You are on page 1of 106

FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

Oleh : Basri Syam

Disampaiakn pada perkuliahan Fisiologi Mahasiswa Keperawatan Universitas Islam Negeri Makassar Tahun 2012

Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami fisiologi sistem integumen

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti perkulaiaham ini, diharapkan mahasiswa mampu menyebutkan tentang : Lapisan lapisna kulit Warna kulit dan faktor yang mempengaruhinya Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada lapisan kulit Komponen-komponen penunjang pada kulit : rambut, kuku, otot Fungsi-fungsi kulit Efek proses penuaan pada sistem integumen

PENDAHULUAN

Organ tubuh yang paling luar Alat proteksi utama tubuh Luas sekitar : 1,5 M ( dewasa ) Berat sekitar 15 % dari BB Tebal bervariasi : -5 mm

KULIT TERDIRI ATAS


Berdasarkan Teksturnya : a. Halus : daerah muka b. Kasar : daerah telapak tangan/kaki. Berdasarkan ketebalannya : a. Tipis : muka, kelopak mata b. Tebal : tangan / telapak kaki Berdasarkan lokasi adanya rambut : a. Berambut kasar : kepala, b. Berambut halus : abdomen

A. LAPISAN KULIT
EMBRIOLOGI KULIT :
Ektoderm Mesoderm

Epidermis

* Dermis:corium * Sub kutis

1. Lapisan Epidermis
a. Stratum Corneum (tanduk )

Lapisan yang paling luar


Mengandung sel gepeng Terjadi proses pelepasan sel tanduk : Deskuamatio insensible, yang berlangsung setiap hari, tapi tidak nampak. Paling tebal : telapak kaki Paling tipis : muka, kelopak mata Tidak mengandung pembuluh darah, makanan disalurkan melalui ruang antar sel ke epidermis. Mengandung Sel epitel berlapis

b. Stratum Granulosum

Terdiri dari: 2-3 lapisan sel gepeng


Mengandung inti diantara sitoplasma Lapisan keratohyalin. c. Stratum Spinosum Protoplasma mengandung glikogen. Terdapat inti ditengah.

d. Stratum Basale Lapisan epidermis paling dalam Terjadi mitosis dan reproduksi

2. Lapisan Dermis (2 Lapisan)


a. Stratum papillaris - Jaringan fibrosis - Mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. b. Stratum retikularis - menonjol kearah sub kutis - mengandung jaringan ikat

3. Lapisan Sub Kutis


Jaringan ikat longgar Berisi sel-sel adiposa Sel lemak adipose cadangan lemak / makanan Mengandung ujung saraf, pembuluh darah dan pembuluh getah bening

Fungsi sistem integumen, meliputi:

1. Perlindungan. Kulit memberikan perlindungan terhadap abrasi dan sinar ultraviolet untuk mencegah masuknya mikroorganisme dan mencegah dehidrasi dengan mengurangi kehilangan air dari tubuh. 2. Sensasi. Kulit memiliki reseptor sensoris yang dapat mendeteksi panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan nyeri. 3. Regulasi Suhu. Suhu tubuh diatur oleh mengendalikan aliran darah melalui kulit dan aktivitas dari kelenjar keringat. 4. Produksi Vitamin D. Ketika terkena sinar ultraviolet, kulit memproduksi molekul yang dapat diubah menjadi vitamin D. 5. Ekskresi. Sejumlah kecil produk-produk limbah yang hilang melalui kulit dan di sekresi kelenjar.

Sel mati dan mangandung sel keratin dan dikelilingi oleh lipid

Sel-sel mati yang mengandung tersebar keratohyalin Keratohyalin dan protein keras serta sel mati

Serat keratin dan badan lamelar menumpuk

Sel-sel membelah dengan mitosis dan beberapa dari sel-sel baru terbentuk menjadi sel-sel dari lapisan-lapisan lebih dangkal

B. WARNA KULIT
Warna kulit, ditentukan :

Pigmen dalam kulit, Aliran darah melalui kulit, dan Ketebalan stratum korneum

a. Pigmen kulit Melanin sekelompok pigmen yang bertanggung jawab memberi warna pada kulit dan rambut, serta memberikan perlindungan terhadap sinar ultraviolet dari matahari. Melanin dalam jumlah besar ditemukan di daerah tertentu dari kulit, seperti; tahi lalat, puting, areola dari payudara, aksila, dan alat kelamin. Melanin dalam jumlah kecil ditemukan pada
daerah tubuh lain : bibir, telapak tangan, telapak kaki.

Produksi melanin, dipengaruhi enzim tyrosinase dirubah menjadi tirosin asam amino menjadi dopaquinone. Dopaquinone akan dikonversi ke berbagai molekul, yang sebagian besar berwarna coklat, kehitam hitaman, tetapi beberapa di antaranya kekuningan atau kemerahan.

