Resume Jurnal Body-Mass Index and Symptoms of Gastroesophaeal Reflux in Women

Orang overweight dan obese mempunya peningkatan resiko untuk menderita gastroesophageal reflux disease. Hubungan antara body-mass index (BMI) berat dalam kilograms dibagi tinggi dalam meter kuadrat dan gejala gastroesophgealreflux disease pada orang yang mempunyai berat badan normal belum pernah dilakukan. Pada 2010, peneliti menggunakan kuisioner suplemen unuk mengetahui frekuensi, keparahan dan durasi gejala dari gastroesophageal reflux disese secara acak diantara beberapa partisipan yang mengikuti Nurses Health Study. Setelah mengkategorikan wanita berdasarkan BMI-nya pada 1998, peneliti menggunakan model logistic-regretion untuk mempelajari hubungan antara BMI dengan gajala pada gastroesophagelal reflux disease. Dari 10.545 wanita yang mengisi kuisioner (response rate, 86 persen), 2310 (22 persen) melaporkan mempunyai gejala minimal sekali dalam seminggu, dan 3419 (55 persen dari yang menderita gejala) melaporkan keparah gejala mereka dalah menengah. Peneliti mengobservasi antara kenaikan BMI dan frekuensi gejala reflux (multivariate P unt trend <0,001). Dibandingkan dengan wanita dengan BMI 20,0 24,0, multivariate odds ratio untuk gejala yang sering sebesar 0,67 (tingkat kepercayaan 95 persen, 0.48 0,933) untuk BMI kurang dari 20,0. 1,38 (tingkat kepercayaan 95%, 1,13 1,97) untuk BMI 22,5 24,9. 2,20 (tingkat kepercayaan 95 persen 1,81 2,26) untuk BMI 25,0 27,4. 2,43 (tingkat kepercayaan 95 persen, 1,96 3,01) untuk BMI 27,5 29,9. 2,92 (tingkat kepercayaan 95 persen, 2,35 3,62) untuk BMI 30,0 sampai 34,9. Dan 2,93 (tingkat kepercayaan 95 persen, 2,24 -3,85) untuk BMI 35 atau lebih. Meskipun pada wanita dengan BMI normal, peningkatan BMI lebih dari 3,5 kali jika dibandingkan dengan tidak ada perubahan BMI berhubungan dengan meningkatnya frekuensi gejala dari refux (odds ratio, 2,80; tingkat kepercayaan 95 persen, 1,63 4,82). Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa BMI berpengaruh pada gejaala gastroesophagel reflux disease baik pada anita dengan berat badan normal maupun dengan berat badan lebih. Meskipun peningkatan berat badan pada orang dengan berat badan normal mungkin menyebabkan atau mengesserbasi gejala refux.