You are on page 1of 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perbedaan sistem pembelajaran di perguruan tinggi dan sekolah lanjutan mengharuskan mahasiswa baru untuk dapat segera menyesuaikan diri. Perbedaan mendasar antara perguruan tinggi dan sekolah lanjutan antara lain sistem kelas, gaya mengajar dosen yang berbeda dengan guru, kebebasan yang lebih tinggi, dan lain-lain. Namun, dari berbagai perbedaan tersebut, yang paling mendasar adalah kemandirian mahasiswa. Di sekolah lanjutan, kecenderungan kegiatan belajar mengajar lebih

banyak berpusat kepada guru. Selain itu, perhatian guru terhadap murid-muridnya sangat besar. Sementara itu, pembelajaran di perguruan tinggi menuntut kemandirian dan kedisiplinan mahasiswa. Mahasiswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan pola pengajaran di sekolah lanjutan yang cenderung pasif, apabila tidak cepat menyesuaikan diri dan tidak disiplin dalam menerapkan sistem pembelajaran yang baru, maka akan mengalami kesulitan. Itulah sebabnya sering kali pada masa awal perkuliahan prestasi akademik mahasiswa kurang menggembirakan. Sistem pembelajaran di perguruan

tinggi yang baru bagi mahasiswa adalah Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, kemandirian mahasiswa sangat dibutuhkan untuk memahami materi perkuliahan. Dalam Sistem Kredit Semester, mahasiswa tidak cukup hanya belajar di kelas, tetapi

harus ditambah dengan belajar terstruktur dan belajar mandiri. Pada Tahun Persiapan Bersama (TPB) mahasiswa baru ITB, dalam satu tahun harus menyelesaikan 18 sks, itu berarti mahasiswa baru harus belajar di kelas selama 18 jam per minggu, belajar terstruktur selama 18 jam per minggu, dan belajar mandiri selama 18 per minggu pula. Oleh karena itu, dalam menyesuaikan diri dengan Sistem Kredit Semester dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi. Mahasiswa yang disiplin menerapkan SKS dapat diprediksi memiliki prestasi yang lebih baik daripada mahasiswa yang kurang disiplin dalam menerpakan SKS. Untuk itu, perlu pendisiplinan bagi mahasiswa dalam menerapkan SKS. Dalam prakteknya, penerapan SKS akan menemui banyak kendala.

Bagi mahasiswa baru, khususnya pada tengah semester pertama, kendala yang dihadapi akan terasa lebih berat dan banyak karena menghadapi sesutau yang baru. Mahasiswa baru yang diterima di perguruan tinggi favorit sering merasa perjuangannya sudah selesai sehingga melupakan tujuan utama kuliah. Mahasiswa baru juga sering merasa bebas, sehingga hanyut dalam kegiatan di luar kampus. Kendala utama yang sering dihadapi mahasiswa baru adalah masalah kurang bisa mengatur waktu dan tidak mengetahui prioritas. Dari semua kendala tersebut, semua berhubungan dengan kedisiplinan mahasiswa dalam menghadapi dunia kampus. Untuk itu, perlu pendisiplinan dalam menerapkan SKS untuk mahasiswa baru, terutama pada tengah semester pertama yang masih merupakan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarka

latar belakang yang telah dijelaskan, didapat suatu rumusan masalah yaitu bagaimana pendisiplinan mahasiswa dalam menerapkan SKS pada tengah Semester Pertama, khususnya bagi mahasiswa FMIPA, apa saja kendala yang dihadapi oleh mahasiswa FMIPA 2011 dalam menerapkan SKS dan bagaimana pengaruh kedisiplinan dalam menerapkan SKS terhadap prestasi akademik.

1.3

Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan, kendala yang dialami, dan pendisiplinan mahasiswa FMIPA ITB 2011 dalam menjalankan SKS pada tengah semester pertama.

You might also like