Melanin diproduksi oleh sel melanosit yang membentang antara keratinosit dari stratum basale dan lapisan spinosum. Badan Golgi pada melanosit melanin menjadi vesikula disebut melanosomes yang berperan dalam proses pembentukan melanin pada sel sel melanosit. Sel-sel Keratinosit phagocytize dikelilingi oleh sel melanosit dan melanosomes. Sehingga sel epitel keratinosit juga mengandung melanin, tapi sel melanositlah yang memproduksinya.

Melanosomes diproduksi oleh Golgi aparatus dari sel melanosit. Kemudian melanosomes pindah ke sel melanosit. Sel epitel phagocytize berperan dalam proses sel melanosit.

WARNA KULIT lanjut....

Faktor genetik bertanggung jawab untuk variasi warna kulit berbagai ras. Jumlah dan jenis melanin yang dihasilkan oleh melanosit, (ukuran, jumlah, dan distribusi) secara genetik ditentukan oleh melanosomes. Misalnya, kasus Albinisme genetik resesif, yaitu ketidakmampuan untuk menghasilkan enzim tirosinase, terjadi kekurangan atau tidak adanya zat pembentuk pigmen di kulit, rambut, dan mata. Selama kehamilan, hormon MSH meningkat, produksi melanin juga meningkat menyebabkan warna gelap pada puting susu, areola, dan alat kelamin. Selain itu, dahi, dada juga dapat menjadi gelap, sehingga dikenal dalam istilah "topeng kehamilan, berupa garis gelap hiperpigmentasi yang muncul di garis tengah abdomen (strie gravidarum).

Lanjutan warna kulit ...

b. Aliran darah pada kulit Perubahan warna kulit juga dipengaruhi aliran darah yang melalui pada kulit (misalnya, selama saat marah, dan respon inflamasi) vasodilatasi pembuluh darah aliran darah ke kulit meningkat sehingga timbul warna merah. Sedangkan penurunan aliran darah (misalnya terjadi syok) vasokonstriksi pembuluh darah aliran darah ke kulit menurun kulit tampak pucat, dan terjadi penurunan kandungan oksigen darah timbul sianosis / warna kulit kebiruan.

Lanjutan warna kulit ...

Selain itu, perubahan warna kulit juga dipengaruhi faktor Karoten. Karoten adalah lipid-larut berupa pigmen kuning yang ditemukan pada tumbuhan seperti wortel dan jagung. Ketika sejumlah besar karoten dikonsumsi, terakumulasi dalam dalam sel adiposa dari dermis dan hipodermis, menyebabkan kulit menjadi warna kekuningan yang perlahan-lahan menghilang seiring berkurangnya karoten dalam tubuh.

c. Ketebalan Kulit
Kulit Tebal Kulit tebal memiliki banyak lapisan sel korneum, seperti, seperti telapak tangan, telapak kaki, dan ujung jari pigmentasi kulit lebih berkurang. Kulit tipis hampir menutupi seluruh permukaan tubuh dan lebih fleksibel. Seluruh permukaan kulit, termasuk epidermis dan dermis, mempunyai ketebalan yang bervariasi dari 0,5 mm di kelopak mata menjadi 5,0 mm untuk bagian belakang dan bahu pigmen kulit lebih jelas. Sehingga ketebalan kulit sangat mempengaruhi pigmen kulit itu sendiri.

C. KELENJAR PADA KULIT

a. Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera), terdiri dari : 1. Kelenjar Merocrin / ekrin 2. Kelenjar Apokrin b. Kelenjar Palit (sebasea)

a. Keringat Kelenjar (Glandula Sudorifera), terdiri dari :


1. Merocrine atau ekrin kelenjar keringat yang paling umum dari kelenjar lain, dan terletak seluruh permukaan kulit. Kelenjar ini, terbuka langsung ke permukaan kulit melalui pori-pori keringat. Kelenjar keringat Merocrine dapat dibagi menjadi dua saluran, yaitu : a. Saluran yang melingkar bagian dalam dermis, b. Saluran yang lolos ke permukaan kulit.

Saluran yang melingkar kedalam lapisan dermis Menghasilkan cairan isotonik yang kebanyakan air dan beberapa garam (terutama natrium klorida) dan sejumlah kecil amonia, urea, asam urat, dan asam laktat.
Saluran yang muncul dipermukaan kulit Menghasilkan cairan hypoosmotic yang dipermukaan kulit yang disebut keringat. Ketika suhu tubuh meningkat maka kelenjar keringat merocrin ini memproduksi keringat yang menguap (evaporasi) untuk mendinginkan tubuh.

2. Apokrin adalah saluran berbentuk tabung melingkar dan terletak sampai dilapisan sub kutis, yang bermuara juga ke folikel rambut sampai ke pembukaan kelenjar sebaceous. Pada manusia, kelenjar keringat apokrin ini ditemukan terutama di aksila dan alat kelamin (skrotum dan labia majora) dan sekitar anus dan tidak berperan dalam mengatur suhu.

