Professional Documents
Culture Documents
Pengantar
Beberapa Definisi mengenai Korosi: Korosi adalah kemunduran (kemerosotan) dan kehilangan bahan oleh agresi kimiawi Kerusakan yang disebabkan oleh selain gaya mekanik Peristiwa kebalikan dari permurnian logam dari bjihnya
Pembagian Korosi Berdasarkan mekanismenya, korosi dapat dibedakan menjadi: korosi larutan korosi oksidasi korosi galvanik
1. Korosi Larutan Contoh : - gula / garam dalam air - karet dalam hidrokarbon Dalam korosi larutan berlaku aturan sbb: molekul kecil lebih mudah larut dalam molekul besar. Hal ini disebabkan karena luas permukaan tiap satuan berat molekul kecil lebih besar daripada molekulmolekul yang besar makin tinggi suhu, korosi larutan makin cepat sebab vibrasi thermal makin tinggi sehingga difusi makin cepat
larutan mudah terjadi bila struktur dari solute dan solven mirip (khusus untuk logam harus ada kemiripan dari solute dan solvent dalam ukuran atom dan struktur elektron). Misalnya: zat organik lebih mudah larut dalam pelarut organik
2.
Korosi Oksidasi Terjadinya korosi oleh karena logam teroksidasi Misalnya : .........(1) Fe Fe++ + 2e++ +++ + eFe .........(2) Fe
Reaksi ini dikenal dengan reaksi pembentukan karat 4 Fe(OH)3 .......(3) 4 Fe + 3 O2 + 6 H2O Di sini besi terkorosi menjadi karat.
3. Korosi Galvanik adalah korosi yang disebabkan oleh adanya Sel Galvanik Elektroda Potensial: Hampir semua korosi terjadi karena interaksi antara larutan dan oksidasi. Misalnya korosi dari besi. Fe Fe++ + 2eFe++ Fe+++ + eIon Fe++ dan Fe+++ larut dan dihasilkan elektron. Dari sini akan timbul potensial yang disebut elektroda potensial; Besarnya tergantung dari: keadaan alam dari logam keadaan larutan Perlu nilai standar
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
Deret Volta
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
Katoda, Anoda
2. Sel Tegangan Adalah adanya beda tegangan yang mengakibatkan perbedaan terhadap mudah atau tidaknya pelepasan elektron. Teganan tinggi menyebabkan elektron lebih mudah lepas. Daerah yang tegangannya lebih besar : Anoda; lainnya : Katoda Misalnya : Batas butir (Anoda) : tegangan lebih tinggi daripada butir, sebab pada batas butir tidak ada aturan dari struktur atom-atom.Butir (Katoda) : aturan dari atom-atom ada sehingga tegangan kecil. Kawat dibengkokkan & paku tembok
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
3. Sel Konsentrasi Yaitu adanya beda konsentrasi, menyebabkan beda akan kebutuhan elektron.
Misalnya : besi yang tertutup kotoran. Daerah yang konsentrasi O2 & H2O kecil menjadi Anoda, yang berkonsentrasi O2 & H2O tinggi menjadi Katoda.
Katoda : Anoda :
1. Lindungan Permukaan
a. lapisan cat dapat elastis mudah melentur (flexible) mudah dipasang murah tetapi: dapat teroksidasi lemah suhu pemakaian terbatas
b. lapisan logam lain mudah mengalami perubahan bentuk tak larut dalam cairan organik meneruskan panas tetapi: membentuk sel Galvanik (komposisi) bila retak dan cairan, terjadi korosi
c. lapisan keramik tahan suhu tinggi keras tidak membentuk sel Galvanik Tetapi: getas isolator panas
2. lindungan dari Kopel Galvanik memberi isolasi pada sambungan memberi inhibitor pada sambungan 3. lindungan Galvanik mengorbankan logam lain sebagai Anoda (logam yang dikorbankan harus mempunyai
potensial tinggi. Letaknya sedemikian rupa sehingga bila habis mudah diganti)
memberikan aliran listrik sebagai pemberi elektron, sehingga benda tidak menjadi Anoda.
