You are on page 1of 8

Gambar Sebagai Media Gambar sebagai bentuk dari tanda telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun

yang lalu untuk menjelaskan hal-hal yang sulit dijelaskan dengan kata. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya, dan makna ialah hubungan antara suatu obyek atau idea dan suatu tanda. Tanda pada dasarnya akan mengisyaratkan suatu makna yang hanya dapat dipahami oleh manusia yang menggunakannya. Bagaimana manusia menangkap sebuah makna tergantung pada bagaimana manusia mengasosiasikan objek atau idea dengan tanda. Sepanjang sejarah, manusia menggunakan gambar, lukisan di gua, ikon, piktograf untuk mengekspresikan pikiran mereka. Piktograf (gambar yang mewakili ide, seperti pada tulisan primitif) dan hieroglif merupakan bentuk paling kuno bahasa visual. Orang Sumerian pada 4.000 SM menggunakan lebih dari 2.000 piktograf dalam tulisan mereka. Manusia sejak dulu mencoba untuk membuat gambar yang dihasilkan terlihat lebih hidup, di Mesir, ada gambar para pegulat sedang bergumul yang susunannya berurutan pada dinding. Para arkeolog memperkirakan dekorasi di dinding itu dibuat oleh orang-orang Mesir kuno pada tahun 2000 sebelum Masehi. Sementara di Jepang, para arkeolog menemukan gulungan lukisan kuno yang memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, yang diperkirakan dibuat pada masa Kerajaan Heian, yakni sekitar tahun 794-1192. Bertz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu : suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu text, garis (line graphic) dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan. Sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu :

Media audiovisual gerak Media audiovisual statis Media audiovisual semi-gerak Media visual gerak Media visual statis Media visual semi-gerak Media audio Media textual

Selebihnya yang akan banyak dibahas, sesuai tugas yang diberikan adalah mengenai teknologi komunikasi dengan media visual statis Visual statis ialah materi visual yang statis atau tidak bergerak, diantaranya adalah foto, still frame dari film, slide, illustrasi, lukisan, dan sebagainya. Media ini sangat bergantung pada teori persepsi visual, teori membaca, pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar. Secara khusus, teknologi media text dan visual mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif. Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual. Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.

Media grafis Media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dismapaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Beberapa jenis media grafis antara lain :

Photo Kelebihan media gambar : gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu dapat mengatasi batasan pengamatan dapat menperjelas suatu masalah harganya murah dan gampang didapat

Kelemahan media gambar : hanya menekankan persepsi indea mata benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran ukurannya sangat terbatas

Syarat - syarat media gambar / foto yang baik digunakan sebagai media komunikasi : Otentik Sederhana Ukuran relatif Mengandung gerak atau perbuatan Gambar dapat mencapai tujuan komunikasi Gambar harus bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan komunikasi.

Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan baganbagan pokoknya tanpa detail. Sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.

Diagram Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-gasris dan simbolsimbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dan obyek secara garis besar. Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui : Diagram dapat bersofat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti. Untuk dapat membaca diagram seorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan. Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.

Diagram yang baik sebagai media komunikasi : Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis Menyusunnya disesuaikan dengan pola membaca yang umum satu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Bagan / chart Bagan atau chart ternasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Sebagai media yang baik, bagan haruslah : dapat dimengerti sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbeli-belit dapat diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap up to date juga tak kehilangan daya traik.

Grafik ( graph ) Sebagai suatu media visual grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik , garis atai gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Beberapa manfaat / kelebihan grafik sebagai media : Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitattif dan hubungan-hubungannya. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisa, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah.

Penyajian data grafik jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis.

