You are on page 1of 9

Panduan Khutbah Keutamaan Hari Jumat Definisi Khutbah Jumat Mukaddimah Khutbah Jumat Doa Khutbah Jumat

Mukaddimah Khutbah Jumat


117
Like

117
Share

Teks Pengantar Khotbah

. Status Riwayat Pengantar khotbah di atas diriwayatkan dari enam sahabat. Mereka adalah: Ibnu Masud, Abu Musa Al-Asyari, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, Nubaith bin Syarith, dan Aisyah radhiallahu anhum. Dalam hal ini, kami hanya menyebutkan riwayat Ibnu Masud. . : ] [ :

Dari Abdullah bin Masud radhiallahu anhu, beliau mengatakan, Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengajari kami khutbatul hajah sebagaimana lafal di atas . (H.r. Abu Daud, An-Nasai, Al-Hakim, Daud Ath-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Abu Ya la; dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani) Keterangan Umum Pengantar khotbah di atas disebut sebagai khutbatul hajah. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan hajah pada hadis ini adalah akad nikah, karena pada acara inilah, umumnya seseorang membaca khutbatul hajah, yang umumnya tidak dibaca pada kesempatan yang lain. Hanya saja, yang zahir, hadis ini bersifat umum untuk semua hajat dan kepentingan, baik kepentingan akad nikah maupun lainnya. Karena itu, selayaknya seseorang menggunakan pengantar khotbah ini untuk menyampaikan kepentingannya dan semua rencana hidupnya. Demikian keterangan dari Imam Muhammad As-Sindi dalam Hasyiyah (catatan kaki) untuk Sunan Nasai, 3:105. Setelah mengutip pendapat di atas, Syekh Al-Albani memberi komentar, Pemaknaan ini (hajah dimaknai dengan nikah) adalah pemaknaan yang lemah, bahkan keliru, karena adanya riwayat yang sahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau shallallahu alaihi wa sallam pernah menyampaikannya selain saat akad nikah. (Khutbatul Hajah, hlm. 31) Kapan Khotbah ini Diucapkan? Hadis di atas menunjukkan bahwa pengantar khotbah ini diucapkan ketika ada hajat dan kebutuhan yang hendak disampaikan. Di antaranya adalah ketika hendak melakukan akad nikah atau menyampaikan khotbah jumat. Terdapat keterangan lain, sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut,

: : :

Syubah bertanya kepada gurunya, Abu Ishaq, Apakah ini khusus untuk khotbah nikah atau boleh dibaca pada kesempatatan lain? Jawab Abu Ishaq, Diucapkan pada setiap acara yang penting. (Sunan Al-Kubra, karya Al-Baihaqi, no. 13604) Syubah bin Hajjaj adalah salah satu perawi hadis yang menyebutkan tentang khutbatul hajah. Cara Baca Untuk lafal ada beberapa cara baca:

1. Huruf nun pada kata ditasydid dan dal pada kata diberi harakat fathah, sehingga dibaca . 2. Huruf nun pada kata ditasydid dan dal pada kata diberi harakat dhammah, sehingga dibaca Hal ini sebagaimana keterangan Mula Ali Qari dalam kitab Mirqah Al-Mashabih. . 3. Huruf nun pada kata tidak ditasydid dan dal pada kata diberi harakat dhammah, sehingga dibaca Inisebagaimana keterangan Al-Jazari dalam Tashih Al-Mashabih. . Semua keterangan di atas disarikan dari Aunul Mabud Syarh Sunan Abi Daud, 6:108. Makna Amma Badu Kata sering kita dengarkan setiap kali seseorang menyampaikan pengantar khotbah. Bisa juga diungkapkan dengan: . Keduanya bermakna sama, yaitu: adapun selanjutnya. Kalimat ini disebut ( kalimat pemisah). Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asyari radhiallahu anhu bahwa beliau mengatakan, Orang yang pertama kali mengucapkan amma badu adalah Nabi Daud alaihis salam, dan itu adalah fashlal khitab. (Al-Awail Ibni Abi Ashim, no. 188; Al-Awail Ath-Thabrani, no. 40) Allah berfirman,

