You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang BAHAN TAMBALAN GIGI.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah KONSERVASI. Program Studi DIII di Politehnik Kesehatan Makassar jurusan Kesehatan Gigi.

Dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada saya.

Dalam makalah ini saya menyadari masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan yang membangun serta kesempurnaan sangat saya nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi saya dan para pembaca pada umumnya.

Makassar, 18 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar ...... Daftar Isi ....... BAB I. PENDAHULUAN ....................... A. Latar Belakang ............ B. Rumusan masalah ............... C. Tujuan .......... BAB II. PEMBAHASAN ......... A. Berbagai jenis tambalan gigi dan macam-macam restorasi ............................... B. Tambalan amalgam, gambar gigi setelah ditambal serta kelebihan dan kekurangannya ................................................................................................. C. Komposisi amalgam . D. Fungsi unsur-unsur kandungan bahan restorasi . E. Alat dan bahan tambalan gigi menggunakan amalgam ....................................... F. Cara manipulasi atau pencampuran pada bahan amalgam G. Prosedur penambalan gigi menggunakan amalgam ........................................... BAB III. PENUTUP ............ A. Kesimpulan ....... B. Saran ................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA .......

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengenalan alat dan bahan tambalan gigi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan cara perbaikan gigi, utamanya dalam hal gigi yang karies. Selain alat dan bahan, penatalaksanaan tambal gigi secara baik dan benar juga perlu kita ketahui. Bahan tambalan ada bermacam-macam salah satunya adalah amalgam dan resin komposit. Bahan tambalan tersebut, mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga harus hati-hati dalam pemilihannya Tetapi gigi karies juga dapat dicegah. Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas alat dan bahan

penambalan untuk gigi, baik kelebihan, kekurangan serta penatalaksanaannya. Maupun apa-apa saja yang menyangkut tentang bahan tambalan. Proses pengenalan alat dan bahan tambalan gigi merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan tuntutan akan perbaikan gigi yang karies yang disebut dengan menambal gigi. B. Rumusan Masalah 1. Berbagai jenis tambalan gigi dan macam-macam restorasi? 2. Tambalan amalgam, gambar gigi setelah ditambal serta kelebihan dan kekurangannya? 3. Komposisi amalgam? 4. Fungsi unsur-unsur kandungan bahan restorasi? 5. Alat dan bahan tambalan gigi menggunakan amalgam? 6. Cara manipulasi atau pencampuran pada bahan amalgam? 7. Prosedur penambalan gigi menggunakan amalgam?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui macam-macam jenis tambalan gigi dan macam-macam restorasi yang ada 2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai bahan tambalan amalgam,

membedakan gigi setelah ditambal, serta mengetahui kelebihan dan kekurangannya 3. Untuk mengetahui tersusun dari apakah bahan amalgam itu 4. Untuk mengetahui fungsi dari unsur-unsur yang terkandung dalam bahan tambalan amalgam 5. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada bahan tambalan amalgam serta zat penyusunnya 6. Untuk mengetahui apa saja pencampuran unsur pada bahan tambalan amalgam 7. Untuk mengetahui tata cara menambal gigi yang baik dan benar menggunakan bahan tambalan amalgam

BAB II PEMBAHASAN
Berbagai jenis tambalan gigi Teknologi produksi bahan tambalan saat ini berkembang cukup pesat dibandingkan 50 tahun yang lampau. Hal ini membuat para dokter gigi mempunyai banyak pilihan untuk merestorasi gigi berlubang, rusak, patah bahkan yang hilang sekalipun. Para periset terus mengembangkan bahan-bahan, seperti porselen, polimer agar makin mendekati penampakan gigi asli. Termasuk diantaranya dengan pemanfaatan teknologi nano. Bahan-bahan baru ini tidak menggantikan bahan-bahan restorasi yang sudah ada selama ini, seperti emas, alloy berbahan dasar logam dan amalgam. Hal ini disebabkan oleh kekuatan dan keawetan bahan-bahan tambalan tersebut masih diperlukan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk menambal gigi belakang yang banyak menanggung beban kunyah. Macam-macam restorasi gigi Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan. Tambalan Amalgam

