You are on page 1of 13

LAPORAN KASUS NEL / ETIKA DALAM MERAWAT PASIEN

Bab I Pendahuluan Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika sendiri merupakan kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang atau masa mendatang. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenan dengan baik dan buruk.( k. berten. 2007 : 7) senada dengan pengertian tersebut w. poerpoprodjo mendefenisikan moralitas sebagai kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik buruknya perbuatan manusia (w . poerpoprojo, 1998:18) Etika keperawatan adalah suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku menunjukan standar etika yang menentukan dan menuntut perawat dalam praktik sehari hari jujur terhadap klien, menghargai klien atas atas hak hak yang di hasilkan klien dan beradvokasi atas nama klien Etika kedokteran berfokus terutama dengan masalah yang muncul dalam praktik pengobatan sedangkan bioetika merupakan subjek yang sangat luas yang berhubungan dengan masalah-maslah moral yang muncul karena perkembangan dalam ilmu pengetahuan biologis yang lebih umum. Dalam praktek sehari-hari baik dokter maupun perawat telah di atur dalam suatu pedoman yang bernama kode etik yang bertujuan untuk memberikan pedoman bagi profesi untuk berprilaku secara profesional

A. TUJUAN Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis pelanggaran kode etik yang terjadi di lahan praktek

Bab II Pembahasan A. Kode Etik Keperawatan menurut PPNI. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Kode etik keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Fungsi Kode Etik Perawat : Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status profesional dengan cara sebagai berikut: 1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat. 2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika. 3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan. 4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

B. Kode Etik Kedokteran Menurut IDI Kode etik kedokteran di susun bertujuan untuk memaksimalkan di bidang pelayanan kepada masyarakat melakukan pendidikan dan penelitian mengenai kedokteran. Kode etik kedokteran merupakan panduan wajib yang harus di taati oleh setiap insan kedokteran ketika melayani pasien serta menjadi landasan bekerjanya etika dan moral ketika interaksi terjadi diantara dokter,perawat dan pasien

C. Kasus pelanggaran kode etik keperawatan dan kedokteran

1. seorang dokter specialist anak di dampingi 8 orang perawat saat visite kepasien mengeluh di dalam kamar pasien mengenai petugas entry yang di lakukan oleh petugas administrasi ruangan yang sebelumnya di lakukan oleh perawat. Masalahnya adalah bukti kunjungan visit selama 1 minggu hilang. Sebelumnya tidak pernah hilang saat entry di lakukan oleh perawat. Dokter tersebut beranggapan bahwa mengentri adalah bagian dari tugas manajemen seorang perawat. Beliau juga mengkritik kebijakan manajemen terhadap kesejahteraan karyawan.yang telah di berikan selama ini. Tak lama kemudian Kepala ruangan datang mengikuti visite tersebut di tanya langsung di depan pasien alasan mengapa petugas entry di ganti oleh petugas administrasi. Sudah di jelaskan oleh ibu kepala ruangan bahwa manajemen yang di maksud adalah manajemen keperawatan yang berhubungan dengan pasien(bukan manajemen administrasi) dan dokter tersebut mengerti. Merasa dirinya terpojok beliau balik bertanya tugas perawat apa karena menurut beliau tidak terlihat.karena dokter tersebut sering melihat perawat duduk di depan computer bermain game . Saat visite ke pasien dokter itu juga kurang curing / tidak peduli, tidak terbentuk komunikasi yang baik antara keluarga pasien dan dokter maupun dengan perawat begitu pula ke pasien saat melakukan pemeriksaan fisik dokter tersebut bersikap kurang ramah pada anak anak.
3

2. Saat menemani dokter perawat tidak melaporkan kondisi pasien saat itu(misalnya keluhan pasien) tetapi hanya melaporkan terapi yang sudah di jalani. Saat di tanya oleh dokter alasan pasien di rawat perawat tidak dapat menjelaskan alasan masuk berdasarkan kondisi pasien tetapi menyebutkan penyakit yang di derita.sehingga terlihat perawat kurang peduli terhadap pasien. 3. seorang pasien kelas 3 anaknya menderita penyakit DBD setelah 3 hari di rawat ternyata pasien tersebut menderita morbili sehingga di anjurkan untuk pindah keruang isolasi kelas 2(tidak ada kelas 3 isolasi). Ibu klien mengeluh tidak punya uang bila harus pindah ke ruang isolasi kelas 2 bahkan ibu klien mengatakan akan pulang paksa bila harus pindah ke kelas 2. Namun saat perawat menyampaikan bahwa pasien harus di pindah perawat tidak peduli dengan kondisi tersebut dan dia mengatakan terserah ibu pokoknya pasien harus di isolasi hal tersebut disampaikan dengan ekspresi wajah yang ketus.Kondisi ruangan saat itu masih tersedia 1 bed untuk pasien isolasi( kelas 2 ) 4. selama praktek kelompok mengamati perilaku dan sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang kami lihat mayoritas sikap mereka kurang empati kepada pasien terlihat dari cara mereka memberikan informasi D. Pasal yang tertera dalam kode etik keperawatan Kode Etik Keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal yaitu: 1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.
4

Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Tanggungjawab terhadap tugas

Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan

keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.

Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Perawat

senantiasa

menyebarluaskan

pengetahuan,

keterampilan

dan

pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
5

4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendirisendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.

Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.

Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara

Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

Kode etik kedokteran terdiri dari beberapa pasal sebagai berikut: KEWAJIBAN UMUM Pasal 1 Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter. Pasal 2 Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi. Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4 Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri. Pasal 5 Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien. Pasal 6 Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Pasal 7 Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya. Pasal 7a Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia. Pasal 7b Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien Pasal 7c Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien Pasal 7d Setiap dokten harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani. Pasal 8 Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh

(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya. Pasal 9 Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN Pasal 10 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia wajib menujuk pasien kepada dokten yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. Pasal 11 Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya. Pasal 12 Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Pasal 13 Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 14 Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. Pasal 15 Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI Pasal 16 Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik. Pasal 17
8

Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.

E. Analisa Kasus
Berdasarkan kasus di atas kelompok menyimpulkan terdapat beberpa pelanggaran kode etik keperawatan dan kedokteran :

1. Pelanggaran Kode etik keperawatan berhubungan dengan : Bab 1 tentang Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat. Kasus nyata: perawat memaksakan pasien harus pindah kelas rawat tanpa melihat kondisi sosio ekonomi pasien

Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.

Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

Kasus nyata: sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang kami lihat mayoritas
dariereka kurang empati kepada pasien terlihat dari cara mereka memberikan informasi dan saat melakukan tindakan.

bab 2 Tanggungjawab terhadap tugas

Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan. Kasus nyatanya: pada umumnya perawat sudah melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya namun fungsi perawat sebagai advokasi belum dilakukan secara maksimal hal ini dapat terlihat dari saat perawat menemani dokter visit, tampak terlihat perawat bersikap pasif hal ini terjadi karena perawat kurang mengetahui kondisi pasien.

bab 3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya Menurut kami tidak ada pelanggaran yang terjadi pada bab ini, hubungan diantara mereka dengan profesi yang lain cukup baik bab 4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur Kasus nyatanya: mengacu pada kasus 3 dan 4 tampak terlihat sikap perawat yang kurang empati dan kurang ramah terhadap pasien sehingga di khawatirkan dapat memberikan image yang jelek terhadap profesi keperawatan .

5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara Menurut kami tidak ada pelanggaran yang terjadi pada bab ini perawat sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik 2. Pelanggaran Kode etik kedokteran berhubungan dengan : Kewajiban umum seorang dokter

10

Pasal 7a Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia. Pasal 7c Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien Pasal 7d Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani. Pasal 8 Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya. Pasal 9 Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

Kewajiban dokter terhadap pasien Pasal 10 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia wajib menujuk pasien kepada dokten yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. Pasal 11 Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 14 Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan Kasus nyatanya: Tidak menghargai teman sejawat misalnya: mengintimidasi perawat di depan pasien Berbicara kasar kepada perawat dan keluarga pasien Tidak menghargai hak hak pasien misalnya: tidak memberikan kesempatan kepada keluarga pasien untuk bertanya mengenai kondisi penyakit pasien Tidak bersikap ramah pada saat melakukan pemeriksaan fisik pada pasien Tidak mau mendengarkan pendapat dan saran dari perawat dan keluarga pasien Tidak curing atau peduli terhadap pasien dan teman sejawat lainnya.
11

Daftar pustaka
http://upayupaytupay.blogspot.com/2010_09_01_archive.html http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/08/08/etikakep-kode-etik-keperawatan-ppniana-dan-icn/ http://www.anneahira.com/kode-etik-kedokteran-indonesia.htm http://www.philipjusuf.com/2011/11/surat-keputusan-pengurus-besar-ikatan-dokterindonesia-nomor-221-pba-4042002-tentang-penerapan-kode-etik-kedokteran-indonesia/ nursing ethics and law, widanarti. S,SKp.MN

12

13

You might also like