Kelenjar apokrin aktif pada masa pubertas


sebagai akibat dari pengaruh hormon seks.

Apokrin Sekresinya mengandung zat


organik, seperti asam 3 metil 2 - hexenoic, yang pada dasarnya tidak berbau ketika pertama kali keluar, tapi dengan cepat dimetabolisme oleh bakteri sehingga dapat menyebabkan bau badan kelenjar apokrin meningkat ekskresinya seiring dengan tanda kematangan seksual.

b. Kelenjar palit (kelenjar sebasea) Kelenjar sebasea terletak di dermis, dan terdapat diseluruh badan, terutama muka, leher, sternum dan kepala) yang memproduksi sebum (sebuah zat berminyak, putih kaya akan lipid). Kelenjar sebaceous terhubung dengan saluran bagian atas folikel rambut untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Sekret : disebut sebum Produksinya Berkaitan dengan sex hormone

Fungsi kelenjar sebasea :

Memperkecil evaporaasi Meminyaki kulit dan rambut Mencegah kekerinagn pada kulit dan rambut Melindungi dari zat kimi Bakteriostatik Fungistik

c. Kelenjar kulit lain (kelenjar ceruminous dan kelenjar susu).


1). Kelenjar Ceruminous Kelenjar ini, sebenarnya termasuk kelenjar keringat merocrine, tapi terletak di saluran telinga (eksternal meatus auditori). Cerumen, atau kotoran telinga, adalah sekresi gabungan kelenjar ceruminous dan kelenjar sebasea. Cerumen dan rambut di saluran telinga melindungi gendang telinga dengan mencegah masuknya kotoran dan serangga kecil.

Akumulasi cerumen, bisa menghalang saluran telinga mendengar dan membuat lebih sulit. 2). Kelenjar susu Kelenjar susu merupakan bagian dari kelenjar apokrin, yang terletak di payudara. Fungsi menghasilkan susu, yang dipengaruhi oleh faktor hormonal

D. RAMBUT
Pada bulan kelima atau keenam dari perkembangan janin, rambut halus tidak berpigmen sudah mulai tumbuh yang disebut lanugo. Saat dekat waktu kelahiran, mulai tumbuh rambut kasar, panjang dan berpigmen, sebagai pengganti lanugo (seperti rambut dikepala, kelopak mata, dan alis. Sedangkan pada masa pubertas, mulai tumbuh rambut terminal, terutama di daerah kemaluan, aksila, kumis, janggot, yang menggantikan rambut halus (Rambut dada, kaki, dan lengan adalah sekitar 90% rambut terminal pada pria dibandingkan dengan sekitar 35% pada wanita.

Rambut pada jenggot, kemaluan, dan ketiak merupakan tanda-tanda kematangan seksual, akibat pengaruh hormonal Hal ini juga telah mengemukakan, bahwa rambut kemaluan memberikan perlindungan terhadap kotoran terutama dari abdomen, dan aksila mengurangi gesekan ketika tangan bergerak

(a) mengandung folikel rambut rambut dan terdiri dari selubung akar dermal dan epitel.

Struktur Rambut :
Rambut dibagi ke dalam batang dan akar. Batang menjulur di atas permukaan kulit, dan akar terletak di bawah permukaan. Sebagian besar akar dan batang rambut terdiri dari sel epitel mati berkeratin tersusun dalam 3 lapisan, yaitu : medula, korteks, dan kutikula . 1. Medula lapisan tengah rambut dan terdiri dari dua atau tiga lapisan sel yang mengandung keratin lunak. 2. Korteks membentuk sebagian besar rambut dan terdiri dari sel yang mengandung keratin keras. 3. Kutikula adalah lapisan tunggal dari sel-sel yang membentuk permukaan rambut.

(a) mengandung folikel rambut dan terdiri dari selubung akar dermal dan epitel.

(b) Pembesaran dinding folikel rambut dan umbi rambut.

(c) Penampang rambut dalam folikel.

Warna Rambut
Melanin diproduksi oleh melanosit dalam matriks rambut dan diteruskan ke keratinosit di korteks rambut dan medulla. Jenis melanin menyebabkan warna rambut berbeda. Rambut pirang memiliki sedikit melanin hitam-coklat, Rambut merah disebabkan oleh jumlah merah melanin yang bervariasi. Jumlah melanin dalam rambut dapat menurun menyebabkan warna rambut memudar atau menjadi putih (yakni, tidak ada melanin). Warna rambut dikendalikan oleh beberapa gen, dan warna rambut gelap tidak selalu dominan atas cahaya.

Pertumbuhan rambut

Pertumbuhan rambut Berhubungan dengan kelenjar sebasea bermuara pada folikel rambut : pilosebaseus aparatus, serta faktor sex hormone. hormon androgen menstimulasi tumbuhnya kumis, janggut, rambut pada axilla. Pertumbuhannya bergantung lokasi(rambut kira-kira 0,35 mm/hari), juga dipengaruhi oleh penyakit sistemik, misalnya: radiotherapy, radiasi sinar x,terapi kanker.

