You are on page 1of 9

KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA LOKAL DI SPANYOL PADA MASA REZIM DIKTATOR FRANCISCO FRANCO

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah studi Eropa

Disusun oleh Nama : Mohammad Soko Marhendi NIM : D2B006045

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

PENDAHULUAN Latar Belakang Kerajaan Spanyol adalah sebuah negara di Eropa barat daya yang, bersama Portugal, terdapat di Semenanjung Iberia. Batas darat Spanyol dengan Eropa adalah Pegunungan Pyrenia dengan Perancis dan Andorra. Wilayahnya juga terdiri dari kota Ceuta dan Melilla di Afrika Utara, Kepulauan Canary di Samudra Atlantik, dan berbagai pulau di Laut Tengah. Spanyol dibagi menjadi 50 provinsi, dikelompokkan dalam 17 wilayah otonomi dan dua kota otonom yang mempunyai otonomi yang luas.1 Sama halnya dengan Indonesia, Spanyol terdiri dari berbagai suku yang memiliki bahasa serta kebudayaan yang berbeda-beda. Pada pinsipnya, keragaman itu memiliki sisi positif dan aset yang luar biasa, namun tidak disangkal, keragaman itu juga menyimpan potensi perpecahan (konflict) dengan berbagai motif dan kepentingan (interest) yang selanjutnya dapat mengancam keutuhan bangsa. Berbagai motif separatis banyak muncul dan terjadi dalam hubungan masyarakat dengan negara. Pada masa Pemerintahan Spanyol di pimpin oleh Jenderal Francisco Paulino Hermenegildo Tedulo Franco y Bahamonde Salgado Pardo atau yang biasa disingkat sebagai Francisco Franco Bahamonde budaya-budaya lokal yang berada di Spanyol mengalami pemberangusan. Beberapa suku local yang ada di Spanyol antara lain adalah Basque dalam bahasa Basque disebut Euskaldunak adalah sebuah etnik yang berada di timur laut Spanyol dan barat laut Perancis. Nama Basque berasal dari kata bahasa Perancis abad pertengahan dan merupakan keturunan dari suku Vascones. Etnik Basque

http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol.

sekarang bermukim di area Euskal Herria, terletak di ujung barat Pirenia. Terdiri dari tiga Daerah Otonomi di Spanyol dan tiga Provinsi di Prancis. Catalonia adalah salah satu wilayah otonomi (comunidad autnoma) dan daerah bersejarah Spanyol yang mencakup provinsi timur laut dari Spanyol

Gerona, Barcelona, Tarragona, dan Lrida. Luas wilayah catalonia mencapai 31,930 km persegi (12,328 mil2). Dengan Populasi: 6,099,319 (tahun 1988). Itu dibentuk menjadi wilayah otonomi sejak 18 Desember 1979. Catalonia adalah wilayah paling kaya dan merupakan pusat industri yang maju di Spanyol. Ibukotanya adalah Barcelona. Catalonia tadinya adalah suatu peninggalan dari tahta Aragon, dan itu sudah memainkan satu peran yang penting di dalam sejarah dari Semenanjung Iberian.

Perumusan Masalah Bagaimanakah kondisi sosial dan budaya lokal di Spanyol pada masa rezim Jendral Fransico Franco dan pasca tumbangnya rezim diktator Jendral Fransico Franco.

ISI Pembahasan Masalah Masa pemerintahan rezim diktator Jendral Francisco Franco berkuasa pada tahun 1939-1974 merupakan masa dimana budaya lokal di Spanyol dilarang oleh pemerintah. Permulaan hal ini terjadi saat Junta militer membentuk Pemerintahan Nasionalis Spanyol yang diakui secara cepat oleh Fasis Italia yang dipimpin oleh Bennito Mussolini dan Jerman Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Kemudian generalissimo diberlakukan. Generalissimo yang merupakan pangkat tertinggi dalam militer, serta setara dengan panglima tertinggi yang dianugerahkan terhadap Francisco Franco sendiri. Otomatis Jendral Franco mengambil alih pimpinan tertinggi militer di Kerajaan Spanyol. Pada 17 Juli 1936 hingga 1 April 1939 terjadi perang saudara di Spanyol. Perang saudara ini merupakan konflik antara: 1. Kaum Nasionalis yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco yang didukung oleh negara-negara Fasis, termasuk Italia dan Jerman. Kaum Nasionalis umumnya memiliki basis dukungan di pedesaan,

masyarakat yang kaya dan konservatif. Pada umumnya mereka Katolik Roma, dan mendukung sentralisasi kekuasaan. Sebagian dari taktiktaktik militer dalam perang ini termasuk penggunaan taktik-taktik

teror terhadap kaum sipil mendahului apa yang kelak terjadi dalam Perang Dunia II.

