You are on page 1of 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

Cream dengan zat aktif Kalamin

Kelompok A-2/3
Nuryenti (2010210203) Pinawati (2010210208) Putri Karimah (2010210216) Radita Ayu Mayang Sari (2010210218) Rani Purwati (2010210222) Rani Solihati Azmatun (2010210223)

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila JAKARTA 2012

I.

Judul : Pembuatan Cream Menthol dengan Tipe Cream A/M dan M/A

II.

Tujuan Percobaan :
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengeahui cara penelusuran pustaka untuk

mengumpulkan data zat berkhasiat tertentu dan zat tambahan yang diperlukan sebagai data penunjang dalam penyusunan formulasi sediaan.
2. Dapat membuat cream dengan berbagai jenis basis. 3. Mengamati pengaruh basis terhadap karakteristik fisik dan pelepasan bahan

aktif.

III.

Teori Dasar Cream adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Dapat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Ada dua tipe basis cream yaitu tipe basis minyak dalam air dan tipe basis air dalam minyak. Untuk cream air dalam minyak biasanya digunakan sabun polivalen, adeps lanae, span, cera. Sedangkan untuk cream tipe minyak dalam air digunakan sabun monovalen seperti TEA, Na.stearat, K.stearat, ammonium stearat. Selain itu untuk mencegah terjadinya oksidasi dapat ditambahkan antioksidan dan zat pengawet seperti nipagin dan nipasol dalam konsentrasi tertentu. Stabilitas cream dapat rusak system campurannya, terutama

disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebekan oleh penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe cream jika zat tidak tercampurkan satu sama lain. Pengenceran cream hanya dapat dilakukan jika pengencer yang cocok dan harus dilakukan dengan teknik aseptic. Pada pembuatan fase minyak dilelehkan sebagian mulai dengan bahan yang mempunyai titk leleh paling tinggi. Fase minyak yang lain kemudian ditambahkan untuk menurunkan titik leleh. Fase air dipanaskan beberapa derajat suhu titk leleh fase minyak, kemudian kedua fase digabungkan. Bila akan membuat cream tipe air dalam minyak, maka tambahkan fase air dalam fase minyak lalu lakukan pengadukan secara konstan dan searah dan

sebaliknya pada tipe minyak dalam air. Bahan-bahan yang mudah menguap seperti alcohol, kamfer, iodine maka ditambahkan setelah basis dingin kurang lebih 40oC. Bila bahan zat aktif berupa padatan dan tidak larut dalam basis maka dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan dengan cara triturasi. Cream dengan tipe minyak dalam air lebih disukai oleh kebanyakan pasien karena mempunyai sifat yang tidak lengket dan mudah tercuci oleh air, sehingga terasa nyaman bila dibandingkan dengan cream tipe air dalam minyak. IV. DATA PREFORMULASI

1. Calamin ( Farmakope Indonesia III halaman 119) Pemerian Kelarutan Khasiat : Serbuk halus, merah muda, tidak berbau, praktis tidak berasa. : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam asam mineral : Astringen dan antipruritis

2. Propilen Glikol (Excipient hal 407) Pemerian : Berwarna, kental, praktis cairan berbau dengan rasa sedikit asam. Kelarutan : Bercampur dengan aseton, kloroform, etanol, gliserin dan air, larut dalam 6 bagian dari eter Konsentrasi Guna : 15% : Antimikroba, pengawet, desinfektan, humektan, pastisizer, pelarut. OTT : Inkompatibel dengan reagen pengoksidasi seperti potassium permanganat Stabilitas : Dalam suhu yang sejuk, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup. Propilen glikol stabil secara kimia. Ketika dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.

3. Asam Stearat (Excipient hal 494) Pemerian Kelarutan : Kristal putih atau kuning berwarna, kristalin padat atau putih. : Mudah larut dalam benzene, karbon tetraklorida, kloroform dan eter, larut dalam etanol, heksan dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air.

Konsentrasi Guna OTT

: 1 20% : Emulsifying agent, pelarut, tablet dan capsule lubricant. : Inkompatibel dengan hamper semua logam hidroksida dan zat pengoksidasi.

Stabilitas

: Zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup.

4. Cera Alba (FI IV hal 186, Excipient hal 558) Pemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam keadaan lapis tipis, bau khas lemah, dan bebas bau tengik. Kelarutan : Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingin. Etanol mendidih melarutkan asam stearat dan bagian dari mirisin yang merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam klorofom dan eter juga minyak lemak. Konsentrasi Guna OTT Stabilitas : 1 20% : Stabilisator emulsi. : Inkompatibel dengan zat pengoksidasi. : Stabil jika disimpan pada wadah tertutup, dan lindungi dari cahaya.

