You are on page 1of 10

BAB I GAMBARAN UMUM MANAJEMEN

1.1. PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan perkerjaan melalui orang lain (Mary Parker Follett) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stonner) Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Pengorganisasian berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material organisasi Pengarahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi bawahan. Pengawasan berarti bahwa para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak kearah tujuan-tujuannya. Kesimpulan manajemen didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), Pengorganisasian (Oranizing), Penyusunan Personlia atau Kepegawaian (stafting), Pengarahan dan Kepemimpinan (leading) dan Pengawasan (controlling) Perencanaan Pengorganisasian Penyusunan personalia Pengawasan Pengarahan

Manajemen

Anggota Organisasi (bawahan)

Tujuan Organisasi

Mengapa Manajemen Dibutuhkan ? Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama dipelukan manajemen : 1.Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi 2.Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran- sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang saling berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan.

3.Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi bila dapat maksimum keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas. Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujun yang telah ditetapakan. Dengan kata lain seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan. Efektifitas (Peter Drucker) adalah melakukan perkerjaan yang benar (doing the right things). Sedangkan (doing thing right) efisiensi adalah melakukan perkerjaan yang benar. 1.2. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI Manajemen (Lutther Gulick) sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha mencari sistimatis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan system kerjasama yang lebih bermanfaat bagi manusia. Menurut Lutther Gulick manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen seharusnya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori. Hubungan tersebut dalam praktek menimbulkan suatu teori menghasilkan prinsip-prinsip yang akan menjadi kaidah-kaidah dasar kegiatan mengembangkan manajemen dalam praktek Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya. Manajer efektif mempergunakan pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan, apalagi dengan berkembangnya peralatan komputer. Manajer juga mempergunakan pendekatan artistic (seni) dalam aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia. Karakteristik (kriteria) untuk menentukan sesuatu sebagai profesi (Edgar H. Scein): Para Profesional atas dasar prinsip-prinsip umum Para Profesional mendapat satus mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan criteria politik social lainnya. Para Profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya Perbedaan Manajemen dengan Kewiraswastaaan(Entrepreneurship) dan Supervisi. Wiraswasta adalah memahami, mendapatkan sunber daya, mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan (pemilik). Sebaliknya manajemen terlibat dalam pengorganisasian dan memimpin perusahaan tetapi tidak mencakup pemilikan. Manajer dapat menjadi wiraswata dan wiraswasta dapat pula menjadi manajer. Supervisi adalah pengarahan dan pengendalian karyawan tingkat bawah dalam suatu organisasi (mandor, kepala tukang, penyelia lini pertama). Sehingga supervisi merupakan bagian dari manajemen.

1.2. MANAJEMEN DAN MANAJER

Manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya. A. Tingkatan Manajemen 1. Manajer lini pertama Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tanaga operasional. Sering disebut dengan kepala/pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisor). 2. Manajer menengah Membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang karyawan operasional. Disebut juga manajer departemen, kepala pengawas (Superintendents). 3. Manajer puncak Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Disebut juga Direktur, Presiden, Kepala Devisi, Wakil Presiden Senior. Menurut fungsinya manajemen dibedakan atas manajemen administratif dan manajemen operatif. 1. Manajemen administratif Berurusan dengan penetapan tujuan, perencanaan, penyusunan kepegawaian dan pengawasan kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. 2. Manajemen Operatif. Mencakup kegiatan memotivasi, supervisi dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil secara efektif. Tingkat manajemen rendah banyak melaksanakan fungsi manajemen operatif sedangkan semakin tinggi tingkatannya menjadi lebih terlibat dengan manajemen adminstratif. B. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Fungsi-fungsi manajerial (Henri Fayol), yang menyatakan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian permberian perintah dan pengawasan adalah fungsi-fungsi umum. Dalam pembahasan ini akan diperinci menjadi lima fungsi yaitu : planning, organizing, staffing, leading dan controlling kegiatan-kegiatan orgasanisasi. Perencanaan (planning), adalah 1. pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan 2. penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian (organizing) adalah 1. penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2. perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok yang akan dapat mambawa hal-hal tersebut kearah tujuan, 3. penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, 4. pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individuindividu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Penyusunan personalia(staffing) adalah penarikan (recruitmen), latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.

Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating. Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan pealatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup 4 unsur : 1. Penetapan standar pelaksanaan 2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan 3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 4. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar. Kegiatan-kegiatan Manajer Agar konsep manajer menjadi lebih jelas berikut ini akan diuraikan secara terperinci tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer : 1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Istilah orang mencakup tidak hanya antara atasan dan bawahan, tetapi juga manajer-manjer lainnya dalam organisasi. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan. 4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual. 5. Manajer adalah seorang mediator 6. Manajer adalah seorang politisi. 7. Manajer adalah seorang diplomat 8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer 1. Kegiatan pribadi : pengaturan waktu, pengembangan karier pribadi, keterlibatan dengan kehidupannya sendiri. 2. Kegiatan teknis : pekerjaan dengan peralatan, pemecahan masalah teknis, pelaksanaan fungsi teknis 3. Kegiatan administrative : pemrosesan kertas kerja, penyiapan dan admimistrasi anggaran monitoring kebijaksanaan dan prosedur, pemeliharaan stabilitas operasi. 4. Kegiatan intereraksional : peranan antar pribadi, peranan informasional, peranan pembuatan keputusan. Perilaku manajer (Henry Mintzberg) dikelompokan menjadi 3 bidang peranan : 1. Perananan antar pribadi : pemuka simbolis, pemimpin, perantara 2. Perananan informasional : monitoring aliran informasi, penerus informasi, perwakilan 3. Perananan pembuatan keputusan wiraswasta, penagkal kesulitan, pengalokasian sumber daya, negotiar.

C. KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MANAJERIAL : Untuk menjadi seorang manjer yang efektif diperlukan ketrampilan sebagai berikut ; 1. Ketrampilan konsepsual (Conseptual skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintregrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. 2.Ketrampilan kemanusian (human skills) adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotifasi orang lain, baik sebagai individu maupun kelompok. 3.Ketrampilan administrative (administrative skills) adalah seluruh ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan. 4.Ketrampilan tehnik (Tehnical skills) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, permesinan, dsbnya. 1.3.EVOLUSI TEORI MANAJEMEN Arti Teori Teori adalah kelompok yang koheren dari dalil umum yang digunakan sebagai prinsip untuk menjelaskan berbagai kelas fenomena. Kelompok koheren adalah seperti suatu system efisien yang terdiri atas beberapa bagian yang bekerja bersama-sama, dan teori adalah sistem efisinsi yang terdiri dari kelompok yang koheren dari bagian tersebut yang saling bersesuaian dengan cara yang logis. Prinsip adalah peraturan perilaku atau tindakan yang diterima secara umum. Penjelasan, tujuan penjelasan dalam bisnis adalah untuk menjelaskan berbagai fenomena bisnis. Kelas fenomena berhubungan dengan berbagi bidang aktifitas khusus. Fenomena dimaksudkan disini adalah manajemen dan teori. Teori dalam Bisnis Teori adalah studi tentang perilaku konsumen. Banyak usaha yang telah difokuskan pada penerapan teori psikologi dan sosiologi untuk bidang bisnis. Tujuan Mempelajari Teori Teori memberikan pemahaman mengenai system bisnis yang kompleks kepada manajer dengan lebih baik. Pemahaman ini mambantu manajer untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik pula. Informasi dan Teori Teori memberitahu manajer apa yang diharapkan. Sistem Informasi memberitahu apa yang sedang terjadi. Jika kenyataan aktifitas berbeda dengan apa yang diharapkan, maka teori diperbaiki. Selama jangka waktu tertentu manajer dapat mengembangkan teori yang secara akurat meramalkan perilaku dalam system bisnis. Anda dapat mengetahui cara system informasi manajer membantu untuk mengembangkan teori.

