You are on page 1of 11

http://akperku.blogspot.com/2011/08/hipovolemia-kekurangan-volume-cairan.

html Pengertian Kekurangan Volume cairan (FVD) terjadi jika air dan elektrolit hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada pada cairan tubuh normal sehingga rasio elektrolit serum terhadap air tetap sama. (Brunner & suddarth, 2002). 1) Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). 2) Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES) 3) Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES)

b. Etiologi Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena : 1) Penurunan masukan. 2)Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll. 3) Perdarahan.

c. Patofisiologi Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.

d. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan (CES) berat dapat menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik (kontraksi jantung) dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormon antideuritik (ADH), dan pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut. e. Komplikasi

Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan : 1) Dehidrasi (Ringan, sedang berat). 2) Renjatan hipovolemik. 3) Kejang pada dehidrasi hipertonik.

f. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan penunjang. Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak - anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria.

g. Penatalaksanaan Medis 1) Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit. 2) Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik. 3) Rehidrasi oral pada diare pediatrik. Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari medis.Catatan : Rehidrasi pada kecepatan yang berlebihan dapat menyebabkan GJK (gagal ginjal jantung kongestif) 4)Tindak an terhadap penyebab dasar.\

h. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut : 1) Tanda dan gejala hipovolemia. 2) Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi. 3) Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping. keyword Asuhan Keperawatan Hipovolemia, Askep Hipovolemia, Askep Gangguan Volume Cairan, Laporan Pendahuluan Gangguan Volume Cairan Tubuh

PENGELUARAN CAIRAN TUBUH KONSEP ASAM BASA

IMPLIKASI KEPERAWATAN ATAS MASALAH CAIRAN TUBUH


17 Desember 2008 oleh PRO-HEALTH OLEH : ERFANDI, S.Kep, Ners Masalah keperawatan yang terjadi adalah berkaitan dengan proses keseimbangan cairan dan elektrolit itu sendiri di dalam tubuh, diantaranya : A. HIPOVOLEMIA a. Pengertian

Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES) Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES)

b. Penyebab Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena : (1) Penurunan masukan (2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll. (3) Perdarahan c. Tanda-gejala Klinis Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan (CES) berat dapat menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik [kontraksi jantung] dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormon antideuritik [ADH], dan pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut. d. Pengkajian Fisik Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria. Tabel. 1. Penurunan berat badan sebagai indikator dari kekurangan CES pada orang dewas dan anak-anak.

Tabel. 2. Pengkajian perubahan pada hipovolemia

e. Tindakan (1) Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit (2) Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik (3) Rehidrasi oral pada diare pediatrik Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari medis.Catatan : Rehidrasi pada kecepatan yang berlebihan dapat menyebabkan GJK (gagal ginjal jantung kongestif) (4) Tindakan terhadap penyebab dasar f. Tanggung jawab Keperawatan - Memantau tekanan vena sentral dengan cermat - Memantau haluaran urine setiap 1 jam - Mempertahankan keakuratan masukan dan haluaran cairan - Menimbang badan setiap hari - Menggunakan alat infus elektronik jika ada untuk mencegah kelebihan beban cairan g. Riwayat dan faktor-faktor resiko - Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal - Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik - Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras - Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites - Hemorragia - Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan. h. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut : (1) Tanda dan gejala hipovolemia (2) Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi (3) Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping B. HIPERVOLEMIA a. Pengertian

Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan volume (CES) Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES). b. Penyebab Hipervolemia ini dapat terjadi jika terdapat : (1) Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air (2) Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air (3) Kelebihan pemberian cairan intra vena (IV) (4) Perpindahan cairan interstisial ke plasma c. Tanda-gejala Klinis Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipervolemia antara lain : sesak nafas, ortopnea. Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hiperlemia adalah berupa pelepasan peptida natriuretik atrium (PNA), menimbulkan peningkatan filtrasi dan ekskresi natrium dan air oleh ginjal dan penurunan pelepasan aldosteron dan ADH. Abnormalitas pada homeostatisis elektrolit, keseimbangan asam-basa dan osmolalitas sering menyertai hipervolemia. Hipervolemia dapat menimbulkan gagal jantung dan edema pulmuner, khususnya pada pasien dengan disfungsi kardiovaskuler d. Pengkajian Fisik Oedema, peningkatan berat badan, peningkatan TD (penurunan TD saat jantung gagal) nadi kuat, asites, krekles (rales). Ronkhi, mengi, distensi vena leher, kulit lembab, takikardia, irama galop Tabel. 1. Makanan yang mengandung natrium tinggi

