You are on page 1of 29

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kebumen, tujuan yang akan dicapai sesuai dengan visi misi Kabupaten Kebumen yaitu Dengan dukungan masyarakat yang agamis dan berkualitas, untuk mewujudkan perekonomian Kebumen yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Perubahan berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan maupun sistem pengelolaan pembangunan daerah mengakibatkan perlunya suatu lembaga perencanaan pembangunan daerah yang cepat tanggap dan mampu menyesuaikan dengan dinamika/perubahan yang terjadi. Mekanisme perencanaan pembangunan nasional telah mengalami perubahan seiring dengan diterbitkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang berdampak pada perencanaan pembangunan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen sebagai lembaga teknis perencanaan pembangunan daerah dengan mengacu UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, melakukan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010 yang disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode lima tahunan, yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Bappeda Kabupaten Kebumen dan memberikan masukan dalam Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Kebumen (RKPD). Dalam penyusunan Renstra ini, pedoman utama yang digunakan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010 serta tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Kebumen. Selanjutnya, karena berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana program kegiatan lima tahunan di bidang perencanaan pembangunan, maka proses penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen ini juga dilakukan melalui serangkaian forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan stake holder di bidang perencanaan pembangunan daerah. B. MAKSUD DAN TUJUAN Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen 2006-2010 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai perangkat untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan daerah dan acuan resmi bagi Bappeda Kabupaten Kebumen dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD dalam mencapai tujuan pembangunan. Renstra Bappeda ini bertujuan sebagai berikut: 1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Bappeda Kabupaten Kebumen dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan. 2. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda Kabupaten Kebumen dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.

3.

Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda Kabupaten Kebumen untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.

4.

Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Bappeda Kabupaten Kebumen.

C. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN KEBUMEN Dalam penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen ini, peraturan yang dipergunakan sebagai landasan hukum, adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Propinsi Jawa Tengah; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. 11. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124); Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 13. 14. 15. 16. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2004 Nomor 43); Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen;

17.

Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2006.

D. HUBUNGAN RENSTRA BAPPEDA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kebumen ini disusun sesuai amanat UU No. 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis (Renstra)-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah/Bappeda Kabupaten Kebumen serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen ditetapkan dengan peraturan pimpinan satuan kerja perangkat daerah/Kepala Bappeda Kabupaten Kebumen. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kerja tahunan pemerintah daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), untuk selanjutnya Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Kepala Bappeda menyiapkan rencana kegiatan, Rencana Kerja Bappeda , sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD dan berpedoman pada Renstra Bappeda. E. SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kebumen ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan Renstra Bappeda dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan BAB II. KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN Bab ini berisi kedudukan, tugas dan fungsi, dan struktur organisasi BAB III. GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMENBab ini berisi kondisi penyelenggaraan pelayanan dasar Bappeda saat sekarang, kondisi yang diinginkan serta isue prioritas atas pelayanan Bappeda BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN Bab ini berisi review terhadap visi misi daerah, rumusan visi dan misi Bappeda, tujuan, strategi dan kebijakan Bappeda. BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN Bab ini berisi program dan anggaran kegiatan pelayanan dasar dan unggulan Bappeda, program dan anggaran kegiatan lintas SKPD dan kegiatan kewilayahan BAB VI. PENUTUP

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN
A. KEDUDUKAN Bappeda Kabupaten Kebumen mempunyai kedudukan sebagai unsur Lembaga Teknis Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala yang dalam melaksanakan tugasnya di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. B. TUGAS POKOK Bappeda Kabupaten Kebumen mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan, penilaian, pelaksanaan pembangunan dan pengembangan daerah. C. FUNGSI Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Bappeda mempunyai fungsi : a. Melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah; b. Melaksanakan penyusunan program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana-rencana tersebut yang dibiayai oleh Daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada Pemerintah Provinsi dan atau yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan kedalam Program Tahunan Nasional; c. Melaksanakan koordinasi perencanaan diantara Dinas dinas, satuan organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten, kecamatan kecamatan, instansi instansi vertikal dan badan badan lain; d. Melaksanakan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama dengan Bagian Keuangan dengan koordinasi Sekretaris Daerah; e. Melaksanakan koordinasi dan penelitian untuk kepentingan perencanaan lebih lanjut; f. Melaksanakan persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut; g. Melaksanakan, persiapan bahan dan data laporan pelaksanaan pembangunan serta pelaksanaan dokumentasi dan penyusunan statistik mengenai hasil-hasil pelaksanaan pembangunan daerah; h. Melaksanakan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Bupati. D. STRUKTUR ORGANISASI Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No. 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Kebumen dilengkapi dengan organisasi sebagai berikut: 1. Kepala Bappeda 2. Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administratif di bidang perencanaan, pelaporan data dan umum kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, membawahi : a. Sub Bagian Umum ,Kepegawaian dan Keuangan b. Sub Bagian Perencanaan Kegiatan Data dan Pelaporan. 3. Bidang Ekonomi

Mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan yang meliputi peningkatan produksi dan pemasaran bidang pertanian, kelautan, industri, pertambangan dan energi, perdagangan, koperasi dan penanaman modal, pengembangan dunia usaha dan periwisata, seni dan budaya serta menyusun statistik dan dokumen, membawahi : a. Sub Bidang Produksi b. Sub Bidang Pemasaran 4. Bidang Sosial Budaya Mempunyai tugas melaksanakan dan pengkoordinasian kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pendidikan, kebudayaan, mental dan spiritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan, komunikasi, kependudukan serta menyusun statistik dan dokumen, membawahi: a. Sub Bidang Pemerintahan b. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat 5. Bidang Pengembangan Wilayah Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pengembangan wilayah serta pemantauan dan penilaian pembangunan membawahi a. Sub Bidang Prasarana Wilayah b. Sub Bidang Pengaturan Tata Ruang, Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 6. Unit Pelaksana Teknis Penelitian Dan Pengembangan Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengembangan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di bidang penelitian dan pengembangan. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