Kami kuatkan kerajaannya serta Kami berikan ilmu dan fashlul khitab. (Q.s. Shad: 20) Kalimat ini digunakan untuk memisahkan mukadimah dengan isi dan tema khotbah. Ini merupakan bagian dari perhatian seseorang terhadap ceramah yang disampaikan. Demikian keterangan Syekh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumthi, 1:7. Anjuran Para Ulama Imam Abu Jafar Ath-Thahawi mengatakan, dalam mukadimah kitab beliau, Musykilul Atsar, Saya mulai kitab ini dengan pembukaan ketika menyampaikan hajat, sebagaimana perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari berbagai jalur, yang akan kami sebutkan insya Allah sebagai berikut. Innal hamda lillah . (Musykilul Atsar, 1:3) Syekh Muhammad Hayat As-Sindi mengatakan, Selayaknya, seseorang menggunakan pengantar khotbah ini untuk menyampaikan kepentingannya dan semua rencana hidupnya. (Hasyiyah untuk Sunan Nasai, 3:105) Imam Asy-Syafii mengatakan, Khutbatul hajah termasuk hal yang dianjurkan untuk disampaikan pada awal semua akad, seperti: jual beli, akad nikah, atau yang lainnya. (Hasyiyah As-Sindi untuk Sunan Nasai, 3:105) Setelah mengutip perkataan Imam Syafii di atas, Syekh Al-Albani memberi komentar, Keterangan ulama yang menganjurkan pengucapan khotbah ini dalam jual beli atau semacamnya adalah pendapat yang lemah, karena inti akad jual beli dan semacamnya adalah ijab qabul . Karena para sahabat yang berjumpa dengan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hingga manusia zaman sekarang ini pun, sering melakukan akad tanpa diiringi dengan perkataan tertentu, namun menggunakan gerakan yang menunjukkan keinginan adanya akad . (Khutbatul Hajah, hlm. 32) Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, seseorang yang bergelar muhadditsul ashr (ahli hadis abad ini), menulis buku khusus tentang khutbatul hajah. Beliau berharap, buku ini bisa menjadi motivasi bagi banyak orang untuk menghidupkan kembali sunah pembukaan khotbah yang hampir hilang. Di akhir buku Khutbatul Hajah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan, Sesungguhnya, tujuan

menulis risalah (buku kecil) ini adalah menyebarkan sunah yang hampir sudah biasa ditinggalkan banyak orang. Karenanya, aku tujukan kepada seluruh khatib, dai, mudarris (pengajar), dan yang lainnya agar betul-betul menghafalnya, menggunakannya untuk membuka khotbah-khotbah dan ceramah mereka. Semoga Allah mewujudkan keinginan mereka dengan sebab khutbatul hajah. (Khutbatul Hajah, hlm. 33) Mukadimah Lainnya untuk Khotbah Selain khutbatul hajah di atas, masih banyak bentuk mukadimah khotbah lainnya. Hanya saja, mukadimah tersebut tidak berlandaskan dalil, dan hanya merupakan kreasi dari para dai serta penceramah ketika hendak menyampaikan khotbahnya. Bagi Anda yang hendak menggunakan pengantar khotbah yang tidak ada dalilnya, hendaknya tidak menggunakan pengantar khotbah yang berlebihan, dipaksa-paksakan agar bersajak, dan mengandung pujian yang berlebihan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Karena itu, untuk lebih aman, sebaiknya kita gunakan pengantar khotbah yang pernah disampaikan oleh para ulama dalam buku-buku mereka. Berikut ini beberapa pengantar khotbah yang sering digunakan oleh dai. Mukadimah Singkat Mukadimah 1: Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini; dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk jikalau Allah tidak memberi petunjuk kepada kami. Sesungguhnya, telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. Diserukan kepada mereka, ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan amalan yang dahulu kamu kerjakan. Keterangan: Mukaddimah ini merupakan surat al-Araf, ayat 43. Pujian disampaikan oleh penghuni surga, ketika mereka telah melihat kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka. Mukadimah 2: Artinya: Segala puji bagi Allah yang memiliki segala perbendaharaan langit dan bumi, serta bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. Keterangan: Mukadimah ini ada di surat Saba, ayat pertama. Mukadimah 3: Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Keterangan: Mukadimah ini merupakan surat Fathir, ayat 34. Mukadimah 4: Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Alquran) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Keterangan: Mukadimah ini ada di surat Al-Kahfi, ayat pertama.