Syarat-syarat grafik sebagai media komunikasi : jelas untuk dilihat oleh seluruh audiens hanya menyajikan satu ide setiap grafik ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya warna yang digunakan kontras dan harmonis berjudul dan ringkas sederhana ( simplicity ) mudah dibaca ( legibility ) praktis, mudah diatur ( manageability ) menggambarkan kenyataan ( realisme ) menarik ( attractiveness ) jelas dan tak memerlukan banyak informasi tambahan ( appropiateness ) teliti ( accuracy )

Macam-macam grafik : Grafik garis ( line graph ) Grafik batang Grafik lingkaran ( circle graph atau pie graph ) Grafik gambar ( pictorial graph )

Kartun Kartun adalah suatu gambar komunikasi grafis yang interpretatif dan menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

Poster Syarat-syarat poster yang baik : Sederhana menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan pokok berwarna slogannya ringkas dan jitu tulisannya jelas motif dan desain bervariasi

Peta dan globe

Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Secara khusus memberikan informasi tentang : keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung dan bentukbentuk daratan serta peraiaran lainnya. tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain data-data budaya dan kemasyarakatan seperti populasi atau pola bahasa/adat istiadat data-data ekonomi, seperti hasil pertanian, industri atau perdagangan internasional.

Kelebihan peta dan globe dipakai sebagai media pendidikan :

memungkinkan audiens mengerti posisi dan kesatuan politik, daerah, kepulauan dan lain-lain. merangsang minat audiens terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis. memungkinkan audiens memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentukbumi yang sebenarnya.

Papan buletin ( bulletin board ) Papan buletin langsung ditempeli dengan gambar-gambar atau tulisan-tulisan, berfungsi menerangkan sesuatu, memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Lebih umum dikenal di Indonesia dengan Majalah dinding. Tapi pada kenyataannya papan bulletin banyak digunakan seperti papan pengumuman atau papan informasi bersama, yang banyak sekali di kampus-kampus. BAHASAN Untuk contoh dan bahasan lebih mendalam, saya akan mencoba memaparkan tentang visual statis yang tertuang pada poster. Saya pilih poster karena biasanya poster terdiri dari hamper semua jenis media visual yang telah disebutkan sebelumnya. POSTER POSTER
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan teks di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding

atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster daoat digunakan untuk beragam tujuan. Bisa menjadi sarana iklan (sebagian besar pada film, musik atau pertunjukan), pendidikan, propaganda, protes, kesadartahuan dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. Sering diucapkan oleh para desainer Sebuah poster yang efektif adalah sarana komunikasi yang sangat baik. Selainnya? Hanyalah coretan di kertas besar. Sebuah poster yang efektif bukanlah sebuah makalah penelitian yang menempel di dinding. Poster menggunakan gramatika visual yang berbeda. Poster menunjukkan bukan memberitahukan. Poster yang efektif besifat: Terfokus pada satu permasalahan dan singkat. Studi menunjukkan bahwa poster memiliki hanya 11 detik untuk menarik dan mempertahankan perhatian audiens Buatlah bagian menarik menonjol dan singkat. Sebagian besar penonton Anda akan untuk menyerap hanya bagian lucunya. Orang yang tertarik akan mencari informasi selebihnya. Grafis yang perperan, dengan sedikit mungkin teks. Tetap visual. Gunakan Diagram, Panah, dan grafis lainnya dibanding text. Tata letak yang baik, dan jelas. Susunan tempat inilah yang membedakan poster dapat menjangkau lebih banyak audiens. Mudah dibaca. Kemudahan baca adalah pengukuran semudah apa ide mengalir dari hal satu ke lainnya. Teks yang memiliki banyak masalah gramatikal, kompleks, berstruktur kalimat pasif dan salah eja adalah sulit dibaca. Terbaca jelas. Jika teks terbaca, ia dapat dimengerti. Sebagai contoh, sebuah buku tua mungkin tidak terbaca jika kertas telah terkorosi atau huruf telah memudar. Sebuah kesalahan umum dalam poster presentasi adalah penggunaan font yang terlalu kecil untuk dibaca 6-10 meter jauhnya, jarak khas untuk membaca sebuah poster.