BAB III GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN
A. KONDISI PENYELENGGARAAN PELAYANAN BAPPEDA SAAT INI
Penyelenggaraan pelayanan Bappeda pada saat ini adalah melaksanakan fungsi sebagai Lembaga Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah, yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No. 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Kebumen serta Peraturan Bupati Kebumen No. 11 Tahun 2005 tentang Pedoman Tugas dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah. Kondisi penyelenggaraan dapat ditinjau pada beberapa aspek, antara lain :

1. KELEMBAGAAN
Kelembagaaan Bappeda dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No. 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Kebumen, yang mempengaruhi struktur organisasi Bappeda. Dengan pendekatan miskin struktur kaya fungsi dan menyesuaikan PP No 8 Tahun 2003, berimplikasi pada perampingan struktur semula setiap bidang terdapat 4 sub bidang, berubah menjadi hanya 2 sub bidang. Konsekuensi perampingan menyebabkan penggabungan tugas sub bidang, sehingga terjadi peningkatan beban kerja. Perubahan peraturan perundangan termasuk penerbitan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, mempengaruhi koordinasi yang dilaksanakan sehingga pada beberapa fungsi pembangunan masih terdapat koordinasi bidang yang berbeda dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No. 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Kebumen serta Peraturan Bupati Kebumen No. 11 Tahun 2005 tentang Pedoman Tugas dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah. Kondisi ini menimbulkan kesan terdapatnya 1). tumpang tindih antar bidang maupun sub bidang di Bappeda dan 2). lemahnya koordinasi antar bidang. Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, sebagaimana tercantum dalam UU No. 25 Tahun 2004. Hal ini memberikan posisi kebutuhan data dan analisis data sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah sangat besar dan berperan penting. Dalam UU No. 25 Tahun 2004, Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah dan hasil evaluasi digunakan sebagai bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Kondisi pada saat ini, tidak ada bidang yang khusus menangani dan mengolah data maupun monitoring dan evaluasi.

2. MEKANISME PERENCANAAN
Pelaksanaan perencanaan pembangunan di Kabupaten Kebumen mengalami beberapa permasalahan yang muncul antara lain masih terdapat masyarakat yang kurang memahami mekanisme perencanaan pembangunan daerah, walaupun sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 25 tentang Sistem Perencanaan Nasional menyatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan antara lain untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Beberapa dokumen perencanaan belum tersedia disebabkan perundangan yang ada, antara lain belum dapat tersusunnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), karena penyusunan

RPJPD harus mengacu pada RPJP Nasional maupun provinsi yang tersusun sehingga draft RPJPD yang sudah disusun oleh Bappeda belum dapat disempurnakan. Perubahan kebijakan pemerintah dalam hal penganggaran menimbulkan dampak terhadap perencanaan pembangunan, karena antara jadwal perencanaan pembangunan daerah dengan jadwal penganggaran pemerintah pusat berbeda sehingga apabila ancar-ancar dana alokasi umum tahun berikutnya baru ada setelah proses perencanaan berlangsung. Perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten pendapatannya terutama di dasarkan pada asumsi penerimaan Dana Alokasi Umum, sehingga jika asumsi penerimaan tidak sama dengan alokasi yang diterima maka perubahan dana tersebut mempengaruhi Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang telah disusun. Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen belum dituangkan dalam suatu kalender perencanaan pembangunan yang resmi atau diatur dalam suatu peraturan daerah hal tersebut belum sesuai dengan UU No. 25/2004, yang menyebutkan bahwa tata cara penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra-SKPD, RKPD, Renja-SKPD dan pelaksanaan Musrenbang Daerah diatur dengan Peraturan Daerah. Beberapa kegiatan muncul diluar mekanisme perencanaan antara lain pada tahun anggaran berjalan dapat mempengaruhi perencanaan yang sudah berjalan, hal tersebut dipengaruhi oleh antara lain 1). sistem penganggaran dimana sumber pendapatan/anggaran berbeda-beda 2). perkembangan wilayah dan masyarakat yang belum di masukan dalam perencanaan dan 3). terjadinya bencana alam maupun sosial 3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kabupaten Kebumen telah melaksanakan kegiatan utama dalam perencanaan pembangunan daerah antara Bappeda telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kebumen 2005-2010, menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka perencanaan pembangunan tahunan mulai dari musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan dan kabupaten maupun forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); pelaksanaan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama dengan Bagian Keuangan dengan koordinasi Sekretaris Daerah; pelaksanaan, persiapan bahan dan data laporan pelaksanaan pembangunan serta pelaksanaan dokumentasi dan penyusunan statistik mengenai hasil-hasil pelaksanaan pembangunan daerah; serta pelaksanaan koordinasi dan penelitian untuk kepentingan perencanaan. Koordinasi antar instansi masih lemah sehingga menyebabkan kesulitan pada pengumpulan data maupun pembaruan data serta analisisnya. Kondisi ini disebabkan antara lain data satuan kerja/dinas yang berubah-ubah sehingga sulit untuk dianalisis termasuk capaian kinerjanya yang berakibat menimbulkan hambatan dalam penyusunan dokumen-dokumen perencanaan. Salah satu tugas pokok dan fungsi Bappeda adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi program sebagai salah satu acuan dalam perencanaan pembangunan tahun berikutnya, dan kegiatan ini sudah dilaksanakan pada setiap tahun. 4. SUMBER DAYA Dalam melaksanakan peran, tugas pokok dan fungsinya, Bappeda masih mengalami hambatan terutama pada sumber daya manusia dan perangkat penunjangnya. Sumber daya manusia di Bappeda masih terbatas jumlahnya termasuk kapasitas maupun kapabilitasnya. Dengan perkembangan sistem perencanaan pembangunan, maka pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia perencana yang tanggap dengan melaksanakan pengiriman staf untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan masih belum mencukupi.