2. Kaum Loyalis yang dipimpin oleh Presiden Manuel Azaa dari Republik Spanyol Kedua. Kaum Loyalis mendapatkan senjata dan relawan dari Uni Soviet dan gerakan Komunis internasional. 3. Kaum Republikan terdiri atas kaum sentris (tengah) yang mendukung demokrasi liberal kapitalis hingga komunis dan kaum revolusioner anarkis. Basis kekuatan mereka terutama adalah sekular dan urban juga termasuk kaum buruh tani yang tidak memiliki tanah dan khususnya kuat di wilayah-wilayah industri seperti Asturias dan Catalunya. Negeri Basque yang konservatif juga memihak dengan Republik, terutama karena ia, bersama-sama dengan tetangganya Catalunya, berusaha mendapatkan otonomi dari pemerintahan pusat yang belakangan ditindas dengan menciptakan sentralisasi terhadap kaum nasionalis. Perang saudara di Spanyol berlangsung selama tiga tahun dan berakhir pada 1 April 1939 dengan kemenangan kaum Nasionalis pimpinan Jendral Franco. Dengan kemenangan itu Jendral Franco menjadi pimpinan di Pemerintahan Spanyol. Selama memerintah Spanyol Franco merubah sistem pemerintahan Spanyol yang pada mulanya bersifat Kerajaan menjadi Republik. Franco berkuasa dengan menggunakan politik tangan besi di Spanyol selama 36 tahun. Franco menerapkan fasisme dan kedikatoran selama memimpin Spanyol. Selama menjabat menjadi pimpinan tertinggi di Spanyol, Franco menerapkan Nuevo Estado dengan sistim One Nation One State dimana Spanyol merupakan satu kesatuan Bangsa dan Negara, dan dalam penerapannya adalah pelarangan

hukum dan akan diberikan sanksi apabila menggunakan/menampilkan budaya lokal di depan umum. Pembangunan yang hanya terpusat dan tidak merata serta kurangnya perhatiannya kepada wilayah-wilayah lainnya membuat wilayah seperti Catalonia dan Basque ingin merdeka dan lepas dari Spanyol, apalagi secara etnis dan budaya, Catalonia dan Basque berbeda dengan Spanyol. Keinginan mereka untuk memisahkan diri semakin kuat setelah Franco mencoba untuk memberangus kebudayaan mereka dengan cara melarang menggunakan bahasa lokal dan dilarang memasang bendera daerah dan mewajibkan menggunakan bahasa nacional Spanyol yang berasal dari bahasa Castilia. Sikap Franco yang represif tersebut menimbulkan berbagai

pemberontakan di daerah-daerah yang rawan konflik antar etnis, seperti Catalunya dan Basque. Pemberontakan tersebut diredam dengan cara militer untuk menumpas aksi separatis tersebut dan menimbulkan banyak korban sehingga perasaan benci entis Catalonia dan Basque kepada pemerintahan Spanyol semakin mendalam. Bahkan dalam perjuangannya etnis Basque mempunyai kekuatan militer sendiri, yaitu ETA (Euskudi Ta Askatasuna) yang oleh pemerintah Spanyol digolongkan sebagai kelompok teroris. Keadaan sakit memaksa penghentian Franco sebagai perdana menteri pada 1973 walaupun masih menyisakan jabatan sebagai kepala negara dan kepala angkatan bersenjata di Spanyol. Hal ini memicu terjadinya pemogokan besarbesaran diseluruh negeri dan demonstrasi besar oleh pihak universitas yang meluas di seluruh negeri. Berakhirnya rezim Jenderal Francisco Franco di Spanyol pada tahun 1974 yang diikuti dengan lahirnya pemerintahan Raja baru

Juan Carlos bersama Perdana Menteri, Adolfo Suarez. Akhirnya Franco meninggal pada 20 November 1975. Pasca runtuhnya rezim diktator Franco terjadi perubahan besar-besaran di Kerajaan Spanyol. dimulailah proses reformasi politik dan kosntitusi. Diadakan pemilihan umum yang bebas dan disahkan konstitusi yang baru. Aspek penting dari konstitusi yang baru adalah pemberian otonomi kepada 17 daerah. Pasal 2 Konstitusi menyatakan: kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari negara Spanyol dan mengakui dan menjamin hak otonomi dari bangsa dan daerah. Undang-undang otonomi dibuat untuk berbagai daerah dan perundangundangan ini diratifikasi melalui referendum. Daerah otonom memiliki otonomi bidang fiskal dan legislatif yang sangat besar. Mereka memiliki kewenangan dalam sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, budaya, perumahan,

transportasi, pertanian dan polisi. Catalonia dan Basque memiliki kewenangan lebih besar karena perbedaan yang berlangsung lama yang terbentuk oleh faktor budaya dan sejarah. Pemerintah pusat mempertahankan tanggung jawab ekslusif untuk sektor seperti luar negeri, perdagangan dengan negara lain, pertahanan, peradilan, hukum pidana dan hukum dagang.

PENUTUP

Kesimpulan Selama rezim pemerintahan Jendral Frano berkuasa budaya lokal mengalami pemberangusan dan pemasungan. Penggunaan budaya lokal akan mendapatkan sanksi pidana dari negara. Budaya lokal tidak diakui oleh pemerintah pusat sebagai bagian dari budaya nasional Spanyol. Puncak dari ketertindasan dan munculnya distrust terhadap pemerintah pusat ini maka Basque dan Catalunya melakukan tindakan untuk memisahkan diri dari negara Spanyol. Pemberontakan-pemberontakan itu di tumpas oleh angkatan bersenjata Spanyol atas perintah Franco. Selama 36 tahun budaya lokal di Spanyol dipasung oleh kediktatoran Franco. Dan pada 1974 rezim diktator Franco tumbang digantikan dengan rezim monarki parlementer.

DAFTAR PUSTAKA

http://gea-uns.blog.friendster.com/2007/07/perbandingan-otonomi-diskotlandia-dan-di-papua/

http://id.wikipedia.org/wiki/Generalissimo http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Saudara_Spanyol http://indonesian.irib.ir/index.php? option=com_content&view=article&id=10615:lintasan-sejarah-28maret&catid=36:dunia-hari-ini&Itemid=69

http://www.deplu.go.id/madrid/Pages/CountryProfile.aspx?l=id

You might also like