You are on page 1of 30

SYMPTOMS of TMD

Indah Wulansari PPDGS Bedah Mulut FKG UGM 2012

Tired & fatique

Tmj sounds

Pain

Symptom

Limited movement

Headache

Maloklusi akut

Tinnitus
Symptom

Burning mouth

Vertigo

Globulus

Subyektif Prevalensi Clinical finding

2- 39% 3 60%

Wanita > Pria

Joint sound

Kliking

Krepitasi

Deviasi bentuk

Hipermobilitas

Inkoordinasi otot

Pergeseran sendi

Krepitasi
Krepitasi tanda klinis perubahan struktur permukaan anatomis TMJ Prevalensi <10% Banyak terjadi pada pemakai GTLengkap, kasus kehilangan dukungan molar. Pergerakan rahang tidak teratur. Perawatan bila mengalami keterbatasan pembukaan mulut/nyeri

Occlusal adjustment

Mengeliminasi occlusal interference Optimizing pemakai GTLengkap

Gentle jaw excercise

Interocclusal appliance

Stabilisasi optimal antara RA & RB

Kliking Deviasi Bentuk


Penyebab : Variasi minor atau deviasi bentuk permukaan sendi Kliking terjadi pada fase yang sama saat membuka maupun menutup mulut Informasikan kepada pasien bahwa hal ini merupakan varian bentuk anatomis

Kliking - Hipermobilitas
Normal : Setelah pembukaan rahang max kepala kondilus berada pada dasar eminentia atau secara halus melewati eminentia Kliking : Kepala kondilus (salah 1 atau keduanya) melewati eminentia lebih dulu timbul suara saat menabrak dasar eminentia Beda dgn dislokasi : pada hipermobilitas dapat menutup rahang kembali

Kliking Inkoordinasi Otot


Dua ujung dari otot pterygoid lateral mengontrol pergerakan kepala kondilus dan diskus. Bila fungsi anatomis keduanya tidak sejalan pergerakan inkoordinasi kepala kondilus dan diskus selama pergerakan rahang kliking. Suara kliking yang intermitten dan inkonsisten terdengar pada tingkat yang berbeda-beda saat pembukaan/penutupan mulut berulang.

Kliking Pergeseran Sendi


Diskus berada pada posisi abnormal terhadap kepala kondilus biasanya lebih ke anterior dan bergeser ke medial. Tahap pertama pembukaan mulut diskus terdorong didepan kepala kondilus dan perlekatan posterior meregang. Kliking kepala kondilus menabrak bagian posterior diskus

Saat menutup mulut kepala kondilus bergeser kebelakang diskus kliking di akhir pergerakan menutup mulut. 2x bunyi klik kliking resiprokal Et/ : Trauma TMJ termasuk mikrotrauma berulang karena parafungsi, kelemahan sendi (wanita)

treatment
Program latihan rahang yang dimodifikasi Interoklusal appliance treatment alat stabilisasi Alat reposisi

Pembedahan sendi

LIMITED JAW OPENING


Helkimo Dysfunction Index (Opening Capacity)

Gangguan Ringan
30 39 mm

Gangguan Berat

< 30 mm

Myogenous

Trismus setelah penyuntikan

Causes

Arthrogenous

Osseus

Myogenous
Hiperaktivitas otot-otot penutup mulut dalam waktu lama yang disebabkan oleh parafungsi penurunan kemampuan pembukaan mulut terjadi secara perlahan berhubungan dengan kelelahan dan nyeri otot pengunyahan. Klinis : penurunan pembukaan mulut tanpa deviasi, nyeri saat kontraksi dan palpasi pada otot pengunyahan, endfeel yang besar (4mm). Terapi : metode perawatan konvensional.

Arthrogenous
Traumatic Arthritis
Single Macrotrauma Microtrauma berulang parafungsi berulang

Disc displacement
Perubahan struktur sendi

Tanpa Reduksi

Fraktur Osteoarthritis Rheumatoid Arthritis

Traumatic Arthritis
Klinis : kemampuan membuka mulut <<< deviasi kearah sisi yang terkena nyeri selama kontraksi dinamis dan saat palpasi diarea yang terkena diserta pembengkakan interferen oklusal provocation test (menggigit keras stik yang diletakkan pada gigi sisi kontralateral rasa sakit meningkat) Endfeel normal (1-2mm) namun menyakitkan

Palliatif latihan rahang & menghindari makanan keras

Treatment

Analgesik NSAID, suntikan kortikosteroid intra-articular

Conventional TMD Treatment bila disebabkan mikrotrauma parafungsi oral

Disc displacement tanpa reduksi


Klinis : keterbatasaan membuka mulut, deviasi mandibula toward sisi ipsilateral selama pembukaan mulut, protrusi, ekskursi lateral terbatas terhadap sisi kontralateral.