Perangkat keras untuk mendukung perencanaan pembangunan masih belum memenuhi kebutuhan, baik jumlah, teknologi yang dipakai maupun jenisnya.

B. KONDISI YANG DIINGINKAN


Perencanaan pembangunan daerah ke depan ditujukan untuk mewujudkan lembaga perencanaan pembangunan yang dapat mampu melaksanakan perencanaan pembangunan daerah yang secara umum tercermin dari penyusunan perencanaan pembangunan yang dilaksanakan, koordinasi perencanaan dan pelayanan dalam perencanaan pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kondisi yang diinginkan antara lain adalah :

1. KELEMBAGAAN
Dengan memperhatikan kondisi perencanaan pembangunan daerah pada saat ini, kondisi kelembagaan perencanaan pembangunan daerah yang diinginkan adalah berkembangnya kapasitas kelembagaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perangkat pendukung perencanaan termasuk data dan Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan yang terbarukan (up to date). Peningkatan Koordinasi dan Komunikasi antar Sub bidang dalam satu Bidang dan antar bidang, guna tersusunnya keterpaduan penyusunan perencanaan pembangunan yang baik, termasuk tersusunnya tugas pokok dan fungsi yang secara jelas mengatur kewenangan dalam struktur organisasi Bappeda sehingga tidak terjadi lagi tumpang tindih antar bidang maupun sub bidang di Bappeda dan terjadi penguatan koordinasi antar bidang/sektor. Penyusunan evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perlu di kelola oleh bidang monitoring dan evaluasi dan hasil evaluasi digunakan sebagai bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Kondisi yang diinginkan adalah terbentuknya bidang yang khusus menangani dan mengolah data maupun monitoring dan evaluasi.

2. MEKANISME PERENCANAAN
Kondisi mekanisme perencanaan pembangunan daerah yang diinginkan adalah meningkatnya akselerasi pembangunan dengan mampu melaksanakan mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien dan efektif dalam mencapai konsistensi pelaksanaan pembangunan, meningkatnya perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, prasarana wilayah, penataan ruang, sosial, budaya, sumber daya alam dan buatan yang tanggap terhadap perubahan, partisipatif dan berdasarkan evaluasi, penelitian dan pengembangan dan meningkatnya kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi melalui kerjasama perencanaan pembangunan antar lembaga dan antar daerah. Sosialisasi mekanisme perencanaan pembangunan daerah perlu terus dilaksanakan agar masyarakat dapat memahami mekanisme perencanaan. Peraturan yang mengatur perencanaan pembangunan daerah mengalami perubahan termasuk dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang juga mengatur urusan wajib dan urusan pilihan serta mengatur fungsi dan sub fungsi penyelenggaraan pemerintahan, perlu desiminasi/sosialisasi kepada Satker tentang Penyusunan Perencanaan yang sudah mengacu atau sesuai perundang-undangan terbaru. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional menetapkan jadwal perencanaan yang bersifat kaku, sehingga Bappeda sebagai lembaga perencanaan mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Rencana Kerja SKPD, perlu segera mengusulkan penetapan peraturan daerah yang mengatur kalender perencanaan daerah agar mekanisme dan waktu penyusunan perencanaan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai mekanisme yang ditentukan.

Mekanisme perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal apabila di dukung oleh satuan kerja, antara lain tersedia data yang baru pada masing-masing satuan kerja secara lengkap, karena perkembangan data berpengaruh terhadap analisis perencanaan pembangunan sehingga keberadaan bidang perencanaan pada masing-masing satuan kerja dapat mempermudah koordinasi sehingga sangat mempengaruhi percepatan perencanaan pembangunan Beberapa kegiatan muncul diluar mekanisme perencanaan antara lain pada tahun anggaran berjalan perlu diantisipasi sehingga tidak mengganggu mekanisme perencanaan yang sedang berjalan. 3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok dan fungsi Bappeda sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004, dalam mendukung terwujudnya tujuan sistem perencanaan pembangunan nasional antara lain mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Tugas pokok dan fungsi tersebut perlu didukung oleh pengaturan kewenangan koordinasi bidang yang mendekati dengan rumpun fungsi dan sub fungsi sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga diharapkan dapat terjadi sinkronisasi perencanaan dengan pelaksanaan. 4. SUMBER DAYA Sumber daya yang diinginkan adalah terpenuhi sumber daya manusia yang yang memadai, dan berkualitas. Pemenuhan kebutuhan kualitas sumber daya manusia perencana perlu dilakukan dengan melaksanakan pengiriman staf untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga mampu melaksanakan perencanaan pembangunan daerah dengan baik. Selain kualitas sumber daya manusia, kuantitas/jumlah sumber daya manusia sekiranya dapat menyesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pemenuhan sumber daya manusia antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006, Pengguna Anggaran harus membentuk Pejabat Penatausahaan Keuangan / PPK yang memerlukan tiga orang pejabat yang melakukan tugas penyiapan SPM, verifikasi SPJ , akutansi dan pelaporan keuangan dan bendahara pengeluaran yang dibantu oleh beberapa Pembantu Bendahara sesuai kebutuhan. Kebutuhan perangkat keras perlu dipenuhi baik dari kuantitas maupun kualitasnya agar dapat secara optimal menunjang penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah.

