You are on page 1of 25

Wahyudi Widada, SKp.

, MKed
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG LAZIM TERJADI PADA LANSIA

BATASAN LANSIA
1. Menurut WHO usia lanjut usia tua usia sangat lanjt 2. Depkes RI Menjelang Usia lanjut (masa Virilitas) Usia lanjut (masa Presenium) Usia Lanjut (masa Senium) : 60 70 th : 75 89 th : > 90 th

: 45 54 th
: 55 64 th : > 65 th

Lanjutan batasan lansia

3. Birren & Jenner, 1977


- Usia Biologis - Usia Psikologis - Usia Social 4. Bernice Neugarden, 1975 - Lansia Muda : 55 75 th - Lansia Tua : > 75 th 5. Levinson, 1978 - Lansia peralihan awal :50 55 th - Lansia peralihan menegah : 55 60 th - Lansia peralihan akhir : 60 65 th

Lanjutan batasan lansia

6. Menurut UU No.13 th 1998 60 th 7. Depkes, dikutif dari Azis (1994) - Lansia dini : 55 64 th - Lansia : 65 th ke atas - Lansia resti : > 70 th

PERAN & TG JWB PERAWAT GERONTIK


PERAN & FUNGSI PERAWAT GERONTIK 1. Pemberi askep langsung (pengkajian, menegakkan dx kep,
intervensi, implementasi, evaluasi) 2. Educator 3. motivator 4. Advokasi 5. Conselor Tanggung Jwb Perawat Gerontik memberikan askep secara komprehensif, meliputi 1. Bantu lansia mperoleh kesehatan yg optimal 2. Bantu lansia utk memelihara kesehatannya 3. Bantu lansia menerima kondisinya 4. Bantu lansia menghadapi ajal dg diperlakukan scr manusiawi sampai meninggal

RUANG LINGKUP ASKEP GERONTIK

Lingkup askep gerontik atau bidang garap kep gerontik adalah memenuhi KDM lanjut usia yg mengalami keterbatasan atau gangguan sebagai akibat proses penuaan Askep gerontik mengupayakan lansia akan tetap produktif, krn kelemahan yg diistirhtkan akan berdampak lebih mempercepat aging proses

Lingkup askep Gerontik meliputi

1. Pencegahan thd ketidkmampuan akibat proses penuaan 2. Perawatan yg ditujukan utk memenuhi kebut. akibat proses penuaan 3. Pemulihan ditujukan utk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses penuaan

Lingkup Askep Gerontik berdasar area

1. Clinical Area 2. Community Area

A. PERUBAHAN FISIK
1.Sel Jumlah sedikit, ukuran bertambah Berkurangnya cairan tubuh dan cairan intraselulair Mekanisme perbaikan sel terganggu

2. Sistem Persarafan
Berat otak menurun 10-20% Lambat dalam merespon stimulus Pancaindra menurun, Kurang sensitif sentuhan Alzheimer, parkinson, multiple sklerosis

3. Sistem Pendengaran
Presbiaskusis Atrofi membran timpani Otosklerosis Cerumen yang mengeras Budeg, botak, beser, bingung, bungkuk, blereng.

4. Sistem Penglihatan
Sklerosis spingter pupil Kornea speris/bulat Lensa katarak Susah melihat dalam gelap Refraksi menurun Luas lapang pandang menurun Sulit membedakan hijau dan biru

5. Sistem Kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta menurun tahanan meningkat Penebalan pada katub jantung Kemampuan pompa jantung menurun Arteriosklerosis, mudah pusing Hipertensi ok tahanan yang meningkat

6. Sistem Termostat
Fungsi Hipothalamus sbg termostat menurun Metabolisme menurun Hipotermi Kontraksi otot menurun

7. Sistem Respirasi
Kekuatan Otot pernapasan menurun Aktivitas silia menurun, kemampuan batuk menurun pnemonia Elastisitas paru menurun, residu meningkat Alveoli melebar dan jumlah berkurang O2 arteri menurun Co2 pada arteri tidak diganti

8. Sistem Genitourinaria
Aliran darah ke Glomerulus menurun 50% Produksi urin menurun Proteinuria +1, BUN 21% Ambang terhadap gula menurun Volume blas menurun hingga 200 ml, beser Residu urin meningkat BPH 75% pada pria

9. Sistem Pencernaan
Peridental disease, ompong Atropi indra pengecap manis asin hipertensi dan DM Esofagus melebar Pengosongan lambung lambat, awet kenyang BU lemah, konstipasi Absorpsi menurun

10. Sistem Endokrin


Hampir semua hormon menurun BMR menurun Progesteron, estrogen dan testosteron menurun Paratiroid cenderung tetap Insulin lelah

11. Sistem Integumen


Keriput, jaringan lemak berkurang Kulit kasar dan bersisik ok keratinisasi Pigmentasi meningkat Kulit kepala dan rambut menipis Elastisitas kulit menurun Produksi keringat berkurang Kuku rapuh

12. Sistem Muskuloskeletal


Osteoporosis, kifosis Diskus intervertebralis menipis dan keras Tinggi badan menurun Sendi, besar dan kaku Serabut otot mengecil, mudah tremor Otot polos relatif tetap

13. Sistem Reproduksi


Mengecilnya ovarium, uterus, payudara Fungsi spermatozoa masih baik Dorongan seksual dapat lebih baik bila dilakukan scr teatur Selaput lendir vagina menurun, bersifat alkali, atrofi vulva, lubrikasi mengering Frekuensi sex intercourse menurun

B. Perubahan Mental
Dipengaruhi kondisi fisik, Penyakit, keturunan, tingkat pendidikan, lingkungan Perubahan kepribadian jarang terjadi Kenangan kejayaan masa lalu Daya imajinasi menurun

C. Perubahan Psikososial
Pensiun : hilang produktifitas, identitas diri, peran dan harga diri Sadar akan kematian Penghasilan menyusut : penyakit datang, gangguan pancaindra dan kelemahan Kehilangan Triple Loss : Kehilangan peran, hambatan kontak sosial, berkurangnya komitmen

Perkembangan Spiritual
Agama lebih terintegrasi dalam perilaku Memberi contoh kebijaksanaan, cinta keadilan dan kedewasaan

You might also like