You are on page 1of 75

Laporan Kinerja PDAM Kota Cirebon

Kelompok 7 - Aditya Agung K. (2) - Dhimas Herdhi Yekti W. (8) - Richard Adi Putra S. (22) Click toIdhy P. (24) subtitle style edit Master - Ridho - Thayib Rusfadli (32)

5/28/12

Gambaran Umum
Click to edit Master subtitle style

5/28/12

Pengendalian Intern

Perencanaan dan penerapan telah memadai namun diperlukan penyempurnaan yaitu pada aspek lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian informasi dan komunikasi serta monitoring.

5/28/12

Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP

Telah menyusun RKAP dan telah disetujui oleh Walikota Cirebon Terdapat perubahan dan dimana telah mendapat persetujuan Walikota Rendahnya realisasi air menyebabkan pendapatan menurun Biaya usaha naik karena realisasi penggunaan melebihi rata-rata
5/28/12

Pelayanan

Membatasi pelanggan dan tidak optimalisasi distribusi produksi air Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas (3K) belum bisa diapresiasi Dari kinerja,masih dapat dikatakan baik, sedangkan dari operasional dapat dikatakan sehat

5/28/12

3E

Tergolong efisien namun kurang efektif, karena sistem pendistribusian yang masih kurang prima Belum ekonomis, terlihat dari tarif air dengan harga pokok air yang belum sebanding sehingga terjadi kesulitan dana. Tidak ada promotor dalam hal kerja sama dengan pihak luar
5/28/12

Keberlangsungan

Dalam hal pengelolaan utang, tidak ada masalah Tidak terganggu oleh pemekaran wilayah Pengelolaan sumber daya belum maksimal, namun sudah ada cadangan sumber daya lain

5/28/12

TEMUAN DAN ATAU HALHAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN


1.

Harga pokok produksi air terjual telah melewati harga rataUraian Tahun Tahun 2009 ratanya.
2010 (Rp) (Rp) 1.498,15 1.780,06 (281,91) 1.516,36 1.615,32 (98,96)

Harga Jual/M3 Harga Pokok Produksi/M3 Selisih

5/28/12

Pada tahun 2009 dan 2010 PDAM masih menghasilkan laba Rp2.440.999.524,10 dan Rp3.248.010.553,86 , namun bukan berasal dari usaha pokok perusahaan. Laba berasal dari Pendapatan Tetap yaitu pendapatan
5/28/12

Cadangan Dana Meter

Akibat dari harga pokok > harga jual:

Sisa Dana yang tersedia tidak cukup untuk melakukan investasi pengembangan jaringan dan pelanggan Terjadi Penurunan Jumlah Aktiva pada Tahun 2010 karena rendahnya penambahan Aktiva Produktif Terjadi penurunan Tingkat Pelayanan pada Tahun 2010 Penurunan Laba operasional tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009

5/28/12

2.

Masalah yang dihadapi pada bagian utama pendukung pelayanan.


a.

Bagian Produksi

Produksi Air sulit untuk ditingkatkan Water Meter yang Rusak pada Pipa Produksi Belum Diganti

5/28/12

b.

Bagian Distribusi

PDAM Kota Cirebon belum mampu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan Terdapat jaringan pipa distribusi yang sudah melewati masa ekonomisnya PDAM Kota Cirebon belum melakukan penggantian Water Meter pelanggan yang sudah berumur diatas 5 tahun secara menyeluruh

Terjadi peningkatan pencabutan meter air karena pelanggan yang bersangkutan 5/28/12menunggak

c.

Bagian Hubungan Langanan

Pencatatan meter air pelanggan belum sepenuhnya akurat

PDAM Kota Cirebon belum melakukan Penelitian Komprehensif terhadap pelanggan yang menggunakan air dibawah 10 M3 per bulan

Kegiatan monitoring kehilangan air dan perubahan nomor rumah alamat pelanggan

5/28/12

3.

