You are on page 1of 26

1. jelaskan perbedaan tahap-tahap kegiatan pertambangan & penambangan ?

jawab : - Pertambangan adalah suatu kegiatan yang mencakup mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, development, eksploitasi dan penjualan/pemasaran bahan galian. - Penambangan adalah suatu kegiatan yang berusaha melepaskan bahan galian dari batuan induknya yang dibawa kepermukaan untuk diolah demi kepentingan/kebutuhan orang banyak. 2. perbedaan mineral dan maseral ? jawab : Mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terdapat di alam secara alamiah mempunyai komposisi kimia secara tertentu dan sifat fisik yang tetap. Maseral adalah unsur-unsur organik yang terdapat di alam secara alamiah sebagai pembentuk batubara. 3. skala mosh ? jawab : Skala mosh adalah skala yang menunjukkan tingkat kekerasan mineral yaitu daya tahan mineral terhadap goresan. 1. Talk : Mg3O4Si2O10 2. Gipsum : CaSO4 2H2O 3. Kalsit : CaCO3 4. Fluorit : CaF5 5. Apatit : C5PO4 6. Ortoklas : KalSi2O4 7. Kuarsa : SiO2 8. Topas : Al2(FOH)2SiO2 9. Korundum : Al2O3 10. Intan :C 4. perbedaan sumberdaya dan cadangan ? jawab : Sumber daya adalah material yang terdapat di alam baik zat cair, zat pada maupun gas yang mengandung satu atau lebih komoditas dan diharapkan dapat menguntungkan bila ditambang. Cadangan adalah endapan bahan galian yang dapat menguntungkan bila ditambang berdasarkan teknologi pada saat ini, karena telah melalui sutau perhitungan yang teliti. 5. apa yang dimaksud dengan anomali ? jawab : Anomali adalah segala sesuatu yang menunjukkan gejala yang lain daripada gejala di tempat lain. 6. tahap-tahap kegiatan eksplorasi ? jawab : Target eksplorasi meliputi dimana daerahnya, bahan galian apa. Peninjauan lapangan meliputi survei geologi regional, sampling secara acak pada daerahdaerah prioritas. Eksplorasi pendahuluan meliputi pemetaan topografi, pemetaan geologi, survei geokimia, survei geofisika dan pemboran awal. Eksplorasi lanjut meliputi survei geofisika, pemboran lanjutan. Eksplorasi detail meliputi pemboran detail, sampling detail.

cadangan bahan galian (cadangan terukur). 7. jelaskan metode geofisika dan geokimia ? jawab : Metode geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas untuk mendapatkan anomali geokimia. Metode geofisika adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan kontras atau perbedaan sifat fisik dari batuan, mineral, dan bijih dari endapan yang diukur. 8. rumus kimia : galena, kalkopirit, silika, halit dan pirit jawab : - galena : PbS - kalkopirit : CuFeS2 - silika : SiO2 - halit : NaCl - pirit : FeS2 9. genesa terbentuknya endapan nikel primer dan sekunder ? jawab : Endapan nikel primer adalah endapan nikel yang terbentuk langsung dari pembekuan magma yang membentuk batuan beku ultra basa peridotit dengan kandungan Ni 0,2 %. Endapan nikel sekunder adalah endapan nikel yang terbentuk sebagai konsentrasi residu dan proses pelapukan yang batuannya berasal dari batuan ultra basa peridotit dan serpentinit. 10. batuan-batuan yang mengandung Ni ? jawab : - peridotit : 0,2000 % - gabro : 0,0160 % - diorit : 0,0040 % - granit : 0,0002 % 11. apa yang dimaksud dengan skala ? jawab : Skala adalah perbandingan antara jarak penggambaran di peta dengan jarak sebenarnya dilapangan. 12. jelaskan pengolahan dan metalurgi ? jawab : Pengolahan adalah proses pemisahan mineral-mineral berharga dari mineral-mineral tidak berharga. Proses pengolahan meliputi communution, sizing dan concentration. Metalurgi adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya, dimana terjadi perubahan sifat kimia. 13. Apa itu COG ? jawab : Kadar rata-rata terendah yang dapat menguntungkan bila ditambang berdasarkan teknologi pada saat ini. Kadar terendah yang masih menguntungkan bila ditambang. 14. Perbedaan stock yard dan stock pile ? jawab : Stock yard adalah tumpukan material/bahan galian yang belum melalui suatu proses pengolahan. Stock pile adalah tumpukan material/bahan galian yang sudah melalui sutau proses pengolahan.

15. Apa itu mesh ? jawab : Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inch linier. 16. Pebedaan ETO dan EFO ? jawab : ETO adalah produksi yang dilakukan pada front penambangan kemudian diangkut ke stock yard. EFO adalah produksi yang dilakukan pada saat pengosongan grizzly kemudian diangkut ke stock pile. 17. Perbedaan iklim dan cuaca ? jawab : Iklim adalah keadaan yang berhubungan dengan gejala atmosfir dan daerah cakupannya luas dengan jangka waktu sangat lama. Cuaca adalah keadaan pada suatu tempat dengan jangka waktu terbatas dan daerah cakupannya kecil. 18. Jelaskan jenis-jenis kontur ? jawab : Kontur indeks adalah garis kontur yang biasanya mempunyai nilai antara 5 10 kali dari kontur biasa, umumnya dibuat garis tebal. Kontur setengah adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis putus-putus dengan nilai ketinggian adalah setengah dari kontur biasa. Kontur biasa adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis biasa yang memperlihatkan titik ketinggian suatu daerah. 19. perbedaan tambang terbuka dan tambang dalam ? jawab : Tambang terbuka adalah segala aktifitas penambangannya berhubungan langsung dengan udara luar. Tambang bawah tanah adalah segala aktifitas penambangannya tidak berhubungan langsung dengan udara luar. 20. Jelaskan metode tambang terbuka dan tambang dalam ? jawab : Metode tambang terbuka : Open pit, open cut, open cast dan open mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk bahan galian logam. Quarry adalah metode penambangan yang diterapkan untuk bahan galian non logam. Strip mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan bahan galian yang posisinya horisontal atau agak miring. Alluvial mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan alluvial. Metode tambang bawah tanah : Open stope methods : ? gophering adalah sistem yang arah penggaliannya selalu mengikuti arah endapan bijih. ? underground glory hole adalah sistem penggaliannya dimulai dari atas raise dan diperbesar ke segala arah. ? shrikage stoping adalah sistem penggaliannya dilakukan secara over hand. ? sublevel stoping adalah sistem dimana dibuat sublevel-sublevel dengan jarak tertentu. Supported methods :

