You are on page 1of 13

REVIEW PERENCANAAN WILAYAH Pengertian Perencanaan wilayah Proses merumuskan dan menginformasikan serta mengimplementasikan tujuan pembangunan dalam

lam skala supra urban Mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yg relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yg diperkirakan dapat dicapai, serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yg akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut Perencanaan wilayah merupakan perencanaan penggunaan ruang wilayah (termasuk perencanaan pergerakan di dalam ruang wilayah) dan perencanaan kegiatan pada ruang wilayah tersebut Mengapa Wilayah Perlu Direncanakan Banyak di antara potensi wilayah selain terbatas juga tidak mungkin lagi diperbanyak atau diperbaharui; Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan manusia; Kesalahan perencanaan yg sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali; Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya; Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian dari masyarakat yg berdomisili di wilayah tersebut Karena wilayah memiliki masalah yang perlu dipecahkan

Masalah wilayah Fisik dan lingkungan antara lain kebencanaan, keterbatasan daya dukung lahan, ketersedian air dll. Sosial keterbatasan SDM, keterbatasan lapangan kerja dll. Ekonomi keterbatasan tingkat kesejahteraan/pendapatan.

Sarana dan prasarana keterbatasan tingkat pelayanan. Pertambahan penduduk yang sangat cepat Tidak sesuai dengan perkembangan lahan Perumahan Pelayanan Infrastruktur

Diatur oleh pasar Spekulasi lahan Penguasaan lahan Perbedaan kepentingan/prioritas Hukum, Peraturan, Sistem Infromasi : tidak memadai.

Pengertian Wilayah Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsure terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Tujuan Perencanaan Wilayah Menghasilkan rencana yg menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang direncanakan baik oleh pihak pemerintah ataupun oleh pihak swasta. Pendayagunaan SDA secara optimal melalui pengembangan ekonomi local Mengurangi kesenjangan antar wilayah Pembangunan yang berkelanjutan Mempertahankan dan meningkatkan LPE.

Perbedaan Rencana Sektoral dan Regional Rencana sektoral : perspektif satu sektor (RPJM) Rencana regional : perspektif global (RTRW) sehingga dibutuhkan koordinator (BAPPEDA)

Perbedaan Perencanaan Wilayah dan Kota Kota Pengertian Heterogen Wilayah Pendekatan Penggunaan lahan Homogen Nodality( pusat-pusat) perkembanagan

Bagaimana

ekonomi dan geografi Area Perncanaan Ilmu dasar Menata kehidupan dalam kota Bagaimana suatu wilayah bisa tumbuh dan berkembang Manfaat Perencanaan Wilayah Menggambarkan proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan di wilayah tsb di masa yang akan datang; Membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan apa yangg perlu dikembangkan di masa yang akan datang dan di mana lokasi kegiatan seperti itu masih diijinkan; Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan; Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yg lebih sempit tetapi lebih detail; Lokasi itu sendiri dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, penetapan kegiatan tertentu pada lokasi tertentu haruslah memberi nilai tambah maksimal bagi seluruh masyarakat. Bidang-bidang yang Tercakup dalam Perencanaan Wilayah Sub bidang perencanaan ekonomi sosial wilayah : ekonomi sosial wilayah; ekonomi sosial perkotaan; Kota dan kota-kota sekitarnya Lebih dari kota

ekonomi sosial pedesaan. Sub bidang perencanaan tata ruang atau tata guna lahan: tata ruang tk nasional; tata ruang tk provinsi; tata ruang tk kabupaten/kota; tata ruang tk kecamatan/desa; detailed design. Sub bidang perencanaan khusus: perencanaan lingkungan; perencanaan pemukiman/perumahan; perencanaan transportasi. Sub bidang perencanaan proyek/site planning: perencanaan lokasi proyek pasar; perencanaan lokasi proyek pendidikan; perencanaan lokasi proyek rumah sakit; dsb. Dasar-dasar Perencanaan Wilayah Dalam pelaksanaannya, perencanaan ruang wilayah ini disinonimkan dengan hasil akhir yang hendak dicapai yaitu tata ruang. Dengan demikian, kegiatan itu disebut perencanaan atau penyusunan tata ruang wilayah. Berdasarkan materi yang dicakup, perencanaan ruang wilayah atau penyusunan tata ruang wilayah dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu perencanaan yang mencakup keseluruhan wilayah yaitu perkotaan dan non perkotaan dan perencanaan khusus untuk wilayah perkotaan. Perencanaan tata ruang yang menyangkut keseluruhan wilayah, misalnya RTRWN, RTRWP, dan RTRWK Perencanaan khusus untuk ruang perkotaan, misalnya RTRK, RTRIK, RTRIKK

