JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2009 SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK BERBASIS KOMPUTER DAN TELEPON SELULER
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh: YUDA BAHTIAR NIM. 05550035
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2009
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Yuda Bahtiar NIM : 05550035 Fakultas / Jurusan : Sains dan Teknologi / Teknik Informatika Judul Penelitian : Sitem Kendali Perangkat Listrik Berbasis Komputer Dan Telepon Seluler
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa hasil penelitian saya ini tidak terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dibuat oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur jiplakan, maka saya bersedia untuk mempertanggung jawabkan, serta diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Malang, 17 Oktober 2009 Penulis
Yuda Bahtiar NIM. 05550035
SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK BERBASIS KOMPUTER DAN TELEPON SELULER
Ririen Kusumawati, M.Kom NIP. 197203 092005 012002 SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK BERBASIS KOMPUTER DAN TELEPON SELULER
SKRIPSI
Oleh: YUDA BAHTIAR NIM. 05550035
Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Tugas akhir dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Tanggal 17 Oktober 2009 Susunan Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Penguji Utama : Ririen Kusumawati, M.Kom (.) NIP. 197203 092005 012002 2. Ketua Penguji : Muhammad Faisal, MT (.) NIP. 197405102005011007 3. Sekretaris : Totok Chamidy, M.Kom (.) NIP. 196912 222006 041001 4. Anggota : Achmad Nashihuddin, MA (.) NIP. 197307 052000 031002
Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika
Apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi. Berfikirlah bisa, niscaya pasti akan bisa, karena Allah bersama sangkaan hamba-Nya
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S Ar-Rad ayat 11)
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu yaitu orang-orang yang mengetahui bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Qs. Al-Baqarah : 45-46)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Qs. Alam-Nasyrah : 6-8}
PERSEMBAHAN
Dari relung hati yang terdalam Kuucap beribu syukur atas nikmat-Mu Ya 4JJI ... Yang telah memberiku kekuatan dalam setiap langkah Yang selalu menolong, segala kesulitanku
Karya ini ku persembahkan kepada: Bapak Moch. Sulchan dan Ibu Sukarlin tercinta yang setiap saat selalu bersujud dan berdoa kepada Allah SWT, serta senantiasa mendukung dan memberiku kekuatan untuk terus berjuang. Semoga Yuda bisa menjadi putra bungsu yang bisa membuat Bapak dan Ibu bangga ya. Amin.
Kakak-kakakku semua yang telah senantiasa memotivasi, mendukung, dan bayarin kuliahku. Insya 4JJI bulan ini terakhir kak uang bulananya, next month untuk Ibu ma Bapak ja jatahnya.
Bapak Totok Chamidy, M.Kom dan Bapak Achmad Nashihuddin, MA selaku pembimbing skripsi saya. Mohon maaf Pak ya, sering ganggu waktu Bapak dan menghabiskan pulsa Bapak. Bimbingan Bapak sangat berarti buat ilmu pengetahuan saya.
Semua guru-guruku dari TK hingga Perguruan Tinggi yang dengan ketulusan mendidik dan memberikan ilmunya.
Kakak-kakak Laboratorium, temen-temen HMJ, HMI, temen seperjuangan: SyafiI, afif, uuz, kang Kosim, mahjonk, Ajis, Aan.,Ukil, Mbak Ivana ma mas Azwar makasi ya kabel datanya faiz 06 makasi ya pinjeman laptopnya, uus kls A makasi ya pinjeman HP bwt serverx
Semua rekan seperjuangan TI 2005 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, makasi smwax. Untuk adiq2 q angkatan 06, 07, ma 08 mas doain moga lulus tepat waktu ya.. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT Dzat yang maha berilmu di atas mereka yang merasa diri berilmu, serta pencipta Maha Sempurna di atas segala yang dianggap sempurna oleh cipta-duga, rekayasa-logika, dusta terpola. Ucapan sholawat serta salam tertuju kepada Rasulullah Saw insan termulia yang telah menghabiskan waktu hanya untuk menuntun umat pengikutnya ke arah keselamatan hidup. Adapun benar skripsi sulit untuk dapat terwujud manakala penulis tidak dapat dukungan dari berbagai pihak, baik berupa saran maupun kritik, lebih-lebih bantuan yang bersifat moral. Karena itulah sepatutnya diucapkan terimakasih yang tak terhingga, terutama penulis tujukan kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Prof. DR. Sutiman Bambang Sumitro. SU.DSc, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Ririen Kusumawati, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 4. Totok Chamidy, M.Kom dan Achmad Nashihuddin, MA selaku Dosen Pembimbing, karena atas bimbingan, pengarahan, dan kesabarannya penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan. 5. Moch. Sulchan dan Sukarlin, selaku Ayah dan Ibunda tercinta yang dengan sepenuh hati memberikan dukungan moril maupun spirituil sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan. 6. Seluruh Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang yang telah mengajar penulis selama empat tahun lamanya, dan memberikan dukungan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Seluruh Asisten Laboratorium Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang yang selalu memberikan bimbingan serta keceriaan. 8. Teman-teman Jurusan Teknik Informatika angkatan 2005, kakak-kakak Laboratorium, dan teman-teman kampus tercinta di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang namanya tidak mungkin disebutkan satu-persatu. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 17 Oktober 2009 Penulis
Yuda Bahtiar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv MOTTO .................................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi KATA PENGANTAR................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... ix DAFTAR TABEL....................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR................................................................................... xii ABSTRAK .................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5 1.3 Batasan Masalah.......................................................................... 5 1.4 Tujuan Penelitian......................................................................... 6 1.5 Manfaaat Penelitian..................................................................... 6 1.6 Metodologi Penelitian.................................................................. 6 1.7 Sistematika Penulisan.................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem Pengendali........................................................... 10 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendali ........................................... 10 2.1.2 Sistem Pengendalian Berbasis Komputer .......................... 13 2.1.2.1 Perangkat Sistem Pengendali Komputer............... 13 2.1.2.1.1 Perangkat Keras .................................... 14 2.1.2.1.2 Perangkat Lunak Pengendali ................. 16 2.1.2.1.3 Manusia (Brainware) ............................ 18 2.1.2.2 Keuntungan Sistem Kendali Komputer ................ 19 2.1.3 Sistem Kendali Dalam Perspektif Islam............................ 20 2.1.3.1 Konsep Habluminanas dalam Islam...................... 20 2.1.3.2 Integratif Sistem Kendali Dalam Islam................. 24 2.2 Borland Delphi ............................................................................ 26 2.2.1 Mengenal IDE Delphi ....................................................... 26 2.2.2 Struktur File...................................................................... 29 2.2.3 Code Editor ...................................................................... 30 2.3 SMS (Short Message Service)...................................................... 32 2.3.1 PDU ................................................................................. 34 2.3.2 SMS PDU Pengirim.......................................................... 34 2.3.3 SMS PDU Penerima ......................................................... 40 2.4 Port Paralel .................................................................................. 46 2.5 Flowchartz .................................................................................. 51 2.6 Hardware .................................................................................... 52
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem............................................................................ 55 3.1.1 Spesifikasi Aplikasi .......................................................... 55 3.1.2 Spesifikasi Pengguna ........................................................ 55 3.1.3 Lingkungan Operasi.......................................................... 56 3.2 Perancangan Sistem..................................................................... 56 3.2.1 Perancangan Sistem Keseluruhan..................................... 56 3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak ......................................... 58 3.2.3 Perancangan Hardware.................................................... 62 3.3 Perancangan Format SMS............................................................ 64 3.4 Desain Tampilan Perangkat Lunak .............................................. 65 3.5 Konteks Diagram......................................................................... 67 3.6 Data Flow Diagram ..................................................................... 69 3.6.1 Data Flow Diagram Level 1............................................. 69 3.6.2 Data Flow Diagram Level 2............................................. 70 3.7 Entity Relationship Diagram........................................................ 71 3.8 Analisis Use Case........................................................................ 72 3.9 Activity Diagram......................................................................... 73 3.10 Desain Basis Data........................................................................ 74 3.11 Pengujian Sistem......................................................................... 76
BAB IV HASIL DAN IMPELEMENTASI 4.1 Implementasi Ruang Lingkup........................................................ 78 4.1.1 Ruang Lingkup Perangkat Keras........................................ 78 4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak....................................... 79 4.2 Hasil Uji Coba............................................................................... 79 4.2.1 Hasil Uji Coba Perangkat Lunak........................................ 79 4.2.2 Hasil Uji Coba Hardware................................................... 81 4.3 Implementasi Pemrograman SMS.................................................. 83 4.4 Implementasi Desain Tampilan Form Program.............................. 85 4.5 Sistem Kendali Perangkat Listrik Berbasis Komputer dan Telepn Seluler Menurut Kajian Al-Quran.................................................. 95
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan................................................................................ 97 5.2 Saran ......................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 99 LAMPIRAN................................................................................................... 100
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skema Format SMS PDU Pengirim............................................. 35 Tabel 2.2 Service Centre Address Pengirim................................................. 35 Tabel 2.3 SMS PDU Type Pengirim............................................................ 36 Tabel 2.4 Destination Address..................................................................... 37 Tabel 2.5 Validity Period ............................................................................ 38 Tabel 2.6 User data Pengirim...................................................................... 39 Tabel 2.7 Skema Format SMS PDU Penerima............................................. 40 Tabel 2.8 Service Center Address Penerima ................................................ 41 Tabel 2.9 PDU Type Penerima .................................................................... 42 Tabel 2.10 Originator Address...................................................................... 43 Tabel 2.11 Service Center Time Stamp.......................................................... 44 Tabel 2.12 User Data.................................................................................... 45 Tabel 2.13 Kode ASCII................................................................................. 45 Tabel 2.14 Fungsi dan Pin Konektor DB25 ................................................... 48 Tabel 2.15 Port Data Pada Parallel Port ....................................................... 48 Tabel 2.16 Port Status Pada Parallel Port ..................................................... 49 Tabel 2.17 Port Kontrol Pada Parallel Port .................................................. 49 Tabel 2.18 Alamat Register Port Kontrol....................................................... 50 Tabel 3.1 Tabel Kebenaran.......................................................................... 60 Tabel 3.2 Format SMS ................................................................................ 64 Tabel 3.3 Tabel User................................................................................... 74 Tabel 3.4 Tabel Admin................................................................................ 75 Tabel 3.5 Tabel Informasi Perangkat ........................................................... 75 Tabel 3.6 Tabel Histori................................................................................ 76 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Lunak ................................................ 81 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ................................ 83 Tabel 4.3 Coding Program Kendali Perangkat Listrik.................................. 87 Tabel 4.4 Spesifikasi Handphone ................................................................ 89
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Sistem Pengendalian .................................................... 11 Gambar 2.2 Bagian Bagian IDE Delphi..................................................... 27 Gambar 2.3 Object TreeView pada IDE Delphi ........................................... 28 Gambar 2.4 Skema Proses Pengiriman SMS ................................................ 33 Gambar 2.5 Susunan DB25.......................................................................... 47 Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Keseluruhan ........................................... 57 Gambar 3.2 Blok Diagram Perangkat Lunak ................................................ 58 Gambar 3.3 Diagram Alir Perangkat Lunak SIstem Kendali......................... 59 Gambar 3.4 Diagram Alir Pemrosesan Kendali Perangkat Listrik ................ 61 Gambar 3.5 Diagram Alir Pemrosesan Setting Time..................................... 62 Gambar 3.6 Diagram Blok Hardware........................................................... 63 Gambar 3.7 Desain Interface........................................................................ 67 Gambar 3.8 Kontek Diagram....................................................................... 68 Gambar 3.9 DFD Level 1............................................................................. 69 Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Entry data................................................. 71 Gambar 3.11 ERD ......................................................................................... 72 Gambar 3.12 Diagram Use case ..................................................................... 72 Gambar 3.13 Activity Diagram...................................................................... 73 Gambar 4.1 Hasil Perangkat 1 Yang Telah Dihidupkan................................ 80 Gambar 4.2 Isi SMS Konfirmasi .................................................................. 80 Gambar 4.3 Pengiriman SMS Dengan NO Yang Belum Didaftarkan ........... 80 Gambar 4.4 Isi SMS Konfirmasi .................................................................. 81 Gambar 4.5 Indikator Perangkat3 pada Program.......................................... 82 Gambar 4.6 Indikator Perangkat3 pada Hardware ........................................ 82 Gambar 4.7 Lampu3 Pada Hardware............................................................ 82 Gambar 4.8 Keadaan Lampu3 Pada Hardware ............................................. 83 Gambar 4.9 Form Login............................................................................... 86 Gambar 4.10 Form Kendali Perangkat Listrik ................................................ 88 Gambar 4.11 Form Timer Setting................................................................... 89 Gambar 4.12 Form Mobile Phone Status Connectivity ................................... 90 Gambar 4.13 Form HP Setelah Dikoneksikan Dengan Komputer................... 90 Gambar 4.14 Form History Of Messages........................................................ 91 Gambar 4.15 Form Perangkat Name Setting................................................... 92 Gambar 4.16 Form User Setting..................................................................... 93 Gambar 4.17 Form Admin Setting Muncul Pesan Username Salah................. 94 Gambar 4.18 Form Profile Programmer ......................................................... 94
ABSTRAK
Yuda Bahtiar. 2009. Sistem Kendali Perangkat Listrik Berbasis Komputer dan Telepon Seluler. Pembimbing : (1) Totok Chamidy, M.Kom, (2) Achmad Nashihuddin, MA
Kata Kunci : Interfacing paralel, SMS.
