Professional Documents
Culture Documents
perubahan yang menekankan pada periode ini adanya pengembangan CDA (Critical Discourse Analysis) bentuk kritik ideology untuk mengunakan CDA yang berfokus pada wacana untuk penelitian perubahan sosial
ADA TIGA MAKALAH YANG DIBAHAS PADA BAB INI YANG BERHUBUNGAN DENGAN WACANA DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DIANTARANYA ADALAH:
Ideology and identity change in political television (ideologi dan perubahan identitas politik televisi)
Critical discourse analysis and the marketization of public discourse: the university
semua pelayanan publik dan institusi
menjelaskan apakah CDA bisa memberikan konstibusinya pada penelitian tentang perubahan sosial.
mengunakan wacana untuk merujuk terutama lisan atau tertulis dalam penggunaan bahasa, meskipun dia juga ingin memperluas wacana untuk memasukkan praktek semiotik dalam modalitas semiotik lain seperti fotography dan non- verba (seperti bahasa tubuh) dalam komunikasi
Bahasa adalah gaya beraksi atau modus tindakan (Austin 1962, Levinson 1983)
Bahasa merupakan modus sosial dan historis terletak pada tindakan, dalam hubungan dialektis dengan aspek lain dari sosial (kontek sosial)
Identitas sosial
Hubungan sosial
System pengetahuan dan keyakinan, dan hal ini setiap tingkat akan memiliki kasus yang berbeda- beda.
Fairclough (1995, 93) mengartikan analisis wacana bertujuan untuk secara sistimatik sering menyelidiki kekaburan hubungan dari kausalitas (sebab akibat) dan determinasi (penentuan) antara:
untuk menyelidiki bagaimana praktek, peristiwa dan teks terungkap dan secara ideology dibentuk oleh hubungan kekuasaan, pertarungan kekuasaan
untuk menyelididiki keburaman hubungan antara wacana dan masyarakat itu sendiri sebuah faktor pengaman kekuasaan dan hegemoni.
pandangan Fairclough (1995) wacana menjadi pusat dari rekonstruksi disiplin ilmu dari linguistic yang sebenarnya merupakan teoris sosial dari bahasa
kajian bahasa adalah untuk menghubungkan pengunaan bahasa contemporer yang benar atau actual , harus ada pergantian sosial, critis dan sejarahnya.
Tujuan kedua adalah untuk mengisi kontek yang lebih luas dari proses marketisasi dari wacana publik.
makro
Mikro
ranah dari praktek wacana dengan cara dari pengunaan konsep tegnologisasi dari wacana.
Wacana mengimplikasikan penyerapan tuturan dan tulisan, reproduksi dan negosiasi hubungan kekuasaan dan dalam proses ideology dan perjuangan ideology
wacana itu sendiri bagian dari budaya hegemoni, dan kelas dan kelompok hegemoni meliputi semua masyarakat dan semua sektor yang khusus (saat sekarang ini, hegemoni dalam skala antarbangsa)
Teknologisasi wacana
Teknologisasi wacana merupakan proses dari intervensi (campur tanggan) dalam lingkungan praktek wacana dengan
tujuan membangun hegemoni baru di urutan wacana institusi atau organisasi yang bersangkutan, sebagai bagian dari perjuangan yang umum untuk memaksakan hegemoni direstrukturisasi pada praktekpraktek institusi dan budaya.
Teknologisasi wacana
Teknologi wacana secara spesifik disebut sebagai the technologies of government oleh Rose and Miller yaknii:
strategi, teknik dan prosedure dengan cara kekuatan yang berbeda berusaha untuk mengoperasikan program, jaringan, dan yang berhubungan dengan menyampaikan aspirasi dari otoritas (penguasa) dengan kegiatan individu dan kelompok.
Pada pembahasan ini membahas tentang program televise yang bersifat politik, dan untuk menganalisisnya memerlukan kerangka dengan penjelasan CDA.
Simulasi konvensional Enterteiment dan performa seperti tindakan dan bahkan temasuk didalamnya rutin komedi.
Ambivalensi
Salah satu konsekuensi atau akibat dari percampuran genre nantinya dapat menciptakan serta memproduksi banyaknya ambivalensi.
Jika terlalu banyak muncul genre dalam wacana maka akan muncul interpertasi yang bersifat amnivalensi dimana seseorang nantinya bisa menafsirkan wacana yang ada dalam televisi itu dalam dua versi. Prinsipnya, inteperatif berhubungan dengan wawancara yang disajikan.
Disfluency tampaknya untuk mendaftarkan kesulitan peserta yang dihadapkan dengan percobaan untuk menegosiasikan genre campuran dari sebuah program.
Sebagai contoh dari disfluency yang digambarkan dalam sebuah program televise dimana seorang reporter atau jurnalis memiliki posisi suara seperti (uh, um) dan ini merupak bukti dari ketidak lancara dalam menggungkapkan sesuatu.
KESIMPULAN
Makalah yang ditulis oleh Fairclough menganalisis kajian tentang wacana dan perubahan sosial budaya dan menghubungkannya dengan CDA (Analisis Wacana Kritis).
Dalam makalah ini memaparkan peranan CDA untuk menganalisis perubahan sosial budaya yang ada dimasyarakat serta hal yang akan muncul sebagai penyebab terjadinya perubahan sosial budaya