You are on page 1of 11

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012

KELOMPOK 9
Achmad Irvan Fridana (09650114) Muttaqiyuddin Romadloni (09650116) Lutfi husna Rahmawati (09650217)

TATA KELEMBAGAAN NEGARA

(OTONOMI DAERAH)

Definisi Otonomi Daerah


Otonomi berasal dari kata autonomy (auto: sendiri; nomy: aturan/undang-undang. Autonomy artinya hak untuk mengatur dan memerintah daerah sendiri atas inisiatif sendiri dan kemampuan sendiri dimana hak tersebut diperoleh dari pemerintah pusat. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Sejarah Otonomi Daerah


Masa Penjajahan: 1. Periode Penjajahan Belanda 2. Periode Penjajahan Jepang Masa Kemerdekaan: 1. Periode UU Nomor 1 Tahun 1945 2. Periode UU Nomor 22 Tahun 1948 3. Periode UU Nomor 1 Tahun 1957 4. Periode Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 5. Periode UU Nomor 18 Tahun 1965 6. Periode UU Nomor 5 Tahun 1974 7. Periode UU Nomor 22 Tahun 1999 8. Periode UU Nomor 32 Tahun 2004

Visi Otonomi Daerah


1. Bidang Politik: pemilihan kepala pemerintahan secara demokratis, pemerintahan yang responsif terhadap kepentingan masyarakat luas, pengambilan keputusan yang taat pada asas pertanggungjawaban publik. 2. Bidang Ekonomi: menjamin lancarnya pelaksanaan kebijakan ekonomi nasional di daerah, terbukanya peluang bagi pemerintah daerah mengembangkan kebijakan regional dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan potensi ekonomi di daerahnya. 3. Bidang Sosial Budaya: dikelola sebaik mungkin demi menciptakan harmoni sosial, memelihara nilai-nilai lokal yang dipandang kondusif terhadap kemampuan masyarakat dalam merespon dinamika kehidupan di sekitarnya.

Prinsip Otonomi Daerah


UU Nomor 22 Tahun 1999: a. dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah yang terbatas. b. didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. c. otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah Kabupaten dan daerah kota, sedang otonomi daerah provinsi merupakan otonomi yang terbatas. d. harus sesuai dengan kontibusi negara sehingga tetap terjalin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.

e. harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonom. f. harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah. g. Pelaksanaan azas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi. h. Pelaksanaan azas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari pemerintah kepada daerah, tetapi juga dari pemerintah dan daerah kepada desa.

Tujuan Otonomi Daerah Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mengemukakan kesadaran bernegara/berpemerintah yang mendalam kepada rakyat diseluruh tanah air Indonesia. Melancarkan penyerahan dana dan daya masyarakat di daerah terutama dalam bidang perekonomian.

Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia Indonesia sudah beberapa kali merubah peraturan perundangundangan tentang pemerintahan daerah yang menandakan bagaimana otonomi daerah di Indonesia berjalan secara dinamis. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan politik di tingkat lokal (daerah). Dampak positif otonomi daerah adalah memunculkan kesempatan identitas lokal yang ada di masyarakat. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia masih banyak kekurangan yang mewarnai pelaksanaan otonomi daerah seperti kurangnya koordinasi pusat dan daerah serta masalah-masalah lain yang kemudian berdampak terhadap masyarakat itu sendiri.

Terima Kasih....

You might also like