Pengamanan aset tanah pada PDAM Kota Cirebon sangat lemah

4.

Pengelolaan persediaan dan bahan instalasi belum berjalan dengan baik

5/28/12 5.

Pengadaan meter air Tahun

SARAN
1.

Menyusun sistem pengendalian intern yang efektif, sekurang-kurangnya memenuhi kriteria terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, dan terselenggaranya penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta kegiatan pemantauan Meningkatkan tingkat kesehatan dan kinerja PDAM agar memenuhi prinsip-prinsip manajemen yang baik Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Cirebon untuk penyelesaian proses penyesuaian tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku Membuat kebijakan investasi sesuai dengan dana yang tersedia terutama yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kepada pelanggan

2.

3.

4.

5.

Mempertimbangkan dan menghitung kembali 5/28/12 keekonomian pembuatan sumur dalam pada lokasi

6.

Mengupayakan sumber-sumber air baku lain untuk mendukung produksi air Paniis yang semakin menurun. Mengupayakan pembelian dan pemasangan Water Mater induk untuk mengetahui jumlah produksi air yang lebih akurat Melakukan analisis menyeluruh mengenai kondisi produksi air di kompleks sumber air Paniis dan

7.

8.

5/28/12

13.

Meninjau kembali Surat Keputusan Direksi PDAM Kota Cirebon Nomor:840/SK.06.PDAM/2001 tanggal 29 Januari 2001 tentang: Penyesuaian kembali besarnya biaya pelayanan rekening PDAM Kota Cirebon, untuk disesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini; Mengusahakan adanya penggantian transportasi bagi petugas pembaca meter air dan melakukan mutasi antar wilayah bagi pembacaan meter secara berkala; Memberikan sanksi kepada para pembaca meter air yang tidak melaporkan kondisi lapangan pada saat melakukan pembacaan meter air pelanggan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi PDAM Kota Cirebon. Mengusahakan penelitian secara menyeluruh atas pelanggan yang pemakaian airnya di bawah 3 M3 sebulan dan membuat langkah-langkah lanjutan untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan;

14.

15.

16.

5/28/12

17.

Melakukan program penertiban pelanggan untuk mengetahui kondisi aktual dari pelanggan dan water meter yang terpasang. Melakukan upaya pengamanan yang maksimal atas tanah yang dimanfaatkan maupun belum dimanfaatkan untuk keperluan operasional perusahaan. Melakukan upaya pemanfaatan tanah pada lokasi Kolam Oksidasi Kesenden dengan melibatkan Koperasi PDAM Kota Cirebon. Memasang papan pengumuman pada setiap tanah kosong milik PDAM yang belum dimanfaatkan, yang menginformasikan bahwa tanah tersebut adalah milik PDAM Kota Cirebon. Melakukan upaya pendekatan kepada Pemerintah Kota Cirebon selaku pemilik, untuk membahas penyelesaian permasalahan Aset Tanah yang tidak dapat dimanfaatkan PDAM Kota Cirebon.

18.

19.

20.

21.

5/28/12

BAB II URAIAN HASIL AUDIT


1.

Dasar Audit
Keppres RI No. 103 thn 2001 (perubahan dgn Keppres RI No. 64 thn 2005) Surat Menteri PU Nomor: UM.01.01Mn/405, tanggal 21 November 2006 hal Audit Kinerja PDAM. Surat Direksi PDAM Kota Cirebon Nomor: 700/697-PDAM tanggal 29 November 2010

5/28/12

2.

Sifat dan Cakupan Audit

Tujuan audit Kinerja PDAM adalah penilaian atas capaian kinerja PDAM tahun 2010 dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan. Cakupan audit kinerja ini adalah Kinerja PDAM tahun buku 2010.
5/28/12

3.

