You are on page 1of 83

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian

SPT Masa PPN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


2010
1

Latar Belakang
1. SPT Masa PPN Formulir 1107 belum mengakomodir perubahan UU, namun tetap berlaku s.d. Masa Desember 2010, dengan beberapa penyesuaian, dengan pertimbangan: a. Kesiapan aplikasi e-SPT; b. Pengadaan dan pendistribusian formulir dan aplikasi e-SPT. Mengurangi jenis SPT Masa PPN yang berlaku (Formulir 1111 merupakan pengganti dari Formulir 1107 dan Formulir 1108)

2.

3. Format scanning. Bentuk SPT Masa PPN disesuaikan dengan format scanning oleh PPDDP, sehingga tidak lagi dibedakan antara bentuk SPT format scanning dan format non scanning.
4. Memberikan kemudahan administrasi DJP. bagi PKP dan mengurangi beban

5. Memaksimalkan space dalam formulir SPT Masa PPN.


2

Dasar Hukum

Pasal 3 ayat (6) UU No 6 Tahun 1983 stdtd UU No 16 Tahun 2009 (UU KUP)
UU No 18 Tahun 2000 stdtd UU No 42 Tahun 2009 (UU PPN dan PPnBM)

PMK 181/PMK.03/2007 stdd 152/PMK.03/2009


Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010

Fungsi SPT Masa PPN


Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang: a. pengkreditan PM terhadap PK; dan

b. pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

SPT
Mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT, dalam bentuk kertas dan/atau dalam bentuk elektronik, dengan benar, lengkap, dan jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.
5

SPT MASA PPN FORMULIR 1111


INDUK SPT 1111 B3 Lampiran 1111 AB
1111 B2

1111 A1 1111 A2

1111 B1

Pajak Keluaran dan PPn BM


Lampiran SPT tidak perlu disampaikan dalam hal tidak ada data yang dilaporkan

Pajak Masukan dan PPn BM


SPT dianggap lengkap
6

DEFINISI
1. e-SPT adalah aplikasi pengisian SPT yang disediakan oleh DJP. 2. Data elektronik adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkan dari e-SPT. 3. Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari suatu komputer ke komputer lainnya, antara lain flash disk dan Compact Disc (CD). 4. Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) adalah perusahaan yang telah ditunjuk dengan Keputusan Dirjen Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT Masa PPN secara elektronik ke DJP. 5. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan secara on-line yang real time melalui laman DJP (www.pajak.go.id) atau ASP.

PENGADAAN SPT MASA PPN FORMULIR KERTAS & APLIKASI e-SPT


Diambil sendiri di KPP/KP2KP
Diperbanyak sendiri oleh PKP Diunduh di http://www.pajak.go.id Disediakan oleh ASP (hanya aplikasi e-SPT)

Panduan Pengisian SPT (Form Kertas)


Format dan ukuran Formulir harus sama dengan yang disediakan oleh DJP
Pencetakan formulir SPT : a. Menggunakan kertas Folio/F4 (min 70 gr) b. Print setting: 8,5 x 13 inci (baca: readme.pdf) c. Tidak menggunakan printer dotmatrix

Form dari file PDF dicetak lalu diisi dengan ditulis tangan (huruf balok) atau diketik.

Pengisian data: a. tidak boleh melebihi baris/kolom dan ditulis dalam satu baris b. NPWP, Kode FP/Nota Retur harus ditulis lengkap (Khusus NPWP dapat tidak menggunakan tanda baca). c. Rupiah dihitung dalam satuan penuh (dibulatkan ke bawah), dan dalam hal NIHIL ditulis 0 (Nol).

