You are on page 1of 1

Contoh Validitas Soal

Pengembangan Alat Ukur Pengembangan alat ukur perlu menempuh langkah-langkah tertentu. Ada 9 langkah yang harus ditempuh untuk dapat mengembangkan tes hasil belajar atau prestasi belajar dengan baik. Langkah-langkah itu adalah: Menyusun spesifikasi tes Menulis tes Menelaah soal Melakukan uji coba Menganalisis butir soal Memperbaiki soal Merakit soal Melaksanakan tes Menafsirkan hasil tes Uraian tiap langkah dipaparkan sebagai berikut. Langkah awal mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi tes, yaitu uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi tes yang jelas mempermudah dalam menulis soal, siapa saja yang menulis soal akan menghasilkan tingkat kesulitan soal yang relatif sama. Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan sebagai berikut: Menentukan tujuan tes Menyusun kisi-kisi tes Memilih bentuk tes Menentukan panjang tes. Tujuan tes misalnya ditentukan untuk formatif atau tujuan sumatif. Sedangkan untuk menyusun kisi-kisi tes ada langkah-langkah yang harus ditempuh. Langkah itu adalah: (1). Penentuan indikator-indikator (2). Pemilihan bentuk tes, dan (3). Penentuan panjang tes. Butir-butir tes hendaknya dapat mengukur indikator, dan indikator-indikator dapat mengukur kompetensi dasar. Hal ini untuk mengurangi penyimpangan dalam memilih bahan yang akan diujikan agar memenuhi syarat validitas. Hal yang penting dalam menentukan materi tes adalah kompetensi dasar yang ingin dicapai dan jenis tagihannya, karena ada kompetensi dasar yang diukur melalui tugas rumah ada yang melalui ulangan harian. Penentuan bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta tes, ... Read More Validitas Tes pada Syarat Alat Ukur Yang Baik Syarat utama tes adalah validitas, kesahihan atau ketepatan. Tes yang valid adalah tes yang sahih, atau tes yang tepat. Tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes yang mengukur hasil belajar matematika benar-benar mengukur hasil belajar matematika, dan bukan mengukur hasil belajar bahasa Indonesia atau baik buruknya tulisan misalnya. Ada dua macam validitas, yaitu validitas yang menyangkut seluruh soal dan validitas untuk setiap butir soal. Di samping itu ada validitas dari hasil pemikiran dan validitas dari hasil pengalaman. Yang pertama disebut validitas logis dan yang kedua disebut validitas empiris. Validitas Logis Validitas Isi Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi jika mengukur kompetensi tertentu yang sejajar dengan materi pelajaran. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi sering disebut validitas kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunannya dengan cara memerinci materi kurikulum. Setiap rincian dari kurikulum/materi pelajaran dibuatkan soal tes yang sesuai Validitas Konstruksi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi jika butis-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur aspek tingkah laku tertentu yang disebutkan dalam indikator/TIK. Dengan kata lain jika butir-butir soal tersebut sudah sesuai dengan aspek berpikir yang menjadi indikator/TIK. Seperti halnya validitas isi, validitas konstruksi dapat diketahui dengan cara memerinci dan ... Read More

1/1

You might also like