Professional Documents
Culture Documents
Bab
Aplikasi Dioda
dirangkaian elektronik.
etelah mengetahui konstruksi, karakteristik dan model dari dioda semikonduktor, diharapkan mahasiswa dapat memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model dalam aplikasinya
2.1 Analisis Garis Beban (Load-Line Analysis) Beban yang diberikan pada rangkaian secara normal akan mempunyai implikasi pada daerah kerja (operasi) dan piranti elektronik. Bila analisis disajikan dalam bentuk grafik, sebuah garis dapat digambarkan sebagai karakteristik dioda yang mewakili efek dari beban. Perpotongan antara karakteristik dan garis beban akan menggambarkan titik operasi dari system. Perhatikan gambar 2.1 berikut ini,.
Id + E Vd R + VR VD ID
(a)
(b)
Gambar 2.1 Konfigurasi Seri dari Dioda. (a) Rangkaian Dioda (b) Karakteristik Menurut Hukum Kirchoff tegangan:
E VD VR = 0 E = VD + I D R
.(2.1)
Aplikasi Dioda
Variabel VD dan ID dari persamaan 2.1 adalah semua seperti axis variable dari karakteristik dioda pada gambar 2.1 (b). Perpotongan garis beban dan karakteristik dapat digambarkan dengan menentukan titik pada horizontal axis yang mempunyai ID = 0A dan juga menentukan titik vertical axis yang mempunyai vertical
E = VD + I D R
atur VD = 0V, dengan persamaan 2.1 akan kita peroleh nilai magnitude ID pada sumbu
E = 0V + I D R
ID = E R VD =0V
.. (2.2)
Selanjutnya, kita atur ID = 0A, dengan persamaan 2.1 kita dapat memperoleh magnitude VD pada sumbu horizontal.
E = VD + I D RD
E = V D + ( 0) R D
VD = E I
D =0 A
. (2.3)
Seperti terlihat pada gambar 2.2. garis lurus yang menghubungkan ke dua titik menggambarkan garis beban. Jika nilai R diubah, maka gambar garis beban akan berubah.
ID
E R
Karakteristik dioda
IDQ
VDQ
VD
Gambar 2.2 Garis Beban dan Titik Operasi Titik perpotongan antara garis karakteristik dioda dan garis beban disebut dengan Q point (Quiescent Point)
Aplikasi Dioda
Dalam menganalisis rangkaian dioda, dapat digunakan 3 macam model pendekatan (aproximasi), yaitu:
Untuk dioda Silikon, ketiga model tadi dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2.1 Aproximasi untuk Dioda Silikon
Model Gambar VT 0.7 rav 10
VT VD
Karakteristik
ID
rav
Simplified model
VT 0.7
ID
VT
VD
Ideal model
ID
VD
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dioda, yaitu: a. Tentukan kondisi dioda ON/OFF, dengan cara:
Lepaskan dioda dari rangkaian Hitung tegangan pada terminal dioda VD yang dilepas tadi dengan KVL
Aplikasi Dioda
V D 0.7 Dioda silikon ON, dioda germanium V D 0.3 ON V D 0.7 Dioda silikon OFF, dioda germanium V D 0.3 OFF
b. Jika dioda ON, ganti dengan model pendekatan yang digunakan c. Analisis rangkaian tersebut contoh Tentukan VD, VR dan ID dari rangkaian dioda berikut
Jawab
Langkah 2
+ VD 0.7V 8V E + VR -
Langkah 3
VD = 0.7V VR = E VD
= 8 0.7 = 7.3V
2K2
ID = IR =
V R 7.3V = = 3.32mA R 2K 2
Aplikasi Dioda
Prosedur pada bagian 2.4 dapat digunakan dalam menganalisis rangkaian dioda paralel dan seri-paralel Contoh : Hitunglah Vo, I1, ID1, dan ID2 dari rangkaian dioda berikut:
Aplikasi Dioda
Aplikasi dioda yang lain adalah dapat digunakan sebagai rangkaian logika AND dan OR. Berikut adalah rangkaian gerbang logika AND dan OR yang menggunakan dioda silikon.
OR Gate Si V1 D1 Si V2 D2 1K V0
AND Gate Si V1 D1 Si V2 D2 1K V0
Pada bagian ini akan kita kembangkan metode analisis dari dioda yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk menganalisis rangkaian dioda dengan input yang berubah terhadap waktu seperti gelombang sinusoidal dan gelombang kotak. Rangkaian sederhana di bawah ini akan kita gunakan untuk mempelajari cara menganalisisnya. Metode dioda ideal akan digunakan dalam analisis selanjutnya.