Tabel. 2. Pengkajian Odema Pitting

e. Tindakan Tujuan terapi adalah mengatasi masalah pencetus dan mengembalikan CES pada normal. Tindakan dapat berupa hal berikut : (1) Pembatasan natrium dan air (2) Diuretik (3) Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue : pada gagal ginjal atau kelebihan beban cairan yang mengancam hidup f. Tanggung jawab Keperawatan - Memantau haluaran urine dengan cermat - Mempertahankan pembatasan pemberian cairan - Mempertahankan masukan dan haluaran cairan akurat - Memantau tanda-tanda gagal jantung kongestif (GJK) dan oedema pulmoner g. Riwayat dan faktor-faktor resiko - Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan pemberian glukokortikosteroid - Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau kronis dengan oliguria - Kelebihan pemberian cairan intravena (IV) - Perpindahan cairan intertisial ke plasma : remobilisasi cairan setelah pengobatan luka bakar, kelebihan pemberian larutan hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik) atau larutan onkotik kolid (mis; albumin) h. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut : (1) Tanda dan gejala hipervolemia (2) Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru. (3) Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan pengganti garam; dan hindari makanan yang mengandung natrium tinggi (4) Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan diuretik. (5) Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia berlanjut (6) Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari

S-1keperawatan
http://femoy-s-1keperawatan.blogspot.com/2011/09/hipovolemia.html

Rabu, 28 September 2011


Hipovolemia Dalam fisiologi dan kedokteran , hipovolemia (juga hipovolemia) adalah keadaan penurunan volume darah , lebih spesifik, penurunan volume plasma darah . Dengan demikian komponen intravaskular kontraksi volume (atau kehilangan volume darah akibat hal-hal seperti pendarahan atau dehidrasi), tetapi, karena juga adalah yang paling penting, hipovolemia dan kontraksi volume kadang-kadang digunakan secara sinonim. Hipovolemia ditandai dengan garam (natrium) deplesi dan dengan demikian berbeda dari dehidrasi , yang didefinisikan sebagai hilangnya berlebihan air tubuh . Penyebab umum dari hipovolemia yang dehidrasi , perdarahan , muntah, parah luka bakar dan obat vasodilator biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi individu. Jarang, hal itu mungkin terjadi sebagai hasil dari donor darah , berkeringat,dan konsumsi alkohol. Hal ini juga umum selama operasi karena penggunaan anestesi, nihil-oleh-mulut, dan di- operasi pendarahan. Sebuah kista ovarium pecah terkait dengan (PCOS - sindrom ovarium polikistik) dapat menyebabkan perdarahan internal yang parah, menyebabkan syok hipovolemik. Gejala klinis mungkin tidak hadir sampai 10-20% dari total seluruh volume darah yang hilang. Hipovolemia dapat diakui oleh takikardia , tekanan darah berkurang, dan tidak adanya perfusi sebagaimana dinilai oleh tanda-tanda kulit (kulit menjadi pucat) dan / atau pengisian kapiler pada dahi , bibir dan bantalan kuku . Pasien mungkin merasa pusing, pingsan, mual, atau sangat haus. Tanda-tanda ini juga karakteristik dari sebagian besar jenis syok . Perhatikan bahwa pada anak-anak, kompensasi dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi meskipun artifisial hipovolemia. Anak-anak biasanya akan mengkompensasi (menjaga tekanan darah walaupun kehilangan volume darah) untuk jangka waktu lebih lama dari orang dewasa, tetapi akan memburuk dengan cepat dan sangat begitu mereka lakukan mulai decompensate. Ini adalah alasan lain (selain dari volume darah awal yang lebih rendah) yang bahkan kemungkinan perdarahan internal pada anak-anak harus hampir selalu ditangani secara agresif. Juga mencari tanda-tanda jelas perdarahan eksternal sementara mengingat bahwa orang bisa berdarah sampai mati internal tanpa kehilangan darah eksternal. Juga mempertimbangkan kemungkinan mekanisme cedera yang mungkin menyebabkan perdarahan internal seperti organ internal pecah atau memar. Jika dilatih untuk melakukannya dan situasi memungkinkan, melakukan survei sekunder dan memeriksa dada dan perut untuk nyeri, deformitas, menjaga, perubahan warna atau pembengkakan. Perdarahan ke dalam rongga perut dapat menyebabkan memar pola klasik tanda abu-abu Turner atau tanda Cullen . Sebagian besar sumber menyatakan bahwa ada 4 tahap syok hipovolemik,Namun beberapa sistem lain yang ada dengan sebanyak 5 tahap.

