You are on page 1of 20

TUGAS INDIVIDU MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Dr INDRATI KESUMANINGRUM,M.Pd

Oleh

SUHELIA YANUARMI

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN KERJASAMA UNP DENGAN FKIP UR PEKANBARU 2012

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR & LKS MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGELOMPOKKAN HEWAN KELAS 3 SEMESTER I SDN 009 MEMPURA KABUPATEN SIAK

Latar Belakang
Menilik sejarah perkembangan teknologi pendidikan dan perkembangannya. Media pembelajaran pembelajaran Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengelolah pesan dan respons siswa sehingga media tersebut disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Media disiapkan untuk untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisifasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interkatif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya efektif, guna menjamin terjadinya pembelajaran. Media berbasis visual (image dan atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual apat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaikya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinterkasi dengan visual untuk menyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah berupa gambar, lukisan, atau foto yang di sertai dengan Lembar Kerja Siswa yang menunjukkan merupakan suatu pilihan untuk mempermudah pencapaian tujuan

bagaimana tampak suatu benda yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan di sesuaikan dengan kondisi pembelajar.

BAB I A. Teori-teori Pembalajaran


1. Konstruktivisme Menurut cara pandang teori konstruksivisme belajar adalah proses untuk membanguin pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangu atas dasar realitas yang ada di dalam masyarakat. Teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlakukan guna mengembangkan dirinya sendiri.Kaum konstruktivis mengatakan , belajar merupakan proses aktif siswa mengkostruksi pengetahuan. Proses tersebut dicirikan oleh beberapa hal sebagai berikut: a. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna ini dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai. b. Konstruksi makna merupakan suatu proses yang berlangsung terusmenerus seumur hidup. c. Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih berorientasi pada pengembangan berpikir dan pemikiran dengan cara membentuk pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil dari perkembangan melainkan perkembangan itu sendiri. Suatu perkembangan yang menuntun penemuan dan pengaturan kembali pemikiran seseorang. d. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemata seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi

disekuilibrium merupakan situasi yang baik untuk belajar e. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungan siswa. f. Hasil belajar siswa tergantung pada apa yang sudah diketahuinya.

2. Teori Fleksibilitas Kognitf Teori fleksibilitas kognitif berfokus pada sifat pembelajaran dalam domain kompleks dan sakit-terstruktur. Spiro & Jehng (1990, hal 165) menyatakan: "Dengan fleksibilitas kognitif, berarti secara spontan kita merestrukturisasi

kemampuan pengetahuan seseorang, dengan cara respon adaptasi (misalnya, bersama beberapa dimensi konseptual bukan tunggal) dan dengan cara direpresentasikan direpresentasikan (misalnya, proses perakitan bukan skema skema pengambilan utuh). Fleksibilitas kognitif juga mengatakan lingkungan belajar yang kontens, belajar awal mempengaruhi transfer pengetahuan dan keterampilan. Belajar yang efektif tergantung pada konteks dan peserta didik di berikan kesempatan mengembangkan representasi informasi sendiri sebagai bukti kebenaran dalam belajar. Prinsip teori Fleksibilitas kognitif yaitu :
a. Kegiatan belajar harus menyediakan representasi beberapa konten. b. Bahan pengajaran harus menghindari terlalu menyederhanakan konten

domain dan dukungan tergantung pada konteks pengetahuan.


c. Instruksi harus berbasis kasus dan menekankan konstruksi pengetahuan,

tidak transmisi informasi.


d. Sumber pengetahuan harus sangat saling berhubungan dan bukan terkotak.

3. Teori Konstruktivis ( Jerome Bruner) Sebuah tema utama dalam kerangka teoritis Bruner adalah bahwa belajar adalah sebuah proses aktif di mana peserta didik membangun ide-ide atau konsep baru berdasarkan pengetahuan mereka saat ini / masa lalu. Pelajar memilih dan mengubah informasi, konstruksi hipotesis, dan membuat keputusan, bergantung pada struktur kognitif untuk melakukannya. Struktur kognitif (yaitu, skema, model mental) memberikan makna dan organisasi untuk pengalaman dan memungkinkan individu untuk "melampaui informasi yang diberikan".