Fungsi Rambut :

Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti : Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) menyaring udara. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu, Pendorong penguapan kerngat dan Indera peraba yang sensitive.

E. KUKU
Kuku lempeng keratin yang keras, transparan avaskuler pada ujung distal jari kaki dan tangan Tumbuh pada lapisan kulit tipis : kutikula Berfungsi melindungi jari-jari kaki dan tangan saat mengangkat benda-benda kecil/proteksi dari trauma. Pertumbuhan berlangsung terus : 0,1 mm/hr Infeksi bakteri disebut: paronikia,radang secara keseluruhan disebut panoritium

Keterangan gambar : Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru Dinding kuku (nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku Alur kuku (nail grove): merupakan celah antar dinding dan dasar kuku Akar kuku (nail root): merupakan bagian proksimal kuku Lempeng kuku (nail plate): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku

Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit Eponikium (kutikula): merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal

F. OTOT
Otot jantung pada jantung Otot rangka pada ekstremitas tubuh Otot polos saluran pencernan, nafas, pembuluh darah, dan bagian organ dalam tubuh lainnya. folikel rambut terdapat otot polos, disebut musculus erektor pilu, bila berkontraksi rambut akan berdiri.

G. PEMBULUH DARAH
Terdapat pada lapisan dermis (stratum papillaris dan stratum retikularis) Jumlah darah yang bersirkulasi lewat kulit dalam kondisi normal : 450 ml/menit. Peningkatan sirkulasi darah ke kulit panas meningkat kekulit kehilangan panas dari tubuh meningkat pula.

E. PEMBULUH SARAF
Permukaan kulit mengandung : a. Saraf motorik : menggerakkan sel otot pada kulit b. saraf sensorik : menerima rangsangan dari luar.

FAAL KULIT
1. Perlindungan (Proteksi)
Kulit perlindungan yang sangat efektif terhadap invasi bakteri dan benda toksin lainnya. Stratum korneum epidermis barier yang paling efektif terhadap zat kimia, sinar matahari, virus, vungus, dan trauma. Stratum korneum menyerap lipid, vitamin A dan D dan hormom steroid.

Lapisan dermis memberikan kekuatan mekanis mekanis melalui serabut kolagen dari jaringan fibrosa. Lapisan dermis barier transportasi terhadap substansia yang dapat menembus stratum korneum epidermis Faktor lain yang mempengaruhi fungsi protektif kulit, mencakup usia kulit, ketebalan kulit dan status vaskuler kulit

2. Sensibilitas
Ujung-ujung reseptor sarap pada kulit memantau secara terus menerus perubahan lingkungan (lingkungan panas dan dingin) Fungsi utama Reseptor kulit untuk merasa suhu, nyeri sentuhan sehingga dapat dipersepsikan

3. Keseimbangan cairan
Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan akan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan Sejumlah kecil air akan mengalami evaporasi secara terus menerus dari prmukaan kulit (kurang lebih 600 ml per hari bagi dewasa

4. Pengaturan suhu
Tubuh secara terus menrus akan menghasilkan panas hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi, panas akan hilang melalui kulit Ada 3 proses terjadinya kehilangan air dalam tubuh, yaitu : a. Radiasi pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah yang berada pada satu jarak tertentu

b. Konduksi pemindahan panas dari tubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dnegan tubuh c. Konveksi Pemindahan panas ke udara yang melingkupi tubuh, yang terdiri atas pergerakan massa udara hangat yang meninggalkan tubuh. d. Evaporasi penguapan panas tubuh ke udara yang lebih tinggi Pengeluaran keringat (perspirasi) merupakan proses lainnya yang digunakan tubuh untuk mengatur laju khilangan panas. Perspirasi tidak akan terjadi sebelum suhu internal tubuh melampau 37 derajat

Process of Thermal Transfer


Radiation Conduction Convection Evaporation

5. Produksi Vitamin
Kulit yang terpajan sinar ultra violet dapat mengubah substansi yang diperlukan untuk sintesis vitamin D (kolekalsiferol). Vitamin D merupakan unsur esensial guna mencegah terjaidny deformitas tulang (morton, 1993)

6. Fungsi respon immun


Hasil penelitian Nickoloff, (1993) menunjukkan bahwa beberapa sel dermal (sel-sel langerhans, interleukin-1 yang memperoduksi keratinosit, dan sub kelompok limfosit-T Merupakan komponen penting dalam sistem immun

Efek Penuaan pada Sistem integumen


Sebagai usia tubuh, kulit lebih mudah rusak karena epidermis tipis dan jumlah kolagen dalam dermis berkurang. Infeksi kulit lebih mungkin, dan perbaikan kulit terjadi lebih perlahan-lahan. Penurunan jumlah serat elastis dalam dermis dan hilangnya lemak dari hipodermis yang menyebabkan kulit menggelambir dan kerut. Kulit menjadi kering dengan usia sebagai aktivitas kelenjar sebaceous menurun.