Para 4 tahap kadang-kadang dikenal sebagai pementasan "Tenis" dari syok hipovolemik, sebagai tahap 4% volume kehilangan darah meniru nilai dalam permainan tenis:. 15, 15-30, 30-40, 40 Hal ini pada dasarnya sama seperti yang digunakan dalam mengklasifikasikan perdarahan oleh hilangnya darah. Tahap 1 Sampai dengan 15% penurunan volume darah (750 ml) Dikompensasi oleh penyempitan pembuluh darah tempat tidur Tekanan darah dipertahankan Tingkat pernapasan normal Kulit pucat Status mental yang normal kecemasan sedikit Normal kapiler isi ulang Urin normal [ sunting ] Tahap 2 15-30% volume darah kerugian (750-1500 mL) Cardiac output tidak dapat dipertahankan oleh penyempitan arteri Takikardia> 100bpm Peningkatan tingkat pernafasan Tekanan darah dipertahankan Peningkatan tekanan diastolik Persempit pulsa tekanan Berkeringat dari stimulasi simpatis Sedikit cemas / Restless Kapiler tertunda isi ulang Urine output dari 20-30 ml / jam [ sunting ] Tahap 3 30-40% volume darah kerugian (1500-2000 mL) BP sistolik jatuh ke 100mmHg atau kurang Klasik tanda-tanda syok hipovolemik Ditandai takikardia> 120 bpm Takipnea> 30 bpm Penurunan tekanan sistolik Perubahan status mental (kebingungan, kecemasan, agitasi) Berkeringat dengan dingin, kulit pucat Kapiler tertunda isi ulang Urine output dari sekitar 20 mililiter / jam [ sunting ] Tahap 4 Kerugian yang lebih besar dari 40% (> 2000 ml)

Takikardia ekstrem (> 140 ) dengan nadi lemah Diucapkan takipnea Sistolik secara signifikan menurunkan tekanan darah dari 70 mmHg atau kurang Penurunan tingkat kesadaran, letargi, koma Kulit berkeringat, dingin, dan sangat pucat (sekarat) Absen kapiler isi ulang Urin diabaikan Hipovolemia kecil dari penyebab diketahui bahwa telah benar-benar dikontrol (seperti sumbangan darah dari seorang pasien sehat yang tidak menderita anemia) dapat diatasi dengan istirahat awal untuk sampai setengah jam. Cairan oral yang mencakup gula moderat dan elektrolit yang dibutuhkan untuk mengisi ion natrium habis. Selanjutnya saran untuk donor adalah untuk makan makanan padat yang baik dengan protein untuk beberapa hari berikutnya. Biasanya, ini akan melibatkan volume cairan kurang dari satu liter , meskipun hal ini sangat tergantung pada berat badan. Orang yang lebih besar dapat mentolerir kehilangan darah sedikit lebih dari orang kecil. Hipovolemia yang lebih serius harus dinilai oleh dokter. pertolongan pertama Perdarahan eksternal harus dikontrol oleh tekanan langsung. Jika tekanan langsung gagal, tourniquet harus digunakan dalam kasus perdarahan yang tidak dapat dikontrol oleh tekanan langsung. Jika dibiarkan selama lebih dari 8 jam, penggunaan tourniquet dapat membunuh semua jaringan di bawah ini aplikasi pada anggota badan, membuat amputasi diperlukan. Militer AS sekarang menunjukkan menerapkan tourniquet ke ekstremitas perdarahan pertama, karena tekanan langsung biasanya tidak menghentikan pendarahan. Teknik lain seperti elevasi dan titik-titik tekanan biasanya gagal sepenuhnya. Jika pertolongan pertama perdarahan internal yang penyedia mengakui ukuran hidup menabung untuk mengambil adalah untuk segera meminta bantuan darurat. Bidang perawatan Oksigen darurat harus segera digunakan untuk meningkatkan efisiensi suplai darah yang tersisa pasien . Intervensi ini dapat menyelamatkan nyawa . Penggunaan cairan intravena (infus) dapat membantu kompensasi untuk volume cairan yang hilang, tetapi cairan IV tidak dapat mengangkut oksigen dalam cara bahwa darah bisa, bagaimanapun pengganti darah sedang dikembangkan yang dapat. Infus koloid kristaloid atau IV juga akan mencairkan cairan faktor pembekuan dalam darah, meningkatkan risiko perdarahan. Ini adalah praktek terbaik saat ini untuk memungkinkan hipotensi permisif pada pasien yang menderita syok hipovolemik baik untuk memastikan faktor-faktor pembekuan tidak terlalu diencerkan tetapi juga untuk menghentikan tekanan darah yang artifisial diangkat ke titik di mana ia "pukulan mematikan" gumpalan yang telah terbentuk. Rumah Sakit pengobatan Jika hipovolemia itu disebabkan oleh obat-obatan, administrasi penangkalnya mungkin sesuai tetapi