C. ISUE PRIORITAS PELAYANAN BAPPEDA


Berdasarkan gambaran kondisi saat ini serta kondisi yang diinginkan dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan Bappeda Kabupaten Kebumen sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah. Identifikasi masalah ini akan digunakan untuk mendukung justifikasi penetapan tujuan, sasaran, kebijakan dan program sesuai dengan visi misi yang ditetapkan. Hasil analisis terhadap kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan menunjukkan beberapa permasalahan di bidang perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut : 1. Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah yang belum optimal; 2. Mekanisme pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah belum optimal; 3. Sumber daya perencanaan yang memadai dan berkualitas belum tercukupi.

Sebab dan penyebab pada permasalahan yang terdapat di Bappeda Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: 1. Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah yang belum optimal a. Pengaturan kelembagaan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No. 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Kebumen serta Peraturan Bupati Kebumen No. 11 Tahun 2005 tentang Pedoman Tugas dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah masih terdapat pengaturan tupoksi yang belum jelas. b. Belum optimalnya bidang perencanaan pada satuan kerja perangkat daerah. c. Belum terdapatnya bidang yang menangani monitoring dan evaluasi pembangunan. 2. Mekanisme pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah belum optimal a. Koordinasi antar lembaga yang belum optimal b. Kualitas dan analisis data perencanaan yang belum optimal c. Terdapatnya kegiatan yang muncul diluar mekanisme perencanaan. 3. Sumber daya perencanaan yang memadai dan berkualitas belum tercukupi. a. Sumber daya manusia masih belum tercukupi dan perlu peningkatan kualitasnya b. Peralatan pendukung masih belum memadai baik kuantitas dan kualitasnya

10

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN
D. REVIEW TERHADAP VISI MISI DAERAH
VISI Visi Kabupaten Kebumen 2005-2009, sesuai dengan Visi yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kebumen yang terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah Langsung pada tanggal 5 Juni 2005 adalah sebagai berikut: Dengan dukungan masyarakat yang agamis dan berkualitas, untuk mewujudkan perekonomian Kebumen yang mandiri dan berdaya saing tinggi. MISI Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

1.

Misi Pertama Pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan individu dan masyarakat, pendidikan, keterampilan serta profesionalisme.

2.

Misi Kedua Perwujudan demokratisasi, penyaluran aspirasi masyarakat, pemberian perlindungan hak-hak azasi manusia serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, dan dinamis. Mengedepankan prinsip good governance.

3.

Misi Ketiga Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien.

4.

Misi Keempat Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat melalui sinergi fungsifungsi pertanian, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat serta penciptaan lapangan kerja.

5.

Misi Kelima Pemberdayaaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi daerah, terutama pengusaha kecil menengah dan koperasi, membangun mekanisme pasar serta mampu membuka pasar baru dan memiliki daya saing tinggi.

E. VISI DAN MISI BAPPEDA


VISI BAPPEDA Bappeda sebagai Lembaga Teknis Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan visi Bappeda yaitu

11

Terwujudnya Lembaga Perencanaan Pembangunan yang Profesional, Dinamis, Responsif dan Partisipatif Lembaga perencanaan pembangunan yang profesional diindikasikan sebagai penyelenggaraan perencanaan pembangunan yang bermutu, yang menampilkan perilaku perencana pembangunan yang ideal yang ditunjukkan kemampuannya di bidang perencanaan pembangunan daerah, meningkatkan dan memelihara citra perencana pembangunan daerah serta memiliki kebanggaan profesi sebagai perencana pembangunan daerah; Lembaga Perencanaan Pembangunan yang dinamis diindikasikan sebagai lembaga perencana yang mampu menyesuaikan diri serta bersemangat untuk terus bergerak maju; Lembaga Perencanaan Pembangunan yang responsif diindikasikan sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang mampu menangkap kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah dan mampu mengantisipasi perkembangan dinamika masyarakat; Lembaga Perencanaan Pembangunan yang partisipatif diindikasikan sebagai lembaga perencanaan yang melibatkan seluruh stake holder dalam perencanaan pembangunan daerah. MISI Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka dirumuskan misi dengan mengacu kepada misi pemerintah Kabupaten Kebumen yaitu: Pertama, pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas; Kedua, meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, dan dinamis, mengedepankan prinsip good governance ; Ketiga, pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dan Keempat pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu misi Bappeda Kabupaten Kebumen sesuai dengan pendekatan tersebut, yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah dengan mampu melaksanakan mekanisme perencanaan pembangunan daerah yang tepat waktu, efisien dan efektif yang tanggap terhadap perubahan, partisipatif dan berdasarkan evaluasi, penelitian dan pengembangan; 2. 3. Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi melalui kerjasama perencanaan pembangunan antar lembaga dan antar daerah; Mengembangkan kapasitas kelembagaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perangkat pendukung perencanaan termasuk data dan Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan yang terbarukan.