Praktis adalah sesuatu yang sangat diincar pada zaman sekarang. Dapat dikatakan bahwa semua pekerjaan dituntut untuk menghasilkan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi. Untuk mempermudah seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya, diperlukan suatu alat yang dapat bekerja praktis dan efisien sehingga tanpa menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam kehidupan manusia modern tentunya penuh dengan aktivitas dan adakalanya merasa kerepotan untuk melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan, terutama dibidang elektronik dan teknologi informasi yang melibatkan komputer didalamnya. Otomatisasi perangkat atau peralatan merupakan salah satu jawaban yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Perangkat atau peralatan yang dimaksud adalah alat-alat bantu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas kesehariannya dan tentunya mempunyai manfaat yang berarti. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian dilakukan dengan tujuan untuk merancang dan membuat suatu perangkat berbasis komputer dan telepon seluler yang berfungsi untuk memantau dan mengendalikan perangkat listrik secara jarak jauh. Perancangan dan pembuatan sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler ini menggunakan rangkaian relay sebagai saklar otomatis yang dihubungkan ke PC dan HP agar dapat mengendalikan saklar secara otomatis. Dan menggunakan port paralel sebagai penghubung antara alat dan komputer. Dalam hal pembuatan program aplikasi tersebut akan dibuat dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Borland Delphi dan sebuah perangkat mobile berupa handphone yang berfungsi sebagai penerima dan pemberi informasi pada program server yang berisi instruksi mati atau hidupkan perangkat listrik. Adapun untuk implementasinya nanti dapat diterapkan pada perangkat listrik yang ada di suatu rumah, gedung-gedung bertingkat, atau pabrik dan pergudangan. Dengan adanya alat ini diharapkan lebih memudahkan untuk memonitoring atau mengendalikan perangkat listrik, sehingga untuk mematikan dan menghidupkan perangkat listrik bisa dilakukan secara jarak jauh, dan dimana saja selama ada sinyal telepon seluler tersebut.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktis adalah sesuatu yang sangat diincar pada zaman sekarang. Dapat dikatakan bahwa semua pekerjaan dituntut untuk menghasilkan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi. Untuk mempermudah seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya, diperlukan suatu alat yang dapat bekerja praktis dan efisien sehingga tanpa menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam kehidupan manusia modern tentunya penuh dengan aktivitas dan adakalanya merasa kerepotan untuk melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan, terutama dibidang elektronik dan teknologi informasi yang melibatkan komputer didalamnya. Otomatisasi perangkat atau peralatan merupakan salah satu jawaban yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Perangkat atau peralatan yang dimaksud adalah alat-alat bantu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas kesehariannya dan tentunya mempunyai manfaat yang berarti. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang saat ini, memungkinkan manusia untuk membuat suatu alat yang mampu membantu ataupun mempermudah pekerjaannya tersebut. Teknologi komputer, elektronika, serta telekomunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan tersebut. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup saling menghormati dan membantu antar sesamanya. Bahkan Allah sendiri menjamin mereka dengan melepas kesusahannya di akhirat kelak, dan memudahkan urusannya di dunia. : , , , ,
. Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu masjid untuk membaca Al Quran secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain di sisi- Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan derajatnya. (Hadits Riwayat Muslim no. 2699). %!# _ `39 {# 9 #$ $:.$ #=. % 9) '9# Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Surat Al- Mulk: 15) Al-Quran Surat Al-Mulk ayat 15 diatas menjelaskan bahwa pada dasarnya Allah telah membuat segala sesuatu yang ada di bumi menjadi mudah dalam menjalaninya. Segala kesusahan atau kesukaran yang ada di bumi sebenarnya karena ketidaktahuan kita cara menjangkau kemudahan itu. Menuntut ilmu adalah solusi agar kita dapat menggapai kemudahan itu.
Artinya: Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim.(HR. Ahamad dan Ibnu Majah). Dari hadits diatas menunjukkan bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya. Karena dengan menuntut ilmu manusia dapat membantu sesamanya, seperti tujuan penulis melakukan penelitian sistem kendali perangkat listrik yang bisa dikendalikan secara jarak jauh. Pada zaman sekarang, komputer atau disebut PC (personal computer) sudah berada hampir di setiap rumah, gedung atau perkantoran. Kebanyakan komputer lebih sering digunakan untuk keperluan ketik-mengetik, film, musik dan permainan. Padahal komputer juga bisa digunakan untuk keperluan pengontrolan peralatan listrik rumah tangga seperti lampu, kipas angin, dispenser dan lain-lain dengan memanfaatkan port paralel (DB25) pada komputer tersebut. Dalam dunia komputer, port adalah satu set instruksi atau perintah sinyal dimana microprocessor menggunakan port untuk memindahkan data dari atau ke piranti lain. Penggunaan umum port adalah untuk berkomunikasi dengan printer, modem, keyboard dan display. Kebanyakan port-port komputer adalah berupa kode digital, di mana tiap-tiap sinyal atau bit adalah berupa kode biner 1 atau 0. Seiring dengan berkembangnya teknologi nirkabel (wireless), salah satunya adalah teknologi GSM (Global System for Mobile Communications), yang semakin murah dan dengan kapasitas jangkauan yang semakin luas, menyebabkan pemakaian telepon seluler tidak hanya berada pada salah satu golongan masyarakat tertentu saja (kaum elit), namun pemakai telepon seluler sudah menjangkau semua lapisan. SMS (Short Message Service) adalah salah satu fasilitas yang terdapat pada telepon seluler yang hampir setiap orang mengenalnya. Selain memiliki biaya operasional yang cukup murah, fasilitas ini juga merupakan media komunikasi dan sarana informasi antar individu yang cukup memiliki sifat waktu nyata (rea-ltime), sehingga tidaklah mengherankan apabila SMS masih tetap menjadi pilihan bagi setiap orang sebagai sarana komunikasi. Selain kebutuhan sarana dan prasarana komunikasi, keamanan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Salah satu contohnya adalah kebutuhan keamanan rumah. Tingginya aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan ekonomi semakin mengurangi waktu bagi manusia untuk berada di sekitar rumah, baik untuk berkumpul bersama keluarga maupun untuk menjaga keamanan tempat tinggal tersebut. Permasalahan ini mendorong manusia untuk mengadakan penelitian dan perancangan peralatan pemantau dan pengendali jarak jauh yang efektif dan efisien. Telepon seluler dengan fasilitas SMS yang mampu bertukar informasi berbasis teks secara jarak jauh (remote) dan tanpa kabel (wireless) dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah pengontrolan keamanan secara jarak jauh. Ditambah dengan dukungan port paralel pada komputer, menjadikan telepon seluler sebagai sarana alternatif selain sebagai sarana komunikasi juga dapat dijadikan sebagai sarana pengendali jarak jauh.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari perancangan dan pembuatan tugas akhir ini diantaranya adalah bagaimana cara merancang dan membuat program alat alat yang bisa digunakan untuk memantau dan mengendalikan perangkat listrik yang ditampilkan dan diatur lewat sebuah perangkat komputer dan telepon seluler?
1.3 Batasan Masalah Untuk mengarahkan pokok bahasan agar lebih fokus, maka dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan pembatasan pada pokok bahasan yaitu: 1. Hanya menyediakan lima terminal pada rangkaian relay, sehingga program hanya mengontrol lima perangkat listrik saja. 2. Perangkat lunak yang dibuat tidak dapat mendeteksi peralatan listrik yang diuji rusak atau tidak.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk merancang dan membuat suatu perangkat berbasis komputer dan telepon seluler yang berfungsi untuk memantau dan mengendalikan perangkat listrik secara jarak jauh.
1.5 Manfaat Penelitian Kegunaan yang dapat dihasilkan dari hasil penelitian dalam tugas akhir ini adalah : 1. Memberikan kemudahan dalam pemantauan dan pengendalian suatu perangkat listrik, sehingga menghidupkan atau mematikan perangkat listrik tidak harus berada pada gedung tersebut. 2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi para peneliti berikutnya yang akan membahas mengenai masalah sistem kendali dengan menggunakan komunikasi parallel (Interfacing Parallel).
1.6 Metode Penelitian Pembuatan tugas akhir ini terbagi menjadi beberapa tahap pengerjaan yang tertera sebagai berikut : 1. Pengumpulan data-data yang diperlukan Beberapa metode yang akan dipakai dalam pengumpulan data: a. Studi Literatur Pada metode ini penulis akan melakukan pencarian, pembelajaran dari berbagai macam literatur dan dokumen yang menunjang pengerjaan tugas akhir ini khususnya yang berkaitan dengan sistem kendali yang menggunakan komunikasi parallel. b. Browsing Melakukan pengamatan ke berbagai macam website di internet yang menyedikan informasi yang relevan dengan permasalahan dalam pembuatan sistem kendali ini. 2. Perancangan Dan Perakitan Hardware Setelah melakukan kajian literatur dapat dilakukan perancangan dan perakitan hardware sistem kendali perangkat listrik. 3. Perancangan Dan Pembuatan Perangkat Lunak Setelah melakukan kajian literatur dilakukan perancangan dan pembuatan perangkat lunak sistem kendali perangkat listrik, sehingga perangkat lunak ini sudah bisa untuk mengendalikan perangkat listrik secara jarak jauh. 4. Uji Coba Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan dan keberhasilan program. 5. Uji Coba Perangkat Lunak dengan Hardware Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem kendali yang telah dibuat sudah benar, sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya.
6. Penyusunan Buku Tugas Akhir Tahap terakhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan tugas akhir. Diharapkan, buku tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengembangkan sistem ini lebih lanjut maupun pada lain kasus.
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir ini. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil. BAB III Analisis, dan Perancangan Sistem Bab ini menjelaskan tentang perancangan hardware yang dibuat beserta alat dan bahannya. Perancangan perangkat lunak yang dibuat, meliputi perancangan perangkat lunak utama dan perancangan perangkat lunak pengendali perangkat listrik jarak jauh.
BAB IV Hasil Dan Pembahasan Bab ini membahas tentang implementasi dari sistem kendali yang dibuat secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap hardware dan perangkat lunak yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan. BAB V Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan pembuatan aplikasi selanjutnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Sistem Pengendali 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendali Dalam kehidupan manusia modern tentunya penuh dengan aktivitas dan adakalanya merasa kerepotan untuk melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan, terutama di bidang elektronik dan teknologi informasi yang melibatkan komputer di dalamnya. Otomatisasi perangkat atau peralatan merupakan salah satu jawaban yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Perangkat atau peralatan yang dimaksud adalah alat-alat bantu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas kesehariannya dan tentunya mempunyai manfaat yang berarti. Secara umum sistem pengendalian adalah susunan komponen-komponen fisik yang dirakit sedemikian rupa sehingga mampu mengatur sistemnya sendiri atau sistem diluarnya. Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga range tertentu. Istilah lain sistem kontrol atau teknik kendali adalah teknik pengaturan, sistem pengendalian, atau sistem pengontrolan. Sistem pengendalian atau teknik pengaturan juga dapat didefinisikan suatu usaha atau perlakuan terhadap suatu sistem dengan masukan tertentu guna mendapatkan keluaran sesuai yang diinginkan. Dalam buku berjudul Modern Control Systems, bahwa sistem pengaturan merupakan hubungan timbal balik antara komponen-komponen yang membentuk suatu konfigurasi sistem yang memberikan suatu hasil yang dikehendaki berupa respon. Contoh sistem pengaturan yang paling mendasar adalah kendali on -off saklar listrik. Aktivitas menghidupkan dan mematikan saklar menyebabkan adanya situasi saklar hidup atau mati. Masukan on atau off mengakibatkan terjadinya proses pada suatu pengendalian saklar listrik sehingga sistem bekerja sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu listrik menyala atau mati. Keadaan on-off (hidup atau mati) merupakan masukan, sedangkan mengalir dan tidak mengalirnya listrik merupakan keluaran. Suatu keadaan dimana listrik sudah dihidupkan namun tidak menyala, berarti ada yang salah pada sistem tersebut. Proses yang dicontohkan itu mengilustrasikan sistem kendali yang terjadi secara manual. Secara umum ada empat aspek yang berkaitan dengan sistem pengendalian yaitu masukan, keluaran, sistem dan proses. Masukan (input) adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Keluaran (output) adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali. Tanggapan ini bisa sama dengan masukan atau mungkin juga tidak sama dengan tanggapan pada masukannya.
