You are on page 1of 19

Kesetimbangan Fasa Dua Komponen

Kelompok 9: Dodi Setyadi (103194021) Nanda Putri (103194069) Khurrotul Aini (103194074)

Kedua komponen membentuk senyawa dengantitik leleh inkongruen

Pada sistem seperti dalam gambar diatas senyawa yang terbentuk mempunyai titik leleh yang lebih tinggi dari kedua komponennya dan akan terdapat dua titik yang eutektik dalam diagram

Jika titik leleh senyawa ada di bawah salah satu konstituen penyusunnya akan muncul dua kemungkinan seperti pada gambar di bawah ini

Jika senyawa padat murni Na2K dinaikkan suhunya titik keadaan bergerak sepanjang garis AB , di B terbentuk cairan dengan komposisi C karena cairan ini lebih kaya akan kalium dibanding senyawa semula , maka terdapat sebagian natrium padat yang tetap tidak meleleh . Jadi pada pelelehan terjadi reaksi disosiasi. Reaksi ini disebut reaksi peritektik atau reaksi fasa

Senyawa Na2K dikatakan meleleh secara inkongruen karena lelehannya mempunyai komposisi yang berbeda dengan senyawanya Jika cairan dengan komposisi 1 didinginkan maka natrium padat mulai muncul di J dan komposisi cairan bergerak sepanjang JC ketika kristal natrium yang terbentuk makin banyak maka pada titik K terbentuk Na2K padat karena reaksi peritektik C(l) + Na(s) Na2K(s)

Komposisi natrium pada komposisi I tidak cukup untuk mengubah semua cairan C menjadi senyawanya
Jika sistem dengan komposisi Q didinginkan natrium padat mulai muncul di R . Pendinginan selanjutnya menyebabkan natrium padat tambah banyak dan komposisi cairan bergerak sepanjang garis RC . Di titik S , muncul padatan Na2K hasil reaksi peritektik

Cairan yang ada bereaksi semua dengan Na padat karena komposisi asal (Q) lebih kaya akan Na dibandingkan dengan Na2K maka reaksi periteltik sebagai berikut

Na(s) + C(l) Na2K (s) Na padat tidak habis bereaksi , tetapi C(l) habis bereaksi dan titik keadaan turun ke titik T dengan penurunan suhu sehingga di T terdapat campuran padat Na2K dan natrium

Kedua Komponen Membentuk Larutan Padat

Kedua Komponen Misibel Dalam Fasa Cair dan Misibel Sebagian Dalam Fasa Padat Padatan A dapat larut dalam sejumlah padatan B, demikian juga padatan B dapat larut dalam sejumlah tertentu padatan A. Jika konsentrasi dilampaui dua fasa padat: Larutan padat A dalam B Larutan padat B dalam A

*KURVA 6.19

Di titik U, lelehannya mempunyai komposisi eutektik. Kedua fasa padat membeku: Fasa (padatan A yang jenuh dengan B) Fasa (padatan B yang jenuh dengan A) Terdapat 3 Fasa : 2 padat dan 1 cair maka f = c-p+1 = 2-3+1 = 0 sistem invarian

Jika padatan dalam Gambar (1) menjadi semakin misibel, titik O dan P akan semakin mendekat dan akhirnya bertemu di satu titik.

*KURVA 6.18.b

Jika padatan dalam Gambar (1) semakin kurang misibel, titik O dan P akan semakin menjauh dan akhirnya akan berimpit masing-masing dengan A murni dan B murni.

*KURVA 6 .2

(s) 6.20 *KURVA (s) + larutan cair

Terdapat 3 Fasa: fasa , dan cairan f = 2-3+2 = 1, tetapi P tetap maka f = 0 Transisi dari menjadi dan cairan harus terjadi pada suhu tertentu (suhu peritektik). Pemanasan sesudah keadaan transisi H mengakibatkan sistem masuk ke daerah dan larutran cair dan akhirnya ke daerah satu fasa, larutan cair.

LATIHAN SOAL
Suatu campuran dua komponen (tidak bereaksi) pada tekanan tertentu membentuk diagram kesetimbangan fasa (temperatur vs persen berat) seperti pada gambar. Jika zat A mempunyai massa molar 55 gr/mol dan zat B mempunyai massa molar 18 gr/mol, dan 0,32 mol zat A dicampurkan dengan 0,80 mol zat B pada suhu 308 K, maka : (tunjukkan pada grafik cara pengerjaan anda dan hasil yang anda dapatkan)

Jika sistem dipanaskan sampai suhu 348 K, bagaimanakah campuran yang terjadi? Berapakah jumlah fasa pada campuran tersebut? Berapakah komposisi (dalam persen berat zat A dan B) tiap fasanya? Dan berapakah massa tiap fasa yang terjadi?

JAWAB
Massa zat A = mol x massa molar = 0,32 mol x 55 gr/mol = 17,6 gr
348

Massa zat B = mol x massa molar = 0,80 mol x 18 gr/mol = 14,4 gr

JAWAB
Pada suhu 348 K, bagaimanakah campuran yang terjadi? Berapakah jumlah fasa pada campuran tersebut? Campurran yang terjadi adalah campuran homogen karena hanya terdiri atas 1 fasa yaitu fasa cair.

348

Berapakah

komposisi (dalam persen berat zat A dan B) tiap fasanya? Zat A 55% dan Zat B 45% Dan berapakah massa tiap fasa yang terjadi? Campuran yang terjadi hanya 1 fasa dengan massa zat A 17.6gram dan zat B 14.49gram.

You might also like