You are on page 1of 13

REFERAT Kehamilan Ektopik

Dwi Retno Nurhayati 2007730042 Pembimbing: Dr. Susilawati, Sp.OG

Definisi

Suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95% berada di saluran telur.

Berdasarkan lokasinya, dapat dibagi menjadi 5 sebagai berikut: Kehamilan tuba, meliputi > 95% yang terdiri atas: pars ampularis (55%), pars ismika (25%), pars fimbriae (17%), dan pars interstisialis (2%). Kehamilan ektopik lain (<5%) antara lain terjadi di serviks uterus, ovarium, atau abdominal. Kehamilan intraligamenter, jumlahnya sangat sedikit. Kehamilan heterotopik, merupakan kehamilan ganda di mana satu janin berada di kavum uteri sedangkan yang lain merupakan kehamilan ektopik. Kejadian sekitar 1 per 15.000-40.000 kehamilan. Kehamilan ektopik bilateral. Jarang terjadi.

Etiologi
Faktor dalam lumen tuba Faktor pada dinding tuba Faktor di luar dinding tuba Faktor hormonal Faktor lain, mis. IUD

Patologi
Pada proses awal kehamilan apabila embrio tidak bisa mencapai endometrium untuk proses nidasi, maka embrio dapat tumbuh di saluran tuba dan kemudian akan mengalami beberapa proses seperti pada kehamilan pada umumnya. Karena tuba bukan merupakan suatu media yang baik untuk pertumbuhan embrio atau mudigah, maka pertumbuhan dapat mengalami perubahan bentuk:
Hasil konsepsi mati dini atau diresorbsi Abortus ke dalam lumen tuba (Abortus tubaria) Ruptur dinding tuba

Gambaran Klinik
Umumnya menunjukkan gejala-gejala kehamilan muda, merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa. Bila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi ruptur pada tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberi gejala dan tanda yang khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak yang disusul dengan syok atau pingsan. Ini adalah pertanda khas terjadinya kehamilan ektopik yang terganggu. Gejala dan tanda bergantung lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi, keadaan umum penderita sebelum hamil.

Perdarahan pervaginam, menunjukkan kematian janin, dan berasal dari kavum uteri karena pelepasan desidua. Amenorea Pemeriksaan vaginal uterus membesar dan lembek. Tuba yang mengandung hasil konsepsi karena lembeknya sukar diraba pada pemeriksaan bimanual. Nyeri goyang (+) atau slinger pijn Kavum Douglasi menonjol dan nyeri pada perabaan oleh karena terisi oleh darah.

Diagnostik
Pemeriksaan Lab

Anamnesis

Kuldoskopi

Ultrasonogr afi

Laparoskopi

Pengelolaan Kehamilan Ektopik


Umumnya adalah laparotomi. Hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam tindakan:
kondisi penderita saat itu keinginan penderita akan fungsi reproduksinya lokasi kehamilan ektopik kondisi anatomik organ pelvis kemampuan teknik bedah mikro dokter operator, dan kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat

Hal ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan pembedahan konservatif dalam arti hanya dilakukan salpingostomi atau reanastomosis tuba. Bila penderita dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan salpingektomi.

Prognosis
Kematian karena kehamilan ektopik cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Akan tetapi bila pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi.

Macam-Macam Kehamilan Ektopik


Kehamilan pars interstisialis tuba Kehamilan ektopik ganda Kehamilan ovarial Kehamilan servikal Kehamilan ektopik kronik (hematokel)

Referensi
Sarwono, Prawirohardjo, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

You might also like