Informasi Umum
1)

Uraian Ringkas Perusahaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Kota Cirebon yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 1994 tanggal 30 Juni tentang Pendirian PDAM Kota Cirebon. Tujuan dan fungsi didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon adalah: mengusahakan penyediaan air 5/28/12

Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan meliputi:

Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan.

Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan kebocoran/kehilangan


5/28/12 air.

PDAM Kota Cirebon dalam tahun 2010 telah diaudit laporan keuangannya oleh Perwakilan BPKP Jawa Barat dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

5/28/12

Hasil Audit

Reviu Kelemahan Pengendalian Intern

Aspek Lingkungan Pengendalian

Perusahaan belum memiliki aturan Kode Etik dan/atau Kode Perilaku (Code of Conduct). Struktur organisasi belum sepenuhnya mencerminkan komitmen terhadap kompetensi, terlihat dari Kepala Bagian Umum yang dijabat oleh Sarjana Biologi, dan Kepala Bagian Air Limbah dijabat oleh lulusan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dan belum pernah mendapatkan pelatihan yang

5/28/12

Aspek Penilaian Risiko

Penetapan sasaran jangka menengah dalam bentuk Corporate Plan telah selesai disusun, namun belum ditetapkan oleh Direksi. Belum dilakukannya identifikasi terhadap penyebab kebocoran aktual, dan rendahnya tekanan air yang berisiko kepada berkurangnya jumlah pelanggan Identifikasi terhadap hilangnya potensi pendapatan karena rusaknya meter air pelanggan. Belum dilakukannya identifikasi, analisa dan pengelolaan risiko kerugian dimasa mendatang akibat harga pokok telah

5/28/12

Aspek Aktivitas Pengendalian

draft SOP Pengadaan Barang dan Jasa sampai saat audit belum disahkan oleh Direksi Direksi belum menetapkan ukuran dan indikator pencapaian kinerja tiap bagian. Pengamanan terhadap Aset Tanah masih sangat lemah. Tidak adanya reviu yang dilakukan manajemen puncak terhadap pencapaian rencana jangka panjang

5/28/12

Aspek Informasi dan Komunikasi

Perubahan Klasifikasi Pelanggan tidak dikomunikasikan dengan direksi dan juga pelanggan Dalam RKAP pembahasan atas usulan tidak sepenuhnya melibatkan bagian-bagian dan hasil kompilasi atas anggaran tersebut tidak dikomunikasikan kembali kepada Kepala Bagian tidak adanya tindak lanjut yang dilakukan atas hasil monitoring terhadap kehilangan air dan perubahan alamat pelanggan.

Aspek Monitoring

5/28/12

Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)


(1) Penyusunan RKAP Penyusunan RKAP Perusahaan Daerah Air Minum Kota Cirebon telah memenuhi aspek sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum yaitu telah memuat Proyeksi Neraca dan Proyeksi Perubahan 5/28/12

Kekurangan dalam penyusunan RKAP

Mekanisme penyusunan RKAP pada PDAM Kota Cirebon dilakukan dengan usulan kebutuhan dari masingmasing bagian/unit, selanjutnya dilakukan kompilasi oleh Sub.Bagian Anggaran, tanpa dilakukan reviu yang memadai terhadap usulan masing-masing bidang tersebut.
5/28/12

Realisasi Uraian
Jumlah Pendapatan Usaha

Anggaran

Di atas anggaran / (Di bawah


(Rp 000)

Tahun 2010 Tahun 2010


(Rp 000) (Rp 000)

anggaran)

Tidak tercapainya anggaran tersebut (1.196.293) (3,24) 35.758.288 36.954.581 Jumlah Biaya 32.874.384 32.478.002 396.382 1,22 disebabkan oleh berkurangnya jumlah produksi air akibat adanya kecelakaan kerja pada bulan Agustus 2010 di lokasi sumur penampung Paniis. Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi biaya usaha di atas anggarannya 1,22%. Penyebab realisasi biaya usaha melampaui anggarannya adalah adanya penggunaan listrik pompa air limbah selama 24 jam untuk pompa air limbah, dari rata-rata pemakaian 12 jam pemakaian pompa yang dianggarkan. 5/28/12

Penilaian Kinerja PDAM berdasarkan Kepmendagri 47/1999


(1) Aspek Keuangan

Perolehan nilai kinerja aspek keuangan tahun 2010 sebesar 33,75, mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2009 sebesar 33,00.