Treatment disc displacement


Manipulasi Sendi Operator meletakkan ibu jari pada molar area yang terkena dan jari telunjuk dibawah dagu mandibula di dorong kebelakang sehingga diskus bisa berada pada posisi yang seharusnya

Splint Stabilisasi

Splint untuk meringankan nyeri disertai instruksi melakukan latihan rahang dengan fokus pada peregangan pasif untuk mengembalikan kemampuan membuka mulut

Jarang sekali dijumpai bila kedua perawatan tidak berhasil

Pembedahan sendi

Perubahan struktur TMJ atau peradangan


Klinis : pembukaan mulut terbatas dan semakin meningkat kesulitan untuk membuka mulut lebar, sering disertai krepitasi selama pergerakan rahang (dapat sakit/tidak) Diperlukan pemeriksaan radiografis. Perawatan dengan metode konvensional ataupun bedah.

Osseus Limitation
Intra-articular
Bony ankylosis Rheumatoid Arthritis Penyakit Inflamasi lainnya Setelah pembedahan sendi Setelah frakur TMJ

Extra-articular

Interferen antara prosesus koronoideus dengan arkus zygomatikus Localized myositis ossificans

Klinis : pergerakan rahang sangat terbatas, tidak ada atau minimal endfeel, tidak nyeri. Diagnosis dengan pemeriksaan radiografik. Terapi : pembedahan, diikuti dengan jaw exercise

Trismus setelah penyuntikan mandibula


Etiologi : spasme otot pengunyahan perdarahan dalam jaringan, reaksi toksik terhadap anestetikum atau infeksi post injeksi. Klinis : pasien merasa mengalami penurunan kemampuan membuka rahang 2 4 hari setelah penyuntikan. Pada hari ke7 akan mencapai penurunan maksimum namun pergerakan rahang dalam arah horizontal jarang terganggu. Tidak ada deviasi, pembengkakan atau nyeri.

Butuh 2-4 bulan untuk bisa kembali normal. Informasikan kepada pasien bahwa hal ini merupakan kondisi yang jarang, tidak dapat diprediksi sebelumnya, dan merupakan komplikasi yang dapat sembuh sendiri. Instruksikan untuk melakukan latihan rahang peregangan pasif serta bersikap positif dapat mempercepat penyembuhan.

Nyeri Orofasial
Nyeri neurologis central atau perifer Nyeri psikogenik atau idiopatik

Nyeri alih atau dari struktur anatomis Nyeri nosiseptif dari gigi, rahang, sinus, otot, TMJ, kelenjar saliva, lidah, struktur anatomis lainnya

Sakit Kepala
Merupakan gejala paling umum dimasyarakat. Terdapat hubungan yang erat antara derajat TMD dengan frekuensi sakit kepala. Telah ditemukan hubungan antara TMD dengan sakit kepala tipe tension (ketegangan). Perawatan TMD memberi efek positif baik untuk frekuensi dan intensitas sakit kepala tipe tension pada pasien dengan TMD

Karakterisitik migrain & sakit kepala tipe tension


Migraine Biasanya unilateral Serangan berselang seling (sakit-tidak sakit-sakit) Setiap serangan 1 jam-beberapa hari, jarang menetap lama Rasa sakit yang pulsating (berdenyut) dan tajam konstan Rasa mual, muntah Photo dan phonofobia Herediter Prodome symptom 10-15menit sebelumnya (halusinasi visua/scotomata cahaya putih/berwarna, zigzag spectrum), parestesi dimulut atau lengan Pada wanita terkait hormonal Dapat dipicu oleh beberapa bahan, misalnya keju, coklat, red wine Pengobatan dengan Ergotamine, Sumatriptan Tension-type Biasanya bilateral Sakit kepala akut saat stress Sakit tersembunyi diarea belakang Sangat sering dan menetap untuk periode lama Rasa sakit yang menekan, konstan, tumpul seperti diikat ketat Pengobatan dengan salisilat, paracetamol

You might also like