Mukadimah 5: Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. Keterangan: Mukadimah ini ada di ayat pertama, surat Al-Anam. Mukadimah 6: Artinya: Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya . Amma badu . Mukadimah 7:

Artinya: Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam tercurah untuk Rasulullah, para keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang tunduk lagi taat kepada beliau. Amma badu . Mukadimah 8: Artinya: Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya . Amma badu . Mukadimah 9: Artinya: Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga tercurah untuk seorang nabi dan rasul yang paling mulia, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma badu . Mukadimah 10: Artinya: Segala puji hanya bagi Allah, dan cukup Dia. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan-Nya yang terpilih, keluarganya, sahabatnya, dan setiap orang yang menempuh jalan hidayah. Amma badu . Mukadimah 11:

. Artinya: Segala puji itu hanya menjadi hak Allah. Dialah Dzat yang memunculkan para ulama yang masih saja tersisa di setiap zaman yang mengalami kekosongan rasul. Para ulama tersebut mendakwahi orang yang tersesat kepada hidayah, dan mereka bersabar atas berbagai gangguan. Dengan kitab Allah, mereka hidupkan orang-orang

yang hatinya sudah mati. Mereka perlihatkan cahaya Allah kepada orang yang buta mata hatinya. Betapa banyak korban iblis yang berhasil mereka selamatkan. Betapa banyak orang yang tersesat dan bingung berhasil mereka tunjuki jalan yang benar. Betapa bagus pengaruh mereka di tengah-tengah manusia dan betapa jelek balasan manusia terhadap mereka. Para ulamalah yang mengingkari penyelewengan makna Alquran yang dilakukan oleh orang-orang yang berlebih-lebihan serta pemalsuan yang dibuat oleh para pembela kebatilan. Yaitu, orang-orang yang memasang tali bidah dan mengencangkan ikatan fitnah. Mereka memperdebatkan kitabullah, menyelisihi Alquran, dan sepakat untuk keluar dari aturan Alquran. Mereka berbicara atas nama Allah, tentang Allah, dan tentang kitabullah, tanpa dalil. Mereka membicarakan tentang hal yang rancu dan menipu manusia-manusia bodoh dengan kerancuan berpikir yang mereka sebarkan. Kami berlindung kepada Allah dari ujian karena orang-orang yang sesat. Amma badu . Keterangan: Mukadimah di atas merupakan mukadimah yang disampaikan oleh Imam Ahmad dalam kitabnya, Ar-Radd ala Al-Jahmiyah wa Az-Zanadiqah. Banyak ulama yang mengutip pengantar beliau untuk dijadikan pembukaan khotbah atau pun ceramah yang bertajuk Kesesatan dan Jalan Menyimpang.

Download Mukaddimah Khutbah Jumat


Mukaddimah Khutbah Jumat (2155)

Info Naskah
Penulis: Ust. Ammi Nur Baits Artikel www.KhotbahJumat.com

13 Comments on "Mukaddimah Khutbah Jumat"

1.

supangat says: October 24, 2011 at 1:31 pm Alhamdulillah terima kasih atas semua ilmu yang telah dibagikan, sebagai khatib yang baru belajar, saya merasa sangat terbantu, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah. aamiin Reply

2.

Abdulloh says: November 4, 2011 at 4:27 am assalamualaikum, alangkah indahnya jika khutbah itu ditulis juga dalam bahasa ingrris terutama bagi kami yg tinggal dinegara lain yg sedang kuliah baik itu di jepang, jerman, belanda australia, banyak2 diantara teman2 yg masih kesulitan menterjemahkan ke dalam bahasa ingrris dg baik didalam khutbahnya, ada khutbah jumah pakai bhs inggris yg bisa didionload di internet akan tetapi banyak pentimpangannnya didalamnya. jazakallohukhoir. Reply

Admin KhotbahJumat.com says: November 4, 2011 at 8:40 am Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh. Terima kasih atas sarannya, insya Allah kami pertimbangkan. Semoga Allah mudahkan untuk merealisasikannya. Barokallahu fikum. Reply

abdulloh says:

November 11, 2011 at 4:41 am jazakallohukhoir atas tanggapannya. saran juga jika bisa dibuat untuk aplikasi di iphone maupun android krn kebnayakan tmn2 memakai smartphone ini. Reply

3.

ahmad toaha says: November 18, 2011 at 8:51 am Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, Terima kasih atas dimuatnya muqaddimah jumat, moga-moga Allah Swt menjadikan sebagai amal jariah Reply

4.