? cut and fill stoping adalah sistem penggaliannya dimana broken orenya dikeluarkan seluruhnya dan diganti dengan fiiling material. ? shrinkage stoping adalah sisitem yang menerapkan perpaduan antara shrinkage dan cut and fill stoping. ? square set stoping adalah sistem penambangannya digunakan timber untuk menyangga seluruh ruangan bekas tambang. ? stull stoping adalah sistem penambangannya menggunakan stull untuk menyangga antara hanging wall dan foot wall. Caving methods : ? top slicing adalah sistem penggaliannya diawali dari puncak yang dilakukan slice demi slice. ? sublevel caving adalah sistem penggaliannya dengan membuat sublevel-sublevel. ? block caving adalah penambangannya dengan memanfaatkan runtuhnya broken ore dalam tiap block level. 21. Apa itu stripping ratio dan BESR ? jawab : Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah overburden yang akan dikupas dengan endapan bijih yang akan dikupas. BESR adalah perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos pengupasan overburden. 22. apa perbedaan over burden dan inter burden ? jawab : Overburden adalah material yang berada diatas endapan bahan galian. Inter burden adalah material yang berada diantara endapan bahan galian. 23. curah hujan dalam mm buktikan ? jawab : Curah hujan mempunyai satuan mm, sebab dalam luas 1 m2 dapat diperoleh air sebanyak N mm. Misal : 10 mm/24 jam artinya dalam waktu 24 jam terdapat air sebanyak 10 liter dalam luas 1 m2. Bukti : 1 liter = 1 dm3 10 liter = 0,01 m3 10 liter/m2 = 0,01 m3/ m2 = 0,01 m = 10 mm (terbukti) 24. cara menentukan % kemiringan jalan ? jawab : Rumus dasar : Sin ? = a/b Cos ? = c/b a b tg ? = a/c c 25. jelaskan cara menentukan lintang dan bujur ? jawab : Keliling bumi di katulistiwa : 40.070 km Keliling bumi di kutub : 39.941 km Maka tiap derajat bumi setara dengan : Lintang = 40.070 km/360 = 111,3056 km

Bujur = 39.941 km/360 = 110,9472 km Bila letak kontra karya penambangan antara 116,40 BT LS 9,05 LS (selisih 0,55), maka luasnya adalah : = (0,15 x 110,9472 km/) x (0,55 x 111,3056 km/) = ( 16,64208 x 61,21808) km = 1018,7961 km2

116,55 BT (selisih 0,15 ) dan 8,5

1. Specific Grafity : Kepadatan yang dinyatakan sebagai pembanding berat suatu volume dari suatu zat terhadap berat dari zat standar lain dengan volume yang sama. Untuk mengukur tekanan dan kapasitas alir dari reservoar 2. Recoverable Reserves : Jumlah dari minyak atau gas didalam reservoar yang benar-benar dapat diproduksi 3. Penambangan dengan Back Filling (back filling digging system : Cara penambangan dengan membuang material ketempat dimana bijihnya telah diambil. Karena overburden dikembalikan pada tempat yang sudah diambil/ sudah digali bijihnya maka dibuat back filling digging methode. Dragline lebih disukai untuk masud ini, disebabkan karena boomnya lebih panjang dibandingkan dengan fower shovel. Back filling dingging methode sangat cocok untuk endapan yang tidak berlapis atau bijihnya hanya satu lapis. Apabila bijihnya dua lapis maka overburden yang pertama dibuangkan kelaur tambang, beck filling methode cocok untuk material lunak, yang tidak membutuhkan peledakan. Umumnya untuk endapan yang horizotal. 4. SG campuran : SG X = a : berat A Kg SG Y = b : berat B Kg SG Z = c : berat C Kg A/a + B/b + C/c

Maka SG campuran adalah : A+B+C SGmin

5. Campuran pencucian Batubara : Batubara dengan butiran halus dapat dicuci dengan cara flotasi, batubara dengan ukuran antara 40 1.600 (micro) dapat dengan mudah mengapung dengan menggunakan suatu collector netral (non polar). Batubara dengan butiran kasar tetap dilakukan dengan tabling dari bermacammacam type table. 6. Satuan kadar : Emas = gr/ton, perak = gr/ton, Fe = %, NI=% 7. Endapan primer : Endapan pertama, ini terjadi langsung dari magma

8. Endapan sekunder : Endapan primer yang telah mengalami pelapukan, andapan alluvial terjadi karena adanya pemisahan alam dari batuan asalnya, dan kemudian mengumpul disuatu tempat 9. Endapan plaser /endapan alluvial : Endapan yang terbentuk karena adanya proses kosentrasi alam. Syarat-syarat supaya material membentuk endapan alluvial : 26. Mineral harus keras 27. Mineral tidak mudah larut dalam asam/basa 28. Memiliki berat jenis yang tinggi (besar dari 3) 10. Berdasarkan cara penambangan yang dilakukan terutama cara pembuangan overeburdennya, maka ada empat endapan yang cocok untuk tambang tebuka : endapan elluvial, endapan yang terjadi karena adanya proses kosentrasi oleh alam terhadap pelapukan batuan sumber yang telah terangkat pada jarak yang kurang dari 100 meter endapan alluvial, proses terjadinya sama dengan endapan elluvial tetapi telah terangkat lebih dari 100 km endapan vein, yang tebal lebih dari 5 meter dan telah tersingkap endapan horizontal, yang luas seperti batubara, garam-garam dan ilmenit 11. Prinsip Kerja Jigging : Jigging ialah proses ore kosentrasi dalam suatu cairan berdasarkan perbedaan berat jenis dari partikel mineral yang mengakibatkan kesanggupan dari pertikel tadi mengatur dirinya mengambil kedudukan (startification) dalam beberapa lapisan sesuai dengan BD-nya masingmasing yang kemudian dilanjutkan dengan pengeluarannya. Dalam jigging digunakan gaya hidrolic ke 2 jurusan, yaitu bergantian aliran air ke atas (pulsion) melalui suatu lapisan partikel semistationery bed yang bertidak sebagai media pemisah dan ditahan oleh suatu screen. Pada saat terjadi pulsion dan suction, maka partikel mengalami fraksi gaya-gaya yang berbeda-beda. 12. Pemisahan Kosentrasi dan Tailing : Partikel mineral yang berstratifikasi dalam lapisan-lapisan yang berbeda berat jenisnya dapat dipisahkan dengan beberapa cara : Pengeluaran berkala : Fine concentrate mungkin dapat kelaur (lolos) dengan sendirinya melalui screen apabila sizenya lebih kecil dari screen. Coarse kosentrate dan tailing (mineral) ringan yang dapat diatas screen dapat dikeluarkan dengan jalan digaruk lapisan demi lapisan Secara kontinue : Fine concentrate dapat lolos dari screen dan keluar dari bawah sebagai hutch concentrase. Cprase concentrate yang terdapat diatas screen dapat dikeluarkan melalui gate dan discarge diatas screen. Tailing yang terdapat pada lapisan atas dapat keluar karena dorongan feet yang baru melalui discreen endapan 13. Angle of repose : Sudut yang dibentuk oleh suatu mineral lepas yang mengunduk seperti kerucut dimana diperoleh keseimbangan