harus hati-hati dipantau untuk menghindari kejutan atau munculnya pra-kondisi yang ada . Penggantian cairan yang bermanfaat dalam hipovolemia tahap 2, dan diperlukan dalam tahap 3 dan 4. transfusi darah ditambah dengan perbaikan bedah adalah pengobatan definitif untuk hipovolemia yang disebabkan oleh trauma . Lihat juga diskusi tentang kejutan dan pentingnya memperlakukan kejutan reversibel sementara itu masih bisa dimentahkan. Untuk pasien yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit penyelidikan berikut akan dilakukan: Tes darah: U + Es/Chem7, DPL, Glukosa, Cross-pertandingan Vena Tengah Line / Tekanan Darah Arteri Line / Gas Darah Arteri Pengukuran urin (melalui kateter kemih) Tekanan darah Saturasi Oksigen SpO2 Intervensi berikut akan dilakukan: IV akses Oksigen yang dibutuhkan Bedah perbaikan pada lokasi perdarahan Inotrope terapi ( Dopamin , Noradrenalin ) Plasma beku segar / darah secara keseluruhan Hipovolemia secara historis disebut desanguination (dari bahasa Latin sanguis, darah), yang berarti kehilangan besar darah. Istilah ini banyak digunakan oleh Hippocrates dalam pengobatan tradisional dipraktekkan dalam peradaban Yunani-Romawi dan di Eropa selama Abad Pertengahan. Kata itu mungkin digunakan untuk menggambarkan kurangnya kepribadian (oleh kematian atau kelemahan) yang sering terjadi setelah seseorang mengalami perdarahan atau kehilangan darah masif. Dalam kasus di mana hilangnya volume darah jelas disebabkan oleh perdarahan (sebagai lawan, misalnya, dehidrasi), kebanyakan praktisi medis dari sekarang lebih suka istilah exsanguination untuk kekhususan yang lebih besar dan descriptiveness, dengan efek bahwa istilah yang terakhir ini sekarang lebih umum dalam konteks yang relevan. Dalam The Simpsons "episode Feud Darah "(7F22: Season 2, Episode 22), C. Luka bakar Montgomery menderita serangan hipovolemia, dijelaskan oleh Dr Julius Hibbert sebagai "hypohemia, 'darah rendah' berarti"; penulis menciptakan istilah yang kedua menyindir proliferasi istilah medis untuk kondisi yang kompleks dengan mudah describable dalam bahasa Inggris. Para penulis menggunakan akar yang sama terjadi pada elemen pertama dan terakhir dari hipovolemia, dengan menambahkan h menjadi transliterasi dari napas tanda ditempatkan di atas awal alpha dari akar kata Yunani - [h] Tujuan-ketika elemen yang terjadi pada awal kata atau (dalam kata-kata bahasa Inggris yang diciptakan dari akar Yunani, tetapi tidak dalam Yunani klasik ) setelah sebuah elemen yang berakhir dengan vokal. Dalam film horor Saw V , dua korban masing-masing dipaksa untuk memberikan 5 liter AS (2370 mL) darah, menghasilkan gejala nyata terlihat dari hipovolemia.

You might also like