You are on page 1of 6

Tugas Kritisi

Judul buku PEMBANGUNAN NASIONAL Pengarang Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Penerbit PT. BALAI PUSTAKA (Persero) Tahun Terbit Jakarta 1997
Disusun Oleh : DWI WARDANI NIM 308131036 Kelas B. Reguler M.K : Geografi Regional Indonesia

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2009

BAB I PENDAHULUAN

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang secara kodrati bersifat monodualis, yaitu makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk pribadi (individu) memiliki emosi yang memerlukan pengertian, kasih sayang , harga diri, pengakuan dan tanggapan emosional dari manusia lain dalam kebersamaan hidup. Selain itu manusia hidup mempunyai citacita yaitu keinginan yang hendak diwujudkan. Demikian pula suatu masyarakat dan suatu bangsa juga memiliki cita-cita, yang disebut cita-cita bangsa atau cita-cita nasional. Guna mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan upaya yang terarah terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut harus dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna maksimal serta mampu mencegah dampak negatif yang mungkin timbul, atau setidak-tidaknya menekankannya sampai tingkat serenda-rendahnya. Pembangunan sering membawa dampak sampingan yang biasanya berupa gejolak dalam masyarakat, misalnya perubahan nital, kepentingan, atau perubahan lembaga dari yang lama diganti dengan yang baru. Dalam masyarakat sendiri terdapat daya dorong proses perubahan, serta daya luwes untuk menyesuaikan diri dalam perubahan serta menstabilkan gejolak tersebut, dalam hal ini peranan pemerintah sangat diperlukan. Seringkali pemerintah disebut sebagai Agent of Change/development yang melakukan perencanaan menyeluruh guna menjamin agar pembangunan nasional berlangsung secara teratur, terarah dan sistematis, disamping mampu menanggapi dampak sampingan yang timbul. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera. Tuntutan tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kerjasama dengan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu sifat kodrati manusia sebagai makhluk Individu dan makhluk sosial harus dikembangkan secara seimbang, serasi dan selaras.

BAB II PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA


Sebagai suatu bangsa, kita memiliki cita-cita nasional yang terkristalisasi dalam pancasila dan terjabar ke dalam UUD 1945. Dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional, kita melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengalaman pancasila, dengan berpegang kepada GBHN yang ditetapkan oleh MPR setiap lima tahun , dalam rangkaian jangka panjang 25 tahun. Pembangunan nasional mencakup semua aspek kehidupan manusia. Dalam GBHN menyatakan bahwa titik besar dalam pembangunan jangka panjang adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Yang artinya bahwa sebagian besar dari usaha pembangunan dibidang-bidang lainnya bersifat menunjang dan melengkapi bidang ekonomi. Setelah diketahui titik berat pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi, diperlukan adanya teori ekonomi yang melandasi kegiatan pembangunan. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dengan pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional mengandung makna peningkatan kesejahteraan material dan spiritual yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan pancasila di dalam wadah negara kesatuan, suasana peri kehidupan bangsa yang aman tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dana damai. Arah dan kebijaksanaan dalam pembangunan nasional merupakan upaya pengembangan dan penggunaan semua potensi nasional dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional berpedoman kepada Wawasan Nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan, sosial budaya, serta satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Untuk tetap memungkinkan berlangsungnya pembangunan nasional menuju kehidupan yang ingin dicapai agar dapat secara efektif menjamin kepentingan nasional, perlu ditingkatkan ketahanan nasional. Dalam rangka mencapai tujuan nasional, strategi pembangunan yang digunakan yaitu Trilogi Pembangunan, pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas yang sehat

dan dinamis yang dilaksanakan secara serasi dan saling memperkuat dengan mengerahkan secara terpadu segenap modal dasar, potensi nasional yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia. Pembangunan nasional sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. Artinya setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam pelaksanaan pembangunan. Keikut sertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan berbagai cara, seperti misalnya membayar pajak, mengikuti program KB, memelihara kelestarian lingkungan, mengikuti program wajib belajar, tertib lalu lintas, mengadakan siskamling, dan lain sebagainya. Didalam GBHN 1988 terdapat empat aspek kehidupan dengan empat bidang pembangunan nasional, sedangkan GBHN 1995 menjadi empat aspek kehidupan dengan tujuh bidang pembangunan nasional yang selanjutnya di jabarkan ke dalam pembangunan sektor : 1. Aspek Politik meliputi : a. b. Pembangunan Bidang Hukum, dan pembangunan bidang politik, Aparatur negara, Penerangan,

