You are on page 1of 5

1. Bagaimana perbedaan antara proteoglikan dengan glikoprotein ?

Jawab : Proteoglikan adalah protein yang mengandung glikosaminoglikan-

glikosaminoglikan yang disatukan ikatan kovalen. Jumlah karbohidrat dalam suatu proteoglikan biasanya jauh lebih banyak daripada jumlah karbohidrat pada glikoprotein dan mugkin membentuk hingga 95% dari beratnya. Pada proteoglikan terhubung dengan protein dengan ikatan ester (O-linked) melalui gugus OH dari ser dan thr. Proteoglikan banyak ditemukan pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinoviai yang melicinkan sendi otot.

gambar proteoglikan

Ciri-ciri rantai glikosaminoglikan pada proteoglikan yaitu : Linear (tidak bercabang) panjang, bisa lebih dari 100 monomer unit. Bersifat asam, karena mempunyai COO- dan SO42- pada repeating unitnya (disakarida) Glikoprotein adalah protein yang mengandung rantai oligosakarida (glikan) yang berikatan secara kovalen dengan rangka (tulang-punggung) polipeptida yang berfungsi sebagai penanda sel. Glikoprotein banyak ditemukan pada permukaan sel hewan.

Keduanya adalah molekul karbohidrat yang melekat pada protein. Ciri-ciri rantai sakarida pada glikoprotein yaitu : Sering bercabang Pendek antara 3-10 monosakarida unit Terdiri dari disakarida tapi biasanya terdiri dari kombinasi 7 monosakarida unit. Perbedaan ikatan antara gula dengan protein pada glikoprotein dan proteoglikan : Proteoglikan : O-linked Glikoprotein : O-linked or N-linked 2. Apa itu senyawa glikolipid, peptidoglikan dan lipopolisakarida ? Jawab : Glikolipid ( glikosfingolipid ) adalah lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Glikolipid tersebar luas disetiap jaringan tubuh, terutama di jaringan saraf seperti otak. Senyawa golongan ini ikut membentuk karbohidrat permukaan sel. Selain itu glikolipid merupakan molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor.

Peptidoglikan adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu asamN-asetil glukosamin serta asam-N-asetil muramat yang dihubungkan ikatan -1,4,

dan sebuah rantai peptida pendek yang contohnya terdiri dari asam amino Ialanin, d-alanin, d-asam glutamat, dan baik I-lisin atau asam diaminopimelik (DAP)-asam amino langka yang hanya ditemukan pada dinding sel prokariot. Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku dan bertanggung jawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya. Struktur dasar peptidoglikan adalah sebuah selubung yang menyelimuti sel yang tersusun dari utas-utas peptidoglikan yang berdampingan satu sama lain dan dihubungkan dengan ikatan silang tetrapeptida yang terbuat dari asam amino. Lipopolisakarida adalah Lipopolisakarida (bahasa Inggris: lipopolysaccharide, lipoglycan, LPS) adalah sebuah molekul besar berupa kompleks antara senyawa lipid dan polisakarida dengan ikatan kovalen. Senyawa LPS banyak ditemukan pada lapisan membran sel sebelah luar bakteria gram-negatif dan bersifat endotoksin, yang memicu aktivasi sistem kekebalan.

LPS terdiri dari lipid A, polisakarida inti, dan rantai polisakarida spesifik-O. Lipid A adalah glikolipid yang terdiri dari disakarida glukosamin yang tersubstitusi ikatan beta (1,6)-nya. Lipid A bertanggungjawab terhadap efek beracun dengan cara menstimulasi pembentukan dan sekresi sitokina yang menimbulkan gejala keracunan. Stimulasi tersebut terjadi karena Lipid A bersama dengan protein pengikat LPS/ LPS binding protein (LBP) akan berikatan ke reseptor CD14 dari sel makrofaga. IL-10 dan faktor nekrosis tumor (TNF) akan menginduksi peningkatan sintesis prostaglandin E2 di hipotalamus sehingga meningkatkan temperatur tubuh yang berujung menjadi demam. Polisakarida inti adalah

kompleks polisakarida kompleks yang biasanya terhubung dengan lipid A melalui ikatan 3-deoksi-D-manno-octulosonat (KDO). Rantai spesifik O terdiri dari rantai subunit oligosakarida identik (linear atau bercabang) dengan panjang yang bervariasi. Jumlah subunit dapat bervariasi bahkan pada sel yang sama contohnya pada Salmonella yang jumlah subunitnya antara 3, 4, atau 5 . Rantai spesifik O menentukan spesifisitas dari antigen O dari serotipe tertentu yaitu dari kehadiran gula-gula tertentu.

TUGAS BIOKIMIA
KARBOHIDRAT

OLEH :

JUMRATUL AHRANI A1C4 09 060 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012

You might also like