Sampai saat ini amalgam merupakan bahan tambalan yang paling banyak dikembangkan dan diuji dibandingkan bahan tambalan lain. Bahan ini

awet, mudah digunakan, tidak mudah pecah dan relaitf murah. Karena itulah amalgam hingga saat ini masih digunakan. Amalgam merupakan campuran beberapa logam, yaitu air raksa, perak, seng, tembaga dan beberapa logam lainnya. Banyak orang mencurigai amalgam sebagai bahan tambalan yang berbahaya karena kandungan air raksanya. Sesungguhnya, air raksa dalam amalgam terikat dalam ikatan yang stabil dengan logam lainnya sehingga aman untuk dipakai. Amalgam sangat bermanfaat untuk merestorasi gigi geraham karena

kemampuannya menahan beban kunyah yang besar. Amalgam mudah ditambalkan ke lubang yang sulit dikeringkan, seperti lubang di bawah tepi gusi. Selain itu, jarang muncul reaksi alergi terhadap bahan amalgam. Biaya Amalgam juga relatif lebih murah dibandingkan bahan tambalan lain, selain itu pengerjaannya lebih simple dan mudah. Segi buruk amalgam adalah warnanya yang keperakan sehingga secara estetik tidak menarik, apalagi kalau digunakan di gigi depan. Kadangkala juga muncul sedikit rasa sensitif terhadap panas atau dingin setelah gigi ditambal amalgam. Selain 2 keburukan di atas, untuk menambalkan amalgam, dokter gigi harus mengambil struktur gigi lebih banyak dibandingkan untuk bahan tambalan lainnya. Segi baik amalgam adalah paling kuat dibandingkan tambalan lain, ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah, selain itu biayanya juga relatif lebih murah. Komposisi Amalgam Alloy untuk pembuatan dental amalgam dalam garis besarnya dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe : pertama, alloy konvensional, mengandung kurang dari 6% kuprum, formula kimia bahan ini mengalami hanya sedikit perubahan sejak bertahun-tahun; kedua, alloy kaya kuprum, yang mulai banyak dipergunakan sejak beberapa tahun terakhir ini (kadang-kadang disebut sebagai high copper alloy). 1. Alloy Konvensional Alloy konvensional mengandung konstitusi dasar sebagai berikut :

Silver 67 - 74% Kuprum 0 - 6%Tin 25 - 27% Zinc 0 - 2%. Beberapa alloy yang mengandung atau yang telah mengandung hingga 2 sampai 3% mercury beramalgamsi lebih cepat. Perbedaan utama antara berbagai alloy konvensional terletak pada bentuk dan ukuran partikelnya. Alloy yang dipotong dengan mesin bubut atau lathesin bubut bisa berbentuk coarse atau grain halus. Alloy adalah berupa campuran partikel-partikel. Partikel dengan ukuran berlainan tersebar di dalam alloy dan tersusun secara efisien. Alternatif lain untuk menghasilkan partikel alloy selain memotong dengan lathe adalah pembuatan partikel spheris. Beberapa alloy mengandung campuran partikel yang dipotong dengan lathe dan partikel spheris. 2. Alloy Kaya Kuprum Alloy ini mempunyai beberapa tipe sebagai berikut : a. Blended Alloy, kadang-kadang juga disebut dispersion modified alloy. Alloy ini mengandung dua bagian partikel alloy konvensional yang dipotong dengan lathe (dalam satuan berat) ditambah satu bagian alloy silver-copper eutectic spheris (kirakira 70% Ag + 30% Cu). Komposisi keseluruhan kira-kira adalah sebagai berikut : Silver 69% Kuprum 13%Tin 7% Zinc 4% b. Alloy yang merupakan kebalikan tipe (a) di atas. Alloy ini mengandung dua bagian alloy spheris (satuan berat) terdiri dari 60% Ag, 25% Sn, 15% Cu, ditambah satu bagian alloy konvensional. Komponen terakhir ini dapat dalam bentuk spheris atau partikel fine grain hasil pemotongan dengan lathe. 3. Kuprum Amalgam Merupakan alloy campuran antara alloy konvensional dan cooper amalgam. Biasanya dipergunakan untuk restorasi gigi decidui. Bahan ini tersedia dalam bentuk pil mengandung 60 sampai 70% mercury dan 30% kuprum. Dalam penggunaannya bahan dipanaskan sampai tetesan mercury muncul di lalu di-triturasi seperti pada bahan amalgam lain, dan kemudian kondensasi di dalam kavitas. Bahan ini tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai tambalan tetap karena terjadi mercury hygiene yang jelek.