Pengisian SPT dimulai dari Lampiran (Formulir 1111 A1, A2, B1, B2, B3, dan AB) kemudian dipindahkan ke Induk

1. Sebelum disampaikan, SPT wajib ditandatangani, diberi nama jelas, jabatan & cap perusahaan 2. SPT Masa PPN dibuat rangkap dua, untuk KPP & PKP

KRITERIA
PKP yang: a. melaporkan PEB, Pemberitahuan Ekspor JKP//BKP TB; b. menerbitkan FP selain yang digunggung, dan/atau menerima Nota Retur/Nota Pembatalan; c. melaporkan PIB dan/atau SSP atas Pemanfaatan BKP TB/JKP dari LDP; d. menerima FP yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan; atau e. menerima FP yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian BKP/pembatalan JKP yang PMnya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas,
dengan jumlah: < 25 dokumen dalam 1 Masa Pajak > 25 dokumen dalam 1 Masa Pajak

dapat menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir kertas maupun data elektronik wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik

10

Formulir kertas (hard copy)

Disampaikan secara manual

KPP/KP2KP Pos/ekspedisi/kurir

Bentuk SPT
Secara manual (Media Elektronik)
Sistem online yang realtime melalui website DJP Perusahaan ASP

Data elektronik (e-SPT)


CD

Disampaikan

Secara elektronik (e-Filing)


11

Tata Cara Penerimaan SPT


SPT Masa PPN (bentuk kertas)
SPT Lengkap yang disampaikan secara langsung atau melalui Pos/ekspedisi/kurir diberikan tanda terima SPT (BPS) oleh KPP/KP2KP setelah dilakukan proses penelitian. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian SPT dan Lampiran SPT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal SPT Tidak Lengkap Ditolak

12

Tata Cara Penerimaan SPT


SPT Masa PPN (Media Elektronik)
SPT Lengkap yang disampaikan secara langsung atau melalui Pos/ekspedisi/kurir diberikan tanda terima SPT (BPS) oleh KPP setelah dilakukan penelitian serta pengujian data dan dilakukan proses loading di TPT.

Pengujian data adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kebenaran pengisian data elektronik Induk SPT dan Lampiran SPT.
Dalam hal SPT Tidak Lengkap Ditolak

13

Tata Cara Penerimaan SPT


SPT Masa PPN (e-filing)
SPT Lengkap yang disampaikan secara elektronik (e-filing) melalui ASP kepada DJP diberikan Bukti Penerimaan Elektronik. Bukti Penerimaan Elektronik berisi informasi yang meliputi Nama, NPWP, tanggal, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE) dan Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) serta nama Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), yang tertera pada hasil cetakan SPT Induk.

14

SPT Dianggap Tidak Disampaikan


SPT disampaikan dalam bentuk formulir kertas, sedangkan sebelumnya PKP telah menyampaikan SPT dalam bentuk data elektronik SPT disampaikan tidak dalam bentuk data elektronik, sedangkan PKP melaporkan >25 dokumen dalam Formulir A1, A2, B1, B2, atau B3

SPT tidak ditandatangani

SPT dianggap tidak disampaikan

SPT tidak lengkap

SANKSI
15

PENGGUNAAN FORMULIR SPT MASA PPN PEMBETULAN

Pembetulan sebelum Masa Pajak Januari 2011:


Menggunakan formulir lama sesuai SPT yang dibetulkan Sesuai ketentuan

Pembetulan mulai Masa Pajak Januari 2011:


Data elektronik Induk + semua Lampiran SPT 1111 Form kertas induk + Lampiran SPT 1111 yang dibetulkan
16

POKOK PERUBAHAN SPT MASA PPN 1111

17

POKOK PERUBAHAN
1107 1111
Dalam Form A1 ditambah kolom keterangan untuk diisi BKP, BKP TB, atau JKP

Kolom pengembalian pendahuluan hanya tertulis untuk WP Patuh (Pasal 17C KUP)

Kolom pengembalian pendahuluan untuk WP Patuh (Pasal 17C KUP), PKP Pasal 17D KUP, dan PKP Berisiko Rendah (Pasal 9 (4c) PPN) Pengembalian pendahuluan: Dapat melampirkan SK PKP Berisiko Rendah, SK WP Patuh, atau Surat Pernyataan memenuhi Ps 17D KUP.
18

Pengembalian pendahuluan: Wajib melampirkan SK PKP Berisiko Rendah atau Surat Pernyataan memenuhi Pasal 17 D UU KUP.