14. Cara pencucian Cassiterite (bijih timah): Pada waktu pulp (material-material yang berupa lumpur atau campuran antara air dengan material-material solid) melintasi riffle material yang berat akan tertangkap riffle sedangkan material yang ringan akan ikut bersama-sama dengan aliran pulp keluar sluice box sebagai tailling 15. Reduction ratio : Nilai perbandingan diameter dari feet terbesar dengan diameter produk terbesar 16. Ore limit : Batas dari pada bijih, biasa merupakan kontak garis yang tertentu atau batas-batas yang tidak tertentu, tergantung dari pada assay dari pada sample 17. Assay : Nilai metal dalam bijih 18. Prospect : Suatu tambang endapan mineral yang belum menjadi tetapi ada kemungkinan untuk bisa di tambang 19. Cadangan : Bagian dari Sumberdaya yang telah diteliti dan diketahui tingkat keekonomisannya 20. Minimum stoping width : Stope yang masih ekonomis dimana pekerja masih dapat bekerja serta penetapan alat secara leluasa 21. Ore estimation : Untuk menentukan tonase dari pada bijih harus dipertimbangkan dua faktor : o berat dari pada bijih o volume dari pada bijih 22. Pemeriksaan tambang : Penyelidikan yang teliti dari suatu tambang untuk mendapatkan gambaran atas nilainya serta dikemudian hari Penelitian tambang : Bijih/tambang dinilai secara ekonomis apakah dapat dibuka atau tidak (dihitung secara ekonomis dan sederhana) jadi dalam hal ini segi geologinya, seperti peta-peta geologi, penyebaran endapan, petrologi sudah diketahui. Kemudian dilanjutkan pemboran untuk mengetahui besarnya cadangan 23. Sistem kristal : Isometrik, mineralnya : Pirit, halit dan flourit. Tetragonal, mineralnya : kasiterite dan zirkon. Heksagonal, mineralnya : kuarsa, kalsit, dan hematit.

Orthorombic, mineralnya : topas. Monoklin, mineralnya : orthoklas, gip,augit Triklin, mineralnya : albit dan aksinit

24. Pembagian mineral pembentukan batuan : Mineral Utama : Mineral-mineral yang secara dominan didalam suatu batuan mempunyai susunan serta struktur atom tersendiri Mineral sekundar : Mineral-mineral sekunder yang kemudian dibentuk dari mineral-mineral primer Mineral aksesoris : Mineral yang terdapat dalam jumlah yang sangat kecil tapi hampir merata terdapat disemua batuan 25. a. a. b. b. a. b. c. Beda batuan beku luar dan batuan beku dalam : Batuan beku luar : Terbentuk dipermukaan bumi Struktur porfiri/amorf Batuan beku dalam : Pembentukannya didalam kerak bumi Antara 3 4 km Struktur holokristalin

26. Macam-macam alat Crushing dan Grinding : Crushing : Suatu langka pertama dalam mineral dressing yang bertujuan menghancurkan /memecahkan bongkahan-bongkahan batuan besar menjadi fragmen yang lebih kecil Coarse crushing (primary breaking), jawcrusher dan gyratory crusher Intermediate (secondary) crushing, reduction giratory crusher, conecrusher dan spiring rolls Fine crusher, gravity stam mill Special USE. Toothed stam mill Grinding : Penghancuran oleh gaya gesekan dan biasanya dipakai untuk material halus (max 6 mesh) Tumbling mill Balls mill Rod mill Tube mill 27. Grade Resistance : Besarnya gaya berat yang melawan/membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalan yang dilaluinya 28. Match factor : Faktor untuk menilai keserasian kerja antara alat angkut dan alat muat dalam operasi penambangan na . Ctm Dimana :

MF = MF = match factor Nm. Cta na = jumlah alat angkut Nm = jumlah alat muat Ctm = Cycle Time alat muat Cta = cyle time Alat angkut 29. Kestabilan lereng: Besarnya sudut untuk suatu bench agar tetap stabil (tidak terjadi kelongsoran) 30. Kestabilan lereng tergantung pada : o Komposisi kimia batuan, yang menentukan sifat-sifat fisik tanah/batuan o Bidang diskontinu (stratifikasi, joint, fault, fold, dan gerakan-gerakan tektonik) o adanya air tanah, terutama bila disertai oleh stratifikasi/joints o geometri lereng (tinggi lereng, sudut lereng, berm width,bank width) 31. Cara mengantasi Kelongsoran : membuat sudut kemiringan yang merupakan kompromi antara safety dengan segi keamanan menggunakan drainage sistem yang sesuai pada waktu-waktu tertentu harus diamati, tempat-tempat terjadinya tension crack kalau bench dibiarkan terlalu lama, maka sudut kemiringannya harus diawasi apakah cocok untuk safety atau tidak 32. Perbedaan batuan asam dan basa : Batuan asam : Banyak mengandung SiO2 , Warna terang Batuan basa : Kurang SiO2, Warna gelap/hitam 33. Silika (SiO2) : Merupakan mineral utama, yaitu mineral-mineral yang secara dominan didalam suatu batuan 34. Swell factor : Material dialam itu didapat dalam keadaan padat dan terkonsilidasi dengan baik sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau yang terisi udara diantara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir buti itu halus sekali. Tetapi bila material itu digali dari tempat aslinya maka akan terjadi pengembangan volume (swell). Bila 1,00 cuyd tanah liat dialam bila telah digali akan memiliki volume sebesar 25% dan dikatakan baik material tersebut mempunyai swell factor sebesar 0.80 atau 80% SF = (V insitu/V loos)x100% = (1,00/1,25)x100% = 80% Present swell = (1,25/1-1)x100% = 25% 35. Refractory : Bahan yang mempunyai sifat dapat mempertahankan bentunya pada temperatur yang tinggi. Gunanya: Pelapis tanur untuk proses-proses yang memerlukan temperatur yang tinggi Atap tanur Kuali penuang logam/terak cair Cawan tanah panas (crusibel)

