You are on page 1of 2

Tindakan Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan (Studi Pemaknaan Hutan dan Pemberlakuan PHBM Pada Masyarakat Desa Karanggeneng,

Wilayah BKPH Sonde, Kabupaten Ngawi)


By Widodo Raharjo

Widodo Raharjo. 0610010052. Tindakan Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan (Studi Pemaknaan Hutan dan Pemberlakuan PHBM Pada Masyarakat Desa Karanggeneng, Wilayah BKPH Sonde, Kabupaten Ngawi). Pembimbing Ratih Nur Pratiwi dan Dhanny S. Sutopo

ABSTRAK Tanggung jawab kelestarian hutan bukan hanya terletak pada pemerintah semata, tetapi menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen warga negara Indonesia tanpa terkecuali. PT. PERHUTANI (Persero) sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam pengelolaan hutan sudah mulai merubah pola kerjanya dari pola terpusat menjadi pola kemitraan berbasis masyarakat melalui program PHBM sejak tahun 2001. Masyarakat di Kabupaten Ngawi, khususnya masyarakat sekitar Hutan Sonde yang berada di wilayah BKPH Sonde sebagian besar merupakan masyarakat desa hutan yang dalam sisi kehidupannya tidak lepas dari keberadaan hutan BKPH Sonde. Penelitian ini adalah upaya untuk memahami pemaknaan hutan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat yang mempengaruhi tindakan masyarakat dalam pemanfaatan hutan. Disamping pemaknaan dan tindakan tersebut, penerapan program PHBM oleh Perhutani juga berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Desa Karanggeneng. Penelitian ini dibandingkan dengan penelitian yang ada sebelumnya yang juga meneliti tentang pemberlakuan program PHBM adalah terletak pada sisi pendekatan sosiologis yang lebih banyak dibahas dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik dari Herbert Blumer dalam memahami permasalahan penelitian, yaitu mengenai pemaknaan hutan oleh masyarakat Desa Karanggeneng dalam hubungannya dengan tindakan masyarakat dalam pengelolaan hutan BKPH Sonde. Metode pencarian data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara secara mendalam, dokumentasi serta observasi partisipatoris. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, pemaknaan masyarakat Desa Karanggeneng terhadap hutan BKPH Sonde dipengaruhi oleh tingkat interaksi serta historis atau pengalaman individu dalam bersentuhan dengan hutan. Kedua, tindakan masyarakat Desa Karanggeneng dalam memanfaatkan dan mengelola hutan BKPH Sonde dipengaruhi oleh pemaknaan yang mereka kenakan terhadap hutan BKPH Sonde. Ketiga, akumulasi dari pemaknaan dan tindakan masyarakat terhadap hutan serta pemberlakuan program PHBM di hutan BKPH Sonde memunculkan pola tindakan masyarakat Desa Karanggeneng dalam mengelola hutan BKPH Sonde yang lebih bertanggung jawab. Kata kunci : program PHBM, pemaknaan, tindakan, pemanfaatan/pengelolaan hutan

Societys Action in Forest Management (A Study Of The giving meaning Of the Forest And The Prevailing Of PHBM upon Karanggeneng Villages Society, Sonde BKPH Region, Ngawi Regency)
By Widodo Raharjo

Widodo Raharjo. 0610010052. Societys Action in Forest Management (A Study Of The giving meaning Of the Forest And The Prevailing Of PHBM upon Karanggeneng Villages Society, Sonde BKPH Region, Ngawi Regency). This study is under guidance of Ratih Nur Pratiwi and Dhanny S. sutopo.

ABSTRACT The responsibility of forest conservation is on both governments and Indonesia peoples shoulder. PT PERHUTANI (Ltd), as the governments tool in managing the forest, has changed its system from centered to society-basic partnership through PHBM program since 2001. Most of Ngawi regions society, especially who live around Sonde forest which is a part of BKPH Sonde, is a kind of society that cannot be separated from Sonde BKPH forest. This research is an effort for understanding the giving meaning of forest as a part of the society that influences the societys action in forest utilizing. Besides that, the application of PHBM program by Perhutani also influences the life of Karanggeneng villages society. This research compared to the ones before, which also examined about the prevailing of PHBM program, is on sociologic approach which is much more discussed here. The approach used in this study is qualitative descriptive. While the theory used is Herbert Blumers symbolic interactionism in understanding the researchs problem. The problem here is about the giving meaning of the forest by the Karanggeneng villages society related to the societys action in Sonde BKPH forest management. The data collecting method is by deepening interview, documentation, and participatory observation. Based on the research, some conclusions can be figured out. First, the Karanggeneng village societys giving meaning upon Sonde BKPH forest is influenced by the interaction level and individual experience or history in touching the forest. Second, Karanggeneng village societys action in utilizing and managing Sonde BKPH forest is led by the giving meaning they gave upon Sonde BKPH forest. Third, the accumulation of the giving meaning and societys action upon the forest and the prevailing of PHBM program in Sonde BKPH forest shows up the pattern of Karanggeneng villages society in managing Sonde BKPH forest to be more responsible. Keywords : PHBM program, the giving meaning, action, utilizing/managing the forest

You might also like