Bruner (1966) menyatakan bahwa teori instruksi harus membahas empat aspek utama: (1) kecenderungan terhadap pembelajaran, (2) cara-cara di mana tubuh pengetahuan dapat terstruktur sehingga dapat paling mudah dipahami oleh peserta didik, ( 3) urutan yang paling efektif untuk menyajikan materi, dan (4) sifat dan mondar-mandir dari imbalan dan hukuman. Metode yang baik untuk pengetahuan penataan harus menghasilkan menyederhanakan, menghasilkan proposisi baru, dan meningkatkan manipulasi informasi. Prinsip teori konstruktivis, 1. Instruksi harus prihatin dengan pengalaman dan konteks yang membuat siswa mau dan mampu belajar (kesiapan). 2. Instruksi harus terstruktur sehingga dapat dengan mudah ditangkap oleh siswa (organisasi spiral). 3. Instruksi harus dirancang untuk memfasilitasi ekstrapolasi dan atau mengisi kekosongan (melampaui informasi yang diberikan).

B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah bearti perantara atau pengantar. Medoe adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Banyak pendapat para ahli tentang media.Dari Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan(Association of Education and Communication Technology /AECT) di Amerika,Gagne (1970)menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat meransang siswa untuk

belajar.Briggs(1970)berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta meransang siswa untuk belajar,contohnya buku,flim slide (gambar bingkai),kaset foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Asosiasi Pendidikan Nasional mengartikan media agak berbeda dengan yang lain dimana,Media merupakan bentuk-bentuk komunakasi baik tercetak maupun

audiovisual serta peralatannya.Namun ada persamaan yaitu sama-sama alat untuk menyampaikan pesan dari sipengirim kepada sipenerima pesan. Brown(1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.Mohd Ali (1987 : 89) mendefinisikan media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Media gambar adalah salah satu media yang mudah di dapat dan digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran pada kondisi yang paling sulit sekalipun. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah Segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk dapat meransang pikiran,perasaan,perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi

C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Berbicara tentang jenis-jenis media pengajaran,yaitu: Beraneka ragam media pengajaran dapat di klafikasikan bersadarkan ciri-ciri tertentu. Brest membuat klasifikasi berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu; suara

(audio), bentuk (visual) dan gerak (motion). Atas dasar ini Brest mengemukakan beberapa kelompok media, sebagai berikut; 1. Media audio, motion visual, yakni media yang mempunyai suara,ada gerakan dan bentuk objektif dapat dilihat.Media seperti ini paling lengkap.Jenis media yang termasuk kelompok ini adalah televisi, vidio, tape dan flim bergerak. 2. Media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara, objeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan, seperti flim strip bersuara,slide bersusra,dan rekaman televisi dengan gambar tak bergerak (television still recordings) 3. Media audio semi motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidat dapat menampilkan suatu gerak secara utuh. Salah satu contoh dari media jenis ini ialah papan tulis jarak jauh atau teleblackboard. 4. Media motion-visual, yakni media yang mempunyai gambar objek gerak, tapi tanpa mengeluarkan suara,seperti fillm bisu yang bergerak. 5. Media still-visual, yakni ada objek namun tidak ada gerak, seperti film stripslide tanpa suara. 6. Media audio, hanya mengunakan suara, seperti radio, telepon dan audio tape. 7. Media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan cetak/tertulis seperti buku, modul dan pamflet. Disamping penggolongan menurut Brets tersebut diatas, masih ada pula kelompok media yang lain, dalam bentuk objek nyata, baik itu berupa benda, hewan, tumbuhan, dan bahkan manusia sendiri, yang dapat berfungsi sebagai media dalam pengajaran. Kelompok ini disebut realia. Dari uraian yang dikemukakan pada bagian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis media tersebut pada dasarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu media cetak, media elektronik dan media objek nyata lainnya atau realia.

1. Media Cetak Bagi kebanyakan orang, istilah media cetak biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui percetakan profesional seperti buku, majalah dan modul. Sebenarnya, disamping itu masih ada bahan lain yang juga dapat digolongkan

media cetak seperti tulisan/bagan/gambar yang difoto copi ataupun hasil reproduksi sendiri. Meskipun akhir akhir ini masyarakat abnyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih modern, tampaknya bahan bahan cetak tidak dapat ditinggalkan sebagai media pengajaran. Artinya, bahan bahan cetak ini akan selalu memegang penting dalam pendidikan dan pelatihan. Kecendrungan yang ada menunjukkan, dimasa yang akan datang media cetak dan komunikasi lainnya akan berbagi tugas dalam melayani kepentingan belajar para siswa di sekolah. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini: a. Keuntungan Keuntungan dari media cetak ini, disamping relatif murah pengadaannya juga lebih murah dalam penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan yang khusus, serta lebih luwes dalam pengertian mudah digunakan, dibawa atau dipindahkan. b. Kelemahan Kelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik, cendrung untuk membosankan. Disamping itu, media ini kurang dapat memberikan suasana yang hidup bagi murid murid. 2. Media Elektronik Disamping penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran dewasa ini terlihat pula adanya perkembangan yang semakin pesat dalam penggunaan media elektronik. Adapun berbagai media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan dalam pengajaran antara lain : a. Perangkat Slide atau Film Bingkai Media ini menuntut keterampilan dan perlengkapan tertentu dalam pengadaaanya. Sekalipun media ini lebih banyak bersifat visual, banyak ahli yang menyarankan penggunaaanya dalam pengajaran. Objek objek yang ingin diperlihatkan melalui slide ini dapat ditampilkan dalam warna yang lebih realistik dan orisinil. Disamping itu, perangkat slide ini mudah direvisi dan diadaptasikan, mudah digunakan dan disimpan serta mudah disusun kembali bila perlu, dapat dikombinasikan dengan alat lain (misal audio tape) agar lebih efektif, dan dapat disesuaikan dengan kepentingan setiap individu atau kelompok.