Gambar 2.1 Konsep Sistem Pengendalian Untuk menggambarkan sistem pengendalian, kita bisa ilustrasikan dengan sebuah perangkat yang sering dikenal dalam kehidupan sehari-hari yaitu sekering. Sekering merupakan alat yang dipergunakan untuk memutus arus listrik dan biasanya dipasang pada instalasi listrik PLN atau perangkat elektronik. Sekering akan putus apabila diberi beban arus listrik yang berlebihan, dan akibatnya lampu akan padam. Fenomena ini menunjukkan bahwa sebenarnya terjadi pengukuran terhadap aliran listrik, membandingkan terhadap kapasitas maksimal, dan selanjutnya melakukan langkah koreksi dengan cara memutus arus. Proses yang dicontohkan itu menggambarkan sistem kendali yang terjadi secara otomatis. Menurut Distefano dkk (1992), ada tiga jenis sistem pengaturan dasar yakni 1. Pengendalian Alamiah Contohnya pengendalian suhu tubuh manusia, mekanisme buka-tutup pada jantung, sistem peredaran darah, sistem syaraf, sistem kendali pankreas dan kadar gula dalam darah, sistem pengaturan adrenalin, dan sistem kendali lainnya yang ada pada makhluk hidup. 2. Pengendalian Buatan Contohnya yaitu mekanisme on-off pada saklar listrik, mekanisme buka-tutup pada keran air, sistem kontrol untuk menghidupkan dan mematikan televisi/radio/tape, kendali pada mainan anak -anak, pengaturan pada kendali suhu ruangan ber-AC, serta kendali perangkat elektronik seperti pada kulkas, freezer dan mesin cuci. 3. Sistem Kendali yang Komponennya Buatan dan Alamiah Contohnya adalah pengendalian ketika orang mengendarai sepeda, motor atau mobil. Pengendara senantiasa mempergunakan matan ya sebagai komponen alamiah untuk mengamati keadaan, disamping itu pengendara juga mengatur kecepatan berkendara dengan mengatur putaran mesinnya yang merupakan komponen buatan.
2.1.2 Sistem Pengendalian Berbasis Komputer Komputer merupakan hasil evolusi dibidang teknologi informasi yang berkembang pesat, telah menjadi salah satu komponen dalam memenuhi kebutuhan akan informasi yang kompleks, cepat, dan akurat. Hal ini didukung kemampuan komputer untuk mengolah data secara cepat dan akurat serta konsep- konsep sistem informasi dibidang ilmu teknik informatika yang mendukung dalam hal pengolahan data. Keunggulan dan keguanaan komputer dalam mempermudah kehidupan manusia telah terbukti, dewasa ini hampir setiap aktivitas manusia tidak dapat dilepaskan dari proses komputerisasi. 2.1.2.1 Perangkat Sistem Pengendalian Komputer Sebagai sebuah sistem, sebuah komputer harus memiliki bagian-bagian yang mendukung kinerjanya. Sebuah prosesor atau pengolah logika saja tidak cukup untuk melakukan aktivitasnya. Manusia memerlukan tangan dan kaki sebagai alat gerak, dan organ-organ lain untuk menunjang kehidupannya. Demikian juga sebuah komputer, akan memerlukan unit-unit tertentu untuk melakukan tugasnya. Ada tiga jenis perangkat utama yang mutlak diperlukan dalam sebuah sistem komputer. 2.1.2.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras sebuah komputer dapat digolongkan kedalam tiga bagian utama, yaitu bagian pengolah logika, bagian memori atau pengingat, dan bagian input/output. 1. Unit Pengolah Logika (Prosesor) Prosesor adalah otak dari sebuah komputer. Semua proses perhitungan dilakukan dalam unit prosesor. Selain perhitungan, juga dilakukan pengorganisasian memori dan koordinasi dari unit input dan output. Prosesor sebuah komputer memproses sederetan instruksi (command) yang tersimpan dalam memori, dan mengubahnya menjadi tindakan nyata terhadap unit input atau output. Sederetan instruksi inilah yang kemudian nantinya akan dapat diakses dan dimanfaatkan dalam teknik programming. Teknologi prosesor sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Bahkan banyak komputer dengan level desktop telah menggunakan banyak prosesor (multi processor) untuk mengoptimalkan kinerjanya. 2. Unit Pengingat (Memori) Sel-sel memori pada sebuah komputer berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. RAM (Random Access Memory) Memori dengan tipe RAM dapat dibaca dan ditulis atau diupdate setiap saat. Data yang tersimpan didalamnya adalah data-data bersifat permanen. Apabila aliran tenaga listrik terhadap sistem komputer putus, data-data yang tersimpan dalam RAM akan hilang. b. ROM (Read Only Memory) Memori dengan tipe ROM adalah memori yang hanya dapat dibaca saja, dan tidak dapat dihapus atau diupdate. Memori jenis ini digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh prosesor untuk diproses. Cara untuk melakukan update ialah dengan menghapus terlebih dahulu seluruh isi memori ROM, dan menggantinya dengan data baru. 3. Unit Input dan Output Unit input pada sebuah sistem komputer dapat dianalogikan sebagai indera pada tubuh manusia. Unit input berfungsi untuk menerima rangsangan dari luar yang berupa kode-kode digital, dan mengirimkannya ke prosesor untuk diolah dan dirubah menjadi tindakan dari komputer. Pada sistem komputer desktop, mouse dan keyboard adalah salah satu contoh dari unit input.pada aplikasi pengendalian. Unit input mendapat masukan yang bervariasi, umumnya berasal dari tanggapan satu atau beberapa sensor yang diamati oleh sistem pengendali komputer. Unit output pada komputer dapat dianalogikan sebagai alat gerak dalam tubuh manusia. Unit output bertugas untuk melakukan tindakan nyata terhadap dunia luar sesuai dengan instruksi yang telah diolah oleh prosesor. Contohnya adalah layar monitor (display). Monitor bertugas menampilkan data hasil input user, atau data olahan dari prosesor dalam bentuk visual (gambar).
2.1.2.1.2 Perangkat Lunak Pengendali (Software) Apabila perangkat keras sebuah komputer dapat diibaratkan sebagai organ-organ dalam tubuh manusia. Maka perangkat lunak dapat diibaratkan sebagai jiwa, isi hati, atau pikiran dari manusia. Perangkat lunak merupakan jembatan yang menghubungkan keseluruhan komponen yang ada pada tubuh sebuah komputer. Program aplikasi atau software dalam komputer, berfungsi sebagai pengendali terhadap dunia luar. Aplikasi ini dapat dibuat dengan berbagai macam bahasa pemrograman. Berdasarkan tingkat kemudahan pemrogramannya, bahasa pemrograman dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Generasi Pertama Bahasa yang berorientasi pada mesin. Program disusun menggunakan bahasa mesin/kode mesin. Bahasa mesin ini sangat sulit dipahami oleh orang awam sehingga programmer harus menguasai operasi komputer secara teknis. 2. Generasi Kedua Bahasa pemrograman yang menggunakan bahasa rakitan / Assembly. Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman yang menggunakan instruksi yang sama seperti pada bahasa mesin, tetapi instruksi dan variable yang digunakan mempunyai nama sehingga mempermudah proses pemrograman. 3. Generasi Ketiga Bahasa pemrograman yang menggunakan pendekatan prosedural. Instruksi program ditulis menggunakan kata-kata yang biasa digunakan oleh manusia. Contohnya; WRITE (untuk menampilkan kelayar), READ (untuk membaca data masukan dari keyboard). Bahasa pada generasi ini disebut juga Bahasa beraras tinggi / High Level Language. Contoh bahasa pemrogaman :PASCAL, FORTRAN, C, COBOL, BASIC dll. 4. Generasi Keempat Merupakan Bahasa Non-Prosedural. Bahasa pemrograman generasi keempat dirancang untuk mengurangi waktu pemrogram untuk membuat program sehingga pembuatan program dibuat dengan waktu lebih cepat. Program ini dapat digunakan oleh pemakai yang kurang mengenal hal-hal teknis pemrograman tanpa perlu bantuan seorang programmer professional. Bahasa generasi keempat disebut juga dengan Very High Level Language atau Problem Oriented Language (bahasa yang berorientasi pada masalah) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah dengan sedikit penulisan kode pemrograman dibandingkan dengan bahasa prosedural. Contoh bahasa generasi keempat diantaranya; Oracle, Microsoft Access dsb. 5. Generasi Kelima Merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence). AI adalah disiplin ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia. Contoh Bahasa Pemrogramannya; PROLOG dan LISP. Menurut tingkat kesulitannya bahasa pemrograman diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language) Bahasa yang menggunakan bahasa mendekati bahasa mesin Contoh : bahasa Assembly 2. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language) Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan (sintax) dalam penulisan pernyataannya yang mudah dipahami dan memiliki instruksi/sintax tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh : Bahasa BASIC, Bahasa C 3. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language) Bahasa pemrograman yang penulisan pernyataannya (sintax) mudah dipahami secara langsung oleh manusia. (karena sintaxnya menggunakan bahasa manusia). Contoh dalam PASCAL : WRITE (untuk menampilkan kelayar) Bahasa pemrograman tingkat tinggi terdiri dari dua kelompok bahasa: 1. Procedure Oriented Language Scientific/Science (Masalah Ilmiah) yang digunakan untuk memecahkan persoalan matematik atau bisnis. Contoh : PASCAL, FORTRAN, BASIC, Cobol, PL/1. 2. Problem Oriented Language Contoh : RPG (Report Program Generator).
2.1.2.1.3 Manusia (Brainware) Sumber daya manusia sebagai brainware memegang peranan yang paling penting dalam suatu sistem kendali komputer. Menurut fungsi dan perannya, sumber daya manusia dapat diklasifikasikan dalam dua golongan, yaitu: 1. Programer dan System Engineer Programer dan system engineer adalah pencipta dari sistem kendali berbasis komputer. Mereka bertugas untuk merancang suatu sistem kendali secara keseluruhan, termasuk didalamnya pembuatan aplikasi komputer dan menentukan perangkat keras apa saja yang terlibat dalam sistem kendali tersebut. 2. User atau Operator User atau sering juga dikenal dengan sebutan operator adalah sumber daya manusia yang berinteraksi langsung dengan sistem pengendalian, pada saat sistem tersebut beroperasi. Operator menjalankan sistem, menerapkan aplikasi yang telah dirancang oleh programer, dan melakukan perawatan (maintenance) atau perbaikan seperlunya apabila terjadi kesalahan dalam sistem kendali tersebut.
2.1.2.2 Keuntungan Sistem Kendali Komputer Penggunaan sistem pengendali berbasis komputer yang telah banyak dikenal dan diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan manusia tidak hanya menumbulkan kesan canggih saja. Banyak keuntungan lain yang bisa dirasakan dengan keberadaan sistem pengendali berbasis komputer dalam kehidupan manusia. Sistem pengendali berbasis komputer akan sangat terasa berguna apabila diaplikasikan sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa keuntungan yang diperoleh dengan sistem pengendalian berbasis komputer, diantaranya: 1. Lebih murah dalam biaya operasional, dibandingkan dengan sistem manual. Menggunakan sebuah sistem komputer yang baik dan stabil akan lebih murah dibandingkan dengan membayar sekelompok orang untuk berkutat dengan satu masalah pengendalian. 2. Membuat produktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya bantuan komputer, maka peran manusia akan lebih sedikit dalam sistem pengendalian. Sumber daya manusia akan memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk menyelesaikan masalah-masalah lain yang belum tersentuh. 3. Membuat masalah rumit dan kompleks menjadi lebih sederhana. Sebuah sistem pengendali secara keseluruhan bisa melibatkan banyak alat atau elemen didalamnya. Hal ini menyebabkan sistem menjadi rumit dan kompleks. Dengan komputer, masalah yang rumit dapat disederhanakan. (Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2006)
2.1.3 Sistem Pengendali Dalam Perspektif Islam 2.1.3.1 Konsep Hablumminanas Dalam Islam Diantara nikmat besar yang Allah SWT anugerahkan kepada manusia adalah Dia menjadikan-Nya secara fitrah sebagai makhluk sosial. Karena itulah manusia dinamakan insan, yang berarti orang lembut dan senang berkumpul. Islam mengajarkan umatnya untuk berkumpul dengan sesamanya, berhubungan baik dengan sesamanya, saling mencintai diantara mereka, saling mengenal watak masing-masing, saling memanggil dengan panggilan yang baik, dan saling meringankan beban orang lain. (Khalil Al-Musawi, 2006) Mahmud Muhammad dalam bukunya yang berjudul The Most Perfect Habit menyatakan bahwa solidaritas adalah sikap yang mencakup beberapa bentuk tolong-menolong, kerja sama dan partisipasi dalam menutup lubang. Solidaritas merupakan sikap berupa pemberian bantuan, perlindungan, hiburan, dan pertolongan, sehingga dapat menutupi kebutuhan orang yang membutuhkan, dan dapat menghilangkan duka orang yang bersedih. Allah SWT berfirman: $' '$9# $) /3)=z . \& 3=_ $/` $7% #$G9 ) /32& !# 39)?& ) !# = 7z Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Al-Hujurat: 13).