F. TUJUAN
Perencanaan pembangunan Kabupaten Kebumen dalam kurun waktu 2006-2010 bertujuan untuk mendukung perwujudan perekonomian Kebumen yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Tujuan Bappeda dalam mengembangkan visi misi Bappeda adalah Pertama, meningkatkan akselerasi perencanaan pembangunan; Kedua meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah; Ketiga meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi; dan Keempat mengembangkan kapasitas kelembagaan.

G. SASARAN
Sebagai penjabaran dari misi Bappeda Kabupaten Kebumen, maka sasaran yang hendak dicapai dalam periode 2006-2010 adalah sebagai berikut :

1. Terlaksananya mekanisme perencanaan pembangunan daerah yang tepat waktu sesuai dengan UU
No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional

12

2. Terwujudnya jejaring (networking) perencanaan yang memadai dan maksimalisasi koordinasi


perencanaan sesuai mekanisme perencanaan pembangunan daerah;

3. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil-hasil pembangunan yang efektif dan
efisien sehingga bisa dijadikan masukan dalam perencanaan pembangunan tahun berikutnya;

4. Meningkatnya kualitas dan kinerja sumber daya manusia di Bappeda Kabupaten Kebumen sehingga
bisa melaksanakan perencanaan pembangunan daerah sesuai peraturan;

5. Tersedianya sarana dan prasarana perencanaan yang cukup jumlah dan mutunya. H. ASUMSI
Dalam upaya mencapai sasaran jangka menengah Bappeda Kabupaten Kebumen yang realistis perlu ditetapkan asumsi-asumsi dasar. Asumsi tersebut dijadikan pertimbangan dalam menganalisis masingmasing strategi yang tertuang dalam SWOT. Asumsi dasar tersebut antara lain : 1. Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen mendapat dukungan dan komitmen penuh dari jajaran Bappeda Kabupaten Kebumen; 2. SDM Bappeda Kabupaten Kebumen tercukupi dan dapat didayagunakan secara penuh; 3. Regulasi dan kebijakan pemerintah baik pusat maupun provinsi mendukung program-program yang ditetapkan dalam Renstra Bappeda; 4. Asumsi/ancar-ancar anggaran dari Pusat maupun Provinsi tidak mengalami perubahan dengan nilai yang besar; 5. Stakeholder dan Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya mendukung dan berpartisipasi penuh dalam perencanaan pembangunan daerah termasuk pemanfaatan dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Bappeda sebagai dasar perencanaan; 6. Dana yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan Kabupaten Kebumen tersedia dan sesuai dengan jadwal yang direncanakan; 7. Monitoring dan evaluasi pembangunan dalam rangka perencanaan pembangunan berjalan efektif di Kabupaten Kebumen; 8. Stabilitas politik, ekonomi, sosial dan keamanan terjamin.

I. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI


Dalam melakukan analisis untuk menentukan strategi, sasaran, program dan kegiatan selama lima tahun ke depan Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen, menggunakan telaahan SWOT . Telaahan ini menganalisis faktor-faktor kekuatan, kendala/kelemahan, peluang, tantangan/ancaman.

1. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL a. Peluang yang dapat dimanfaatkan, antara lain :
1. Dukungan Pemerintah Pusat dan Propinsi terhadap pelaksanaan perencanaan pembangunan di daerah 2. Terbukanya kesempatan yang luas bagi peningkatan mutu Sumber Daya Manusia melalui penyelenggaraan/ pegiriman untuk menempuh pendidikan maupun pelatihan gelar maupun non gelar 3. Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 4. Ketersediaan dan kesanggupan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun perguruan tinggi untuk terlibat sebagai mitra kerja dalam proses perencanaan pembangunan daerah

13

5. Perkembangan wilayah yang pesat akibat pengaruh pelaksanaan pembangunan

b. Tantangan/ancaman yang perlu diantisipasi, antara lain :


i. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; ii. Terdapatnya pertentangan/ketidak sesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah; iii. Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh Badan/Dinas/Kantor; iv. Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan; v. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat; vi. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan selanjutnya;

2. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI INTERNAL


a. Kekuatan yang bisa digunakan , antara lain : i. Keberadaan Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah ii. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional yang mengatur kewenangan perencanaan dan menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah iii. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas iv. Dokumen-dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan daerah v. Perencanaan pembangunan daerah sudah dilaksanakan sesuai mekanisme yang diatur b. Kendala/kelemahan yang perlu diperhatikan, antara lain : i. Belum adanya aturan hukum mekanisme perencanaan pembangunan daerah termasuk kalender perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kebumen dalam bentuk Peraturan Daerah sebagai impelementasi UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional ii. Kelembagaan perencanaan daerah yang belum optimal iii. Koordinasi perencanaan antar satuan kerja yang masih lemah iv. Belum tersedianya sistem informasi perencanaan pembangunan yang memadai dalam upaya mendukung proses perencanaan yang efektif dan efisien v. Terbatasnya sarana-prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah Tabel matrik faktor faktor strategi eksternal (External Strategic Factor Analysis Summary/EFAS) maupun internal (Internal Strategic Factor Analysis Summary/EFAS) di atas terlampir.

J. ANALISIS
Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor kekuatan, kendala/kelemahan, peluang, tantangan/ancaman serta dengan analisis SWOT diperoleh alternatif-alternatif strategi jangka menengah Bappeda melalui pengelompokan sebagai berikut :

1. Strategi memakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang; 14

2. Strategi menanggulangi kendala/kelemahan dengan memanfaatkan peluang; 3. Strategi memakai kekuatan untuk menghadapi tantangan/ancaman; 4. Strategi memperkecil kendala/kelemahan dan menghadapi tantangan/ancaman.
Dari hasil analisis yang dilaksanakan, dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) maka posisi Bappeda berada pada kuadran I (agresif), karena perbandingan antara faktor-faktor tersebut masih bernilai positif. Posisi Bappeda pada kuadran I merupakan kondisi yang menguntungkan, karena Bappeda memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Walaupun posisi Bappeda sangat menguntungkan dan mendukung pengembangan Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah tetapi nilai positif tidak terlalu dominan sehingga pengaruh kelemahan maupun ancaman masih perlu di perhatikan.