Fungsi unsur unsur kandungan bahan restorasi terdiri atas : 1. Silver a. Memutihkan alloy b. Menurunkan creep c. Meningkatkan strength d. Meningkatkan setting ekspansion e. Meningkatkan resistensi terhadap tarnis 2. Tin a. Mengurangi strength dan hardness b. Menngendalikan reaksi antara perak dan merkuri. Tanpa timah reaksi akan terlalu cepat terjadi dan setting ekspansi tidak dapat ditoleransi. c. Meningkatkan kontraks d. Mengurangi resistensi terhadap tarnis dan korosi 3. Copper a. Meningkatkan ekspansi saat pengerasan b. Meningkatkan strength dan hardness 4. Zinc a. Zinc dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran amalgam terkontaminasi oleh cairan selama proses pemanipulasiannya. b. Dalam jumlah kecil, tidak dapat mempengaruhi reaksi pengerasan dan sifat sifat amalgam. Zinc berperan sebagai pembersih ataupun deoxidizer selama proses pembuatannya, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur unsur penting seperti silver, copper ataupun tin. Alloy yang dibuat tanpa zinc akan menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam yang dibuat dengan penambahan zinc akan menjadi kurang palstis. 5. Merkuri

Dalam beberapa merek, sejumlah kecil merkuri (sampai 3%) ditambahkan kedalam alloy. Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-amalgamasi yang dapat menghasilkan reaksi yang lebih cepat. 6. Palladium a. Mengeraskan alloy b. Memutihkan alloy 7. Platinum a. Mengeraskan alloy b. Meningkatkan resistensi terhadap korosi Alat dan bahan tambalan amalgam Bahan a. Bubuk amalgam b . Cairan merkuri Alat a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. Mortar dan pestle amalgam Kondenser amalgam Timbangan amalgam / alloy balance Kain kasa Pistol amalgam Cetakan model Dispeser bubuk amalgam Dispeser cairan merkuri Stopwatch Sonde Spatula semen Brander Burnisher Pinset Pisau model

Cara Manipulasi / Pencampuran Pada Bahan Amalgam Proportioning: menimbah jumlah merkuri dengan alat penetes (volume dispenser) dengan tabel alloy terutama pada pencampuran secara mekanis, menggunakan amplop yang telah ditimbang. Perbandingan takaran alloy : merkuri sebesar 5:7 atau 5:8. Kelebihan merkuri mempermudah triturasi dan dapat diperoleh campuran plastis.

Trituration (mixing): a. Pencampuran manual, menggunakan mortal dan pastel (alu kecil dari gelas) yang terbuat dari gelas. Permukaan mortar agak kasar berguna untuk mempertinggi gesakan antara amalgam dan permukaan mortar. Resiko: paparan uap Hg dapat berkontak dengan tubuh. b. Pencampuran secara mekanis, alloy dan merkuri dicampur dalam kapsul baik dengan maupun tanpa pastel plastik atau stainless steel. Pastel yang digunakan memiliki diameter yang jauh lebih kecil dari kapsulnya bila dipakai alloy yang berbentuk pil untuk memudahkan menghancurkan. Triturasi tergantung pada: 1. Kecepatan 2. Daya yang mengenai amalgam 3. Bentuk partikel serbuk amalagam Condensation: bertujuan memapatkan tumpatan. Trimming, carving, burnishing: Triming dan carving dilakukan sebelum amalgam setting. Biasanya 2-3 menit setelah mixing dan dihentikan setelah massa amalgam mulai mengeras (5-10 menit). Setelah carving selesai, permukaan amalgam dihalus menggunakan burnisher (menaikan kekerasan permukaan amalgam, dan megurangi porositas dan korosi, memperbaiki adaptasi marginal amalgam) Trimming Carving : memotong kelebihan amalgam. : membentuk kontur tumpatan.

Finishing, Polishing: dilakukan setelah 24 jam setelah penambalan. Amalgam dari alloy kaya kuprum lebih cepat mendapatkan kekuatannya.

Prosedur Penambalan Gigi


Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi agar gigi bisa kembali ke bentuknya semula dan bisa kembali berfungsi dengan baik. Dengan menutup lubang gigi kamu menggunakan tambalan, maka jalan masuk bakteri pun akan tertutup sehingga bisa menghentikan kerusakan gigi lebih lanjut. Selain itu, penambalan