36. Jenis-jenis Refraktory : Bedasarkan komposisi kimia/persenyawaan : Refraktory oksida : Silika : lempung tanah api, alumina kadar tinggi, chromit, magnesia chromit Refraktory bukan silika : Karbon dan grafit : silikon karbida 37. Berdasarkan sifat keamanan : Refraktory asam (Refraktory yang menggunakan suatu bahan dan sifat kimianya asam) misalnya : Silika Lempung tanah api Alimina silikate Refraktory basa, misalnya : Bauksit brick Alundan c. Refraktory netral : Carbon, grafit Chromit Logam : Cu, Pt, Th, Ti, dsb d. Rafe refraktory : Berrilium oksida Titan oksida 38. Harga logam didunia tergantung dari beberapa faktor : konsentrasi logam pada kerak bumi kadar logam pada bijih kesulitan pada ekstraksi metalurginya kemurnian logam dari kotornya jumlah produksi logam pemakiannya faktor politik pajak tiap negara 39. Metal recovery : Jumlah logam (dalam berat) yang berada pada kosentrat dibandingkan dengan jumlah logam (dalam berat) yang berada pada feet (bijih) 40. Ekonomic recovery : Nilai dari kosentrat yang nyata (riel) di bandingkan dengan nilai dari kosentrat yang ideal dari suatu proses pengolahan bijih 41. Free On Board : Produsen menanggung ongkos sampai kepelabuhan (tempat pengapalan)

42. Free On Rail : Pembeli yang menaggung ongkos ke tempat dimana bijih akan di bawah 43. Cost Insurance dan Feight (CIF) : Semua ongkos asuransi, transport sudah termasuk dalam harga. Bila ongkos naik, maka ongkos ditanggung oleh produsen/penjual 44. Calcining : Pemisahan karbonat dengan batuan panas 45. Roasting : Proses reaksi dari bijih (padat) atau kosentrat dengan gas, biasanya oksiden dari atmosfer dengan tujuan utama mengoksidasi mineral-mineral sulfida menjadi oksida-oksida atau sulfat-sulfat 46. Sintering : Proses dimana bahan padat yang halus terpisah-pisah di aglomerasikan menjadi cake yang berpori-pori, bersela dengan batuan panas 47. Proses metalurgi untuk logam Cu Proses pada Cu sulfida : Biasanya proses yang dilakukan untuk bijih cu sulfida adalah dengan proses pyrometalurgy. Langka-langka dari proses itu adalah : meningkatkan kadar Cu hingga 25% di dalam konsentrat yang dihasilkan dari proses mineral dressing proses oksidasi rosting pada temperatur 750 8000 C, pada temperatur ini hanya Cu sulfida yang dapat teroksidir, sehingga didapat Cu oksida tetap (tidak berubah) dan Cu sulfida berubah menjadi Cu oksida proses netral smelting (dalam dapur strall oven) pada temperatur 14000 C, terjadi pemisahan dimana mineral-mineral oksida (mis. Fe oksida) akan masuk kedalam slag sedangkan mineral-mineral sulfida akan terbentuk matte matte yang terjdi dari Cu sulfida dengan hembusan udara matte tersebut menjadi matelister Cu (proses terjadinya dalam converter horizontal pada temperatur 15000 C dengan kadar Cu manjadi 98 99% ferinery (pemurnian) dikerjakan dengan electro refinery 48. Bijih-bijih Cu sulfida : Covelite (CuS), Chaclopyrite (CuFeS2), Bornite (CuSO4 Cu(OH)2), dll 49. Proses Cu oksida : Proses yang dilakukan adalah hydrometalurgy : o Leaching dan dengan memakai H2SO4 dimana Cu dirubah menjadi Cu sulfat o Cu dalam larutan sulfat dikerjakan dalam cementasi, proses cementasi ini menggunkan scrap Fe o Electro perfinery

50. 1. 2. 3. 4.

Penggolongan mineral berdasarkan persenyawaan kimia : Unsur 5. Sulfat Haloida 6. Oksida Organis 7. Sulfat Carbonat 8. Silikat

51. Cara terbentuknya mineral ialah : primer, sekunder, aksesor. Contoh : Primer : meneral berbentuk insitu (asal), misal; Calciite, Granit, Kuarsa, Biotit Sekunder : Mineral yang telah mengalami pelapukan (dari primer). Misal; Chlorite. Aksesor : Jumlah mineralnya kecil tetapi merata pada semua batuan. Misalnya; magnetit, hematit, limonit. 52. Au Sn Fe Cu Ni Kadar macam-macam logam : (emas) = gr/ton (timah) = kwintal/1000 m3 (besi) =% (tembaga) =% (nikel) =%

53. Macam-macam semen : Pozzolanas semen : dibuat pada batuan-batuan yang telah mengandung dari pada komposisi semen dan ditambah dengan silika bebas Slag semen : dibuat dari pada slag peleburan baja, dimana dalam slag itu terdapat komponen semen, antara lain Al2 O3 SiO2, Ca oksida, Fe oksida Si oksida. Aluminous semen : dibuat dari sebagian komponen SiO2 yang diganti dengan oksida besi dan Al. Masanry, Water Proof, Calored Cemen (ketiganya adalah portland cemen yang ditambah dengan suatu zat semen). Masanry cement : Portland semen + partikel-partikel kerikil + pecahan silika + clay Water Proof cement : Portland semen + asam asetat Calored Cement : Portland semen + zat-zat tertentu sesuai dengan yang kita inginkan. 54. Pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan apakah suatu penambangan dibuka dengan tambang terbuka atau tertutup antara lain : Kedalaman dari endapan, hal ini merupakan endapan kuno, karena dengan kemajuan teknologi sekarang ini faktor kedalaman bukan lagi merupakan suatu permasalahan, hal ini dapat kita lihat pada contoh berikut : Dicikatok dengan kedalaman kurang dari 435 m, digunakan sistem tambang bawah tanah, sedangkan pada tambang tembaga di bingham (USA) dengan kedalaman lebih dari 435 m, masih digunakan tambang terbuka Pertimbangan ekonomis, hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dengan mining recovery yang semaksimal mungkin dan relatif aman bagi pekerja. 55. Keuntungan tambang terbuka : ongkos operasi lebih murah