K. STRATEGI
Di dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi serta mencapai tujuan dan sasaran seperti tersebut di atas, ditempuh dengan strategi pokok penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan hasil analisis, yaitu :

1. Pengembangan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah; 2. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi; 3. Pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan
partisipatif;

4. Mengembangkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah sesuai UU No. 25 Tahun 2004. L. KEBIJAKAN
Dalam penyelenggaraan perencanaan Kabupaten Kebumen untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah dalam rangka mendukung perwujudan perekonomian Kebumen yang mandiri dan berdaya saing tinggi, Bappeda menetapkan 4 (empat) kebijakan prioritas Tahun 2006-2010 sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan dengan pemenuhan kebutuhan kuantitas dan


kualitas SDM serta perangkat pendukungnya termasuk pembaharuan & analisis data perencanaan dan penyediaan sistem informasi perencanaan pembangunan.

2. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi melalui kerjasama


perencanaan pembangunan antar lembaga dan antar daerah dengan memanfaatkan dokumen perencanaan sebagai pedoman dan acuan ;

3. Peningkatan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan


mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan partisipatif dalam mencapai konsistensi pelaksanaan pembangunan antara lain dengan penyusunan peraturan daerah tentang mekanisme perencanaan pembangunan daerah serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah termasuk dengan peningkatan pelibatan LSM dan Perguruan Tinggi sebagai mitra;

4. Mengembangkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah sesuai UU No. 25 Tahun 2004


melalui penyusunan peraturan daerah tentang mekanisme perencanaan pembangunan daerah termasuk kelembagaan perencanaan daerah

15

BAB V

PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN


M. PROGRAM DAN KEGIATAN BAPPEDA
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Kebumen sebagai penjabaran kebijakan, adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah


Program dan kegiatan yang dilaksanakan Bappeda Kabupaten Kebumen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan partisipatif adalah : 1.1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan pelayanan publik. b. Penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah c. Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah d. Penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah e. Penyusunan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah f. Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah g. Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah h. Penyusunan rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah i. j. l. Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Kerja Perangkat Daerah Penetapan Rencana Kerja Perangkat Daerah Penyusunan dan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

k. Penyusunan Rencana Strategis Bappeda m. Monitoring, Evaluasi dan Pemantapan Perencanaan Pembangunan 1.2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi a. Penunjang Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) b. Penunjang Program Penanggulangan Kemiskinan c. Penyusunan Indikator dan Pemetaan Pertanian d. Penyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah e. Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah f. Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat g. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi h. Penyusunan Tabel Input Ouput Daerah. i. j. Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan Penyusunan Indikator dan Pemetaan daerah rawan pangan

k. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1.3. Program Perencanaan Sosial Budaya a. Penunjang Operasionalisasi Kebijakan AMPL b. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pendidikan c. Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan d. Koordinasi Perencanaan pembangunan Bidang Sosbud. e. Studi Kelayakan dan Rencana Bisnis RSUD Baru Kab. Kebumen

16

f.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

1.4. Program Perencanaan Prasarana wilayah dan sumber daya alam a. Penyusunan Masterplan Prasana Perhubungan Daerah b. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup c. Penyusunan Masterplan air bersih. d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. 1.5.Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana a. Koordinasi penyusunan profile daerah rawan bencana b. Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

2. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi


Program dan kegiatan yang dilaksanakan Bappeda Kabupaten Kebumen untuk peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi adalah: 2.1. Program Kerjasama Pembangunan

a. Penunjang Kegiatan FEDEP (Forum Economic Development Employment Promotion) b. Penunjang Kegiatan Kerjasama regional dan tripartit c. Penunjang Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM (PKPS-BBM) d. Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan e. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah f. Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga g. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 2.2. Program Perencanaan Pengembangan kota-kota menengah dan besar a. Koordinasi penyelesaian permasalahan penanganan sampah perkotaan b. Koordinasi penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan c. Koordinasi penanggulangan dan penyelesaian bencana alam/sosial d. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi e. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat industri f. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pendidikan g. Koordinasi perencanaan penanganan perumahan h. Koordinasi perencanaan penanganan perparkiran i. j. Koordinasi perencanaan penanganan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan Koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan

k. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 2.3. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh a. Penunjang Badan Koordinasi Tata Ruang Daerah (BKTRD) Kab. Kebumen b. Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Selatan-selatan c. Penyempurnaan Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten d. Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Ibu Kota Kecamatan (RTRKP IKK)

17

e. Sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh f. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh g. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh h. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 2.4. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana a. Pemantauan Pasca Kegiatan Program South Java Flood Control Sector Project (SJFCSP)

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan


Program dan kegiatan yang dilaksanakan Bappeda Kabupaten Kebumen untuk peningkatan kapasitas lembagaan perencanaan adalah: 3.1. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah a. Pengadaan Sarana Prasarana Pendukung Perencanan Daerah b. Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana c. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah d. Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan daerah 3.2. Program Pengembangan Data/Informasi a. Penyusunan profile daerah b. Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia c. Penyusunan Buku Kebumen dalam Angka d. Pengumpulan , updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan. e. Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan f. Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana g. Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan ekonomi