A. TEORI MANAJEMEN KLASIK Teori manajemen mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas manajerial, termasuk organisasi. Frederik W. Taylor (bapak manajemen ilmiah) percaya bahwa dengan memaksimalkan produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi karyawan. Dia menganjurkan menggunakan Standar Penampilan, yaitu pencapaian tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi (berupa statemen yang luas dan umum) Standart adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi akan menghasilkan tujuan yang dicanangkan (dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur, sehingga tingkat pencapaiannya dapat diukur) Tiap manajer adalah mekanisme kontrol dari sistemnya. Manajer menjaga penampilan sisem pada target yang berkenaan dengan tujuan, dengan membandingkan penampilan terhadap standar. Konsep ini adalah kunci untuk memahami peranan CBIS dalam pemecahan masalah. Pengaruh tingkat manajemen pada fungsi manajemen, adalah: Manajer tingkat atas waktunya lebih banyak digunakan untuk perencanaan, manajer tingkat rendah untuk pegaturan staf, pengarahan dan pengontrolan, sedangkan manajer tingkat menengah untuk pengorganisasian. Berpengaruh terhadap aspek dasar CBIS, yaitu sumber data dan informasi dan cara menampilkan informasi. Perlu informasi dari sumber yang berbeda, yaitu informasi lingkungan untuk manajer puncak dan sumber internal untuk manajer tingkat bawah. B. TEORI PERILAKU Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yatu memberikan penekanan pada orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri. Hawthorne merupakan bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan manusia), pertama memahami mengenai ornag yang bekerja dalam organisasi Kelompok system social, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour (perilaku organisasi) Reaksi berantai yang menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah: 1. Mengetahui kebutuhan bekerja 2. Memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan 3. Kerja dijalankan 4. Tercapainya tujuan perusahaan TEORI KEPUTUSAN MANAJEMEN Kelompok teori keputusan menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam pembuatan keputusan. Keputusan dibedakan menjadi (Herbert A.Simon):

Keputusan terprogram dalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin dan dapat dijelaskan dalam prosedur Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang baru dan tak tersusun dan tidak ada metode yang jelas untuk membuatnya Model matematis untuk model bisnis adalah model EOQ (economic order quantity), 2 AS EOQ = R

TEORI KEMUNGKINAN DALAM MANAJEMEN Kelompok pencetus teori percaya bahwa tak ada teori yang dapat berlaku sepanjang waktu, dan bahwa keberhasilan tergantung pada situasi. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok kemungkinan atau situasi. Menurut kelompok ini faktor penting yang mempengaruhi praktek manajemen adalah dukungan manajer, terdiri : Lingkungan eksternal : ekonomi, politik, dan pengaruh social pada perusahaan Lingkungan internal : batasan yang diakibatkan oleh sumber perusahaan. CBIS dapat menyediakan informasi yang baik dan mempermudah pengambilan keputusan yang tepat. PERANAN MANAJERIAL MINTZBERG Mintzberg, ada 10 peranan yang akan dapat dimasukkan dalam 3 katagori yaitu : PERANAN INTERPERSONAL Katagori interpersonal meliputi figure pimpinan, dan penghubung. Figur pimpinan terdiri dari tugas seremonial, seperti pemeriksaan fasilitas oleh yang berwewenang. Sebagai pimpinan manajer memperoleh unit dengan memperkerjakan dan mamberi tranning kepada staf, serta mamberi motivasi dan dorangan. Peranan sebagai pendukung melakukan kontrak dengan orang di luar unit milik manjer tersebut, kawan sejawat, dan yang lain dalam lingkungan unit, dengan tujuan untuk turut serta dalam permasalahana bisnis. PERANAN INFORMASIONAL Katagori ini dianggap informasi sebagi unsur yang penting dalam kerja manajenen. Sebagai pemonitor manajer harus selalu mencari informasi untuk keperluan penampilan unit. Ketika manajer menerima informasi yang penting dan akan menyebarkan kepada orang lain maka akan bertindak penyebar. Manajer bertindak sebagai pembicara dengan mengemukakan informasi kepada orang yang berada di luar unit, yaitu pimpinan dan orang lain dalam lingkungan.