mengamatan dan pengawasan relatif lebih mudah kondisi kerja yang lebih baik, karena langsung berhubungan dengan udara luar alat-alat mekanis yang lebih besar dapat bekerja lebih leluasa, sehingga produksi dapat ditingkatkan lebih besar mining recovery rata-rata lebih besar, batas-batas endapan lebih mudah diketahui dan dapat dimanfaatkan, secara keseluruhan pemakaian bahan peledak dapat lebih effisien dan leluasa relatif lebih aman, bahaya yang ditimbulkan hanyalah adanya kelongsoran, juga dapat disebabkan oleh gas-gas beracun, kebakaran, keruntuhan dan lain-lain 56. Kerugian-kerugian tambang terbuka : karena pengaruh langsung dengan cuaca /udara, effisiensi kerja berubah-ubah sesuai dengan keadaan cuaca kedalaman penggalian terbatas, hal ini cenderung tergantung dari bentuk endapanya karena pengaruh dari pekerjaan blending/mixing, alat-alat tersebar letaknya, sehingga menyulitkan pengaturnya dari alat-alat adanya kesukaran pembuangan overburden 57. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan tambang : Keuntungan /laba yang diinginkan Jumlah cadangan dan umur tambang Batas maksimum dari pada kedalaman tambang pada akhir operasi Kemiringan tebing Stirping rationya Cut of gradenya 58. Oksigen balance Untuk membentuk zero oksigen balance yaitu unsur-unsur hidrogen, nitrogen, oksigen dan karbon didalam bahan peledak dan hal ini harus sebanding sedemikian rupa agar sewaktu peldakan semua unsur akan membentuk H2O, N2 dan CO2 Rumus oksigen balance (OB) = 3NH4NO3 + CH2 - 7H2O + CO2 + 3N2 59. Bila oksigen kurang (O2) kurang gas CO 2NH4 NO3 + CH2 5H2O + 2N2 + CO 60. Bila oksigen (O2) lebih gas NO2 5NH4 NO3 + CH2 11H2 O + CO + 4N2 + 2NO (O0 1/2Na0 Ca0) 2CO N0 O 61. Oksigen balence artinya yang terdapat dalam campuran bahan peledak apabila bereaksi hanya cukup membentuk uap air (H2O), karbon dioksida (CO2) dan nitrogen (N2) bebas. 62. Mining Suatu kegiatan pengambilan endapan berharga dari dalam kulit bumi baik dengan penggalian permuakaan tanah maupun dibawah tanah.

63. Rock (batuan) Adalah kumpulan satu atau lebih mineral-mineral yang terdiri dari zat-zat anorganik yang membentuk kulit bumi. 64. Ore (endapan bijih, cebakan bijih) Adalah kumpulan dari mineral-mineral yang berharga dari pada logam dapat diambil (diextrak) salah satu/lebih logam dengan menguntukan berdasarkan keadaan teknologi ekonomi saat itu. 65. Kuasa pertambangann Adalah wewenang yang diberikan kepada badan/perseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan. 66. Penambangan Adalah suatu kegiatan membebaskan/menganbil mineral-mineral serta batuan yang mempunyai arti ekonomis dan batuan induknya dari dalam kulit bumi dengan penggalian pada daerah dipermukaan /di bawah tanah untuk dimanfaakan. Kegiatan-kegiatan dasar penambangan tersebut yaitu : Pembongkaran (loosening) Pemuatan (loading) Pengangkutan (hauling)

1. Prospeksi Adalah kegiatan penyelidikan, pencarian, dan penemuan, endapan-endapan mineral berharga. 2. Eksplorasi Adalah pekerjaan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral berhaga yang antara lain meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan cadangan dari endapan tersebut. 3. Development Pekerjaan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan yang antara lain; pembuatan lobanglobang bukaan ke arah dan dalam endapan bijih yang sudah pasti ada. 4. Eksploitasi Adalah kegiatan penambangannya sendiri yaitu mengambil dan membawah kepermukaan bumi, kadang-kadang sampai pada pemasarannya. 5. Round Adalah suatu pola lobang bor yang meliputi lokasi dan arah jumlah bor yang digunakan untuk memperoleh bukaan pada suatu batuan/ore. 6. Country rock Semua lapisan batuan yang mengelilingi endapan bijih.

7. Gangue mineral Adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna yang terdapat bersama-sama mineral berharga/bagian dari endapan bijih. 8. Waste (barren rock) Batuan yang tidak mengandung mineral berhaga bagian lain dari endapan bijih yang kadarnya sangat rendah. 9. Vein Adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk dan menyerupai urat/pipa, umumya miring, agak tajam terhadap bidang datar. (>450). 10. Overburder Adalah semua material /batuan yang menutupi bagian atas dari suatu endapan. 11. Hanging wall Lapisan batuan yang terletak dibagian atas vein disebut roof atau batubara. 12. Foot wall Adalah lapisan batuan yang terletak dibagian bawah vein disebut floor untuk endapan batubara. 13. Dip (kemiringan) Sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih/lapisan batuan dengan bidang datar. 14. Strike (jurus) Arah mendatar dari suatu endapan/batuan yang tegak lurus terhadap kemiringan. 15. Shaft (sumuran) Adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan. 16. Tunnel (terowongan) Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang menembus bukit. 17. Adit Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya menembus sebelah bukit saja. 18. Drift Adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat endapan bijih dan arah sejajar dengan jurus/dimensi terpanjang dari endapan bijihnya. 19. Cross cut suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang atau memotong jurus endapan bijih,

suatu lubang bukaan yang menghubungkan shaft dengan endapan bijih suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jalan pengangkutan utama. 20. RaiSe Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level bawah kelevel atas. 21. Winze Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level atas ke level bawahnya. 22. Blind shaft Adalah raize/winze yang berfungsi sebagai shaft, tetapi tidak menembus sampai kepermukaan bumi. 23. Stope Adalah suatu tempat atau ruangan dimana endapan bijih sedang ditambang tetapi bukan tempat penggalian yang dilakuakan selama devolopment. 24. Sump Adalah sumuran dangkal untuk menampung air untuk kemudian dipompa kepermukaan bumi, biasanya dibuat ditempat terendah dari shaft dekat shaft/level. 25. Shaft collar Adalah bagian paling atas suatu shaft yang diperkuat dengan beton, kayu/babu/timber. 26. Slope stability Adalah usaha yang dilakukan sehingga kemiringan dari suatu lereng akan tetap stabil dan tidak terjadi longsor. 27. Creep Adalah peristiwa dimana apabila lapisan di bawah lunak dan pillar mendapatkan tekanan yang kuat dari atas maka lantai pada kiri-kanan akan naik. 28. Thrust Adalah batubara/pillar yang kurang kuat tekanan dari atas yang besar dan lantai kuat, akibat pillar akan pecah. 29. Geologi Ilmu pengetahuan yang menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi/lapisan batuan pembentuk kulit bumi, tetang adanya suatu endapan, patahan, lipatan dan/dapat juga dikatakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tetang zat pembentuk kulit bumi. 30. Hubungan geografi dengan topografi Topografi merupakan detail dari geografi itu sendiri, jadi topografi merupakan pekerjaan lanjutan dari penyelidikan geografi dan geologi.

31. Faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi shaft Faktor permukaan : Topografi : apakah perlu alar kerta api, lori, truck dan belt conveyor. Permukaan shaft harus terhindar dari bahaya kelongsoran juga: Dip dan strike dari deposit. Waktu yang tersedia Biaya yang tersedia Faktor di bawah tanah : Keadaan bawah tanah yang meliputi; o Geologi (keadaan batuan, patahan dan lain-lain) o Hydrologi o Keadaan tempat, apakah mengandung air, patahan. Keadaan daerah yang akan ditambang apakan ada subsidance. Kemungkinana hilangnya mineral-mineral barharga yang ditinggalkan dalam bentuk pilar Pengeringan shaft, usahanya yaitu dengan pembuatan shaft collar (shaft dipermukaan) yang harus lebih tinggi dari permukaan sungai. 32. Shaft terbagi dua yaitu : Rectanguler ( ) Rounded ( ) dan untuk batubara. Kentungan shaft bulat (rounded) Lebih kuat terhadap lateral pressure (tekanan horizontal) dibandingan dengan rectangular. Kalau dibutuhkan pipa-pipa untuk ventilasi kabel-kabel maka hal tersebut akan lebih mudah dilakukan untuk shaft yang bulat. Bilah shaft bulat diperkuat dengan semen maka shaft tersebut bersifat kedap air (dapat menahan air tanah). Ongkos perawatan lebih murah. o Keuntungan rectangular shaft Bisa dengan muda dibagi atas beberapa bagian/compartement, sesuai dengan kebutuhan, untuk vertikal shaft. Inciland shaft umumnya dipakai rectangular. 33. Faktor-faktor yang menentukan ukuran dari pada shaft Tujuan dari pembuatan shaft yaitu untuk eksplorasi, taransportasi (hoisting) Kapasitas tambang yang diinginkan Suplai udara untuk ventilasi Cara hoisting (apakah sistem cage/skip) Jumlah buruh yang akan diturunkan melalui shaft Jumlah air yang akan dipindahkan Sifat tanah dan batuan sekitarnya Biaya yang tesedia untuk pembuatan shaft Kedalaman dari pada shaft Wending ongine (mesin pengangkat).

34. Skip Suatu alat trasportasi yang digunakan pada tambang bawah tanah yang menghubungkan dari level bawah ke level atas dengan mempunyai kemiringan 90o 35. Cage Suatu alat trasportasi yang digunakan pada tambang bawah tanah untuk mengangkat material dan pekerja, yang dipakai pada vertikal shaft (90o). 36. Perbedaan Drift dan Cross Cut dengan Tunnel. drift dan cross cut kurang dari pada tunnel (dalam hal ukuran) tunnel lebih parmanen dari pada drift dan cross cut tunnel lebih besar dari pada drift dan cross cut karena juga untuk ventilasi. tunnel keluar dipermukaan bumi, sedangkan drift dan cross cut tidak. 37. Breast Istilah lain dari pada front (fases) bagian dari pada stope yang digali kearah horizontal. 38. Floor Bagian bawah dari semua lubang bukaan 39. Rib Bagian samping/dinding dari suatu drift/tunnel. 40. Ore pass/ore chute Yaitu lubang bukaan yang dipakai untuk melewatkan bijih dari bagian atas ke bawah, ore pass dilengkapi dengan chute gate. 41. Underhand stoping Yaitu suatu cara penambangan dimana arah penggalian/penambangan maju ke bawah. 42. Overhand stoping Yaitu cara penambangan yaitu arah penggaliannya horizontal. 43. Rill stoping Cara penambangan yang merupakan variasi overhand stoping dimana bentuk atapnya tidak rata tapi bertangga-tangga, bila rata disebut; Falt Back Stoping. 44. Dilution Yaitu dinding dari pada stope yang pecah/runtuh akibatnya runtuhan ini bercampur dengan ore sehingga kadar ore akan turun. 45. Spalling Yaitu retakan-retakan kecil pada dinding stope, biasanya karena getaran-getaran peledakan. 46. Cara penambangan untuk endapan bijih Open stope methode

Penambangan untuk endapan bijih yang kuat, pada tambang bawah tanah, dimana dalam penambangannya tidak diperlukaan penyanggaan. Underground glory hole : suatu sistem penambangan yang merupakan kombinasi antara open pit dengan underground. Gophering : cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu lebih dari 3 meter, bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi batuannya keras dan bijihnya memiliki nilai tinggi. Shringkage stoping : bagian dari open stope methode penambanganya dilakukan selapis demi selapis kemudian dibor dan diledakkan. Sublevel stoping : penambangan dilakuakan dengan menggunakan superted methode : Cut end fill stoping : cara penambangan dengan mengambil/menggali bagian demi bagian, diamana setiap kali bagian digali itu dikeluarkan, material pengisi dimasukkan sebelum penggalian berikutnya. Stull stoping : cara penambangan dimana dinding tempat penggalian (stopes) disangga dengan penyangga kayu dari foot wall langsung ke hanging wall. Penyangga tersebut disebut : stull. Square set stoping : cara penambangan dengan menyangga secara sistematism, setiap bagian yang telah ditambang dengan timber yang berbentuk kubus atau empat persegi panjang. Caving method : cara penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting) yang Kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu senndiri/tekanan dari samping/ gabungan dari keduanya. Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga. Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras. Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok. o Vertikal dan inclined shaft : First cost (investation cost/ongkos pembuatan) Cost of eguipment (pada vertikal lebih sedikit menggunakan hosting rope) Operation cost = ongkos hoisting pada vertikal shaft lebih kecil karena jaraknya pendek dan geseran yang kecil Relatife capasity : a. Inclined shaft : kecepatan skip 3000 3500 ft/menit b. Vertikal shaft : kecepatan cage 6000 ft/menit Maintenance = pemilihan vertikal shaft lebih sedikit dari pada inclined shaft dimana perlu diadakan pemilihan terhadap pilar-pilar Kedalaman shaft bervariasi terhadap kondisi batuan setempat 47. Batuan amorf Batuan yang tidak mempunyai bentuk kristal