Langkah membangun sebuah poster Perencanaan. Desain Review Cetak Tampil

Sejarah Poster Menurut sejarawan Perancis Max Gallo, "selama lebih dari dua ratus tahun, poster telah ditampilkan di tempat umum di seluruh dunia. Secara visual mencolok, mereka telah dirancang untuk menarik perhatian orang yang lewat, membuat kita menyadari sudut pandang politik, membujuk kita untuk menghadiri acara tertentu, atau mendorong kita untuk membeli produk atau jasa tertentu. Poster pada awalnya disebut dengan broadsides, yaitu suatu hasil cetak yang dicetak pada satu sisi saja pada kertas yang lebar. Salah satu contoh klasik broadside adalah publikasi pertama Deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat, yang dicetak pada malah hari sebelum 4 Juli 1776. Broadside ini dimaksudkan untuk dapat dibaca dari jarak

cukup jauh, maka membutuhkan tipe huruf yang besar. Huruf mesin cetak pada saat itu tidak dapat lebih lebar dari 1 inci. Paling besar adalah 12 pica. Huruf besi membutuhkan biaya pembuatan yang mahal dan penyimpanan yang luas, dan juga sangat berat. Maka digunakan kayu sebagai setting huruf yang besar pada tahun 1827 dengan adanya temuan bor kayu spesial. Revolusi besar di poster adalah pengembangan teknik pencetakan yang murah untuk produksi massal dalam percetakan, termasuk terutama teknik litografi (sebuah metode untuk percetakan di atas permukaan licin) yang diciptakan pada tahun 1796 oleh Jerman Alois Senefelder. Proses ini tidak lagi menggunakan set huruf pada mesin cetak, melainkan repulse dari minyak dan air. Cetakan diberi minyak dan tinta terbuat dari plat besi, lalu ditempelkan pada kertas atau media cetaknya. Cetakan dibuat terbalik dari versi aslinya, seperti halnya cap stempel. Teknik ini memungkinkan mencetak tulisan tangan, sebuah awal dari pencetakan dengan huruf yang sangat beragam. Pada tahun 1850an, Jepang membuka perbatasannya dan memulai perdagangan. Eropa mengimpor budaya jepang termasuk lukisan Ukiyo-e yang menginfluens pelukis dan artis grafis di eropa seperti Van Gogh, Degas dan lainnya. Lukisan Ukiyoe burupa gulungan lukisan yang dibuat dengan cetakan kayu. Awalnya hanya satu warna, tapi kemudian ilustrasi itu disajikan dengan multi warna. Ciri khasnya adalah garis hitam, warna cerah yang datar, dan figure figure yang datar. Lukisan ini digunakan sebagai media promosi pertunjukan tari atau seni drama Jepang. Penemuan litografi segera diikuti oleh chromolithography pada tahun 1837 (metode untuk membuat cetakan dengan multi warna), yang memungkinkan untuk edisi massal poster yang akan dicetak digambarkan dalam warna-warna cerah. Poster-poster mengubah jalan utama kota Paris ke dalam "galeri seni jalanan". Popularitas seni poster itu sehingga pada tahun 1884 sebuah pameran besar diadakan di Paris. Pada era 1890an, penggunaan poster melebar untuk periklanan, yang berisi dari jual sepeda sampai pertunjukan banteng. Pada akhir abad 19 yang dikenal dengan era Belle poque, yang berarti zaman yang indah dimana poster menjadi seni modern. Sedangkan di Amerika serikat, poster tidak melibatkan tingkat artistik yang sama. Poster amerika diarahkan pada kebutuhan komersial mendasar untuk menyampaikan pesan tertulis. Contohnya poster berwarna tentang sirkus, yang menandakan mereka akan datang ke kota. Selama perang dunia I dan II, poster sangat sering diggunakan untuk keperluan menimbulkan rasa kesadaran nasionalisme. Poster selama masa perang juga digunakan untuk tujuan propaganda, persuasi, dan motivasi. Uni Soviet dan Jerman menghasilkan sejumlah besar poster propaganda dan beberapa diantaranya menjadi representasi ikonik.

Poster terus digunakan dan berkembang hingga kini, yang berubah adalah mode desain poster itu.

You might also like