You are on page 1of 2

Eritromisin

Manfaat: Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Aktif terhadap kuman gram positif seperti Str. Pyogenes dan Str. Pneumoniae. Yang biasa digunakan untuk infeksi Mycloplasma pneumoniae, penyakit Legionnaire, infeksi Klamidia, Difter, Pertusis, iInfeksi Streptokokus, Stafilokokus, infeksi Camylobacter, Tetanus, Sifilis, Gonore. Efek Samping: Efek samping dan reaksi yang merugikan dari eritromisin adalah gangguan gastrointestinal, seperti mual dan muntah, diare dan kejang abdomen. Reaksi alergi terhadap eritromisin jarang terjadi. Heptotoksisitas (toksisitas hati) dapat terjadi jika obat dipakai bersama obat-obatan hepatotoksik lainnya seperti asetaminofen (dosis tinggi), fonotiazin dan sulfonamid. Eritromisin estolat (ilosone), nampaknya lebih mempunyai efek toksik pada liver dibandingkan dengan eritromisin lainnya. Kerusakan hati biasanya bersifat reversible jika obat dihentikan. Eritromisin tidak boleh dipakai bersama klindomisin atau linkomisin karena mereka bersaing untuk mendapatkan reseptor. Eritromisin salah satu antibiotika terlama yang digunakan saat ini. Yang berikut ini harus diperhatikan : Iritasi : mual, muntah, diare yang berhubungan dengan dosis memperbaiki gejala-gejala ini. Alergi. Hepatitis kolestatik terjadi dengan estolat. Peningkatan SGOT positif palsu. Stenosis pilorus hipertrofik pada bayi. Super infeksi kolon dan vagina.

Farmakokinetik: Preparat eritromisin oral diabsorbsi dengan baik melalui saluran gastrointestinal. Obat ini tersedia untuk pemberian intravena, tetapi harus diencerkan dalam 100 ml salin atau dextrosa 5% dalam larutan air untuk mencegah plebitis atau rasa terbakar pada tempat suntikan. Obat ini mempunyai waktu paruh yang singkat dan efek pengikatnya pada proteinnya sedang. Obat ini diekstresikan ke dalam empedu, feses dan sebagian kecil dalam urine. Karenanya jumlah yang diekskresikan ke dalam urine sedikit, maka insufisiensi ginjal bahkan merupakan kontra indikasi bagi pemakaian eritromisin. Farmakodinamik: Eritromisin menekan sintesis protein bakteri. Mulai terjadi preparat oral adalah 1 jam. Waktu untuk mencapai puncak adalah 4 jam dan lama kerjanya adalah 6 jam.

Eritromisin menghambat sintesis protein yang tergantung RNA pada sub unit ribosom 50 S menyekat reaksi-reaksi transpeptidasi dan translokasi. Sediaan: Sediaan dari Eritromisin berupa kapsul/ tablet, sirup/sspensi, tablet kunyah dan obat tetes oral. Dosis: 1. Eritromisin basa (E-mycin, ilotycin) D : PO : 250-500 mg/6 jam A : PO : 30-50 mg/kg/hr dalam dosis terbagi (setiap 6 jam) Tablet enterik-coated untuk mencegah asam lambung merusak obat. Dosis > tinggi diperlukan untuk infeksi yang berat. 2. Eritromisin stearat (Erythromicin) Sama seperti E-mycin Stabil dalam asam. Tidak boleh dipakai bersama makanan. Dalam bentuk tablet salut 3. Eritromisin etilsuksimat (E.E.S., E-mycin E, pediamycin) Sama seperti E-mycin Tidak terpengaruh oleh makanan. Tersedia dalam bentuk cair, tablet kunyah dan tablet salut. 4. Eritromisin estolat (ilosone) Sama seperti E-mycin Tersedia dalam bentuk cair, tablet kunyah, tablet dan kapsul. Ada kaitan antara hepatotoksistas dengan garam estolat. 5. Eritromisin laktoblonat (Erythrocin lactobionate-I.V) D : IV : 1-49/hr dalam dosis terbagi 4 (setiap 6 jam) A : IV : 15-20 mg/kg/hr dalam dosis terbagi 4 Untuk pemberian intravena. D : Dewasa A : Anak-anak PO : peroral Sumber Referensi: Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. EGC : Jakarta. Katzung, B.G. 1989. Farmakologi Dasar dan Klinik. EGC : Jakarta.

You might also like