Syukri says: November 25, 2011 at 7:41 am Assalamualaikum wr. wb. Terimakasih untuk artikel mukaddimah khutbah Jumat ini. Insya Allah sangat bermanfaat bagi banyak orang, khususnya saya pribadi. Wassalamualaikum wr. wb. Reply

5.

mukhanan says: December 1, 2011 at 10:03 am berlangganan khutbah jumat Reply

6.

Khairul Anam says: December 2, 2011 at 3:02 am Assalamualaikum wr wb Jazakallah atas ilmunya yang sangat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah menambahkan keberkahan dalam ilmu antum. Amin Wassalamualaikum wr wb Reply

7.

nurdin says: December 2, 2011 at 4:25 pm thanks, sangat tepat ketika pasangan(yoe) saya(jo) bertanya arti dari amma badu?, Alhamdulillah. sangat jelas. Allah pasti membalas kebaikan Anda dengan berlipat ganda. Reply

8.

Marulian says: December 14, 2011 at 10:55 pm Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, terima kasih artikel mukaddimah khutbah jumat ini, jika bapak berkenan bagaimana kalau khutbah jumat ke-2 yang menggunakan bahasa arab diartikan agar khotib tau apa yang dibacanya, tentu ini akan bermanfaat bagi khatib, sampai saat ini belum ada

saya menemukan buku khutbah yang ada arti khutbah ke 2 nya. Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh Reply

9.

sugimin says: December 16, 2011 at 7:28 am alhamdulillahirobbil alamin. terimakasih ini sangat bermanfaat bagi saya dan jamaah di kampung saya. Mohon berkenan menuliskan materi tentang menguatkan aqidah karena di daerah kami masih banyak umat islam yang menjalani perilaku nenek moyang yaitu adat kejawen. terimakasih jazakumullohu khoiron katsiro. Reply

10.

Disi Sundusi says: December 24, 2011 at 12:22 pm Ijin copy materi untuk dicantumkan di blog ana, dan ana mencantumkan sumbernya Reply

11.

shaleh says: February 4, 2012 at 2:02 am aslm. mohon dijelaskan, pada mukaddimah khutbah diatas, rukun khutbah apa saja yang sudah termasuk didalamnya? syukron Reply

Got something to say? Go for it!


Name (required) Mail (will not be published) (required) Website

Pilih untuk berlangganan diskusi pada topik Khutbah Jumat Ini

Search
Search for:

Pedoman Khutbah Jumat


Definisi Khutbah Jumat Doa Khutbah Jumat Keutamaan Hari Jumat Mukaddimah Khutbah Jumat Panduan Khutbah Hukum Berbicara Ketika Khotbah Jumat Kreatif Memilih Khutbah Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jumat Menghindari Penggunaan Hadis Dhaif dan Maudhu Sebagai Dalil

Topik Khutbah Jumat


Akhlak dan Muamalah Artikel Khutbah Jumat Bersih Hati Fikih Jalan Kebenaran Khutbah Idul Fitri Khutbah Jumat Pilihan Nasehat Panduan Khutbah Jumat Pondasi Agama Rumah Tangga Video Khutbah Jumat Wallpaper

Donasi

Khutbah Jumat on Facebook

Tweet Terkini
I uploaded a @YouTube video http://t.co/ckiIMGfu akhlak penuntut ilmu abu ubaidah yusuf 1 3 hours ago 1. Jenis Kupon yang Dianggap Judi http://t.co/gy2MKr82 3 hours ago Kisah Keluarga: Istriku, Aku Mencintaimu http://t.co/SVofmcYW 21 hours ago Diriwayatkan oleh Musa bin Abu Ishaq al-Anshari bahwa Ali bin Asad ikut serta dalam sebuah peperangan, ia sempat... http://t.co/7UQBFHpN 22 hours ago Rubrik kesehatan: Benarkah luka terkena paku mengakibatkan tetanus? http://t.co/lpaAaV8v 23 hours ago Follow on Twitter

Pedoman Khutbah Jumat


Definisi Khutbah Jumat Doa Khutbah Jumat Keutamaan Hari Jumat Mukaddimah Khutbah Jumat Panduan Khutbah Hukum Berbicara Ketika Khotbah Jumat Kreatif Memilih Khutbah Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jumat Menghindari Penggunaan Hadis Dhaif dan Maudhu Sebagai Dalil

Donasi via Paypal

2012 Khotbah Jumat Khutbah Jum'at Terbaik.

You might also like