b. Film Strips Media ini agak sulit pengadaan dan penggunaannya karena membutuhkan keterampilan khusus. Disamping itu karena susunan filmnya bersifat permanen, sulit diadakan perubahan bila sewaktu waktu guru mengkehendaki urutan yang

berbeda dari penyajian yang telah ada. Namun demikian media memiliki keuntungan keuntungan tertentu dalam penggunaannya karena urutannya telah tersusun secara sistematis, hal ini sangat membantu siswa dalam memahami gejala atau peristiwa yang diperlihatkan didalamnya. c. Rekaman Media rekaman khususnya audio tape, dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran serta bersifat luwes dapat mudah diadaptasikan penggunaannya sesuai keperluan. Media tersedia dimana mana karena kebanyakan anggota masyarakat kita memilikinya. d. Overhead Transparancies Disamping media media elektronik yang telah dikemukakan diatas (OHP), disajikan dengan bantuan Projector OHP, juga sangat dianjurkan penggunaanya dalam berbagai kegiatan pengajaran. Penyajian dapat dilakukan secara sederhana dan sistematis demikian pula proses pengoperasiannya. e. Video Tape/Video Cassette Penggunaan media ini dalam penyajian berbagai materi pembelajaran memberikan keuntungan. Dengan media kebutuhan berbagai program pendidikan dapat dipenuhi dengan baik. Alat ini dapat diputar kembali yang memungkinkan terjadinya proses umpan balik untuk perbaikan dan peningkatan upaya pengajaran. Secara menyeluruh keuntungan dan kelemahan media elektronik dapat dikemukan sebagai berikut : Keuntungan

Keuntungan media elektronik ini pada umumnya ialah dapat memberikan suasana yang lebih hidup, penampilan lebih menarik dan untuk memperlihatkan suatu proses tertentu secara lebih nyata. Kelemahan

Kelemahan media ini terutama terletak dari segi teknis dan biaya, memerlukan dukungan sarana dan prasarana tertentu, pengadaan dan pemeliharaan cendrung menuntut biaya yang lebih mahal. 3. Realia ( Objek Nyata atau benda sesungguhnya Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar mengajar, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakan pula media yang bersifat langsung dalam bentuk nyata atau realia. Untuk itu ada dua cara yang dapat ditempuh : a. Membawa objek nyata tersebut kedalam kelas seperti jenis tanaman, jenis hewan tertentu dan lain lain b. Membawa siswa siswa keluar kelas untuk mengunjungi seperti pabrik pabrik, perkebunan untuk melihat objek secara langsung. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan objek nyata atau realia yaitu : a. Keuntungan Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas tugas dalam situasi nyata. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keterampilan dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra. b. Kelemahan Membawa murid murid keluar sekolah kadang kadang mengundang resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadang kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kerusakan dalam

penggunaannya. Tidak selalu dapat memberikan gambaran dari objek yang sebenarnya seperti pembesaran, pemotongan dan gambar bagian demi bagian sehingga

pengajaran harus didukung pula dengan media lain.

Dari gambaran diatas dapat di kelompokan secara umum jenis media pembelajaran terbagi: 1.Media Audio ,contoh;radio,tipe ricorder 2.Media Visual,contoh;gambar,proyeksi,opaque,flim(slide-flim strip) 3.Media Audio visual,contoh; vidio,televisi,Flim bioskop 4.Media serba guna,contoh;kaleng bekas,karton,tumbuhan dll 5.Komputer.