5. Trietanolamin (TEA) (Excipient hal 663) Pemerian Kelarutan : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental. : Bercampur dengan aseton, dalam benzene 1 : 24, larut dalam kloroform, bercampur dengan etanol. Konsentrasi Guna OTT : 2 4% : Zat pengemulsi, alkalisator. : TEA akan bereaksi dengan asam mineral menajdi bentuk garam Kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi TEA bentuk garamnya larut dalam air. Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi coklat dengan paparan udara dan cahaya.

6. Nipagin (Excipient hal 310) Pemerian : Kristal berwarna atau Kristal putih sampai serbuk, hamper berbau dan mempunyai rasa sedikit panas.

Kelarutan

: Larut dalam etanol, eter, praktis tidak larut dalam minyak, larut dalam 400 bagian air. : 0,02 0,3 % : Antimikroba, pengawet. : Nonionik surfaktan seperti polisorbat 80, inkompatibel dengan bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, dan sodium alginate.

Konsentrasi Guna OTT

Stabilitas

: Stabil terhadap pemanasan dan stabil dalam bentuk larutan.

7. BHA (Excipient hal 45) Pemerian : Putih hamper putih, serbuk Kristal atau kekuningan

karakteristik berbau aromatik Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol 50%, propilen glikol, klorofom, eter, hexan. Konsentrasi Guna OTT Stabilitas : 0,005 0,2 % : Antioksidan. : Fenolik, zat pengoksida dan garam ferri. : Paparan dari cahaya menyebabkan perubahan warna, dan kehilangan aktivitas, harus disimpan pada wadah tertutup dan terlindung dari cahaya dan dalam tempat sejuk dan

dingin/sejuk.

8. Nipasol (Excipient hal 411) Pemerian Kelarutan : Putih, kristalin, berbau. : Mudah larut dalam aseton, larut dalam etanol, mudah larut dalam eter, praktis tidak larut dalam air.. Konsentrasi Guna OTT : 0,01 0,6 % : Antimikroba, pengawet. : Magnesium mengabsorbsi adanya besi Stabilitas : Stabil pada pemanasan. alumunium silikat, magnesium trisilikat,

propyl paraben, berubah warna dengan

9. Vaselin Album (FI IV hal 822; Excipients hal 331)

Pemerian

: Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0 o.

Kelarutan

: Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzene, dalam karbon disulfide, dalam kloroform, larut dalam heksan, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri. : 10 30% : emollien dan basis salep : merupakan bahan inert yang tidak dapat bercampur dengan banyak bahan.

Konsentrasi Guna OTT

Stabilitas

: jika teroksidasi dapat menimbulkan warna dan bau yang tidak dikehendaki. Untuk mencegahnya dapat ditambahkan

antioksidan. Simpan di tempat tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk dan kering.

10. Cetaceum (Excipient II hal 104) Pemerian Kelarutan Konsentrasi Guna OTT Stabilitas : Malam padat murni, hablur, bening, licin, bau dan rasa lemah. : Praktis tidak larut air. : 1 15% : Emolien. : Asam atau basa kuat. : Cukup stabil.

11. Adeps Lanae (FI IV hal 57 ) Pemerian Kelarutan : Massa seperti lemak, lengket, warna k,uning, bau khas. : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang 2x beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter, dan kloroform. Guna OTT : emulsifying agent dan basis salep : dapat mengandung pro-oksidan, yang dapat mempengaruhi stabilitas zat aktif

Stabilitas

: dapat mengalami autooksidasi selama penyimpanan. Untuk mencegahnya dapat di tambahkan antioksidan. Simpan di tempat yang tertutup, terlindung dari cahaya, sejuk dan kering,

12. Na Lauril Sulfat (Excipient hal 448) Pemerian : Putih atau krem sampai kuning pucat, Kristal berwarna atau serbuk. Kelarutan : Larut dengan mudah dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter. Konsentrasi Guna : 0,5 2,5% : Surfaktan anionic, detergen, emulsifying agent, penetrasi kulit, zat pembasah.. OTT : Inkompatibel dengan surfaktan kationik, garam alkaloid dan garam potasium. Stabilitas : Stabil pada kondisi penyimpanan normal, pada larutan dengan pH 2,5 atau kurang akan mengalami hidrolisis.

13. BHT (Excipient hal 45) Pemerian Kelarutan : Putih atau kuning pucat, kristal padat atau serbuk. : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilen glikol, larutan alkali hidroksida dan asam mineral, mudah larut dalam aseton, benzene, etanol, eter, minyak dan paraffin liq.. Konsentrasi Guna OTT : 0,005 0,02% : Antioksidan.. : Fenolik, zat pengoksidasi kuat seperti peroksida dan

permanganate. Stabilitas : Terpapar cahaya, kelembaban serta pemanasan

menyebabkan perubahan warna, dan mengurangi aktivitas.

14. Na. Borat (FI IV hal 605) Pemerian : Hablur, transparan, tak berwarna, serbuk hablur, putih tidak berbau dan hamper tidak berasa.. Kelarutan Konsentrasi : Larut dalam air.. : 1 15 %

Guna

: Pengawet

You might also like