(2) Aspek Operasional

Perolehan nilai kinerja aspek operasional tahun 2010 mencapai 5/28/12

(3) Aspek Administrasi Perolehan nilai kinerja aspek administrasi


5/28/12

Saran Auditor Terhadap Direksi PDAM


(1) Peningkatan Kinerja Aspek Keuangan

Melakukan optimalisasi penerimaan dari sumber-sumber pendapatan yang potensial. Melakukan perbaikan kinerja secara berkesinambungan melalui peningkatan efisiensi biaya .

(2) Peningkatan Kinerja Aspek 5/28/12 Operasional

Peningkatan Kinerja Aspek Administrasi

Segera menyelesaikan penyusunan rencana jangka panjang (corporate plan) yang realistis.

Membuat Pedoman Penilaian Kinerja Karyawan dan level manajemen (Indikator Kinerja Kunci) dengan dilengkapi 5/28/12 penetapan kontrak manajemen,

Indikator ini merupakan pengukuran tingkat kesehatan PDAM yang ditetapkan dengan ukuran yang dibuat oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), dengan Kriteria pengelompokan kriteria Nilai nilai dan Sehat Lebih sebagai berikut : besar dari 2,8
Kurang Sehat Sakit Antara 2,2 s/d 2,8 Kurang atau sama dengan 2,2

Pengukuran Kesehatan berdasarkan indikator BPPSPAM

5/28/12

Hasil Penilaian Pengukuran Kesehatan berdasarkan indikator BPPSPAM Aspek Keuangan.

Efektivitas penagihan memperoleh nilai 1 dari nilai maksimal 5 menunjukkan sebagian pelanggan tidak membayar rekening tagihan air secara tepat waktu, antara lain disebabkan oleh masih rendahnya kualitas maupun kuantitas pelayanan PDAM Kota Cirebon dalam memasok 5/28/12 air kepada pelanggan, sehingga tidak

Aspek Pelayanan.

PDAM Kota Cirebon belum mampu untuk mempertahankan pelanggan dan melakukan investasi untuk menambah sambungan baru guna memenuhi permintaan pelanggan. Disamping itu, ketidakmampuan PDAM Kota Cirebon dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan menyebabkan pelanggan berhenti menjadi pelanggan karena tidak 5/28/12 mendapat pasokan air.

Aspek Operasi.

Perolehan nilai kinerja Aspek Operasi untuk tahun 2010 mencapai 1,130 yang berarti bahwa pada umumnya PDAM Kota Cirebon telah mengelola aset pendukung operasional dengan baik yang terlihat dari perolehan nilai yang tinggi dalam efisiensi produksi, tingkat kehilangan air, dan jam operasi layanan. Namun, perolehan nilai untuk tekanan air pelanggan dan penggantian meter air masih rendah.
5/28/12

Aspek Sumber Daya Manusia

Dari 3 (tiga) unsur aspek sumber daya manusia, hanya rasio pegawai terhadap jumlah pelanggan yang memperoleh nilai maksimal (5), sedangkan 2 (dua) unsur lain, yaitu yaitu rasio diklat pegawai dan rasio biaya diklat masing-masing memperoleh nilai 1.
5/28/12

Saran Auditor Kepada Direksi PDAM


(1) Peningkatan Kinerja Aspek Keuangan (1.1) Melakukan optimalisasi penagihan kepada pelanggan. (1.2) Melakukan peningkatan efisiensi biaya . (2) Peningkatan Kinerja Aspek Pelayanan dan Operasional
5/28/12

