Professional Documents
Culture Documents
Djaja S Atmadja, Agus Purwadianto Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI, Jakarta
Tujuan ekshumasi
Identifikasi jumlah korban Identifikasi korban Identifikasi jenis kekerasan dan perlukaan, dalam kaitannya dengan senjata penyebab Penyebab dan mekanisme kematian Rekonstruksi kejadian Saat kematian
Keterlibatan ahli
Ekshumasi mutlak harus melibatkan dokter, khususnya SpF Keterlibatan dokter sejak dari saat penggalian Pemeriksaan secara kedokteran forensik
Peminta ekshumasi
Tindak pidana biasa: penyidik POLRI Pelanggaran HAM: penyelidik Komnas HAM, penyidik Jaksa Agung
TIM PEMERIKSA
Dokter spesialis forensik (SpF) Ahli antropologi forensik Ahli serologi forensik Ahli DNA forensik Ahli-ahli forensik lainnya: ahli odontologi forensik, toksikologi forensik, balistik, kimia forensik, fisika forensik, dsb.
PROSEDUR EKSHUMASI
Identifikasi kasus dan lokasi penguburan oleh penyidik Surat permintaan pemeriksaan kedokteran forensik oleh penyidik yang berwenang Pembentukan tim pemeriksa Penentuan strategi penggalian, pemeriksaan dan penguburan kembali
Penggalian di lokasi
Penggalian dalam sektor-sektor Penggalian awal oleh tenaga non ahli Begitu tulang / peti terlihat, penggalian oleh ahli: sekop kecil, kuas, sikat Dokumentasi posisi temuan Evakuasi satu persatu dikumpulkan dalam wadah per individu
Identifikasi korban
Ras Jenis kelamin Umur Tinggi badan Golongan darah Gigi Ciri khusus: pincang, bekas patah tulang, bongkok Wanita: parturitas
Hambatan pemeriksaan
Benda bukti rusak karena waktu Benda bukti rusak saat penggalian Pencampuran benda bukti saat penggalian
Keahlian pemeriksa Fasilitas dan sarana kurang Waktu pemeriksaan yang terbatas
Pasca pemeriksaan
Perawatan jenazah Ritual adat/ agama Penguburan kembali
Penarikan kesimpulan Pembuatan VER
PENUTUP
1. 2. 3. 4.
Ekshumasi pada dugaan pelanggaran HAM harus dilakukan: Sesuai perundangan yang berlaku Mengikuti protokol Minnesota Melibatkan SpF, pakar forensik lainnya Dilakukan secara terencana dengan tujuan yang jelas oleh pihak yang netral-impartial