POKOK PERUBAHAN
1107
Kolom FP sederhana: 1. FP tanpa identitas pembeli; 2. FP kepada turis asing

1111
Kolom FP yang digunggung: FP tanpa identitas pembeli, nama dan tanda tangan penjual (oleh PKP pedagang eceran).

Faktur Pajak Khusus atas penyerahan kpd turis asing dilaporkan dalam kolom FP sederhana dan harus dilampirkan rinciannya

Faktur Pajak Khusus atas penyerahan kpd turis asing dirinci dalam Formulir 1111 A2 dan tidak perlu dibuat rincian

Dalam form B (Impor), diisi dengan nomor PIB, tanggal PIB, dan tanggal SSP.

Dalam form B1 (Impor), diisi dengan nomor PIB dan tanggal SSP.

19

POKOK PERUBAHAN
1107 1111
FP yang PPN-nya hanya dikreditkan sebagian (PMK 78/PMK.03/2010), dilaporkan di Formulir B1/B2 dan B3.

Nomor FP yang diretur tidak diisi

Nomor FP yang diretur diisi di kolom terakhir

Menampung pelaporan SSP atas pembayaran kembali PM oleh PKP Gagal Berproduksi

20

POKOK PERUBAHAN
Hal Penting Terkait Restitusi

Atas PPN Lebih Bayar diajukan kompensasi Restitusi dapat diajukan pada akhir tahun buku Restitusi pada setiap Masa Pajak hanya dapat diajukan oleh PKP tertentu (Ps 9 (4b) UU PPN), yaitu PKP yang melakukan ekspor, penyerahan kepada Pemungut PPN, atau penyerahan yang mendapat fasilitas PPN tidak dipungut. Restitusi kepada PKP berisiko rendah, dilakukan dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak

21

GAMBARAN FORMULIR SPT MASA PPN 1111

22

Formulir 1111 A1
Berisi daftar ekspor BKP Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud, dan/atau ekspor JKP. Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

23

A1

Untuk ekspor BKP TB dan JKP, diisi dengan kode EBKP dan EJKP

Diisi dengan keterangan BKP, BKP TB, atau JKP.

Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

24

Formulir 1111 A2
Berisi daftar Pajak Keluaran atas penyerahan dalam negeri dengan Faktur Pajak. Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri yang menggunakan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterima oleh PKP. Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

25

A2

Dalam hal penyerahan kpd turis asing (Pasal 16E UU PPN), diisi dengan nomor paspor. Dalam hal FP tanpa identitas pembeli, diisi dengan angka 0 sebanyak 15 digit.

Untuk Nota Retur, diisi dengan kode Faktur Pajak atas BKP yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

26

Formulir 1111 B1
Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas impor BKP dan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean. Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

27

B1

Dalam hal impor, kolom ini diisi dengan tanggal SSP atas pembayaran PPN impor

Jumlah ini dipindah ke Formulir AB


28

Formulir 1111 B2
Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan BKP dan/atau JKP Dalam Negeri. Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterima oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP. Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

29

B2

Untuk Nota Retur, diisi dengan kode Faktur Pajak atas BKP yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

30

Formulir 1111 B3
Berisi daftar Pajak Masukan atas perolehan dalam negeri, impor, dan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang tidak dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas. Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas. Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

31

B3

Dalam hal impor, kolom ini diisi dengan tanggal SSP atas pembayaran PPN impor. Apabila tidak ada SSP, diisi dengan tanggal PIB

Untuk Nota Retur, diisi dengan kode Faktur Pajak atas BKP yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke Formulir AB


32

Formulir 1111 AB
Berisi rekapitulasi penyerahan dan perolehan yang merupakan pindahan dari formulir 1111 A1 sampai dengan formulir 1111 B3 yang telah diisi sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan. Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi nilai total DPP, PPN, dan PPnBM dari seluruh Faktur Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual. Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

33

AB

Diisi dengan Faktur Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual

34

AB

Diisi dengan hasil penghitungan kembali PM sesuai PMK 78/PMK.03/2010

35

Induk SPT Masa PPN (Formulir 1111)


Berisi jumlah penyerahan barang dan jasa dan penghitungan PPN dan PPnBM Kurang Bayar atau Lebih Bayar. Formulir ini juga berisi jumlah PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri dan pembayaran kembali Pajak Masukan bagi PKP Gagal Berproduksi. Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual, Formulir ini harus diisi dan disampaikan dalam bentuk formulir kertas. Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (e-filing), Formulir ini tidak perlu disampaikan dalam bentuk formulir kertas. Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan kegiatan penyerahan dan perolehan, Formulir ini tetap dibuat dan diisi dengan angka 0 (Nol).

