16 mg/dL : 94 mmol/L : 136 mmol/L : 3.5 mmol/L L

(N=

11.5

15.5)
13.

(N= 25 - 35) (N= 14.98 (N= (N= <= 200) (N= (N= 3.5 5.1)

B. Kimia Klinik
1.

38.52)
2.

0.80 1.30)
3. 4.

136 145)
5.

V.

RESUME a.
-

Anamnesis: Pasien perampuan 58 tahun Diameter sekitar 5 cm, warna merah muda, bentuk teratur, terfiksir - Keluhan terdapat benjolan pada mulut bagian atas.
-

ke dinding mulut bagian atas, teraba keras, tidak mengeluarkan mengeluarkan cairan, tepi meninggi, tidak mengalami perubahan warna pada sekitar benjolan, dan berbatas tegas. Tidak terasa nyeri saat ditekan.
-

benjolan berukuran sebesar kelereng 1 bulan yang lalu. Bentuk

bulat, warna seperti kulit sekitar, terfiksir ke dinding mulut, keras, tidak ada cairan yang keluar, bentuk teratur, batas tegas dan tidak ada nyeri tekan
-

1 minggu yang lalu benjolan membesar menjadi sebesar bola bekel ,

terfiksir ke dinding mulut, teratur, tidak ada perubahan warna, keras, tidak mengeluarkan cairan, dan berbatas tegas..

Keluhan lain yang di rasakan pasien adanya sedikit kesulitan dalam Pasien tidak mempunyai benjolan lain di sekitar benjolan primer Pasien tidak mengeluhkan adanya gejala penyerta lain seperti nyeri

menelan dan kurang nyaman akibat benjolan tersebut.


-

seperti pangkal paha, ketiak, ataupun leher


-

kepala, kejang, pandangan kabur, berkunang-kunang, gangguan pendengaran, benjolan pada leher, sesak napas, batuk berdahak lendir ataupun darah, dada berdebar-debar, gangguan pencernaan. Napsu makan kurang, buang air besar rutin sekali sehari dan buang air kecil lancar. Anggota gerak tidak mengalami kelainan
- Pasien seorang perempuan usia 58 tahun asal Karangwangkal.

Bekerja sebagai petani sejak 20 tahun yang lalu. Beliau bekerja dari pagi hingga sore. Kadang beliau juga sebagai buruh ibu rumah tangga, selain itu beliau di sibukan mengurus akan dan cucu. Sehingga beliau tidak sempat untuk merawat dirinya sendiri. Termasuk dalam menjaga kebersihan mulut. Pasien mengaku hanya menggosok gigi 1 kali dalam sehari, sangat jarang beliau membersihkan gigi sebelum tidur ataupun setelah makan.
- Perawatan gigi secara rutin di dokter gigi pun beliau tidak pernah

melakukannya.Faktor dari kurangnya kesadaran dan pengetahuan dapat memicu penyakit yang di derita beliau. Beliau tidak pernah merokok ataupun mengonsumsi alkohol. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala serupa dan tidak ada yang pernah menderita kanker. b. Pemeriksaan fisik:
-

Keadaan umum Kuantitatif Vital sign

: Baik : Compos mentis

- Kesadaran
-

: GCS : E4M6V5 : TD : 120/70 mmHg N : 76 x/mnt R : 20 x/mnt, sifat : reguler S : 36,5 oC

Kepala dan leher Thorax Abdomen Extremitas Status Lokalis Cavum oris : Palatum Inspeksi

: Dalam batas normal

: Paru: Dalam batas normal Jantung: Dalam batas normal : Dalam batas normal : Superior: kekuatan motorik (5/5) Inferior: kekuatan motorik (5/5)

Regio Femoralis Sinistra : Benjolan di dinding mulut bagian atas. Benjolan berjumlah 1 dengan diameter sekitar 5 cm, berwarna merah muda, bentuk teratur, tepi meninggi, terfiksir pada dinding mulut atas, tidak mengeluarkan cairan, daerah sekitar benjolan tidak mengalami peribahan warna dan berbatas tegas. Palpasi : benjolan terana keras, tidak bisa digerakan, terfiksir, diameter 5 cm berwana merah moda, tidak terasa nyeri saat di tekan. VI. DIAGNOSIS KLINIS ONKOLOGI tumor palatum curiga ganas, tidak terdapat metastasis ke limfonodi, dan tidak terdapat metastasis jauh (T3N0M0) VII. DIAGNOSIS BANDING
1. torus palatines 2. ameloblastoma 3. tumor laring

VIII. TINDAKAN DAN TERAPI A. Pemeriksaan Penunjang yang Diusulkan


1.

Biopsi jaringan di palatum

2.Pemeriksaan Sitologi

a.

Biopsy aspirasi jarum halus

3.Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah Lengkap : Hb, Ht, leukosit, Eritrosit, Trombosit, MCV,

MCH, MCHC, RDW, Hitung Jenis, PT, APTT, gula darah


b. Darah rutin, alkali phospatase, dan tumor marker.

c.
d.

Fungsi Ginjal : Ureum, kreatininin, Fungsi Hati : SGOT, SGPT Urin : Mikroskopis, makroskopis Elektrolit X-foto MRI SC scan Scan tulang

e. f. a. b. c. d. B. Terapi

4.Pemeriksaan Radiologi

1. Terapi utama untuk stadium I dan II ialah operasi atau radioterapi. Sedangkan untuk stadium III dan IV yang masih operabel ialah kombinasi operasi dan radioterapi pasca bedah a. b.
c.

T1 T2 T3

: eksisi luas sampai dengan periost : eksisi luas sampai dengan tulang dibawahnya : eksisi luas sampai dengan tulang dibawahnya + supraomohioid + radioterapi pasca bedah

diseksi
d.

T4 : Maksilektomi infrastruktural parsial / total tergantung luas lesi + diseksi supraomohiod +radioterapi pasca bedah

2. Radioterapi diindikasi pada pasien dengan kasus inoperabel, T1-2

tempat tertentu, kanker pangkal lidah, umur relatif tua, menolak operasi, ada ko-morbiditas yang berat

3. Kemoterapi diberikan pada kasus yang terjadi kontaminasi lapangan operasi oleh sel kanker, kanker stadium III atau IV atau timbul residif setelah operasi dan atau radioterapi.
4. Terapi paliatif untuk memperbaiki kwalitas hidup penderita dan

mengurangi keluhannya terutama untuk penderita yang sudah tidak dapat disembuhkan lagi.Terapi paliatif diberikan pada pasien dengan : Stadium IV yang telah menunjukkan metastase jauh, terdapat komorbiditas yang berat dengan harapan hidup yang pendek, terapi kuratif gagal,usia sangat lanjut. 5. Non medikamentosa a. b. c. d. e. Tirah baring Makan makanan yang lunak Hindari makanan mengandung pengawet Konsumsi makanan TKTP (tinggi kalori tinggi protein) Menjaga kebersihan gigi dan mulut.

7.
a.

Pencegahan Pencegahan harus dimulai sejak masa kanak-kanak Gosok gigi minimal 2 kali sehari. Hindari merokok dan konsumsi alkohol Memeriksakan kesehatan mulut dan gigi minimal 6 bulan Skrining penyakit genetik. b. c. d. e.

sekali untuk mencengan karises gigi.

IX. PROGNOSIS Prognosis menurut 5 years survival rate adalah 83 % untuk stadium I, 73% untuk stadium II, 62% untuk stadium III, dan 47% untuk stadium IV.

You might also like