Aplikasi Dioda
Rangkaian diatas akan menghasilkan output V0 yang akan digunakan dalam konversi dari ac ke dc yang banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Selama interval t = 0
diganti dengan rangkaian ekivalen model idealnya, sehingga outputnya bias diperoleh proses di atas dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
T T 2
V0 = 0V
0 T/2
V0 = 0V
-
Gambar 2.6 Daerah Dioda Non Konduksi (T/2 T) Sinyal output V0 mempunyai nilai rata-rata selama satu siklus penuh dan dapat dihitung dengan persamaan berikut Vdc = 0.318Vm (2.4)
Aplikasi Dioda
Gambar 2.7 Sinyal Input dan Output Rangkaian Penyearah Gelombang Selain menggunakan model ideal kita juga dapat menggunakan kedua model lain.
Vi
Vm T/2 T t
D1 + Vo -
D2
Vi R D3 D4
Gambar 2.8 Penyearah Gelombang Penuh Selama periode t = 0 gambar 2.9 T/2 polaritas polaritas input digambarkan seperti pada
Aplikasi Dioda
+ OFF Vi + ON
+ + Vo R -
+ -
ON -
+ - OFF
T/2
Dari gambar 2.9 terlihat bahwa D2 dan D3 terkonduksi (ON) sementara D1 dan D4 OFF. Dengan mengganti dioda dengan model ideal diperoleh gambar berikut.
Gambar 2.10 Aliran Arus Pada Fase Positif dari Vi Untuk perioda input t = T/2 T, D2 dan D3 OFF sementara D1 dan D4 ON. Berikut
gambar polaritas input, arah arus serta rangkaian ekivalen rangkaian dioda
Aplikasi Dioda
Vi
T/2
Vo Vm
T/2
Gambar 2.12 Sinyal Input dan Output Rangkaian Dioda Bridge Nilai rata-rata dc dapat diperoleh dengan persamaan berikut Vdc = 0.636Vm .(2.5)
D1
T 0 T/2 t
CT
R
- Vo +
Vi -
D2
Gambar 2.13 Gelombang Penuh Dengan Trafo CT Selama perioda t = 0 gambar berikut. T/2 , D1 akan menjadi ON sedang D2 OFF, seperti
Aplikasi Dioda
Vi Vm
+ Vi + Vi + Vi -
D1 Vo R
- Vo +
Vm
T/2
D2
T/2
Gambar 2.14 Kondisi Rangkaian Pada Perioda Input 0 T/2 Sebaliknya, selama perioda input T/2 T kondisi rangkaian adalah seperti gambar berikut
Vi
+ + Vi + Vi -
D1
Vo R
Vm
T/2
T t
Vi -
- Vo +
0 D2
T/2
2.8 CLIPPER
Clipper merupakan rangkaian dioda yang memiliki kemampuan memotong sebagian sinyal input tanpa menimbulkan efek pada bagian lain dari sinyal. Terdapat dua kategori clipper: 1. Clipper seri Dioda seri dengan beban dioda parallel dengan beban 2. Clipper parallel
Aplikasi Dioda
Vi + R + + V0 -
(a)
Vi Vo Vi Vo Vi T/2 t 0 Vo
T/2 0
T t
T/2 t
T/ 2
T t
T/2
T t
T/2 0 t
(b)
Vi + T/2 0 + T t Vi V R V0 +
(c)
Gambar 2.16 Clipper Seri dan Input/Output (a) Rangkaian Dasar Clipper (b) Variasi Input dan Output (C) Variasi Clipper Seri Berikut adalah prosedur dalam menganalisa rangkaian clipper: 1. Tentukan apakah dioda ON/OFF dengan melihat rangkaian. 2. Tentukan nilai tegangan yang mengakibatkan kondisi dioda berubah OFF ON atau sebaliknya 3. Perhatikan polaritas Vi dan Vo, tentukan persamaan Vo 4. Hitung dan gambarkan nilai Vo berdasar nilai sesaat dari Vi Sebagai contoh, perhatikan gambar 2.16 (c) dan ikuti prosedur di atas. 1. Dioda ON pada saat Vi berada pada polaritas positif. Tegangan dc (V) harus lebih kecil dari Vi agar dioda ON. 2. Untuk dioda yang ideal perubahan kondisi ideal terjadi pada Vd = 0 V dan id = 0A (ingat karakteristik dioda ideal). Dengan menerapkan kondisi nilai Vi yang mengakibatkan transisi kondisi dioda.