Imam Muhammad Al-Baqir berkata, Ramahlah terhadap orang munafik dengan lisanmu, tuluskanlah kecintaanmu bagi orang mukmin, dan jika orang Yahudi duduk bersamamu maka bersikap baiklah dalam berbincang-bincang dengannnya. Imam Ali berkata, Dengan pergaulan yang baik kecintaan berlanjut, dengan pergaulan yang baik persahabatan menjadi lembut. Rasullah SAW bersabda, Perbaguslah persahabatan dengan sahabatmu, niscaya kamu menjadi muslim. (Mahmud Muhammad Al-Hazanadar, 2006) Islam mengajarkan umatnya untuk menjalin hubungan dengan sesamanya, berlandaskan takwa, karena takwa adalah pokok akhlak. Firman Allah SWT: & [& / ? )? !# z & & / ? $ ``_ $ $$ / $ _ !# )9# =9#
Artinya: Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya diatas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang- orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim. (At-Taubah: 109)
kt:# "& M= kt:# ] X #_ ks9# $ #=? z = !# #? * z #9# )G9# )?# <`' =69{# Artinya: Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.. (Al- Baqarah:197)
#$? ? 99# )G9# #$? ? O}# `9# #)?# !# ) !# >$)9# Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah: 2)
Manusia yang bergaul dengan tidak didasari dengan takwa, biasanya melakukan apa saja yang diinginkannya dengan berbagai cara, dan bergaul dengan maksud tertentu yang bisa menguntungkan dirinya dalam hal keduniawan. Mahmud Muhammad mengatakan bahwa sikap solidaritas tidak hilang kecuali jika dikuasai oleh sikap egoisme, kehilangan perasaan persaudaraan, dan tenggelam dalam ambisi serta aktivitas individual. (Khalil Al-Musawi, 2006)
2.1.3.2 Integratif Sistem Kendali Komputer Dalam Islam Dari konsep sistem kendali diatas disebutkan bahwa keuntungan dari system kendali diantaranya, produktivitas manusia meningkat dan membuat masalah rumit dan kompleks menjadi lebih sederhana. Dari konsep habluminanas diatas disebutkan, bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk hidup saling menghormati dan membantu antar sesamanya. Bahkan Allah menjamin mereka dengan memudahkan urusannya di dunia dan melepas kesusahannya di akhirat kelak. : :
. . Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu masjid untuk membaca Al Quran secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain di sisi- Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan derajatnya.(Hadits Riwayat Muslim no. 2699). (Ibnu Daqiqiel Ied, 2007) :
. . Artinya: Diriwatkan dari Abdulah bin Umar r.a bahwa Rasullah saw bersabda: Seorang Muslimin adalah saudara bagi muslim yang lain. Janganlah ia menzhaliminya dan menyakitinya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa melepaskan kesulitan seorang muslim maka Allah akan melepaskan karenanya kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya nanti di hari kiamat. (Hadits riwayat Al-Bukhaari dan Muslimin). (Abdul Aziz Saad Al-Utaiby, 2002)
%!# _ `39 {# 9 #$ $:.$ #=. % 9) '9# Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Surat Al- Mulk: 15) Al-Quran Surat Al-Mulk ayat 15 diatas menjelaskan bahwa pada dasarnya Allah telah membuat segala sesuatu yang ada di bumi menjadi mudah dalam menjalaninya. Segala kesusahan atau kesukaran yang ada di bumi sebenarnya karena ketidaktahuan kita cara menjangkau kemudahan itu. Menuntut ilmu adalah solusi agar kita dapat menggapai kemudahan itu.
Artinya: Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR. Ahamad dan Ibnu Majah). : :
. . Artinya: Diriwayatkan dari Abu Darda r.a ia berkata: Aku pernah mendengar Rasullah saw bersabda: Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju jannah dan sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayap-sayapnya terhadap penuntut ilmu karena ridha dengan perbuatannya. Sesungguhnya semua yang ada di langit dan di bumi hingga ikan yang ada di dalam air memintakan ampunan (kepada Allah) untuk seorang alim. Keutamaan orang alim dengan ahli ibadah adalahseperti keutamaan bulan diantara bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris Nabi dan para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambil ilmu tersebut berarti ia telah mengabil bagian yang sempurna. (Hadist riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzy) (Abdul Aziz Saad Al-Utaiby, 2002)
Dari hadits diatas menunjukkan bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya. Keutamaan orang yang menuntut ilmu adalah dimudahkan baginya jalan ke surga. Karena dengan menuntut ilmu manusia dapat membantu sesamanya, meringankan beban sesamanya seperti konsep habluminanas dalam Islam. Sistem kendali atau otomatisasi merupakan satu diantara pengembangan teknologi yang dapat meringankan beban oaring lain. Khususnya sistem kendali perangkat listrik jarak jauh yang dapat memudahkan manusia dalam hal monitoring perangkat listrik. Sehingga dengan demikian, manusia dapat mengendalikan perangkat listrik kapan saja, dimana saja mereka berada.
2.2 Borland Delphi Delphi merupakan versi visual dari Pascal. Berbagai kemudahan ditawarkan oleh Delphi, mulai dari perancangan aplikasi berbasis form, kemudahan pemberian komponen visual, manipulasi property dan event yang terintegrasi melalui object inspector, sampai code insight. 2.2.1 Mengenal IDE Delphi Pada dasarnya IDE Delphi dibagi menjadi tujuh bagian utama, yaitu Menu, Speed Bar, Component Palette, Form Designer, Code Explorer, Object Treeview, dan Object Inspector.
Gambar 2.2 Bagian-bagian IDE Delphi
Menu Menu pada Delphi memiliki kegunaan seperti menu pada aplikasi windows lainnya, semua yang ada berhubungan dengan IDE Delphi dapat dilakukan dari menu. contohnya: memanggil atau menyimpan program, menjalankan program, dan sebagainya. Speed Bar Speed Bar atau sering juga disebut toolbar berisi kumpulan tombol sebagai pengganti beberapa item menu yang sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada speed bar menggantikan salah satu item menu. Sebagai contoh, tombol kiri atas adalah pengganti menu File | New, tombol disebelah kanannya adalah pengganti menu File | Open, dan seterusnya.
Menu Component Speed Object Object Form Code Explore Component Palette Component Palette berisi ikon yang melambangkan komponen- komponen pada VCL (Visual Component Library) atau CLX (Component Library for Cross Platform). VCL merupakan pustaka komponen yang dengannya dapat membangun aplikasi. Pada Component Palette terdapat beberapa tab, yaitu Standard, Additional, Data Access, dan seterusnya Form Designer Form Designer merupakan tempat untuk merancang jendela aplikasi. Perancangan form dilakukan dengan meletakkan komponen-komponen yang diambil dari component palette. Code Explorer Code Explorer adalah tempat untuk menuliskan program. Pernyataan- pernyataan tersebut ditulis dalam bentuk bahasa object Pascal. Kita tidak perlu menuliskan semua kode sumber karena Delphi telah menuliskan semacam kerangka program. Object TreeView Object TreeView berisi daftar komponen yang telah diletakkan pada Form Designer. Sebagai contoh, jika meletakkan 2 komponen, TGroupBox dan TLabel, Object TreeView terlihat seperti gambar
Gambar 2.3 Object TreeView pada IDE Delphi Object Inspector Object inspector digunakan untuk mengubah karakteristik sebuah komponen. Pada object inspector terdapat 2 tab yaitu Properties dan Event. Tab tersebut dapat diaktifkan salah satu dengan menklik Properties atau Event. Pada tab properties, bisa digunakan untuk mengubah property dari komponen yang telah dibuat. Sedsangkan pada tab event, dapat digunakan untuk menyisipkan kode dalam menengani kejadian tertentu. Kejadian bisa dibangkitkan karena beberapa hal, seperti pengklikan mouse, penekanan tombol keyboard, penutupan jendela, dan sebagainya. Misalnya onClick, yang dibangkitkan bila mengklik form. 2.2.2 Struktur File Tidak seperti Turbo Pascal, Delphi tidak hanya menyimpan file kode dengan ekstensi .pas, tetapi karena pada Delphi terdapat form beserta parameternya, maka ada beberapa file yang akan disimpan. Untuk memudahkan, sebuah program disebut dengan sebuah Project. Project tersebut akan berisi form, source code untuk form, dan source code untuk project. Untuk sebuah form akan diberi sebuah unit, yang akan berisi kode-kode program untuk memanipulasi form tersebut, termasuk untuk event-event yang dimiliki oleh form tersebut. Beberapa file yang terbentuk ketika program Delphi disimpan dalam sebuah hardisk, antara lain: 1) Project file (*.dpr) adalah file proyek yang dibuat berisi program kecil, berisi program utama dari aplikasi yang telah dibuat untuk: Mendefinisikan Unit yang ada dalam file proyek Menginisialisasi data Membangun form Menjalankan aplikasi 2) Unit file (*.pas) adalah unit-unit yang nantinya digunakan untuk menangani kejadian pada form, bisa terdiri satu atau banyak file. File ini berisi source code dari obyek-obyek Pascal maupun perintah-perintah yang ingin ditulis 3) Form file (*.dfm) merupakan file binary yang merepresentasikan gambar dari form/tampilan yang kita buat. File ini biasanya bergabung dengan file .pas. Untuk penambahan form baru, akan selalu dibuat sebuah file form/dfm dengan file pas. 4) Resource file (*.res) adalah file yang berisi resource, biasanya ikon, tertapi dapat juga kursor, bitmap, dll 5) Option (*.dof) dan konfigurasi (*.cfg) adalah file konfigurasi untuk proyek yang telah dibuat. File ini dapat diubah konfigurasi proyeknya melalui menu Project | Options. 2.2.3 Code Editor Tiap form diberikan satu file unit dan file unit itulah yang dipakai untuk menulis kode program yang berhubungan dengan form. Selain itu, setiap kali form baru di desain, maka secara otomatis pada code editor akan tampil baris- baris kode seperti di bawah ini:
unit Unit1; interface uses Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs; type TForm1 = class(TForm) private {Private declarations} public {Public declarations} end; var Form1: TForm1; implementation {$R *.dfm} end. Baris kode tersebut disediakan oleh Delphi yang menandakan bahwa form yang akan didesain secara default merupakan TForm1 (default object formnya adalah Form1), yang merupakan kelas turunan dari TForm. Selain itu disediakan pula bagian private dan public dari kelas TForm1 tersebut. Bagian private dan public inilah yang bisa dimanipulasi langsung oleh pemrogram, dengan menambahkan fields, methods, maupun property. Jangan mengubah deklarasi fields maupun methods yang ada di atas bagian private, karena bagian ini akan diubah secara otomatis oleh Delphi setiap kali pemrogram menambahkan komponen atau event baru. Untuk penulisan kode program tambahan dapat dilakukan seperti halnya memanipulasi unit pada Turbo Pascal. Elemen-elemen yang dilarang diubah adalah: 1. Antara baris TForm1 = class (TForm) dengan baris private 2. Deklarasi variabel form, yaitu baris var dengan baris Form1:TForm1; Adapun fungsi dari perintah standard pada public dan private adalah: 1. Perintah standard pada public digunakan untuk: Mendeklarasikan field data dimana kita menginginkan metode di obyek luar unit lain dapat mengaksesnya Mendeklarasikan metode dimana obyek di unit lain dapat mengaksesnya 2. Perintah standard pada private digunakan untuk: Mendeklarasikan field data dimana hanya metode di dalam file unit aktif (current unit file) yang dapat mengaksesnya Mendeklarasikan metode jika hanya obyek yang didefinisikan di file unit aktif yang dapat mengaksesnya. (Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, 2002) 2.3 SMS (Short Message Servis) Short Messaging Service (SMS) merupakan salah satu fitur dari GSM yang dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. Pada saat kita mengirim pesan SMS dari handphone, maka pesan SMS tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan, akan tetapi terlebih dahulu dikirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip Store and Forward, setelah itu baru dikirimkan ke handphone yang dituju. Dengan adanya SMSC ini, kita dapat mengetahui status dari SMS yang dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan menerima SMS yang dikirim, ia akan mengirim kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa SMS telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepada si pengirim. Tetapi jika handphone tujuan dalam keadaan mati atau diluar jangkauan, SMS yang dikirimkan akan disimpan pada SMSC sampai periode validitas terpenuhi, Jika periode validitas terlewati maka SMS itu akan dihapus dari SMSC dan tidak dikirimkan ke handphone tujuan. Disamping itu juga SMSC akan mengirim pesan Informasi ke nomor pengirim yang menyatakan pesan yang dikirim belum diterima atau gagal. Proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. Gambar 2.4 Skema proses pemgiriman SMS (Adi Purnomo, 2007)
2.3.1 PDU (Protocol Data Unit) Dalam pengiriman dan penerimaan pesan SMS terdapat dua mode yaitu mode text dan mode PDU (Protocol Data Unit). Mode text adalah format pesan dalam bentuk text asli yang dituliskan pada saat akan mengirim pesan. Sesungguhnya mode Text ini adalah hasil enkode dari mode PDU. Sedangkan mode PDU adalah format pesan dalam bentuk heksadesimal octet dan semidecimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit) atau 140 (8 bit) karakter. Di Indonesia, tidak semua operator GSM maupun terminal mendukung mode text, sehingga mode yang digunakan adalah mode PDU. Pada pengiriman pesan terdapat dua jenis mobile, yaitu Mobile Terminated (Handphone Penerima) dan Mobile Originated (Handphone Pengirim).
