Professional Documents
Culture Documents
Internal Corrosion
Internal Corrosion
OUTLINE
Pendahuluan Kasus Hasil Penelitian Kesimpulan
PENDAHULUAN
Pipeline berfungsi sebagai tempat pengaliran minyak/gas dari tempat ekstraksi hingga tempat penyimpanan. Korosi merupakan proses elektrokimia dimana mekanimse korosi pada oil&gas pipeline akan tergantung dari lingkungan.
PENDAHULUAN
Internal pipa
Eksternal pipa
Base metal
Weld metal
General corrosion
Localized corrosion
PENDAHULUAN
Faktor faktor yang mengakibatkan internal korosi pada oil&gas pipeline: Kontaminasi gas(CO2, H2S, Cl-) Kontaminasi air Kecepatan alir oil&gas
Faktor faktor
Erosi korosi
Pengaruh aliran sand: Sand impingement --> akibat slurry yang bergerak Pengaruh lingkungan: aerasi deaerasi, environmental assited cracking,(SCC, HIC)
PENDAHULUAN
Pengertian Erosi korosi: merupakan tribo-corrosion yang disebabkan karena adanya aliran fluida (dengan atau tanpa par tikel padat) yang dapat merusak lapisan permukaan (eg. Lapisan pasif/produk korosi) dan logam. Material pipeline yang paling sering digunakan adalah baja karbon Pada erosi korosi di oil&gas pipeline produk korosi yang terdeposit di internal pipeline CaCO 3 & FeCO 3 yang ber tindak lapisan pasif Faktor faktor yang mempengaruhi erosi korosi di pipeline oil and gas
Banyaknya pasir dimana pasir akan semakin >>> saat umur sumur semakin tua
Desain pipa
PENDAHULUAN
Mitigasi erosi korosi di oil&gas pipeline
Melakukan pemeriksaan rutin kualitas gas Melakukan pember sihan dan inspeksi rutin Proteksi katodik Coating Mengganti material menjadi CRA seper ti duplex SS (namun mahal sedangkan baja karbon lebih murah, weldability baik , dan kekuatan tinggi) Inhibitor (amines, senyawa imidazolines, nitrogen-based organic sur factants, CO2 corrosion inhibitor)
Inhibitor salah satu pilihan proteksi yang menjadi favorit untuk mitigasi erosi korosi di oil&gas pipeline. Apa pengaruhnya?????
KASUS
Terdapat pipa di of fshore yang mengalami kehilangan ketebalan dinding yang korosi juga terjadi di preferential weld dan localized attack
Laju localized degradation > average wall loss
KASUS
Tujuan
Menentukan kerentanan baja karbon & bagian yang dilas terhadap kondisi lingkungan fluida Efisiensi dari penggunaan inhibitor yang sudah ada Mengetahui efek peningkatan dosis inhibitor
Corrosion inhibitor A injected with dose rate 10 ppm Corrosion inhibitor A injected with dose rate 100 ppm
KASUS
Kondisi lingkungan: campuran crude oil&fluida proses dengan level water cut 95%. Kandungan pasir: 500mg/L
Maksimum kecepatan aliran = 4m/s terdapat desain yang membentuk sudut 45 0 kecepatan aliran meningkat hingga 7m/s
HASIL PENELITIAN
Kondisi lingkungan pengujian: brine solution + sparged with CO 2 selama 8 jam + konsentrasi O 2 20 ppb. Hasil Polarisasi:
C R d i w el d ( 2 , 9 4 m m / y ) > C R d i p a r e nt m et a l ( 2 , 6 5 m m / y ) + I n hi b i to r C R w el d (0 , 2 8 m m / y ) b a s e ( 0 , 4 4 m m / y ) l eb i h r e nd a h d ar i ke h i l a n g a n kete b a l a n Ad a n ya a l i r a n f l ui da + pa r t i k e l pa s i r p r o s e s d e g r a da s i
HASIL PENELITIAN
Jet impingement test campuran fluida( 7m/s) + sand( 500mg/L ) yang dihantarkan dengan dual noz zle dan i mpi nges spesimen Hasil: Kehilangan massa di kondisi fluida mengalir > kondisi statis Efisiensi inhibitor di fluida dinamis: u/inhibitor A 10 ppm): efisiensi pada fluida dinamis < fluida statis (80%) Sebab, par tikel dapat mengadsorpsi inhibitor konsentrasi berkurang per formance inhibitor
HASIL PENELITIAN
Jet impingement results:
Mekanisme proteksi inhibitor di erosi korosi: Water soluble inhibitor membentuk rod-like structure induksi efek reduksi drag reduksi walll shear stress proteksi permukaan logam dari erosi
HASIL PENELITIAN
SEM results: Hasil :
( e r o s i ko r o s i 7 m / s 4 5 o C ) gambar a (brine+no sand): p e a r l i te p r o t u r d i n g i n d i ka s i f e r r i te r e m o val G a m b a r b ( b r i n e + 5 0 0 m g / L s a n d ) : a d a nya s a n d t i d a k te r l i h a t i n d i ka s i ke l a r u t a n m a te r i a l l e b i h dominan G a m b a r c ( b r i n e + 10 p p m i n h i b i to r A+500mg/L sand): degradasi p e r m uka a n t i d a k b a nya k b e r u b a h G a m b a r d ( b r i n e + 10 0 p p m i n h i b i to r A + 5 0 0 m g / L s a n d ) : m e n u n j uk ka n ke l a r u t a n l o g a m b e r ku r a n g ka r e n a ke h i l a n g b e r a t b e r ku r a n g G a m b a r e ( b r i n e + 10 p p m i n h i b i to r B + 5 0 0 m g / L s a n d ) : ke h i l a n g a n b e r a t b e r ku r a n g s i g n i fi ka n t i d a k m e n u n j uk ka n a d a nya ke l a r u t a n d a n i m p i ng e m e n d a r i s a n d
KESIMPULAN
Hasil jet impingement tes membuktikan bahwa localized corrosion di pipeline disebabkan erosi korosi Di weld metal lebih rentan terserang erosi korosi Laju aliran dikontrol oleh laju produksi, namun distribusi kecepatan aliran dapat dipengaruhi oleh desain pipeline yang dapat memperparah erosi korosi Performa inhibitor pada kondisi statis berbeda dengan pada kondisi dinamis yang mengandung sand Pemilihan inhibitor untuk kasus erosi korosi membutuhkan pengujian di lab dengan kondisi dinamis karena impak partikel dan hydronamics menyebabkan CR meningkat Konsentrasi dan tipe inhibitor juga akan mempengaruhi performa inhibitor di erosi korosi
REFERENSI
Hu, Xinming, Richard Barker, Anne Neville, Abinesh Gnanavelu. Case study on erosion corrosion degradation of pipework located on an of fshore oil and gas facility. Wear 27 (2011): 1295 - 1301 A.Cosham, P.Hopkins, K.A . Macdonald. Best practice for the assessment of defects in pipelines Corrosion, Engineering Failure Analysis 14 (2007): 1245 1265 D.Martinez, et.al. Amine type inhibitor effect on corrosion erosion wear in oil gas pipes. Wear 267 (2009): 255 - 258