N. PROGRAM DAN KEGIATAN LINTAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH 1. Peningkatan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
Program dan kegiatan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan partisipatif adalah : 1.1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan pelayanan publik. 1.2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi a. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi b. Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan c. Penyusunan Indikator dan Pemetaan daerah rawan pangan 1.3. Program Perencanaan Sosial Budaya a. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pendidikan b. Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan

18

c. Koordinasi Perencanaan pembangunan Bidang Sosbud. 1.4. Program Perencanaan Prasarana wilayah dan sumber daya alam a. Penyusunan Masterplan Prasana Perhubungan Daerah b. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1.5. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana a. Koordinasi penyusunan profile daerah rawan bencana b. Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana

2. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi


Program dan kegiatan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dilaksanakan untuk peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi adalah: 2.1. Program Kerjasama Pembangunan a. Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan b. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah c. Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga 2.2. Program Perencanaan Pengembangan kota-kota menengah dan besar a. Koordinasi penyelesaian permasalahan penanganan sampah perkotaan b. Koordinasi penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan c. Koordinasi penanggulangan dan penyelesaian bencana alam/sosial d. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi e. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat industri f. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pendidikan g. Koordinasi perencanaan penanganan perumahan h. Koordinasi perencanaan penanganan perparkiran i. j. Koordinasi perencanaan penanganan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan Koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan

2.3. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh a. Sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh b. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh c. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan


Program dan kegiatan lintas SKPD yang dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas lembagaan perencanaan adalah: 3.1. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah a. Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana b. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah c. Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan daerah

19

3.2. Program Pengembangan Data/Informasi a. Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Kebumen b. Survey Penyusunan Basis Data (Suseda/Survey Ekonomi Daerah) c. Pengumpulan , updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan. d. Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan e. Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana f. Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan ekonomi g. Penyusunan profile daerah

O. PROGRAM DAN KEGIATAN KEWILAYAHAN 1. Peningkatan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
Program dan kegiatan lintas kewilayahan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan partisipatif adalah : 1.1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan pelayanan publik. b. Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Kerja Perangkat Daerah

2. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi


Program dan kegiatan lintas kewilayahan yang dilaksanakan untuk peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi adalah: 2.1. Program Kerjasama Pembangunan a. Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan b. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah c. Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga 2.2. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh a. Sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh b. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh c. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan


Program dan kegiatan lintas kewilayahan yang dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas lembagaan perencanaan adalah: 3.1. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah a. Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana b. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah c. Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan daerah 3.2. Program Pengembangan Data/Informasi a. Pengumpulan , updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan. b. Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan c. Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana d. Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan ekonomi e. Penyusunan profile daerah

20

BAB VI PENUTUP
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kebumen ini disusun sesuai amanat UU No. 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah/Bappeda Kabupaten Kebumen serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat indikatif. Renstra Bappeda Kabupaten Kebumen ditetapkan dengan peraturan pimpinan satuan kerja perangkat daerah/Kepala Bappeda Kabupaten Kebumen. Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kebumen merupakan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan yaitu Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Kebumen. Renstra Bappeda merupakan dasar evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dengan telah tersusunnya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kebumen maka telah tersusun salah satu perangkat untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan daerah. Keberhasilan pencapaian visi misi Bappeda Kabupaten Kebumen sangat bergantung pada komitmen jajaran Bappeda Kabupaten Kebumen dalam melaksanakan rencana strategis jawab, sehingga semua jajaran diharapkan dapat senantiasa melaksanakan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kebumen ini dengan penuh tanggung jawab.

21

MATRIK IDENTIFIKASI I FAKTOR KEKUATAN, KENDALA, TANTANGAN DAN PELUANG BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN (Perda Kabupaten Kebumen Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
KEPALA BADAN

BAGIAN TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN KEGIATAN, DATA DAN PELAPORAN

BIDANG EKONOMI

BIDANG SOSIAL BUDAYA

BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH

SUB BIDANG PRODUKSI

SUB BIDANG PEMERINTAHAN

SUB BIDANG PRASARANA WILAYAH SUB BIDANG PENGATURAN TATA RUANG, PENGENDALIAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

SUB BIDANG PEMASARAN

SUB BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

22

UNIT PELAKSANA TEKNIS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DATA PERSONIL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN A. Data personil berdasarkan golongan a. Golongan II 8 orang b. Golongan III 33 orang c. Golongan IV 3 orang d. CPNS 3 orang Jumlah 47 orang B. Data personil berdasarkan pendidikan a. SLTP 3 orang b. SLTA 11 orang c. S 1 28 orang d. S 2 5 orang Jumlah 47 orang C. Data personil berdasarkan gender a. Laki-laki 28 orang b. Perempuan 19 orang Jumlah 47 orang D. Fungsional Perencana 2 orang

23

FAKTOR FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL B 1 Tantangan/ancaman Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; Terdapatnya pertentangan/ketidak sesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah; Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh Badan/Dinas/Kantor; Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan; Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat; Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan selanjutnya; Jumlah Faktor Tantangan / ancaman Jumlah Total Faktor Strategi Eksternal

BOBOT

RATING

BOBOT X RATING

0,20

-4

-0,80

0,15 0,05 0,03 0,03 0,02 0,48 1,00

-4 -3 -3 -2 -2

-0,60 -0,15 -0,09 -0,06 -0,04 -1,74 0,25

3 4 5 6

24

IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT X RATING 0,80

FAKTOR FAKTOR STRATEGI INTERNAL A 1 2 Kekuatan Keberadaan Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional yang mengatur kewenangan perencanaan dan menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas Dokumen-dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan daerah Perencanaan pembangunan daerah sudah dilaksanakan sesuai mekanisme yang diatur Jumlah Faktor Kekuatan