2.3.2 SMS PDU Pengirim (Mobile Originated) SMS PDU Pengirim adalah pesan yang dikirim dari handphone ke terminal yang kemudian dikirimkan ke SMSC. Pada prinsipnya apabila kita mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC. Pesan yang akan dikirimkan oleh terminal masih dalam bentuk Text, sedangkan dalam pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau handphode akan melakukan perubahan dari format Text menjadi format PDU, proses ini sering disebut proses encodec. Adapun skema dari format PDU pengirim telah diatur dan ditetapkan oleh ETSI (tabel 2.1).
Tabel 2.1 Skema format SMS PDU pengirim Contoh : Kita mengirim pesan SMS ke nomor 628122898840 dengan isi pesan Pesan pendek dengan batas waktu pengiriman (waktu penyimpanan pesan di SMSC, jika nomor tujuan tidak dapat menerima pesan) 5 hari. Maka format PDU adalah : 0011000C912618229888040000AB0CD0F23CEC06C1CB6E72790D 2.3.2.1 SCA (Service Center Address) SCA adalah informasi dari alamat (nomor) SMSC. SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number, dan Service center number. Dalam pengiriman pesan SMS, nomor SMSC tidak dicantumkan. Tabel 2.2 Service Center Address Pengirim Octet Keterangan Hasil Len Panjang informasi SMSC dalam octet. 00 Type of number Format nomor dari SMSC 81 hexa = format local 91 hexa = format internasional <none> Service center Nomor SMSC dari operator pengirim. Jika <none> number panjangnya ganjil maka pada karakter terakhir ditambahkan 0F hexa.
Jadi pada Service Center Address hasilnya adalah 00. 2.3.2.2 PDU Type Nilai default dari PDU Type untuk SMS Pengirim adalah 11 hexa, yang memiliki arti sebagai berikut : 11 hexa = 00000100 Tabel 2.3 SMS PDU Type Pengirim
Keterangan : RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1 jika Data pengirim dimulai dengan suatu judul/tema SRR : Status Report Request. Bit ini bernilai 1 jika laporan status pengiriman diminta VPF : Validity Period Format. Format dari batas waktu pengiriman jika Pesan gagal diterima. 0 0 Jika pesan tidak disimpan di SMSC 1 0 Relative format (one octet) 0 1 Enhanced format (7 octets) 1 1 Absolute format (7 octets) RD : Reject Duplicates. Parameter yang menandakan ya atau tidaknya Service Center akan menerima suatu Pengiriman pesan SMS untuk suatu Pesan yang masih disimpan dalam Service Center tersebut yang mempunyai MR yang sama dan DA yang sama sebagai Pesan dikirimkan dari OA yang sama. MTI : Message Type Indicator. bit bernilai 0 untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS-DELIVER.
2.3.2.3 MR (Message Reference) Message Reference adalah acuan dari pengaturan pesan SMS. Untuk membiarkan pengaturan pesan SMS dilakukan sendiri oleh handphone tujuan, maka nilai yang diberikan adalah 00. Jadi pada Message Reference hasilnya adalah 00.
2.3.2.4 DA (Destination Address) DA adalah alamat (nomor) tujuan, yang terdiri dari panjangnya nomor tujuan (Len), format dari nomor tujuan (Type Number) dan nomor tujuan (Destination Number). Tabel 2.4 Destination Address Jadi pada Destination Address hasilnya adalah 0C91261822988804
2.3.2.5 PID (Protocol Identifier) Protocol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Misalnya tipe Standard Text, Fax, E-mail, Telex, X400 dan lain-lainnya Nilai default dari PID adalah 00 = Standard Text. Pada contoh ini pesan SMS yang akan dikirim menggunakan format teks standart, jadi pada Protocol Identifier hasilnya adalah 00.
2.3.2.6 DCS (Data Coding Scheme) Data Coding Scheme adalah rencana dari pengkodean data untuk menentukan class dari pesan tersebut apakah berupa SMS teks standart, Flash SMS atau Blinking SMS. Pada contoh ini pesan SMS yang dikirim berupa teks standart, jadi pada Data Coding Scheme hasilnya adalah 00
2.3.2.7 VP (Validity Period) Validity period adalah lama waktu pesan SMS disimpan di SMSC apabila pesan tersebut gagal diterima oleh Handphone penerima.
Tabel 2.5 Validity Period
Pada tabel 2.5 terlihat, waktu Validitas Periodenya adalah 5 hari maka nilai VP adalah 166 + 5 = 171 d = AB h. Jadi pada Validity Period hasilnya adalah AB.
2.3.2.8 UDL (User Data Length) User Data Length adalah panjangnya pesan SMS dikirim dalam bentuk teks standart. Pada contoh pesan SMS yang dikirim adalah Pesan pendek, yang memiliki 12 karakter (0C h). Jadi pada User Data Length hasilnya adalah 0C.
2.3.2.9 UD (User Data) User Data adalah isi pesan yang akan dikirim dalam format Heksadesimal. Pada contoh ini isi pesan SMS yang dikirim adalah Pesan pendek. Pengkodean dari nilai teks standart menjadi Heksadesimal dilakukan dengan bantuan Default Alphabet yang dibakukan oleh ETSI GSM 03.38 (Tabel 2.1) dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6 User Data Pengirim
Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa hasil dari pengkodean adalah D0F23CEC06C1CB6E72790D. Jadi pada User Data hasilnya adalah D0F23CEC06C1CB6E72790D Maka diperoleh hasil untuk pengiriman SMS dalam format PDU seperti pada contoh tersebut adalah : 0011000C912618229888040000AB0CD0F23CEC06C1CB6E72790D
2.3.3 SMS PDU Penerima (Mobile Terminated) SMS PDU Penerima adalah terminal menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC ke handphone dalam format PDU. Pada prinsipnya apabila kita menerima pesan dari SMSC masih dalam format PDU setelah itu terminal handphone yang menerima pesan akan melakukan pengkodekan menjadi text, proses ini sering disebut proses decodec. Cara pengkodean format PDU sudah diatur dan distandarkan oleh ETSI. Format PDU dari SMS Penerima adalah : Tabel 2.7 Skema format SMS PDU penerima
Contoh : Kita menerima pesan dari 628122888374 dengan isi pesan SMS adalah hello hello pada tanggal 6 Januari 2004 pukul 16.22 wib. Maka format PDU adalah : 06912618010000040C912618228838470000401060612202820AE8329BFD4697 D9EC37
2.3.3.1 SCA (Service Center Address) SCA adalah alamat (nomor) dari SMSC. SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number, dan Service center number. Pada contoh yang terlihat bahwa nilai dari SCA adalah 06912618010000.
Tabel 2.8 Service Center Address Penerima
2.3.3.2 SMS PDU Type Penerima Nilai default dari PDU Type untuk SMS-Deliver adalah 04 hexa, yang memiliki arti sebagai berikut : 04 hexa = 00000100 Tabel 2.9 PDU Type Penerima
Keterangan : RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1 jika Data pengirim dimulai dengan suatu judul/tema SRI : Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika suatu status laporan akan dikembalikan ke SME MMS : More Messages to Send. Bit ini bernilai 0 jika ada pesan lebih yang akan dikirim MTI : Message Type Indicator. bit bernilai 0 untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS-Deliver
2.3.3.3 OA (Originator Address) OA adalah alamat (nomor) dari pengirim, yang terdiri dari panjangnya nomor pengirim (Len), format dari nomor pengirim (Type Number) dan nomor pengirim (Originator Number). Nilai dari OA pada contoh di atas adalah 0C91261822883847. Tabel 2.10 Originator Address
2.3.3.4 PID (Protocol Identifier) Protocol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Misalnya tipe Standard Text, Fax, E-mail, Telex, X400 dan lain-lainnya. Nilai default dari PID adalah 00 =Standard Text. Untuk contoh di atas nilai dari PID adalah 00, sehingga pesan yang diterima berupa text standart.
2.3.3.5 DCS (Data Coding Scheme) Data Coding Scheme adalah rencana dari pengkodean data untuk menentukan class dari pesan tersebut apakah berupa SMS teks standart, Flash SMS atau Blinking SMS. Pada contoh di atas DCS adalah 00 yang berarti bahwa pesan yang diterima merupakan pesan teks standart.
2.3.3.6 SCTS (Service Center Time Stamp) Service Center Time Stamp adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima. SCTS terdiri dari tahun, bulan, tanggal, jam, menit dan detik, serta zona waktu. Nilai SCTS pada contoh di atas adalah 40106061220282. Tabel 2.11 Service Center Time Stamp Dari tabel 2.11 terlihat bahwa pesan diterima oleh SMSC pada tanggal 06 Mei 2004 pukul 16:22:20 WIB.
2.3.3.7 UDL (User Data Length) User Data Length adalah panjang dari pesan yang diterima dalam bentuk teks standart. Pada contoh nilai dari UDL adalah 0A, yang berarti pesan yang diterima adalah sebanyak 10 karakter.
2.3.3.8 UD (User Data) User Data adalah pesan yang diterima dalam format Heksadesimal. Pada contoh di atas nilainya adalah E8329BFD4697D9EC37. Pengkodean dari nilai Heksadesimal menjadi teks standart dengan bantuan tabel kode ASCII (Tabel 2.13) dapat dilihat pada tabel 2.12. Tabel 2.12 User Data
Dari tabel 2.12, maka dapat dilihat bahwa nilai dari heksadesimal dari E8329BFD4697D9EC37 adalah hellohello. Ini berarti pesan yang diterima adalah hellohello. Tabel 2.13 Kode ASCII
2.4 Port Paralel Port paralel (DB-25) adalah salah satu jenis soket pada personal computer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar seperti printer model lama. Karena itu parallel port sering juga disebut printer port. Perusahaan yang memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port ini juga disebut dengan Centronics port. Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman dan antarmuka dengan hardware membuat port ini sering digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana dalam perancangan peralatan elektronika Ada dua macam konektor parallel port, yaitu 36 pin dan 25 pin. Konektor 36 pin dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin dikenal dengan DB25. Centronics lebih dahulu ada dan digunakan dari pada konektor DB-25. DB-25 diperkenalkan oleh IBM (bersamaan dengan DB-9, untuk serial port), yang bertujuan untuk menghemat tempat. Karena DB-25 lebih praktis, maka untuk koneksitor parallel port pada komputer sekarang hanya digunakan DB-25. Di komputer, konektor parallel port yang terpasang adalah DB-25 betina, sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 jantan. Susunan/bentuk DB-25 tampak seperti gambar:
Gambar 2.5 susunan DB-25 Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut, hanya 17 pin yang digunakan untuk saluran pembawa informasi dan yang berfungsi sebagai ground 8 pin. Ketujuh belas saluran informasi itu terdiri dari tiga bagian, yakni data 8 bit; status 5 bit; dan control 4 bit. Bit control dan status berfungsi dalam jabat tangan dalam proses penulisan data ke paralel port. Berikut ini tabel fungsi dari pin konektor DB-25.