36

Induk

Untuk SPT yg disampaikan dalam bentuk formulir kertas, kolom ini diisi oleh petugas di KPP/KP2KP, jumlah lembar SPT (Induk + Lampiran)

Diisi dengan kode KLU sesuai dengan kegiatan usaha sebenarnya (dapat berbeda dengan KLU saat pendaftaran)

Diisi dengan tahun buku yang digunakan oleh PKP. Dalam hal PKP tidak menggunakan pembukuan, maka diisi dengan tahun kalender (01 s.d 12)

37

Induk

PKP yang tidak memenuhi Pasal 9 (4b) UU PPN hanya dapat mengajukan restitusi pada akhir tahun buku

17C KUP WP Patuh 17D KUP PKP dg jumlah penyerahan max Rp 400jt & LB max Rp 28jt 9 (4c) PPN PKP Berisiko Rendah

38

Induk Untuk melaporkan pembayaran kembali PM oleh PKP Gagal Berproduksi

Dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam Lampiran, maka kolom ini tidak perlu diisi dan Lampiran yang bersangkutan tidak perlu dilampirkan
39

FAKTUR PAJAK

Kode 05 tidak digunakan lagi sejak 1 April 2010 (PER-13/PJ/2010) Kode 06 adalah penyerahan lainnya kepada selain pemungut PPN, termasuk turis asing (PER-13/PJ/2010)
41

SIMULASI SAAT PEMBUATAN FP, SAAT PENYETORAN & PELAPORAN PPN


No
(1)

Keterangan
(2)

Pengaturan UU Lama
(3)

Pengaturan UU No 42 Th 2009
(4)

1. 2. 3. 4.

Saat Penyerahan Saat Terutang Saat Pembuatan FP Saat Penyetoran PPN

1 Nov 1 Nov 31 Des 15 Jan

1 Nov 1 Nov 1 Nov 31 Des (sebelum SPT dilaporkan) 31 Des 2% per bulan sejak 1 Jan Denda sejak 1 Jan

5. 6. 7.

Saat Pelaporan SPT Sanksi Terlambat Bayar Sanksi Terlambat Lapor

20 Jan 2% per bulan sejak 16 Jan Denda sejak 21 Jan

CONTOH SOAL

Identitas PKP
PT. SONY SEJAHTERA adalah perusahaan yang didirikan pada Tanggal 1 Maret 2005 dengan NPWP 01.333.444.5.091.000. dan sejak tanggal 01 Januari 2005 dikukuhkan sebagai PKP. Saat ini PT. SONY SEJAHTERA bergerak di bidang Industri dan perdagangan dengan Nomor KLU 60052. Produk yang dihasilkan oleh PT. SONY SEJAHTERA adalah Televisi dengan merk SS. Semua bagian (spare part) Televisi dibuat oleh unit-unit usaha PT. SONY SEJAHTERA, sedangkan bahan bakunya diperoleh dari impor atau pembelian dalam negeri. PT. SONY SEJAHTERA mempunyai tempat kedudukan di Jl.Malambong No. 15 Bandung dengan Nomor telepon (022) 99885600. Dari catatan yang dimiliki oleh PT. SONY SEJAHTERA selama bulan JANUARI 2011 diketahui hal-hal sebagai berikut:

44

Daftar Penyerahan (1)