BAB II A. Analisis Situasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang dapat membuat siswa merasa asyik dan menyatu dengan alam sekitar siswa, untuk itu ketika dalam penyampaian bahan ajar materi pengelompokan hewan dapat digunakan media gambar. Media gambar merupakan media yang dapat digunakan karena sesuai dengan keadaan sekolah yang tidak memiki media yang lain dan sekolah berada pedesaan. Identitas Sekolah 1. Nama Sekolah 2. Nomor Statistik Sekolah 3. Propinsi 4. Otonomi Daerah 5. Kecamatan 6. Desa/Kelurahan 7. Jalan Dan Nomor 8. Kode Pos 9. Telepon 10. Faxmile 11. Daearah 12. Status Sekolah 13. Kelompok Sekolah 14. Akreditasi : SD Negeri 009 Mempura : 101091112002 : Riau : : Mempura : Teluk Merempan : Jalan Pelimauan : 28651 : : : Desa : Negeri : Umum : -

15. Surat Keputusan

: Bupati Siak Bupati Siak

16. Penerbitan SK ditandatangani oleh : 17. Tahun Berdiri 18. Tahun Penegerian 19. Kegiatan Belajar Mengjar 20. Bangunan Sekolah 21. Lokasi Sekolah : 2006 : 2011 : Pagi

: 3 ruang belajar : 5500 m2

22. Jarak Kepusat Kecamatan : 18 Km 23. Jarak Kepusat Otoda 24. Terletak pada lintasan 25. Nomor Rekening Sekolah : 20 km : : 116-38-00056 : awalnya merupakan kelas

26. Perjalanan Perubahan Sekolah

jauh SDN 004 Merempan. Keadaan siswa dan sekolah Siswa kelas 3 berjumlah 15 orang perempuan 8 orang laki-laki 7 orang. Latarbelakang pendidikan orang tua 90% tamatan SD, social ekonomi menengah ke bawah, lingkungan pedesaan berbudaya melayu asli, 50% orang tua kurang memperhatikan pendidikan. Pengetahuan awal yang dimiki siswa paspasan. Sekolah belum memiliki sarana dan alat peraga khusus untuk pembalajaran IPA. Tujuan Pembelajaran Menemukan sendiri jawaban dari rumusan masalah yang di sampaikan guru. Mampu melakukan kerjasama dengan teman sekelompok untuk menentukan pengelompokan hewan. Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media. : Pengelompokan Hewan :Visual (gambar) yang di bareng Lembar Kerja sebagai petunjuk pengamatan. Cara pemanfaatan media : ada disekeliling siswa pada

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat :

Materi Media yang akan digunakan

Guru mempersiapkan gambar-gambar hewan yang Lembar Kerja

Menyusun/membuat Lembar Kerja sesuai kebutuhan untuk pengamatan agar terjawab rumusan masalah pada perencanaan dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

RENCANA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS/SEMESTER : III/1 ALOKASI WAKTU : 2 X 35 menit PERTEMUAN : ketiga I. Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup II. Kompetensi Dasar 1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana III. Indikator 1.2.1 Mengelompokkan hewan berdasar tempat hidup, tempat tinggal dll IV. Tujuan Bembelajaran Setelah melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan gambar siswa dapat mengelompok hewan berdasarkan : - Tempat tinggal - Cara bergerak - Jenis makanan - Penutup tubuh - Cara berkembangbiak V. Materi Pembalajaran Pengelompokkan hewan VI. Strategi Pembelajaran 1. Metode : ceramah, tanta jawab, pengamatan , dan penugasan 2. Pendekatan : kontekstual 3. Model : Langsung VII. Sumber dan Media 1. Sumber : - Buku IPA sekolah (bse) Elektronik 2. Media : - Gambar hewan dan LKS VIII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran Guru mengajak berdoa dan pertemuan pagi ( menyanyikan lagu Bebekbebekku, Kodok Ngorek ), pesan moril mengenai hewan sekitar . Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan - Siapa di antara anak-anak yang mempunyai kucing atau ayam? - Apakah makanan kucing dan ayam sama ?

Guru mengarahkan jawaban siswa dan menyebutkan tujuan belajaran (makanan kucing dan ayam tidak sama , penutup tubuhnya juga tidak sama jadi penggolongan hewan dari beberapa bagian) Guru menuliskan rumusan masalah yang harus dijawab siswa pada kegiatan inti
Ada beberapa penggolongan hewan, berdasarkan apa saja pengelompokan hewan ?