48. Proses deffrensiasi Proses pemisahan antara batuan beku (asam) sebelah atas, dan batuan beku (basa) di bawah. Pemisahan ini berdasarkan kristalisasi dan grafitasi. 49. Proses asimilasi Penelanan batuan-batuan sekeliling oleh magma yang menujuh kepermukaan 50. Sedimen mekanik (klastik) Batuan-batuan yang terdiri dari bagian fragment batuan tanah liat, konglomerat, bereksi dan lainlain. 51. Sedimen kimia (non-klastik) Batuan yang langsung mengendap dari larutan-larutan yang mengandung berbagai unsur kimia, misalnya ; garam dapur, gamping dan gypsum. 52. Pelapukan mekanik Suatu pelapukan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan mekanik yang mengkibatkan pecehnya batuan yang dinamakan desentegrasi. 53. Pelapukan kimia Pelapukan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan kimia. 54. Skala waktu relatif Yaitu perhitungan waktu geologi dengan membandingkan usia lapisan yang satu dengan yang lain. 55. Waktu absolut Struktur itu terbentuk beberapan tahun yang lalu. 56. Daur geologi Orogenesa : proses pembentukan pegunungan Cliptogenesa : proses penghancuran relief-relif Till : Loggikan bahan sedimen besar dan halur. Erosi : Yaitu pengikisan daratan-daratan yang disebabkan oleh air yang melaluinya. Abrasi : Yaitu perusakan di pantai-pantai dan daratan didekat pantai yang disebabkan oleh ombak. Denudasi : Yaitu pengerjaan oleh air dimana relief-relief yang tinggi oleh sebab adanya pecahanpecahan ombak maka relief-relief yang tinggi menjadi daratan. Erosi glacial : Pengikiran dataran yang disebabkan oleh es yang melaluinya. Deflasi : Pengikisan oleh angin yang dapat membawa material-material. Meander : Yaitu perpisahan suatu daratan/daerah oleh sungai karena dilalui air. Stalaktit dan Stalaknit: Pengerjaan air antara lain dari gamping larutan dimana H2O dan CO2 menguap sehingga reaksi kimia tersebut beralih. Stalaktif : tergantung di atap suatu gua Stalaknit : yang tumbuh dari dasar gua.

57. Lava Magma yang sampai pada permukaan bumi masih didalam keadaan cair. 58. Daur batuan Cyclus dari kejadian-kejadian yang tidak berakhir, pertama -tama menbentuk batuan beku (pendinginan magma), kemudian mengalami proses pelapukan fisika dan kimia terbentuklah sedimen klastik, dan dengan pertolongan jasad-jasad terbentuklah sedimen organik sedangkan laruatan lain karena penguapan dan proses kimia terbentuk sedimen kimia. Kemudian dari batuan beku/sedimen dengan adanya tekanan dan temperatur yang tinggi, maka dapat dapat berubah menjadi batuan metamorf, dari batuan metamorf kemudian akan terbentuk magma kembali. 59. High grade ore Yaitu bijih yang mempunyai kadar diatas kadar menurut kontrak penjualan. 60. Low grade ore Yaitu bijih yang mempuyai kadar terletak antara kadar penjualan menurut kontrak dari kadar rejektion point (penolakan). 61. Metalic mineral Yaitu mineral yang mempunyai spesifik gravity yang tinggi serta mempunyai kilap logam. 62. Non metalic Kurang dimiliki sifat-sifat metal di atas contohnya; carbon, aspal, intan 63. Mineral industri Mineral yang tanpa mengalami banyak pengolahan dan langsung dapat dipergunakan, contoh : batukapur, granit, tanah liat, pasir. 64. Precious mineral (logam mulia) Mineral yang sangat kuat bertahan terhadap oksidasi contohnya; emas, perak, platina. 65. Tracing float Yaitu kegiatan untuk mencari sumber mineral dengan mengikuti potongan dengan endapan bijih. Syaratnya; keras, density tinggi, tidak larut dalam asam/basa lemah. Biasa usaha ini dimulai dari sungai dan alat yang dipakai adalah pen/dulang. 66. Persyaratan yang harus dipenuhi pada proses pelapukan. Mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk. Artinya tidak stabil pada kondisi yang dapat kena udara/atmosfer. 67. Sampling Pengambilan suatu bagian yang terkecil dari suatu subjek yang besar dimana bagian yang terkecil itu dapat mewakili keseluruhan. Sampling itu tidak representative dalam hal : Dalam hal pengambilan sampel

Kesalahan dalam analisa kesalahan yang muncul di dalam sampling : Satling/contoh yang salah Tidak cukup contoh yang diambil Tidak tepat mengambil lokasi Kesalahan analisa kimia Tidak tepat dalam perhitungan assay 68. Dilution Penambangan tonase sehingga menyebabkan penambahan keuntungan tonage, tetapi jumlah metal berharga tidak sebanding dengan tonage ditambahkan tersebut. Penyebab dilution Pengotor pada bijih sehingga kadarnya akan turun, hal ini disebabkan terambilnya overburden dan bed rock oleh alat gali/muat (power shovel/front shovel). Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar bijih : inpuritis dan dilution 69. Macam-macam sampling : grab sampling : pengambilan sampel pada lori/truck dalam interval tertentu. channel sampling : pengambilan sample dalam bentuk ukuran tertentu. chip sampling : pengambilan sample dalam bentuk berat yang sama. dump sampling : pengambilan sample dalam /pada tempat penimbunan (stock pile) bulk sampling : pengambilan sample dalam bentuk bongkahan-bongkahan. core sampling : pengambilan sample berdasarkan alat bor. Alat bor yang digunakan adalah : diamond drill, chilled shot drill dan hydrolic rotary drill. 70. Ore bearing mineral Ore yang mengandung logam yang tidak menguntungkan dan belum menguntungkan pada saat ditinjau dari segi teknis dan ekonomis. 71. Krigging pada pekerjaan sampling Pemelajaran terhadap penyebaran kadar dari suatu endapan secara horizontal dan secara vertikal. 72. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur tambang Bentuk dan ukuran dari bijih Cara penambangan Keadaan penambangan Penyediaan tenaga kerja Kapasitas dari shaft, alat-alat angkut Mill, pengangkutan, kapasitas pengolahan/peleburan Pasaran hasil produksi 73. 1. 2. 3. 4. Usaha pertambangan bahan galian dapat meliputi penyelidikan umum eksplorasi eksploitasi penambangan