(2.1) Meningkatkan upaya-upaya

Kinerja Operasional

Cakupan Pelayanan

Jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 282.495 jiwa atau 75,28% dari jumlah penduduk sebanyak 375.237 jiwa. Jaringan pipa PDAM Kota Cirebon telah tersedia pada seluruh wilayah teknis yang meliputi Kota Cirebon dan sebagian wilayah Kabupaten Cirebon.
Kapasitas produksi terpasang

Kapasitas Produksi

27.120.960m3 1.681.474m3 25.439.486m3 25.439.486m3 1.681.474m3

Kapasitas produksi terpasang tidak dapat dimanfaatkan Kapasitas produksi riil Volume produksi Kapasitas menganggur

5/28/12

Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air


PDAM belum melakukan kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam Permenkes No.736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum antara lain:

Inspeksi sanitasi dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian kualitas fisik air minum dan faktor risikonya; Pengambilan sampel air minum dilakukan berdasarkan hasil inspeksi sanitasi; Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakedritasi; Analisis hasil pengujian laboratorium; Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut; Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut;

5/28/12

Kuantitas air yang didistribusikan oleh PDAM telah memenuhi kebutuhan rata-rata per bulan per rumah tangga sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No.26 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pasal 1:8. Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM berkisar 17,76 jam per hari. Hal ini masih belum dapat memenuhi standar yang ditetapkan PP No.16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 10:3 Kontinuitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari.
5/28/12

Uraian Hasil Audit


5.4 Non Revenue rekening 1. NRW Produksi Water/ Air tanpa

Dari jumlah air yang diproduksi oleh PDAM, telah dihasilkan air sebesar 25.439.486 m3 dan telah didistribusikan Master subtitle style Click to edit sebesar 19.377.036 m3, sehingga terdapat NRW produksi sebesar 23,83 %. Besarnya tingkat NRW produksi tahun 2010 disebabkan belum dapat diidentifikasinya lokasi kebocoran di jalur transmisi sampai bak penampungan. Langkah yang
5/28/12

2) NRW Distribusi
Dari jumlah air yang telah didistribusikan ke pelanggan sebesar 19.377.036 m3, telah dijual ke pelanggan sebesar 19.068.316 m3, sehingga terdapat NRW distribusi sebesar 1,59 %. Upaya untuk mengetahui tingkat kebocoran riil pada jalur distribusi yaitu PDAM Kota Cirebon secara bertahap telah melakukan penggantian meter air pelanggan, dan dalam tahun 2011 dilakukan pemetaan pada untuk jalur mengidentifikasi distribusi.
5/28/12

titik-titik

kebocoran

5.5 Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air


Rata-rata harga jual (tarif) air PDAM sebesar Rp 1.516,36, sedangkan harga pokok air sebesar Rp 1.615.32 sehingga harga jual tersebut belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery).
5/28/12 perusahaan mendapat kerugian sebesar

Terhadap kondisi tersebut disarankan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar meningkatkan efisiensi biaya operasi, meningkatkan pengendalian terhadap tingkat kebocoran air, dan secara aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Cirebon untuk penyelesaian proses penyesuaian tarif.
5/28/12

5.6 Reviu Kerja Sama Operasional


Tidak terdapat Kerja Sama Operasional pada PDAM Kota Cirebon pada tahun 2010.

5.7 Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat


Pinjaman PDAM Kota Cirebon kepada pemerintah terdiri dari 2 (dua) pinjaman, yaitu SLA 395 untuk Cirebon dan Cirebon Urban masing Urban Development Project II

Development III dengan sisa pinjaman masing-

sebesar Rp859.394.900 dan Rp89.008.619,48. PDAM Kota Cirebon tidak mengalami kesulitan untuk menyelesaikan sisa kewajiban jangka panjangnya.
5/28/12

5.8 Dampak Pemecahan PDAM


PDAM Kota Cirebon tidak mengalami dampak adanya pemekaran wilayah, karena tidak terdapat pemekaran wilayah di Kota Cirebon.