Komunikasi dan Media Massa. 2. Aspek Ekonomi meliputi Pembangunan bidang Ekonomi 3. Aspek Sosial meliputi : a. b. c. Keamanan Peran setiap warga negara dalam pembangunan nasional juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti misalnya menjadi pegawai negeri sipil, anggota ABRI, petani, nelayan, pedagang, buruh, pengusaha, dokter, perawat, bidan, guru, murid, mahasiswa dan lain sebagainya. Masing-masing peran mempunyai arti yang sama pentingnya karena semua itu diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Masing-masing peran tersebut saling mendukung dan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Pembangunan Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan dan Pembangunan Bidang Agama, dan Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kebudayaan

4. Aspek Pertahanan Keamanan meliputi Pembangunan Bidang Pertahanan

Dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang dibangun bukan hanya yang bersifat lahiriah tetapi juga yang bersifat batiniah karena kita memerlukan keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kebutuhan lahiriah dan kebutuhan batiniah. Itulah sebabnya pembangunan nasional yang kita laksanakan bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seluruhnya. Artinya kita ingin mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera lahir dan batin. Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan kita yang bersifat lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, gedung perkantoran, pabrik-pabrik, kendaraan, jalan, jembatan, lapangan olahraga, dan lain sebagainya. Selain itu ada juga pembangunan yang bersifat lahiriah sebagai pendukung pembangunan yang bersifat batiniah seperti pembangunan sarana beribadah (masjid, gereja, kuil, vihara dan lain-lain), pembangunan sarana pendidikan (sekolah, perpustakaan, dan lain-lain), Pembangunan sarana kesehatan (rumah sakit, balai pengobatan, puskesmas dan lain-lain). pembangunan sarana hiburan dan informasi (bioskop, gedung pertunjukan, tempat rekreasi, studio radio, studio televisi, majalah, surat kabar, telepon dan lain-lain). Sedangkan pembangunan yang bersifat batiniah antara lain seperti peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, peningkatan kesadaran masyarakat, berbangsa dan bernegara, peningkatan kesadaran hidup sehat, pembinaan budi pekerti, peningkatan kesadaran pemeliharaan lingkungan, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat lahiriah dan batiniah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan orang perorang atau kelompok tertentu, tetapi untuk memenuhi seluruh kebutuhan warga negara dan bangsa Indonesia baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN Setelah dilakukan kritisi terhadap buku diperoleh suatu kesimpulan bahwa sebagai suatu negara, kita memiliki cita-cita nasional, yang terkritalisasi dalam pancasila dan terjabar kedalam UUd 1945. Pembangunan nasional mengandung makna peningkatan kesejahteraan materiil dan spiritual berdasarkan pancasila di dalam wadah negara kesatuan, suasana peri kehidupan bangsa yang aman tentram, bersahabat, tertib, dan damai. Selain itu dalam pelaksanaan pembangunan nasional upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat lahiriah dan batiniah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan orang perorang atau kelompok tertentu, tetapi untuk memenuhi seluruh kebutuhan warga negara dan bangsa Indonesia baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. SARAN Saran yang dapat diberikan dalam pembangunan nasional Indonesia adalah hendaknya pemerintah dalam hal ini bertindak tegas demi tercapainya cita-cita suatu bangsa. Kita ketahui bahwa dalam pembangunan sering membawa dampak sampingan yang biasanya berupa gejolak dalam masyarakat, dalam hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk itu pemerintah perlu memperhatikan pembangunan nasional.

You might also like