5. 6. a. i. ii. iii. 1. a. b. c. d. e.

pemurnian dan pengolahan penjualan Fase-fase penyelidikan pendahuluan pada tambang dapat di lakukan antara lain: Penyelidikan prospek Penyelidikan tambang tua Penyelidikan tambang yang sedang berjalan Penyelidikan prospek : Penyelidikan geologi Penyelidikan peralatan dan pemboran Meninjau ongkos-ongkos yang meliputi ongkos trasportasi dan ongkos-ongkos lain Pengambilan contoh dari out crop/sumur-sumur uji Meninjau keadaan pemasaran

74. Assay value pada tambang batubara adalah mengenai Fixed carbon Volatile mater (zat terbang) Moisture content (kadar air) Ash content (kadar abu) Calorific value (nilai kalor) 75. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses pelapukan Mineral-mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk. Artinya tidak stabil pada kondisi yang dapat kena udara antmosfir. 76. Syarat-syarat lapangan kapal keruk Alluvial deposite Kedalaman tidak melebihi kemampuan ladder max. Kekayaan 1.5 10 kw/1000 m3 Cadangan 3.5 5 tahun kapasitas penggalian 2.105 m3/thn 77. Syarat lapangan semprot Alluvial deposite Kedalaman kurang lebih 15 meter (situasi) Kekayaan 2.5 3 kw/1000 m3 Tersedia sumber air ada tempat pembuangan tailing kapasitas min 100.000 m3/thn 78. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat bor Harga alat bor Kedalaman lubang bor yang diinginkan Formasi batuan yang akan dibor Macam keterangan yang ingin diperoleh Kecepatan pemboran yang diinginkan

Cara pengangkutan alat bor yang tersedia Ongkos pemboran yang tersedia

79. Blasting agent Apabilah berdiri sendiri tidak merupakan bahan peledak, tapi setelah dicampur dengan unsur bahan peledak yang lain baru merupakan bahan peledak. 1. Kekuatan bahan peledak dapat dikontrol dengan a. Besarnya lubang bor b. Jenis bahan peledak i. Untuk memperbesar kekuatan bahan peledak 1. diameter lubang bor diperbesar (d) 2. Kedalaman lubang bor ( H ) 3. Burden (B) 4. Spasing (E) 5. Rock faktor ( c ) 6. Weight strength ( s ) 7. Degree of packing (P ) 80. Sifat-sifat bahan peledak : Sensitivute Dorongan yang dibutuhkan untuk suatu reaksi peledakan yang dapat mengakibatkan bahan peledak itu meledak. Strength Kekuatan bahan peledak untuk memindahkan suatu batuan/ material. Stability Suatu senyawa bahan peledak yang tidak mudah berdecomposisi terhadap pengaruh luar. Misanyal; dingin, makin stabil bahan peledak makin mudah penyimpananya/handling dan aman. Hydroskopicity Sifat bahan peledak yang mudah bereaksi/berpengaruh terhadap lingkungan luar khususnya terhadap kelembaban udara (air). Valatility Sifat bahan peledak yang mengeluarkan zat-zat padat setelah peledakan (jarang terjadi). Reaktivity Sifat mudah bahan peledak untuk bereaksi, Detonation velocity Kecepatan detonasi/kecepatan gelombang detonasi yang menjalar/bereaksi melalui kolom bahan peledak itu sendiri (bahan, bentuk, ukuran butir, density, diameter, packeging, temperatur, dll). Sifat tersebut sangat penting dalam menentukan kwalitas bahan peladak. Water resistance Ketahanan / kemampuan suatu bahan peledak untuk rembesan air dari luar. Fume Gas-gas hasil peledakan dan ini dalam berupa fume dan amoks, gas-gas beracun yang dihasilakan ; CO, NO, NO2 Packaging Pembungkus bahan peledak dan ini sudah dianggap bagian dari bahan peledak didalam campuran bahan peledak itu sendiri.

81. wIre line (core barrel dengan kawat baja) Dasar dari core barrel type adalah penggunaan tabung ganda dan dirancang agar tabung bagian dalam dapat diangkut kepermuakaan sesudah melepas rodnya. Proses ini dilakuakan oleh kawat baja dan kerak yang bergerak bebes. Pada tangkai rod, tabung bagian luar dan bir tunggal di dasar sumur. Keuntungan : Cara pengeluaran tabung bagian dalam yang berisi core lebih sederhana Menyebabkan bertambahnya umur coring bit, karena mengurangi diamond yang lepas. Rod terletak lebih lama didalam lubang yang akan mengurangi kerusakan Kerusakan pada sumur, karena casing/rod yang jarang diangkat Dapat dikombinasiakan dengan alat survey lubang bor, seperti kompas Pengetesan permeability

Macam-macam crade/kadar : o Computeted grade : hasil ekplorasi data o Effektife grade : hasil sesudah ditambang o Run of minegrade : hasil dari lapangan o Pit head grade : hasil dari tumpukan o Mill grade : hasil dari mill o Cut of grade. 82. Langkah-langkah dalam melakuakan pemboran Menentukan lokasihnya Pembersihan tempat Pengukur jarak lubang bor Pengeboran 83. Tujuan pemboran Produksi (untuk bor minyak) Sampel (dalam hal cadangan) Peledakan (untuk material kompak) Ventilasi Pengeringan Pembuatan shaft Sand filling Pemadaman kebakaran dibawah tanah 84. Cara pemboran Manual driver (dengan tangan) Mechine driver (dengan mesin) : percusife (menumbuk), rotary (putar), dan gabungan percusife dan ritary. 85. Macam-macam drill Manual : o Bangka bor (impire drill)

o Auger drill Machine : 1. Percusife : Chrun drill, Hammer drill Rotary : Hidroulic drill, Diamond drill, Jet pieree drill Rotary percusif drill : Jack hammer. 86. Kecepatan pemboran tergantung pada Jenis alat bornya (rotary/percusif/gabungan keduanya Batuannya (keras atau lunak) Kondisi geologi (apakah ada patahan dll) 87. Cara pemakaian jackhammer Drifter (pemboran horizontal) Stopper (pemboran ke atas) Sinker (pemboran ke bawah) 88. Kesukaran-kesukaran yang terdapat pada saat pemboran o Struktur geologi batuannya (patahan, joint dll) o Faktor topografi (bentuk permukaan bumi) o Sifat-sifat material yang akan dibor (kekerasan, kelembaban) o Terjepitnya catting pada pipa bor o Materialnya banyak mengandung air

You might also like