You are on page 1of 9

TUGAS KELOMPOK DASAR ILMU LINGKUNGAN

TANAH

Disusun oleh :

Novia Wijayanti Rahmat Dwi P Ratih Kurniawati Septika Bunga Anansa

(H3511012) (H3511013) (H3511014) (H3511017)

D3 Agribisnis Agrofarmaka

Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta


2012
KATA PENGANTAR

Dengan tersusunnya makalah ini, kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Dasar Ilmu Lingkungan yang berdasarkan survei ini dengan judul Struktur Morfologi dan Fungsi Tanaman. Makalah ini kami susun untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Lingkungan. Makalah Dasar Ilmu Lingkungan ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1.Ibu Sri Rossati selaku dosen pembimbing matakuliah Dasar Ilmu Lingkungan yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyusun makalah. 2. Orang tua yang telah memberikan motivasi kepada putra-putrinya dan mau berpartisipasi dengan memberikan kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan makalah. 3.Teman-teman dari prodi Agribisnis yang telah ikut berpartisipasi sehingga makalah ini terselesaikan sesuai harapan kami. 4.Semua pihak yang telah membantu tersususunnya makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu. Dalam penyusunan makalah Dasar Ilmu Lingkungan ini kami telah berusaha mencurahkan segala kemampuan, walaupun begitu, Tidak ada gading yang tak retak. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah Dasar Ilmu Lingkungan ini.

Surakarta, Februari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .. i KATA PENGANTAR . ii DAFTAR ISI ... iii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan dan Manfaat 1 3. Rumusan Masalah .. 2 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Tanah.................................................................................................... 2. Jenis-jenis Tanah.................................................................................................... 3. Struktur tanah................................................................................................. 4.Faktor-faktor pembentukan tanah............................................................................ BAB III PENUTUP 8 Kesimpulan 8 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Tanah merupakan tempat tinggal bagi tanaman, binatang, dan kehidupan mikroba yang tidak terhitung banyaknya. Ilmu yang membahas hubungan organisme tanah dan lingkungannya disebut ekologi tanah. Seluruh kehidupan di alam bersama-sama dengan lingkungan secara keseluruhan menyusun escophere. Escophere berturut-turut disusun oleh berbagai macam komunitas organisme yang menopang dirinya sendiri dan lingkungan-lingkungan organik, serta sumbersumbernya disebut ekosistem. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Tanpa tanah yang subur, petani
tidak bisa bercocok tanam dan menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia

Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Oleh karena itu perlindungan lingkungan merupakan suatu keharusan apabila meninginkan lingkungan yang lestari sehingga kegiatan ekonomi dan kegiatan lain dapat berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu keharusan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

2. Tujuan dan Manfaat a. Dapat mengetahui pengertian tanah b. Dapat mengerti jenis-jenis tanah c. Dapat mengetahui karakteristik dan faktor pembentukan tanah

3. Rumusan Masalah a. Apakah tanah itu? b. Apa saja jenis-jenis tanah itu? c. Bagaimana struktur tanah dari tanah itu? d. Apa saja faktor-faktor pembentukan tanah? BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Tanah Definisi dan pengertian dari Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologiyang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Pada mulanya, batuan induk terpecah menjadi partikel-partikel mineral. Lumut kerak dan lumut tumbuh sehingga air dapat meresap. Tahap berikutnya adalah pembentukan tanah muda. Rumput dan semak-semak tumbuh dan membentuk lapisan serasah organik yang kemudian masuk ke tanah. Pada tahap akhir, tanah matang terbentuk dari campuran bahanbahan organik dan mineral. Tanah memiliki beberapa lapisan. Bagian : teratas adalah lapisan serasah organik. Serasah bercampur dengan lapisan tanah : berikutnya membentuk lapisan tanah atas atau humus. Lapisan di bawahnya lagi lebih kasar dengan hanya mengandung sedikit materi organik. Bahan organik tanah umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3 5 % tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhan tanaman besar sekali. Sumber bahan organik tanah yang utama adalah hasil fotosintesis yaitu bagian atas tanaman seperti daun, duri serta sisa tanaman lainnya termasuk rumput, gulma dan limbah pascapanen. Bahan organik di dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah.

2. Jenis-jenis Tanah

1. Tanah Humus Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. 2. Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. 3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. 4. Tanah Podzolit Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin. 5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi. 6. Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung. 7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 8. Tanah Gambut / Tanah Organosol Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.

3.

Struktur Tanah Lapisan tanah pertanian umumnya mempunyai tiga bentuk struktur yang berbeda:

a. Struktur Gumpal Struktur ini biasanya terdapat pada tanah liat. Gumpalan tanah biasanya lebih besar daripada struktur lain, dan terdapat lebih banyak pori-pori mikro yang terisi oleh air daripada pori-pori makro sehingga tata udaranya kurang baik. Struktur ini biasanya mudah larut karena air hujan. b. Struktur Remah Struktur ini adalah gumpalan yang lebih kecil. Pada struktur remah terdapat pori-pori makro non-kapiler yang tidak terisi air melainkan oleh udara. Ruang pori-pori mikro bersifat kapiler yang dapat menahan air dan tidak merembesa ke bawah. Mudah larutnya struktur remah oleh air hujan tergantung dari sifat bahan perekat yang membentuknya. Adanya bahan organik cenderung membentuk struktur remah yang stabil dan mantap. Pada struktur remah terdapat keseimbangan yang baik antara udara dan air tanah sebagai medium larutnya unsur hara tanaman. Struktur rermah merupakan struktur yang sangat baik untuk tanaman. c. Struktur Butir Sebenarnya struktur ini bukan merupakan struktur melainkan campuran butir-butir primer yang kasar tanpa adanya bahan pengikat agregat. Struktur ini terdapat pada tanah-tanah pasir, pasir berlempung, atau pasir berdebu. Porositas tanahnya tinggi kaya pori-pori makro dan mudah merembeskan air menyebabkan tanah mudah mengering. Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.

4.

Faktor-faktor Pembentuk Tanah

Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya : 1. Iklim o Suhu Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung o Curah Hujan Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat keasaman tanah 2. Bahan Induk Yang dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun tanah itu sendiri yang berupa batuan 3. Organik Bahan organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan zat hara dalam tanah. 4. Makhluk Hidup Semua makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad renik, tumbuhan, hewan bahkan manusia. 5. Topografi Topografi alam dapat mempercepat atau memparlambat kegiatan iklim. Misalnya pada topografi miring membuat kecepatan air tinggi dan dapat meyebabkan terjadinya erosi. 6. Waktu Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah memainkan peran penting dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Jenis-jenis tanah yaitu : 1. Tanah humus 2. Tanah Pasir 3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan 4. Tanah Podzolit 5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi 6. Tanah Laterit 7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur 8. Tanah Gambut / Tanah Organosol Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori. Ada beberapa faktor pembentukan tanah,diantaranya: 1. Iklim 2. Bahan induk 3. Organik 4. Makhluk hidup 5. Topografi 6. Waktu DAFTAR PUSTAKA

You might also like