Tgl Keterangan

7 Jan 2011
10 Jan 2011

Dieskpor Televisi 21 inch kepada Samyong ltd Singapura tanpa memakai L/C dengan Nilai Ekspor sebesar Rp. 2 Milyar. PEB telah diberikan persetujuan oleh DJBC pada tanggal 12 Januari 2011 (PEB-0000023).
Melakukan ekspor jasa maklon berupa pengiriman Televisi ukuran 54 pesanan dari Jaehun ltd Korea. Fee atas jasa maklon yang diterima adalah sebesar Rp50.000.000 dan televisi yang dikirim bernilai Rp500.000.000 dengan tanggal PEB yang telah diberikan persetujuan pada tanggal 10 Januari 2011. Pemberitahuan ekspor jasa dibuat pada tanggal 10 Januari 2011 (EJKP 00001). Diserahkan 10 unit Televisi ukuran 29 dengan harga jual Rp. 30 juta kepada Kementerian Kehutanan di Jakarta untuk memantau kebakaran hutan. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 11 Januari 2011 (020.000-11.00000001). Diterima pembayaran penuh dari PT. ANGKASA RAYA atas penyerahan Televisi 21 inch dengan harga jual sebesar Rp. 50 juta. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 12 Januari 2011 (010.000-11.00000002). Pegawai yang menjaga Outlet Pabrik melaporkan bahwa pada hari ini telah dijual Televisi 14 inch dengan nilai jual sebesar Rp. 1 juta kepada konsumen yang tidak diketahui identitasnya. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 13 Januari 2011 tanpa mencantumkan identitas pembeli (010.000-11.00000003).

11 Jan 2011 12 Jan 2011 13 Jan 2011

45

Daftar Penyerahan (2)


Tgl Keterangan

15 Jan 2011

Diserahkan spare part Televisi kepada PT. MEKAR SARI yang berada di kawasan berikat. Atas penyerahan tersebut PPN yang terutang sebesar Rp. 40 juta tidak dipungut. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 15 Januari 2011 (070.00011.00000004).
Diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China sebesar Rp 50 juta. Atas penyerahan tersebut mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 18 Januari 2011 (080.000-11.00000005). Dijual mesin pabrik dengan harga jual Rp 120 juta kepada PT Recycle Mart. Faktur Pajak dibuat tanggal 21 Januari 2011 (090.000-11.00000006). Dalam rangka peresmian perusahaannya, PT. SONY SEJAHTERA telah mengadakan undian dengan hadiah berupa Televisi 21 inch dari jenis yang paling baru dengan harga pokok penjualan sebesar Rp. 1.500.000. Atas penyerahan televisi kepada pelanggan yang beruntung tersebut PT. SONY SEJAHTERA Menerbitkan Faktur Pajak pada tanggal 23 Januari 2011 (040.000-11.00000007). Diterima Nota Retur (NR-05/1/2011) dari PT. ANGKASA RAYA atas Faktur Pajak Nomor 010.000-11.00000002 sebesar Rp 20 juta, karena Televisi yang diserahkan rusak.

18 Jan 2011 21 Jan 2011 23 Jan 2011

25 Jan 2011

46

Daftar Perolehan (1)


Tgl Keterangan

8 Januari Hari ini telah dibuat PIB Nomor PIB-0000052 dan telah dibayar PPN terutang pada 2011 tanggal 8 Januari 2011 sebesar Rp 45 juta melalui bank Permata atas impor bahan baku untuk pembuatan Televisi dari Soni Corp Jepang. 9 Januari Membayar jasa konsultan dari Daisho Corp Jepang yang melakukan kegiatan 2011 konsultasi teknik di pabrik dengan nilai penggantian sebesar Rp500.000.000. SSP atas pemanfaatan telah dibuat (NTPN: 0101020203030404) untuk penyetoran PPN atas pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean pada tanggal 9 Januari 2011. 17 Januari Dibayar tagihan telepon kantor sebesar Rp. 5.500.000 (termasuk PPN) kepada 2011 PT. Telkom. Atas transaksi tersebut PT. SONY SEJAHTERA menerima bukti pembayaran berupa kuitansi. 19 Januari Dikeluarkan dari pelabuhan tanjung priok mesin pembuat spare part Televisi yang 2011 diimpor dari Kawaii ltd Jepang dengan nilai impor sebesar Rp. 550 juta, dengan PIB nomor PIB-0000064 tanggal 19 Januari 2011. Atas Impor tersebut PT. SONY SEJAHTERA mendapat fasilitas PPN dibebaskan.

