You are on page 1of 5

Geophysical Statistics for 3rd grade of AMGs Cadet

VII .

CARA KORELASI

( presented by : 6th group - Alexander, Basri, Zull )

Hubungan antara korelasi

(m) dengan

(M).

Umumnya standart deviasi terkecil mendekati nilai pengamatan yang merupakan suatu penafsiran; oleh karena itu dapat diketemukan suatu ukuran pengurangan didalam variabilitas dari distribusi (m) yang diberikan oleh regresi (m) berdasarkan M, sebagai ukuran pendekatan dari hubungan liniaritas diantara M dan . Untuk selisih diantara nilai tunggal m dengan nilai rata-rata m yang merupakan deviasi total dapat dipecah menjadi dua bagian, yaitu : (m- ) = (m- ) + ( - ) Dimana : (m- ) = sebagai deviasi tak nyata yang merupakan suatu sifat acak. ( - ) = sebagai deviasi nyata yang merupakan suatu istilah tertentu. Oleh karena : = + M = ( + M) + .M - . = Diperoleh : m- m- = Sehingga : (m- = (m- - 2 ( M- = (m- Dari : ( - ) = (M- ) - (M- + (M-

................. 1

(M- ) ======= ( - ) = (M- )

(m-m) - (M- - 2 (m- )( M- ) + (M-

= (m-

(M- ) = (M- )( m-

Page | 1

Geophysical Statistics for 3rd grade of AMGs Cadet

(m- = (M-

Dengan demikian : (m- (m- = (m- - ( - - (m- maka diperoleh jadi

Untuk masing-masing ruas dari persamaan ini dibagi dengan (m- koefisien diterminasi sampel , yaitu : =

............................. 2

= koefisien diterminasi sample r= koefisien korelasi sample

Persamaan 2 dipakai untuk mencari hubungan di atas 2 variable atau lebih. Dan untuk koefisien korelasi sample r dalam hubungan 2 variable sebagai berikut :
r =

r =

dimana : = = =

a= ( m = + M

Contoh hubungan antara m (magnitude body) dengan M (magnitude Surface) untuk daerah Tapanuli (Sumatera Utara) periode 1921 1986 ; M 5.0, H 65 kilometer Page | 2

Geophysical Statistics for 3rd grade of AMGs Cadet

n 1 2 3 4 5 6 5.1 5.3 5.1 5.4 5.0 6.3

M 5.4 5.3 5.2 5.2 4.4 7.2 32.7

M.m 27.54 28.09 26.52 28.08 22.00 45.36 177.59 26.01 28.09 26.01 29.16 25.00 39.69 173.96 29.16 28.09 27.04 27.04 19.36 51.84 182.53 = 5.37 = 5.45

32.2

= 0.487

= (32.2 0.487(32.7)) = 2.714 Jadi : m = 2.714 + 0.487 M ; r = 0.914

Prosedur hubungan antara energi gelombang (Ergs) dan magnitude surface (M) yang dipakai adalah : 1. Formula Gutenberg and Richter (1965) Log E = 11.8 + 1.5M ................... untuk M 5 2. Formula Duda (1965) Log E = 11.72 + 1.6M ................... untuk M < 5 Formula untuk hubungan antara energi gelombang (Ergs) dengan magnitude lokal ( Richter). a. Guthenberg and Richter (1965) Log E = 9.895 + 1.905 - 0.024 ^2 .......... 5 b. Duda (1965) Log E = 9.5864 + 2.1336 - 0.02688 ^2 .......... < 4.7 Tingkat Korelasi dapat digambarkan dari rumus : r = = =

Page | 3

Geophysical Statistics for 3rd grade of AMGs Cadet

r =

-1

Dalam hal ini bila r = 1 atau mendekati 1 maka dinyatakan ada hubungan linier diantara M dengan m yang pisitif sangat kuat. Bila r = -1 atau mendekati -1 maka dinyatakan ad hubungan linier diantara M dengan m yang negatif sangat kuat. Bila r = 0 atau mendekati 0 maka dinyatakan tidak ada hubungan linier antara M dengan m, Jadi dengan demikian bila r positif maka berarti adalah kenaikan / penurunan nilai-nilai M terjadi bersama-sama dengan kenaikan / penurunan nilai-nilai m. Sebaliknya bila nilai r negatif, maka berarti adalah kenaikan / penurunan nilai-nilai M terjadi bersama-sama dengan dengan penurunan / kenaikan nilai m.

diagram korelasi
m

pencar

yang

digambarkan

tingkat-tingkat

M Korelasi Positif Korelasi Negatif

M Korelasi Nol

Page | 4

Geophysical Statistics for 3rd grade of AMGs Cadet

Bintaro ; May 25th 2012 . Alexander Basri - Zull

Page | 5

You might also like