Tabel 2.14 Fungsi dari pin konektor DB-25
Semua data, kontrol, dan status dari port paralel berhubungan dengan register-register yang ada didalam komputer. Dengan mengakses langsung register-register tersebut, masukan dan keluaran dari port paralel dapat diatur. Register-register pada port paralel adalah: 1. Register data 2. Register status 3. Register kontrol Table 2.15 Port data pada parallel port Offset Nama Baca / Tulis Bit No. Sifat Bit 7 Data 7 (Pin 9) Bit 6 Data 6 (Pin 8) Bit 5 Data 5 (Pin 7) Bit 4 Data 4 (Pin 6) Bit 3 Data 3 (Pin 5) Bit 2 Data 2 (Pin 4) Bit 1 Data 1 (Pin 3)
Base + 0
Data Port
Tulis Bit 0 Data 0 (Pin 2)
Table 2.16 Port status pada parallel port Offset Nama Baca / Tulis Bit No. Sifat Bit 7 Busy (Pin 11) Bit 6 Ack (Pin 10) Bit 5 PaperOut (Pin 12) Bit 4 Selection (Pin 13) Bit 3 Error (Pin 15) Bit 2 IRQ (not) Bit 1 Reserved
Base + 1
Status Port
Baca (read only) Bit 0 Reserved
Table 2.17 Port kontrol pada parallel port Offset Nama Baca / Tulis Bit No. Sifat Bit 7 Unused Bit 6 Unused Bit 5 Enable bidirectional port Bit 4 Enable IRQ via ack line
Base + 2
Control Tulis Bit 3 Select printer (Pin 17) Tulis Bit 2 Initialize printer (Pin 16) Tulis Bit 1 Auto Linefeed (Pin 14) Port Tulis Bit 0 Strobe (Pin 1) (Iswanti, S.T, 2008) Pada umumnya dikomputer personal alamat dasar LPT1 adalah 0x378 (378 hexadecimal) dan LPT2 adalah 0x278. Alamat dari ketiga register tersebut diatas dapat ditentukan dengan menjumlahkan alamat dasar dari port kontrol dengan bilangan kontrol tertentu. Misalnya kita ingin mengakses register data dari port kontrol LPT1, alamat register datanya sama dengan alamat dasar dari LPT1 yaitu 0x378. Sedangkan alamat register status sama dengan alamat register dasar + 1 atau 0x379 dan alamat register kontrolnya sama dengan alamat register dasar + 2 atau 0x37A. Hal tersebut berlaku juga pada LPT2. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat ditabel dibawah ini. Table 2.18 Alamat Register Port Kontrol Register LPT1 LPT2 Register data (alamat dasar + 0) 0x378 0x278 Register status (alamat dasar + 1) 0x379 0x279 Register kontrol (alamat dasar + 2) 0x37A 0x27A (Agus Sudono, 2004) 2.5 Flowchart Flowchart adalah suatu diagram alur yang menggambarkan logika atau urut-urutan instruksi program dari suatu permasalahan. Pada diagram alur, dapat dilihat secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan program tersebut. Suatu diagram alur akan memberi gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol yang masing-masing symbol tersebut telah ditetapkan lebih dahulu fungsi dan artinya. Berikut ini seperangkat simbol diagram alur beserta fungsi dan manfaatnya yang digunakan dalam pembuatan langkah algoritma pemrograman, yaitu: Process/Proses, satu atau beberapa himpunan penugasan yang akan dilaksanakan secara berurutan Input, data yang akan dibaca dan dimasukkan ke dalam memori computer dari suatu alat input atau data dan harus melewati memori untuk dikeluarkan dari alat-alat output Terminal, berfungsi sebagai awal (berisi Start) dan juga sebagai akhir (berisi End) dari suatu proses alur Decission, atau kotak keputusan berfungsi untuk memutuskan arah atau percabangan yang diambil sesuai dengan kondisi yang dipenuhi, yakni benar atau salah Output/Print, berfungsi untuk mencetak (dan/atau menyimpan) hasil output/keluaran Conector/penghubung, sebagai penghubung bila diagram alur terputus disebabkan misalnya oleh pergantian halaman (misal diagram tidak cukup dalam satu halaman) Flowline, menunjukkan bagian arah instruksi dijalankan
Selain simbol-simbol diatas masih banyak lagi simbol-simbol lain yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan penggunaan. (http://www.deakin.edu.au, 2009).
2.6 Perangkat Keras 1. Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang diparalel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman. Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off). Penemu relay pertama kali adalah Joseph Henry pada tahun 1835. 2. Dioda Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua elektroda yaitu katoda dan anoda. Fungsi dioda ini adalah sebagai pengaman arus balik.
3. Resistor 330 ohm dan 1 Kilo ohm Resistor adalah komponen yang mempunyai nilai yang terdapat pada warna gelang-gelang pada bodi dari resistor tersebut, fungsi resistor 330 ohm untuk menentukan nilai arus dari lampu LED. Sedangkan fungsi resistor 1 kilo ohm sebagai pull up dari basis transistor BD 139 atau sebagai penguat tegangan.atau 4. Transistor BD 139 Komponen ini boleh dikatakan temasuk komponen yang susunannya sederhana bila dibandingkan dengan Integrated Circuit. Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja, pada kaki - kakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis emitor diberikan forward voltage, sedangkan basis kolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya. Fungsi transistor BD 139 ini adalah sebagai driver antara 5V dan 12 V agar relay aktif. 5. LED (Light Emiting Dioda) Led adalah jenis dioda yang dapat mengeluarkan cahaya bila di aliri arus listrik, fungsi LED adalah sebagai indicator. Rangakain ini harus memperhatikan tata letak kaki pada saat merangkai, sebab kaki-kakinya tidak dapat dialiri listrik yang berbeda antara positif(+) dan negatif(-). BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan- permasalahan yang ada pada sistem, dimana aplikasi dibangun meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 3.1.1 Spesifikasi Aplikasi Aplikasi yang akan dibangun memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengendalikan (mematikan dan menghidupkan) perangkat listrik melalui software pada komputer atau telepon seluler. 2. Set timer menyalakan atau mematikan perangkat listrik melalui software pada komputer atau telepon seluler. 3. Mengecek suatu perangkat listrik sedang mati atau hidup melalui telepon seluler. 4. Mengecek nama perangkat listrik yang bisa dikendalikan melalui telepon seluler. 3.1.2 Spesifikasi Pengguna Aplikasi ini ditujukan untuk digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan kemudahan atau kepraktisan dalam hal pengendalian perangkat listrik, karena dengan aplikasi ini jarak tidak akan menjadi penghalang kita dalam monitoring dan pengendalian perangkat listrik. 3.1.3 Lingkungan Operasi Untuk membangun aplikasi sistem kendali perangkat listrik jarak jauh, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut: a. Sistem Operasi Windows XP Sistem operasi ini dipilih karena sudah banyak di kenal sehingga mudah dalam pengoperasiannya. b. Borland Delphi Bahasa pemrograman ini digunakan untuk membuat program sistem kendali perangkat listrik dan SMS gateway, sehingga dari sinilah pengguna dapat mengendalikan perangkat listrik melalui software dalam komputer atau telepon seluler. c. Microsoft Office Acces microsoft Office Acces berfungsi sebagai database penyimpanan data user, data admin, data informasi perangkat, dan data histori. 3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Perancangan Sistem Secara Keseluruhan Sistem yang dirancang bertujuan untuk mengontrol perangkat listrik secara jarak jauh. Prinsip kerja secara keseluruhan dapat dilihat pada diagram blok berikut: Perangkat Listrik Terminal Listrik Alat Kendali Perangkat Listrik Komputer HP Server HP Client
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Keseluruhan Fungsi dari masing-masing blok diagram adalah sebagai berikut: 1. HP client penerima informasi dan memberi perintah kepada program pada PC 2. HP server sebagai handphone penerima instruksi berupa SMS untuk mematikan atau menghidupkan perangkat. Dan sebagai pengirim informasi dari program kepada HP (client). 3. Komputer sebagai media untuk mensimulasikan dan mengendalikan perangkat listrik melalui sebuah program. 4. Alat kendali perangkat listrik digunakan sebagai perangkat hardware dalam pengontrolan perangkat. 5. Terminal listrik sebagai pengatur jalur perangkat listrik ke rangkaian. 6. Perangkat listrik merupakan perangkat yang akan disimulasikan dan dikendalikan oleh program.
Prinsip Kerja Blok Diagram Sistem kendali perangkat listrik ini direncanakan mempunyai fungsi untuk memantau dan mengendalikan perangkat listrik secara simulasi yang ditampilkan dan diatur lewat sebuah perangkat komputer. Adapun prinsip kerja dari alat ini yaitu SMS dari HP client diterima HP server. Kemudian SMS diolah oleh program pada komputer. Program mengirimkan informasi ke port parallel untuk mengendalikan perangkat listrik. Dari port parallel informasi diteruskan ke alat kendali perangkat listrik. Hingga akhirnya listrik pada terminal akan mati atau hidup sesuai instruksi atau informasi yang dikirimkan program kr port parallel. 3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak sistem kendali perangkat listrik dapat dilihat pada gambar blok diagram, dan flowchart sebagai berikut:
Gambar 3.2 Blok Diagram Perangkat Lunak
Gambar 3.3 Diagram Alir Perangkat Lunak SIstem Kendali
Prinsip kerja diagram alir diatas adalah pertama sebagai input yang akan diolah oleh sistem program adalah SMS user, oleh karena itu proses yang berjalan pertama kali adalah menunggu dan menerima SMS dari user, dari SMS user akan diketahui no HP, tanggal, waktu, dan isi SMS.oleh karena itu proses berikutnya adalah mengecek no HP user, jika no terdaftar proses berikutnya adalah kapitalisasi isi SMS, karena sistem hanya bisa mengolah isi SMS dengan huruf kapital. Setelah itu proses selanjutnya adalah pemecahan SMS yang dibedakan dengan tanda koma dan titik (command,value.pin). setelah proses pemecahan baru bisa diketahui mana yang command, value, atau pin. Sehingga proses berikutnya adalah pengecekan pin. Jika pin sesuai, baru dilakukan proses cek isi kata SMS (yang dimaksud cek isi kata adalah, mengecek command dan valuenya). Setelah itu masuk ke proses manipulasi bit agar perangkat mati atau hidup. Proses terakhir adalah mengirim SMS balasan ke HP user.
3.2.2.1 Perancangan Pemrosesan Sistem Kendali Perangkat Listrik Dalam pengendalian perangkat listrik baik itu berupa menghidupkan atau mematikan perangkat listrik, dalam proses pemrogramannya berhubungan dengan bit. Bit merupakan digit biner, nilai bit bisa bernilai 0 atau 1, sehingga nilainya sembarang. Jika bit x AND 0, maka hasilnya akan selalu 0, jika bit x OR 1 maka hasilnya akan selalu satu. Berikut tabel kebenarannya. Tabel 3.1 Tabel Kebenaran A B AND OR X 0 0 X X 1 X 1
Sehingga dengan kata lain jika ingin menghidupkan perangkat listrik maka bit port tersebut harus di OR kan dengan satu. Begitu juga sebaliknya jika ingin mematikan perangkat listrik maka bit port harus di AND kan dengan satu. Adapun diagram alir pemrosesan kendali perangkat listrik dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.4 Diagram Alir Pemrosesan Kendali Perangkat Listrik
3.2.2.2 Pemrosesan Setting Timer Setting timer merupakan fasilitas menghidupkan atau mematikan perangkat listrik sesuai dengan waktu yang diinginkan. Adapun format setting timer ini adalah jam:menit. Untuk acuan waktu yang digunakan sebagai setting timer adalah jam yang ada pada komputer. Adapun gambar diagram alir pemrosesan setting time dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.5 Diagram Alir Pemrosesan Setting Time
3.2.3 Perancangan Hardware 3.2.3.1 Alat dan Bahan Dalam perancangan dan pembuatan alat ini digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut: 1. Konektor DB 25 2. Lima transistor BD139 3. Lima relay 12 Volt 4. Lima dioda 4148 5. Lima dioda 1N4001 6. Lima resistor 1 KiloOhm 7. Lima resistor 330 ohm 8. Transformator Step Down 9. Lima lampu LED 10. Papan sirkuit 11. Kabel serabut
3.2.3.2 Perancangan Perancangan hardware kendali perangkat listrik dapat dilihat pada gambar blok diagram sebagai berikut.
Gambar 3.6 Diagram Blok Hardware
Prinsip Kerja Hardware: Prinsip kerja hardware pada dasarnya berpusat pada relay sebagai penyambung dan pemutus arus. Rangkaian relay pengontrol digunakan sebagai komponen kontrol untuk peralatan yang beroperasi dengan tegangan DC atau AC, sehingga memberikan perlindungan apabila terjadi kerusakan port pada komputer. Rangkaian pengontrol relay menggunakan relay magnetic 12 volt. Relay magnetic merupakan sebuah kumparan dengan induktansi spesifik yang menyebabkan sebuah kontak atau sambungan untuk membuka atau menutup ketika arus spesifik memuatnya. Sambungan pada relay magnetic akan tetap pada posisinya sampai arus turun yang nantinya dikendalikan oleh program aplikasi komputer. Sehingga dari relaylah perangkat listrik dapat menyala atau mati. Untuk menggerakkan relay magnetic diperlukan driver relay, dalam rangkainan ini adalah Transistor BD 139. 3.3 Perancangan Format SMS Tahap penentuan format SMS ini bertujuan untuk mendesain format SMS yang cocok, yang nantinya digunakan untuk acuan dalam pemrosesan SMS yang dikirimkan oleh user. Format SMS yang nantinya digunakan sebagai acuan pengiriman SMS oleh user seperti terdapat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Format SMS No Command SMS Fungsi 1 ON1,NOW.PIN ON2,NOW.PIN ON3,NOW.PIN ON4,NOW.PIN ON5,NOW.PIN
Untuk menghidupkan perangkat listrik pada saat itu juga. 2 OFF1,NOW.PIN OFF2,NOW.PIN OFF3,NOW.PIN OFF4,NOW.PIN OFF5,NOW.PIN
Untuk mematikan perangkat listrik pada saat itu juga. 3 ON1,00:00.PIN ON2,00:00.PIN ON3,00:00.PIN ON4,00:00.PIN ON5,00:00.PIN Untuk menghidupkan perangkat listrik sesuai dengan waktu yang diinginkan. 00:00 merupakan format waktu yang diisi berdasarkan jam dan menit. Sehingga perangkat akan hidup pada waktu tersebut. 4 OFF1,00:00.PIN OFF2,00:00.PIN Untuk mematikan perangkat listrik sesuai dengan waktu yang diinginkan. OFF3,00:00.PIN OFF4,00:00.PIN OFF5,00:00.PIN 00:00 merupakan format waktu yang diisi berdasarkan jam dan menit. Sehingga perangkat akan mati pada waktu tersebut. 5 ALL,ON.PIN Untuk menghidupkan semua perangkat listrik pada saat itu juga. 6 ALL,OFF.PIN Untuk mematikan semua perangkat listrik pada saat itu juga. 7 ALL,CEK.PIN Untuk mengecek semua perangkat, apakah sekarang dalam keadaan mati atau hidup. 8 ALL,PERANGKAT.PIN Untuk mengetahui informasi semua perangkat, bahwa psuatu perangkat bernama apa dan ditempatkan dimana.