juga bertujuan untuk menutup tubulus dentin yang terbuka yang merupakan penyebab adanya rasa linu pada gigi kamu yang berlubang. Prosedur Penambalan Gigi Sebelum ditambal, gigi kamu yang berlubang akan dibor terlebih dulu. Dengan menggunakan bor, lubang gigi akan dibersihkan dari jaringan gigi yang sudah rusak dan dirapikan bentuknya. Terkadang, dokter gigi terpaksa harus memperbesar ukuran dari lubang gigi kamu agar bahan tambal bisa dengan mudah dimasukkan dan supaya bahan tambal tersebut bisa bertahan lebih lama serta gak mudah lepas. Gigi yang masih hidup, biasanya akan terasa linu atau sakit kalo dibor. Rasa linu ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang gak terlalu linu sehingga orang tersebut masih bisa menahan, ada juga yang gak bisa dibor lebih dari 1 detik karena linunya amit-amit. Nah, kalo kamu termasuk orang yang gak tahan untuk dibor giginya, kamu bisa minta ke dokter gigi kamu untuk disuntikan obat anestesi yang akan menghilangkan rasa linu atau sakit pada gigi kamu ketika dibor. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih nyaman ketika dibor, dan dokter gigi kamu pun akan bekerja lebih lancar dan cepat ketika membersihkan dan merapikan gigi kamu sebelum akhirnya ditambal. Setelah lubang gigi selesai dibor, dokter gigi akan mengaplikasikan semen tambalan di dasar lubang yang tujuannya adalah untuk melindungi jaringan pulpa kamu. Kalo lubang gigi kamu gak diberikan alas semen, maka rangsangan panas dari makanan atau minuman akan langsung dihantarkan bahan tambal ke dalam pulpa. Pulpa kamu bisa teriritasi dan meradang. Tambalan yang terbuat dari logam akan lebih mudah menghantarkan panas, oleh karena itu aplikasi semen sebagai alas tambalan merupakan suatu keharusan. Selanjutnya, dokter gigi akan mengaplikasikan bahan tambal ke dalam lubang gigi. Setiap jenis bahan tambal memiliki cara yang berbeda satu sama lain dalam pemasangannya. Apabila lubang sudah tertutupi dengan bahan tambal, maka dokter gigi akan merapikan dan memoles permukaan tambalan agar plak dan partikel makanan tidak

mudah menempel. Untuk bahan tambal amalgam, biasanya pemolesan baru bisa dilakukan setelah 24 jam. Tujuan polishing amalgam 1. Mendapatkan tumpatan amalgam yang mengkilap dalam waktu lama dan mudah dibersihkan 2. Mendapatkan tumpatan amalgam yang lebih kuat dan menghindari terjadinya discoloration Sebelum dipoles biasanya dokter gigi akan kembali memeriksa hasil penambalannya. Apabila tambalan terasa mengganjal atau ada bagian yang tajam, tambalan akan kembali dirapikan dan diperbaiki. Beberapa orang ada yang merasa giginya terasa linu atau sensitif setelah ditambal. Biasanya gigi menjadi sensitif terhadap suhu, tekanan, ataupun makanan manis. Pada kebanyakan kasus, sensitivitas ini akan hilang dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Namun, kalo gigi kamu masih merasa sensitif setelah 2 minggu, segera hubungi kembali dokter gigi kamu.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Alat dan bahan tambalan gigi merupakan hal dasar yang perlu kita ketahui sebelum menentukan bahan tambalan apa yang perlu dipergunakan oleh dokter gigi atau perawat gigi yang hendak diberikan kepada seorang pasiennya. Kita juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bahan tambalan yang kita pergunakan agar tidak membahayakan pasien. Sehingga pentingnya kita mengetahui fungsi atau kegunaan, ciri-ciri, maupun terbuat dari apa bahan tambalan tersebut. Ini diperlukan agar kita juga dapat memberikan saran kepada pasien, sebaiknya dia menggunakan bahan tambalan yang terbuat dari apa. Misalnya pasien menginginkan tambalan yang sewarna dengan giginya kita dapat menyarankan tambalan resin komposit, tetapi ada juga bahan tambalan amalgam yang lebih kuat namun tidak sewarna dengan warna gigi. Selain alat dan bahan yang perlu kita ketahui, cara menambal secara baik dan benar perlu juga kita ketahui. Karena tambalan akan awet bila penatalaksanaannya yang tepat.

B. SARAN 1 . S e b a i k n ya memanfaatkan sifat -sifat amalgam secara

m a k s i m a l a g a r m e n d a p a t h a s i l tumpatan amalgam sesuai dengan yang dikehendaki. 2.sangat perlu memperhatikan standard serta spesifikasi y a n g b e r l a k u d a l a m p r o s e s manipulasi amalgam 3.pengetahuan mengenai toksisitas amalgam perlu diketahui oleh profesional di bidang kedokteran gigi pada khususnya serta khalayak ramai pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.resep.web.id/pendidikan/kesehatangigidangusi.htm 2. http://id.wikipedia.org/wiki/gigi 3. http://www.unisosdem.org/kliping_detail.php?aid=3220&coid=1&caid 4. http://ossmed.com/artikel/pendidikanpenambalan 5. http://id.wikipedia.org/wiki/bahantambalangigi 6. http://www.resep.web.id/bahanamalgam/gigi.htm 7. http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/komposisi-amalgam.html

You might also like