47

Daftar Perolehan (2)


Tgl Keterangan

20 Januari Diterima Faktur Pajak tertanggal 16 Januari 2011 (010.000-11.00000020) 2011 atas perolehan komponen elektronik untuk pembuatan televisi yang dibeli dari PT. KOMPAK dengan harga jual sebesar Rp. 50 Juta. 21 Januari Membayar Rp. 5.500.000,- (termasuk PPN) kepada Bengkel 2011 ARITONANG atas service mobil box yang digunakan untuk mengirim spare part yang dijual. PPN terutang sebesar Rp500.000 dengan Faktur Pajak nomor 010.000-11.00000028. 23 Januari Menerbitkan Nota Retur Nomor R 01/2/04 tanggal 23 Januari 2011 2011 dengan nilai DPP sebesar Rp 20 juta untuk Faktur Pajak Nomor 010.00011.00000034 kepada PT ABADI. 31 Januari Melakukan pembayaran PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri 2011 pabrik untuk perluasan produksi dengan biaya selama bulan Januari 2011 sebesar Rp 1 Miliar.
Data Tambahan: 1. Dalam SPT Masa PPN Desember 2010 terdapat kelebihan pembayaran PPN sebesar Rp1.500.000,- yang diminta dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya. 2. PKP telah ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah
48

Pengisian SPT

Samyong ltd Singapura

PEB-0000023

12-01-2011

2.000.000.000

BKP

50

Samyong ltd Singapura Jaehun ltd Korea

PEB-0000023 EJKP 00001

07-01-2011 10-01-2011

2.000.000.000 50.000.000

BKP JKP

2.050.000.000
51

Kemenhut Jkt

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

020.000-11.00000001 11-01-2011

30.000.000

3.000.000

52

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011

30.000.000 50.000.000

3.000.000 5.000.000

53

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011 010.000-11.00000003 13-01-2011

30.000.000 50.000.000 1.000.000

3.000.000 5.000.000 100.000

54

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011 010.000-11.00000003 13-01-2011 070.000-11.00000004 15-01-2011

30.000.000 50.000.000 1.000.000 400.000.000

3.000.000 5.000.000 100.000 40.000.000

PT Mekar Sari

55

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011 010.000-11.00000003 13-01-2011 070.000-11.00000004 15-01-2011 080.000-11.00000005 18-01-2011

30.000.000 50.000.000 1.000.000 400.000.000 50.000.000

3.000.000 5.000.000 100.000 40.000.000 5.000.000

PT Mekar Sari Kedubes China

56

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011 010.000-11.00000003 13-01-2011 070.000-11.00000004 15-01-2011 080.000-11.00000005 18-01-2011 090.000-11.00000006 21-01-2011

30.000.000 50.000.000 1.000.000 400.000.000 50.000.000 120.000.000

3.000.000 5.000.000 100.000 40.000.000 5.000.000 12.000.000

PT Mekar Sari Kedubes China


PT Recycle Mart

57

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011 010.000-11.00000003 13-01-2011 070.000-11.00000004 15-01-2011 080.000-11.00000005 18-01-2011 090.000-11.00000006 21-01-2011 040.000-11.00000007 23-01-2011

30.000.000 50.000.000 1.000.000 400.000.000 50.000.000 120.000.000 1.500.000

3.000.000 5.000.000 100.000 40.000.000 5.000.000 12.000.000 150.000

PT Mekar Sari Kedubes China


PT Recycle Mart

58

Kemenhut Jkt
PT Angkasa Raya

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 000000000000000 xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

020.000-11.00000001 11-01-2011 010.000-11.00000002 12-01-2011 010.000-11.00000003 13-01-2011 070.000-11.00000004 15-01-2011 080.000-11.00000005 18-01-2011 090.000-11.00000006 21-01-2011 040.000-11.00000007 23-01-2011 NR-05/1/2011

30.000.000 50.000.000 1.000.000 400.000.000 50.000.000 120.000.000 1.500.000

3.000.000 5.000.000 100.000 40.000.000 5.000.000 12.000.000 150.000


010.000-11.00000002

PT Mekar Sari Kedubes China


PT Recycle Mart PT Angkasa Raya

25-01-2011

(20.000.000) (2.000.000)

