You are on page 1of 7

PROPOSAL KONSEP PERENCANAAN PENCAHAYAAN RUANG KELAS

Disusun oleh: Ahmad Lazuardi Y L A Wahyu Rizki Adityo Fadli W

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

DAFTAR ISI
Halaman Daftar Isi ........................................................................................................... ii BAB I................................................................................................................ 1 Pendahuluan ..................................................................................................... 1 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 Rumusan Masalah / Identifikasi ........................................................ 1 Tujuan ............................................................................................... 1 Penekanan Masalah ........................................................................... 1

BAB II .............................................................................................................. 2 TINJAUAN UMUM Pencahayaan Kelas ....................................................... 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 Pencahayaan ...................................................................................... 2 Standar Pencahayaan ......................................................................... 2 Luas Ruangan3 Pelaku Kegiatan.3 Kebutuhan Cahaya Kelas dan Pelaku 4

Daftar Pustaka .................................................................................................. 5

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Pada saat ini pemerintah telah membenahi system pembelajaran di negeri

ini,proses pembelajaran yang tersedia kebanyakan terjadi di dalam ruangan kelas, kondisi di dalam sangat menentukan kelancaran proses belajar mengajar ,akan tetapi masih banyak terdapat masalah pada desain ruang kelas yang ada terutam pada penempatan cahaya yang kurang tepat,baik cahaya tersebut berlebih dan kurang sama sekali.

1.2 1. 2. 3.

Rumusan Masalah / Identifikasi Bagaimana pemanfaatan cahaya alami dan cahaya buatan pada kelas Berapakah standar pencahayaan yang dibutuhkan pada kelas Bagaimana pencahayaan.. perabot, warna dan suhu warna mempengaruhi

1.3 1.3.1

Tujuan Tujuan Pembahasan

Merancang pencahayaan kelas dengan memperhatikan faktor-faktor yang terkait sehingga pemanfaatan cahaya alami dan cahaya buatan dapat ditingkatkan. 1.4 1. 2. Penekanan Masalah Pemanfaatan cahaya alami dan buatan Pengaruh warna, suhu warna, kuat sinar, rasio tingkat terang, silau dan lapisan pemantul pada pencahayaan

BAB II TINJAUAN UMUM PENCAHAYAAN CAFE


2.1 Pencahayaan Cahaya didefinisikan sebagai bagian dari spektrum elektromagnetik yang sensitif bagi penglihatan mata kita.Dalam pencahayaan, jumlah energi cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah lampu ke segala arah disebut lumen namun lumen tidak dapat menjelaskan pendistribusian cahaya. Untuk intensitas atau distribusi cahaya disebut kuat sinar (candlepower). Jumlah lumen dari sumber cahaya akan memperjelas permukaan dan jumlah lumen yang jatuh pada setiap square foot (ft2) sebuah permukaan disebut illuminance dengan satuan footcandle. Iluminasi dapat diukur dengan footcandle meter atau yang lebih dikenal dengan illuminance meters atau fotometer (photometer). 2.2 Standar Pencahayaan Terdapat rekomendasi dari IESNA (Illuminaing Engineering Society of North America), tingkat iluminasi bedasarkan pada faktor sperti jenis aktivitas, usia pelaku, kecepatan yang diinginkan, keakuratan yang diinginkan dan faktor pemantulan permukaan ruang. Seperti pada tabel II.1. Tabel II.1 Panduan untuk Tingkat Iluminasi
Perkiraan Jenis Kegiatan 1. Pencahayaan umum pada seluruh ruangan 1) Ruang Publik dengan lingkungan gelap 2) Orientasi sederhana untuk kunjungan yang singkat dan jarang 3) Ruang kerja dimana kegiatan visual jarang dilaksanakan 2. Iluminasi pada kegiatan 1) Performa dari kegiatan visual berukuran besar atau tingkat kontras tinggi 2) Performa kegiatan visual berukuran kecil atau tingkat kontras sedang 3) Performa kegiatan visual berukuran sangat kecil atau tingkat kontras rendah Footcandles 3 8 15 30 75 150

