Professional Documents
Culture Documents
Tmj sounds
Pain
Symptom
Limited movement
Headache
Maloklusi akut
Tinnitus
Symptom
Burning mouth
Vertigo
Globulus
2- 39% 3 60%
Joint sound
Kliking
Krepitasi
Deviasi bentuk
Hipermobilitas
Inkoordinasi otot
Pergeseran sendi
Krepitasi
Krepitasi tanda klinis perubahan struktur permukaan anatomis TMJ Prevalensi <10% Banyak terjadi pada pemakai GTLengkap, kasus kehilangan dukungan molar. Pergerakan rahang tidak teratur. Perawatan bila mengalami keterbatasan pembukaan mulut/nyeri
Occlusal adjustment
Interocclusal appliance
Kliking - Hipermobilitas
Normal : Setelah pembukaan rahang max kepala kondilus berada pada dasar eminentia atau secara halus melewati eminentia Kliking : Kepala kondilus (salah 1 atau keduanya) melewati eminentia lebih dulu timbul suara saat menabrak dasar eminentia Beda dgn dislokasi : pada hipermobilitas dapat menutup rahang kembali
Saat menutup mulut kepala kondilus bergeser kebelakang diskus kliking di akhir pergerakan menutup mulut. 2x bunyi klik kliking resiprokal Et/ : Trauma TMJ termasuk mikrotrauma berulang karena parafungsi, kelemahan sendi (wanita)
treatment
Program latihan rahang yang dimodifikasi Interoklusal appliance treatment alat stabilisasi Alat reposisi
Pembedahan sendi
Gangguan Ringan
30 39 mm
Gangguan Berat
< 30 mm
Myogenous
Causes
Arthrogenous
Osseus
Myogenous
Hiperaktivitas otot-otot penutup mulut dalam waktu lama yang disebabkan oleh parafungsi penurunan kemampuan pembukaan mulut terjadi secara perlahan berhubungan dengan kelelahan dan nyeri otot pengunyahan. Klinis : penurunan pembukaan mulut tanpa deviasi, nyeri saat kontraksi dan palpasi pada otot pengunyahan, endfeel yang besar (4mm). Terapi : metode perawatan konvensional.
Arthrogenous
Traumatic Arthritis
Single Macrotrauma Microtrauma berulang parafungsi berulang
Disc displacement
Perubahan struktur sendi
Tanpa Reduksi
Traumatic Arthritis
Klinis : kemampuan membuka mulut <<< deviasi kearah sisi yang terkena nyeri selama kontraksi dinamis dan saat palpasi diarea yang terkena diserta pembengkakan interferen oklusal provocation test (menggigit keras stik yang diletakkan pada gigi sisi kontralateral rasa sakit meningkat) Endfeel normal (1-2mm) namun menyakitkan
Treatment
Splint Stabilisasi
Splint untuk meringankan nyeri disertai instruksi melakukan latihan rahang dengan fokus pada peregangan pasif untuk mengembalikan kemampuan membuka mulut
Pembedahan sendi
Osseus Limitation
Intra-articular
Bony ankylosis Rheumatoid Arthritis Penyakit Inflamasi lainnya Setelah pembedahan sendi Setelah frakur TMJ
Extra-articular
Interferen antara prosesus koronoideus dengan arkus zygomatikus Localized myositis ossificans
Klinis : pergerakan rahang sangat terbatas, tidak ada atau minimal endfeel, tidak nyeri. Diagnosis dengan pemeriksaan radiografik. Terapi : pembedahan, diikuti dengan jaw exercise
Butuh 2-4 bulan untuk bisa kembali normal. Informasikan kepada pasien bahwa hal ini merupakan kondisi yang jarang, tidak dapat diprediksi sebelumnya, dan merupakan komplikasi yang dapat sembuh sendiri. Instruksikan untuk melakukan latihan rahang peregangan pasif serta bersikap positif dapat mempercepat penyembuhan.
Nyeri Orofasial
Nyeri neurologis central atau perifer Nyeri psikogenik atau idiopatik
Nyeri alih atau dari struktur anatomis Nyeri nosiseptif dari gigi, rahang, sinus, otot, TMJ, kelenjar saliva, lidah, struktur anatomis lainnya
Sakit Kepala
Merupakan gejala paling umum dimasyarakat. Terdapat hubungan yang erat antara derajat TMD dengan frekuensi sakit kepala. Telah ditemukan hubungan antara TMD dengan sakit kepala tipe tension (ketegangan). Perawatan TMD memberi efek positif baik untuk frekuensi dan intensitas sakit kepala tipe tension pada pasien dengan TMD