3.4 Desain Tampilan Perangkat Lunak Desain tampilan perangkat lunak adalah tahapan perancangan tampilan aplikasi yang nantinya akan dibuat. Adapun menu menu yang akan dibangun dalam program adalah: 1. Menu Kendali Perangkat Listrik Halaman ini berisi tentang sistem kendali perangkat listrik, yaitu mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara manual dengan menggunakan button click. 2. Menu Setting Timer Halaman ini berisi tentang setting timer kendali perangkat listrik, yaitu mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara manual berdasarkan waktu yang diinputkan pada checkbox dengan format jam:menit. 3. Menu Mobile Connectivity Halaman ini berisi tentang koneksi handphone server dengan computer. Halaman ini juga berisi tentang spesifikasi handphone server. 4. Menu Histori SMS Halaman ini berisi tentang table histori SMS, sehingga admin dapat mengetahui semua request SMS ke handphone server. 5. Menu Setting Informasi Perangkat Halaman ini berisi tentang input data informasi perangkat listrik yang dapat dikendalikan. 6. Menu Admin dan User Setting Halaman ini berisi tentang input data admin, data ini diperlukan pada saat login program pertama kali dijalankan. Selain data admin, halaman ini juga berisi data user. 7. Menu Profile Halaman ini berisi tentang profile programmer. Gambar rancangan interface dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Desain Interface SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK BERBASIS KOMPUTER DAN TELEPON SELULER
BODY
MENU - MENU 3.5 Konteks Diagram Konteks diagram mencakup satu simbol proses yang mewakili seluruh aplikasi sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler. Dalam sistem ini terdapat dua entitas yang mempengaruhinya, yaitu admin, dan user, Konteks diagram ini ditunjukkan pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Kontek Diagram
Penjelasan Konteks diagram aplikasi sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler adalah sebagai berikut : 1. Admin Admin login ke sistem dengan memasukkan username, password lalu sistem menampilkan halaman perangkat lunak. Admin bertugas mengkoneksikan HP server ke komputer, melakukan input data user, dan data informasi perangkat. Dan dapat melakukan kendali perangkat listrik. 2. User User dapat melakukan pengendalian perangkat listrik melalui SMS dengan mendaftarkan keanggotaannya terlebih dahulu ke admin.
3.6 DFD (Data Flow Diagram) 3.6.1 DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Data flow diagram level 1 pada gambar 3.9 memuat proses-proses yang ada disistem, yaitu: proses koneksi HP server, proses kendali perangkat listrik, proses entry data, dan proses SMS user.
Gambar 3.9 DFD Level 1
Penjelasan DFD Level 1 sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler diatas adalah sebagai berikut : 1. Admin Admin login ke sistem dengan memasukkan username, password lalu sistem menampilkan halaman perangkat lunak. Admin mengkoneksikan HP server, menginputkan data user dan disimpan pada tabel user, menginputkan data informasi perangkat dan disimpan pada tabel informasi perangkat. Dan terakhir melakukan kendali perangkat listrik. 2. User User dapat mengirimkan SMS request, kemudian SMS disimpan pada tabel histori. Dan mendapat SMS konfirmasi dari sistem.
3.6.2 DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Entry Data Data flow diagram level 2 proses entry data pada gambar 3.10 memuat proses update dan delete.
Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Entry Data Penjelasan DFD Level 2 proses entry data aplikasi sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler diatas adalah admin melakukan proses update atau delete pada data user dan data informasi perangkat.
3.7 ERD (Entity Relationship Diagram) ERD dalam Aplikasi sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler, hanya ada satu relasi seperti pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Entity Relationship Diagram
3.8 Analisis Use Case Diagram use case akan menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan atau memanfaatkan sistem kendali perangkat listrik ini, Berikut ini merupakan gambaran sistem dari sisi pengguna: User Input Informasi Perangkat Input Data User Setting HP server Request SMS Admin kirim SMS konfirmasi
Gambar 3.12 Diagram Use Case Pada sistem ini hanya terdapat dua aktor yaitu admin dan user. Pada sistem ini keberadaan admin juga sebagai pengguna atau user. Sehingga ketika admin menggunakan sistem kendali perangkat listrik ini, statusnya menjadi user. Ketika pertamakali menjalankan sistem admin bisa mengkoneksikan handphone server ke komputer terlebih dahulu, menginputkan data informasi perangkat, dan menginputkan data user. Sedangkan user sebagai pengirim SMS request yang nantinya akan diproses didalam sistem sesuai dengan format sms yang telah ditentukan. Hasil request akan dikirimkan ke nomor handphone pengirim.
3.9 Activity Diagram
Gambar 3.13 Activity Diagram Input User Dan Inpu Tinformasi Perangkat
Activity diagram digunakan untuk memodelkan aspek dinamis dari sistem. Activity diagram secara esensial mirip dengan diagram alir (flowchart), memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas yang lain.
3.10 Desain Basis Data 1. Tabel User Tabel user adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data user, berupa nomor ID, nama, nomor handphone, dan nomor pin. Tabel ini mempunyai struktur seperti terlihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel User NO Fields Type 1 NO (primary key) AutoNumber 2 Nama String 3 Nomor handphone String 4 Nomor PIN String
2. Tabel Admin Tabel admin adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data admin, berupa username, dan password. Tabel ini mempunyai struktur seperti terlihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Tabel Admin NO Fields Type 1 username AutoNumber 2 password String
3. Tabel Informasi Perangkat Tabel informasi perangkat adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data informasi perangkat listrik yang akan dikendalikan. Tabel ini mempunyai struktur seperti terlihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Tabel Informasi Perangkat NO Fields Type 1 Perangkat1 String 2 Perangkat2 String 3 Perangkat3 String 4 Perangkat4 String 5 Perangkat5 String
4. Tabel Histori Tabel histori adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data SMS yang masuk ke sistem. Tabel ini berisi nomor pengirim, command SMS, tanggal, dan waktu kirim. Tabel ini mempunyai struktur seperti terlihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Tabel Histori NO Fields Type 1 No_HP String 2 Isi_SMS String 3 Tanggal String 4 Waktu String
3.6 Pengujian Sistem 3.4.1 Pengujian Perangkat Lunak Tujuan pengujian perangkat lunak adalah mengetahui apakah sistem pada perangkat lunak sebagai otak pengendalian bekerja sesuai dengan perencanaan, Prosedur pengujian Menghubungkan kabel HP server ke komputer. Menjalankan program kendali perangkat listrik. Mengkoneksikan HP server dengan komputer, dengan cara menekan tombol Connection pada menu Mobile Phone Connection. Mendaftarkan no pengirim pada menu user setting. Mengirim SMS dengan format ON1,NOW.pin Mencatat reaksi indikator perangkat 1 pada menu sistem kendali, dan SMS balasan dari HP server. Mengirim SMS ke HP server lagi dengan catatan no HP belum didaftarkan, dengan format SMS ON2,NOW.pin. Mencatat reaksi indikator perangkat 2 pada menu sistem kendali, dan SMS balasan dari HP server.
3.4.2 Pengujian Hardware Tujuan pengujian hardware adalah mengetahui apakah hardware bekerja sesuai dengan perencanaan. Dalam pengujiannya hardware harus dihubungkan dengan perangkat lunak. Sehingga dengan demikian pengujian hardware merupakan pengujian sistem secara keseluruhan. Prosedur pengujian Menghubungkan kabel HP server ke komputer. Menghubungkan konektor DB25 pada komputer. Menghubungkan kabel catu daya pada stok kontak listrik. Menjalankan program kendali perangkat listrik. Mengkoneksikan HP server dengan komputer, dengan cara menekan tombol Connection pada menu Mobile Phone Connection. Mendaftarkan no pengirim pada menu user setting. Mengirim SMS dengan format ON3,NOW.pin Mencatat reaksi indikator perangkat 3 pada menu sistem kendali, dan SMS balasan dari HP server. Mencatat reaksi lampu indikator perangkat 3 pada hardware, dan reaksi keadaan perangkat 3.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas mengenai hasil uji coba sistem yang telah dirancang dan dibuat. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan lingkungan uji coba yang telah ditentukan serta dilakukan sesuai dengan perancangan. 4.1 Implementasi Ruang Lingkup Implementasi meliputi ruang lingkup perangkat keras serta ruang lingkup perangkat lunak yang dipakai untuk membangun aplikasi ini.
4.1.1 Ruang Lingkup Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi sistem kendali perangkat listrik berbasis computer dan telepon seluler ini adalah sebagai berikut. 1. Prosesor Intel Pentium3 500 MHz 2. RAM 256 MB 3. Hardisk Dengan Kapasistas 40 GB 4. Monitor 17 7. Keyboard 8. Mouse PS2 9. Handphone Nokia tipe 3315 10. Kabel data generik Nokia 3310 yang kompatibel dengan Nokia 3315, dan 3330. 4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan antara lain : 1. Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 2. Borland Delphi 3. Microsoft Office Access
4.2 Hasil Uji Coba Sistem Kendali Perangkat Listrik 4.2.1 Hasil Uji Coba Perangkat Lunak Sistem Kendali Pengendalian sistem secara keseluruhan berpusat pada perangkat lunak pada komputer. Dengan kata lain perangkat lunaklah sebagai otak sistem pengendalian, sedangkan hardware hanyalah kaki atau tangan yang menerima instruksi dari perangkat lunak. Hasil pengujian perangkat lunak kali ini dilakukan dengan mengirim SMS ke HP server dengan format ON1,NOW.1234. Dengan catatan no pengirim telah terdaftar pada tabel user. Maka pada form program indikator perangkat1 menjadi hidup seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Hasil Perangkat 1 Yang Telah Dihidupkan
Gambar 4.1 Isi SMS Konfirmasi Pada percobaan kedua user mengirimkan format SMS ON1,NOW.1234. dan nomor HP pengirim belum didaftarkan pada tabel user. Sehingga tampilan program dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.3 Pengiriman SMS Dengan NO Yang Belum Didaftarkan
Gambar 4.4 Isi SMS Konfirmasi
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Lunak
Format SMS Keadaan Lampu Indikator SMS Balasan ON1.NOW.1234 (No HP terdaftar) Perangkat1: ON www.oxygensoftware.com Perangkat1 Telah Dihidupkan ON2.NOW.1234 (No HP tidak terdaftar) Perangkat2: OFF www.oxygensoftware.com handphone / PIN / Format Anda Salah
4.2.2 Hasil Uji Coba Hardware Pengujian dengan mengirimkan SMS ke HP server dengan format ON3,NOW.1234, hasil pengujian dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut.
Gambar 4.5 Indikator Perangkat3 Pada Program
Gambar 4.6 Indikator Perangkat3 Pada Hardware
Gambar 4.7 Lampu 3 Pada Hardware
Gambar 4.8 Keadaan Lampu 3 Pada Hardware
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Format SMS ON3.NOW.1234 (No HP terdaftar) Keadaan Lampu Indikator pada program Perangkat3: ON Keadaan Lampu Indikator pada hardware Lampu3: ON Keadaan perangkat Perangkat3: ON SMS Balasan www.oxygensoftware.com Perangkat3 Telah Dihidupkan
4.3 Implementasi Pemrograman SMS Dalam pemrograman SMS ini penulis menggunakan komponen bantuan bernama TOxygenSMS, komponen ini bersifat shareware. Fungsi dari komponen ini adalah untuk menghubungkan perangkat komputer dangan handphone server. Sub bab ini membahas tentang proses implementasi pemrograman SMS. Berdasarkan sistem kerjanya pemrograman SMS dapat dijelaskan dalam tiga bagian: 4.3.1 Kapitalisasi Isi SMS Dalam pemrograman SMS, SMS yang dapat diolah adalah jika isi SMS semuanya huruf capital. Untuk menangani hal ini, maka dalam pemrograman SMS kali ini, sebelum isi SMS dipecah dan diolah. Maka isi SMS harus dibuat huruf kapital. Dengan cara isi SMS diUppercase, sehingga meskipun user mengirim SMS dengan huruf kecil, isi SMS akan menjadi huruf besar semua. Adapun source code kapitalisasi isi SMS dapat dilihat sebagai berikut. command := UpperCase(Copy(s,1,p-1)); val := UpperCase(Copy(s,p+1,(length(s)-(p+(length(s)-(p1-1))))) ); pin := UpperCase(Copy(s,p1+1,length(s)));
4.3.2 Pemecahan SMS Sebelum SMS diolah sesuai formatnya, maka isi SMS perlu dipecah agar mengetahui mana yang command, value, atau pin. Adapun format pemecahan SMS yang penulis buat adalah sebagai berikut (command, value. pin) Sehingga tanda pembeda SMS adalah tanda koma dan tanda titik. Adapun source code pemecahan SMS yang penulis buat adalah sebagai berikut. s := trim(text); p := Pos(',',s); p1 := Pos('.',s);
command := UpperCase(Copy(s,1,p-1)); val := UpperCase(Copy(s,p+1,(length(s)-(p+(length(s)-(p1-1))))) ); pin := UpperCase(Copy(s,p1+1,length(s)));
s: adalah isi SMS secara utuh p: adalah tanda koma, pos adalah perintah cari posisi tanda koma yang ada pada s (isi SMS) p1: adalah tanda titik, pos adalah perintah cari posisi tanda titik yang ada pada s (isi SMS)
4.3.3 Penanganan Command SMS Setelah tahap pemotongan SMS, proses berikutnya adalah penanganan isi SMS, SMS yang bias dilayani adalah isi SMS yang sesuai format, sehingga jika format tidak sesuai, akan ada konfirmasi balasan bahwa format SMS salah. Sistem penanganan request SMS pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu SMS yang menginstruksikan pengendalian perangkat, dan yang kedua adalah request SMS yang sifatnya hanya mengecek atau meminta informasi. Jika request SMS berisi pengendalian perangkat, maka sistem akan menginstruksikan perangkat untuk mati atau hidup, setelah itu baru membalas SMS. Sedangkan untuk request SMS yang hanya untuk mengetahui informasi, sistem hanya mengecek database, lalu mengirim SMS balasan.