BOBOT 0,20

RATING 4

3 4 5

0,15 0,10 0,05 0,05 0,55

4 4 3 3

0,60 0,40 0,15 0,15 2,10

FAKTOR FAKTOR STRATEGI INTERNAL B 1 Kelemahan Belum adanya aturan hukum mekanisme perencanaan pembangunan daerah termasuk kalender perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kebumen dalam bentuk Peraturan Daerah sebagai impelementasi UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional Kelembagaan perencanaan daerah yang belum optimal Koordinasi perencanaan antar satuan kerja yang masih lemah Belum tersedianya sistem informasi perencanaan pembangunan yang memadai dalam upaya mendukung proses perencanaan yang efektif dan efisien Terbatasnya sarana-prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah Jumlah Faktor Kelemahan Jumlah Total Faktor Strategi Internal

BOBOT

RATING

BOBOT X RATING

Keterangan : Bobot = 1,0 (sangat penting) 0 ( tidak penting) ; Rating untuk faktor kekuatan dan peluang nilainya positif (+) untuk faktor kelemahan dan ancaman nilainya negatif (-) dengan nilai 4 (sangat baik/buruk), 3 (di atas rata-rata baik / dibawah rata-rata buruk, 2 (rata-rata baik/buruk), 1 (dibawah rata-rata baik/ diatas rata-rata buruk)

2 3 4 5

0,20 0,15 0,05 0,03 0,02 0, 45 1,00

-4 -4 -3 -3 -2

-0,80 -0,60 -0,15 -0,09 -0,04 - 1,68 0,42

PELUANG

KUADRAN III STRATEGI TURN AROUND

KUADRAN I STRATEGI AGRESIF

KELEMAHAN INTERNAL KUADRAN II STRATEGI DIVERSIFIKASI

KEKUATAN INTERNAL

KUADRAN IV STRATEGI DEFENSIF

ANCAMAN

PELUANG KUADRAN I STRATEGI AGRESIF

0,25 KELEMAHAN INTERNAL

BAPPEDA KEBUMEN KEKUATAN INTERNAL

0,42

ANCAMAN

MATRIK IDENTIFIKASI FAKTOR KEKUATAN, KENDALA, TANTANGAN DAN PELUANG Faktor Internal Eksternal Peluang Positif Kekuatan 1. Keberadaan Bappeda sebagai lembaga perencanaan 1. Terbukanya kesempatan yang luas bagi peningkatan mutu Sumber Daya Manusia melalui penyelenggaraan/pegiriman untuk menempuh pembangunan daerah 2. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional pendidikan maupun pelatihan gelar maupun non gelar yang mengatur kewenangan perencanaan dan menyusun evaluasi 2. Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan rencana pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan 3. Ketersediaan dan kesanggupan dari Lembaga Swadaya Masyarakat rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (LSM) maupun perguruan tinggi untuk terlibat sebagai mitra kerja dalam 3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang profesional dan proses perencanaan pembangunan daerah berkualitas 4. Dokumen-dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda 4. Perkembangan wilayah yang pesat akibat pengaruh pelaksanaan pembangunan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan daerah Tantangan Negatif Kendala 1. Belum adanya aturan hukum mekanisme perencanaan 1. Terdapatnya pertentangan/ketidak sesuaian antara peraturan pembangunan daerah termasuk kalender perencanaan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak pembangunan daerah Kabupaten Kebumen dalam bentuk Peraturan Daerah sebagai impelementasi UU No. 25 Tahun 2004 terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah; 2. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada tentang Sistem Perencanaan Nasional 2. Kelembagaan perencanaan daerah yang belum optimal perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan 3. Koordinasi perencanaan antar satuan kerja yang masih lemah inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; 4. Terbatasnya sarana-prasarana pendukung perencanaan 3. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif pembangunan daerah 5. Belum tersedianya sistem informasi perencanaan pembangunan masyarakat; yang memadai dalam upaya mendukung proses perencanaan 4. Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh yang efektif dan efisien Badan/Dinas/Kantor; 5. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan selanjutnya; 6. Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan;

MATRIK STRATEGI BAPPEDA KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2006-2010 Eksternal Internal Kekuatan Peluang Tantangan

Strategi memakai kekuatan untuk memanfaatkan Strategi memakai peluang tantangan/ancaman Mengembangkan kapasitas kelembagaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pengiriman ke diklat dan pemenuhan perangkat pendukung perencanaan termasuk data dan Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan yang terbarukan.

kekuatan

untuk

menghadapi

Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi melalui kerjasama perencanaan pembangunan antar lembaga dan antar daerah dengan memanfaatkan dokumen perencanaan sebagai pedoman dan acuan. dan

Kelemahan

Strategi menanggulangi kendala/kelemahan dengan Strategi memperkecil kendala/kelemahan memanfaatkan peluang menghadapi tantangan/ancaman Melaksanakan perencanaan pembangunan sesuai mekanisme yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan partisipatif dalam mencapai konsistensi pelaksanaan pembangunan antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah termasuk dengan peningkatan pelibatan LSM dan Perguruan Tinggi sebagai mitra.

Mengembangkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah sesuai UU No. 25 Tahun 2004 melalui penyusunan peraturan daerah tentang mekanisme perencanaan pembangunan daerah termasuk kelembagaan perencanaan daerah

You might also like