Aplikasi Dioda
Vi V Vd V0 = 0 Vi V 0 id R = 0 Vi V 0 (0) R = 0 Vi = V .(2.6)
ON atau ON
3. Pada saat dioda dalam kondisi ON, Vo dapat dihitung dengan KVL
Aplikasi Dioda
Vi
T/2
Vo Vm
T/2
Berikut rangkaian dasar clipper parallel, variasi input/output dan variasi konfigurasi yang lain
Aplikasi Dioda
Cara menganalisa clipper parallel adalah sama dengan cara analisis clipper seri Contoh: Tentukan Vo dari rangkaian berikut
Jawab: Dioda ON pada fase negative dari input Cari tegangan transisi
VR = 0 + Vi V 4V id = 0 + V0 -
Vi VR Vd V = 0 Vi 0 0 V = 0
Vd = 0
Vi = V
tegangan transisi
Ketika Vi < V Dioda ON, Vi > V Dioda OFF Tentukan Vo pada dioda ON
Aplikasi Dioda
Gambarkan outputnya
Vi 16 V
t 16 V
Vo 4V
2.9
CLAMPER
Rangkaian clamper adalah rangkaian yang akan melempar (clamp) sinyal ke level dc yang berbeda. Clamper tersusun atas capasitor, dioda dan komponen resistif. Sumber dc juga dapat ditambahkan untuk memperoleh pergeseran tegangan tambahan. Nilai R dan C harus dipilih sedemikian rupa agar konstanta waktu = RC cukup besar. Hal ini berguna agar kapasitor tidak membuang tegangan (discharge) pada saat dioda mengalami perioda non konduksi (OFF). Dalam analisis, kapasitor kita anggap mengisi dan membuang semua dalam 5 kali konstanta waktu. Rangkaian clamper sederhana dapat dilihat pada gambar berikut
Vi V 0 -V T/2 T t + Vi C R + V0 -
Aplikasi Dioda
Gambar 2.23 Dioda ON dan Kapasitor Mengisi Sampai V Volt Pada interval ini, kapasitor akan mengisi dengan cepat sampai V = tegangan input, sedang Vo = 0 V. Ketika polaritas input berbalik, rangkaian dapat digambarkan sebagai berikut.
V C Vi +
+ R V0 -
Gambar 2.24 Menetapkan Output Pada Saat Dioda OFF Jika digambarkan, secara keseluruhan input dan output dari rangkaian adalah sebagai berikut.
Aplikasi Dioda
Berbagai variasi dari rangkaian clamper dapat dilihat pada gambar berikut.
Dalam menganalisis zener, kita dapat menggunakan cara menganalisis dioda pada bagian sebelumnya. Ketika zener diindikasikan ON, rangkaian penggantinya adalah sumber tegangan Vz, sedangkan jika zener OFF rangkaian penggantinya adalah saklar terbuka
+ VZ -
+ VZ -
+ V -
ON
Rangkaian dioda zener yang paling sederhana dapat dilihat pada gambar berikut ini:
VZ PZm
RL
Aplikasi Dioda
Analisa rangkaian zener dapat dilakukan dengan langkah berikut: a. Tentukan kondisi zener dengan melepasnya dari rangkaian dan menghitung tegangan pada untai terhubung. Dengan menerapkan langkah 1 pada gambar 2.27 diatas, akan kita peroleh rangkaian berikut
R
Vi
VZ
VL
Jika V VZ , zener
penggantinya. Sebaliknya jika V VZ maka zener digantikan dengan saklar terbuka b. Ganti Zener dengan rangkaian ekivalennya
Aplikasi Dioda
Dari gambar zener ON, arus yang mengalir pada zener dapat ditentukan dengan KCL IR = IZ + IL
I Z = I R I L .2.9
Dimana,
IL =
V VL VL V dan I R = R = i RL R R
VR 1k 16V
VZ = 10 V PZm = 30mW
RL
1k2 VL
Jawab
V = VL =
V < VZ
Zener OFF
Aplikasi Dioda
V VZ
Zener ON
VR 6V = = 6mA R 1k IZ = IR IL
= 6mA 3.33mA = 2.67 mA
R L min =
RVZ Vi VZ
.2.11
Jika RL yang dipilih > RL rangkaian ekivalen zener ON. RL min akan menimbulkan IL max
min,
Aplikasi Dioda
I L max =
VL V = Z RL R L min
.2.12
IZ = IR IL
IZ min dicapai pada IL max dan sebaliknya I L min = I R I Z max ..2.16 ..2.17
R L max =
VZ I L min
( RL + R )VZ RL
..2.18 ..2.19
..2.20
Aplikasi Dioda
sampai pada puncak tegangan (Vm) dengan polaritas seperti yang ditujukan dalam gambar. Selama siklus negative dari input D1 menjadi OFF sementara D2 terkonduksi (ON) dan mengisi kapasitor C2.
VC 2 + VC1 + Vm = 0 VC 2 + Vm + Vm = 0 VC 2 = 2Vm
Model rangkaian yang lain dapat dilihat pada gambar 2.31 berikut.
Aplikasi Dioda