maka: Perbedaan utama dari kedua jenis perencanaan tersebut adalah pada perbedaan kegiatan utama yang terdapat pada wilayah perencanaan. Pada perencanaan keseluruhan wilayah ada kegiatan perkotaan dan non perkotaan dengan fokus utama untuk menciptakan hubungan yang serasi antara kota dengan wilayah belakangnya. Pada perencanaan wilayah kota, kegiatan utama adalah kegiatan perkotaan dan permukiman sehingga yang menjadi fokus perhatian adalah keserasian hubungan antara berbagai kegiatan di dalam kota untuk melayani kebutuhan masyarakat perkotaan itu sendiri plus kebutuhan masyarakat yang datang dari luar kota

Kerangka Berpikir Pengembangan Wilayah

Isu/masalah Pembangunan

Skenario perkembangan wilayah perspektif jangka panjang

Policy /Kebijaksanaan yang akan dilakukan

Untuk siapa, bagaimana dan apa

Constraint Standart/pedoman

Produk Rencana Tata Ruang I. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. 1. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. 2. Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. II. Struktur Ruang susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. 1. Sistem Kota/Pemukiman Kota diperlukan karena kota adalah bagian dari pengembangaan wilayah Sistem Kota : - Susunan dan keterkaitan antar kota - Sebagai Pola Sistem pusat-pusat pelayanan a) Pusat dan sub pusat b) Ada kaitan antara pusat dan sub Pusat - Pusat dan sub pusat ditetaplan berdasarkan kelengkapan sarana dan prasarana pada kota atau pusat kota tersebut. - Semakin lengkap sarana dan prasarana maka kota tersebut semakin menjadi pusat yang lebih besar

Teori Petumbuhan Wilayah Teori Export-base yaitu teori export-base atau teori economic, pertama kali dikembangkan oleh Douglas C. North pada tahun 1955. Menurut North, pertumbuhan wilayah jangka panjang bergantung pada kegiatan industri exportnya. Suatu wilayah memiliki sektor eksport karena sektor itu menghasilkan keuntungan dalam memproduksi barang dan jasa, mempunyai sumber daya yang unik untuk memproduksi barang dan jasa, mempunyai lokasi pemasaran yang unik, dan mempunyai beberapa tipe keuntungan transportasi. Teori Teori exportbase mengandung daya tarik intuitif dan kesederhanaan, seperti halnya dianggap sebagai dasar teori, berdasarkan konsep beberapa sektor ekonomi eksternal ke dalam wilyah untuk menstimulasikan perubahan secara cepat perubahan pendapatan wilayah bergantung pada perubahan permintaan eksport. Kekuatan utama dalam pertumbuhan wilayah adalah permintaan eksternal akan barang dan jasa, yang dihasilkan dan dieksport oleh wilayah itu. Permintaan eksternal ini mempengaruhi pengguanaan modal, tenaga kerja, dan teknologi untuk menghasilkan komoditas eksport. Dengan kata lain, permintaan komoditas eksport akan membentuk keterkaitan ekonomi, baik kebelakang (kegiatan produksi) maupun kedepan (sektor pelayanan). Adapun penekanan teori ini adalah pentingnya keterbukaan wilayah yang dapat meningkatkan aliran modal dan teknologi yang dibutuhkan untuk kelanjutan pembangunan wilayah. Teori export-basemengandung daya tarik intuitif dan kesederhanaan. Teori ini memandang bahwa pada dasarnya aktifitas ekonomi dalam suatu wilayah terbagi menjadi aktifitas basic (suatu aktifitas ekonomi yang cenderung menjadi aktifitas eksport) dan aktifitas lokal (aktifitas sosio-ekonomi yang melayani aktifitas basic dianggap sebagai tumbuh-kembangnya suatu wialyah). Termasuk pula dalam teori ini , bagaiman peran SDA dalam perencanaan wilayah. Teori Pentahapan. Rostow mengemukakan tahapan transisi dari masyarakat tradisional menjadi modern merupakan pentahapan yang harus dilalui oleh setiap negara. Tahapan perkembangan negara tersebut adalah:

1. Masyarakat tradisional (the traditional society), 2. Prakondisi untuk tinggal landas menuju pertumbuhan berkelanjutan (the preconditions for take-off), 3. Tahap tinggal landas (the take-off), 4. Tahap menuju kedewasaan ( the drive to maturity), dan 5. Tahap masyarakat dengan tingkat konsumsi tinggi (the age of high mass consumption). Pentahapan pembangunan ekonomi tersebut didasarkan pada karakteristik perubahan ekonomi, sosial dan politik yang terjadi. Dalam kontek ekonomi proses perubahan masyarakat ini dicirikan oleh adanya penurunan peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor industri. Jelas sekali bahwa sector pertanian mempunyai peranan yang sanagt penting dalm teori Rostow ini, karena tanpa adanya pertanian di awal suatu pembangunan maka tidak akan tercapai peningkatan sector industry. Perekonomian pada masyarakat tradisional masih terbatas dan sektor pertanian menjadi focus utama masyarakat, teknologi yang digunakan masih sangat sederhana. Struktur sosial dalam system masyarakat tradisional bersifat berjenjang sehingga mempengaruhi penguasaan sumberdaya pada hubungan darah dan keluarga. Pada tahap kedua proses pertumbuhan oleh Rostow bahwa sektor industri mulai berkembang namun sektor pertanian masih sangat dominan dalam masyarakat. Tahap ini sekaligus menjadi tahap dimana masyarakat memasuki tahap persiapan untuk maju ke tahap selanjutnya. Perekonomian bergerak dinamis, industri-industri bermunculan, perkembangan teknologi yang pesat, dan lembaga keuangan sebagai penggerak dana mulai bermunculan. Industrialisasi dapat dipertahankan jika dipenuhi syarat sebagai berikut;pertama, peningkatan investasi di sektor infrastruktur/prasarana terutama transportasi.kedua, revolusi bidang pertanian untuk memenuhi peningkatan permintaan penduduk.ketiga, perluasan impor, termauk impor modal oleh biaya produksi yang efisien dan pemasaran sumber alam untuk ekspor.

Tahap tinggal landas sebagai suatu revolusi industri yang berhubungan dengan revolusi metode produksi dan didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan, sebagai berikut. 10% dari pendapatan nasional

Laju pertumbuhan tinggu.

menimbulkan hasrat ekspansi sektor modern, dan dampak eksternalnya akan memberikan daya dorong pada pertumbuhan ekonomi. Prasyarat pertama dan kedua saling berkaitan dimana kenaikan lanju investasi produktif antara 510% dari GNP dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada sekto-sektor ekonomi khususnya sektor manufaktur. Karena sektor manufaktur dipandang sebagai indikator perkembangan industrialisasi dan memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lain. Maka dengan mendorong pertumbuhan tinggi sektor manufaktur akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi pada sektor lain yang berakibat pada perkembangan GNP yang lebih tinggi. Tahap menuju kedewasaan ditandai dengan penerapan teknologi modern secara efektif terhadap sumber daya yang dimiliki. Pada tahap ini terdapat tiga perubahan yang penting:

menjadi manajer efisien yang halus dan sopan

lebih jauh Tahap konsumsi tinggi merupakan tahap akhir teori pertumbuhan Rostow. Pada tahap ini ditandai dengan migrasi besar-besaran masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota, akibat dari pusat kota dijadikan sebagai tempat kerja. Juga perubahan orientasi dari pendekatan penwaran (supply

side) yang dianut menuju ke pendekatan permintaan (demand side). Lebih lanjut terjadi pergeseran perilaku ekonomi yang awalnya menitikberatkan pada produksi namun beralih ke konsumsi Menurut Rostow tiga kekuatan utama yang cenderung meningkatkan kesejahteraan adalah:

Melampaui batas-batas nasional

pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatam jaminan sosial dan fasilitas hiburan bagi para pekerja

mobil, jaringan rel kereta api, rumah murah, dan berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik. Teori ketidakseimbangan pertumbuhan wilayah yaitu (unbalanced growth : Hirschman, 1958 : Mydal, 1957). Hirschman beragumentasi bahwa dalam strategi pembangunan, investasi harus dipusatkan pada beberapa sektor saja ketimbang didistribusikan pada banyak sektor. Pertumbuhan akan dijalarkan dari sektor-sektor utama (leading sectors) ke sektor-sektor lainnya, dan dari suatu industri ke industri lainnya. Mydal secara spesifik mengatakan bahwa keterbelakangan Negara-negara yang sedang berkembang dapat dijelaskan dengan model circular causation with cumulative effects ketimbang oleh model-model static equilibrium. Selanjutkan ia serupa mengenalkan dengan tricling konsep backwash dan spreadeffects yang down dan polarization effectsnya Hirschman. Hirschman (1958) berargumentasi bahwa dalam strategi pembangunan, investasi harus dipusatkan pada beberapa sektor saja ketimbang

didistribusikan pada banyak sektor. Pertumbuhan akan dijalarkan dari sektorsektor utama (leading sector) ke sektor-sektor lainnya, dan dari suatu industri ke industri lainnya. Pengaruh titik-titik tumbuh ke kawasan belakangnya (hiterland) sangat bergantung pada favourable effects yang menetes (trickle

down) ke hiterland dan unfavourable polarization effects sebagai akibat daya tarik titik tumbuh tersebut. Teori ketergantungan (dependencia) menjelaskan penyebab

keterbelakangan ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang. Asumsi dasar teori adalah pembagian perekonomian dunia menjadi dua golongan yaitu perekonomian negara-negara maju dan sedang

berkembang (Kuncoro, 2000: 61). Lebih lanjut dijelaskan bahwa interaksi terjadi antara negara maju dengan negara miskin lebih bersifat eksploitasi negara maju terhadap negara miskin. Dominasi perekonomian dunia oleh negara-negara pusat (core) dan rekayasa eksploitasi yang dilakukan oleh mereka yang pada akhirnya justru menjadikan negara-negara pinggiran ini semakin tergantung kepada negara pusat. Teori memberikan

peringatan bahwa interaksi antara negara maju dan miskin pada satu sisi menguntungkan tetapi disisi lain ternyata juga membawa efek

ketergantungan yang pada masa-masa sebelumnya belum pernah terfikir. Teori ini juga menjelaskan kemampuan suatu perekonomian yang terbelakang (underdeveloped) sangat susah untuk mencapai perekonomian yang modern. Menurut teori ini keadaan tersebut disebabkan karena adanya perangkap ketergantungan dan dominasi dari perekonomian yang telah maju. Masyarakat yang berdiam di wilayah perekonomian

yang underdeveloped telah kehilangan kemandiriannya dan menjadi kawasan pinggiran dari wilayah-wilayah yang telah maju perekonomiannya. Contoh yang paling sering dikemukakan ialah hubungan negara-negara kawasan utara dunia (negara-negara maju) dengan kawasan selatan (negara-negara sedang berkembang). Negara-negara sedang berkembang (NSB) seakan-akan hanya menjadi sumber bahan mentah untuk industri di negara-negara maju, serta NSB ini juga sebagai tempat pelemparan produksi dari negara maju, yang lebih mengkwatirkan lagi hubungan utara selatan seolah-olah sebagai hubungan antara atasan-bawahan, bukan hubungan setara dan saling menguntungkan.

Daftar Pustaka http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/MEITRI_HENING/Bahan_Presentas 5_Perencanaan_Wilayah_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf http://adityafs.multiply.com/journal/item/7 http://2frameit.blogspot.com/2011/05/teori-ketergantungan-dependencia.html Oktaviani. TT. Perkembangan Perekonomian Suatu Negara Berdasarkan teori Rostow. Bahan Perkuliahan Perencanaan Wilayah Universitas Pasundan Teknik Planologi 2012

You might also like