Penurunan aktivitas kelenjar keringat dan penurunan dalam suplai darah ke dermis. Jumlah melanosit berfungsi umumnya menurun seiring bertambahnay usia, tetapi di beberapa daerah lokal, terutama di tangan dan wajah, melanosit meningkat jumlahnya untuk menghasilkan bintik-bintik penuaan. (Bintik-bintik Usia berbeda bintik-bintik, yang disebabkan oleh peningkatan melanin produksi dan bukan peningkatan jumlah melanosit.

Rambut putih atau abu-abu juga terjadi karena penurunan atau kurangnya produksi melanin. Kulit yang terkena sinar matahari tampaknya usia lebih cepat dari kulit tidak terpajan. Efek ini diamati pada area tubuh, seperti wajah dan tangan, yang menerima paparan sinar matahari . Efek dari paparan sinar matahari kronis pada kulit, serat elastis normal digantikan oleh lapisan yang tidak elastis lagi, jumlah serat kolagen menurun, dan kemampuan keratinosit untuk membagi terganggu.

TUGAS BACA DI RUMAH


Baca kembali di buku sumber lain tentang : 1. Lapisan kulit 2. Bagian-bagian penunjang kulit 3. Fungsi kulit. Kita diskusi individual pada pertemuan berikutnya!

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

3. Otot
Terkait dengan setiap folikel rambut adalah sel-sel otot polos, arrector yang pili (AE ~-rek Toa r pa la), yang membentang dari akar dermal selubung dari folikel rambut ke lapisan dermis papiler (lihat angka 5.6A). Biasanya, folikel rambut dan rambut di dalamnya berada pada sudut miring ke permukaan skin.When pili arrector otot kontrak, mereka menarik folikel ke dalam posisi lebih tegak lurus dengan permukaan kulit, menyebabkan rambut untuk stand pada end. Gerakan folikel rambut memproduksi bidang yang dikemukakan disebut gooseflesh, atau goose bumps. Kontraksi otot-otot pili arrector terjadi sebagai respons untuk dingin atau situasi menakutkan, dan pada hewan dengan bulu respon meningkatkan ketebalan fur.When hasil respon dari suhu dingin, sangat menguntungkan karena perangkap bulu lebih udara dan dengan demikian menjadi insulator yang lebih baik. Dalam situasi yang menakutkan hewan tampak lebih besar dan lebih ganas, yang mungkin mencegah penyerang. Hal ini tidak mungkin bahwa manusia, dengan jumlah jarang mereka rambut, memperoleh manfaat penting dari respon baik dan mungkin mempertahankan sifat ini sebagai peninggalan evolusi.

5. Kuku
Ujung distal digit primata memiliki kuku, sedangkan sebagian besar lainnya mamalia memiliki cakar atau hooves.Nails melindungi ujung digit, membantu dalam manipulasi dan menggenggam benda kecil, dan digunakan untuk menggaruk. Kuku terdiri dari akar kuku proksimal dan distal kuku tubuh (gambar 5.8a). Akar kuku ditutupi oleh kulit, dan kuku tubuh adalah bagian terlihat dari kuku. Lateral dan proksimal tepi kuku yang tertutup oleh kulit yang disebut lipatan kuku, dan ujung-ujungnya ditahan oleh alur kuku (gambar 5.8b). Itu tratum korneum dari lipatan kuku tumbuh ke tubuh kuku sebagai eponychium (ep-oa-nik ea-ue ~ m), atau kutikula. Di bawah tepi bebas tubuh kuku adalah hyponychium (ha Poa-nik ea -ue ~ m), sebuah menebal wilayah stratum korneum (gambar 5.8c). Akar kuku dan tubuh kuku menempel pada kuku, yang bagian proksimal yang merupakan matriks kuku. Hanya stratum germinativum hadir dalam dasar kuku dan matriks kuku. Kuku matriks lebih tebal daripada kuku dan menghasilkan sebagian besar kuku, meskipun kuku tidak berkontribusi. Kuku terlihat jelas melalui kuku dan muncul merah muda karena pembuluh darah di dermis. Sebuah kecil bagian dari matriks kuku, lunula (toilet noo-Lae ~), terlihat melalui kuku tubuh sebagai daerah, keputihan berbentuk bulan sabit di dasar kuku. Lunula, terlihat terbaik pada ibu jari, muncul putih karena darah kapal tidak dapat dilihat melalui matriks kuku lebih tebal. Kuku adalah stratum korneum. Ini berisi keratin keras yang membuat kuku keras. Sel-sel kuku diproduksi di kuku matriks dan mendorong distal selama bed.Nails kuku tumbuh rata-rata tingkat 0.5A "mm 1,2 per hari, dan kuku tumbuh lebih cepat dari kuku jari kaki. Kuku, seperti rambut, tumbuh dari dasar. Tidak seperti rambut, mereka tumbuh terus sepanjang hidup dan tidak memiliki fase istirahat.