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
10
Korosi di Lapangan
Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal beberapa istilah korosi seperti uniform corrosion, crevice corrosion, pitting corrosion, dll. Dasar perbedaan dari macam korosi ini adalah pada kenampakan saja. Biasanya perbedaan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi dengan pembesaran akan lebih jelas. Beberapa bentuk korosi a.l.: uniform / general attack galvanic / two metal corrosion crevice corrosion pitting corrosion intergranular corrosion selective leaching erosion corrosion stress corrosion
11
12
3. crevice corrosion
Korosi yang intensive sering terjadi pada celah-celah suatu permukaan yang ditutup rapat dan dalam suatu media yang korosive. Misalnya: celah pada baut dan mur head. Korosi jenis ini sering disebut Crevice Corrosion / Gasket Corrosion atau Deposit Corosion. Deposit, misalnya : pasir, kotoran, hasil korosi, zat padat lain. Pada coil pemanas dari Ag, biasanya ada endapan suspensi dari yang dipanasi, yang menyebabkan korosi.
13
Contoh: paku keling di air laut Sama dengan sel konsentrasi, karena adanya beda konsentrasi antara logam dan daerah yang ditutupi oleh lingkungan. Oksidasi: M M+ + e Reduksi:O2 + 2 H2O + 4e 4OH-
Mula-mula reaksi ini terjadi pada seluruh permukaan, termasuk interior dari celah-celah. Tiap elektron yang dihasilkan akan ditangkap oleh O2 di daerah reduksi. Satu ion metal 1 OH-.
O2 makin lama makin habis, sedangkan M+ terus terjadi. Ion logam M+ bereaksi dengan Cl- : M+ + ClM+ ClDengan adanya molekul air akan tejadi reaksi: M+ Cl- + H2O MOH + H+ClMOH tidak larut dalam air, H + Cl- menjadi asam bebas. Adanya ion H+ & Cl- ini menyebabkan kecepatan pelarutan logam bertambah
14
Pencegahan :
Pakailah sambungan las, jangan paku keling, Karena las akan mengurangi terjadinya pori-pori Tutuplah adanya crevice pada permukaan dengan solder, las. Design bejana yang dapat / mudah dikeringkan 100% (jangan ada sudut tajam), sehingga tidak ada deposit padatan pada dasar bejana. Inspeksi harus sering diakukan, sehingga adanya endapan padatan dapat dikurangi Buang bila ada suspensi pada tempat tertentu secepat mungkin. Hindari adanya lingkungan yang tidak uniform.
4. Pitting Corrosion
Korosi ini disebabkan oleh adanya lubang-lubang kecil, lubang-lubang ini sering terlihat sebagai permukaan yang kasar.
Adanya pit tidak dapat diramalkan, sebab sering terjadi setelah lama dipakai.
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
15
Penyebab utama pitting corrosion adalah adanya ion Clatau Cl2 dalam air atau larutan, karena terbukti dari kerusakan serupa yang ditunjukkan oleh alat-alat yang berada dalam media air laut atau dalam media hipochloride. Fenomena yang sama ditunjukkan bila larutan mengandung ion halida lainnya (bromida, fluorida, dan iodida)
5. Intergranular Corrosion
Yaitu korosi yang disebabkan oleh precipitasi dari Chromium Carbide pada batas butir, sehingga menyebabkan: Kekurangan kadar Cr pada batas butir Terjadinya sel Galvanik
16
Misal:
Suatu St18-8 membentuk austenit yang tidak stabil pada suhu kamar. Jika tidak dimaksudkan untuk mendapatkan kekerasan yang tinggi, maka kadar carbon harus dibatasi seminimum mungkin. Bila baja dengan kadar 1 % C didinginkan pada suhu 1800oF tidak ada pemisahan carbide, jadi tidak ada sel galvanik. Tetapi bila pendinginannya pada suhu 1200oF maka akan terbentuk presipitasi dari chromium carbide, terjadi sel galvanik
Pencegahan
