You are on page 1of 24

Pembimbing : dr. Dem. H,Sp.

B Di susun oleh : Ricke angelina Putri

Luka

bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.

Luka
Gas

Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)

Cairan Bahan

padat (Solid)

Luka

Bakar Bahan Kimia (hemical Burn) Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn) Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)

Derajat I
Sembuh dalam 5-7 hari, biasanya tersengat matahari, tampak sebagai eritema + nyeri

Derajat II
mencapai dermis, masih ada elemen epitel sehat yang tersisa (bisa sembuh 2-3 minggu) tampak bula berisi cairan eksudat

Derajat III
Seluruh kedalaman subkutis, tidak ada elemen epitel yang tersisa untuk dapat proses penyembuhandari dasar luka cangkok kulit. Kulit pucat abu-abu/hitam tidak ada bula tidak ada nyeri (uji tusuk jarum)

Akibat pertama syok karena kaget Pembuluh kapiler terpajan suhu tinggi rusak permeabilitas meninggiedema dan bula (elektrolit); eritrosit rusak (anemia); kehilangan cairan (IWL meningkat) Ruang tertutup/ terkena wajah

Kerusakan mukosa edema laring sesak nafas, takipnea, stridor, suara serak, dahak warna gelap

keracunan ringan akibat CO lemas, bingung, pusing, mual, muntah keracunan berat koma, meninggal (60%) 12-24 jam permeabilitas mulai membaik diuresis Infeksi bakteri pada kulit yang ditandai dengan keropeng + pus

Terjadi

ileus paralitik Beban faal tukak mukosa lambung / duodenum tukak curling (hematemesis melena)

Riwayat terjebak dalam ruangan tertutup. Sputum tercampur arang. Luka bakar perioral, termasuk hidung, bibir, mulut atau tenggorokan. Penurunan kesadaran termasuk confusion. Terdapat tanda distress napas, seperti rasa tercekik. Tersedak, malas bernafas atau adanya wheezing atau rasa tidak nyaman pada mata atau tenggorokan, menandakan adanya iritasi mukosa. Adanya takipnea atau kelainan pada auskultasi seperti krepitasi atau ronhi. Adanya sesak napas atau hilangnya suara.

Kalau

ada 3 tanda diatas boleh dilakukan trakheostomi Kadar Keracunan CO Kelainan Neurologis 10-20 % (ringan) sakit kepala, binggung, mual 20-40 % (sedang) lekas marah, pusing, lapangan penglihatan menyempit 40-60 % (berat) Halusinasi, ataksia, konvulsi atau koma, takipnea

1. Luka Bakar Ringan.


- Luka bakar derajat II <15 % - Luka bakar derajat II < 10 % pada anak anak - Luka bakar derajat III < 2 %

2. Luka bakar sedang


- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa - Luka bakar II 10 20 5 pada anak anak - Luka bakar derajat III < 10 %

3. Luka bakar berat


- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa - Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak anak.

Stop

drop and roll Evaluasi pertama


ABC Px

fisik keseluruhan (bebaskan baju) Anamnesis (trauma inhalasi) Px luka bakar


Rule

of nine Derajat kedalaman

Penanganan diruang emergency


Pakai sarung tangan steril Bebaskan pakaian/ barang yang melekat Pemasangan infus RL Pemasangan foley kateter monitor jumlah urin Untuk menghilangkan nyeri dapat diberikan morfin IV / IM Tanyakan berat badan Berikan tetanus toksoid bila diperlukan

Luka dibersihkan, debridement, disinfeksi dengan savlon. Tutup dengan tulle lalu olesi silver sulva diazine rawat tertutup dengan kasa steril Eskarotomi adalah suatu prosedur atau membuang jaringan yang mati (eskar)dengan teknik eksisi tangensial berupa eksisi lapis demi lapis jaringan nekrotik sampai di dapatkan permukaan yang berdarah. Fasiotomi dilakukan pada luka bakar yang mengenai kaki dan tangan melingkar, agar bagian distal tidak nekrose karena stewing.

BAXTER formula Hari Pertama : Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas luka bakar per 24 jam Anak : Ringer Laktat: Dextran = 17 : 3 2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.

Kebutuhan
<

faali :

1 Tahun : berat badan x 100 cc 1 3 Tahun : berat badan x 75 cc 3 5 Tahun : berat badan x 50 cc

jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. diberikan 16 jam berikutnya.

Triase
ABC Vital UO

di IRD
sign

Monitoring

fase resusitasi (sampai 24

jam)
UO

30-50 cc urine/jam

Vital

Sign Perfusi perifer Laboratorium


serum

elektrolit plasma albumin hematokrit, hemoglobin renal function tes total protein / albumin pemeriksaan lain sesuai indikasi

Syok karena kehilangan cairan. Sepsis / toksis. AKI Derajat II parut hipertrofik nyeri, gatal, kaku, secara estetik sangat jelek Derajat III kontraktur, pada sendi fungsi sendi dapat berkurang atau hilang

Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan : - luas LB, derajat LB, lokalisasi LB - umur, tingkat kesehatan, - cepat lambatnya pertolongan, - fasilitastempat pertolongan. Kematian => - shock dan kehilangan cairan - kegagalan jantung, - sepsis atau infeksi, - ARF, - Komplikasi lain : Pneumonia dll

Terimakasih

You might also like