FUNGSI KULIT
Perlindungan Sistem yg menutupi adalah benteng tubuh, mempertahankan itu dari membahayakan. Ia melakukan banyak fungsi perlindungan. 1. Epitel skuamosa berlapis kulit melindungi mendasari struktur terhadap abrasi. Seperti sel-sel terluar dari stratum korneum yang desquamated, mereka digantikan oleh sel-sel dari stratum basale. Kapalan berkembang di daerah dikenakan gesekan berat atau tekanan. 2. Kulit mencegah masuknya mikroorganisme dan lainnya zat asing ke dalam tubuh. Sekresi dari kelenjar kulit menghasilkan lingkungan yang tidak cocok untuk beberapa mikroorganisme. Kulit mengandung komponen dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi terhadap mikroorganisme (lihat bab 22). 3. Melanin menyerap sinar ultraviolet dan melindungi mendasari struktur dari efek merusak. 4. Rambut memberikan perlindungan dalam beberapa cara. Rambut di kepala bertindak sebagai isolator panas dan melindungi terhadap ultraviolet cahaya dan abrasi. Alis menjaga keringat keluar dari mata, bulu mata melindungi mata dari benda asing, dan rambut di hidung dan telinga mencegah masuknya debu dan lainnya bahan. Rambut aksila dan pubis adalah tanda seksual jatuh tempo dan melindungi terhadap abrasi. 5. Kuku melindungi ujung digit dari kerusakan dan dapat Kulit utuh memainkan peran penting dalam mencegah air kerugian karena lipid yang bertindak sebagai penghalang untuk difusi air.

Sensasi Badan terasa sakit, panas, dan dingin karena sistem yg menutupi memiliki reseptor sensorik di semua lapisan tersebut. Sebagai contoh, epidermis dan papilla dermal juga disertakan dengan reseptor sentuhan. Dermis dan jaringan yang lebih dalam mengandung rasa sakit, panas, dingin, sentuhan, dan reseptor tekanan. Rambut folikel (tetapi tidak rambut) baik diinervasi, dan gerakan rambut dapat dideteksi oleh reseptor sensoris sekitarnya dasar folikel rambut. Reseptor sensorik dibahas lebih rinci dalam bab 14.

suhu Peraturan
Suhu tubuh cenderung meningkat sebagai hasil dari latihan, demam, atau peningkatan suhu lingkungan. Homeostasis dipertahankan oleh hilangnya panas berlebih. Pembuluh darah (arteriola) di dermis melebar dan memungkinkan lebih banyak darah mengalir melalui kulit, sehingga mentransfer panas dari jaringan yang lebih dalam pada kulit (gambar 5.9a). untuk menetralkan keuntungan panas lingkungan atau untuk menyingkirkan kelebihan panas yang dihasilkan oleh tubuh, keringat dihasilkan. Keringat yang menyebar selama permukaan kulit, dan karena menguap, panas yang hilang dari tubuh. Jika suhu tubuh mulai turun di bawah normal, panas dapat dilestarikan oleh penurunan diameter pembuluh darah dermal, sehingga mengurangi aliran darah ke kulit (gambar 5.9b). Dengan darah kurang hangat mengalir melalui kulit, namun, suhu kulit menurun. jika suhu turun di bawah kulit sekitar 15 C (59 F), darah pembuluh melebar, yang membantu untuk mencegah kerusakan jaringan dari dingin. Kontraksi otot-otot pili arrector menyebabkan rambut berdiri di akhir, tetapi dengan jumlah jarang bulu yang menutupi tubuh, ini tidak signifikan mengurangi kehilangan panas pada manusia. Rambut pada kepala, bagaimanapun, adalah insulator yang efektif. Umum suhu peraturan dianggap dalam bab 25.

Produksi Vitamin D
Vitamin D berfungsi sebagai hormon untuk merangsang penyerapan kalsium dan fosfat dari usus, untuk mempromosikan mereka dibebaskan dari tulang, dan untuk mengurangi kehilangan kalsium dari ginjal, mengakibatkan peningkatan kalsium darah dan kadar fosfat. Memadai tingkat mineral ini diperlukan untuk metabolisme tulang yang normal (lihat Bab 6), dan kalsium diperlukan untuk saraf normal dan otot fungsi (lihat bab 9). Vitamin D sintesis dimulai di kulit terkena ultraviolet cahaya, dan manusia dapat memproduksi semua vitamin D yang mereka butuhkan oleh proses jika sinar ultraviolet cukup tersedia. Karena manusia hidup dalam ruangan dan pakaian pakai, bagaimanapun, eksposur mereka terhadap ultraviolet cahaya mungkin tidak memadai untuk pembuatan vitamin yang cukup D. Hal ini sangat mungkin untuk orang yang hidup di iklim dingin karena mereka tetap di dalam ruangan atau ditutupi oleh pakaian hangat ketika di luar ruangan. Untungnya, vitamin D juga dapat dicerna dan diserap dalam usus. Sumber alami vitamin D adalah hati (terutama ikan hati), kuning telur, dan produk susu (misalnya mentega, keju, dan susu). Selain itu, diet dapat dilengkapi dengan vitamin D dalam susu yang diperkaya vitamin atau pil. Vitamin D sintesis dimulai ketika molekul prekursor, 7-dehydrocholesterol (7-dea -ha dro-koa -les ter-ol), terkena ultraviolet cahaya dan diubah menjadi cholecalciferol (koa lea-kalsif er-ol). Cholecalciferol dilepaskan ke dalam darah dan dimodifikasi oleh hidroksilasi (ion hidroksida ditambahkan) di hati dan ginjal untuk membentuk vitamin D aktif (calcitriol; kal-si-Tra ol).

