You are on page 1of 5

BAB I STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A.

Latar Belakang Standar pendidik dan kependidikan adalah SALAH satu standar yang berkaitan langsung dengan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Adapun lingkup Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan mencakup: kriteria pendidikan prajabatan, kelayakan fisik maupun mental, dan pendidikan dalam jabatan. Selain itu guru wajib
memiliki kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui pendidikan profesi seperti yang tertuang dalam

Bab II pasal 10 UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menegaskan empat kompetensi guru yang diupayakan optimal yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. B. Problematika Terdapa hal-hal yang sangat perlu mendapat perhatian semua pihak terutama pemerintah, yaitu sbb : 1. Sertifikasi Seorang guru harus memiliki kompetensi untuk menjadi guru profesional salah satu program pemerintah yaitu dengan melalui sertifikasi untuk guru. Namun dengan munculnya sertifikasi muncul pula berbagai persepsi beragam di masyarakat ada yang hanya menganggap sertifikasi adalah peningkatan kesejahteraan, tanpa memperhatikan aspek yang lebih penting yaitu mutu atau kualitas guru itu sendiri. Dalam hal ini beberapa kalangan di masyarakat memandang sertifikasi hanyalah sebuah formalitas untuk mempeloleh predikat guru profesional. Sertifikasi melalui portofolio sangat lemah menjadi alat ukur Manipulasi dan pembohongan data sangat mudah dilakukan guru, mengingat legalisasi dokumen sebagian besar ada di kepala sekolah. Namun hal itu tampaknya masih belum cukup karena menurut laporan bidang pendidikan oleh United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yang dirilis November 2008, Indonesia peringkat 71 dari 129 negara dunia. Padahal pada tahun 2007, Indonesia peringkat 62 dari 130 negara, dan pada 2006 justru berada di peringkat 58. Artinya, selama tiga tahun terakhir pendidikan Indonesia terus terpuruk (images.pardi74.multiply.multiplycontent.com).

Sementara data pendidikan di Indonesia pada 2008 menunjukkan bahwa angka partisipasi murni (APM) tingkat SD/MI mencapai 95 persen, sedangkan tingkat SMP/MTs baru mencapai 71,83 persen. Sementara itu, angka partisipasi kasar (APK) SMA/MA/SMK 2006 hanya sebesar 55,22 persen dan APK pendidikan tinggi mencapai 16,70 persen. Kondisi ini tentu menjadi tantangan utama pendidikan di Indonesia (images.pardi74.multiply.multiplycontent.com). 2. Kinerja Guru Kinerja guru perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas seorang guru dan daya saingnya. Namun daya saing guru di Indonesia masih sangat rendah, di antara negara-negara ASEAN. Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) 20082009, daya saing Indonesia hanya mampu menduduki peringkat 55. Peringkat itu berada di bawah beberapa negara ASEAN, seperti Singapura di peringkat 5, Malaysia 21, Thailand 34, dan Brunei Darussalam 39. 3. Pendidikan Guru Banyak sarjana calon guru yang tidak memperoleh tempat pengabdian dan tempat kerja. Dengan adanya hak bagi sarjana non kependidikan untuk menjadi guru melalui proses Pendidikan Profesi perlu diterapkan secara hati-hati, sebab hal ini tentunya akan mengurangi lahan bagi mahasiswa yang memang berasal dari kependidikan yang akan menambah tingkal pengangguran. C. Solusi

BAB II STANDAR SARANA DAN PRASARANA

A. Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan tentunya memerlukan sarana dan prasarana dalam pelaksanaannya oleh karena itu dalam pengadaanya tidak boleh asal-asalan harus pula diperhatikan agar dapat menunjang dengan baik kegiatan pembelajaran. Adapun Persyaratan minimal tentang Sarana (perabot, perlatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, BHP) dan Prasarana (ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi

BAB III PENUTUP A. setidaknya telah muncul upaya baru untuk melakukan perbaikan pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. B. Saran Sertifikasi tidak hanya menuai kritikan namun segi positif nya juga harus dipetik tak ada hal yang sempurnah di dunia ini, setidaknya dengan adanya sertifikasi banyak guru dari berbagai daerah rajin melanjutkan studi dan mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, walaupun motivasinya berbeda-beda. Di harapkan dengan adanya sertifikasi menimbuhkan motivasi guru-guru untuk betul-betul serius meningkatkan kemampuan diri untuk mendidik generasi bangsa menjadi generasi yang berkualitas. UUD 1945 pasal 31 ayat 4 menegaskan Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional Peningkatan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, yakni dari Rp 50 triliun pada 2008 menjadi Rp 61 triliun pada 2009 yang dikelola Depdiknas, akan berdampak positif bagi kemajuan pendidikan.

Walaupun masih banyak yang mempersoalkan anggaran itu karena sesungguhnya belum mencapai 20 persen APBN, setidaknya pemerintah telah meningkatkan anggaran pendidikan (total RAPBN 2009 mencapai Rp 1.000 triliun). Pemerintah sebagai yang mengendalikan diharapkan lebih serius dan tidak setengah hati dalam memperhatikan hal yang sangat penting bagi masa depan bangsa yaitu Pendidikan.

8 LAMPIRAN
United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008, menempatkan posisi Human Development Indeks (HDI) Indonesia berada pada peringkat 107 dari 177 negara. Berarti Indonesia masuk dalam kelompok Medium Human Development pada daftar seperti kutipan berikut ini : High Human Development Medium Human Development 1. Iceland 2. Norway 3. Australia 4. Canada 5. Ireland 8. Japan 9. Netherlands 71. Dominica 99. Sri Lanka 100. Maldives 101. Jamaica 105. Viet Nam Low Human Development 156. Senegal 157. Eritrea 158. Nigeria 159. Tanzania, U. Rep. 160. Guinea

106. Occupied Palestinian Territories 161. Rwanda 107. Indonesia 162. Angola

25. Singapore 26. Korea, Rep. of 30. Brunei Darussalam 63. Malaysia 70. Brazil

128. India 136. Pakistan 137. Mauritania 138. Lesotho 139. Congo 140. Bangladesh 150. Timor-Leste

168. Congo, Dem. Rep. 169. Ethiopia 170. Chad 171. Central African Republic 172. Mozambique 173. Mali 174. Niger 175. Guinea-Bissau 176. Burkina Faso 177. Sierra Leone

(http://hdr.undp.org/en/statistics/). DAFTAR PUSTAKA Supardi dalam images.pardi74.multiply.multiplycontent.com/

You might also like