You are on page 1of 14

SURVEY DARAH JARI ( SDJ )

Seksi Pemberantasan Penyakit Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2008 / 2009

Setiap kabupaten / kota yang mempunyai kasus kronis Filariasis wajib melakukan survey darah jari

Pengertian
Adalah identifikasi mikrofilaria dalam darah tepi pada suatu populasi yang bertujuan untuk menentukan endemisitas daerah tersebut dan intensitas infeksinya.

Cara Memperoleh Data


Penentuan Lokasi Survey Ditetapkan di desa dengan kasus kronis terbanyak

Populasi dan sampel Penduduk usia lebih dari 13 tahun Sebanyak 500 orang yang tinggal di sekitar penderita

Teknik Pengambilan spesimen


Kaca slide dibersihkan, diberi label Ujung jari kedua atau ketiga dibersihkan dengan alkohol 70 % setelah kering ditusuk tegak lurus dengan lancet hingga darah keluar ( dengan penekanan ringan ) Satu lancet satu orang Petugas memakai sarung tangan Darah diteteskan 3 tetes pada kaca slide, dilebarkan membentuk oval Sediaan darah dikeringkan selama 1 malam pada suhu kamar, aman dari kecoa, semut dll.

Dilakukan pewarnaan dengan giemsa Diperiksa secara mikroskopis oleh tenaga terlatih. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan cross check oleh BPTKL PPM Regional atau Pusat (Lab.Filariasis, Ditjen PPM dan PL , Depkes )

Pemeriksaan sediaan darah


Menentukan kepadatan mikrofilaria Menentukan kepadatan rata rata mikrofilaria Menghitung mikrofilaria rate Menentukan spesies Mikrofilaria

PELAKSANAAN
a. Persiapan tenaga pelaksana
Tenaga

mikroskopis laboratorium2. Tenaga dokter / perawat/ bidan dan penyuluh kegiatan Tenaga Pelaksana Eliminasi Pelatihan singkat teknis survey oleh tenaga terlatih.

b. Pemetaan lokasi dan sensus Penduduk : keadaan wilayah, keadaan dan jumlah penduduk c. Persiapan masyarakat Koordinasi dengan ca,mat, kepala Desa Sosialisasi tentang filariasis dan perlunya survey darah jari.
d. Pemilihan TPE Anggota masyarakat yang dipilih, bersedia, mampu baca tulis dan disegani masyarakat.

e. Persiapan Bahan dan alat


f. Pelaksanaan SDJ Mengumpulkan penduduk di sekitar tempat tinggal kasus jam 19.00 dengan kegiatan : Mempersiapkan peralatan survey Memberikan penyuluhan Pengambilan darah dari jam 20.00 Registrasi Pelabelan slide Pengambilan darah.

PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dengan menggunakan formulir yang disediakan
Pelaporan Dilakukan berjenjang darti Puskesmas, kabupaten dan Propinsi.

PENETAPAN KABUPATEN / KOTA ENDEMIS


Dilakukan berdasarkan hasil survey cepat dan survey darah jari dan ditetapkan oleh propinsi. Peta endemisitas ( SDJ 5 tahun terakhir ) Merah : Mf lebih 1 % Hijau : Mf nol, tidak ada kasus kronis filariasis Kuning : Mf kurang 1 % ada kasus kronis Abu abu : tidak diketahui mf rate, belum survey darah jari, ada kasus kronis.

SURVEY EVALUASI PREVALENSI MIKROFILARIA


Dilakukan sebelum pengobatan masal tahun ke 3 dan ke 5 Untuk mengetahui prevalensi ( Mf rate ) dan densitas ( kepadatan ) mikrofilaria setelah dilakukan pengobatan massal. Lokasi : dua desa sentinel (Mf rate tertinggi) dan dua desa spot ( desa acak )

Populasi survey Penduduk usia lebih dari 2 tahun, termasuk penduduk yang pada survey awal positif. Sampel 500 orang. Pelaksanaan sama dengan SDJ Waktu 11 bulan setelah pengobatan masal tahun ke dua dan ke empat. Dilakukan oleh Tim Dinas Kesehatan Propinsi bekerjasama dengan lab kes da.

You might also like