You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan BBM yang terus meningkat dan permintaan akan pelayanan yang lebih baik selalu merupakan tantangan tersendiri dalam mewujudkan misi Pertamina yakni menjalakan usaha inti di bidang minyak, gas bumi, energy baru dan terbarukan secara terintegrasi dengan prinsipprinsip komersial yang kuat. Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang selalu memberikan yang terbaik untuk kepuasan pelanggan (costumer), menjaga kepercayaan terhadap perusahaan menjadi poin penting. Menjaga kepercayaan costumer ini dapat dilakukan dari banyak aspek, salah satunya adalah dengan peningkatan pelayanan & kelancaran supply BBM ke pelanggan. Dalam hal ini pihak yang dimaksud sebagai costumer adalah SPBU baik SPBU COCO (Company Own Company Operated) yang

merupakan SPBU yang dimiliki dan dikelola Pertamina, SPBU CODO (Company Owned Dealer Operated) yang merupakan SPBU sebagai bentuk kerjasama antara PT. Pertamina (PERSERO) dengan pihak-pihak tertentu, antara lain kerjasama pemanfaatan lahan milik perusahaan ataupun individu untuk di bangun SPBU Pertamina, maupun SPBU DODO (Dealer Owned Dealer Operated) yang merupakan SPBU milik swasta. Selain SPBU, costumer lainnya adalah; Dishub, TNI, Polri dan pihak industri pengguna BBM . Saat ini untuk TBBM Pematang Siantar melayani penjualan produk BBM PSO berupa Premium dan Solar di 15 (lima belas) SPBU yang berlokasi di dalam dan di diluar kota Pematang Siantar, lokasi terjauh mencapai + 71 km dari area TBBM. Data tearkhir menunjukkan DOT (Daily Objective Thruput) penjualan untuk Premium mencapai 234 kl (kilo liter) dan Solar 118 kl. Untuk kegiatan supply (pengiriman) produk BBM, terdapat 10 Mobil Tanki yang setiap harinya siap mengantar produk ke sejumlah lokasi SPBU sesuai LO (Loading Order) yang diterima. Pengisian produk BBM ke Mobil

Tanki dilakukan di areal filling shed yang dilengkapi 4 (empat) filling point, yang terdiri dari 2 filling point Premium dan 2 filling point Solar, yang semuanya dilengkapi dengan Meter arus type manual jenis PD flow meter dan bottom loader sebagai alat koneksi penyaluran BBM ke mobil tanki. Setiap SPBU menginginkan pengiriman pasokan BBM yang tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Dilihat dari segi waktu, pengiriman BBM ke tiap SPBU masih dapat dioptimalkan kegiatannya. Hal ini terkait pemakaian Flow meter sebagai peralatan yang memindahkan BBM dengan ketelitian ukuran tertentu sehingga menjadi alat ukur kapasitas, dimana tiap flow meter seperti halnya alat pemindah fluida lainnya memiliki debit tertentu atau banyaknya fluida yang dipindahkan per satuan waktu. Debit inilah yang perlu dimaksimalkan, dan ini berhubungan langsung dengan system pemompaan penyaluran produk BBM, karena besar debit yang diterima oleh Meter arus melalui pipa berasal dari kinerja pompa sebagai alat utama yang memindahkan atau meneruskan cairan BBM dari Tanki Timbun menuju Filling Shed dengan memberikan sejumlah tekanan (pressure) dan debit (flow rate) tertentu. Pompa sentrifugal sendiri adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu aliran tekanan fluida yang sedang dipompa. Selain itu pompa sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simpel, tapi sangat diperlukan. Pemindahan fluida dengan menggunakan pompa erat kaitannya dengan sistem instalasi saluran atau sistem perpipaan. Jika menggunakan 1 pompa tidak cukup untuk memindahkan fluida, maka dapat digunakan 2 pompa yang dipasang secara seri maupun paralel. Susunan seri digunakan jika membutuhkan head yang besar, sedangkan susunan paralel digunakan jika membutuhkan kapasitas yang besar, atau sebagai pompa cadangan bila pompa utama rusak atau diperbaiki. Agar unjuk kerja pompa yang disusun seri-paralel optimal, maka sebaiknya digunakan pompa dengan karakteristik sama. Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemakaian Meter Arus sesuai dengan besar flow rate-nya adalah dengan menaikkan besar debit BBM yang

dipompakan dari Tanki Timbun. Hal ini dilakukan dengan menerapkan system pompa paralel, dimana system paralel pump bertujuan untuk menaikkan flow rate (debit) pompa sehingga dapat memenuhi kebutuhan flow rate optimal pada meter arus. Hal ini berdampak pada penghematan waktu pengisian Mobil Tanki sehingga secara tidak langsung dapat mempercepat kegiatan supply BBM ke costumer. B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan flow rate meter arus yang dipakai di TBBM P. Siantar. 2. Menentukan solusi alternative untuk mengoptimalkan flow rate meter arus sehingga dapat mempercepat durasi waktu pengisian Mobil Tanki. 3. Mengetahui seberapa jauh keuntungan dari perubahan sistem

pemakaian pompa susunan tunggal dengan susunan paralel dari segi waktu dan pemakaian Bahan Bakar Mesin. Tujuan dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada costumer dimana dengan penerapan pompa susunan parallel ini mampu meningkatkan flow rate pompa dan meter arus sehingga pengisian mobil tanki lebih cepat dari sebelumnya, dan supply BBM ke pelanggan lebih singkat waktunya. Wujud komitmen dalam mengutamakan kepuasan pelanggan. C. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup penulisan Kertas Kerja Wajib ini difokuskan pada halhal sebagai berikut: 1. Studi diarahkan untuk menganalisa penerapan pompa susunan parallel pada pompa penyaluran dibandingkan pompa tunggal, dan difokuskan hanya pada pompa penyaluran produk Premium 2. Efesiensi waktu yang dapat dicapai melalui penerapan pompa susunan parallel pada kegiatan penyaluran/ pengisian. D. Metode Pendekatan

Adapun metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan KKW ini adalah: 1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan langkah yang dilakukan setelah menentukan pokok permasalahan. Metode ini bertujuan untuk memperoleh teoriteori dasar dan prosedur perancangan yang berkaitan dengan materi yang ditulis. 2. Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan dan prakteknya. Data-data ini bisa berupa data tentang pompa, rangkaian, dan material-material dari setiap komponen. 3. Diskusi Melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait, pengarahan pembimbing serta pengembangan dari pemikiran penulis. E. Sistematika Penulisan Pembahasan permasalahan dalam penulisan Kertas Kerja wajib ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian yang akan dilakukan, perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam tugas akhir ini, manfaat yang diperoleh, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. BAB II : Identifikasi Permasalahan Dalam bab ini dibahas mengenai deskripsi keadaan dan gejala permasalahan yang meliputi analisa kegiatan penyaluran, dan menentukan alternative optimalisasi flow rate meter arus. BAB III : Pembahasan Masalah BAB IV: Penutup Bab ini memberikan deskripsi yang detail mengenai kesimpulan dan saran secara keseluruhan dari Kertas Kerja Wajib (KKW).

You might also like