632.500.000

63.250.000
59

Soni Corp Jepang

PIB-0000052

08-01-2011

450.000.000

45.000.000

BKP

60

Soni Corp Jepang Daisho Corp Jepang

PIB-0000052 0101020203030404

08-01-2011 09-01-2011

450.000.000 500.000.000

45.000.000 50.000.000

BKP JKP

950.000.000

95.000.000
61

PT Telkom

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

xxxxx

17-01-2011

5.000.000

500.000

62

PT Telkom
PT Kompak

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

xxxxx

17-01-2011

5.000.000 50.000.000

500.000 5.000.000

010.000-11.00000020 16-01-2011

63

PT Telkom
PT Kompak Aritonang

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

xxxxx

17-01-2011

5.000.000 50.000.000 5.000.000

500.000 5.000.000 500.000

010.000-11.00000020 16-01-2011 010.000-11.00000028 21-01-2011

64

PT Telkom
PT Kompak Aritonang PT Abadi

xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx

xxxxx

17-01-2011

5.000.000 50.000.000 5.000.000

500.000 5.000.000 500.000


010.000-11.00000034

010.000-11.00000020 16-01-2011 010.000-11.00000028 21-01-2011 R 01/2/04

23-01-2011

(20.000.000) (2.000.000)

40.000.000

4.000.000
65

Kawaii ltd Jepang

000000000000000

PIB-0000064

19-01-2011

550.000.000

55.000.000

550.000.000

55.000.000

A1
2.050.000.000 632.500.000 63.250.000

152.500.000 30.000.000 400.000.000 50.000.000

15.250.000 3.000.000 40.000.000 5.000.000

A2

950.000.000 40.000.000 550.000.000 1.540.000.000

95.000.000 4.000.000 55.000.000 154.000.000 99.000.000

B1

B3

B2

2.050.000.000 632.500.000 63.250.000

152.500.000 30.000.000 400.000.000 50.000.000

15.250.000 3.000.000 40.000.000 5.000.000

950.000.000 40.000.000 550.000.000 1.540.000.000

95.000.000 4.000.000 55.000.000 154.000.000 99.000.000 1.500.000

1.500.000 100.500.000

2.050.000.000 152.500.000 30.000.000 15.250.000 3.000.000

400.000.000
50.000.000 2.682.500.000 0 2.682.500.000

40.000.000 5.000.000 63.250.000

15.250.000 0 100.500.000 (85.250.000)

AB

69

2.500.000.000 152.500.000 30.000.000 15.250.000 3.000.000

400.000.000
50.000.000 2.682.500.000 0 2.682.500.000

40.000.000 5.000.000 63.250.000

15.250.000 0 100.500.000 (85.250.000)

X X X

70

400.000.000

40.000.000
31 01 2011 xxxxxxxxxxxxxxxx

400.000.000

40.000.000
31 01 2011 xxxxxxxxxxxxxxxx

X X

X X

X X Bandung X SSP & SSPCP 28 02 2011 3

Dinda Amelia Direktur Keuangan S


S

CONTOH SPT MASA PPN PEMBETULAN

73

SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi KB lebih kecil.


1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.100.000,00. 2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi KB Rp1.000.000,00. 3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) 1.000.000 1.100.000 (-) (100.000)

4. Atas kelebihan PPN pada butir II.F sebesar Rp100.000,00 dapat: a. dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yaitu Februari 2011; b. dikompensasikan ke Masa Pajak dilakukannya pembetulan SPT yaitu Masa Pajak April 2011; atau c. dimintakan kembali Pasal 9 ayat (4b) Undang-Undang PPN.

74

SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi LB.


1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.000.000,00. 2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi LB Rp500.000,00. 3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) (500.000) 1.000.000 (-) (1.500.000)

4. Atas kelebihan PPN pada butir II.F sebesar Rp1.500.000,00 dapat: a. dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yaitu Februari 2011; b. dikompensasikan ke Masa Pajak dilakukannya pembetulan SPT yaitu Masa Pajak April 2011; atau c. dimintakan kembali Pasal 9 ayat (4b) Undang-Undang PPN.