Karena kondisi sesungguhnya bervariasi, rancangan nilai iluminasi terakhir sering kali akan menjadi 50 persen lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan nilai-nilai yang terdapat pada tabel II.1. nilai yang pasti tidaklah cocok karena toleransi yang besar dari pandangan mata manusia, dan karena kualitas cahaya

menentukan lebih atau kurangnya cahaya yang dibutuhkan. Nilai-nilai ini dapat dikurangi 25 persen jika kualitas pencahayaan tersebut sangat tinggi dan mereka seharusnya ditingkatkan 35 persen jika umur rata-ratanya 40. Standar ASHRE 90-75, yang banyak diterima sebagai kode energi,

merekomendasikan beberapa hal mengenai pencahayaan. 1. 2. Pencahayaan harus konsisten sesuai dengan rekomendasi IESNA Pencahayaan umum harus sepertiga dari pencahayaan setempat (ketidak seragaman cahaya) 3. 2.3 Sirkulasi cahaya nonkritis harus sepertiga dari pencahayaan umum Luas Ruangan Luas ruang kelas adalah 80 meter dengan kedalaman 8 meter dari jendela.Panjang keseluruhan adalah 8 meter dengan lebar 10 meter. Tinggi plafond ditentukan 3.5 meter dari lantai atau 2,75 dari bidang kerja. Ruang kelas hanya terdiri dari satu ruang, akan tetapi karena keperluaan pencahayaan ruang pelajar berbeda dengan ruang pengaja (dekat papantulis), maka ruang ini dalam perhitungan akan dibagi dua. Yaitu ruang audience dan daerah sekitar papan tulis

2.3

Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan dalam kelas yaitu siswa (pelajar) dan Guru (Pengajar)

2.4

Kebutuhan Cahaya Ruang a. Desain illuminasi untuk ruang kelas yang memerlukan ketelitian adalah 300 lux (karena didalamnya terdapat papan tulis yang mana

dipersyaratkan disekitar papan tulis memiliki iluminasi yang mencapai 500 lux 5, maka cara penghitungannya akan dibagi dua yaitu perhitungan ruang secara keseluruhan dan perhitungan ruang pada daerah papan tulis ) b. Panjang ruang (P) : 10bmeter c. Lebar ruang (L) : 8 meter d. Tinggi Ruang kerja (Hc) : 2.75 meter (antara plafond dan bidang kerja) e. UF x LLF : 0.5 (penentapan ini dilakukan karena nilai UF tidak diketahui sehingga angka 0,5 diambil untuk mempermudah melakukan perhitungan )

Perhitungan : Pencahayaan umum P x L / Hc x ( P x L)= 10 x 8 / 2,75 x (10 x 8)= 0,36 << 1 Dengan Ketentuan: 1. Refleksi Plafond=0,7 (putih) 2. Refleksi dinding=0,7 (putih)

Dengan Rumus E= F (UF) (LLF)/ A lux, dimana E F = tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang direkomendasikan (lux) = Flux luminous (jumlah cahaya) yang diperlukan (lumen)

UF = Utilization factor LLF = Light loss factor A = luas ruang/bidang kerja (m2)

F= E x A / UF x LLF = 300 x 80 / 0,5 = 48000 lumen Lampu yang digunakan adalah Philips jenis TLD 36 W/54, nominal luminous flux @ lampu : 2500

Jumlah lampu yang digunakan :

N = F/Fl = 48000 / 2500 = 19,2 Jadi lampu yang digunakan adalah 20 buah

Kebutuhan cahaya daerah papan tulis

Luas daerah sekitar papan tulis ditetapkan adalah : lebar 2 meter dengan panjang 6 meter sehingga luasnya adalah 12 m2. Sedangkan kekurangan iluminassinya adalah 200 lux.

F= E x A / UF x LLF = 200 x 12 / 0,5 = 4800 lumen Lampu yang akan ditambahkan sama dengan lampu yang digunakan di ruang kelas Philips TLD 35 W/54

Jumlah lampu tambahan di daerah sekitar papantulis:

N = F/Fl = 4800/5000 = 0,96 Jadi lampu yang ditambahkan adalah 1 buah

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum, Standard Penerangan Buatan di Dalam Gedung-gedung, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, 1985, hal 52 Lechner, N. (2007). HEATING, COOLING, LIGHTING: Metode Desain untuk Arsitektur. Jakarta: Raja Grafindo Persada. R. Triyogo, Mdes.Sc(Illum), Ir, Dasar Perancangan Pencahayaan Buatan, Materi Kuliah Kajian Teoritikdan Eksperimental Teknologi Bangunan, Teknik Arsitektur ITB, Bandung.

You might also like