1. Quencing, untuk menghindari preciitasi. Cara ini dapat dipakai, kecuali: Kondisi pemakaian membutuhkan suhu terbentuknya precipitasi Pengelesan, pembentukan, yang tidak dapat dilakukan bersama quencing 2. Annealing yang cukup lama pada daerah suhu di ana terjadi precipitasi. Cara ini mempunyai keuntungan: Pengelompokan carbide Menghomogenkan kadar Chromium Carbide, sehingga tidak ada kekurangan Chrom pada batas butir. Cara ini jarang dipakai, sebab tidak banyak memperbaiki ketahanan terhadap korosi. 3. pemilihan baja yang mengandung Carbon kurang dari 0,030%. Cara ini tidak banyak dipakai karena operasi untuk mengurangi kadar Carbon sampai 0,30% sangat mahal. 4. Pemilihan baja yang mengandung kadar Carbon tinggi. 5. Pemilihan baja yang mengandung pembentuk carbide yang kuat, seperti Tantalum dan Titanium
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
17
6. Selective Leaching
Adanya larutan logam dalam alloy oleh proses korosi. Misalnya larutnya logam Zn dalam brass; larutnya Fe, Co, Cr, dll dalam alloy lain. Dalam metalurgi disebut parting. Contoh dari selective leaching adalah dealuminiumification, decobaltification, dll. Mekanismenya ada dua teori, yaitu: Teori 1: logam larut dan meninggalkan daerah / tempat kosong. Teori ini dibantah, karena larutnya logam sampe meninggalkan tempat yang dalam, sulit; sebab difusinya sukar (difusi di dalam saluran berbentuk labyrinth, sukar). Teori 2 : ada tiga langkah: Brass yang terdiri atas Cu dan Zn, mula-mula brass larut, kemudian langkah kedua Zn tetap dalam larutan, dan langkah ketiga Cu kembali ke logamnya. Di sini Zn lebih reaktif, sedangkan Cu lebih nobel. Zn misalnya dalam H2O terkorosi menurut reaksi: Zn + H2O Zn (OH)2 + H2
Sifat Kimia (Korosi) * BKTK-2008
Pencegahan
Mengurangi keaktifan lingkungan, misalnya menghilangkan O2 Mengurangi % logam reaktif, missal Zn-nya 15% saja (pada red brass), biasanya brass mengandung Zn 35% Menambah Sn, P, Sb, As sebagai inhibitor
18
7. Erosion Corrosion
Adalah kenaikan laju korosi oleh adanya gerakan relative antara logam dengan cairan korosive. Biasanya gerakan ini cepat, termasuk aerasi. Logam larut dalam cairan berupa ion logam. Korosi ini ditandai / disebabkan oleh adanya grooves, gullies, waves, rounded holes, and valleys; biasanya mengikuti pola yang directional. Banyak type media yang korosive, misalnya gas, larutan dalam air, zat organic, dan logam cair. Semua (hampir semua) logam dapat terkorosi oleh corrosion ini. Semua type peralatan dapat mengalami korosi ini, misalnya pipa-pipa, bengkokan, elbow, valves, impeler, agitator, pompa, blower, propeller, H.E., kondensor, penggaruk, cutter, dll.
Pencegahan : 1. memilih bahan yang lebih baik (lebih tahan terhadap korosi) 2. design lebih menyesuaikan 3. diberi lindungan katoda 4. lingkungan yang baik deaerasinya dan diberi inhibitor 5. diberi coating
19
8. Stress Corrosion
adalah retak-retak yang disebabkan oleh adanya tegangan tarik yang terus-menerus dan medium korosive. Selama terjadinya retak-retak, permukaan tidak terkorosi. Retak-retak ini dapat terjadi akibat adanya tegangan-tegangan dalam perencanaan / pemasangan. Pemakaian paku keling juga mengakibatkan terjadinya cold work antara permukaan paku dengan bendanya, sehingga hal ini juga menyebabkan terjadinya stress corrosion.
Pencegahan:
Menghilangkan stress yang terjadi, yaitu dengan proses annealing atau menghindarkan coldwork Mengubah lingkungan, misal degasifikasi Lindungan katoda Menggunakan inhibitor
20