75

SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (1)


1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp200.000,00. 2. SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp300.000,00 dan telah dikompensasikan ke Maret 2011 3. SPT Masa PPN Maret 2011 LB Rp250.000,00 dan telah dikompensasikan ke April 2011 4. SPT Masa PPN April 2011 KB Rp100.000,00 5. SPT Masa PPN Mei 2011 KB Rp225.000,00 6. Juni 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi LB Rp150.000,00. 7. Untuk kasus ini, PKP punya 2 pilihan, yaitu: a. Menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp50.000,00; atau b. Mengkompensasi PPN pada butir II.D sebesar Rp150.000,00 ke Masa PajakFebruari 2011.

Next Pilihan pertama


76

SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (2)


1) Pilihan pertama: a. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) (150.000) (200.000) (-) 50.000

b. PKP cukup membetulkan SPT Januari 2011 dan menyetor PPN pada butir II F sebesar Rp50.000,00 c. PKP dikenai sanksi administrasi sesuai ketentuan perundangan perpajakan

Next Pilihan kedua


77

SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (3)


2) Pilihan kedua: a. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) (150.000) (-)

b. PKP membetulkan SPT Januari 2011 dan mengkompensasi PPN pada butir II.D sebesar Rp150.000,00 ke Februari 2011 c. Butir II.E dan II.F pada SPT Masa PPN Pembetulan tidak diisi. d. Membetulkan SPT Februari, Maret, dan April 2011

78

SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi Nihil.


1. 2. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp1.000.000,00. 1 April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi Nihil.

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 sudah dilaporkan: 1. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah : Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan 2. Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) 0 (1.000.000) (-) 1.000.000

PKP harus menyetor PPN sebesar Rp1.000.000,00 dan dikenai sanksi

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan: 1. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah : Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan 2. Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) 0 0 (-) 0

Butir II.E tidak perlu diisi (diisi dengan angka 0), karena tidak ada LB pada Masa Januari yang dikompensasikan ke Februari.
79

SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi KB.


1. 2. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp1.000.000,00. 1 April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi KB Rp250.000,00.

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 sudah dilaporkan: 1. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah : Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) PPN (Rupiah) Rp. 250.000

Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan


Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan 2.

Rp.
Rp.

(1.000.000) (-)
1.250.000

PKP harus menyetor PPN sebesar Rp1.250.000,00 dan dikenai sanksi

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan: 1. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah : Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah) Rp. 250.000 Rp. Rp. 0 (-) 250.000

Butir II.D - PPN KB (LB)


Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan 2. 3.

Butir II.E tidak perlu diisi (diisi dengan angka 0), karena tidak ada LB pada Masa Januari yang dikompensasikan ke Februari. PKP harus menyetor PPN sebesar Rp250.000,00 dan dikenai sanksi
80

SPT Masa PPN Nihil dibetulkan menjadi KB.


1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 Nihil. 2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi KB Rp750.000,00. 3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. Rp. Rp. PPN (Rupiah) 750.000 0 (-) 750.000

4. PKP harus menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp750.000,00 5. PKP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

81

SPT Masa PPN LB dikompensasi dibetulkan menjadi LB direstitusi.


1.
2. 3. 4.

Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp5.000.000,00 (PK: Rp3.000.000,00 dan PM: Rp8.000.000,00). LB tersebut dikompensasikan ke Februari 2011. SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp3.000.000,00 (PK: Rp6.000.000,00 dan PM: Rp9.000.000,00). PM tersebut sudah termasuk kompensasi dari Masa Januari Rp 5.000.000,00. Maret 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011, LB yang sudah dikompensasi diminta untuk direstitusi. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 dan Februari adalah sebagai berikut:
SPT Masa PPN

Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar

Pembetulan Butir II.A PK Masa Januari Butir II.C - PM

PPN (Rupiah) Rp. 3.000.000 Rp. 8.000.000

Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan
Pembetulan Masa Februari Butir II.A PK Butir II.C - PM Butir II.D - PPN KB (LB) Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan 5. 6.

Rp. Rp. Rp.


Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

(5.000.000) (5.000.000) (-) 0


6.000.000 4.000.000 2.000.000 (3.000.000) (-) 5.000.000

PKP harus menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp5.000.000,00 PKP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
82

83

You might also like