Pengeluaran Ekskresi adalah proses pembuangan produk limbah dari tubuh. Selain itu terhadap air dan garam, keringat mengandung sejumlah kecil limbah produk, seperti urea, asam urat, dan amonia. Dibandingkan dengan ginjal, bagaimanapun, kuantitas produk-produk limbah dieliminasi dalam keringat tidak signifikan, bahkan ketika sejumlah besar keringat akan hilang.

Efek Penuaan pada Sistem integumen


Sebagai usia tubuh, kulit lebih mudah rusak karena epidermis tipis dan jumlah kolagen dalam dermis berkurang. Infeksi kulit lebih mungkin, dan perbaikan kulit terjadi lebih perlahan-lahan. Penurunan jumlah serat elastis dalam dermis dan hilangnya lemak dari hipodermis yang menyebabkan kulit menggelambir dan kerut. Kulit menjadi kering dengan usia sebagai aktivitas kelenjar sebaceous menurun. Penurunan aktivitas kelenjar keringat dan penurunan dalam suplai darah ke dermis hasil dalam kemampuan masyarakat miskin untuk mengatur suhu tubuh. Kematian dari sujud panas dapat terjadi pada usia lanjut individu yang tidak mengambil langkah yang aman. Jumlah melanosit berfungsi umumnya menurun, tetapi di beberapa daerah lokal, terutama di tangan dan wajah, melanosit meningkat jumlahnya untuk menghasilkan bintik-bintik penuaan. (Bintik-bintik Usia berbeda bintik-bintik, yang disebabkan oleh peningkatan melanin produksi dan bukan peningkatan jumlah melanosit.) Rambut putih atau abu-abu juga terjadi karena penurunan atau kurangnya produksi melanin. Kulit yang terkena sinar matahari tampaknya usia lebih cepat dari kulit tidak terpajan. Efek ini diamati pada area tubuh, seperti wajah dan tangan, yang menerima paparan sinar matahari (gambar 5.10). Efek dari paparan sinar matahari kronis pada kulit, namun, berbeda

TASTE DAN SMELL

FISIOLOGI SENSORY

Cutaneus Sensation
The cutaneous sensations of touch, pressure, heat and cold, and pain are mediated by the dendritic nerve endings of different sensory neurons. The receptors for heat, cold, and pain are simply the naked endings of sensory neurons. Sensations of touch are mediated by naked dendritic endings surrounding hair follicles and by expanded dendritic endings, called Ruffini endings and Merkels discs. The sensations of touch and pressure are also mediated by dendrites that are encapsulated within various structures (table 10.2); these include Meissners corpuscles and pacinian (lamellated) corpuscles. In pacinian corpuscles, for example, the dendritic endings are encased within thirty to fifty onionlike layers of connective tissue (fig. 10.4). These layers absorb some of the pressure when a stimulus is maintained, which helps to accentuate the phasic response of this receptor. The encapsulated touch receptors thus adapt rapidly, in contrast to the more slowly adapting Ruffini endings and Merkels discs.

There are far more free dendritic endings that respond to cold than to warm. The receptors for cold are located in the upper region of the dermis, just below the epidermis. These receptors are stimulated by cooling and inhibited by warming. The warm receptors are located somewhat deeper in the dermis and are excited by warming and inhibited by cooling. Nociceptors are also free sensory nerve endings of either myelinated or unmyelinated fibers. The initial sharp sensation of pain, as from a pin-prick, is transmitted by rapidly conducting myelinated axons, whereas a dull, persistent ache is transmitted by slower conducting unmyelinated axons. These afferent neurons synapse in the spinal cord, using substance P (an eleven-amino-acid polypeptide) and glutamate as neurotransmitters.