4.4 Implementasi Tampilan Form Program User interface aplikasi sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler ini terdiri dari dua form, yaitu form login dan form program utama. 4.4.1 Form Login Form login merupakan form yang pertama kali muncul ketika program dijalankan, form ini berisi inputan username dan password sebagai kunci untuk mengoperasikan program kendali perangkat listrik. Ketika admin menginputkan username dan password program akan mengecek, bahwa kedua inputan tersebut sesuai atau tidak dengan database, kalau sesuai akan masuk ke form program utama, kalau tidak sesuai akan mencul pesan bahwa username atau password salah. Berikut adalah skrip login dan gambar form login. ADOQuery1.Close; s := 'select * from tadmin'; ADOQuery1.sql.Text := s; ADOQuery1.Open;
if (sEdit1.Text = username) and (sEdit2.Text = passwd) then begin sEdit1.Text := ''; sEdit2.Text := ''; frmSARInf_Main.Enabled := true; frmSARInf_Main.Show; form1.close; end else ShowMessage('invalid username or password !');
Gambar 4.9 Form Login
4.4.2 Form Program Utama Form program utama ini berisi tujuh menu yaitu menu sistem kendali perangkat listrik, timer setting, mobile phone connectivity, history of message, perangkat name setting, user and admin setting, dan profile.
1. Menu Sistem Kendali Perangkat Listrik Menu ini berisi tentang sistem kendali perangkat listrik, yaitu mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara manual dengan menggunakan button click. Pada pemrograman sistem kendali perangkat listrik ini penulis menggunakan komponen bantuan bernama inpout32.dll. Fungsi komponen tersebut adalah untuk membuka dan membaca isi sebuah port. Sebelum coding program dimulai langkah pertama yang dilakukan adalah membuat Procedure dan Function berikut: Function Out32(Addr:word;Data:byte);stdcall;external 'inpout32.dll'; Function Inp32(Addr:word):byte;stdcall;external 'inpout32.dll';
Function Out32 digunakan untuk menulis port, sedangkan untuk membaca port menggunakan function Inp32. adapun tabel coding program dan gambar tampilan bisa dilihat pada tabel dan gambar berikut.
Tabel 4.3 Coding Program Kendali Perangkat Listrik Nama Hidup Mati Perangkat 1 out32($378,tmp or $1); out32($378,tmp and $fe); Perangkat 2 out32($378,tmp or $2); out32($378,tmp and $fd); Perangkat 3 out32($378,tmp or $4); out32($378,tmp and $fb); Perangkat 4 out32($378,tmp or $8); out32($378,tmp and $f7); Perangkat 5 out32($378,tmp or $10); out32($378,tmp and $ef);
Gambar 4.10 Form Kendali Perangkat Listrik
2. Menu Timer Setting Menu ini berisi tentang setting timer kendali perangkat listrik, yaitu mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara manual berdasarkan waktu yang diinputkan pada checkbox dengan format jam:menit. Adapun acuan waktu yang digunakan dasar menghidupkan atau mematikan perangkat listrik adalah waktu yang ada pada komputer.
Gambar 4.11 Form Timer Setting
3. Menu Mobile Phone Status Connectivity Menu ini berisi tentang koneksi handphone server dengan komputer. Halaman ini juga berisi tentang spesifikasi handphone server. Adapun spesifiksi penjelasannya bisa dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.4 Spesifikasi Handphone Spesifikasi Fungsi IMEI Untuk mengetahui nomor IMEI Model Untuk mengetahui model HP PhoneType Untuk mengetahui tipe assembly HP SW Untuk mengetahui versi software HP SWDate Untuk mengetahui tanggal versi software BatteryLevel Untuk mengetahui kapasitas baterai SignalLevel Untuk mengetahui kapasitas sinyal State Untuk mengetahui status HP
Gambar 4.12 Form Mobile Phone Status Connectivity
Gambar 4.13 Form HP Setelah Dikoneksikan Dengan Komputer
4. Menu History Of Message Menu ini berisi tentang histori SMS, sehingga admin dapat mengetahui semua request SMS ke handphone server. Menu ini berupa tabel yang berisi nomor pengirim, isi SMS, tanggal SMS, dan waktu SMS. Jika pengirim telah terdaftar, maka no pengirim akan berisi nama pengirim, tetapi jika no pengirim belum terdaftar akan muncul no handphonenya. Adapun sourcecode dan gambar formnya bisa dilihat sebagai berikut. ADOQuery1.Close; ADOQuery1.SQL.Text := 'select * from tuser where no_HP='+QuotedStr(pengirim); ADOQuery1.Open; orang:= (ADOQuery1.FieldByName('no_HP').AsString); orang2:= (ADOQuery1.FieldByName('nama').AsString); if (pengirim = orang) then begin ADOQuery1.Close; ADOQuery1.SQL.Text := 'INSERT INTO Thistori (kirim,comand,tanggal, waktu) VALUES (' +QuotedStr(orang2)+','+QuotedStr(s)+','+QuotedStr(DatetoStr(now))+' ,'+QuotedStr (TimetoStr(now))+')'; ADOQuery1.ExecSQL; end else begin ADOQuery1.Close; ADOQuery1.SQL.Text := 'INSERT INTO Thistori (kirim,comand,tanggal, waktu) VALUES (' +QuotedStr(pengirim)+','+QuotedStr(s)+','+QuotedStr(DatetoStr(now))+',' +QuotedStr(TimetoStr(now))+')'; ADOQuery1.ExecSQL; end;
Gambar 4.14 Form History Of Messages
5. Perangkat Name Setting Menu ini berisi tentang input data informasi perangkat listrik yang dapat dikendalikan. Jadi dari sinilah user bisa mengetahui nama dan lokasi perangkat yang dikendalikan. Sistem dari setting informasi perangkat ini adalah update. Sehingga jika admin menginputkan data lalu menekan tombol apply, proses yang akan bekerja adalah update data informasi perangkat. Adapun sourcecode dan gambar formnya bisa dilihat sebagai berikut. ADOQuery1.Close; ADOQuery1.SQL.Text := 'UPDATE tperangkat SET P1='+QuotedStr(sEdit1.Text)+',P2='+QuotedStr(sEdit2.Text)+',P3='+Quot edStr(sEdit3.Text)+',P4='+QuotedStr(sEdit4.Text)+',P5='+QuotedStr(sEdit 5.Text); ADOQuery1.ExecSQL; ShowMessage('Data telah diupdate');
Gambar 4.15 Form Perangkat Name Setting
6. Menu User and Admin Setting Menu ini berisi tentang input data admin dan data user. a. User Setting user setting merupakan from yang digunakan untuk pendaftaran user melalui admin, user setting berisi nama, no HP, dan PIN user. Halaman ini juga terdapat tabel yang apabila diklik, maka data user yang dipilih tersebut secara otomatis akan berada pada field user setting.
Gambar 4.16 Form User Setting b. Admin Setting Admin setting merupakan form yang digunakan admin untuk mengganti username dan atau password. Sistem kerja program ini adalah pertama admin menginputkan username dan password yang lama dan baru. Jika username dan atau password lama tidak sesuai dengan database maka proses update ditolak dan akan muncul pesan username atau password salah. Tetapi jika sesuai secara otomatis program akan mengupdate data admin.
Gambar 4.17 Form Admin Setting Muncul Pesan Username Salah
7. Menu Profile Menu ini berisi tentang profile programmer. Berisi nama, NIM, jurusan, fakultas, alamat email, dan nama perguruan tinggi programmer.
Gambar 4.18 Form Profile Programmer
4.5 Sistem Kendali Perangkat Listrik Berbasis Komputer dan Telepn Seluler Menurut Kajian Al-Quran Fungsi kendali perangkat listrik sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena jika tidak ada kendali penggunaan listrik bisa menyebabkan mudharat bagi pemiliknya. Begitu juga dengan pengendalian diri. Pengendalian serta pengarahan sangat dibutuhkan oleh manusia. Pada umumnya jiwa manusia berpotensi untuk terpengaruh atau dipengaruhi oleh dunia luar, baik itu berimbas positif atau negatif bagi manusia. Islam tidak menyuruh umatnya untuk menutup diri dari pergaulan luar agar tidak terkena dampak negatif, tetapi dalam konsep pergaulan Islam terdapat filter untuk menyaring efek negatif. Sehingga umat Islam menjadi umat yang sosial dan berakhlak yang luhur. Allah berfirman pada firman- Nya Surat Al-Hujurat : 13. $' '$9# $) /3)=z . \& 3=_ $/` $7% #$G9 ) /32& !# 39)?& ) !# = 7z Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Al-Hujurat: 13)
Dalam dunia IPTEK perangkat listrik merupakan hasil pemikiran manusia. Dimana dalam penggunaannya diperlukan pengendalian. Sehingga manusia dapat mengendalikannya perangkat listrik tersebut. Dari konsep pengendalian ini bisa ditarik pelajaran, bahwa manusia sebagai pencipta pengendalian perangkat listrik dapat mematikan dan menghidupkan perangkat listrik dengan mudah dan sesuka manusia. Namun untuk pengendalian seluruh alam semesta adalah Allah, Sang Khalik Yang Menciptakan segala apa yang ada di dunia dan akhirat. Dan memiliki ilmu yang sangat luas. % 9 %. ``s79# ## M=39 1 9 ``s69# 7% & ? M=. 1 9 $_ &#W/ # Artinya: Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat- kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (Surat Al-Hujurat: 109)
%!# t M` `&! #=Gz# 9# $9# & =)? Artinya: Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka Apakah kamu tidak memahaminya. (Surat Al-Muminun: 80)
#) $& & 7= % $& $I` #) $ , $= `)9# $ #? Artinya: Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur- hancurnya. (Surat Al-Isra: 17)
Bukti akan kebesaran dan kekuasaan ALLAH dalam mengendalikan alam semesta ini untuk kejadian baru-baru ini adalah terjadinya Gempa bumi di Sumatera Barat 7,6 SR dan Jambi 7,0 SR. Dengan menewaskan lebih dari seribu orang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai sistem kendali perangkat listrik berbasis komputer dan telepon seluler yaitu: 1. Perangkat akan mati jika byte port di AND kan dan akan hidup jika di OR kan. 2. Sebelum isi SMS diproses perlu adanya kapitalisasi, karena sistem hanya bisa menangani isi SMS dengan huruf kapital. 3. Sebelum isi SMS diolah perlu adanya pemotongan isi SMS untuk menbedakan tiap kata pada isi SMS.
5.2 Saran Beberapa saran pengembangan lebih lanjut yang dapat diberikan oleh penulis adalah : 1. Diharapkan adanya percobaan dan penelitian lebih lanjut untuk penggunaan Java Native Invocation, merupakan pemrograman Java yang dapat diterapkan pada pemrograman Interfacing. 2. Pengembangan lebih lanjut, dapat digunakan rangkaian mikrokontroller tanpa menggunakan program simulasi di komputer sebagai perantara dalam mengcoding dan mengolah data, sehingga dengan demikian akan menghasilkan efisiensi dari penghematan listrik komputer
Husni.2004. Pemrograman Database dengan Delphi. Malang: Graha ILmu.
Iswanto. 2008. Antarmuka Port Paralel dan Port Serial. Yogyakarta: Gava Media.
Madcoms. 2002. Seri Panduan Pemrograman Borland Delphi 7. Yogyakarta: Andi.
Marcus, Zakaria dan Josef W. 2006. Aplikasi SMS untuk Berbagai Keperluan membuat Aplikasi SMS Menggunakan Delphi dan OxygenSMS. Bandung: Innnformatika.
M. Al-Hazanadar, Mahmud. 2006. The Most Perfect Habit. Jakarta: Dar Thayyiban.
Muzakki. 2003. Elektonika Buku IIA. Surabaya: UNAIR Press.