5.9 Ketersediaan Air Baku


Sumber air baku yang digunakan PDAM adalah mata air Paniis dengan tingkat pemanfaatan yang belum maksimal. Selain itu, terdapat sumber air yang sumber air baku berpotensi untuk digunakan sebagai

antara lain air sumur dalam yang SIPA-nya telah diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon namun 5/28/12

5.10 Peristiwa Penting Sampai Saat Audit


Pada saat audit dilaksanakan PDAM Kota Cirebon sedang menyusun usulan kenaikan tarif serta Corporate Plan 2011 2015 kepada Walikota Cirebon. Saat audit berakhir usulan tersebut telah disampaikan kepada Badan Pengawas PDAM Kota Cirebon untuk dilakukan evaluasi.

5/28/12

5.11 Temuan dan atau Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan


1)

Harga pokok produksi air setiap M3 air terjual telah melewati harga rata-ratanya. Dalam 2 (dua) tahun terakhir, harga pokok produksi air berdasarkan full cost recovery dari proses di Sumber Air Paniis, pengolahan, sampai distribusi kepada pelanggan telah melewati Harga Jual Ratarata.Kerugian 2009 sebesar Rp 5.272.646.907,23 dan pada 2010 sebesar Rp 2.014.134.426,95.

5/28/12

Dampak dari harga produksi yang melewati harga rata-ratanya:

Sisa Dana yang tersedia tidak cukup untuk melakukan investasi pengembangan jaringan dan pelanggan. Terjadi Penurunan Jumlah Aktiva pada Tahun 2010 karena rendahnya penambahan Aktiva Produktif. Terjadi penurunan Tingkat Pelayanan pada Tahun 2010. Laba operasional tahun 2010 turun dibanding 2009.

tahun 5/28/12

Atas agar:

beberapa

hal

diatas

BPKP

memberikan

rekomendasi kepada Direksi PDAM Kota Cirebon

Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Cirebon untuk penyelesaian proses penyesuaian tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Membuat kebijakan investasi sesuai dengan dana yang tersedia terutama yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kepada

5/28/12

pelanggan.

2) Permasalahan yang dihadapi pada bagian utama pendukung pelayanan. 2.1 Bagian Produksi a. Produksi Air sulit untuk ditingkatkan.
Dalam upaya melakukan optimalisasi pelayanan

kepada pelanggan, dalam tahun 2010 Bagian Produksi PDAM Kota Cirebon merencanakan pencapaian produksi sebesar 875 liter/detik atau 27.120.960 M3 setahun. Realisasi Pencapaian produksi tahun 2010 adalah sebesar 25.439.486 M3 atau 93,80% dari target yang direncanakan. Hal ini disebabkan karena daerah resapan pada sumber
5/28/12 mata air

Paniis

sudah

tidak

mendukung

upaya

untuk

Untuk permasalahan diatas diberikan rekomendasi sebagai berikut :

Mempertimbangkan dan menghitung kembali keekonomian rencana pembuatan sumur dalam di sekitar reservoar Kepongpongan untuk menjaga jumlah pelanggan dan cakupan layanan PDAM Kota Cirebon yang semakin menurun.

Mengupayakan sumber-sumber air baku yang baru untuk mendukung produksi air Paniis yang semakin menurun.

5/28/12

b. Water Meter yang Rusak pada Pipa Produksi Belum Diganti. PDAM Kota Cirebon selama tahun 2010 hanya memiliki 1 (satu) sumber air yaitu sumber air Paniis di

Kabupaten Kuningan dengan kapasitas produksi 5/28/12 terpasang sebesar

Pengukuran

jumlah

produksi

dan

distribusi

tersebut tidak sepenuhnya akurat, karena dari 9 (sembilan) Water Meter Induk yang dipasang pada pipa Produksi 4 (empat) diantaranya telah mati/rusak atau tidak difungsikan. Belum dilakukannya kajian terhadap jaringan dan penggantian Water Meter disebabkan keterbatasan dana PDAM Kota Cirebon untuk melakukan investasi untuk penggantian Water Meter Induk.