Hot temperatures produce sensations of pain through the action of a particular membrane protein in sensory dendrites. This protein, called a capsaicin receptor, serves as both an ion channel and a receptor for capsaicinthe molecule in chili peppers that causes sensations of heat and pain. In response to a noxiously high temperature, or to capsaicin in chili peppers, these ion channels open. This allows Ca2+ and Na+ to diffuse into the neuron, producing depolarization and resulting action potentials that are transmitted to the CNS and perceived as heat and pain.

re transmitted to the CNS and perceived as heat and pain. While the capsaicin receptor for pain is activated by intense heat, other nociceptors may be activated by mechanical stimuli that cause cellular damage. There is evidence that ATP released from damaged cells can cause pain, as can a local fall in pH produced during infection and inflammation.

Pertumbuhan Rambut Rambut diproduksi dalam siklus yang melibatkan tahap pertumbuhan dan fase istirahat Selama tahap pertumbuhan, rambut dibentuk oleh sel-sel matriks yang membedakan, menjadi keratin, dan mati. Rambut tumbuh lagi sebagai sel ditambahkan di dasar akar rambut. akhirnya pertumbuhan rambut berhenti; folikel rambut lebih pendek dan memegang rambut di tempat. Masa istirahat berikut setelah siklus baru dimulai, dan rambut baru menggantikan rambut yang lama, yang jatuh dari rambut folikel. Panjang setiap tahap tergantung pada rambut, mislanya bulu mata tumbuh sekitar 30 hari dan istirahat selama 105 hari, sedangkan kulit kepala rambut tumbuh untuk jangka waktu 3 tahun dan sisanya selama 1-2 tahun. pada setiap diberikan waktu karena 90% dari rambut kulit kepala yang tumbuh di panggung, dan hilangnya sekitar 100 rambut kulit kepala per hari adalah normal. Jenis yang paling umum kehilangan rambut permanen adalah "pola kebotakan "folikel. Rambut hilang, dan folikel rambut yang tersisa kembali ke rambut vellus memproduksi, yang sangat pendek, transparan, dan untuk tujuan praktis tak terlihat. Walaupun lebih umum dan lebih jelas pada pria tertentu, kebotakan juga bisa terjadi pada (a) perempuan. Faktor genetik dan hormon testosteron yang terlibat dalam menyebabkan kebotakan pola. Tingkat rata-rata pertumbuhan rambut adalah sekitar 0,3 mm per hari, meskipun rambut tumbuh pada tingkat yang berbeda bahkan dalam perkiraan yang sama lokasi. Cutting, mencukur, atau mencabut rambut tidak mengubah tingkat pertumbuhan atau karakter rambut, tapi rambut bisa merasakan kasar dan berbulu lama setelah mencukur karena rambut-rambut pendek kurang flexible.Maximum panjang rambut ditentukan oleh laju rambut pertumbuhan dan panjang dari fase tumbuh. Misalnya, kulit kepala rambut dapat menjadi sangat panjang, tapi bulu mata pendek.

Pertumbuhan Rambut Rambut diproduksi dalam siklus yang melibatkan tahap pertumbuhan dan fase istirahat Selama tahap pertumbuhan, rambut dibentuk oleh sel-sel matriks yang membedakan, menjadi keratin, dan mati. Rambut tumbuh lagi sebagai sel ditambahkan di dasar akar rambut. akhirnya pertumbuhan rambut berhenti; folikel rambut lebih pendek dan memegang rambut di tempat. Masa istirahat berikut setelah siklus baru dimulai, dan rambut baru menggantikan rambut yang lama, yang jatuh dari rambut folikel. Panjang setiap tahap tergantung pada rambut, mislanya bulu mata tumbuh sekitar 30 hari dan istirahat selama 105 hari, sedangkan kulit kepala rambut tumbuh untuk jangka waktu 3 tahun dan sisanya selama 1-2 tahun. pada setiap diberikan waktu karena 90% dari rambut kulit kepala yang tumbuh di panggung, dan hilangnya sekitar 100 rambut kulit kepala per hari adalah normal. Jenis yang paling umum kehilangan rambut permanen adalah "pola kebotakan "folikel. Rambut hilang, dan folikel rambut yang tersisa kembali ke rambut vellus memproduksi, yang sangat pendek, transparan, dan untuk tujuan praktis tak terlihat. Walaupun lebih umum dan lebih jelas pada pria tertentu, kebotakan juga bisa terjadi pada (a) perempuan. Faktor genetik dan hormon testosteron yang terlibat dalam menyebabkan kebotakan pola. Tingkat rata-rata pertumbuhan rambut adalah sekitar 0,3 mm per hari, meskipun rambut tumbuh pada tingkat yang berbeda bahkan dalam perkiraan yang sama lokasi. Cutting, mencukur, atau mencabut rambut tidak mengubah tingkat pertumbuhan atau karakter rambut, tapi rambut bisa merasakan kasar dan berbulu lama setelah mencukur karena rambut-rambut pendek kurang flexible.Maximum panjang rambut ditentukan oleh laju rambut pertumbuhan dan panjang dari fase tumbuh. Misalnya, kulit kepala rambut dapat menjadi sangat panjang, tapi bulu mata pendek.

You might also like