You are on page 1of 11

ANALISA DATA

No 1 Data Do. - Kulit tipis - Lemak subkutan kurang - Menggigil bila terlalu lama di luar inkubator TD :N: 110 x/i o S : 36 C P : 60 x/i Ds:Gangguan thermoregulasi terhadap kontrol suhu 2. DO. - Daya hisap kurang - Turgor kulit jelek - Berat badan 1800 gram - Bayi lemah DS: - Ibu mengatakan bayinya tidak mau menetek - Ibu mengatakan ASI tidak keluar Imaturitas organ organ pada bayi Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Patofisiologi Imaturitas organ organ pada bayi Masalah Resti gangguan termoregulasi terhadap kontrol suhu

Gangguan pengaturan panas

Penurunan koordinasi di otak

Reflek menghisap kurang.

Intake menurun

Diagnosa yang dimunculkan : 1. Resti gangguan termoregulasi terhadap kontrol suhu berhubungan dengan kontrol suhu ang imatur dan penurunan lemak subkutan 2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat, reflek menghisap lemah

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Senin, 08/01/2007 Dx. Tindakan Keperawatan Keperawatan 1 09.15 WIB 1. Mengkaji imaturitas reflek menghisap 2. Mengauskultasi bising usus 3. Memberikan PASI 4. Memperhatikan adanya diare ,muntah 5. Mempertahankan termonetral lingkungan Evaluasi S O : Ibu mengatakan reflek menghisap bayi masih lemah : Ikterik masih ada Tangisan masih lemah Bising usus (-) PASI diberikan 1 kali 2 jam Diare tidak ada Muntah tidak ada Termonetral lingkungan di pertahankan : Tujuan tercapai sebagian : intervensi dilanjutkan : Ibu mengatakan bila bayi terlalu lama di luar inkabator bayi menggigil : Suhu 36oC Bayi di masukan kedalam inkubator Mengganti popok atau linen bila basah Kepala bayi tetap ditutup Apnoe, sianosis tidak ada Menggigil bila diluar inkubator : Tujuan tercapai sebagian : Intervensi dilanjutkan Paraf

A P Senin 08/01/2007 2 09.25 WIB 1. Mengkaji suhu 2. Menempatkan bayi pada inkubator 3. Mengganti popok (linen tempat tidur, mempertahankan popok bai tetap tertutup 4. Memperhatikan kelembapan /O2 lembab hangat (31oC- 34OC) 5. Memperhatikan adana apnoe, sianosis, menangis buruk 6. Menurunkan pemajanan pada aliran udara S O

A P

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Selasa, 09/01/2007 Dx. Tindakan Keperawatan Keperawatan 1 08.45 WIB 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengkaji maturitas reflek menghisap O Mengauskultasi bising usus Memberikan PASI Menganjurkan ibu menyusui bayi Memperhatikan adanya diare atau muntah Memperhatikan termonetral lingkungan A P : Iktreik sudah kurang Tangisan masih lemah Bising usus(+) PASI diberikan 2 jam sekali Diare tidak ada Termonetral ligkungan dipertahankan : Tujuan tercapai sebagian : Intervesi dilanjutkan dan dipertahankan. Evaluasi S : Ibu mengatkan reflek menghisap masih lemah Paraf

11.15 WIB 2 08.50WIB 1. Mengkaji suhu O 2. Menempatkan bayi pada inkubator 3. Mengganti pakain bayi yang basah 4. Memperhatikan adana sianosis, apnoe, menggigil A P S : Ibu mengatakan bila bayi terlalu lama diluar inkubator bayi masih menggigil : Suhu 36.2 oC Bayi ditempatkan di inkubator Mengganti pakaian/ linen yang basah Kepala bayi tetap tertutup Apnoe , sianosis tidak ada : Tujuan tercapai sebagian : Intervensi dilanjutkan

5. Menurunkan pemajanan pada aliran udara

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Rabu, 10/01/2007 Dx. Tindakan Keperawatan Keperawatan 1 14.10 WIB 1. 2. 3. 4. Mengkaji reflek menghisap Menganjurkan ibu lebih lama menyusui bayi Memperhatikan adanya diare dan muntah Mempertahankan termonetral lingkungan A P 2 14.20 WIB. 1. Mengkaji TTV 2. Menempatkan bayi di inkubator 3. Mengganti pakaian / linen basah 4. Mempertahankan kepala bayi tetap tertutup A P Evaluasi 15.45 WIB S O : Ibu mengatakan reflek hisap bayi sudah agak kuat : Ikterik(-) Diare tidak ada Muntah (-) Tangis sudah kuat : Tujuan telah tercapai : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan Paraf

15.50 WIB S O : Ibu mengatakan masih menggigil bila terlalu lama di luar inkubator : Suhu 36,2 C Bayi ditempatkan di inkubator Pakaian /linen di ganti Kepala bayi tertutup Apnoe,sianosis(-) Menggigil(-) : Tujuan tercapai sebagian : Intervensi dipertahankan dan