2. Kegiatan inti Siswa diminta untuk memperhatikan dan mengamati gambar berbagai macam hewan . Guru mengajukan pertanyaan - Apakah tempat hidup hewan yang ada pada gambar sama? - Dinama saja hewan bisa hidup ? - Apakah jenis makanan setiap hewan sama ? Apa saja pengelompokkan jenis makanan hewan ? - Apakah cara bergerak setiap hewan sama? Bagaimana cara bergerak setiap hewan ? - Apakah penutup tubuh setiap hewan sama ? apa saja bentuk penutup hewan? - Bagaimana cara berkembangbiak hewan? Berapa cara berkembangbiak hewan? Guru mengarahkan jawaban siswa dan menugaskan siswa secara berpasangan untuk mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan guru . Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, secara bergantian siswa menbacakan hasil kerjanya. Guru memberikan penguatan atas jawaban setiap siswa dan menarik kesimpulan dari hasil diskusi 3. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa mengadakan refleksi dan menarik kesimpulan dengan mengajukan pertanyaan - Bagaimana pengelompokan hewan ? Hewan dilelompokkan berdasarkan : 1. Tempat tinggal 2. Jenis makanan 3. Cara bergeraknya 4. Penutup tumbuh hewan 5. Cara berkembangbiak hewan - Dimana saja hewan tinggal, apa saja jenis makanan hewan, bagaimana cara bergerak hewan, begaimana bentuk penutup tubuh hewan dan bagaimana cara bergerak hewan?

1.

2.

3.

4.

5.

Pengelompokkan hewan berdasarkan tempat tinggal Hewan yang hidup didarat ( kucing, kambing, ayam anjing dll) Hewan yang hidup di air (ikan,buaya dll) Hewan yang hidup di udara (kupu-kupu, nyamuk, capung, lalat dl) Pengelompokan hewan berdasarkan cara bergerak Hewan yang bergerak dengan kaki (kuda, ayam, kucing, kelinci, dll) Hewan yang bergerak dengan sayap (kupu-kupu, lebah, nyamuk, dll) Pengelompokan hewan berdasarkan jenis makanan Hewan pemakan tumbuhan (kambing, kelinci, kuda, dll) Hewan pemakan hewan lain(harimau, kucing, cecak, dll) Hewan makan tumbuhan dan hewan (ayam, bebek dan Beruang) Pengelomokkan hewan berdasarkan penutup tuhuh Penutup tubuh berupa bulu (ayam, bebek dan burung) Penutup tubuh berupa rambut (kambing, kelinci, singa, tikus dll) Penutup tubuh berupa cangkang (bekicot, siput, kura-kura dan kerang) Penutup tubuh dengan kulit (buaya, cecak, katak ,ikan dll) Pengelompokkan hewan berdasarkan cara berkembangbiak Berkembang biak dengan cara bertelur (ayam, ikan, ular dan kurakura) Berkembangbiak dengan cara beranak (kucing, kambing, anjing dll)

IX.

Evaluasi Penilaian 1. Jenis tes 2. Bentuk tes 3. Instrument soal : tertulis : uraian : - Siswa dapat menuliskan lima pengelompokkan hewan - Siswa dapat menyebutkan tiga tempat tinggal hewan. - Siswa dapat menyebutkan tiga hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain. - Siswa dapat menyebutkan empat jenis penutup tubuh hewan. - Siswa dapat menuliskan hewan yang berkembangbiak dengan bertelur. : Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat 1. Tuliskan 5 pengelompokan hewan !

4. Soal

2. 3. 4. 5.

Tuliskan tiga tempat tinggal hewan ! Tuliskan 3 hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain ! Tuliskan 4 jenis penutup tubuh hewan ! Tuliskan 3 hewan yang berkembangbiak dengan bertelur !

Mempura , Kepala Sekolah Guru Kelas

Juli 2011

SUHELIA YANUARMI

LEMBAR KERJA SISWA Mata pelajaran Kelompok Kelas /Semester Materi : Ilmu Pengetahuan Alam : : III/1 : Pengelompokan Hewan

Hewan dapat dikelompokkan menjadi lima pengelompokan Cara Kerja :

1. Selesaikan tugas yang ada pada LKS dengan teman sekelompok! 2. Perhatikan gambar dan hewan yang ada disekitarmu ! 3. Lengkapi tabel sesuai dengan hasil pengamatan ! Nama Hewan Ayam Kucing Anjing Ular Merpati Elang Lebah Kupu-kupu Katak Ikan Mas TempatTinggal Makanan Cara Bergerak Penutup Tubuh Cara Berkembangbiak

5. Berdasarkan tabel, tuliskanlah lima pengelompokan hewan dan tuliskan contoh hewannya ! a. b. c. a. b. a. b. c. a. Jenis hewan

Pengelompokan hewan berdasarkan tempat tinggal Pengelompokan hewan berdasarkan cara bergerak Pengelompokan hewan berdasarkan makanannya Pengelompokan hewan

berdasarkan penutup tubuh

b. c. d.

Pengelompokan hewan berdasarkan cara berkembangbiak

a. b.

You might also like