5/28/12

Atas

hal

tersebut kepada

BPKP Direksi

merekomendasikan

PDAM Kota Cirebon agar:

Mengupayakan pemasangan

pembelian Water Mater

dan induk

untuk mengetahui jumlah produksi air yang lebih akurat.

5/28/12

Melakukan

analisis

menyeluruh

2.1 Bagian Distribusi


a.

PDAM Kota Cirebon belum mampu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. PDAM Kota Cirebon memiliki 99 jaringan distribusi yang tersebar di Kota Cirebon dan sebagian wilayah Kabupaten Cirebon. Dari 99 jaringan distribusi tersebut, pada jam pemakaian puncak, 22 jalur distribusi tidak mendapat aliran air dan 12 jalur distribusi mendapat aliran air, namun dengan tekanan yang sangat rendah

-.

PDAM Kota Cirebon selama tahun 2010 memiliki 54.326 pelanggan namun hanya 14.318 atau 26,35% pelanggan yang 5/28/12 tekanannya lebih besar dari 0,7 bar.
-.

Rekomendasi: - Kami merekomendasikan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar melakukan penelitian secara komprehensif mengenai rendahnya tekanan pada jalur distribusi pelanggan dan menindaklanjuti hasil penelitian tersebut sehingga daerahdaerah yang mendapat tekanan air rendah dapat berkurang.
5/28/12

b.

Terdapat jaringan pipa distribusi yang sudah melewati umur ekonomisnya.

Tingginya tingkat kebocoran pada pipa dinas dan pipa distribusi tersebut disebabkan kondisi pipa yang sudah keropos maupun assesoris pipanya sudah aus karena sebagian besar jaringan pipa tersebut dibangun antara tahun 1937 sampai dengan 1992.

5/28/12

Rekomendasi:

Kami merekomendasikan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar mengupayakan program penggantian pipa jaringan distribusi yang sudah keropos/aus sebagai prioritas

5/28/12

2.3 Bagian Hubungan Langanan


a.

Pencatatan meter air pelanggan belum sepenuhnya akurat.

PDAM Kota Cirebon sampai dengan tahun 2010 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 54.326 pelanggan yang dilayani oleh 21 orang petugas pencatat meter. Selama tahun 2010 terjadi 1.674 pelanggan melakukan pengaduan terkait dengan masalah administrasi dan rekening air.

5/28/12

Permasalahan tersebut terjadi karena:

Rendahnya honor pencatatan meter air pelanggan yang hanya memperoleh Rp 70,00 per pelanggan, serta tidak adanya penggantian atas biaya transportasi petugas pencatat meter sehingga sulit untuk menuntut kinerja yang lebih baik. Kemampuan keuangan PDAM Kota Cirebon yang terbatas, sehingga program peneraan meter air pelanggan belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5/28/12

Kami merekomendasikan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar:

Meninjau kembali Surat Keputusan Direksi PDAM Kota Cirebon Nomor:840/SK.06.PDAM/2001 tanggal 29 Januari 2001 tentang Penyesuaian Kembali Besarnya Biaya Pelayanan Rekening PDAM Kota Cirebon, sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini; Mengusahakan pemberian transportasi bagi petugas pembaca meter sesuai dengan kemampuan perusahaan; mutasi antar wilayah bagi

Melakukan 5/28/12

b.

PDAM Kota Cirebon belum melakukan penelitian Komprehensif terhadap pelanggan yang menggunakan air dibawah 10 M3.
Dari 54.327 pelanggan PDAM, diantaranya sebanyak 17.608 pelanggan atau 32,41% menggunakan air dibawah 10 M3 sebulan yang tersebar pada seluruh jenis/kalsifikasi pelanggan.