5. Mempertahankan O2 lembab hangat 6. Memperhatikan adana apnoe, sianosis

dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Kamis, 11/01/2007 Dx. Tindakan Keperawatan Keperawatan 1 14.15 WIB 1. Mengkaji reflek menghisap 2. Menganjurkan ibu lebih sering menyusui bayinya 3. Memperhatikan adanya diare atau muntah 4. Mempertahankan termenetral lingkungan A P 2 14.25 WIB 1. Mengkaji suhu 2. Menempatkan bayi di inkubator 3. Mengganti pakaian / linen basah 4. Memperhatikan kepala bayi tetap tertutup A : Tujuan tercapai : Intervensi dihentikan Evaluasi 15.48 WIB S O : Ibu mengatakan reflek menghisap bayi sudah agak kuat : Ikterik(-) Tangisan sudah agak kuat Diare (-) Muntah(-) Paraf

16.00 WIB S O : Ibu mengatakan bayi masih menggigil : Suhu 36,5oC Bayi masih di inkubator Apnoe, sianosi (-) : Tujuan belum tercapai

5. Mempertahankan O2 lembab hangat(3537oC) 6. Memperhatikan adanya apnoe, sianosis

: Intervensi di lanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Jumat 2/01/2007 Dx. Keperawatan 1 dan 2 14.10 WIB 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memantau TTV Memberi PASI pada bayi Mengganti pakaian bayi yang basah Mengontrol suhu inkubator O Mempehatikan adanya apnoe, sianosis Mempetahankan kepala tetap tertutup A P : Suhu 36,5 C Bayi masih di inkubator Apnoe ,sianosi (-) Mual ,muntah (-) : Tujuan belum tercapai : Intervensi di lanjutkan oleh perawat ruangan Tindakan Keperawatan 15.25 WIB S : Ibu mengatakan bayi masih belum terlalu kuat menyusui Ibu mengatakan bayi masih menggigil bila terlalu lama di luar inkubator Evaluasi Paraf

Diagnosa Keperawatan Resti gangguan termoregulasi terhadap kontrol suhu berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan penurunan lemak subkutan

Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan: - Suhu tubuh stabil Kriteria hasil: - Suhu tubuh dalam batas normal 36OC37OC. - Sianosis tidak ada - Menggigil tidak ada

Intervensi Kaji suhu dengan sering Tempatkan bai dalam inkubator, penghangat aradikal atau pakain hangat dalam keranjang terbuka Ganti pakaian atau linen tempat tidur bila basah, pertahankan kepala bayi tetap tertutup Pertahankan kelembaban relatif 50-80 % , oksigen lembab hangat Kurangi pemajanan pada aliran udara (memandikan terlalu lama) Berikan penghangatan bertahap untuk bayi dengan stres dingin Kolaborasi, pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi misalnya : GDA, glukosa serum, elektrolik, dan kadar bilirubin. Beriikan suplemen O2 sesuai indikasi Berikan obat- obatan sesuai indikasi Fenobarbital Natrium bikarbonat -

Rasional Hipotermi membuat bayi cendrung pada stres dingin Untuk mempertahankan suhu tubuh stabil Menurunkan kehilangan melalui evaporasi Mencegah evaporasi berlebihan. Menurunkan kehilangan cairan yang tidak kasat mata Menurunkan kehilangan panas karena konveksi atau konduksi Peningkatan suhu tubuh yang dapat menyebabkan konsumsi O2 berlebih dan apnoe Stres dingin meningkatkan kebutuhan terhadap mukosa dan O2 serta dapat mengakibatkan masalah asam basa. Bila bayi mengalami metabolisme anaerob bila kadar O2 yang cukup tak tersedia Meningkatkan suhu tubuh Membantu mencegah kejang berkenaan dengan perubahan fungsi sistem saraf pusat yang disebabkan oleh hipertermi Memperbaiki asidosis yang dapat terjadi pada hipotermi dan hipertermia

Tujuan dan Kriteria Hasil Gangguan kebutuhan Tujuan: nutrisi kurang dari - Kebutuhan kebutuhan tubuh nutrisi berhubungan dengan intake terpenuhi nutrisi yang tidak adekuat, reflek menghisap lemah Kriteria hasil: - Penambahan berat badan - Ikterik tidak ada Diagnosa Keperawatan

Intervensi Kaji imaturitas reflek berkenaan dengan pemberian makanan misalnya : menghisap, menelan , batuk Mulai dengan pemberian makan sementara (PASI) atau dengan menggunakan selang sesuia indikasi Perhatikan adanya diarae, muntah, regurgitasi Ikuti protokol unit untuk meningkatkan volume dan kontraksi di formula Bantu ibu mengeluarkan ASI Timbang berat badan bayi setiap hari -

Rasional Menentukan metode pemberian makan yang tepat untuk bayi Pemberian makanan PASI mungkin perlu untuk memberikan nutrisi yang adekuat pada bayi yang telah mengalami kordinasi menghisap yang buruk dan reflek menelan yang lemah Menandakan kerusakan fungsi lambung Untuk menghindari toleransi pemberian makanan Untuk menciptakan dan mempertahankan laktasi sampai bayi dapat menyusui ASI Menetapkan kebutuhan kalori dan cairan sesuai dengan berat badan

DAFTAR PUSTAKA
Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI (1990), Ilmu Kesehatan Anak. III, Jakarta: FKUI Muchtar, Rustam (1998), Sinopsis Obstetri, Jakarta: EGC Doengoes, Marylinn. E (2001), Rencana Perawatan Maternal/ Bayi, Jakarta: EGC Wong, Dona. L (2003 ), Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik, Jakarta: EGC

You might also like