PERANAN DESISIONAL Manajer adalah pembuat keputusan. Manajer harus bertindak sebagai pengusaha, dengan mambuat perbaikan yang agak permanen terhadap unit. Sebagai penghalau gangguan, manajer akan bereaksi terhadap kejadian yang tidak bisa diantisipasi, seperti devaluasi dollar. Sebagai pengalokasi sumber, manajer mengontrol penggunaan dana dalam unit, dengan menentukan bagian mana yang harus mendapatkan sumber itu terlebih dahulu. Manajer sebagai penegosiasi, dengan menyelesaikan perselisihan yang ada dalam unit ataupun antara unit dan lingkungan. SARAN UNTUK SPESIALIS INFORMASI Mintzberg memberikan 3 saran kepada para spesialis informasi yaitu : Jangan mempelajari informasi yang dibutuhkan oleh manajer dengan hanya menanyakan. Pelajari dengan mengamati manajer, mengetahui berapa banyak waktu yang digunakannya, dengan siapa ia bekerja dan dimana ia bekarja. Coba dapatkan sebanyak mungkin pengetahuan manajer dalam menyimpan komputer bila mungkin. Hal ini akan meminimalkan hilangnya informasi yang disebabkan oleh kerusakan dan akan memudahkan penyebarannya ke yang lain. Saran ini khusus pada perancang expert system. Cobalah untuk mengembangkan system formal yang meliputi lebih banyak lagi informasi-informasi yang dikehendaki manajer. Saran ini khusus untuk perancang system otomatisasi kantor. KEGUNAAN TEORI MANAJEMEN TERHADAP MANAJEMEN INFORMASI CBIS dimaksudkan untuk mambantu dalam pengelolaan. Namun demikian, specialis informasi tidak boleh dibebankan semua tanggung jawab kepada manajer. Ketrampilan manajemen dasar harus digunakan untuk pelaksanaan CBIS. TEORI ORGANISASI Teori organisasi berkenaan dengan penyusunan dan penggabungan sumber perusahaan. Diagram organisasi yaitu diagram yang menunjukkan jajaran horizontal dan vertikal dari personil dalam organisasi. Teori organisasi telah berkembang melalui beberapa pengelompokan yaitu pertama kelompok klasik, diikuti dengan kelompok perilaku dan kemudian kelompok kemungkinan. TEORI ORGANISASI KLASIK Taylor dan kelompok manajemen ilmiahnya menekanakan pada pelaksanaan operasi internal sebagai sesuatu yang efisien, rasional dan dapat diramalkan sedapat mungkin. Henry Fayol menentukan sejumlah prinsip organisasi, yang memberikan pedoman untuk menetapkan susunan organisasi yang tepat. Kita telah memilih beberapa prinsip tersebut, serta telah kita terapkan dalam perusahaan sebagai sistem dan kita bahas dalam istilah system.

C. TEORI KUANTITATIF ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalahmasalah industri yang didasarkan atas suksesnya team riset operasi Inggris. Langkah-langkah pendekatan management science: a. Perumusan masalah b. Penyusunan suatu model sistemastis c. Mendapatkan penyelesaian dari model d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model e. Penerapan pengawasan atas hasil-hasil f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi D. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen di masa mendatang 1. Dominan Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna 2. Divergence Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri 3. Convergence Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur 4. Sintesa Masing-masing aliran berintegrasi 5.Proliferation Akhirnya ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi 1.4. MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL A. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO DAN MAKRO Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer 1. LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO Lingkungan eksternal mikro terdiri dari: para pesaing (competitors) organisasi mengetahui posisi persaingannya, sehingga mampu mengoptimalkan operasi-operasinya Langganan (customer) Untuk mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan langganan Pasar tenaga kerja (labor supply) Faktor yang paling berpengaruh adalah:reputasi perusahaan di mata angkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja susuai persyaratan yang dibutuhkan Lembaga-lembaga keuangan Jangka pendek untuk biaya operasi, sedangkan jangka panjang untuk fasilitas dan peralatan baru

Para penyelia (suppliers) Harus selalu dinilai kualitas dan kuantitas dari penyedia, sehingga dapat disesuaikan dengan karakteristik yang diinginkan perusahaan Perwakilan pemerintah Peraturannya harus dipatuhi organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan dan pembatasan lain untuk melindungi masyarakat 2. LINGKUNGAN EKSTERNAL MAKRO Lingkungan eksternal makro mencakup: Perkembangan Teknologi Teknologi berperan dalam penentuan produk dan jasa yang diproduksi, peralatan yang digunakan dan bagaimana operasi akan dikelola Variabel-variabel ekonomi Perlu dilakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga Lingkungan Sosial-Kebudayaan Mencakup kepercayaan,nilai,sikap,pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk tradisi, pendidikan, kelompok ethnis,ekologi,demografis,serta agama dan kepercayaan dari masyarakat Variabel-variabel Politik-hukum Pemerintah memainkan peranan sekaligus sebagai pencipta kesempatan, pemberi perlindungan, dan penetapan batasan Dimensi Internasional Kekuatan Internasional berpengaruh melalui perkembangan politik dunia,ketergantungan ekonomi,penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer teknologi B. TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER Berarti bahwa manjemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi didalam pembuatan keputusannya. Ada 5 faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu: 1. Hukum 2.Peraturan-peraturan pemerintah 3.Kode etik industri dan perusahaan 4.Tekanan-tekanan sosial 5.Tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi

You might also like