5/28/12

Kami merekomendasikan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar meningkatkan kemampuan perusahaan sehingga dapat memprogramkan penelitian dan penertiban secara menyeluruh atas pelanggan yang pemakaian airnya di bawah 3 M3 sebulan dan membuat langkah-langkah lanjutan untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan;
5/28/12

c.

Kegiatan monitoring kehilangan air dan perubahan nomor rumah alamat pelanggan pada daftar input stan meter tidak ditindaklanjuti

Terdapat 1.359 water meter pelanggan yang rusak/tidak berfungsi karena mati, bures, pered, skeep bocor dan lain-lain. Permasalahan tersebut mengakibatkan:

Pencatatan rekening air oleh petugas tidak dapat dilakukan secara akurat karena sebagian water meter pelanggan rusak; Meningkatnya jumlah pengaduan pelanggan karena pencatatan rekening yang tidak benar;

5/28/12

Kami merekomendasikan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar:

Menindaklanjuti hasil monitoring dengan melakukan penggantian terhadap water meter yang rusak, serta melakukan pemutakhiran data pelanggan;

Meningkatkan kemampuan keuangan perusahaan untuk menyediakan anggaran mengganti water meter pelanggan baik yang rusak maupun water meter yang telah berumur di atas 5 tahun 5/28/12

3)

Pengamanan aset tanah pada PDAM Kota Cirebon sangat lemah

Sebagian dari tanah PDAM Kota Cirebon yang belum dimanfaatkan, kondisinya dibiarkan dan tidak terurus, tidak terdapat tanda-tanda kepemilikan dari PDAM Kota Cirebon pada lokasi tanah tersebut, kecuali bukti formal berupa sertifikat hak pakai dan HGB

5/28/12

Kami rekomendasikan kepada Direksi PDAM Kota Cirebon agar:

Melakukan upaya pengamanan yang maksimal atas tanah-tanah yang masih dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk keperluan operasional perusahaan. Memanfaatkan tanah pada lokasi Kolam Oksidasi Kesenden dengan melibatkan Koperasi PDAM Kota Cirebon. Memasang papan pengumuman pada setiap tanah kosong milik PDAM yang belum dimanfaatkan, yang menginformasikan bahwa tanah tersebut adalah milik PDAM Kota Cirebon. Melakukan upaya pendekatan kepada

5/28/12

4)

Pengelolaan persediaan dan bahan instalasi belum berjalan dengan baik.

Pengelolaan persediaan dan bahan instalasi, khususnya yang berasal dari proyek CUDP tahun 1988 masih belum dilakukan dengan baik.

Adanya ketidaksesuaian jumlah fisik barang dengan pencatatannya dan kurangnya pengamanan yang dilakukan perusahaan atas aset 5/28/12tersebut.

Kami rekomendasikan kepada Direktur PDAM Kota Cirebon agar melakukan inventarisasi secara menyeluruh terhadap persediaan dan bahan instalasi eks Proyek CUDP serta meningkatkan pengamanan atas aset tersebut.

5/28/12

5)

Pengadaan meter air Tahun 2010

Dalam tahun 2010, PDAM Kota Cirebon telah melaksanakan pengadaan Meter air senilai Rp643.775.000,00, diantaranya adalah pengadaan 2000 meter air inci senilai Rp392.700.000,00 yang dilaksanakan oleh CV Karya Anugerah.

5/28/12

Hasil evaluasi terhadap dokumen pengadaan ditemukan kondisi sebagai berikut:

Panitia Lelang yang dibentuk bukan personil yang memiliki Sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah sebagaimana disyaratkan dalam Keppres 80 Tahun 2003.

Terdapat 2 (dua) buah meter air dalam kondisi rusak, pecah plastik pembungkusnya. Atas kondisi tersebut, Bagian Distribusi telah menyerahkan 5/28/12

You might also like